MODEL PENGENDALIAN KATODIK DALAM ELEKTRODE DISK PEMUTAR SISTEM KOROSI

dokumen-dokumen yang mirip
PROTEKSI KATODIK DENGAN ANODA TUMBAL SEBAGAI PENGENDALI LAJU KOROSI BAJA DALAM LINGKUNGAN AQUEOUS

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VDC Variabel. P in I = 12 R AC

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

Torsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

BAB II Tinjauan Teoritis

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

MEDAN LISTRIK STATIS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

IMPLEMENTASI DIRECT TORQUE CONTROL DALAM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

Analisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK

Gambar 4.3. Gambar 44

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-202

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERAWATAN BOILER/KETEL TAKUMA TEKANAN 21 BAR DENGAN MENGENDALIKAN RESIDUAL PHOSPHAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi.

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN PPPPTK/VEDC MALANG

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

Penggunaan Hukum Hagen-Poiseuille dalam Penentuan Koefisien Viskositas Zat Cair dengan Prinsip Kontrol Berat Berbantuan Software Logger Pro

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

PERCOBAAN 14 RANGKAIAN BAND-PASS FILTER AKTIF

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

III. METODE PENELITIAN

Analisis Performansi Sistem Pendingin Ruangan Dikombinasikan dengan Water Heater

SIMULASI KINERJA REAKTOR PELAT SEJAJAR UNTUK PRODUKSI CARBON NANOTUBE SEBAGAI MATERIAL ADI MELALUI REAKSI DEKOMPOSISI KATALITIK METANA

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

SIMULASI PENGENDALIAN PENCAMPURAN TANGKI MENGUNAKAN METODE ROUTH-HURWITZ DENGAN MATLAB. Oleh : Dody Wahjudi. Abstract

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

II. KINEMATIKA PARTIKEL

Konstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Penempatan Dan Perubahan Kapasitor Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3-Fasa Bercatu 1-Fasa

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Proses fluoresensi dan fosforesensi [14].

Teori Dasar Medan Gravitasi

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

KERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN

EFEK PANJANG PIPA TERHADAP ALIRAN BERKEMBANG PENUH UNTUK AIR TAWAR DAN LARUTAN BIOPOLIMER CAIRAN BERAS HASIL FERMENTASI SKRIPSI

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 2: Potensial Listrik dan Kapasitor (Minggu ke 3 dan 4)

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENGARUH HEAT RECOVERY PADA SISTEM REFRIGERASI PENGKONDISIAN UDARA TERHADAP PERFORMANSI SISTEM

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum

Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Kereta dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Control

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. TEORI DASAR. ini meliputi pengukuran beda potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari 2012

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK UKM KURSI LIPAT DENGAN METODE INTERNAL PRESSURE DAN RANCANG BANGUN MESIN BENDING KONVENSIONAL

