KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL & KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM KEMENRISTEKDIKTI

dokumen-dokumen yang mirip
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT PENGADAAN BARANG DAN JASA

PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR)

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Oleh: Endang Wahyudi Kepala Bagian Akuntabilitas dan Pelaporan

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kemristekdikti Tahun Anggaran 2019

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Tata Kelola R&D yang Baik Dalam mengawal Hilirisasi Hasil R&D

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN

SMART ASN UNTUK MEWUJUDKAN WORLD CLASS GOVERNMENT

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

IMPLEMENTASI PERATURAN KEPEGAWAIAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN PROGRAM DIPLOMA III BIDANG KESEHATAN

SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM

KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI. 2 Desember Dec-15 2:42 PM

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

OLEH: KEPALA PUSDIKLAT APARATUR

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

PROGRAM PENATAAN SDM APARATUR. Oleh : DEPUTI SDM APARATUR Dalam Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tanggal, 24 April

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Peran Diklat untuk Meningkatkan Kompetensi ASN AGUSTINUS SULISTYO PENELITI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, JAKARTA MARET 2016

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA. DR. Adi Suryanto, MSi. Kepala LAN RI

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bandung, 16 Sept Aris Windiyanto Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN Badan Kepegawaian Negara

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi

MASA DEPAN DIKLATPIM TINGKAT III DAN IV PASCA DISAHKANNYA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

Standar Penilaian Hasil Penelitian

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU

KESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM

Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

9 AGENDA NAWACITA. 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

PENGANTAR. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Dr. Bambang Winarji, M.Pd NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN

ARAH PENGUATAN DIKLAT ASN SINKRONISASI PROGRAM DIKLAT 2018 PROVINSI JAWAH TENGAH

CAPAIAN KINERJA 2017 DAN PROGRAM 2018

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

Konsepsi Rekruitmen Calon Pegawai ASN (CP ASN)

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti Sebagai Modal Dasar Transformasi Bangsa

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Menetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL

BAB V MODEL STRATEGI PENINGKATAN MANAJEMEN MUTU DIKLAT. Sistem manajemen pada organisasi yang unggul harus mampu melakukan

Peran Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN. FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH (Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS) Aba Subagja, S.Sos., M.AP.

Transkripsi:

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL & KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM KEMENRISTEKDIKTI WISNU SARDJONO SOENARSO Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 SEPTEMBER 2016

PEMBENTUKAN KEMENTERIAN Perpres 9/2015 Perubahan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Integrasi Perpres 13/2015 Penataan Organisasi Permenristekdikti 15/2015

DAYA SAING INDONESIA, W E F Untuk indikator Innovation, Indonesia masih berada di bawah Singapura dan Malaysia, diatas Thailand, dan Vietnam. Faktor penentu inovasi antara lain pembiayaan litbang swasta dan kolaborasi riset universitas dengan industri World Economic Forum, 2015

INOVASI DAN PRODUK NASIONAL

KNOWLEDGE ECONOMY INDEX (KEI) Hubungan Index Ekonomi Berbasis Iptek dengan GDP per Kapita ( 000) KEI merupakan index yang menggambarkan kesiapan suatu negara dalam menghadapi persaingan ekonomi berbasis pengetahuan. KEI terdiri dari 4 pilar yaitu kelembagaan dan ekonomi, pendidikan, inovasi, dan infrastruktur ICT KEI GDP per kapita Perbandingan KEI di Asia Pasifik Knowledge Economy Index Indonesia (3.11) di bawah ratarata Knowledge Economy Index Asia Pasifik (4.39) Faktor yang mempengaruhi KEI antara lain Pendidikan (SDM) dan Inovasi

PERUBAHAN ZAMAN MENUJU MASYARAKAT BERBASIS IPTEK Masyarakat pengetahuan (knowledge society) produk pengetahuan (inovasi, jasa) produk informasi sumber daya alam mentah dan produk pertanian produk industri Masyarakat informasi (berbasis network) Masyarakat pengetahuan (berbasis inovasi) Masyarakat industri Masyarakat pertanian (berbasis teknologi) inovasi (sumberdaya alam) network teknologi PAPARAN PROF P.PANEN, APRIL 2016, DI CINANGKA

