KATA PENGANTAR. Kupang, 17 Desember 2014 Sekretaris PIU Kota Kupang. Robby Y. Adam, S.St.Pi NIP. 198006302006041016



dokumen-dokumen yang mirip
REALISASI KEGIATAN CCDP-IFAD PIU YAPEN TAHUN 2013 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2014 OLEH WILLIAM MANOBI SEKERTARIS PIU YAPEN

REVIEW KEGIATAN PIU CCD IFAD KOTA KUPANG 2013 DAN PERENCANAAN ROBBY ADAM, S.St.Pi SEKRETARIS PIU Jakarta, 17 November 2013

PENYAMPAIAN PROGRESS KEGIATAN PROGRAM CCD-IFAD KOTA TERNATE TAHUN 2013

LAPORAN PERKEMBANGAN

LAPORAN SINGKAT IMPLEMENTASI KEGIATAN PROYEK CCD-IFAD KAB. GORONTALO UTARA NOVEMBER 2013

- 3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN/KOTA

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

PERENCANAAN DESA TAHUN 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

DRAFT: LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP- IFAD

COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURE DEVELOPMENT (CCDP-IFAD) LAPORAN PERKEMBANGAN

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

LAPORAN PERKEMBANGAN

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara

PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2013 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lembaga Pelaksana. Dinas Pariwisata Prop/Kota, DKP Prop/Kota, Dusun Seri Desa Urimesseng CCDP-IFAD

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Nama Proyek: Pembangunan Masyarakat Pesisir atau Coastal Community Development. Project (CCDP-IFAD)

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

BERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB II. RONA WILAYAH PESISIR

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MOTTO KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PINTU KOTA KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007)

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO

PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2014 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548 /KMK

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEPADA KELOMPOK MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pera

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM- INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURAL DEVELOPMENT (CCDP-IFAD) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA TERNATE

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE OLEH KELOMPOK: MINA TANI NUSANTARA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBERDAYAAN HIMPUNAN PETANI PEMAKAI AIR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

B I S N I S P L A N MOBIL BOX PIU KOTA KUPANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

BUPATI MANDAILING NATAL

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan dan Kelautan, Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang bekerjasama dengan Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (CCD-IFAD) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sehingga mampu keluar dari stigma masyarakat pesisir identik dengan masyarakat miskin. Untuk maksud dan tujuan tersebut di atas maka PIU kota pada tahun 2014 telah mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat pesisir dalam bentuk 24 kegiatan masing masing 14 kegiatan untuk komponen 1, 10 kegiatan untuk komponen 2 ditambah dengan 3 kegiatan pada komponen 3.. Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik mencapai 100%, hanya tambahan kegiatan komponen 2 untuk Infrastruktur belum mencapai 100 % karena gagal lelang. Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat sasaran, sehingga masyarakat tidak sebatas menjadi objek tetapi terlibat sebagai subjek dalam penerapan 24 kegiatan yang dilakukan oleh PIU kota. Terlaksananya kegiatan sesuai time schedule yang ada dengan pencapaian realisasi kegiatan 100 % merupakan wujud tanggungjawab dan soliditas tim yang bekerja, terdiri dari unsur pimpinan Bapak Walikota, Kepala Dinas selaku ketua PIU, konsultan individu ( Pemasaran dan Pemberdayaan ) Komite Pemberdayaan, Koordinator Bidang, Fasilitator, TPD, VWG dan Staf Sekretariat PIU kota Menyadari bahwa masih banyak kendala yang harus menjadi perhatian kita untuk kelanjutan kegiatan ini di tahun mendatang, sehingga berbagai saran dan usul yang konstruktif sangat diperlukan untuk perbaikan laporan yang dibuat, diharapkan laporan ini dapat menjadi sebuah model pembelajaran positif untuk implementasi kemandirian masyarakat pesisir dalam hal pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan. Semoga laporan ini menjadi berguna bagi kita, Tuhan memberkati jerih lelah orang orang yang peduli sesamanya sebagai wujud solidaritas sosial yang bermakna abadi, 17 Desember 2014 Sekretaris PIU Robby Y. Adam, S.St.Pi NIP. 198006302006041016

GLOSSARY / DAFTAR ISTILAH 1. Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development ( CCD-IFAD) adalah sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir (PMP) merupakan kerjasama kementrian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD 2. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan dan masyarakat lain yang hidupnya di wilayah pesisir dan tergantung pada sumberdaya ikan dan bermukim di wilayah pesisir, melakukan usaha di pesisir ataupun usaha lainnya serta kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan 3. Oversight Board (DOB) adalah Komite pemberdayaan tim teknis di kota yang terdiri dari ( perwakilan Perguruan Tinggi, HNSI, BAPPEDA, Lurah, Camat, BKKPN, DKP Provinsi NTT) yang bertugas memberikan saran, melakukan pengawasan terbatas, dan memastikan keadilan social dalam alokasi input proyek 4. Project Implementation Unit ( PIU) adalah unit pelaksana proyek CCD IFAD di kota 5. Tenaga Pendamping Desa (TPD) adalah orang yang mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan, tinggal di tengah masyarakat sasaran, daan mendampingi kelompok masyarakat secara terus menerus selama berlangsungnya proyek PMP 6. Village Working Group (VWG) atau Kelompok Kerja Masyarakat Desa adalah kelompok yang dibentuk melalui pemilihan dari masing masing kelompok sasaran dalam pertemuan desa

