BAB II ATURAN BERSAMA A. ATURAN BERSAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENATA (RENOVASI) RUMAH

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Tabel VIII. 1 Aturan Bersama Desa Kemasan KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

Aturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng

B. SUBSTANSI ATURAN BERSAMA

ATURAN BERSAMA KONDISI FAKTUAL I. TATA RUANG DAN LINGKUNGAN

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

BAB IV PANDUAN KONSEP

ruo tar qtu -a Gt i* n c L (E(u xro & o (} td fem T'E cl l- as ff o, ; tj o- Y {,/r} fuffi :s it -, I {} stl (} ra -{t .ts, -{J -6 o, ={E F E 'ci

USULAN ATURAN BERSAMA

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB VI RENCANA DAN GAGASAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS TAMMUA

: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA

BAB 4 PENYUSUNAN KONSEP. Hirarki Penyusunan Arahan Perancangan. 4.1 Visi pembangunan

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB VII RENCANA INVESTASI KAWASAN PRIORITAS

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

Syarat Bangunan Gedung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

Rencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan. Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan

Lingkungan Permukiman

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

Pemberdayaan Masyarakat

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

BAB II DESKRIPSI PROYEK

KONSEP, RENCANA PENGEMBANGAN DAN PANDUAN RANCANG KAWASAN PRIORITAS BAB IV KONSEP, RENCANA PENGEMBANGAN DAN PANDUAN RANCANG KAWASAN PRIORITAS 81

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 4 ANALISIS

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 6

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saluran drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

PENATAAN KAWASAN KUMUH PINGGIRAN SUNGAI DI KECAMATAN SUNGAI RAYA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN, KEINDAHAN, DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RTPLP Desa Sindon KATA PENGANTAR

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Perkiraan dan Referensi Harga Satuan Perencanaan

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengembangan RS Harum

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

Transkripsi:

1

BAB I PENGANTAR Aturan bersama ini dibuat bersama oleh masyarakat dan pihak kelurahan dan selanjutnya semua pihak meneruskan aturan bersama ini kepada semua elemen masyarakat sehingga bisa diketahui oleh masyarakat luas dan tidak menghambat dalam pelaksanaannya. Aturan Bersama (AB) ini bersifat mengikat seluruh masyarakat Desa Sukorejo, dan pelanggaran atas hal-hal yang telah disepakati bisa dikenakan sanksi sosial dari masyarakat. 2

BAB II ATURAN BERSAMA A. ATURAN BERSAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENATA (RENOVASI) RUMAH Aturan bersama dalam membangun rumah di Desa Sukorejo merupakan upaya dalam menciptakan kehidupan dan menempati rumah secara aman, nyaman, sehat, dan mudah dalam aksesibilitas adalah sebagai berikut: 1. ATURAN PEMBANGUNAN DAN PENATAAN RUMAH DI BANTARAN SUNGAI SUNGAI Kondisi Sekarang : Desa Sukorejo dilewati dan berbatasan dengan sungai dan pembangunan terus mengalamai perkembangan sehingga berpotensi membangun di kawasan yang tidak diperbolehkan dibangun. Kondisi Ideal : Wilayah sempadan sungai, atas sungai, dan kawasan lindung bebas dari bangunan permanen ATURAN : Dilarang membangun rumah pada wilayah sempadan sungai, di atas sungai, dan kawasan lindung. RUMAH MEMILIKI JARAK DENGAN SUNGAI RUMAH DILARANG DIBANGUN BERSINGGUNGAN DENGAN SUNGAI/ SALURAN AIR RUMAH DILARANG DIBANGUN DI ATAS SUNGAI/ SALURAN 2. ATURAN ARAH HADAP/ORIENTASI BANGUNAN Kondisi Sekarang : Hampir semua rumah di Desa Sukorejo menghadap rumah dan menghadap pada bangunan lain (tanpa jalan). Kondisi Ideal : Orientasi bangunan tidak hanya dihadapkan pada jaringan jalan, tetapi juga pada sungai sebagai upaya melestarikan keberadaan sungai dan menganggap sungai sebagai halaman depan rumah. Konsep waterfront development akan dikembangkan di Desa Sukorejo ATURAN : Dalam membangun rumah, arah hadap bangunan harus menghadap jaringan jalan (utama, lokal, dan lingkungan) atau sungai 3