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

MODEL PENGENDALIAN KATODIK DALAM ELEKTRODE DISK PEMUTAR SISTEM KOROSI Isni Utami Dosen Teknik Industi UPN Vetean Jawa Timu E-mail: isniutami@yahoo.com ABSTRAK Efek dai alian fluida memelukan pengendalian katodik dengan kaakteistik menggunakan model otating disk electode (RDE) telah diteliti di peatuan elektokimia. Penelitian ini diselesaikan untuk logam AISI 1018 sebagai pemuta elektode bebentuk silinde di dalam pembagian udaanacl 3.5% menggunakan vaiasi ata-ata putaan 0 2000 pm dan tempeatu 25 27 C. Kepadatan pengendali katodik ditentukan dai logam pemukaan potensial -800mV dengan anoda Ag/AgCl. Ekspeimen menunjukkan bahwa peningkatan laju elektode, kepadatan pengendali katodik saat ini membutuhkan peningkatan kaena difusi lapisan faksi taa dan juga kaena potensial koosi menjadi lebih positif. Tempeatu yang lebih tinggi akan meningkatkan pengendali kepadatan katodik dan membuat potensial koosi menjadi negative. Enegi aktivasi oksigen akan begabung ke dalam pemukaan electode untuk membantu coodibility AISI 1018 begantung peningkatan tempeatu, kaena eaksi katodik dikontol dai peubahan massa oksigen. Kata kunci: model pengendalian katodik, elektonik disk otating, koosi ABSTRACT The effect of fluids flow ate onto necessity of cuent density cathodic potection which chaacteized using Rotating disk electode (RDE) model has been eseached on an electochemisty manne. This eseach was done to AISI 1018 steel as the electode spinning cylinde-shaped inside aeated dissolvable NaCl 3.5%. using vaiation spinning ate 0 2000pm and 25 75 C tempeatue. Cuent density cathodic potection necessity detemined fom the steel inteface potential - 800mV with efeence anode Ag/AgCl. Expeiment esult shows that the inceasing of electode ate, cathodic potection cuent density needs inceased due to diffusion laye tae faction and also because coosion potential become moe positive. Highe tempeatue would incease cathode potection cuent density needs and makes coosion potential moe negative. Oxygen activation enegy value to be diffused onto electode suface suppot the coodibility AISI 1018 towad tempeatue incement, because cathodic eaction contolled by tansfe mass of dissolved oxygen. Key wod: cathodic potection model, otating disk electode, coodibility PENDAHULUAN Model pengendalian koosi pada dasanya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu Model Kinetika dan Model Temodinamika (Bad and Faulkne, 1980). Dalam Model Kinetika, pengendalian koosi dilakukan dengan membei hambatan pada inteaksi dengan lingkungannya sehingga laju koosinya dapat dikuangi, tetapi kecendeungan untuk tejadinya koosi itu sendii tidak diselesaikan,sehingga apabila hambatan ditiadakan koosi akan segea belangsung lagi (Jones, 1992). Selain dai pada itu apabila jumlah hambatan yang ditambahkan tidak mencukupi maka koosi akan menjadi lebih paah lagi misalnya tejadinya koosi setempat. Salah satu Model Temodinamika yang diteapkan secaa luas adalah Model poteksi katodik (Fontana, 1979). Pinsip poteksi katodik sebenanya sedehana, yaitu dengan caa mempelakukan stuktu logam yang dipoteksi sebagai katoda, dengan jalan mengalikan aus listik melalui elektolit ke logam yang dipoteksi (Blount,1989). Atas dasa pinsip inilah caa pengendalian koosi dengan teknik poteksi katodik diteapkan dalam paktek, teutama dalam pengendalian baja yang beada dalam elektolit misalnya tanah basah atau dalam ai laut. Besa kecilnya apat aus yang haus dialikan begantung dai laju koosinya. Makin besa laju koosinya makin besa pula makin besa pula jumlah apat aus poteksi yang dipelukan untuk mempoteksi katodik (Shei, 1994). Laju koosi baja dipengauhi oleh banyak fakto diantaanya oleh laju ali fluida. Sebagai contoh kapal yang begeak laju koosinya lebih besa dai pada kapal yang diam 65

(Beendsen, 1987). Dai penelitian F.Laque yang dikutip oleh (H.H. Uhlig, 1985) laju koosi baja dalam lingkungan ai laut akan meningkat secaa paabolik dengan betambahnya kecepatan elatif. Penyataan tesebut dipekuat oleh (John Mogan, 1987) yang menyatakan apat aus poteksi katodik meningkat secaa paabolik dengan betambahnya kecepatan kapal. Tujuan penelitian ini untyk mengeahui pengauh laju ali fluida tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik, sehingga kemungkinan kesalahan desain dapat tejadi,dan hal ini dapat mengakibatkan kegagalan.kajian pengauh laju ali fluida tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik yang dinyatakan dalam pesamaan empiis dipelukan untuk mempemudah pehitungan di dalam desain poteksi baja yang mempunyai kecepatan elatif, yang sampai saat ini belum ada. Penelitian pengauh laju ali fluida tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik telah banyak dilakukan, akan tetapi hasil penelitian tedahulu banyak dinyatakan dalam bentuk gafis dan angka, belum dalam bentuk model. METODE Pendekatan masalah mengacu (Geoffey Pentice, 1991) yang menyatakan dalam suatu eaksi koosi logam jika pepindahan massa sebagai langkah penentu laju yang disebabkan pepindahan kaena pengadukan atau pepindahan hidodinamika,maka besanya apat aus koosi meupakan fungsi bilangan tak bemata sebagai beikut: i L i L L nfdc = nfdc f(re,sc); L = f(re,sc); Pesamaan empiis tesebut, menunjukkan hubungan antaa pengauh laju ali fluida tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik. Penelitian beupaya untuk menentukan haga-haga Konstanta K, a 1, dan a 2 yang akan ditentukan melalui simulasi pecobaan-pecobaan di laboatoium. Pada penelitian ini sebagai peubah tetap adalah baja AISI - SAE 1018, sedangkan peubah bebas yang dikejakan adalah: Sebagai lingkungan, lautan NaCl 3,5% Suhu yaitu 25 C, 50 C, 75 C Kecepatan RDE pada entang 0 2000 pm Pada penelitian ini digunakan Potensiostat Gamy Instument yang dilengkapi dengan Pogammable DC Powe Supply. Reaksi eduksi dilangsungkan dalam sel elektolisis yang dilengkapi dengan elektoda keja bebentuk piingan beputa dai baja. Kecepatan elektoda keja dikendalikan oleh moto pengaduk, dan sumbe aus listik dihubungkan dengan sikat sikat yang tebuat dai Gaphalloy. Elektoda bantu tebuat dai kawat platina bebentuk jaing ditempatkan mengelilingi dinding sel. Ag/AgCl ( kalibasi +0,202 Volt tehadap SHE pada suhu 25 C) digunakan sebagai elektoda efeensi, yang dicelupkan pada lautan.selama poses elektolisis sistem dalam keadaan tetutup sehingga tidak ada gas yang kelua. Untuk mempeoleh data yang akuat, sebelum polaisasi dimulai elektoda keja diputa di dalam sel elektolisis sampai dipeoleh potensial koosi yang elatif tetap.pengukuan kepeluan apat aus poteksi katodik dilakukan dengan metoda potensiodinamik. Polaisasi katodik dilakukan dengan laju penambahan potensial sebesa 0,5 mv/det. Penentuan kepeluan apat aus poteksi katodik ditentukan pada potensial baja - 850 mvolt dengan elektoda Ag/AgCl. Sh = f(re,sc) Betuut tuut bilangan Shewood(Sh),bilangan Reynolds(Re),dan bilangan Schmidt (Sh). Dengan analisis bilangan tak bemata dapat dicai kelompok kelompok bilangan bilangan tak bemata sebagai beikut: = K n FC -1 u [ 2 w u ] c 3 [ u D] -c 1 Dengan manipulasi aljaba pesamaan akan didapat: = K nfcd [Re] a 1 [Sc] a 2 Gamba 1. Skema angkaian alat potensiostat 66 Junal Teknik Industi, Vol. 12, No. 1, Febuai 2011: 65 70