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii GLOSSARY/DAFTAR ISTILAH iii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR v DAFTAR TABEL vi I EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN ) 2 II PENDAHULUAN.. 4 III PENCAPAIAN PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI.. 5 KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014 3.1 PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT.. 5 3.2 PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT.. 7 3.3 SOSIALISASI DI 9 KELURAHAN.. 9 3.4 PROSES DAN PENYALURAN BLM.. 9 3.5 PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA.. 15 3.6 PONDOK INFORMASI.. 15 3.7 PENYADARAN MASYARAKAT.. 16 3.8 BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN.. 17 3.9 FASILITASI P3MP.. 18 3.10 PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO MANAGEMENT.. 18 GROUP 3.11 WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO.. 19 MANAGEMENT 3.12 PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING 20 SUMBERDAYA PESISIR 3.13 PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS 21 3.14 MARKET AWARENESS.. 22 4 STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9.. 23 KELURAHAN 4.1 KELOMPOK KERJA KELURAHAN.. 23 4.2 KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES).. 24 4.3 KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR.. 27 4.4 KELOMPOK INFRASTRUKTUR.. 28 4.5 KELOMPOK TABUNGAN.. 29 5 HASIL PROFIL / ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA.. 29 6 PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA.. 30 7 ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. 31 8 AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS /PELATIHAN /.. 33 WORKSHOP 9 KOORDINASI DAN KOMUNIKASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM.. 36

9.1 PMO.. 36 9.2 PIU KABUPATEN / KOTA.. 37 9.3 KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB).. 38 9.4 PROVINSI.. 39 9.5 TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH.. 39 9.6 KELOMPOK MASYARAKAT.. 40 9.7 PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA,PERGURUAN.. 40 TINGGI, KONSULTAN DLL) 10 PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER.. 41 11 INOVASI.. 42 12 KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN.. 43 SOLUSI YANG DILAKUKAN 13. REKOMENDASI.. 45 14 TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK.. 46 TERKAIT CCDP-IFAD KOMPONEN 3.. 49 15 PENUTUP.. 50 LAMPIRAN.. 51

DAFTAR TABEL Halaman 1 Penilaian Desa Berbasis Masyarakat 7 2 Dana BLM untuk tahun 2014 11 3 Nama Kelompok di 9 Kelurahan dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan 24 4 Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengolahan dan Jenis Usahanya 26 5 Kriteria Penilaian Keberhasilan Kelompok 30 6 Hasil Penilaian Keberhasilan Kelompok 30 7 Roadmap Pemberdayaan 31 8 Daftar Kegiatan Strategi Pemberdayaan 32 9 Kegiatan Pengembanagan Kapasitas / Pelatihan yang Dilakukan oleh 33 PIU 10 11 12 Jumlah Laki Laki dan perempuan yang Terlibat Sebagai Anggota Pokmas Kendala Tantangan Serta Solusi yang Diberikan Testimoni dari Perwakilan Pokmas dan Pihak Terkait 41 43 46

DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut 12 2 Contoh Lahan yang Diberikan Untuk Pondok Informasi 20 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Sosialisasi Melalui Pertemuan Desa Contoh Pondok Informasi Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak Pondok Informasi Kelurahan Nunhila Pondok Informasi Kelurahan Airmata Contoh Liflet Sosialisasi P3MP dan Sosialisasi HIV AIDS Kegiatan Workshop Coastal Marine Resource Co Management Kegiatan Konsultasi Publik untuk Pembuatan DPL dan Gerakan Bersih Pantai Konsultasi Publik Untuk Penentuan DPL Pelatihan dan Dukungan Teknis Bagi Pokmas Kegiatan Produksi Bernilai Tambah dan mampu Bersaing di Pasar Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas pokmas dan VWG Aktifitas Kegiatan Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir Aktifitas Kelompok Infrastruktur Beberapa Aktivitas Kelompok Infrastruktur 32 15 16 16 17 18 19 20 21 22 22 24 28 28 29 18 Joint Review Mission (PMO dan TIM IFAD) 37 19 20 21 22 23 24 Pertemuan Koordinasi Implementasi kegiatan Sekretariat PIU Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan Keterlibatan Provinsi dalam Implementasi Kegiatan Pertemuan Bersama PIU, Penyuluh, dan Fasilitator Implementasi Kegiatan Pokmas Keterlibatan Swasta dan Perguruan Tinggi dalam Implementasi Kegiatan 38 38 39 40 40 41