RUMAH DIHADAPKAN KE JALAN RUMAH DIHADAPKAN KE SUNGAI 3. ATURAN JARAK ANTAR RUMAH Kondisi Sekarang : Desa Sukorejo sangat berpotensi dalam pengembangan rumah karena lokasi yang dekat dengan pusat kota Magelang sehingga potensi menjadi kawasan padat permukiman sangat mungkin terjadi di Desa Sukorejo Kondisi Ideal : Jarak ideal antar rumah adalah ketika air dari tritisan tidak jatuh ke lahan milik orang lain. ATURAN : Untuk rencana pembangunan rumah baru, jarak minimal antar rumah 2 m dan air dari tritisan tidak boleh jatuh di pekarangan orang lain dan di jalan umum 4

4. ATURAN GARIS SEMPADAN BANGUNAN Kondisi Sekarang : Di beberapa lokasi di Desa Sukorejo sangat padat dan muka rumah dan dinding rumah langsung berbatasan dengan jalan atau sungai. Kondisi Ideal : Dalam membangun bangunan, telah ada peraturan mengenai Garis Sempadan Bangunan (GSB). GSB bangunan diorientasikan kepadan jaringan jalan dan sungai. ATURAN : Dalam membangun rumah, terdapat jarak antara rumah dengan jalan atau sungai. Jarak menyesuaikan kelas jalan yang ada dan tritisan tidak boleh jatuh di jalan umum 5. ATURAN KOEFISIEN DASAR BANGUNAN Kondisi Sekarang : Banyak rumah di Desa Sukorejo berhimpitan dan tidak menyisakan lahan pekarangan. Perkembangan permukiman yang padat mengancam kawasan permukiman di Desa Sukorejo yang kurang padat. Kondisi Ideal : Dalam membangun rumah harus memperhatikan Koefisien Dasar Bangunan (KDB). KDB di Desa Sukorejo idealnya adalah 60-70% ATURAN : Dilarang untuk menghabiskan semua lahannya untuk dibangun melainkan menyisakan 30-40% lahannya sebagai pekarangan 5

RUMAH HARUS MENYISAKAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH RUMAH DILARANG MENGHABISKAN LAHAN UNTUK BANGUNAN 6. ATURAN PELESTARIAN RUMAH TRADISIONAL Kondisi Sekarang : Rumah tradisional Jawa-Magelang sudah mulai berkurang dan jumlahnya di Desa Sukorejo sangat sedikit. Kondisi Ideal : Warisan budaya dalam bentuk arsitektural bangunan harus dilestarikan ATURAN : Diharapkan untuk menjaga kelestarian rumah tradisional dan apabila dilakukan renovasi, maka diharapkan untuk tidak mengubah bentuk bangunan bergaya tradisional Jawa-Magelang 6

B. ATURAN BERSAMA DALAM MENATA LINGKUNGAN Berikut adalah aturan bersama dalam menata lingkungan: 1. PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH Kondisi Sekarang : Rumah-rumah dan pekarangan rumah di Desa Sukorejo saat ini dimanfaatkan sebagai lahan tidur/ halaman walaupun di beberapa lokasi sudah memanfaatkannya sebagai lahan produktif. Kondisi Ideal : Lahan pekarangan rumah dapat dimaksimalkan sebagai kebun produktif guna menanam sayuran buah, bunga, dsb. ATURAN : 1. Di setiap rumah harus memanfaatkan pekarangan dan jalan depan rumah dengan sayuran, bunga, kolam, buah, pengelolaan sampah dsb 2. Pemanfaatan ruang pekarangan rumah dan jalan sebagai area produktif yang seragam, misal satu kawasan permukiman seluruh pekarangan yang ada dipergunakan sebagai area produktif holtikultura (KAMPUNG ORGANIK) atau kolam ikan SETIAP RUMAH HARUS MEMANFAATKAN LAHAN PEKARANGANNYA SEBAGAI TEMPAT MENANAM SAYUR ATAU BUAH 2. ATURAN RUMAH SEHAT Kondisi : Di Desa Sukorejo masih ditemukan Rumah Tidak Layak Huni baik dari segi bangunan dan kesehatan. 7

