Revisi Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

RENCANA KERJA (RENJA)

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis. Dinas Binamarga. Kabupaten Garut. Jalan Raya Samarang No 117 Garut

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PROFILE DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN

Rencana kerja (Renja) 2014

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

BAB III ISU ISU STRATEGIS

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung menyusun Rencana Stategis yang merupakan dokumen lima tahunan. Rencana Strategis memuat visi, misi, kebijakan, program dan kegiatan yang mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas. Rencana Strategis perpedoman pada RPJM Kabupaten Badung 2010 2015 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011.Rencana Strategis memperhitungkan potensi, kelemahan, peluang, kendala yang timbul serta mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang strategis dan realistis. Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun sejalan dengan telah dilaksanakannya program-program strategis di dalam menunjang pembangunan daerah Kabupaten Badung dan hasil-hasil yang telah dicapai di dalam kurun waktu tiga tahun pelaksanaan Rencana Strategis, Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Badung telah menunjukkan hasil yang signifikan terhadap indikator kinerjanya, dimana target-target indikator kinerja telah berhasil dilampaui, sehingga perlu dilakukan penyesuaian dan peninjauan kembali terhadap indikator kinerja yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Badung menjelang lima tahun pelaksanaan RPJM Kabupaten Badung. 1.2. Landasan Hukum Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung merupakan Perencanaan strategis kegiatan Ke-Binamargaan dan Pengairan yang berfungsi sebagai pedoman untuk perencanaan 1

kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahun dengan landasan hukumnya sebagai berikut : 1. Landasan Idiil : Dasar Negara RI yaitu Pancasila. 2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945. 3. Landasan operasional : a) Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur; b) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; c) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ; d) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; e) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; f) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; g) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan; h) Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung; i) Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Badung Tahun 2011-2015; j) Peraturan Bupati Kabupaten Badung Nomor 39 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung; 2

k) Keputusan Bupati Badung Nomor 577/03/HK/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung Tahun 2010 2015. 1.3 Maksud dan Tujuan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, mewajibkan setiap SKPD membuat Renstra untuk menindaklanjuti RPJMD Kabupaten Badung. Dan merupakan pedoman dari SKPD didalam melaksanakan program strategis setiap tahunnya. Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : 1.3.1. Maksud : Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung dengan maksud agar dapat diketahui dengan jelas pedoman Perencanaan Pembangunan dalam SKPD setiap tahunnya dengan tetap berpedoman pada RPJMD Kabupaten Badung dan berorientasi kepada pencapaian hasil sesuai dengan Visi dan Misi SKPD. 1.3.2. Tujuan : Adapun tujuan tersusunnya Renstra adalah untuk memberikan arah dan pedoman SKPD dalam merumuskan strategi dan kebijakan dari SKPD serta merumuskan program pembangunan sarana dan prasarana kebinamargaan dan pengairan selama 5 tahun, guna menunjang pembangunan daerah 1.4. Sistematika BAB I : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 3

1.2.Maksud dan Tujuan 1.3.Landasan Hukum 1.4.Sistematika BAB II : GAMBARAN UMUM 2.1.Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2.Sumber Daya Dinas 2.3.Kinerja dan Pelayanan Dinas 2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas BAB III : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2.Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3.Telaahan Restra Kementerian / Lembaga dan Rentra SKPD Provinsi Bali 3.4.Telaahan Restra Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5.Penentuan Isu isu Strategis BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJM. BAB VII : PENUTUP 4

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Marga dan Pengairan Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi, Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung, maka susunan organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat 2.1. Sub. Bagian Peralatan 2.2. Sub. Bagian Umum dan Kepegawai 2.3. Sub. Bagian Keuangan 3. Kepala Bidang Pendataan dan Evaluasi membawahi : 3.1. Seksi Evaluasi dan Pelaporan 3.2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3.3. Seksi Analisa dan Penilaian 4. Kepala Bidang Jalan dan Jembatan membawahi : 4.1. Seksi Perijinan dan Pembinaan Jalan dan jembatan 4.2. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan 4.3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 5. Kepala Bidang Pengairan membawahi : 5.1. Seksi Peningkatan 5.2. Seksi Pembangunan 5.3. Seksi Pemeliharaan dan Operasional 6. Unit Pelaksana Teknis. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung dan Peraturan Bupati Badung Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Dinas di Lingkungan 5

