ANALISA KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PERMEN JELLY KOLANG KALING DI LIMBANGAN KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VII. RENCANA KEUANGAN

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

AGROTEKNO 13 (1): 8-13 ISSN KAJIAN ASPEK FINANSIAL INDUSTRI MINUMAN BUBUK KUNYIT ASAM

A. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

IV METODOLOGI PENELITIAN

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

Gambar 9 Sistem penunjang keputusan pengembangan klaster agroindustri aren.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BIAYA BAHAN LANGSUNG YANG DIGUNAKAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PELAKSAANAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah

III KERANGKA PEMIKIRAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

Financial Plan Pesimis

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

III. METODE PENELITIAN

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

NAMA : WIRO FANSURI PUTRA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

Lampiran 2. Jumlah kamar hotel berbintang dan melati yang terjual di kota Semarang Kamar terjual

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

II. TINJAUAN PUSTAKA Tebu

STUDI KELAYAKAN USAHA

Transkripsi:

Techno, ISSN 1410-8607 Volume 17 No. 1, April 2016 Hal. 028 032 ANALISA KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PERMEN JELLY KOLANG KALING DI LIMBANGAN KENDAL ANALISA KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PERMEN JELLY KOLANG KALING DI LIMBANGAN KENDAL Indah Hartati 1, Nugroho Widiasmadi 2, Renan Subantoro 3 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim 2 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim 3 Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Jalan Menoreh Tengah X no 22 Sampangan Semarang 1 Email:hartatiprasetyo@gmail.com ABSTRAK Kolang kaling merupakan salah satu produk dari tanaman aren. Peningkatan nilai ekonomi usaha pengolahan kolang kaling dapat dilakukan melalui diversifikasi produk kolang kaling dalam bentuk permen jelly kolang kaling. Penambahan kolang kaling pada formulasi pembuatan permen jelly kolang kaling merupakan salah satu usaha untuk mengurangi penggunaan senyawa pengental yang selama ini digunakan dalam proses produksi permen jelly. Kajian kelayakan usaha produksi permen jelly kolang kaling memiliki peran stategis dalam pengembangan usaha diversifikasi produk kolang kaling. Hasil perhitungan analisa finansial menunjukkan bahwa dari perhitungan laba/rugi rencana investasi usaha akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 592.035,00/bulan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa usaha permen jelly kolang kaling akan mencapai titik impas (BEP) apabila memproduksi dan menjual permen jelly kolang kaling sebanyak 41,7 kemasan atau senilai Rp 687.925 Kata kunci: permen jelly, kolang kaling, analisis financial ABSTRACT Kolang kaling merupakan salah satu produk dari tanaman aren. Peningkatan nilai ekonomi usaha pengolahan kolang kaling dapat dilakukan melalui diversifikasi produk kolang kaling dalam bentuk permen jelly kolang kaling. Penambahan kolang kaling pada formulasi pembuatan permen jelly kolang kaling merupakan salah satu usaha untuk mengurangi penggunaan senyawa pengental yang selama ini digunakan dalam proses produksi permen jelly. Kajian kelayakan usaha produksi permen jelly kolang kaling memiliki peran stategis dalam pengembangan usaha diversifikasi produk kolang kaling. Hasil perhitungan analisa finansial menunjukkan bahwa dari perhitungan laba/rugi rencana investasi usaha akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 592.035,00/bulan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa usaha permen jelly kolang kaling akan mencapai titik impas (BEP) apabila memproduksi dan menjual permen jelly kolang kaling sebanyak 41,7 kemasan atau senilai Rp 687.925 Kata kunci: permen jelly, kolang kaling, analisis financial PENDAHULUAN Limbangan merupakan kecamatan di Kabupaten Kendal yang terletak dikaki gunung ungaran sebelah barat. Salah satu desa yang berada di Kecamatan Limbangan 28 adalah Desa Ngesrepbalong. Desa Ngesrepbalong terletak dilereng gunung Ungaran sebelah utara (Anonim, 2012). Salah satu tanaman yang banyak terdapat didesa ini adalah tanaman aren