Sekarang Kondisi Ideal : Rumah adalah tempat bermukim dan berlindung sehingga tempat yang ditinggali harus layak untuk dihuni dan memenuhi standar kesahatan rumah ATURAN : Setiap rumah yang ada di Desa Sukorejo merupakan RUMAH LAYAK dan SEHAT Setiap pemilik rumah harus melengkapi rumahnya dengan: 1. Ventilasi udara 2. Kamar berjendela 3. Sinar matahari masuk rumah 4. Dinding dan lantai harus kering dan tidak lembab 5. Punya jamban 6. Berpondasi 3. ATURAN TERKAIT TERNAK Kondisi Sekarang : Permukiman di Desa Sukorejo terdapat aktivitas memeliharan ternak, baik unggas, kambing, sapi, kerbau, dan lain sebagainya dalam skala besar atau kecil. Kondisi Ideal : Setiap ternak di kawasan permukiman harus berada didalam kandang, dan jarak antara kandang dengan bangunan rumah (baik rumah pemilik maupun tetangga) minimal adalah 10 meter. ATURAN : 1. Ternak unggas skala kecil (rumahan) harus dikandang dan tidak dibiarkan berkeliaran di area permukiman 2. Ternak kambing, sapi, dan kerbau skala kecil harus dikandang dan jarak antara kandang dengan rumah/ bangunan adalah 10 meter. Kalau tidak memungkinkan, kandang diletakan di luar permukiman. 3. Ternak skala besar (peternakan) dilarang berada di tengah-tengah permukiman. 4. ATURAN TERKAIT INDUSTRI Kondisi Sekarang : Desa Sukorejo mempunyai banyak sekali kegiatan industri, baik industri rumah tangga dan industri besar atau pabrik. 8

Kondisi Ideal : Kegiatan industri harus mengelola limbah dan sampah yang dihasilkan tanpa mencemari lingkungan. Industri besar (pabrik) tidak berada di kawasan permukiman dan kawasan permukiman dilarang berada di sekitar kawasan industri karena berbahaya bagi kesehatan. ATURAN : 1. Setiap industri yang berada di permukiman harus menangani pembuangan limbah dan sirkulasinya 2. Semua industri besar yang berada di sekitar lingkungan permukiman diharapkan mempunyai barrier berupa pepohonan 5. ATURAN TERKAIT KEBERSIHAN LINGKUNGAN Kondisi Sekarang : Di beberapa lokasi di Desa Sukorejo mempunyai kebersihan lingkungan yang baik, akan tetapi masih banyak ditemukan lokasi-lokasi yang kumuh akibat sampah, pekarangan yang tidak terurus, dan kerapihan yang kurang. Kondisi Ideal : Kawasan permukiman harus menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas kumuh. ATURAN : 1. Pemilik rumah / saudara / yang diberi kuasa untuk memelihara rumah tersebut wajib membersihkan setiap hari 2. Kebersihan Lingkungan adalah tanggung jawab bersama, sehingga kerja bakti harus dilaksanakan secara berkala di masing-masing lingkungan. Kebersihan lingkungan terkait: - Kebersihan jalan dan drainase dari sampah dan tanaman liar - Kebersihan taman dan ruang aktivitas warga - Kerapihan pagar rumah - Kebersihan tempat-tempat pembuangan sampah 6. ATURAN TERKAIT PENGHIJAUAN Kondisi Sekarang : Belum adanya tanaman peneduh di jalan utama Kondisi Ideal : Setiap koridor jalan utama memiliki tanaman peneduh, ruang terbuka dan Lahan untuk bermain ATURAN : 1. Setiap koridor jalan utama harus diadakan tanaman peneduh, tanaman buah dan taman. Penyediaan tanaman buah diadakan oleh masing-masing pihak padukuhan secara kolektif untuk menanam lahan pinggir jalan untuk buah. 2. Setiap rumah harus menyediakan lahan di depan rumah baik pekarangan maupun jalan depan rumah unruk ditanami pohon buah 3. Setiap rumah harus menyediakan lahan dan area tanam baik tanah maupun media tanam lain seperti pot untuk menanam sayur 9

SETIAP RUMAH DAN TURUS JALAN DIMANFAATKAN UNTUK MENANAM BUAH, SAYUR, DAN TANAMAN PENEDUH 10

C. ATURAN BERSAMA DALAM PENATAAN LINGKUNGAN DAN SARANA PRASARANA Aturan bersama dalam menata lingkungan dan sarana prasarana: 1. ATURAN PENATAAN JARINGAN JALAN Kondisi Sekarang : Di Desa Sukorejo ditemukan permasalahan menganai rumah yang tidak memiliki akses jalan. Jalan yang dipergunakan adalah pekarangan rumah yang tidak dibangun. Kondisi Ideal : Setiap rumah harus mamiliki akses jalan, baik berupa gang ataupun jalan lingkungan. ATURAN : 1. Pemilik rumah merelakan untuk membuat akses jalan menuju jalan utama minimal 1,5 m untuk rumah baru. 2. Bagi rumah yang sudah terlanjur, tetap memberikan jalan masuk dengan lebar masing-masing 1 m SEMUA JARINGAN JALAN MINIMAL 2 METER 2. ATURAN PERKERASAN JALAN Kondisi Sekarang : Kondisi jaringan jalan di Desa Sukorejo relatif baik dengan perkerasan beton, paving, dan aspal, akan tetapi di beberapa kawasan permukiman terdapat jalan yang masih belum diperkeras atau masih berupa tanah. Kondisi Ideal : Jaringan jalan harus diperkeras dan tidak menimbulkan hal yang berbahaya. ATURAN : Dalam membangun jalan, material jalan untuk jalan utama berupa jalan aspal, untuk jalan lingkungan berupa cor blok atau aspal, dan untuk jalan penghubung berupa cor blok dan 11