Pemerintah Kabupaten Badung disebutkan bahwa Tugas pokok Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung adalah: Melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi di Bidang Kebinamargaan dan Pengairan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Bina Marga dan Pengairan mempunyai fungsi : (1) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya di Bidang Kebinamargaan dan Pengairan. (2) Pemberian perijinan dan pelayanan umum. (3) Pembinaan kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung. 1. Kepala Dinas mempunyai tugas : a. Menyusun program/rencana kerja Dinas Bina Marga dan Pengairan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar lnsiansi /Kantor/Lembaga terkait sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Mengkoordinir penyusunan dan perumusan langkah - langkah strategis dan operasional Dinas bersama para Kepala Bidang dan Sekretaris dilingkungan Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; d. Merumuskan kebijaksanaan operasional dalam Bidang Bina Marga dan Pengairan berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku; e. Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan perundang - undangan yang berlaku; 6

f. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai kesesuaian dan kebenaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; g. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; h. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; i. Menyusun rencana kebijakan di bidang Bina Marga dan Pengairan dalam rangka penetapan kebijaksanaan oleh Bupati; j. Melaksanakan pelayanan umum dan perijinan; k. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; l. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; m. Membuat laporan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; 2. Sekretariat mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiaran Sekretariat berdasarkan rencana kerja dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; b. Mengkoordinir para Sub Bagian dalam merumuskan program dan sistem kerja operasional bidang tugasnya sesuai dengan 7

ketentuan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku; c. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Instansi/Lernbaga terkait melalui Kepala Dinas untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; d. Menyusun dan merumuskan langkah - langkah operasionai kesekretariatan dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; e. Memberi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; f. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai kesesuaian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; i. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana pelaksanaan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Peralatan dan Sub Bagian Keuangan; j. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, administrasi kepegawaian, administrasi umum, kerumahtanggaan serta kehumasan dan peralatan; 8

k. Mengumpulkan, mensistimasikan dan menganalisa data hasil pelaksanaan tugas kebinamargaan; l. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; m. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; n. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan; 3. Bidang Pendataan dan Evaluasi mempunyai tugas ; a. Menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern Dinas melalui Kepala Bidang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; 9

e. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. Menyusun/mengkoordinasikan, mengendalikan program kegiatan Kepala Dinas, SKPD melalui program kerja pedoman operasional teknis, pedoman pengendalian dan pelaporan, pedoman pengujian bahan, struktur dan konstruksi sesuai dengan ketentuan teknis dan peraturan perundang- undangan yang berlaku mengacu kepada kebijakan perencanaan pembangunan daerah; i. Menyusun pedoman operasional teknis, pedoman pengendalian/ penyusunan dan pelaporan; j. Menyusun dan melaksanakan pengujian bahan struktur dan kontruksi sesuai dengan ketentuan teknis dan perundangundangan yang berlaku dan mengacu kepada kebijakan perencanaan pembangunan daerah; k. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; l. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; 10

m. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; Bidang Pendataan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan 4. Bidang Jalan dan Jembatan mempunyai tugas ; a. Menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern dinas melalui kepala bidang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; e. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 11

g. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. Melakukan survey, analisa dan koordinasi dengan bidang lainnya terhadap kebutuhan data, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan, untuk kebenaran dan kesamaan data teknis pekerjaan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan peningkatan jalan dan jembatan; i. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; j. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh-atasan; k. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan. Bidang Jalan dan Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan. 5. Bidang Pengairan mempunyai tugas: a. Menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; 12

b. Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern dinas melalui kepala bidang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturun perundang-undangan yang berlaku; g. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan tcrhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. Melakukan pengawasan pelaksanaan tugas dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan, rehabilitasi peningkatan operasional pemeliharaan dan pengawasan pembangunan pengairan; i. Melakukan koordinasi perizinan pengairan, pemanfaatan air permukaan atau sumber lain serta rekomendasi perijinan penambangan galian c pada alur sungai; 13

Revisi Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung 2010-2015 j. Membina, mengatur dan mengawasi daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah rawa, mata air, air baku agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya; k. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengann kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang- atasan; undangan yang berlaku; l. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh m. Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepadaa atasan; Bidang Pengairan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan. 2.2. Sumber Daya Dinas Jumlah pegawai pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung sampai akhir Tahun 2013 yang merupakan sumber daya manusia di dalam mewujudkan program-program dinas diuraikan sebagai berikut : 80 60 40 20 0 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan 66 33 10 1 9 5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Teknik dan Non Teknik 132 24 23 Sarjana Teknik STM Non Teknik 14