HASIL DAN PEMBAHASAN Dai setiap pecobaan polaisasi baja AISI-SAE 1018 dalam lautan NaCl 3,5% teaeasi dilakukan untuk menentukan besanya apat aus poteksi katodik pada suhu 25 75 C dengan vaiasi kecepatan pada entang 0 2000 pm, dipeoleh kuva polaisasi sebagai beikut: Dai kuva polaisasi katodik pada (gamba 3). dapat ditentukan dua paamete yaitu potensial koosi dan besanya kepeluan apat aus poteksi katodik pada kiteium - 800 mvolt dengan elektode efeensi Ag/AgCl.Dai paamete tesebut dapat ditentukan hubungan pengauh laju ali fluida tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik. Gamba 2. Skema sel elektolisis RDE Gamba 3. Skema kuva polaisasi baja dalam lautan NaCl 3,5% pada ph 7,2 dan teaeasi. Gamba 4. Pengauh kecepatan elektoda tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik AISI - SAE 1018 (RDE) dalam lautan NaCl 3,5% teaeasi Utami: Model Pengendalian Katodik 67

Gamba 5. Pengauh kecepatan elektoda tehadap potensial koosi AISI - SAE 1018 (RDE) dalam lautan NaCl 3,5% teaeasi Gamba 6. Pengauh suhu tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik AISI - SAE 1018 (RDE) dalam lautan NaCl 3,5% teaeasi Gamba 7. Pengauh suhu tehadap potensial koosi AISI - SAE 1018 (RDE) dalam lautan NaCl 3,5% teaeasi 68 Junal Teknik Industi, Vol. 12, No. 1, Febuai 2011: 65 70

