Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau Daddy Ruhiyat news
Dokumen terkait persoalan Emisi Gas Rumah Kaca di Kalimantan Timur Mei 2011 Oktober 2012 Agustus 2012 2
Green economy? news Economically viable Socially equitable Environmentally sustainable Ekonomi Hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti perekonomian yang rendah karbon atau tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. Ekonomi Hijau merupakan sebuah model pembangunan ekonomi yang berlandaskan pembangunan berkelanjutan dan pengetahuan ekonomi ekologis. 3
Elemen Kunci Pembangunan berkelanjutan adalah pendekatan holistik dimana pertumbuhan ekonomi, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim berjalan berdampingan Kerangka Pertumbuhan Rendah Emisi Pertumbuhan Economic development Ekonomi Mitigasi CO2 CO2 Mitigation Faktor Pendukung Institutional Kelembagaan enablers Adaptation Adaptasi Mitigasi CO2 Memperkirakan besar emisi saat ini dan mendatang Menilai teknis potensi pengurangan dan kelayakan, serta biaya pelaksanaan proyek mitigasi Pertumbuhan Ekonomi Menganalisa kekuatan dan kelemahan kompetitif yang ada Mencari sumber-sumber potensi pertumbuhan ekonomi baru yg rendah emisi Adaptasi Menganalisa ancaman iklim yang ada dan masa depan Menyusun langkah-langkah adaptasi dan perkiraan total biaya yang dibutuhkan Faktor-faktor Pendorong Kelembagaan Mengembangkan strategi untuk faktor-faktor pendorong penting (misalnya, pemantauan dan evaluasi, perencanaan tata ruang, pelibatan masyarakat) Menghitung biaya total untuk mewujudkan peluang tersebut.
Strategi pertumbuhan rendah karbon di Kalimantan Timur pada dasarnya adalah menyatukan pertumbuhan ekonomi dengan mitigasi perubahan iklim, yang bertumpu pada : 1. Menurunkan jejak karbon dari sektor-sektor ekonomi terkait : Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Batubara, Minyak & Gas 2. Beralih kepada kegiatan-kegiatan ekonomi bernilai tambah lebih tinggi tapi menghasilkan emisi lebih rendah 2. Membangun ekonomi dan infrastruktur yang memilki ketahanan terhadap perubahan iklim 3/28/2013 5
Sebab dan akar masalah deforestasi di Kalimantan Timur SUMBER : SRAP IMPLEMENTASI REDD+ KALTIM (2012) 6
Emisi sektor perkebunan Kelapa Sawit 1. Keuntungan dari usaha perkebunan kelapa sawit yang lebih besar dari usaha perkebunan lainnya telah mengakibatkan meningkatnya minat usaha masyarakat 2. Perkebunan kelapa sawit memerlukan lahan yang luas dan sebagian besar merupakan lahan berhutan serta lahan gambut 3. Sebagian besar emisi perkebunan kelapa sawit berasal dari perkebunan yang dibangun di atas lahan gambut (terjadi pengeringan, oksidasi, pembusukan, emisi) 4. Sumber emisi lainnya adalah akibat deforestasi saat pengkonversian wilayah hutan jadi perkebunan 5. Diluar emisi bersumber dari penggunaan lahan (gambut, hutan lahan kering) emisi perkebunan kelapa sawit relatif kecil 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 7
Strategi penurunan emisi perkebunan Kelapa Sawit Kebijakan nir pembakaran Melaksanakan kebijakan nir pembakaran disertai upaya penegakan hukum Meningkatkan kapasitas pemadam kebakaran dan penyediaan teknologi Membangun kesadaran publik mengenai biaya kemasyarakatan dan keuangan akibat pembakaran hutan Penggunaan lahan kritis (1,4 jt ha, 40 % brp fragmen2 luas 500 ha) Mendorong penggunaan lahan kritis untuk perluasan kebun sawit Mengatur pertukaran lahan berhutan yang telah dibebani izin konsesi tapi belum dimanfaatkan dengan lahan kritis dengan luasan yang sama disertai pemberian kompensasi Pengelolaan air pada lahan gambut Melaksanakan pengelolaan air di konsesi kebun sawit yang masih aktif Melindungi lahan gambut yang belum terusik (terutama di Nunukan, lahan gambut dalam) 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 8