Disamping Sumber Daya Manusia, dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung juga didukung sarana dan prasarana berupa kendaraan dinas, alat-alat berat dan alat angkut, alat-alat laboratorium teknik kebinamargaan serta alat-alat inventaris kantor untuk menunjang kelancaran administrasi. 2.3. Kinerja dan Pelayanan Kinerja yang telah dicapai Dinas Bina Marga dan Pengairan selama tiga tahun pelaksanaan rencana strategis sebagai berikut : 110 108 106 104 102 100 98 96 100,24 CAPAIAN KINERJA RATA -RATA TAHUN 2011-2013 106,02 108,15 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 CAPAIAN KINERJA (%). 2.3.1. Sarana Kebinamargaan. Dengan pendanaan program strategis yang meningkat setiap tahunnya untuk program Peningkatan Jalan dan Jembatan, Pembangunan Jalan dan Jembatan serta Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, sehingga prosentase pencapaian dibidang kebinamargaan untuk kemantapan jalan Kabupaten (K1) untuk jalan yang kondisi baik dan kondisi sedang terus mengalami peningkatan sehingga sampai akhir tahun 2013 menjadi : 15

No Jalan Uraian Kabupaten Kondisi Baik Sedang Rusak Pj (km) (%) Pj (km) (%) Pj (km) (%) 560,018 89,069 66,951 10,648 1,775 0,282 (399 ruas) (51 ruas) (2 ruas) Dari tabel diatas dijelaskan bahwa dari total Jalan Kabupaten sepanjang 628,744 km terdapat 99,717% (626,969 km) berkondisi baik dan sedang (mantap) dan 0,282% (1,775 km) berkondisi rusak (tidak mantap). Pada tahun 2013 ditargetkan tingkat kemantapan menjadi 99,16% artinya target untuk menangani jalan yang tidak mantap menjadi mantap telah tercapai dan bahkan lebih sebesar 0,557% (3,502 km). 2.3.2. Kondisi Sarana Pengairan. Saluran irigasi di Kabupaten Badung sepanjang 655,341 km, yang terdiri dari saluran primer, sekunder, tertier dan saluran pembuang, pada awal tahun 2013 memiliki kondisi jaringan irigasi dengan tingkat kerusakan 9,77 % yang merupakan angka kritis menuju ke kondisi tidak baik sesuai dengan kategori kerusakan saluran. Sedangkan sampai akhir Tahun 2013 telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan berkurangnya tingkat kerusakan menjadi 6,81% seperti berikut : NO KLASIFIKASI PANJANG (KM) KONDISI AKHIR TAHUN 2013 BAIK % RUSAK % 1 Saluran Primer 95,150 86,69 91,11 8,46 8,89 2 Saluran Skunder 137,290 114,23 83,21 23,06 16,79 3 Saluran Tersier 417,681 404,57 96,86 13,10 3,41 4 Saluran Pembuang 5,220 5,22 100,00 0,00 0,00 Total Saluran 655,341 610,72 93,19 44,62 6,81 16

2.3.3. Pendanaan Perkembangan Jumlah Anggaran dan Realisasi pada Dinas Bina Marga dan Pengairan dari Tahunb 2013 mengalami perkembangan secara signifikan terutama belanja modal yang sebagian besar digunakan untuk peningkatan infrastruktur kebinamargaan dan pengairan, seperti dibawah ini : Jenis No. Belanja 1 Belanja Daerah 2 Belanja Tidak Langsung 3 Belanja Langsung Pagu Anggaran Realisasi Sisa (%) 407.300.512.415,00 378.688.428.547,50 28.612.083.867,50 92,975 10.889.311.578,00 9.478.700.948,00 1.410.610.630,00 87,046 396.411.200.837,00 369.209.727.599,50 27.201.473.237,50 93,138 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Pengairan Dengan kekuatan-kekuatan yang dimiliki Kabupaten Badung khususnya Dinas Bina Marga dan Pengairan antara lain : - Tugas pokok dan Fungsi yang jelas disertai dengan rincian dalam struktur organisasi mempunyai uraian tugas yang jelas dan terperinci. - Adanya dukungan jumlah/kuantitas pegawai yang mencukupi. - Memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. - Dukungan dana yang mencukupi dilihat dari kemampuan APBD yang cukup besar ditunjang lagi bantuan-bantuan dana dari pusat. - Keberhasilan pencapaian indikator kinerja tahun 2013, Maka tantangan ke depan di Tahun 2014 dan 2015 adalah bagaimana mewujudkan kinerja yang optimal dan program-program inovatif lainnya didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 17