1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN) Implementasi kegiatan CCDPIFAD di 9 kelurahan pad PIU berjumlah 24 jenis kegiatan untuk komponen 1,2 dan 3, untuk saling berkoordinasi dan secara khusus untuk implementasi komponen 1 adalah sebanyak 14 kegiatan utama, dan yang telah selesai dilakukan adalah 13 kegiatan utama pada awal Desember tahun 2014 dan beberapa kegiatan penunjang sesuai dengan kebutuhan masing masing kelompok masyarakat. Jumlah kelompok usaha adalah 67 kelompok dengan rincian 30 kelompok usaha pengolahan, 16 kelompok usaha penangakapan ikan, 19 kelompok usaha pemasaran ikan segar dan pemanggangan ikan, dan 2 kelompok usha budidaya ikan lele. Masing masing dinamika terjadi pada 7 kelompok usaha, juga kelompok infrastruktur, kelompok pengelola sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota dikenal dengan POKMASWAS. Implementasi kegiatan menyerap dana sebear 5 Milyar rupiah. Satu kegiatan yang masih harus diselesaikan pada akhir Desember 2014 adalah penilaian kelompok berbasis desa. Terlaksananya implementasi 14 kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang menyertainya untuk 7 kelompok usaha yang tersebar di 9 kelurahan karena kerjasama, koordinasi dan komunikasi yang intensif antara PIU, Penyuluh, Fasilitator dan TPD dengan Konsultan dan Komite Pemberdayaan yang memberdayakan masing masing orang sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Upaya dan kerjasama yang intensif menyebabkan penyaluran dana BLM untuk masing masing kelompok dapat terlaksana walaupun ada kendala, tetapi dapat diatasi karena koordinasi yang baik. Tingkat keberhasilan 7 kelompok belum merata bahkan ada yang belum berhasil yaitu 46,9 % hal ini disebabkan budaya menabung belum menjadi gaya hidup sehingga membutuhkan pendampingan yang terus menerus. Menyadari bahwa 98 % kelompok usaha yang terbentuk adalah anggota masyarakat yang baru mulai usaha dengan komitmen kuat, sehingga inovasi strategis yang diupayakan oleh PIU adalah pendekatan dan koordinasi berlapis selain Tenaga Pendamping Desa (TPD) juga melibatkan tenaga penyuluh lapangan dan fasilitator yang masuk dalam struktur PIU yang direvisi dengan SK Walikota dengan fungsi masing masing untuk berperan dalam monitoring dan evaluasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anggota secara individu maupun secara kelompok. Seluruh implementasi di lapangan cukup baik karena manajerial PIU yang cukup peka terhadap berbagai permasalahan serta berkoordinasi dengan penanggungjawab komponen dan konsultan untuk berdiskusi mencari solusi praktis dalam hal implementasi kegiatan lebih baik. Strategi implementasi kegiatan di lapangan adalah pendekatan partisipatif yang menghargai individu sebagai mitra untuk bekerja bersama sehingga anggota masyarakat lebih leluasa mengungkapkan kendala yang mereka hadapi untuk dicarikan solusi bersama. Ketika LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 2

kendala atau tantangan yang dihadapi seperti ketidakaktifan anggota misalnya, maka TPD segera menginformasikan kepada Ketua Kelompok juga VWG untuk sama sama melakukan pendekatan awal jika masih belum diselesaikan maka koordinasi dengan konsultan, penyul;uh dan fasilitator kemudian diambil langkah secara bertahap. Jika sama sekali tidak dapat diselesaikan maka anggota tersebut harus mundur dan VWG harus bersurat untuk penggantian anggota. Model koordinasi yang bertahap partisipatif dan berlapis cukup handal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan Upaya dan strategi yang dilakukan berlapis, bertahap dan partisipatif, menjadi ciri khas penyelesaian masalah di lapangan tetapi tidak 100 % berhasil, sehingga sikap tegas untuk melakukan tindakan sangsi dan teguran adalah solusi yang terakhir, karena pada awalnya untuk menjadi kelompok sudah memiliki komitmen kuat, sehingga komitmen itulah yang digaungkan kembali untuk memotivasi kelompok dalam melakukan kegiatan sesuai rencana kelompok Walaupun tingkat keberhasilan kelompok masih hanya 19,6 % yang tergolong kategiori cukup, tetapi ada cukup banyak cerita sukses yang dialami, seperti anggota yang dulunya hanya buruh nelayan sekarang dapat melakukan usaha sendiri karena telah memiliki perahu untuk kegiatan penangkapan ikan, demikian juga kelompok pengolahan yang belum pernah melakukan usaha pemasaran ikan segar dengan pencatatan yang baik sekarang mendapat pengetahuan baru untuk harus mencatat agar mengerti arus kas untuk menghitung keuntungan uasaha, sementara di sisi lain kelompok pengolahan yang belum pernah membuat produk tersebut, dapat membuatnya secara bertahap dan dapat dijual, itu mungkin hal yang sederhana tetapi anggota kelompok merasakan bahwa itu sebuah keberhasilan untuk pribadinya, demikian juga upatya untuk dapat bekrja secara berkelompok merupakan hal baru bagi beberapa kelompok.kebiasaan menabung menjadi hal yang baru dan manggota kelompok 80 % harus bisa menyesuaikan dengan metode pemberdayaan yang diterpakan program CCD IFAD. Hal hal khusus yang perlu diantisipasi untuk implementasi tahun 2015 adalah ; a. Sistem pencatatan masing masing kelompok sebagai data primer untuk mengetahui produksi adalah hal yang perlu diperhatikan dan tetap harus ditindaklanjuti b. Penerapan sistem sangsi dan penghargaan untuk kelompok yang produktivitasnya baik per bulan selama satu semester c. Sistem koordinasi dan komunikasi bertahap, berlapis dan partisipatif berdasarkan struktur organisasi yang cukup baik mampu membantu masyarakat unruk memacu produktivitas kerjanya LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 3

2. PENDAHULUAN adalah salah satu dari 13 Kabupaten/ yang mendapat dukungan program CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain: a). Pemberdayaan masyarakat; b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar; c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi yang aktif untuk mengembangkan dirinya; d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan lain. Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara lain: 1. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha, Namosain, dan Nunhila. 2. Kecamatan Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata. 3. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat. Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9 Kelurahan di dan letaknya dapat dilihat dalam Gambar 1 Gambar 1. Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut 2013 (Sumber: Modifikasi dari Dalam Angka 2013) LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 4

Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan ( 30 kelompok) ; Kelompok usaha penangkapan ikan ( 16 kelompok ) ; Kelompok usaha pemasaran ikan ( 19 kelompok) ; Kelompok budidaya ikan (2 kelompok) ; Kelompok Infrastruktur ( 9 kelompok ) ; Kelompok Kerja Desa(VWG) 9 kelompok ; serta Kelompok Pengelolaan Sumberdaya (9 kelompok ). Pelaksanaan program CCD-IFAD tahun 2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh). 2. Sosialisasi desa. 3. Review kegiatan desa berbasis masyarakat. 4. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi). 5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas. 6. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran. 7. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat. 8. Pondok informasi. 9. Penyadaran masyarakat. 10. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank). 11. Fasilitasi P3MP. 12. Pelatihan Co- management group. 13. Dana community enterprise group and infrastructure(blm). 14. Market awareness. 15. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi. 16. Pertemuan teknis. 17. Kegiatan penunjang CCD-IFAD. Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi antara Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat penerima manfaat program CCD-IFAD. Implementasi kegiatan tidak dilihat dari jumlah kegiatan yang telah dimplementasikan saja tetapi kualitas kegiatan dengan komitmen yang kuat maka implenmentasi kegiatan yang dicapai merupakan ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, sehingga dapat menjadi indicator untuk keberlanjutan program di tahun 2015 3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGIIMPLEMENTASI KEGIATAN KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014 3.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT Pembentukan kelompok masyarakat dimulai dengan pendekatan TPD, penyuluh, fasilitator bekerjasama dengan Lurah dan VWG yang telah dibentuk bersama sama melakukan identifikasi terhadap anggota masyarakat yang mungkin dapat menjadi sasaran penerima bantuan, dengan persyaratan : LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 5

1. belum pernah mendapat bantuan pemerintah, tetapi memiliki kegiatan usaha di bidang perikanan 2. Belum memiliki usaha tetapi memiliki komitmen kuat untuk melakukan kegiatan usaha perikanan 3. Masyarakat yang mau bekerja secara berkelompok dan memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya Berdasarkan beberapa persyaratan yang ada maka masyarakat yang terpilih dapat dijadikan sebagai anggota kelompok dan mau siap bekerjasama untuk kemajuan kelompok. Jika bersedia menjadi bagian dari kelompok maka didaftarkan untuk dilakukan verifikasi oleh Komite pemberdayaan. hasil Verifikasi kelompok kemudian oleh TPD dikumpulkan bukti KTP untuk selanjutnya dibuatkan SK Kelompok ( contoh SK terlampir). Setelah kelompok dibentuk dan diverifikasi oleh DOB, maka kelompok melakukan pertemuan untuk membuat rencana kerja, berdasarkan hasil sosialisasi desa dan pertemuan desa yang dilakukan oleh PIU di masing masing kelurahan. Kelompoik yang dimaksud meliputi kelompok usaha ( kel ompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran ikan segar, kelompok pengolahan ikan, kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang secara spesifik khusus di PIU kota menggunakan istilah POKMASWAS, dengan anggota antara 5-10 orang dengan perbandingan perempuan dan laki laki ikut berada dalam satu kelompok. Ada juga kelompok infrastruktur yang membantu merencanakan juga membuat berbagai kebutuhan kelompok usaha maupun kelompok Pengelola Sumberdaya agar rencana kerjanya dapat dilaksanakan secara partisipatif, melibatkan masyarakat. Secara khusus untuk kelompok infrastruktur dibantu oleh masyarakat dari kelompok untuk memperlancar kegiatan misalnya pembangunan Pondok informasi, keterlibatan masyarakat sebagai kontribusi tenaga maupun sumbangan lahan secara hibah untuk lokasi fisik bangunan tertentu, seperti di Kelurahan Alak masyarakat menghibahkan tanah (kepada pihak kelurahan ) untuk pembangunan Pondok Informasi yang selanjutnya akan digunakan secara berkelanjutan untuk kegiatan kemasyarakatan, bukan hanya untuk kegiatan IFAD Gambar 2. Contoh Lahan yang diberikan untuk pondok informasi LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 6

3.2. PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT 9 DESA Secara khusus untuk penilaian desa berbasis masyarakat, maka TPD berkoordinasi dengan Penyuluh dan Konsultan bersama PIU membuat form khusus untuk menilai masing masing kelurahan dengan berbagai aktifitas yang dilakukan. Penilaian desa meliputi : 1. Penilaian terhadap keterlibatan VWG dan pihak kelurahan 2. Penilaian masing masing kelompok secara spesik untuk kelompok usaha ( kelompok penangkapan, kelompok pemasaran, kelompok pengolahan)kelompok infrastruktur dan kelompok pengelola sumberdaya pesisir 3. Hal hal yang dinilai untuk kelompok infrastruktur, dan kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir (POKMASWAS) antara lain a. Penilaian terhadap penggunaan dana sesuai rencana b. Melibatkan masyarakat untuk berkontribusi c. Memanfaatkan peralatan yang tepat d. Aktifitas anggota dalam melakukan tugas dan tanggungjawab e. Partisipasi dan akti tidaknya anggota 4. Hal hal yang dinilai untuk kelompok usaha adalah : a. Penggunaan dana sesuai rencana kelompok b. Peralatan digunakan secara bertanggungjawab c. Setelah menggunakan peralatan dibersihkan dan disimpan secara baik d. Tidak menggunakan untuk keperluan pribadi atau keluarga e. Peralatan yang diberikan dalam kondisi baik atau rusak f. Kontinuitas produksi g. Kesadaran menabung h. Aktifitas anggota Hasil penilaian desa terbukti bahwa masing masing Kelurahan dengan kemajuannya sangat bervariasi, seperti terlihata pada Tabel 1. Kelurahan Jenis Kelompok (kemajuan Kegiatan dan aktifitas produksi ) Usaha Infras. (%) PSDP (%) (%) Aktifitas anggota (%) Pemanfaatan Dana (%) % Pemanfaatan Peralatan (%) Kondisi Peralatan (Baik/Rusak) Keterangan LASIANA 90 90 100 90 100 100 BAIK Cukup berproduksi NUNBAUN SABU 80 90 100 95 100 100 BAIK MASALAH BUDIDAYA DAN PEMASRAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 7

