TEORI BELAJAR VAN HIELE

dokumen-dokumen yang mirip
E-LAERNING TEORI BELAJAR VAN HIELE VS BARUDA

TEORI BELAJAR VAN HIELE

UNIT TEORI BELAJAR VAN HIELE. Purwoko PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI A.

BELAJAR VAN HIELE. Oleh: Andi Ika Prasasti Abrar Prodi Pendidikan Matematika Jurusan Tarbiyah STAIN Papopo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil,

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Teori Belajar Kognitif David Ausubel Belajar Bermakna, Zoltan P Dienes Belajar Permainan, Van Heille Pengajaran Geometri

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika

TINGKATAN BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan konsep-konsep abstrak yang diberi simbol-simbol. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pemberian pengalaman

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1

BAB I PENDAHULUAN. Matematika, menurut Ruseffendi adalah bahasa simbol; ilmu deduktif

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP BANGUN DATAR SEGIEMPAT BERDASARKAN TINGKAT BERFIKIR VAN HIELE DI KELAS VII SMPN 3 PADANG

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Geometri dan Pengukuran dalam Kurikulum Matematika

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI GENDER

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XI ALAT PERAGA DALAM GEOMETRI RUANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari matematika adalah mempunyai obyek dasar yang abstrak. Objek-objek

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

Bab 6 - Segitiga dan Segi Empat

Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP van Hiele) dimensi tiga. : 6.1. Menentukan kedudukan titik, garis dan bidang dalam. ruang dimensi tiga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)

Pengalaman Belajar sesuai Teori Berpikir van Hiele

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir siswa,

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. khususnya materi geometri kurang diminati bagi guru lebih-lebih bagi siswa.

Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.

CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP NEGERI 2 AMBARAWA BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

DESKRIPSI BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMA MENURUT TINGKATAN VAN HIELE DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-1)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. adalah luas daerah tertutup suatu permukaan bangun datar.

ANALISIS KESALAHAN PEMAHAMAN DALAM MATERI SEGIEMPAT MENURUT TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE PADA SISWA SMP NEGERI 1 SUPPA KABUPATEN PINRANG.

Oktavia et al., Analisis Penyajian Pembelajaran...

Pembelajaran Matematika di SD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Siti Nurul Azimi, Edy Bambang Irawan Universitas Negeri Malang

DESAIN DIDAKTIS BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya akan selalu berkembang ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu,

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

BAB IV HASIL PENELITIAN

1. BARISAN ARITMATIKA

13. Menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika atau bidang lain yang penyelesaiannya menggunakan konsep aritmetika sosial dan perbandingan.

Geometri Dimensi Dua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

TEORI PEMBELAJARAN ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF DIENES

Sumber Belajar 2x40mnt Buku teks. 2x40mnt. 2x40mnt. (2x + 3) + (-5x 4) (-x + 6)(6x 2) Tes tulis Tes uraian Berapakah: berikut: Teknik Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

KISI KISI PENULISAN SOAL UKK TAPEL 2012/2013SMP PROVINSI DKI JAKARTA. Mata Pelajaran : Matematika Kurikulum : StandarIsi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : 2 x 40 menit (satu kali pertemuan)

Pemahaman Siswa Pada Konsep Segiempat Berdasarkan Teori van Hiele

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASAR TEORI DIENES

Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut...

Konsep Dasar Geometri

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MAKALAH DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR SISWA BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

JARING-JARING BANGUN RUANG

Kegiatan Belajar 1 HAKIKAT MATEMATIKA

BAB II TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE, PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI, KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

PENERAPAN TEORI VAN HIELE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI BANGUN RUANG LIMAS

LEVEL BERPIKIR SISWA SMP BERGAYA KOGNITIF REFLEKSIF DAN IMPULSIFMENURUT TEORI VAN HIELE PADA MATERI SEGITIGA

MASALAH KETIDAKTEPATAN ISTILAH DAN SIMBUL DALAM GEOMETRI SLTP KELAS 1 Oleh: Endang Mulyana

DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Ruang Lingkup... 2

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR M. DZAKY ARRAUF

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A.