khususnya dalam bidang jalan dan bidang pengairan dengan menyediakan infrastruktur yang baik. Disamping itu terdapat tantangan yang perlu mendapat perhatian adalah : - Tidak adanya regulasi kelas jalan yang mengatur tonase kendaraan angkut. - Kesadaran /partisipasi masyarakat untuk gotong royong perlu ditingkatkan. Namun demikian ada sisi kelemahan antara lain : - Masih rendahnya kompetensi di bidang kebinamargaan dan pengairan - Kurangnya Tenaga Teknis dibandingkan dengan banyaknya infrastruktur yang ditangani. Sedangakan peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan untuk pencapaian kinerja adalah : - Koordinasi melalui teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan. - Rensponsif masyarakat yang cukup tinggi untuk menyampaikan informasi/kritik dalam pengawasan pekerjaan fisik. - Penggunaan Jasa Pihak Ketiga sangat mendukung kelancaran dan percepatan pembangunan. 18

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD, Dinas Bina Marga dan Pengairan berperan membangun infrastruktur kebinamargaan dan pengairan dengan pembangunan jalan dan jembatan, Peningkatan jalan dan jembatan dan pemeliharaann jalan dan jembatan, perbaikan saluran irigasi yang mana hal tersebut berperan sebagai pendukung kelancaran kegiatan pembangunan lainnya seperti perdagangan dan jasa, pertanian, industri dan pariwisata. Pembangunan infrastruktur berperan sebagai stimulan dan mendukung perkembangan ekonomi wilayah. Oleh karenanya tidak boleh ada wilayah yang tidak ada aksesibilitasnya dan tentunya kondisinya dapat dipertanggungjawabkan. Di Kabupeten Badung telah dilakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan pengairan, dimana sampai akhir Tahun 2013 melalui Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Badung telah menunjukkan hasil yang signifikan terhadap kondisi kemantapan jalan di Kabupaten Badung dan Kondisi Jaringan Irigasi berkondisi baik. Namun demikian hingga saat ini kemacetan juga merupakan hal yang biasa terjadi terutama di wilayah Badung Selatan, selain menghambat pergerakan juga mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Yang mana ini memerlukan pemikiran pihak yang terkait untuk mengatasi masalah tersebut. Disamping itu juga tidak ada yang dapat memprediksi datangnya bencana alam di wilayah Kabupaten Badung, yang menyebabkan kerusakan pada infrastruktur yang belum sepatutnya mengalami kerusakan. 19

Permasalahan lainnya dalam bidang jalan,yaitu tidak cukup hanya menyediakan infrastruktur jalan saja tetapi juga bagaimana infrastruktur tersebut benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sebagai pengguna jalan yang memberikan aksesibilitas dan kenyamanan. Demikian juga dalam bidang pengairan, bagaimana infrastruktur tersebut memberikan manfaat bagi penggunanya terutama petani dalam pemenuhan kebutuhan akan air bagi pertaniannya. 3.2. Telahan Visi, Misi dan Program Bupati. 3.2.1. Visi Bupati Badung Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Badung secara sinergis, terarah dan terencana maka Visi Kabupaten Badung yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Periode 2010 2015 adalah sebagai berikut : Melangkah Bersama Membangun Badung Yang Shanti dan Jagadhita Berlandaskan TRI HITA KARANA 3.2.2. Misi Bupati Badung. Untuk mewududkan visi tersebut diatas, disusunlah 9 (sembilan) Misi yang harus dilaksanakan sebagai pengejawantahan dari TRI HITA KARANA yang dikelompokkan menjadi 3 fungsi yaitu : A. Fungsi Perahyangan: 1. Meningkatkan Srada dan Bhakti masyarakat terhadap ajaran Agama, serta eksistensi adat budaya dalam rangka mengajegkan Bali di Era kekinian. B. Fungsi Pawongan. 1. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia di Badung. 2. Menata sistem kependudukan dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. 20

3. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang berbasis kerakyatan dan ditunjang oleh iklim kemitraan. 4. Mewujudkan kepastian hukum serta menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat. 5. Mewujudkan Pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa ( Good Governance & Clean Government) C. Fungsi Palemahan. 1. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah. 2. Mewujudkan pembangunan yang selaras dan seimbang sesuai fungsi wilayahnya. 3. Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 3.2.3. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabuapten Badung adalah Melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi di Bidang Kebinamargaan dan Pengairan. Maka dalam melaksanakan tupoksi tersebut Misi Bupati Badung yang terkait adalah Misi Bupati untuk Mewujudkan Pembangunan yang selaras dan seimbang sesuai fungsi wilayahnya berupa pemenuhan pelayanan kepada masyarakat didalam menyediakan sarana infrastruktur kebinamargaan dan infrastruktur pengairan sebagai wujud pembangunan di Kabupaten Badung sehingga secara langsung dapat mengembangkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat baik bergerak dibidang perdagangan dan jasa, pertanian, industri dan pariwisata. 21

3.3. Telahaan Restra Kementerian / Lembaga dan Rentra SKPD Provinsi Bali Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi Bali yang berkaitan dengan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung yaitu Renstra Kementrian Pekerjaan Umum. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 untuk melaksanakan mandat yang diemban khususnya di bidang infrastruktur/sarana dan prasarana, Kementrian Pekerjaan Umum memiliki visi dan misi yang tertuang dalam Renstra Kementrian Pekerjaan Umum 2010 2014. Visi Kementrian Pekerjaan Umum adalah Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025. Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2025, dimana infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat. Pemerataan infrastruktur/sarana dan prasarana pada seluruh aspek kehidupan dan golongan masyarakat merupakan faktor utama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan persatuan bangsa, terutama sebagai modal dasar dalam memfasilitasi interaksi dan komunikasi di antara kelompok masyarakat, serta mengikat dan menghubungkan antar wilayah. Sarana dan prasarana seperti jalan, jembatan, prasarana dan sarana dasar permukiman merupakan modal esensial masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi. Sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam mendukung daya saing ekonomi global terutama dalam penyediaan jaringan distribusi, 22

sumber energi, dan input produksi lainnya. Adapun Misi Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010 2014 dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur, yaitu: a. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan. b. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air. c. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan. d. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan. e. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang. f. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman. g. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance. h. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di 23

lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional. i. Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan; j. Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua infrastruktur PU dan permukiman yang andal tersebut berbasis penataan ruang; dan k. Jasa konstruksi nasional yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien. 3.4. Telahaan Restra Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pembangunan bidang lingkungan hidup dilaksanakan untuk dapat mencegah dan mengantisipasi akibat yang ditimbulkan oleh kegiatankegiatan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam. Meningkatnya kasus pencemaran lingkungan dan penurunan daya dukung lingkungan diantaranya diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk, pembangunan infrastruktur, industrialisasi, pola kehidupan yang konsumtif, lemahnya penegakan hukum, serta belum optimalnya kapasitas sumber daya manusia. Persoalan lain yang dilakukan dalam pembangunan lingkungan hidup adalah antisipasi terhadap perubahan iklim. Pemanasan global (global warming) telah mengubah kondisi iklim global, rengional, dan lokal. Perubahan iklim global disebabkan antara lain oleh peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat berbagai aktivitas yang mendorong peningkatan suhu bumi. Untuk itu diperlukan adanya pelestarian lingkungan pembangunan berkelanjutan dalam hal fisik, sosial, dan ekonomi yang dilakukan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan. 1. Usaha pelestarian tersebut didukung oleh strategi mewujudkan ruang terbuka hijau melalui : ketentuan RTRW mengenai Koefisien Daerah Hijau (KDH) mencapai minimal 40% dari luas wilayah, menetapkan Kawasan Jalur Hijau sebagai Lahan Pertanian Berkelanjutan (Lahan 24