NUNBAUN DELHA 80 95 100 95 100 100 BAIK KOORDINASI VWG CUKUP BAIK NUNHILA 70 95 100 95 100 95 BAIK ADA PERALATAN YANG BELUM DIGUNAKAN DENGAN BAIK OESAPA BARAT 95 95 100 95 100 100 BAIK PERLU PENINGKATA N PRODUKSI AIRMATA 90 100 100 90 100 100 BAIK PERLU LOKASI PEMASARAN IKAN SEGAR ALAK 90 100 100 90 100 100 BAIK KETERLIBATA N ANGGOTA PERLU DITINGKATK AN FATUBESI 85 100 100 90 100 100 BAIK MAKSIMALK AN AKTIFITAS KELOMPOK NAMOSAIN 70 100 100 70 100 100 BAIK PERLU PENINGKATA N PEMAHAMA N AKTIFITAS ANGGOTA Secara khusus untuk aktifitas keanggotaan kelompok akan ditiunjau kembali disesuaikan dengan keadaan real kelompok, tidak memaksakan jumlah kelompok sampai 10 orang tetapi dengan 5 orang anggota khgusus kelompok pengolahan maka tetap melakukan kegiatan produksi Untuk kelompok pemasaran, keaktifan anggota kelompok direvisi dengan menarik peralatan dari anggota yang tidak aktif untuk diberikan kepada anggota baru yang akan bergabung dalam kelompok pemasaran Untuk kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir atau POKMASWAS maka penyusunan draft dokumen DPL disusun secara partisipatif melibatkan seluruh tokoh dalam masyarakat yang bersama sama menentukan titik titik pada pesisir pantai yang menjadi daerah perlindungan, pada konsultasi public ke II sekaligus menetapkan berbagai sangsi atas kesepakatan bersama. LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 8

Penailaian desa dilakukan secara terus menerus dengan berbagai modifikasi yang disepakati bersama sesuai dengan pengembangan kelompok dan aktifitasnya. 3.3. SOSIALISASI DI 6 DESA Sosialisasi program CCD IFAD yang dilakukan di 6 kelurahan baru bertujuan memberikan pemahaman dan membuka wawasan masyarakat, sehingga masyarakat yang memiliki keinginan kuat serta komitmen untuk meningkatkan pendapatannya dapat bergabung dan terlibat secara langsung dalam pembangunan perikanan dan laut. Upaya mensosialisasikan program yang penting bagi masyarakat unhtuk membangun dirinya sendiri dengan meningkatkan kemampuan atau potensi yang ada padda dirinya dan akan dibantu melalui stimulan dari program dan didampingi oleh tenaga pendamping untuk membantu masyarakat yang terlibat dalam kelompok untuk usaha, untuk membangun infrastruktur pendukung dan untuk menjadi pionir dalam hal pengelolaan sumberdaya yang berimplikasi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan juga keberlanjutan dari sumberdaya pesisir dan laut itu sendiri. Sosialisasi di 6 desa mendapat perhatian yang baik dari Lurah dan tokoh masyarakat sehingga di setiap kelurahan dapat dibentuk VWG dan kelompok infrastruktur untuk menunjang kelompok usaha dan kelompok pengelola sumberdaya pesisir, dengan berbagai bantuan moril dan kontribusi positif sehingg memperlancar proses perencanaan di tingkat kelompok realisasi kegiatan dan monitoring serta evaluasi produktivitas masing masing kelompok, sehingga jika ada kendala atau masalah maka koordinasi yang dilakukan bersama tenaga pendamping, VWG lurah sebagai komite pemberdayaan dapat secara partisipatif melakukan tindakan perbaikan demi keberlanjutan usaha dan peningkatan pendapatan masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Gambar 3. Sosialisasi melalui pertemuan desa 3.4. PROSES DAN PENYALURAN BLM Proses penyaluran BLM bagi kelompok yang terbentuk dilakukan melalui tahapan : 1. Kelompook masyarakat terbentuk pada masing masing kelurahan 2. Kelompok membuat perencanaan sesuai dengan usaha dan aktifitas kelompok LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 9

