INDONESIA DALAM SOSIAL MODERN

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam kehidupan interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial yang mengarah pada hubungan sosial yang dinamis.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

BAB II PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

Indonesia memiliki banyak suku bangsa, di mana setiap suku bangsa yang. melahirkan satu sudut pandang dan pola pikir tersendiri pada masyarakatnya,

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan masyarakat, masyarakat dengan individu, dan masyarakat

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

BAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

5 INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI BADAN PERLINDUNGAN SOSIAL TRESNA WERDHA (BPSTW) CIPARAY DENGAN KELUARGA

Interaksi Pustakawan Dan Pemustaka

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian yang berjudul Pengaruh Personality Authority Manajer

Prinsip-Prinsip PEMASARAN

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi

I. PENDAHULUAN. Pembinaan dan pengembangan generasi muda terus-menerus ditingkatkan sejalan

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebudayaan

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. dia pimpin memiliki tugas yang tidak ringan. Sebab baik buruknya lembaga. tersebut tidak lepas dari pengawasan kepala sekolah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perbaikan manajemen pendidikan. Tidak ada lembaga sekolah yang baik

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam masyarakat tersebut pada dasarnya memiliki nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga memberikan pengaruh dan sekaligus menentukan pada pembentukan

BAB I PENGEMBANGAN AFEKTIF ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun kolektif. Agama memberi sumbangan bagi sistem sosial,

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

I. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif

Bab 2. Landasan Teori. kondisi langsung belajar dalam menjelaskan tingkah laku. Menurut teori ini, semua

BAB I. Pendahuluan. Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan

ABSTRAK PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP TERBENTUKNYA KELOMPOK PERGAULAN DI SMK NUSANTARA LAMPUNG UTARA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB VIII KELUARGA 8.1 Pengantar 8.2 Pengertian Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Yang disebut dengan

Tradisi Undhuh-undhuh GKJW : Fungsi dan Relevansi Nilai Budaya terhadap Pengembangan Pendidikan Karakter

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya). 1 Istilah pendidikan ini semula

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya.

Lembaga Kemasyarakatan. Yesi Marince, S.IP., M.Si

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pusat perhatian penuh bagi orang dewasa. Menurut Ikhsan (2011:5)

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu bentuk seni kreatif yang di dalamnya mengandung nilainilai

S I L A B U S. Mata Kuliah : Sosiologi Pendidikan Kode Mata Kuliah :

DASAR-DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

SILABUS KEGIATAN. Mengkaji referensi mengenai interaksi sosial berdasarkan. Tes lisan Tes tertulis Pengamatan. pengertiannya

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja pun kehidupan untuk berkumpul bersama teman-teman tidak lepas

BAB II KAJIAN TEORI. divided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan esensi dari sebuah pendidikan. Pendidikan

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

CARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY)

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan sosial dalam batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Menurut Selo Soemarjan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN

Pandangan tokoh Teori Sociological Jurisprudence mengenai hukum yang baik dalam. masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pengangguran di Indonesia sekarang ini terus bertambah,

BAB I PENDAHULUAN. Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karena sehat sangatlah mahal. Orang yang mengalami sakit akan merasa

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

Pembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : Koperasi Primer.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

BAB II INTERAKSI SOSIAL

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. macam keahlian guna untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seseorang yang terlahir ke dunia pada dasarnya dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

Transkripsi:

INDONESIA DALAM SOSIAL MODERN Oleh: Moh Ali Dalam ilmu pengetahuan banyak sekali cabangcabang ilmu yang membahas tentang berbagai disiplin ilmu, salah satunya adalah ilmu sosiologi. Ilmu sosiologi ini merupakan ilmu sosial yang objek kajiannya adalah masyarakat dan gejala yang ditimbulkannya. Sebagaimana sejarahnya yang mengatakan bahwa sosiologi berasal dari ilmu filsafat (master scientiarum) yang lahir pada waktu terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi menurut Comte, harus dibentuk berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat; dengan demikian ilmu ini tidak merupakan spekulatif belaka sebagaimana telah disebutkan, bahwa objek kajian ilmu sosiologi adalah masyarakat itu sendiri. Dalam mempelajari sebuah keadaan yang ada dan yang ditimbulkan oleh masyarakat, maka selarasnya untuk dasar dalam pengkajiannya kita perlu terlebih dahulu memahami dan meneliti sebagaimana yang telah ditawarkan dalam 9