Sawah Abadi) yang tidak bisa dikonversi, membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan bagi pemilik lahan yang ditetapkan sebagai Kawasan Jalur Hijau (KJH), Mewajibkan menanam pohon perindang pada halaman sebagai ruang terbuka privat, Mewajibkan pembuatan lubang biopori dan sistem pengolahan limbah sebagai syarat memperoleh IMB (Ijin Mendirikan Bangunan). 2. Rumusan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Badung telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis yakni dengan adanya pemanfaatan ruang yang dialokasikan sebagai kawasan lindung, kawasan budidaya dan kawasan prioritas. 3.5. Penentuan Isu Isu Strategis Pembangunan Infrastruktur Kebinamargaan dan Pengairan Kabupaten Badung diarahkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Badung khususnya dan Bali serta Indonesia pada umumnya.pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Badung dititik beratkan pada sektor pariwisata, pertanian dalam arti luas, sektor perdagangan dan jasa. Untuk menunjang sektor tersebut diatas diperlukan usaha menjaga dan mengembangkan jaringan jalan yang terstruktur dengan kondisi mantap dan jaringan pengairan, baik irigasi dan drainase yang handal berdasarkan keseimbangan dan fungsi wilayah. Adapun hasil-hasil pembangunan infrasktur jalan dan irigasi di Kabupaten Badung sampai dengan akhir tahun 2013 adalah 450 ruas jalan kabupaten dengan tingkat kemantapan 99,717 % dan saluran irigasi sepanjang 655,341Km dengan kondisi baik sepanjang 610,72 km (9 3,19%). Prestasi yang telah diraih berupa penghargaan atas penilaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Badung Bidang Pekerjaan Umum untuk sub Bidang Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan berturut-turut dari tahun 2010 sampai Tahun 2012 dari 25

Departemen PU dengan meraih predikat terbaik rangking I (satu) tingkat nasional. Dari uraian tersebut diatas penentuan isu-isu strategis pembangunan Infrastuktur Jalan dan Pengairan di Kabupaten Badung mengacu pada isu-isu strategis di Kabupaten Badung yang tertuang pada RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010 2015 yang diarahkan untuk : 1. Menunjang pertumbuhan perekonomian. 2. Menunjang kelancaran sektor perdagangan dan jasa. 3. Menunjang produksi pangan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan air yang tersedia. 4. Memelihara dan mengembangkan pembangunan infrastruktur wilayah sesuai dengan aslinya. Maka harapan yang ingin dicapai oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung dalam dua tahun kedepan sampai tahun 2015 dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur kebinamargaan dan pengairan di Kabupaten Badung sesuai dengan Visi : Mewujudkan Infrastruktur di Bidang Kebinamargaan dan Pengairan yang mantap,baik kwalitas maupun kwantitas guna mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Badung adalah mempertahankan kondisi infrastruktur jalan maupun pengairan dalam kondisi baik ditambah dengan kenyamanan dan kepuasan masyarakat. 26

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1. Visi dan Misi Dinas Bina Marga dan Pengairan VISI Mewujudkan infrastruktur di bidang kebinamargaan dan pengairan yang mantap, baik kualitas maupun kuantitas guna mendukung Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Badung MISI Sedangkan Misi yang dicanangkan dalam mewujudkan Visi tersebut, antara lain : 1. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur 2. Meningkatkan kualitas perencanaan dibidang kebinamargaan dan pengairan. 3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dibidang kebinamargaan dan pengairan 4. Pembangunan dan peningkatan serta operasi dan pemeliharaan jaringan jalan agar dapat menumbuhkembangkan sektor-sektor perekonomian, baik sektor produksi / primer, sektor sekunder dan sektor tersier. 5. Perlindungan sumber-sumber air permukaan, penataan serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana pengairan, baik sungai, jaringan irigasi maupun DAM / Bendung. 6. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait ( Subak, Lembaga Adat, Instansi lainnya yang terkait ) 7. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dibidang kebinamargaan dan pengairan 8. Penegakan supremasi hukum dibidang kebinamargaan dan pengairan 27

4.2. Tujuan dan Sasaran. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas Bina marga dan Pengairan sampai akhir tahun Renstra adalah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinas yaitu : Tujuan : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana infrastruktur kebinamargaan dan pengairan. Sasaran : 1. Terwujudnya Kualitas Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dalam Kondisi Baik 2. Terwujudnya Beautyfikasi Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan. 3. Terwujudnya Kualitas Sarana dan Prasarana Pengairan yang Berkondisi Baik. 4. Optimalnya Pelayanan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dan Pengairan. 4.3. Strategi dan Kebijakan Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran dapat dicapai strategi serta kebijakanan-kebijakan antara lain : Strategi : Pencapaian masing masing tujuan dan sasaran dilaksanakan dalam bentuk program, kegiatan-kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran yang ada. Pelaksanaan dari program dan kegiatan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah berserta perubahannya. Sasaran Strategis yang dianggap mampu mengukur kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan yaitu 28

