KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII MTs DARUL HIKMAH PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
THE STUDENT ABILITY IN COMPREHEND THE INTRINSIC ELEMENS OF DRAMA TEXTS OF EIGHT GRADE STUDENTS OF MTS MUHAMMADIYAH PENYASAWAN VILLAGE KAMPAR DISTRICT

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

THE CAPACITY TO UNDERSTAND THE INTRINSIC ELEMENTS OF A SHORT STORY STUDENT OF CLASS XI SMA NEGERI 1 KUANTAN HILIR SEBERANG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

KEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THE ABILITY TO UNDERSTAND STRUCTURE AND CONTENT OF SHORT STORY TEXT OF XI GRADE STUDENTS AT SENIOR HIGH SCHOOL 1 TELUK KUANTAN

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP ISLAM YLPI KOTA PEKANBARU. Muthia Trinovismi Dudung Burhanudin Elmustian

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X MAS RAUDHATUL ULUM ARTIKEL PENELITIAN OLEH HANINAH F

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG

THE ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF MTS NAHDLATUL ULUM KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR

THE ABILITY ON READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF MAN MANDAH INDRAGIRI HILIR

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

Keterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII MTS DINIYAH PUTERI PEKANBARU

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII MTs TI BATANG KABUNG KOTA PADANG E-JURNAL ILMIAH

APRESIASI SISWA SMP TERHADAP PEMENTASAN DRAMA BALIATN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan utama

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE INKUIRI ARTIKEL ILMIAH

Keywords: STAD learning model, audio media, listening, intrinsic elements of short story.

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

THE ABILITY OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMA PLUS BINA BANGSA PEKANBARU IN WRITING EXPOSITION TEXTS

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL GURU PARA PEMIMPI KARYA HADI SURYA DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEMPARUK

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu mengidentifikasi alur,

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

THE ABILITY OF READING COMPREHENSION TEXT EXPOSITION GRADE VII SMP BABUSSALAM PEKANBARU

KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BERITA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XII SMAN 1 MINAS

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

KETERAMPILAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN BERDASARKAN MEDIA REKAMAN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PARIAMAN

St. Halijah Mengidentifikasi Penokohan dalam Penggalan Novel Melalui Membaca Intensif Siswa Kelas VIII.F SMP Negeri 1 Bajeng Kabupaten Gowa

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 AMBARAWA PRINGSEWU. Oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

AN ANALYSIS OF THE FIFTH GRADE STUDENT S ABILITY AT GUGUS I SUKAJADI SUBDISTRICT PEKANBARU IN ANALYZING INTRINSIC ELEMENTS OF SHORT STRORY

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI CERITA PENDEK MELALUI PENERAPAN METODE CIRC SISWA KELAS V

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO. Oleh

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh LIA SUZAN OCTAVIA

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

TEXT WRITING SKILLS CLASS PERSONAL LETTER VII MTs AL-ITTIHAD RUMBAI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya

KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh ARTIKEL E-JOURNAL

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI SMAN 16 PADANG

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DALAM MENULIS NASKAH DRAMAA

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BERBAHASA JAWA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 CANDI SIDOARJO. Ayuningtiastutik 1 Roekhan 2 Heri Suwignyo 3

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTs NURUL KHAIRIYAH SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Transkripsi:

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII MTs DARUL HIKMAH PEKANBARU Wulan Afria Fitri *Email*Wulanafriafitri04@yahoo.com hp 085265409420 Nursal Hakim Elmustian Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT The purposes of this research is to describe the ability to identify the element of intrinsic in drama of second year student at MTs Darul Hikmah Pekanbaru. The element of intrinsic is element which develop build belleslettres from within. The element of intrinsic is an important elemen whick is supposed to be learned by students in learning literature. In learned literature at school, understanding the element of intrinsic in drama is one of basic component that should be learned at second grade of MTs. This research is aimed to know the students ability in identifying the element of intrinsic in drama of second year student at MTs Darul Hikmah Pekanbaru. Generally, there are 5 element of intrinsic are those theme, moral message, plot, characteristic and setting. In this research, the method that s used is descriptive method with 73 samples. To collect the data, the researcher collected the students test result, gave score, found the percentage of each element, and considered the average score. The resul can be concluded that the students ability in identifying the element of intrinsic in drama of second year students at MTs Darul Hikmah are categorized as high with average score 88. Percentage of high ability level student was 60%, medium 33%, and low 7%. The detail of average score of intrinsic element that has obtained is that: theme was categorized as medium (76), moral message was categorized as high (98), plot was categorized as high (96), characteristic was categorized as high, and setting was categorized as medium (77). Keywords: element intrinsic, text drama, theme, moral message plot, characteristic, and setting

