BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

dokumen-dokumen yang mirip
Kekerasan (loudness) yang cukup Kekerasan menjadi masalah karena ukuran ruang yang besar Energi yang hilang saat perambatan bunyi karena penyerapan da

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

TAKE HOME TEST AKUSTIK TF MASJID dan AKUSTIK RUANG

UTS TF-3204 AKUSTIK ANALISIS KARAKTERISTIK AKUSTIK GEDUNG AULA BARAT ITB. Oleh. Vebi Gustian

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI

Take Home Test Akustik TF3204 Laporan Kondisi Ruangan Aula Barat ITB

AKUSTIKA RUANG KULIAH

BAB II PARAMETER PARAMETER AKUSTIK RUANGAN

Ujian Tengah Semester. Akustik TF Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB

REDESAIN INTERIOR GEDUNG SENI PERTUNJUKAN CAK DURASIM SURABAYA BERDASARKAN AKUSTIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAGIAN III : AKUSTIK

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

Analisis Kualitatif Ruang Kuliah TVST B dan TVST A

TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB

Perbaikan Kualitas Akustik Lapangan Futsal Indoor Pertamina ITS Menggunakan Panel Akustik Gantung

Nama : Beni Kusuma Atmaja NIM : Kelas : 02 Topik : Ruang Konser

STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK

Evaluasi Kenyamanan Akustik Masjid Salman

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Candra Budi S : Andi Rahmadiansah, ST. MT Pembimbing II : Dyah Sawitri. ST. MT

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

Penilaian Subjektif Kondisi Akustik di Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, Jakarta

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

ANALISIS GANGGUAN BISING JALAN GANESHA TERHADAP AKUSTIK RUANGAN UTAMA MASJID SALMAN ITB

Aspek Desain Akustik pada Sound Stage Studio, Scoring Stage Studio, dan Foley Stage Studio

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik. Oleh : Muhammad Andhito Sarianto

MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK

Kondisi Akustik TVST B

STUDI KELAYAKAN AKUSTIK PADA RUANGAN SERBA GUNA YANG TERLETAK DI JALAN ELANG NO 17. Disusun Oleh: Wymmar

Acoustics Design dan Soundproofing pada Sound Stage, Scoring Stage, dan Foley Stage di Studio Film

Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU TIMUR

UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK AKUSTIK RUANG PADA GEDUNG INDOOR DAGO TEA HOUSE BANDUNG OLEH: NAMA : SITI WINNY ADYA M NIM:

Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan. Masjid Salman ITB

Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation

LAPORAN PENGAMATAN SUBJEKTIF AKUSTIK Ruang Serba Guna (GSG Mesjid Salman) Oleh : Yatrizal ( )

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi

Resonator Rongga Individual Resonator rongga individual yang dibuat dari tabung tanah liat kosong dengan ukuran-ukuran berbeda digunakan di gereja- ge

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

LATAR BELAKANG UTS TF AKUSTIK [NARENDRA PRATAKSITA ]

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB II DATA AWAL PROYEK

PENENTUAN ORIENTASI SPEAKER ENCLOSURE SEBAGAI PENUNJANG AKUSTIK RUANG 104 LABORAORIUM PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNY

PENGENDALIAN CACAT AKUSTIK GEDUNG SULTAN SURIANSYAH DITINJAU DARI ASPEK PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka

PENILAIAN KUALITATIF KONDISI AKUSTIK RUANG KONFERENSI ASIA AFRIKA

Analisis Kebocoran Bunyi pada Ruang Mini Pengukuran Transmission Loss pada Pita 1/3 Oktaf Dengan Menggunakan Sound Mapping

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

UTS TF AKUSTIK Laporan Pengamatan Gedung Aula Barat

Desain Plafon pada Auditorium Gedung Kesenian Jakarta

PENATAAN RUANG BIOSKOP TERHADAP KUALITAS AKUSTIK DI BIOSKOP 21 AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA SKRIPSI

PENERAPAN ELEMEN-ELEMEN AKUSTIKA RUANG DALAM PADA PERANCANGAN AUDITORIUM MONO-FUNGSI, SIDOARJO - JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pembahasan Tugas Akhir yang berjudul Penilaian Kualitas Akustik Auditorium

[ANALISIS JUDGMENT SUBJEKTIF KUALITAS AKUSTIK GEDUNG TEATER TERTUTUP DAGO TEA HOUSE]