Lini Masa TAHAP-TAHAP REVOLUSI INDUSTRI 1800 1900 2000 now Penemuan Mesin Uap mendorong munculnya kapal uap, kereta api, dll Penemuan listrik dan assembly line yang meningkatkan produksi barang Inovasi teknologi informasi, komersialiasi personal computer, dll. Fase periode Revolusi Industri membutuhkan masa yang semakin singkat dari waktu ke waktu Revolusi Industri ke-4 Kegiatan manufaktur terintegrasi melalui penggunaan teknologi wireless dan big data secara masif PAPARAN PROF AINUN NA IM, 6 JUNI 2016, DI JOGYA

4 PILAR PERUBAHAN, KONTRIBUSI RISTEK DIKTI ESCAPING FROM MIDDLE INCOME ECONOMY TRAP IMPROVING COMPETITIVENESS INDEX FULFILLING PEOPLE EXPECTATION (ROLE OF UNIVERSITY) IMPROVING UNIVERSITY COMPETITIVENESS INNOVATION DRIVEN ECONOMY BOOSTING INNOVATION AGENT OF ECONOMIC DEVELOPMENT INCREASING INTERNATIONAL PUBLICATION PENINGKATAN DAYA SAING DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN BANGSA PAPARAN PROF AINUN NA IM, 6 JUNI 2016, DI JOGYA CONTRIBUTING TO DEV OF SCI. & TECH

STRATEGI MENGHADAPI ERA DIGITAL Bagaimana Merespon Masa Depan PAPARAN PROF AINUN NA IM, 6 JUNI 2016, DI JOGYA 1. Komitmen peningkatan investasi di pengembangan digital skills 2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru, Learn by doing! 3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan digital skill 4. Dilakukanny kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital di masa depan 5. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah memasukkan materi terkait human-digital skills

PEMBIAYAAN LITBANG SECARA NASIONAL, PEMERINTAH DAN DUNIA USAHA Rasio Belanja Litbang Indonesia terhadap PDB 0,09% (2013)

APARATUR SIPIL NEGARA UU No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil negara Tujuan UU No. 5/2014 MENCIPTAKAN BIROKRASI BERSIH, KOMPETEN DAN MELAYANI bersih dari KKN dan politisasi kompeten terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban melayani masyarakat dan dunia usaha/ investasi.

APARATUR SIPIL NEGARA. persoalan pegawai negeri sipil (PNS) di Indonesia lebih terkait masalah kompetensi daripada soal jumlah. Rasio jumlah PNS dan jumlah penduduk di Indonesia masih wajar dan lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain di Asia.. (Kepala LAN, 2015). dalam penelitian kita tahun 2013, ada PNS di Indonesia yang baru melakukan pelatihan sekali dalam 26 tahun. Jika dibandingkan dengan PNS di Singapura, dalam setahun, mereka punya 100 jam untuk lakukan pelatihan," (Agus Dwiyanto, Kepala LAN)

APARATUR SIPIL NEGARA Kompetensi ASN Rendah? Menurut Penilaian BKN, mayoritas pejabat Eselon I dan II instansi pemerintah memiliki kompetensi yang rendah (Kompas, 7 April 2016)

PERUBAHAN POLA KERJA ASN WAPRES JUSUF KALLA: terjadi perubahan pola kerja ASN : Perubahan Sistem Pemerintahan Teknologi (e government) Persaingan Inovatif KOMPAS 28 MEI 2016