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru. Unsur intrinsik merupakan unsur pokok yang membangun sebuah karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik merupakan unsur yang penting yang harus dipahami oleh siswa dalam pembelajaran sastra. Dalam pembelajaran sastra di sekolah, mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama merupakan salah satu kopetensi dasar yang dipelajari di kelas VIII MTs. Penelitian ini diajukan untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru. Unsur intrinsik yang di maksudkan disini ada 5 unsur yaitu tema, amanat, alur atau plot, perwatakan atau penokohan, dan latar atau setting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jumlah sampel 73 siswa. Teknik analisis data dengan cara mengumpulkan hasil tes, memberikan nilai sesuai dengan pedoman penskoran, mencari persentase untuk setiap unsur intrinsik drama, serta menentukan rerata. Hasil penelitian disimpulkan bahwa kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsi teks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru berkategori tinggi, dengan rerata 88. Persentase siswa yang berkemampuan tinggi sebesar 60%, sedang 33%, dan rendah 7%. Rincian rerata unsur intrinsik yang diperoleh yaitu: unsur tema berkategori sedang dengan rerata 76. unsur amanat berkategori tinggi dengan rerata 98. unsur alur berkategori tinggi dengan rerata 96. Unsur perwatakan berkategori tinggi dengan rerata 95. Unsure latar berkategori sedang dengan rerata 77. Kata Kunci: unsur intrinsik, teks drama, tema, amanat, alur, perwatakan, latar atau setting. PENDAHULUAN Pentingnya kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama karena dalam drama terdapat pesan dan nilai moral yang disampaikan pengarangnya. Selain itu teks drama memiliki unsur penting yang disebut unsur intrinsiknya yang meliputi alur, tokoh, perwatakan, tema, dialog, dan konflik. Secara garis besar unsur ekstrinsik merupakan unsur dari luar karya sastra. sedangkan unsur intrinsik merupakan unsur dari dalam karya sastra itu sendiri. Adapun tujuan mengetahui unsur intrinsik dalam teks drama yaitu mengetahui dialog antar tokohnya dan mengetahui tema amanat, alur, perwatakan dan latar atau setting, serta mengetahui bagaimana jalan cerita dan nilai yang terkandung dalam drama tersebut. Sastra merupakan hasil imajinatif oleh pengarangnya banyak hasil sastra yang dihasilkan oleh para sastrawan. Karya sastra sangat luas ruang lingkupnya hal ini disebabkan karena sastra itu hasil dari pekerjaan seni. Sastra yang