Strategi penurunan emisi perkebunan Kelapa Sawit Peningkatan hasil panen Mengadakan layanan penyuluhan bermitra dengan sektor swasta fokus pada petani rakyat Panen yang lebih tinggi akan membantu mengurangi tekanan pada wilayah hutan Pembelian kembali Konsesi Dilakukan hanya apabila tidak ada opsi lain utk merelokasi konsesi Memperkenalkan skema pembayaran REDD untuk memberikan kompensasi bagi pemegang konsesi atas pendapatan yang hilang karena tidak melakukan kegiatan ekonomi Menerapkan REDD ketika penggunaan lahan kritis bukanlah suatu alternatif 3/28/2013 9
Emisi sektor kehutanan 1. Degradasi hutan : pembalakan liar memberikan kontribusi signifikan terhadap degradasi hutan disamping praktek pembalakan yang buruk akibat lemahnya perencanaan panen, skill penebang yang rendah, teknik penyaradan yang tidak tepat 2. Deforestasi : pengkonversian hutan alami baik yang terencana maupun tidak terencana, menghasilkan emisi netto yang signifikan bahkan setelah memperhitungkan penyerapan karbon oleh tanaman baru 3. Pembusukan gambut : saluran drainase yang digunakan untuk mengeringkan lahan gambut supaya memudahkan pengangkutan peralatan pembalakan dan kayu hasil pembalakan mengakibatkan terjadinya pembusukan gambut 4. Kebakaran hutan : peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang memusnahkan vegetasi menyumbang emisi CO2 dalam jumlah yang besar 3/28/2013 10
Strategi penurunan emisi sektor kehutanan Menerapkan teknik RIL dalam kegiatan pembalakan Memerlukan investasi untuk pelatihan, modal awal dan pemantauan Membentuk KPH-KPH dapat menjadi cara yang tepat untuk memantau dan mengendalikan pembalakan disamping memperbaiki perencanaan Biaya pelaksanaan : USD 50 250 /ha? Penggunaan lahan kritis untuk perluasan hutan tanaman Menggunakan lahan kritis didalam maupun diluar kawasan hutan harus menjadi prioritas bagi pembangunan hutan tanaman dimasa datang Meningkatkan produktivitas hutan tanaman Pertumbuhan tanaman ditingkatkan dengan menerapkan teknik silvikultur intensif (penyiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, penjarangan, dll) Mengupayakan hasil panen menjadi 25 30 m3/ha bersifat cukup realistik 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 11
Strategi penurunan emisi sektor kehutanan Mengintensifkan reboisasi dan rehabilitasi hutan Terdapat sekitar 1,5 juta ha lahan agak kritis di dalam kawasan hutan dengan tutupan tajuk 50-60 % sehingga skema konversi merupakan pilihan sangat tidak tepat Pengelolaan air dan rehabilitasi l;ahan gambut Sasaran utama : meminimalisir terjadinya pengeringan pada konsesi penebangan kayu di lahan gambut menjadi 50-70 cm di bawah permukaan gambut sehingga masih dimungkinkan transportasi kayu pada saluran drainase Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan Mengembangkan sistim peringatan dini yang tepat berdasarkan status resiko kebakaran, deteksi dini kebakaran, membangun fasilitas pemadaman kebakaran Membangun kesadaran masyarakat akan kerugian dari kebakaran hutan 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 12
Emisi sektor pertanian 1. Terdapat empat jenis pertanian utama di Kalimantan Timur, produksi tanaman pangan dataran tinggi, produksi tanaman pangan dataran rendah, produksi tanaman industri tahunan, dan perladangan tebas bakar berpindah-pindah 2. Proses-proses pertanian seperti penggunaan bahan bakar untuk alsintan termasuk untuk pengangkutan hasil panen serta gas metana yang dihasilkan dari ladang padi menghasilkan emisi relatif kecil (6 % dari total emisi sektor pertanian) 3. Bagian terbesar emisi sektor pertanian dihasilkan dari penggunaan lahan hutan untuk pertanian baru, cara pembakaran dalam pembukaan lahan dan penyebaran apinya, serta pembiaran lahan-lahan terbengkalai termasuk lahan gambut yang telah dibuka (94 % dari total emisi sektor pertanian) 3/28/2013 13