paving blok PERKERASAN JARINGAN JALAN 3. ATURAN PENERANGAN JALAN Kondisi Sekarang : Penerangan jalan di Desa Sukorejo dapat dikatakan kurang mencukupi Kondisi Ideal : Di ruas jalan dengan jarak tertentu dipasang lampu penerangan ATURAN : Penerangan jalan untuk jalan utama, penerangan minimal dilakukan dengan memasang lampu penerangan umum pada setiap tiang listrik dan untuk jalan lingkungan, disetiap rumah diharuskan mengeluarkan minimal satu titik lampu penerangan jalan 12

4. ATURAN DRAINASE Kondisi Sekarang : Masalah genangan di Desa Sukorejo hampir terjadi di semua permukiman, hali ini dikarenakan masalah saluran drainase yang rusak, kapasitas tampungannya kurang, dan belum adanya saluran drainase di beberapa lokasi Kondisi Ideal : Setiap ruas jalan harus mempunyai saluran drainase baik satu sisi maupun dua sisi. ATURAN : 1. Untuk setiap ruas jalan diharuskan dilengkapi saluran drainase yang memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku 2. Untuk saluran tertutup berupa plat beton yang dilengkapi bak kontrol setiap jarak 10 m 3. Perawatan saluran dilakukan pembersihan 1 bulan sekali dan menjadi tanggung jawab lingkungan masing-masing. 5. ATURAN RESAPAN AIR Kondisi Sekarang : Masalah genangan di Desa Sukorejo hampir terjadi di semua RW. Selain karena masalah drainase, area terbangun di kawasan permukiman cukup besar sehingga air sulit meresap. Kondisi Ideal : Dalam permukiman harus disediakan area resapan air, baik berupa area terbuka, lubang biopori, dsb ATURAN : 1. Setiap RW membuat area-area resapan untuk mengurangi genangan dan aliran air permukaan 2. Setiap rumah harus membuat sumur resapan dan saluran komunal sendiri sehingga jaringan drainase tidak bercampur dengan limbah rumah tangga. Selain itu dilakukan pemisahan saluran drainase dan saluran irigasi sehingga lahan persawahan tidak terkontaminasi polutan yang 13

terbawa dari kawasan permukiman. 6. ATURAN PENGELOLAAN SAMPAH Kondisi Sekarang : Aktivitas membuang sampah sembarangan di Desa Sukorejo masih banyak terjadi. Lahan pekarangan kosong dan sungai menjadi sasaran membuang sampah oleh beberapa masayrakat Kondisi Ideal : Sampah dibuang di tempat sampah yang kemuadian diolah agar tidak mencemari lingkungan ATURAN : 1. Dilarang Membuang Sampah Sembarangan 2. Setiap rumah melakukan pemilahan sampah 3. Sampah yang dikumpulkan di tempat sampah akan dibuang ke TPA setiap 1-3 hari 7. ATURAN SANITASI Kondisi Sekarang : Aktivitas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Sukorejo dan aktivitas menggelontorkan tinja langsung ke saluran air banyak terjadi, khususnya di saluran irigasi. Kondisi Ideal : BAB di tempat yang sudah disediakan dan mengolah tinja terlebih dahulu sebelum masuk ke badan air ATURAN : 1. Dilarang BAB di sungai atau di Saluran air/irigasi 2. Bagi warga yang belum memliki jamban, diharuskan BAB di WC atau MCK umu di lingkungannya. Apabila di suatu lingkungan banyak yang belum punya jamban dan belum ada WC umum maka pihak lingkungan bersama-sama iuran dalam penyediaan WC umum atau diadakan Arisan WC atau Cicilan WC 14