3. Perencanaan dalam bentuk proposal diverifikasi oleh VWG dan dilanjutkan ke PIU untuk dilakukan validasi proposal oleh PIU dan Konsultan serta DOB 4. Hasil validasi kemudian disahkan oleh PIU untuk didanai sesuai dengan kebutuhan kelompok dan realistis 5. Kelompok membuka rekening untuk masing masing kelompok 6. Setelah proposal disetujui maka bendahara PIU melakukan proses untuk dana disalurkan langsung untuk masing masing kelompok sesuai nomor rekeningnya 7. Kelompok akan merealisasikan rencananya dengan didampingi TPD untuk mengambil dana di Bank yang dituju ( BRI ) untuk PIU kota 8. Setiap pencairan harus ditanda tangani oleh kelompok dan setiap pembelanjaan kelompok harus disertai bukti pembelian 9. Secara khusus untuk peralatan yang diperlukan kelompok maka bersama TPD akan melihat kualitas barang yang dibeli agar dapat dipergunakan sesuai peruntukan 10. Seluruh penerimaan dan pengeluaran kas dari hasil pencairan BLM dibuat laporan pertanggungjawaban kelompok mengetahui VWG dan Lurah sebagai Komite Pemberdayaan. LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 10

Dana BLM untuk tahun 2014 seluruhnya telah disalurkan sesuai Nomor Rekening masing masing Kelompok, seperti tercantum pada Tabel 1. Tabel 1 Realisasi dana BLM untuk tahun 2014 Kab/ Kecamatan Kelurahan Kelompok Jenis kegiatan Rencana Realisasi No Rekening L P Kelapa Lima Lasiana Infrastruktur - Jalan setapak 81,285,000 81,285,000 100 - - -Jalan Cendawan -Lampu solar cell Para para penjemuran 4 unit Kelapa Lima Lasiana Kelompok Bersih Pantai, Papan 10,000,000 10,000,000 100 - - Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS) Himbauan Kelapa Lima Lasiana Ikan Paus Penangkapan Ikan 48,750,000 48,750,000 100 0039-01-008084-53-8 10 - Kelapa Lima Lasiana Listra Pengolahan Abon Ikan 22,116,000 22,116,000 100 0039-01-008031-53-5-10 dan Dendeng Ikan Kelapa Lima Lasiana Sehati Bersama Pengolahan Abon Ikan 22,116,000 22,116,000 100 0039-01-008008-53-2-10 Kelapa Lima Lasiana Mitra Usaha I Pengolahan Dendeng 22.116.000 22.116.000 100 0039-01-008014-53-3-10 Ikan Kelapa Lima Lasiana Mitra Usaha II Pengolahan Abon Ikan 22,116,000 22,116,000 100 0039-01-008019-53-3-10 206,383,000 206,383,000 Alak Alak Karya Laut Pengolahan ( Ikan Asin 37,379,000 37,379,000 100 0039-01-008088-53-2 10 - Kering) Alak Alak Tekad Maju Pengolahan Dendeng 20,157,000 20,157,000 100 0039-01-008041-53-0 0 9 Ikan Alak Alak Kepiting Halus Pemasaran 39,400,000 39,400,000 100 0039-01-008043-53-2 8 2 Alak Alak Jayanti Pengolahan Dendneng 20,157,000 20,157,000 100 0039-01-008039-53-3-8 Ikan Alak Alak Infrastruktur Gudang Ikan, Ruang 81,285,000 81,285,000 100 - - Proses Para para Penjemuran 6 unit Alak Alak Pengelola Bersih pantai, papan 11,600,000 11,600,000 100 - - Sumberdaya (POKMASWAS) himbauan, pembelian anakan mangrove 209,978,000 209,978,000 Alak Namosain Seroja Pengolahan Bakso 22,650,000 22,650,000 100 0039-01-008024-53-8-10 Alak Namosain Lestari Fish Pengolahan Dendeng 19,050,000 19,050,000 100 0039-01-008033-53-7-10 Alak Namosain Ocean Pengolahan Se I ikan 13,346,000 13,346,000 100 0039-01-008091-53-5-10 Alak Namosain Arwana Pengolahan Abon Ikan 18,769,000 18,769,000 100 0039-01-008525-53-4-9 LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 11