Evaluasi Kondisi Akustik di Gedung Konferensi Asia Afrika

UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK (TAKE HOME TEST ) Kondisi Akustik Ruang Kuliah ITB Oktagon 9026

ANALISIS WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME) PADA RUANG KULIAH B III.01 A FMIPA UNS SURAKARTA

PERBAIKAN KUALITAS AKUSTIK RUANG MENGGUNAKAN PLAFON VENTILASI BERDASARKAN WAKTU DENGUNG STUDI KASUS RUANG KELUARGA PADA RUMAH TIPE 70

UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK SAUNG ANGKLUNG UDJO. Oleh : Firda Awal Gemilang

Akustik ruang tertutup mempunyai berbagai permasalahan yang kompleks, perambatan dan sifat bunyi dalam ruang tertutup lebih sulit daripada ruang

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi UTS TF 3204 Akustik) Khanestyo

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL...x

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

AUDITORIUM MUSIK KLASIK DI BANDUNG

1. SUMBER BUNYI. Gambar 7

Penilaian Kondisi Akustik Ruangan TVST B pada Gedung TVST ITB Secara Subjektif

OPTIMASI MATERIAL AKUSTIK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BUNYI PADA RUANG AUDITORIUM MULTI-FUNGSI

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana

RUANG 9231 GKU TIMUR ITB

PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR

Perbandingan Soundscape Pada Ruang Kelas SD, SMP, dan SMA di Kota Bandung

1. SUMBER BUNYI. Gambar 1

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh :

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

Penilaian Akustika Ruang Kuliah TVST B Institut Teknologi Bandung

Laporan Penilaian Subjektif Akustik Ruangan Gedung TVST B ITB

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

UTS TF-3204 AKUSTIK PENILAIAN DAN OBSERVASI RUANG TVST C ITB

sepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran

PENGAMATAN AKUSTIK CIWLAK XXI LOUNGE Oleh : Imanda Aryaganda / Mata kuliah : Akustik TF-3204 Dosen : Joko Sarwono Kelas : Ganjil

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DAN DIFFUSOR TERHADAP KINERJA AKUSTIK PADA DINDING AUDITORIUM (KU )

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) Oleh : M Farid Ardhiansyah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH

Analisis Akustik Ruangan Aula Barat ITB

Transkripsi:

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS 3.1. Tinjauan Tema Proyek 3.1.1. pengertian Akustik Akustik adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bunyi atau suara dan cara mengendalikan bunyi supaya nyaman bagi telinga pendengar. 12 3.1.2.Teori pendukung Sistem akustik adalah pengaturan bunyi secara arsitektural dimana pendengar secara ideal baik dalam ruang tertutup maupun terbuka cukup terlindungi dari bising dan getar berlebihan. 13 Perencanaan akustik mempunyai 2 sasaran : menyediakan keadaan yang paling disukai untuk produksi suara, perambatanya dan penerimaan bunyi yang diinginkan dalam ruangan untuk kegiatan tertentu. Peniadaan dan pengurangan bising (bunyi yang tidak diinginkan) dan getaran. Dalam setiap situasi ada 3 elemen akustik yang perlu di perhatikan yaitu : Sumber bunyi, dari bunyi yang diinginkan dan bunyi yang tidak diinginkan Perambatan bunyi Pendengar yang ingin atau tidak mendengar bunyi tersebut. 3.2. Syarat Kondisi Akustik Dalam Perancangan 3.2.1. Laudness (kekerasan bunyi) Laudness (kekerasan bunyi) yang memadai terutama ditempat - tempat duduk yang jauh dari sumber bunyi. Untuk itu harus 12 http://en.wikipedia.org/wiki/concerthall 13 L.Doelle,Leslie, Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta 16

memperhatikan energi yang hilang saat perambatan bunyi.seringkali terjadi penyerapan yang besar oleh penonton dan isi ruangan terutama auditorium berkapasitas besar. Pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan : Menempatkan penonton sedekat mungkin dengan sumber bunyi/suara. Pembuatan balkon merupakan salah satu pemecahan masalah ini. Sumber bunyi/suara harus dinaikan supaya gelombang dapat merambat secara bebas. Lantai tempat duduk dapat dibuat miring (cukup landai) karena dapat lebih mudah diterima suara/bunyi. Sumber bunyi/suara harus dikelilingi oleh permukaan pantul bunyi/suara, untuk memberi energi bunyi/suara pantul tambahan pada tiap bagian daerah penonton terutama pada tempat duduk yang jauh. Gambar. Sumber Suara Dinaikan untuk memaksimalkan Penerimaan Bunyi Langsung Permukaan pemantul bunyi paralel terutama dekat dengan sumber bunyi/suara untuk menghilangkan feedback (pemantulan kembali). 17