1. Terwujudnya Kualitas Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dalam Kondisi Baik 2. Terwujudnya Beautyfikasi Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan. 3. Terwujudnya Kualitas Sarana dan Prasarana Pengairan yang Berkondisi Baik. 4. Optimalnya Pelayanan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dan Pengairan. Apabila indikator kinerja sasaran 1, 2 dan 3 tercapai mencerminkan Kondisi jalan layak untuk dilalui dengan aman dan nyaman, sehingga layanan jalan terhadap kendaraan yang melewati diatasnya akan sangat memenuhi harapan pengguna. Demikian juga halnya dengan pengairan apabila tercapai akan mencerminkan baiknya kondisi jaringan irigasi yang menyebabkan sedikitnya kebocoran air yang dialirkan melalui saluran irigasi sehingga berakibat terpenuhinya kebutuhan air pada sawah yang ada di Kabupaten Badung serta berdampak pada peningkatan hasil produksi pertanian dan kesejahteraan para petani. Namum demikian pemenuhan sarana dan prasarana baik bidang Kebinamargaan maupun Pengairan perlu juga diimbangani dengan tingkat kepuasan masyarakat sehingga program-program yang dijalankan benar-benar telah menyentuh dan memenuhi rasa kepuasan masyarakat sebagai pemakai jalan dan pemakai sarana maupun prasarana pengairan. Kebijakan : - Melalui Program Pembangunan, Peningkatan, Pemeliharaan - Mengacu Pada Kondisi dan Menselaraskan melalui Musrenbang - Mengacu pada jadwal pelaksanaan kegiatan - Melaksanakan pengawasan dan pengendalian mutu - Melaksanakan kegiatan pemeliharaan pasca serah terima kegiatan - Melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat. 29

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan yang menginjak Tahun ke empat berdasarkan isu-isu strategis, pencapaian kinerja telah direview sehingga sasaran dan indikator dalam pencapaian tujuan Tahun 2014-2015 yang merupakan dua tahun terakhir rencana strategis lima tahunan seperti dibawah ini : TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUN 2014 2015 Meningkatkan kualitas 1. Terwujudnya Kualitas Sarana Prosentase Jalan 91,00 % 93,00% sarana dan prasarana dan Prasarana Kebinamargaan Kabupaten dalam Kondisi infrastruktur dalam Kondisi Baik Baik kebinamargaan dan pengairan 2. Terwujudnya Beautyfikasi Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan Jumlah Ruas Jalan yang terbeautyfikasi 20 ruas 24 ruas 3. Terwujudnya Kualitas Sarana 1. Prosentase Jaringan 93,92% 94,68% dan Prasarana Pengairan yang Irigasi dalam Kondisi Berkondisi Baik Baik 2. Luasan Sawah yang 10.760 Ha 10.850 Ha Terlayani Jaringan Air Irigasi 3. Jumlah Mata Air yang 2 Mata Air 2 Mata Air dikonservasi 4. Prosentase Luas 90 % 95 % Kawasan Bebas Banjir 4. Optimalnya Pelayanan Sarana 1. Tingkat Kepuasan 65,00 75,00 dan Prasarana Kebinamargaan Masyarakat Pengguna dan Pengairan Jalan 2. Tingkat Kepuasan 70,00 80,00 Masyarakat terhadap layanan pengujian 3. Tingkat Kepuasan 65,00 75,00 Masyarakat terhadap Pelayanan Saluran Pengairan Rencana tersebut dituangkan dalam rencana program dan kegiatan, Indikator kinerja serta pendanaan indikatif sebagai berikut : 30