RENCANA REVITALISASI ASN 2017-2019 PEMETAAN ASN TINDAK LANJUT Kuadran I Kualifikasi & Kompetensi Baik PROMOSI Kinerja Baik Kuadran II Kualifikasi & Kompetensi Kinerja Baik MUTASI / PEMBINAAN Rendah Kuadran III Kualifikasi & Kompetensi Rendah DIKLAT Kinerja Baik Kuadran IV Kualifikasi & Kompetensi Tidak Baik RASIONALISASI Kinerja Rendah KemenPAN &RB : Liputan6.com, 30 Mei 2016

RUJUKAN DALAM PENGEMBANGAN SDM RENSTRA STRATEGI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN/ MANAJEMEN SDM BIRO SDM KEMENRISTEKDIKTI 2016

PROSES PENGEMBANGAN SDM RENCANA STRATEGIS HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT PROGRAM/HDCP Pengembangan SDM : 1. Penentuan kebutuhan pengembangan 2. Penetapan tujuan yang bersifat umum dan spesifik 3. Pemilihan metode pengembangan 4. Pemilihan media 5. Implementasi program 6. Evaluasi program BIRO SDM KEMENRISTEKDIKTI 2016

PENGEMBANGAN SDM Pengembangan SDM dirancang untuk membantu individu, kelompok, dan organisasi secara keseluruhan, agar menjadi lebih efektif. Program ini diperlukan karena manusia, pekerjaan, dan organisasi selalu berubah. Untuk itu setiap manusianya harus terus belajar, bahkan organisasinya pun harus terus belajar (learning organization) agar tetap eksis. BIRO SDM KEMENRISTEKDIKTI 2016

UU NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN 1. Pasal 21: PNS berhak memperoleh pengembangan kompetensi 2. Pasal 70 ayat 2: Pengembangan kompetensi antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran. 3. Dalam mengembangkan kompetensi ASN, setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-masing 4. Dalam RPP pengembangan kompetensi disebutkan ASN wajib mendapat minimal 80 JP setahun

TANTANGAN PENGEMBANGAN SDM PADA INSTANSI PEMERINTAH 1. Ketersediaan Anggaran 2. Komposisi SDM versus Regulasi 3. Kesinambungan program pembangunan (pendidikan jangka panjang) 4. Penempatan kembali pasca Pendidikan dan Pelatihan 5. Labor Turn Over, - Kondisi/lingkungan kerja - Sistem Remunerasi/penggajian/fasilitas - Generasi Y - Generasi Z - dll. BIRO SDM KEMENRISTEKDIKTI 2016

STRATEGI PENGEMBANGAN SDM JANGKA PANJANG JANGKA MENENGAH JANGKA PENDEK PENDIDIKAN FORMAL (GELAR) PENDIDIKAN FORMAL (GELAR) PELATIHAN (NON GELAR) FORMAL (GELAR) KESINAMBUNGAN PROGRAM PELATIHAN (NON GELAR) BIRO SDM KEMENRISTEKDIKTI 2016

PENGEMBANGAN SDM Penentuan secara tepat kebutuhan pengembangan SDM : 1. Analisis Organisasi 2. Analisis Tugas 3. Analisis personil/orang Ke 3 analisis diatas menjawab 3 pertanyaan : 1. Pada bagian mana dalam organisasi diperlukan program pengembangan (training need analysis, budaya oragnisasi, lingkungan eksternal) 2. Apa yang harus dipelajari oleh peserta agar dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif 3. Siapa yang perlu dilatih atau dididik atau dikembangkan, dan latihan pendidikan dan pengembangan apa yang perlu diberikan kepada mereka BIRO SDM KEMENRISTEKDIKTI 2016

HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT PROGRAM DATA PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT DAN BIDANG PENDIDIKAN RENCANA REKRUITMEN SDM POLA KARIER DATA PEGAWAI BERDASARKAN KELOMPOK USIA DAN RENCANA PENSIUN BIRO SDM KEMENRISTEKDIKTI 2016

HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT PROGRAM PROFIL ASN : PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN 2016 PROFIL ASN: BIDANG STUDI (S1,S2,S3) RENCANA KEBUTUHAN ASN (BIDANG STUDI) RENCANA PENDIDIKAN NON GELAR RENCANA PELAKSANAAN DIKLAT GELAR S2, S3, DN 2017-2023 RENCANA PELAKSANAAN DIKLAT GELAR S2, S3, LN RENCANA PELAKSANAAN DIKLAT GELAR S3 DN RENCANA PELAKSANAAN DIKLAT GELAR S3 LN

PROGRAM PELATIHAN

DIKLAT BAGI ASN / PNS PP 101/2000 DIKLAT JABATAN PNS DIKLAT PRA JABATAN DIKLAT DALAM JABATAN PRAJABATAN KEPEMIMPINAN TEKNIS FUNGSIONAL K1 & K2 Gol. II dan III Pim Tk I Pim Tk II Pim Tk III Pim Tk IV Umum, Adm Manajemen Substantif Jenjang pertama Jenjang muda Jenjang madya Jenjang utama Fungsional teknis INSTANSI PEMBINA (LAN) INSTANSI PEMBINA PEMBINA TEKNIS INSTANSI PEMBINA PEMBINA JABFUNG KOMPETENSI: KOGNITIF, AFEKTIF, PSIKOMOTORIK PENYELENGGARA DIKLAT PNS: LEMBAGA DIKLAT TERAKREDITASI

KENAPA HARUS ADA PELATIHAN Dilakukan dalam rangka mengurangi/menutup GAP antara kompetensi (kecakapan/kemampuan) pegawai dengan persyaratan (permintaan) jabatan. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pegawai dalam mencapai sasaran kerja pegawai yang telah ditetapkan BIRO SDM KEMENRISTEKDIKTI 2016

PERBEDAAN ANTARA PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS URAIAN DIKLAT BIMTEK Substansi Struktural Fungsional Teknis Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Kompetensi Bidang Masalah/kasus Manajemen PNS Metode Andragogi Andragogi Andragogi Tatap Muka/ Ceramah Tenaga Pengajar Widyaiswara Widyaiswara Widyaiswara Narasumber Pelaksana Pusdiklat Pusdiklat Pusdiklat Unit Kerja/Satker Kurikulum Peserta Tujuan Durasi/waktu Berbasis Kompetensi Pejabat Struktural Peningkatan Kompetensi (K-S-A) Tidak ada batasan namun ada min JP Berbasis Kompetensi Pejabat Fungsional Peningkatan Kompetensi (K-S-A) Tidak ada batasan namun ada min JP Berbasis Kompetensi Pejabat Struktural dan Fungsional Peningkatan Kompetensi (K-S-A) Tidak ada batasan namun ada min JP Tidak ada yg baku Tidak ada batasan Penyelesaian masalah Biasanya tidak lebih dari 3 hari

BENTUK PENGEMBANGAN KAPASITAS YANG LAIN No. Jenis Kegiatan Tujuan Lama Waktu 1. Rapat Kerja Menyelesaikan permasalahan pekerjaan biasanya melalui musyawarah/ voting 2. Rapat Kordinasi Upaya untuk mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan semua instansi terkait Jumlah Peserta 1 s.d 2 hari Bergantung kebutuhan rapat 1 s.d 3 hari Bergantung pada kebutuhan rakor 3. Sosialisasi Proses penanaman atau transfer kebiasaan maupun kebijakan, dan atau nilai serta aturan 4. Workshop Pertukaran informasi, interaksi antar peserta, dan pembahasan yang sering bersifat tutorial dan cenderung teknis. 1 hari 30 s.d 100 orang 1 s.d 3 hari 30 s.d 40 orang

PELATIHAN PERSONIL KEMENRISTEKDIKTI 1. DIKLAT TEKNIS : PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN, PERBENDAHARAAN, BENDAHARA PENERIMAAN, BENDAHARA PENGELUARAN PENGADAAN BARANG DAN JASA, PENGELOLAAN KEUANGAN, ARSIP DINAMIS, PROTOKOL, KEAMANAN, SEKRETARIS, PENGELOLAAN STP, MANAJEMEN INOVASI 2. DIKLAT FUNGSIONAL : PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN, DLL