3.2.2. Energi bunyi Energi bunyi harus didistribusikan secara merata dalam ruang dengan memperhatikan 2 hal penting, yaitu : pengadaan diffuser dalam ruangan dengan perencanaan permukaan ruang yang tidak teratur baik pada langit langit, dekorasi permukaan dan lain lain. Memperhatikan ukuran ruang yang cukup, baik dari volume ruang, dan lebar ruang. 3.2.3. Bebas Cacat akustik Ruang harus bebas dari cacat akustik seperti : Gema Gema adalah pengulangan bunyi asli yang jelas dan sangat tidak disukai, dan gema merupakan cacat akustik ruang yang paling berat. Pemantulan bunyi berkepanjangan (long-delayed) Pemantulan bunyi berkepanjangan (long-delayed) adalah cacat sejenis dengan gema, tetapi penundaan waktu antra penerimaan bunyi langsung dan pantul agak lebih singkat. Gaung Gaung merupakan gema gema kecil yang berurutan dengan cepat yang dapat terjadi antara permukaan permukaan pemantul bunyi yang tidak sejajar. 18

Bayangan bunyi Bayangan bunyi dapat terjadi bila ruang dibawah balkon mempunyai kedalaman melebihi tinggi balkon, sehingga menciptakan audibilitas yang buruk. Ruang gandeng Ada hubungannya dengan sistem penempatan ruang ruang yang berhubungan dengan ruang pagelaran musik sehingga perlu dilakukan pemisahan ruang ruang tersebut. 3.2.3.1 Sifat Bunyi Hukum pemantulan bunyi Pada bidang datar yang sama, sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul. Hukum ini sulut ditetapkan untuk bunyi berfrekuensi rendah. Jarak bunyi Semakin jauh bunyi yang dipancarkan dalam medan bebas pantulan, maka semakin berkurang intensitas bunyi (berbanding terbalik dengan jaraknya). Oleh sebab itu penonton perlu ditempatkan sedekat mungkin dengan sumber bunyi dalam auditorium. Asal bunyi Intensitas bunyi pada satu arah akan menjadi sangat dominan. Pemancar bunyi dialog berfrekuensi tinggi lebih 19

dominan sepanjang sumbu longitudinal sumber bunyi tersebut. Sedangkan sumber bunyi berfrekuensi menengah dan mudah lebih merata kesemua arah. Oleh karena itu peran pemantul bunyi pada panggung terbuka dan teater melingkar sangat penting. Selubung bunyi Bunyi frekuensi rendah, terutama yang sangat keras, dapat cukup kuat menyelubungi bunyi berfrekuensi tinggi. Hal ini dapat di manfaatkan untuk mengendalikan bising lingkungan. 3.2.3.2. Gejala Akustik Dalam Ruang Tertutup Ditempat terbuka, gelombang bunyi yang merambat dari sumber bunyi dengan muka gelombang berbentuk bola yang terus menerus membesar dan melemah jika jarak dari sumber bunyi bertambah jauh, sedangkan dalam ruang tertutup, gelombang bunyi yang menumbuk dinding ruang sebagian energinya akan dipantulkan, diserap, disebarkan, dibelokan, atau ditransmisikan ke ruang yang berdampingan, dan sebagian lagi akan diserap atau dirambatkan oleh stuktur bangunan. Adapun gejala-gejala yang ditimbulkan oleh bunyi di dalam ruang tertutup adalah : Pemantulan bunyi/refleksi Kembalinya gelombang bunyi yang menumbuk suatu permukaan dengan sudut datang bunyi yang sama dengan sudut pantul bunyi. Di dalam auditorium yang berukuran sedang dan besar, kondisi pendengaran dapat diperbaiki dengan pemantul bunyi ditempat yang tepat. Penyerapan bunyi/ aborsi Perubahan energi bunyi menjadi bentuk energy lain ketika gelombang bunyi membentur suatu permukaan unsur yang menunjang penyerapan bunyi dalam sistim akustik adalah : Lapisan permukaan dinding dan atap 20