Gamba 8. Hubungan pengauh kecepatan elektoda (RDE) Kenaikan suhu (25 75 C) juga akan meningkatkan laju koosi baja AISI 1018 dan kepeluan apat aus poteksi katodik gamba 6.Meningkatnya kepeluan apat aus poteksi ini disebabkan difusi oksigen ke pemukaan elektoda meningkat dengan kenaikan suhu sehingga laju koosinya juga meningkat, yang dapat dijelaskan dengan peneapan umus Ahenius sebagai beikut: D i = D io exp [ Q*] RT Dai umusan tesebut dapat disimpulkan bahwa difusi oksigen ke pemukaan elektoda meningkat dengan meningkatnya suhu dan potensial koosinya lebih negatif gamba 7, sehingga laju koosinya juga meningkat.dengan mengalukan Ln D tehadap 1/T yang beupa gais luus (gamba 9) dapat ditentukan besanya enegi aktivasi oksigen untuk bedifusi. Sebagaimana telah diuaikan pada tinjauan pustaka, hubungan fungsional pengauh kecepatan pengadukan/laju ali fluida dan suhu tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik untuk egim alian tubulendituliskan sebagai beikut: = K nfcd [Re] a 1 [Sc] a 2 Gamba 9. Kuva ln D tehadap 1/T tehadap tebal lapisan difusi AISI-SAE 1018 dalam lautan NaCl 3,5% teaeasi Dai hasil seangkaian pecobaan baja AISI 1018 dalam lautan NaCl 3,5% teaeasi pada ph 7,2 dengan vaiasi kecepatan pengadukan pada entang 0 2000 pm dan suhu 25 75 C, didapatkan bahwa besanya kepeluan apat aus poteksi dipengauhi oleh kecepatan pengadukan dan suhu yang dinyatakan dalam pesamaan empiis sebagai fungsi bilangan Schmidt, Rynold dan Shewood. Sebagaimana yang dapat dilihat pada gamba 4 meningkatnya kecepatan pengadukan akan meningkatkan laju koosi baja AISI 1018 dan kepeluan apat aus poteksi, hal ini disebabkan dengan adanya pengadukan ion-ion logam di antamuka logam-lautan elektolit lebih cepat mencapai uah, yang ditunjukkan dengan semakin tipisnya tebal lapisan difusi, sehingga laju koosinya juga meningkat. Hubungan pengauh kecepatan pengadukan pada bebagai suhu tehadap tebal lapisan difusi ditunjukkan pada gamba 8. Selain dai pada itu potensial koosinya meningkat dengan meningkatnya kecepatan pengadukan gamba 5. Dai data-data hasil pecobaan yang dipeoleh, dapat dihitung nilai koefisien K, a 1 dan a 2. Dengan menggunakan analisis egesi linie ganda dipeoleh nilai K, a 1, dan a 2, sehingga umusan kepeluan apat aus poteksi katodik untuk metode RDE yang dianggap sebagai egim alian tubulen adalah sebagai beikut: i PRCE = 2,219 nfcd [Re] 0,4664 [Sc] 0,251 Notasi apat aus poteksi katodik ma/cm 2 D koefisien difusi spesi i cm 2 /det jai jai elektoda keja cm w kecepatan puta elektoda keja det -1 u viskositas kinematik cm 2 /det n jumlah elekton yang dipetukakan C konsentasi spesi i mol/lt F konstanta Faaday C/ekuivalen SIMPULAN Dai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pesamaan empiis yang meupakan hubungan Utami: Model Pengendalian Katodik 69

fungsional anataa pengauh kecepatan elektoda/ laju ali fluida yang dikaakteisasi sebagai alian lamine tehadap kepeluan apat aus poteksi katodik adalah sebagai beikut: i PRCE = 2,219 nfcd [Re] 0,4664 [Sc] 0,251 DAFTAR PUSTAKA Beendsen A.M. 1987. Ship Painting Manual. Delf, Bad A.J. and Faulkne L.R. 1980. Electochemical Methods, Fundamental and Application. John Willey & Sons, New Yok. Blount F.E. 1989. Electochemical Pinsiples of Cathodic Potection Coosion Contol. NACE vol 10, No 7. Chawla S.L and Gupta R.K. 1993. Mateial Selection fo Coosion Contol ASM Intenational. Fontana G. Mas. 1979. Coosion Engineeing. Thid edition. Mac Gaw Hill Book co, New Yok. Jones Denny A. 1992. Pinsiples and Peventation of Coosion. Macmillan Publishing Company. New Yok. Jones D. A. 1972. Analysis of Cathodic Potection Citeia, Coosion. NACE, Vol 28, No 11. Mogan J.H. 1987.Catodic Potection. second edition, Nace. NACE Standad Rp-01-76.1976. Coosion Contol of Steel,Fixed Offshoe Platfoms Associated with Petoleum Poduction. NACE. Pentice G. 1991. Electochemical Engineeing Pinciples. Pentice Hall, New Jesey. Scully J.C. 1975. The Fundamental of Coosion.second edition, New Yok. Shei L.L., Jaman RA., Bustein G.T. 1994. Coosion Coosion Contol. Thid edition. Newness Buttewoths London. Uhlig H.H., 1985. Coosion and Coosion Contol. John Willey & Sons New Yok. 70 Junal Teknik Industi, Vol. 12, No. 1, Febuai 2011: 65 70