TARGET KINERJA PROGRAM/ SASARAN INDIKATOR TAHUN 2014 TAHUN 2015 KEGIATAN Target Dana (Rp) Target Dana (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 Terwujudnya Prosentase Kualitas Sarana Jalan dan Prasarana Kabupaten Kebinamargaan dalam Kondisi dalam Kondisi Baik Baik Terwujudnya Jumlah Ruas Beautyfikasi Ruas Jalan yang Jalan di Kawasan terbeautyfikasi Perkotaan Terwujudnya Prosentase Kualitas Sarana Jaringan dan Prasarana Irigasi dalam Pengairan yang Kondisi Baik Berkondisi Baik Luasan Sawah yang Terlayani Jaringan Air Irigasi Peningkatan Jalan 91,00% 392.298.449.966,50 93,00% 299.642.737.389 dan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 20 ruas 24 ruas Pengembangan dan 90,75% 37.950.053.975 94,68% 96.426.818.725 Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya 10.760 10.850 Ha Ha Jumlah Mata Air yang dikonservasi 2 Mata Air 2 Mata Air Prosentase 90 % 95 % Luas Kawasan Bebas Banjir Optimalnya Tingkat Peningkatan 65,00 Belum dimasukkan 75,00 120.000.000 Pelayanan Sarana Kepuasan pengembangan dalam anggaran dan Prasarana Pengguna sistem pelaporan program Kebinamargaan Jalan capaian kinerja dan dan Pengairan keuangan Tingkat 70,00 80,00 Kepuasan Masyarakat terhadap layanan pengujian Tingkat 65,00 75,00 Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan saluran pengairan 31

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJM Didalam RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 telah ditetapkan Tujuan dan Sasaran jangka menengah yang ingin diwujudkan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Badung. Selanjutnya perlu ditetapkan Indikator Kinerja SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mendukung pencapaian Tujuan dan Sasaran RPJMD tersebut. Indikator Kinerja SKPD yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun sebagai komitmen untuk mendukung tujuan dan sasaran RPJM telah dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun sampai akhir Tahun 2013 dengan pencapaian hasil yang signifikan telah memenuhi target, sehingga untuk kelanjutannya ditetapkan perubahan target pencapaian sehingga Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Badung berhasil secara maksimal. Adapun Perubahan Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Badung adalah sebagai berikut: INDIKATOR Kondisi Awal TARGET TAHUN Kondisi Akhir 2014 2015 1 2 3 4 5 1. Prosentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik Akhir Tahun 2013, 99,16% Jalan di Kabupaten Badung berkondisi mantap ( sedang sampai baik), 89,07 % Berkondisi Baik. 2. Jumlah Ruas Jalan yang Tahun 2013 sebanyak 9 ruas terbeautyfikasi telah terbeautyfikasi tetapi belum menjadi indikator kinerja 3. Prosentase Jaringan Irigasi dalam Akhir tahun 2013 kondisi Kondisi Baik jaringan irigasi berkondisi baik sebesar 93,19% 4. Luasan Sawah yang Terlayani Jaringan Air Irigasi 5. Jumlah Mata air yang dikonservasi 6. Prosentase Luas Kawasan Bebas Banjir 91,00 % 93,00% Pada Akhir tahun 2015; 93,00 % jalan di Kabupaten Badung Berkondisi baik 20 ruas 24 ruas Pada akhir Tahun 2015, 24 ruas jalan telah terbeautyfikasi 93,92% 94,68% Pada Akhir tahun 2015, 94,68% jaringan irigasi di Kabupaten Badung Berkondisi baik 10.760 10.850 10.850 Ha sawah terlayani Ha jaringan air irigasi 2 Mata 2 Mata 2 mata air dapat dikonservasi untuk dapat dimanfatkan oleh petani Air Air 95 % luas kawasan bebas 90 95 % banjir 32

1 2 3 4 5 7. Tingkat Kepuasan Masyarakat Tahun 2013 belum menjadi 65,00 75,00 Pada akhir Tahun 2015 Pengguna Jalan indikator dan belum dilakukan Kepuasan Masyarakat survey terpenuhi 8. Tingkat Kepuasan Masyarakat 70,00 80,00 terhadap layanan pengujian 9. Tingkat Kepuasan Masyarakat 65,00 75,00 terhadap Pelayanan Saluran Pengairan 33

BAB VII PENUTUP Rencana Strategis 2010 2015 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung dibuat sebagai acuan pelaksanaan setiap tahunnya untuk lima tahun mendatang. Setiap tahunnya untuk perencanaan program maupun kegiatan prioritas agar mengacu kepada Rencana Program, Indikator Kinerja dan kelompok sasaran serta pendaan indikatif yang sudah tertuang dalam lampiran Renstra dan sudah mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Badung Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan sepenuhnya memuat program kerja dan kegiatan prioritas selama lima tahun mendatang untuk mencapai target-target sesuai dengan Tugas pokok dan fungsi SKPD. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan RENSTRA 2010 2015 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung ini disampaikan terima kasih Mangupura, September 2014 Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung IDA BAGUS SURYA SUAMBA,ST,MT Pembina Tk.I Nip. 197209161997031004 34

35