Alak Namosain Lion Fish Pengolahan Dendeng Ikan 19,050,000 19,050,000 100 0039-01-008154-53-7-10 Alak Namosain Pengelola Bersih Pantai, papan 32,605,000 32,605,000 100 - - Sumberdaya Himbauan,Pembelian (POKMASWAS) anakan, Transplantasi karang, Alak Namosain Infrastruktur Bak Air, Pipa Air dan 68,650,000 68,650,000 100 - - instalasi, Dinamo air Shimitsu, Rumah Asap, Atap Sumur, Para para penjemuran 194,120,000 194,120,000 Alak Nunbaun Sabu Infrastruktur Pondok Informasi 50,000,000 50,000,000 100 0039-01-006138-53-5 10 - Kelurahan NBS Alak Nunbaun Sabu Infrastruktur NBS Tempat Pemasaran, 74,135,000 74,135,000 100 - Para Para Penjemuran, Tempat Pemanggangan ikan, Rehabilitasi Kolam - Budidaya Alak Nunbaun Sabu Pengelola Bersih Pantai, Papan 11,300,000 11,300,000 100 - - Sumberdaya Himbauan, Pembelian (POKMASWAS) anakan, Alak Nunbaun Sabu Ikan Tenggiri Penangkapan Ikan 48,750,000 48,750,000 100 7830-01-000797-53-2 10 - Alak Nunbaun Sabu Nusantara 12 Penangakapn Ikan 46,394,000 46,394,000 100 0039-01-008005-53-4 10 - Alak Nunbaun Sabu Kerapu Merah Pemasaran 29,680,000 29,680,000 100 0039-01-008021-53-0 8 2 Alak Nunbaun Sabu Ubur ubur Pemasaran 30,150,000 30,150,000 100 0039-01-008505-53-4 7 3 Alak Nunbaun Sabu Mina Usaha Pengolahan ( Abon 29,776,000 29,776,000 100 0039-01-008025-53-4 0 9 ikan lele) Alak Nunbaun Sabu Suka Maju Budidaya ( ikan lele) 49,550,000 49,550,000 100 0039-01-008036-53-5 8 2 369,735,000 369,735,000 Alak Nunbaun Dela Infrastruktur Pondok Informasi 50,000,000 50,000,000 100 0039-01-006136-53-3 5 - Kelurahan NBD Alak Nunbaun Dela Infrastruktur NBD Jalan setapak, Tempat 218,000,000 218,000,000 100 - - pemasaran ikan, Lampu solar cell Alak Nunbaun Dela Pengelola Bersih Pantai, Papan 10,750,000 10,750,000 100 - - Sumberdaya(POKM Himbauan, Pembelian ASWAS) Anakan, Alak Nunbaun Dela Lumba Lumba Penangkapan Ikan 55,000,000 55,000,000 100 7830-01-000795-53-0 10 - Alak Nunbaun Dela Baracuda Penangkapan Ikan 55,000,000 55,000,000 100 7830-01-000753-53-8 10 - Alak Nunbaun Dela Tenggiri Penangkapan Ikan 55,000,000 55,000,000 100 7830-01-000797-53-2 10 - Alak Nunbaun Dela Merlin Pemasaran ( Jual- Beli) 33,830,000 33,830,000 100 7830-010000798-53-8 7 3 Alak Nunbaun Dela Kerapu Pemasaran ( Jual 43,175,000 43,175,000 100 7830-01-000794-53-4 9 1 Beli) Alak Nunbaun Dela Gracia Pengolahan ( Nugget) 17,882,000 17,882,000 100 7830-01-000799-53-4-10 LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 12

Alak Nunbaun Dela Real Fish Pengolahan ( Bakso) 23,941,000 23,941,000 100 7830-01-000800-53-9 3 7 562,578,000 562,578,000 Alak Nunhila Infrastruktur Pondok Informasi 50,000,000 50,000,000 100 0039-01-006148-53-0 10 - Kelurahan Nunhila Alak Nunhila Infrastruktur Selter, Rumah asap, 221,000,000 221,000,000 100 Diproses ke nomor rekening, - - Nunhila Para Para Penjemuran, Jumat, 5 September 2014 Rehabilitasi Kolam Budidaya ikan lele Alak Nunhila Pengelola Bersih Pantai, Papan 32,255,000 32,255,000 100 Diproses ke nomor rekening, - - Sumberdaya Himbauan, Pembelian Jumat, 5 September 2014 (POKMASWAS) Anakan, Transplantasi Karang Alak Nunhila Harapan Baru Budidaya Lele 10,935,000 10,935,000 100 0039-01-008526-53-0 6 2 Alak Nunhila Golden Penangkapan Ikan 55,000,000 55,000,000 100 0039-01-008028-53-2 10 - Alak Nunhila Camar Penangakapan Ikan 55,000,000 55,000,000 100 0039-01-008027-53-6 9 - Alak Nunhila MD Pengolahan Se I Ikan 18,611,000 18,611,000 100 0039-01008011-53-5 - 8 Alak Nunhila Rocket Pengolahan Dendeng 16,223,000 16,223,000 100 0039-01008156-53-9 - 8 Ikan Alak Nunhila Mata Ruba Dara Pemasaran 25,808,000 25,808,000 100 0039-01-008029-53-8 8 2 484,832,000 484,832,000 Lama Airmata Infrastruktur Pondok Informasi 50,000,000 50,000,000 100 0039-01-006203-53-4 7 3 Kelurahan Airmata Lama Airmata Infrastruktur Jalan setapak dan 33,100,000 33,100,000 100 Diproses ke nomor rekening, - - Asirmata dinding penahan Jumat, 5 September 2014 Lama Airmata Pengelola Bersih Daerah Aliran 28,700,000 28,700,000 100 Diproses ke nomor rekening, - - Sumberdaya Sungai, Papan Jumat, 5 September 2014 (POKMASWAS) Himbauan, Lama Airmata Kasih Penangkapan Ikan 45,781,000 45,781,000 100 0039-01-008565-53-4 8 - Lama Airmata Lumba Lumba Penangkapan Ikan 45,549,000 45,549,000 100 0039-01008567-53-6 8 - Lama Airmata Selam Penangkapan Ikan 45,225,000 45,225,000 100 0039-01-008566-53-0 8 - Lama Airmata Muara Penangkapan Ikan 47,000,000 47,000,000 100 0039-01-008155-53-3 7 1 Lama Airmata Trikora Pemasaran ( Jual 39,897,000 39,897,000 100 0039-01-008142-53-0 9 - Beli) Lama Airmata Tunas Baru Pengolahan Abon Ikan 21,116,000 21,116,000 100 0039-01-008144-53-2-8 356,368,000 356,368,000 Lama Fatubesi Infrastruktur Pondok Informasi 50,000,000 50,000,000 100 3488-01-030263-53-4 5 - Kelurahan fatubesi Lama Fatubesi Infrastruktur Rumah asap, Tempat 65,435,000 65,435,000 100 - - Pemasaran Ikan Lama Fatubesi Pengelola Sumberdaya Bersih Pantai, Papan Himbauan, Pembelian Anakan 28,700,000 28,700,000 100 - - Lama Fatubesi Kalpataru I Pengolahan Nugget 22,953,000 22,953,000 100 3488-01-031180-53-5 1 9 Ikan LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 13