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

Visi : VISI, MISI, KEMENRISTEKDIKTI Terwujudnya Pendidikan Tinggi yang bermutu serta kemampuan Iptek dan Inovasi untuk mendukung daya saing bangsa Misi: (1) Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas (2) Meningkatkan kemampuan Iptek dan Inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi

5 ISU POKOK PEMBANGUNAN RISTEK dan DIKTI

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KEMENRISTEKDIKTI 2015-2019 TUJUAN : Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa SASARAN 1. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan tinggi 2. Meningkatnya kualitas kelembagaan iptek dan dikti 3. Meningkatnya relevansi, kualitas dan kuantitas sumber daya iptek dan dikti 4. Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan 5. Menguatnya kapasitas inovasi

STRATEGI KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (1) KEBIJAKAN Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi Meningkatkan angka partisipasi kasar serta jumlah mahasiswa yang berwirausaha, lulusan bersertifikat kompetensi, prodi terakreditasi unggul, mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional, lulusan yang langsung bekarja, LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademiknya, dan calon pendidik dalam mengikuti pendidikan profesi guru PROGRAM Penguatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan No Indikator Program Target 2015 2016 2019 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (Nominal) 26,86% 28.16% 32.56% 2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha (Nominal) 2.000 2.500 4.000 3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi (Nominal) 55% 60% 75% 4 Jumlah Prodi terakreditasi unggul (Kumulatif) 10.800 12.000 15.000 5 Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional (Nominal) 380 390 420 6 Prosentase lulusan yang langsung bekerja (Nominal) 50% 60% 90% 7 Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik (Nominal) 17 46 46 8 Jumlah calon pendidik yang mengikuti pendidikan profesi guru (Nominal) 4.458 5.458 12.000

KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (2) STRATEGI KEBIJAKAN Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi dan Lembaga Litbang Meningkatkan jumlah perguruan tinggi masuk dalam ranking 500 top dunia, perguruan tinggi berakreditasi A Mengembangkan jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun, Taman Sains dan Teknologi yang mature, Pusat Unggulan Iptek PROGRAM Penguatan Kelembagaan Target No Indikator Program 2015 2016 2019 1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia (Kumulatif) 2 3 5 2 Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul) (Kumulatif) 29 39 194 3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun (Kumulatif) 77 100 100 4 Jumlah Taman dan Teknologi yang mature (Kumulatif) 6 14 58 5 Pusat Unggulan Iptek (Kumulatif) 12 15 30

STRATEGI KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (3) KEBIJAKAN Meningkatkan Sumber Daya Litbang dan Pendidikan Tinggi yang berkualitas Meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi S3, jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya, jumlah pendidik yang mengikuti sertifikasi dosen Meningkatkan jumlah SDM litbang berkualifikasi master dan doktor, jumlah SDM Iptek yang meningkat kompetensinya, jumlah sarpras Iptek dan Dikti yang direvitalisasi PROGRAM Penguatan Sumber Daya Target No Indikator Program 2015 2016 2019 1 Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 (Kumulatif) 23.500 28.000 41.500 2 Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya perubahan (Nominal) 2.000 2.000 2.000 3 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen komulatif (Nominal) 8.000 10.000 10.000 4 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor (Kumulatif) 3.350 3.700 5.450 5 Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya (Nominal) 95 161 205 6 Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi (Nominal) 126 142 153

STRATEGI KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (4) KEBIJAKAN Meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan Meningkatkan jumlah HKI didaftarkan, publikasi internasional dan prototipe hasil litbang PROGRAM Penguatan Riset dan Pengembangan Target No Indikator Program 2015 2016 2019 1 Jumlah HKI yang didaftarkan (Kumulatif) 1.580 1.735 2.305 2 Jumlah publikasi internasional (Nominal) 5.008 6.229 12.089 3 Jumlah prototipe R & D (Nominal) 530 632 1.081 4 Jumlah prototipe laik industri (Nominal) 15 15 15