(Arenga pinnata). Penduduk desa Ngesrepbalong mengolah nira aren menjadi gula aren, mengambil ijuk dari pohon aren, mengambil buah kolang kaling dan pohon aren yang sudah tidak produktif ditebang untuk diambil tepungnya. Saat ini, usaha pengolahan buah kolang kaling di desa Ngesrepbalong mulai berkembang. Proses pengolahan buah kolang kaling berlangsung melalui beberapa tahap yakni: (i) pemetikan buah kolang kaling, (ii) perontokan buah dari batang, (iii) perebusan buah, (iv) pengupasan buah, (v) pemipihan, (vi) pencucian, dan (vii) perendaman. Beberapa permasalahan yang dihadapi usaha pengolahan kolang kaling adalah belum adanya diversifikasi produk yang berpotensi meningkatkan pendapatan pengolah kolang kaling serta rendahnya harga jual kolang kaling yang berukuran kecil. Salah satu cara yang dapat diterapkan guna memanfaatkan buah kolang kaling yang berukuran kecil serta dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu pengolah kolang kaling ini adalah dengan mengolah buah kolang kaling menjadi permen jelly kolang kaling. Permen jelly termasuk dalam makanan semi basah yang dibuat dari sari buah dan bahan pembentuk gel, dengan kenampakan jernih dan transparan, serta mempunyai tekstur dan kekenyalan tertentu (Koswara, 2009). Permen jelly termasuk jenis permen yang disukai oleh kalangan anak-anak dan remaja. Kolang kaling merupakan bahan pangan yang diketahui mengandung galaktomannan yang memiliki sifat sebagai bahan pembentuk gel. Oleh karenanya kolang kaling dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan permen jelly kolang kaling. Dengan variasi rasa, maka produk turunan dari kolang kaling ini berpotensi untuk dapat dipasarkan mengingat di daerah limbangan dan sekitarnya terdapat beberapa tempat wisata yakni Wisata Air Nglimut dan Gonoharjo serta Wisata Keluarga Kampung Jawa Sekatul (Anonim, 2012). Apabila sudah dapat diproduksi, maka kedua produk turunan dari kolang kaling tersebut dapat dipasarkan khususnya di tempat-tempat wisata tersebut serta dapat menyasar untuk dapat dipasarkan di tempat wisata di wilayah Kendal dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan mengkaji kelayakan usaha produksi permen jelly kolang kaling untuk mengetahui apakah usaha pembuatan permen jelly kolang kaling ini layak atau tidak. Analisa kelayakan usaha akan berupa analisa aspek finansial. METODE Lokasi dan Waktu Kegiatan Penelitian dilakukan di Laboraturium Proses Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang dan di kelompok usaha pengolahan kolang kaling Ngesrepbalong Limbangan Kendal. Bahan Bahan yang digunakan dalam kajian finansial pengembangan usaha pembuatan permen jelly kolang kaling adalah bahanbahan produksi antara lain nutrijel, kolang kaling, gula tebu cair, gelatin, glukosa dan pewarna makanan. Peralatan yang digunakan antara lain: panci, blender, cetakan, kompor, timbangan dan peralatan pendukung. Bahan dan peralatan tersebut dibutuhkan untuk percobaan proses produksi agar dapat diperoleh data dan asumsi yang dapat digunakan dalam perhitungan kelayakan finansial. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis kelayakan finansial usaha pembuatan permen jelly kolang kaling terdiri dari perkiraan modal investasi, perkiraan biaya produksi, perhitungan nilai impas/break Even Point, perkiraan pendapatan, penyusunan aliran kas, penentuan kriteria investasi (Net Present Value, Internal Rate of Return, Pay Back Period, B/C ratio), dan analisis sensitivitas rencana investasi terhadap kenaikan biaya produksi dan penurunan pendapatan. Biaya Investasi Biaya investasi adalah biaya tetap yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan. Investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan pembuatan permen jelly kolang kaling adalah sebesar Rp 855.000,00 terdiri dari investasi peralatan produksi dan peralatan pendukung (Tabel 1 dan Tabel 2). 29

N O Tabel 1. Daftar Kebutuhan Alat Utama Proses Produksi Permen Jelly Kolang Kaling Kebutuhan Alat Dana investasi Umur Salvage value Penyusutan Biaya Pemeliharaan 1 Panci 50000 60 2000 800 0 2 Kompor 350000 60 20000 5500 550 3 Blender 300000 60 20000 4666.66667 466.66 700000 10966.6667 1096.66 Tabel 2. Daftar Kebutuhan Alat Pendukung Proses Produksi Permen Jelly Kolang Kaling NO Kebutuhan Alat Dana investasi Umur Salvage value Penyusutan Biaya Pemeliharaan 1 Sendok 30000 36 0 833.3333333 0 2 Solet 15000 36 0 416.6666667 0 3 Baskom 30000 36 0 833.3333333 0 4 Serbet 30000 36 0 833.3333333 83.3 5 Cetakan 50000 36 0 1388.888889 138.9 155000 4305.555556 222.2 Biaya Operasional Biaya operasional merupakan biaya yang besarnya ditentukan oleh jumlah produk yang diproduksi. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan semi variabel. Komponen biaya tetap produksi permen jelly kolang kaling terdiri dari sewa bangunan, biaya penyusutan mesin peralatan, biaya pemeliharaan, biaya rutin kebersihan dan keamanan. Biaya variabel pada terdiri dari: biaya bahan baku, bahan pendukung, biaya tenaga kerja, biaya overhead, sedangkan biaya semi variabel terdiri dari biaya pemasaran dan biaya administrasi. Tabel 3. Biaya Bahan Baku No Jenis Bahan Jumlah Satuan Biaya/hari Biaya/bulan 1 Gelatin 150 Gram 14700 352800 2 Gula tebu 500 Ml 7000 168000 3 Nutrijel 1 Bk 7000 168000 4 Kolang kaling 200 Gram 400 9600 698400 30