Lama Fatubesi Tuna Pengolahaan abon Ikan 20,686,000 20,686,000 100 3488-01-031179-53-4-10 Lama Fatubesi Ikan Mas Pengolahaan Se i Ikan 16,993,000 16,993,000 100 3488-01-031183-53-3 3 7 Lama Fatubesi Kalpataru I Pemasran ( Jual Beli ) 47,980,000 47,980,000 100 3488-01-031176-53-6 9 1 Fatubesi Kalpataru II Pemasaran ( Jual Beli 38,130,000 38,130,000 100 3488-01-031371-53-4 8 2 ) Kelapa Lima Fatubesi Teratai Penagkapan Ikan 46,800,000 46,800,000 100 3488-01-031182-53-7 10-337,677,000 337,677,000 Kelapa Lima Oesapa Barat Infrastruktur Pondok Informasi 50,000,000 50,000,000 100 4677-01-025585-53-1 4 1 Pembangunan Kelapa Lima Oesapa Barat Infrastruktur Para para Penjemuran, 21,125,000 21,125,000 100 - - Rumah Asap Kelapa Lima Oesapa Barat Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS) Bersih Pantai, Papan Himbauan, Pembelian Anakan, Transplantasi Karang 48,855,000 48,855,000 100 - - Kelapa Lima Oesapa Barat UKM Mandiri Pengolahan Dendeng 14,082,000 14,082,000 100 4677-01-026780-53-2-10 Ikan Kelapa Lima Oesapa Barat Kamboja Pengolahan Abon Ikan 17,645,000 17,645,000 100 4677-01-026781-53-8-10 Kelapa Lima Oesapa Barat Usaha Baru Mandiri Penangakapn Ikan 50,000,000 50,000,000 100 4677-01-026783-53-0 9 - Kelapa Lima Oesapa Barat Kakap Merah Pemasaran 22,005,000 22,005,000 100 4677-01-026786-53-8 8 0 Oesapa Barat Paradiso Pemasaran 32,130,000 32,130,000 100 4677-01-026813-53-9 9 0 Oesapa Barat Flamboyan Pengolahan ( ikan se I ) 15,658,000 15,658,000 100 4677-01-026786-53-8 0 10 271,500,000 271,500,000 TOTAL 2,993,171,000 2,993,171,000 Jumlah dana BLM yang tersalur kepada masing masing kelompok dipergunakan sesuai perencanaan kelompok dan dilaporkan penggunaannya kepada PIU dengan didampingi oleh TPD diawasai penggunaannya oleh VWG dan lurah sebagai DOB. LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 14

3.5 PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA Perlengkapan inventory sumberdaya direalisasikan berupa penyediaan peralatan seperti senter, life jacket, alat snorkeling, kamera bawah air, dll dipersiapkan untuk berbagai kegiatan pemantauan dan pengawasan sumberdaya pesisir dan laut dan menjadi inventaris PIU dalam rangka membantu kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir ( secara khusus di PIU menggunakan istilah POKMAWAS) setelah disetujui berbagai dokumen DPL dari masing masing Keluraha. Perlengkapan inventory sumberdaya pesisir akan dipergunakan untuk perlengkapan pengawasan kegiatan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di lokasi sasaran 9 kelurahan, dengan melakukan koordinasi antar kelompok pengelola sumberdaya pesisir dan laut. Perlengkapan inventory sumberdaya pesisir diadakan sebagai saran penunjang bagi kelompok pengelola sumberdaya pesisir, sekaligus untuk 7 kelurahan dari lokasi 9 kelurahan, akan dibuat dokumen DPL yaitu Kelurahan NBS,NBD,Namosain,Nunhila,Fatubesi,Oesapa Barat dan lasiana, sedangkan untuk kelurahan Alak dan Fatubesi akan dibuat tata ruang pelabuhan ( keluar masuk perahu atau kapal ikan dari nelayan dan area transportasi). 3.6 PONDOK INFORMASI Pondok informasi untuk 9 kelurahan sebagai sarana fisik bangunan yang dibangun untuk tempat berbagai kegiatan pertemuan kelompok, dan sekaligus merupakan kantor bagi TPD dalam arti bahwa kegaitan pendampingan oleh Tenaga Pendamping Desa akan secara terus menerus ada dan berkantor di Pondok informnasi untuk memudahkan pengawasan dan koordinasi dengan kelompok masyarakat, VWG maupun pihak kelurahan dalam hal memaantau seluruh aktifitas di lapangan. Pondok informasi dibangun dengan biaya lima puluh juta rupiah menggunakan lahan yang dimiliki oleh penmerintah atau hibah masyarakat yang ditandai dengan berita acara hibah untuk pihak kelurahan menggunakan demi kepentingan masyarakat. Pondok informasi dirancang oleh kelompok infrastruktur dan dibangun secara bersama sama dengan kontribusi tenaga dari masyarakat secar4a bergotong royong, kelompok usaha dan kelompok pengelola sumbedaya membantu dalam hal menyiuapkan tenaga sebagai kontribusi positif dalam membangun pondok informasi di setiap kelurahan. Gambar 3 Contoh Pondok Informasi di Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1 Page 15