Strategi penurunan emisi sektor pertanian Menerapkan kebijakan nir pembakaran Pembakaran yang dilakukan petani rakyat merupakan sumber emisi signifikan Perlu sosialisasi metode alternatif pembukaan & pembersihan lahan Rehabilitasi lahan gambut terbengkalai Lahan-lahan gambut yang dibuka untuk pertanian kemudian ditinggalkan terbengkalai perlu direhabilitasi Menerapkan strategi pencegahan kebakaran Kebakaran hutan lebih sering terjadi di hutan-hutan bekas tebangan dan lahan kritis sementara di hutan-hutan alam primer jarang terjadi. Strategi : jangan ada konversi di hutan alam primer, tindakan pencegahan kebakaran di lahan pertanian aktif, dan tindakan pemadaman kebakaran di lahan pertanian terlantar. 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 14
Emisi sektor pertambangan batubara 1. Sebagian besar emisi pertambangan batubara berasal dari deforestasi untuk membuka daerah eksplorasi dan produksi dan bukan dari proses pertambangan itu sendiri. 2. Secara relatif besaran emisi pembukaan lahan untuk pertambangan berkontribusi 68 % dari total emisi. Besaran emisi dari proses pertambangan (penggalian, penghancuran, transportasi) adalah 21% dan besaran emisi (metana) yang dilepaskan lapisan batubara saat ditambang adalah 11 % dari total emisi. 3. Sistim penambangan bawah tanah bisa mengurangi emisi tapi tak dapat dilakukan di Kaltim sebab hampir semua cadangan batubara Kaltim berada dekat permukaan tanah dan perusahaan2 yang beroperasi umumnya kecil sehingga tidak memiliki peralatan canggih dan pengetahuan yang diperlukan. Dari 301 perusahaan tambang batubara di Kaltim cuma dua yang menggunakan teknik tambang bawah tanah (Kitadin, Fajar Bumi Sakti) 3/28/2013 15
Strategi penurunan emisi sektor pertambangan batubara Menghentikan pertambangan illegal terutama di hutan2 lindung Melakukan inspeksi di seluruh lahan hutan, melakukan pemeriksaan dokumen perizinan, perusahaan pertambangan, melakukan penghentian operasi bila terbukti illegal Menegakan peraturan reklamasi dan revegetasi pada lahan pasca penambangan Pengawasan operasi produksi secara ketat Menggunakan kontraktor untuk reklamasi dan revegetasi Restrukturisasi jaminan reklamasi Mendukung efisiensi proses penambangan dan meminimalisir kebocoran gas metana Mendorong operasi efisiensi Mensyaratkan pemanfaatan atau pembakaran gas metana 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 16
Emisi sektor pertambangan minyak & gas Emisi dari kegiatan produksi minyak dan gas hulu, 23 % bersumber dari penggunaan energi untuk pengeboran dan operasi di ladang-ladang produksi. Bagian emisi terbesar (77 %) bersumber dari flaring (gas suar bakar) 3/28/2013 17
Strategi penurunan emisi sektor pertambangan minyak dan gas Emisi diperkirakan akan turun secara alami seiring dengan penurunan produksi minyak dan gas dibawah skenario BAU Implementasi program Zero Flaring Kemneterian ESDM menargetkan tercapainya Zero Flaring di Indonesia pada tahun 2025. Implementasi program efisiensi operasional pengolahan 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 18
STRATEGI PENGURANGAN EMISI TINGKAT KABUPATEN 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 19
TERIMAKASIH Thank You - Merci Beaucoup 3/28/2013 Free Background from www.brainybetty.com 20