Isi ruang seperti penonton, bahan tirai, bahan penbungkus tempat duduk dan karpet. Penyebaran bunyi Suatu keadaan dimana tekanan bunyi diseluruh ruangan homogen karena gelombang bunyi bergerak ke segala arah. Resonansi ruang Kecendrungan suatu bunyi tertentu dalam pita frekuensi yang sempit untuk berbunyi lebih keras, dibandingkan dengan prekuensi lainya. 3.3. Sistem Akustik Ruang Pagelaran Musik Tertutup (Indoor) Beberapa syarat akustik untuk pagelaran musik : Jumlah penonton (tempat duduk) 800 1500 buah.(aaad) 14 Volume ruang 1500 15000m 3. Volume ruang dengan kapasitas relatif besar dan dindingnya sebagian besar merupakan bidang pantul akan mendukung terciptanya ruang yang hidup.(ea) 15 Volume ruang tiap penonton 6,2 10,8m 3.(EA) Jarak pandang terjauh panggung ke penonton 30-37,5m. 16 Wakru dengung 1,3 2,2 detik dan 5 prinsip dari hasil suara, yaitu : 1. Clarity (kejernihan) 2. Reverberance (gaung) yang terkendali 3. Intimacy (inti suara yang dapat diterima penonton) 4. Loudness (kekerasan suara yang dihasilkan) 5. Envelopmen (untuk mendukung bahwa suara terdengar sama baiknya keseluruh bagian sehingga penonton merasa dikelilingi oleh suara penampilan) Sumber : AAAD = Auditorium Acoustic and Architectural Design EA = Environmental Acoustic TA = Theatre and Auditorium 14 Barron, Michael, Auditorium Acoustic and Architectural Design, E&FN Spon, London, 1993 15 L.Doelle,Leslie, leslie, op cit, hal. 63 16 Burris, harold, Meyer and Edward C.C, op cit 21

3.4. Sistem Akustik Pagalaran Musik Terbuka (Outdoor) Kesulitan yang ditimbulkan dari pagelaran terbuka antara lain : Berkurangnya energi bunyi karena gelombang bunyi merambat ke udara bebas. Banyaknya penyerapan langsung yang diserap penonton Banyaknya gangguan bising dari sumber lain ( Bising latar belakang / background noise). Faktor yang mempengaruhi : 1. Pemantulan bunyi Pemantulan bunyi mempunyai peran besar dalam meningkatkan energi bunyi yang melemah akibat perambatan di udara bebas. Pemantulan bunyi dilakukan sejak awal perambatan pada sumber bunyi. Penempatan bidang-bidang pemantulan dan penggunanaan material dengan koefisien serap bunyi yang minimum akan sangat membantu. 2. Bunyi dan jarak tempuhnya Hukum Invers Kuadrat menunjukkan bahwa intensitas bunyi ditiap titik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumbernya 3. Keterarahan bunyi Pemancaran bunyi pada pagelaran terbuka mengakibatkan frekuensi tinggi hanya terjadi dekat sumber bunyi sehingga sumber suara nyata sering kali hilang pada tempat dydyk samping. Gejala ini menjadi masalah serius karena pemain hanya menghadap ke satu arah penonton saja. Tembok pemantul suara akan membantu mengurangi masalah ini. 4. Pengendalian bising lingkungan ( Background noise ) Yang dimaksud bising lingkungan adalah bising yang berasal dari sumber keluar atau dari luar ke sumber suara. Pagelaran terbuka dipengaruhi oleh keduanya. Pengaruh bising dari sumber suara yaitu pagelaran yang mempunyai noise criteria ( NC ) 30dB. Hal ini mempengaruhi aktifitas diluar 22

sumber suara. Untuk ruang terbuka ( open arir auditory), loudness ( kekerasan suara ) penting untuk memanipulasi bising latar belakang ( background noise ). Pemecahan masalahnya : Mengatur jadwal pagelaran dan mengatur peletakan massa Memberi penghalang barierr yang tidak terputus, padat dan tidak berlubang Memberi tanggul tanaman dengan lebar sampai 30m, sehingga sumber bunyi dan bagian luar dapat mereduksi bising, tergantung dengan sudut bayangan bising dan tinggi efektif penghalang diatas garis yang berhubungan antara sumber bising dan penerima. Makin tinggi penghalang makin besar tingkat reduksi bisingnya. 23