DESKRIPSI KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

4 Silabus Matematika Kelas IV

Transkripsi:

TEORI BELAJAR VAN HIELE A. PENDAHULUAN Kalau sebelumnya telah diketahui tentang teori-teori belajaryang menjadi landasan dalam proses belajar mengajar matematika, pada bagian ini akan diuraikan mengenai teori belajar yang mengkhususkan dalam pengajaran geometri, teori yang dikemukakan hanya berkaitan dengan pengajaran geometri saja. Van Hiele adalah seorang pengajar matematika Belanda yang telah mengadakan penelitian di lapangan, melalui obsesfasi dan Tanya jawab, kemudian hasil penelitiannya ditulis dalam desertasi pada tahun 1954. penelitian yang dilakukan oleh Van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri. B. TAHAPAN PENGENALAN GEOMETRI 1. Tahap Pengenalan Pada tahap ini siswa hanya baru mengenal bangun-bangun geometri seperti bola, kubus, segitiga, persegi dan bangun-bangun geometri lainnya. Seandainya kita hadapkan pada bangun-bangun geometri, anak dapat menunjukkan bentuk segitiga. Namun pada tahap pengenalan anak belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun geometri yang dikenalnya. Sehingga bila kita ajukan pertanyaan seperti apakah ada sebuah persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan panjangnya sama? maka siswa tida akan bisa menjawabnya. Guru harus memahami betul karakter anak, jangan sampai mengajarkan sifat-sifat bangun-bangun geometri tersebut, karena anak akan menghafalnya tidak memahaminya.

DARI GAMBAR ITU SISWA DAPAT MEMILIH YANG SESUAI DENGAN KRITERIA TERTENTU 2. Tahap Analisis Jika pada tahap pengenalan anak belum mengenal sifat-sifat bangun-bangun geometri, tidak demikian pada tahap analisis. Pada tahap ini anak sudah dapat mengenali sifat-sifat dari bangun-bangun geometri, seperti pada sebuah kubus yang banyak sisinya 6 buah, sedangkan bnyak rusuknya 12. Seandainya kita tanyakan apakah kubus itu juga sebuah balok?, maka anak belum bias menjawab pertanyaan ini, karena pada tahap ini anak belum memahami hubungan antara balok dan kubus, dengan kata laian bahwa pada tahapan ini anak belum mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya.

3. Tahap Pengurutan Pada tahap ini pemehaman anak lebih meningkat lagi dari sebelumnya yang hanyamengenal bangun-bangun geometri beserta sifat-sifatnya. Pada tahap ini anak sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya. Anak yang berada pada tahap ini sudah memahami pengurutan bangunbangun geometri. Misalnya anak sudah mengetahui bahwa jajar genajng itu trapezium, belah ketupat itu laying-layang dan kubus itu balok, banyak lagi bangun-bangun geometri lainnya. Pada tahap ini juga anak sudah mampu untuk melakukan penarikan kesimpulan secara deduktif, tetapi masih pada tahap awal dalam artian belum berkembang dengan baik.

4. Tahap Deduksi Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil kesimpulan secara deduktif dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa matematika adalah Ilmu deduktif. Anak pada tahap ini telah mengerti pentingnya peranan unsure-unsur yang tidak didefenisikan, disamping unsure-unsur yang didefenisikan aksioma atau masalah, dan teorema. Tetapi pada tahapan ini anak belum memahami kegunaan dari suatu sistem deduktif. Oleh karena itu anak pada tahap ini belum bisa menjawab pertanyaan mengapa sesuatu itu disajikan teorema atau dalil. MEMPUNYAI POJOK 5. Tahap Keakuratan Tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri adalah tahap keakuratan. Pada tahap ini anak sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Anak pada tahap ini sudah memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil.