STRATEGI KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (5) KEBIJAKAN Meningkatkan inovasi Meningkatkan jumlah produk inovasi PROGRAM Penguatan Inovasi Target No Indikator Program 2015 2016 2019 1 Jumlah produk inovasi (Nominal) 10 15 30 39

REFORMASI BIROKRASI

REFORMASI BIROKRASI PERMASALAHAN BIROKRASI Mengapa Harus Reformasi Birokrasi? Tumpang tindih Peraturan perundang-undangan di bidang\ aparatur negara, tidak sesuai dengan kondisi saat ini Pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) birokrasi belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang profesional Praktik manajemen SDM Belum optimal meningkatkan profesionalisme Distribusi PNS belum merata dan proporsional secara geografis Fungsi dan kewenangan antar instansi pemerintah tumpang tindih, berbenturan, terlalu besar Kualitas pelayanan publik masih belum memenuhi harapan publik Sistem pengawasan internal belum mampu berperan sebagai quality assurance Sistem monitoring, evaluasi, dan penilaian belum dibangun dengan baik

REFORMASI BIROKRASI Membangun profil dan perilaku aparatur negara yang memiliki integritas, produktivitas, dan bertanggungjawab serta memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang prima melalui perubahan pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) dalam sistem manajemen pemerintahan Pelaksanaan 8 area perubahan reformasi birokrasi

GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI TUJUAN Untuk memberikan arah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi selama kurun waktu 2010-2025 agar pelaksanaan reformasi birokrasi di K/L dapat berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan.

Agenda Reformasi Birokrasi Hasil yang Diharapkan PROGRAM AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 1. MANAJEMEN PERUBAHAN 2. PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 3 PENGUATAN KELEMBAGAAN 4. PENGUATAN TATALAKSANA 5. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR 6. PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN 7. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA 8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK a. Penguatan Layanan Mahasiswa b. Penguatan Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan c. Penguatan Layanan Riset dan Pengembangan Terciptanya budaya kerja positif yang kondusif bagi terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif, dan efisien serta mampu memberikan pelayanan yang berkualitas Sistem peraturan perundang-undangan yang lebih efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat Terciptanya budaya/perilaku yang lebih kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien Mendorong efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan,sekaligus juga untuk mengubah mental aparatur Sistem manajemen SDM yang mampu menghasilkan pegawai yang profesional Meningkatnya penyelenggaraan birokrasi yang bersih & bebas KKN Birokrasi lebih berkinerja dan mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan segala sumber-sumber yang dipergunakannya mendorong perubahan profesionalisme para penyedia pelayanan serta peningkatkan kualitas pelayanan

SKEMA REFORMASI BIROKRASI KEMENRISTEKDIKTI Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ditujukan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, dan memiliki pelayanan publik berkualitas. Dalam pelaksanaan reformasi birokrasi tahun 2015-2019, terdapat dua fokus utama pembenahan, yaitu: Reformasi Birokrasi Internal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Reformasi Pelayanan Publik, yang terdiri dari: a.reformasi Layanan Mahasiswa b.reformasi Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan c.reformasi Layanan Riset dan Pengembangan d.reformasi Layanan Kelembagaan e.quick Wins: Unit Layanan Terpadu Reformasi Birokrasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Reformasi Birokrasi Internal (8 Area Perubahan + Quick Wins) Reformasi Pelayanan Publik Reformasi Layanan Mahasiswa Reformasi Layanan PTK Quick Wins Reformasi Layanan Riset & Pengembangan Reformasi Layanan Kelembagaan

Terima Kasih KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Gedung BPPT 2, Lantai 18 Jl. MH Thamrin No 8, Jakarta 10340