ilmu sosiologi sebagai ilmu yang berkonsentrasi dalam bidang sosial. Interaksi Sosial Sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial Bentuk umum dalam proses sosial adalah interaksi sosial yang juga disebut sebagai proses sosial; karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Dengan kata lain bahwa interaksi sosial merupakan hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara individu dengan kelompok. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, yakni antara lain; faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah dan dalam keadaan bergabung. Jika masing-masing dilihat secara mendalam, semisal faktor imitasi yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial yang salah satu bentuk positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun tidak menutup kemungkinan imitasi juga memungkinkan seseorang untuk melakukan tindakantindakan yang menyimpang. Selain itu, imitasi juga dapat melemahkan dan bahkan mematikan pengembangan daya kreasi seseorang. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Proses ini sebenarnya hampir sama dengan imitasi, namun titik toloknya berbeda. Faktor sugesti ini dapat terjadi 10 LPM SOLIDARITAS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi, yang menghambat pengembangan daya brerpikirnya secara rasional. Memungkinkan proses sugesti ini terjadi apabila orang yang memberikan pandangan adalah orang yang berwibawa atau orang yang bersifat otoriter. Kiranya mungkin pula bahwa sugesti terjadi oleh sebab yang memberikan pandangan atau sikap merupakan bagian terbesar dari kelompok yang bersangkutan, atau masyarakat. Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungankecenderungan atau keinginan dalam dari seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar), dan juga dengan sengaja, hal ini dikarenakan seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya. Walaupun dapat berlangsung dengan sendirinya, proses identifikasi berlangsung dalam suatu keadaan di mana seseorang yang berindentifikasi benar-benar mengenal pihak lain (yang menjadi idealnya) sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang yang berlaku pada pihak lain tadi dapat melembaga dan bahkan menjiwainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berlangsungnya identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh-pengaruh yang lebih mendalam ketimbang proses imitasi dan sugesti walaupun ada kemungkinan bahwa pada mulanya proses identifikasi diawali oleh imitasi atau sugesti. Simpati atau proses simpati merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di 11

dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Inilah perbedaan utama yang ada antara identifikasi yang didorong oleh keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap kedudukannya lebih tinggi dan harus dihormati karena mempunyai kelebihan-kelebihan atau kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh. Sedang proses simpati akan dapat berkembang dalam suatu keadaan di mana faktor saling mengerti terjamin. Semua hal yang tersebut di atas merupakan faktorfaktor minimal yang menjadi dasar bagi berlangsungnya proses interaksi sosial, walaupun dalam kenyataannya proses tadi memang sangat kompleks, sehingga terkadang sulit melihat perbedaan yang tegas antara faktor-faktor tersebut. Setelah ada faktor, maka dalam kajian masalah sosial terdapat syarat-syaratnya sehingga interaksi sosial tersebut dapat dikatakan atau digolongkan ke dalam suatu interaksi sosial. Sistem Sosial Dalam proses komunikasi sosial, sistem sosial merupakan target atau sasaran dari perubahan yang akan diciptakan. Sistem sosial dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerja sama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Sebuah sistem sosial terdiri dari subsistem-subsistem sosial yang dalam konteks tertentu dapat pula menjadi sistem tersendiri (sistem sosial 12 LPM SOLIDARITAS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

tersendiri). Ditinjau dari luas lingkupnya, sistem sosial dapat berupa sistem yang sangat besar, misalnya sebuah bangsa, sebuah komunitas budaya, komunitas sosial, dan masyarakat. Namun demikian, sistem sosial dapat pula berupa kumpulan unit manusia dalam skala kecil, misalnya organisasi dan kelompok. Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ideide pembaruan yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap: Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial. Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat. Jenis-Jenis Perubahan Sosial Salah satu cara untuk mengidentifikasi jenis-jenis perubahan sosial yang terjadi adalah dengan mencermati dari mana sumber terjadinya perubahan itu. Jika perubahan itu bersumber dari dalam sistem sosial itu sendiri, perubahan yang terjadi disebut perubahan imanen. Sedangkan jika sumbernya ide baru itu berasal dari luar 13