Dari eksistensi kelima tahapan yang berbeda tentang pemikiran geometri di atas adalah merupakan tingkatan yang tidak secara langsung terkait dengan usia. Meskipun demikian usia TK sampai dengan kelas 2 SD biasanya berada pada level 0 dan siswa kelas 3 sampai kelas 6 SD biasanya berada pada level 1. Pada level 0 siswa cenderung memanipulasikan model fisik sehingga kemampuan mereka perlu diarahkan pada tahap mengurutkan, mengidentifikasi, dan mendeskrifsikan berbagai bangun geometri. Mereka perlu diberi kesempatan untuk membangun, membuat, menggambar, meletakkan bersama dan memilahbangun-bangun. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 0.1, dari potongan bangun-bangun, mereka secara berkelompok dapat dimint5a untuk memilih bentuk-bentuk yang sesuai menurut criteria tertentu. Dari 4-5 contoh yang berbeda, siswa akan mengamati konsep yang ada. Jika mereka telah sampai pada kesamaan atau persekutuan maka kita siap menyebutkan nama tanpa harus secara formal medefinisikannya. Perlu dihindari jawaban benar atau salah, dan penggunaan definisi. Gambar 0.3 tiga sisi (segitiga) Gambar 0.4 Mempunyai pojok (sudut siku-siku) Gtambar 0.2 Gambar 0.5 mempunyai sisi behadapan (segi empat) Gambar 0.6 mempunyai lingkungan (kurva) Gambar 0.7 mempunyai empat pojok (persegi panjang)

C. TEEORI-TEORI VAN HIELE Selain mengemukakan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif dalam memahami geometri, Van Hiele juga mengemukakan beberapa teori berkaitan dengan pengajaran geometri. Teori yang dikemukakan oleh Van Hiele antara lain adalah sebagai berikut; 1. Tiga unsur yang utama pengajaran geometri yaitu, waktumateri pengajaran dan metode penyusun. Apabila dikelola secara terpadu dapat mengakibatkan peningkatan kemampuan berfikir anak kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya. 2. Bila dua orang yang mempunyai tahap berpikir berlainan satu sama lain, kemudian saling bertukar pikiran, maka kedua orang tersebut tidak akan mengerti. Sebagai contih, seorang anak tidak mengerti mengapa gurunya membuktikan bahwa jumlah sudut-sudut dalm sebuah jajaran genjang adalah 360 0, misalnya anak itu berada pada tahap pengurutanke bawah. Menurut anak pada tahap yang disebutkan, pembuktiannya tidak perlu sebab sudah jelas bahwa jumlah sudutsudut 360 0. Contoh yang lain seorang anak yang berada paling tinggi pada tahap kedua atau tahap analisis, tidak mengerti apa yang dijelaskan gurunya bahwa kubus itu adalah balok, belah ketupat itu laying-layang. Gurunyapun sering tidak mengerti mengapa anak yang diberi penjelasan tersebuttidak memahaminya. Menurut Van Hiele, seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah tidak akan mungkin dapat mengerti/memahami materi yang berada pada tingkat yang lebih tinggi darianak tersebut. Kalaupun dipaksakan maka anak tidak akan memahaminya tapi nanti bisa dengan melalui hafalan.

3. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu anak memahami geometri dengan pengertian, kegiatan belajar anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak itu sendiri, atau disesuaikan dengan tahap berpikirnya. Dengan demikian anak dapat memperkaya pengalaman dan cara berpikirnya, selain itu sebagai persiapan untuk meningkatkan tahap berpikirnya ke tahap yang lebih dari tahap sebelumnya. D. MANFAAT TEORI VAN HIELE DALAM PENGAJARAN GEOMETRI Teori-teori yang dikemukakan oleh Van Hiele memang lebih sempit dibandingkan teori-teori yang dikemukakan oleh Piafet dan Dienes karena ia hanya mengkhususkan pada pengajaran geometri saja. Meskipun sumbasinya tidak sedikit dalam geometri. Berikut hal-hal yang diambil manfaatnya dari teori yang dikemukakan; 1. Guru dapat mengambil manfaat dari tahap-tahap perkembangan kognitif anak yang dikemukakan Van Hiele, dengan mengetahui mengapa seorang anak tidak memahami bahwa kubus itu merupaka balok, karena anak tersebut tahap berpikirnya masih berada pada tahap analisis ke bawah. 2. Supaya anak dapat memahami geometri dengan pengertian, bahwa pengajaran geometri harus disesuaikan dengan tahap perkembangan berpikir anak itu sendiri. 3. Agar topic-topik pada materi geometri dapat dipahami dengan baik dan anak dapat mempelajari topic-topik tersebut berdasarkan urutan tingkat kesukarannya yang dimulai dari tingkat yang paling mudah sampai dengan tingkat yang paling rumit dan kompleks.