Tabel 4. Biaya Bahan Pendukung No Jenis Bahan Jumlah Satuan Biaya/hari Biaya/bulan Kemasan 5 Buah 5000 120000 Label 5 lembar 500 12000 132000 Tabel 5. Biaya Tenaga Kerja No Perincian pekerjaan Jumlah Gaji/bulan 1 Pimpinan usaha 1 orang 1200000 2 Operator 1 orang 900000 Kebutuhan biaya operasional yang dikeluarkan secara keseluruhannya dalam menjalankan usaha dapat dilihat pada Tabel 6. Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja Dana yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan produksi permen jelly kolang kaling selain investasi mesin peralatan produksi adalah modal kerja awal berupa biaya operasional selama 1 bulan yaitu Rp 3.286.911,00. Total biaya investasi dan modal kerja yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 4.141.911,00. Sumber dana diasumsikan diperoleh dari dana kredit perbankan dengan bunga pinjaman flat Tabel 6. Biaya Operasional 2100000 sebesar 14%/tahun dan periode pengembalian pinjaman selama 3 tahun Produksi dan Pendapatan Berdasarkan asumsi dan parameter teknis yang telah ditentukan sebelumnya, kapasitas produksi permen jelly kolang kaling/bulan sebesar 240 kemasan, dengan harga jual/kemasan Rp 16.500,00. Penentuan harga jual tersebut dihitung dari harga pokok produksi Rp 12.522,00 ditambah dengan keuntungan 30% dari harga pokok produksinya. Dari hasil perhitungan penjualan produk permen jelly kolang kaling, diperoleh pendapatan/bulan Rp 3.960.000,00. NO Jenis Biaya Nilai (Rp) 1 Biaya Tetap Biaya Kebersihan 25000 Biaya Pemeliharaan 1238.889 Biaya Penyusutan 15272.22 Biaya Sewa Bangunan 100000 2 Biaya Variabel Bahan baku 698400 Bahan pendukung 132000 Biaya tenaga kerja 2100000 Biaya overhead 75000 3 Biaya Semi Variabel Pemasaran 100000 Biaya administrasi dan umum 40000 Total 3286911 31

Tabel 7. Proyeksi laba rugi NO Uraian Rata-rata (Rp) 1 Pendapatan 3960000 2 Biaya Operasional 3286911.1 3 Laba kotor 673088.9 4 Laba sebelum pajak 673088.9 5 Biaya penyusutan 15272.2 6 Laba kena pajak 657816.7 7 Pajak (10%) 65781.7 8 Laba bersih 592035.0 9 Profit margin (%) 15.0 Proyeksi Laba Rugi dan Titik Impas/ BreakEventPoint Proyeksi laba/rugi dilakukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas dari rencana kegiatan investasi. Perhitungan laba/rugi didapat dari selisih penerimaan dan pengeluaran. Dari perhitungan laba/rugi rencana investasi usaha permen jelly kolang kaling menghasilkan laba bersih sebesar Rp 592.035,00/bulan (Tabel 7). Titik impas adalah suatu titik jumlah produksi atau penjualan yang harus dilakukan agar biaya yang dikeluarkan dapat tertutupi kembali atau nilai dimana profit yang diterima UKM adalah nol. Dari perhitungan nilai impas/bep diperoleh hasil: proyek/usaha permen jelly kolang kaling akan BEP apabila memproduksi dan menjual permen jelly kolang kaling sebanyak 41,7 kemasan atau senilai Rp 687.925,00 KESIMPULAN Dari perhitungan laba/rugi rencana investasi usaha permen jelly kolang kaling menghasilkan laba bersih sebesar Rp 592.035,00/bulan. Dari perhitungan nilai impas/bep diperoleh hasil: proyek/usaha permen jelly kolang kaling akan BEP apabila memproduksi dan menjual permen jelly kolang kaling sebanyak 41,7 kemasan atau senilai Rp 687.925,00 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2012, Kajian Potensi Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal Koswara, 2009, Teknologi Pembuatan Permen 32