D. ATURAN BERSAMA KEGIATAN MASYARAKAT Untuk aturan kegiatan masyrakat Desa Sukorejo: 1. ATURAN PEMELIHARAN SARANA PRASARANA Kondisi Ideal : Sarana prasarana lingkungan dipelihara bersama. ATURAN : 1. Fasilitas Umum adalah Tanggung Jawab Bersama, sehingga semua warga diharapkan menjaga dan memeliharanya 2. Diperbolehkan mencorat-coret tembok dengan seijin pemilik rumah dan RT setempat 2. ATURAN PEMELIHARAAN TANAMAN DI PINGGIR JALAN Kondisi Ideal : Tanaman buah yang ditanam secara kolektih, hasilnya dipergunakan untuk pembangunan padukuhan dan sosial masyarakat ATURAN : 1. Tanaman buah di pinggir jalan merupakan kas pedukuhan yang hasilnya digunakan untuk kepentingan bersama 2. Tanaman buah disiram dan dipelihara oleh pemuda dan/atau warga dengan rumah terdekat 3. ATURAN KEGIATAN BELAJAR Kondisi Ideal : Kegiatan belajar perlu dikembangkan dengan dukungan semua pihak ATURAN : 1. Orang tua wajib peduli tarhadap jam belajar 2. Orang tua dan lingkungan diwajibkan menjaga suasana yang mendukung penyelenggaraan jam belajar 3. Jam wajib belajar jam 19.00 21.00 4. ATURAN TERKAIT KEMANANAN LINGKUNGAN Kondisi Ideal : Lingkungan permukiman yang aman memerlukan sistem kemanan yang baik ATURAN : 1. Setiap RT wajib mengadakan kegiatan siskamling secara tertib dan lancar serta terus menerus 2. setiap tamu menginap minimal 1 x 24 jam wajib lapor pengurus RT setempat 15

ATURAN BERSAMA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI 1. ATURAN MENGEMBANGKAN POTENSI WISATA DENDING Kondisi Sekarang : Pemandian Gending berupa mata air dan aliran airnya mempunyai potensi dalam pengembangan wisata dan penyediaan air bersih Kondisi Ideal : Kawasan wisata dikembangkan untuk mengembangkan ekonomi bagi pihak desa dan warga sekitar ATURAN : 1. Pemandian dibangun sebagai aset desa yang nantinya menjadi BUMDes 2. Pengelola kawasan wisata merupakan warga Desa Sukorejo 3. Pengembangan pemandian sebagai kawasan wisata diharapkan tidak mengganggu aktivitas mandi masyarakat sekitar 4. Kawasan wisata Gending dipelihara bersama warga Desa Sukorejo 5. Masyarakat Desa Sukorejo diperbolehkan membuka peluang usaha seperti berdagang terkait kawasan wisata dengan syarat tetap menjaga kelestarian dan kebersihan mata air dan sungai E. ATURAN BERSAMA DALAM MENGANTISIPASI BENCANA 1. ATURAN DALAM MENGANTISIPASI KEBAKARAN Kondisi Sekarang : Kawasan permukiman di Desa Sukorejo kurang rawan kebakaran tetapi antisipasi sangat diperlukan Kondisi Ideal : Untuk kawasan rawan kebakaran harus dipersiapkan sistem peringatan, jalur evakuasi dan alat-alat peamdam kebakaran ATURAN : Dibentuk Tim Evakuasi dan Pemadam Kebakaran Kelurahan dan dibuat pelatihan dengan didampingi dari Pemkab Magelang 2. ATURAN TERKAIT BANTARAN SUNGAI Kondisi Sekarang : Kawasan kanan kiri sungai di Desa Sukorejo banyak yang dibangun bangunan permanen Kondisi Ideal : Kawasan yang berada di kanan kiri dan di atas sungai harus bebas dari bangunan gedung atau rumah ATURAN : 1. Dilarang membangun rumah di sisi dan si atas sungai. 2. Bantaran sungai tidak diperbolehkan ditanami tanaman keras dan hanya diperbolehkan ditanami tanaman perdu sehingga debit air lancar 3. Ada ruang terbuka di sepanjang bantaran sungai 16

BAB III PENUTUP Aturan Bersama (AB) ini merupakan bentuk legal agreement yang dibuat bersama-sama antara Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM ) melalui Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) dengan masyarakat. Sebagai bentuk pengendalian, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksananaan pembangunan di kawasan Desa Sukorejo dan yang tidak kalah pentingnya adalah keberlanjutan kawasan tersebut setelah proses pelaksanaan selesai, Aturan Bersama (AB) ini diharapkan untuk menjadi rekomendasi peraturan di tingkat kelurahan sehingga menjadi pegangan dalam perencanaan dan pengembangan selanjutnya. Dokumen Aturan Bersama (AB) ini dibuat untuk menjadi dasar bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Ditandatangani di : Desa Sukorejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang Tanggal : Koordinator LKM Ketua TIPP (...) (...) Mengetahui Kepala Desa Sukorejo (...) 17