merupakan hasil cipta dari karya manusia dapat dituang melalui bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra yang dinikmati mempunyai nilai estetis dan dapat menarik para pembaca untuk menikmatinya. Karya sastra yang indah ini dalam sastra berupa cerpen, puisi, novel dan drama. Bentuk karya sastra di atas salah satunya adalah drama. Hal ini dijelaskan oleh Bambang Surya (1983:15) yang menyatakan Drama adalah penampilan prilaku manusia yang bertolak dari suatu naskah, di dalamnya terdapat dialog serta setting yang di suguhkan kepada penonton. Dalam mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama kadang kala siswa mengalami kesukaran tersebut antara lain sukar untuk menentukan unsur intrinsik karena kurangnya pengetahuan dan sukar untuk memahami peristiwa yang dibacanya. Pengidentifikasian unsur intrinsik teks drama memerlukan kemampuan daya pemahaman sesuai teks drama yang dibaca. Unsur intrinsik dalam sebuah teks drama ada 7 yaitu tema, amanat, alur atau plot, perwatakan, latar atau setting, sudut pandang ( point of view), dan gaya bahasa. Agar penelitian ini lebih terarah penulis membatasi ruang lingkup masalah yang diteliti meliputi 5 aspek yaitu: tema, amanat, alur atau plot,perwatakan dan latar atau setting. Teks drama yang akan di identifikasi unsur intrinsiknya adalah teks drama yang berjudul Kebersihan Pangkal Kesehatan Oleh Dewi Romlah. Drama adalah suatu seni peran yang dilakonkan di atas pentas. Drama merupakan hasil dari sebuah karya sastra yang berbentuk teater, yang dimainkan oleh tokoh-tokoh yang berperan dengan karakter dan sifat yang sesuai dengan naskah atau keinginan sutradara. Dictionary of world literature mendefinisikan drama sebagai pertunjukan yang memakai mimik. Definisi itu mengisyaratkan drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak, dan menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung. Drama memiliki dua unsur yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun karya sastra dari dalam, artinya unsur intrinsik drama merupakan pokok utama pembangun cerita dalam teks drama tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurgiyantoro (2002:23) menjelaskan bahwa unsur intrinsik sebuah karya sastra fiksi adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik yang akan dijelaskan adalah sebagai berikut: Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari terbentuknya cerita secara umum. Menurut Rahman dan Jalil (2005: 5) Tema adalah ide yang menjadi pokok pembicaraan, ide pokok satu tulisan. Dari pendapat pakar di atas dapat dikatakan tema merupakan gagasan utama atau inti masalah dalam sebuah cerita. Jadi tema merupakan aspek yang amat penting dalam satu cerita. Cerita yang tidak memiliki tema tidak ada artinya sama sekali.

Amanat merupakan pesan atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita. Zulfanur dkk. (1997: 26) mengatakan bahwa suatu cerita fiksi memiliki amanat pengarangnya. Amanat di sini diartikan sebagai pesan berupa ide, gagasan, ajaran moral dan nilai-nilai kemanusiaan yang ingin disampaikan atau dikemukan pengarang lewat ceritanya. Amanat pengarang ini terdapat secara implisit dan eksplisit di dalam karya sastra. Alur atau plot cerita merupakan rangkaian cerita yang dibentuk dari tahaptahap peristiwa. Staton melalui Nurgiyantoro (2002: 113) mengemukakan bahwa plot atu alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tetapi kejadian itu hanya duhubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu meyebabkan peristiwa yang lain. Istilah perwatakan menunjukan pada sikap atau peran yang sedang dilakoni seseorang tentang watak seorang yang di tampilkan dalam sebuah cerita. Dalam Rahman dan Jalil (2004 : 63) Penokohan di sini berasal dari kata tokoh yang berarti pelaku. Karena yang dilukiskan mengenai watak- watak tokoh atau pelaku cerita, maka disebut perwatakan atau penokohan. Menurut Delis (Burhan Nurgiantoro, (1995:165), Karakter atau perwatakan adalah sesuatu yang menunjukan pada sifat dan sikap pada tokoh seperti yang ditapsirkan pembaca, lebih menunjukan pada kualitas pribadi seorang tokoh. Berdasarkan beberapa pendapat pakar di atas, maka perwatakan dapat dilihat dari sifat dan sikap para tokoh yang ada dalam sebuah cerita. Prilaku para tokoh juga bisa dilihat dari tindakan, prilaku, dan ucapan dari tokoh yang ada dalam cerita. Latar atau setting menyangkut tempat, waktu, dan suasana yang mendukung dalam suatu cerita. Latar mengacu pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams, 1981 : 1975 dalam Nurgiyantoro, 2002: 216). Menurut Panuti Sudjiman dalam Rahman dan Jalil (2004: 72) Mengemukakan, sudut pandang adalah tempat pencerita dalam hubungannya dalam cerita, dari sudut mana pencerita menyampaikan kisahnya. Gaya bahasa adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Menurut Akhmad Saliman (1996 : 68), bahasa yang digunakan dalam drama sengaja dipilih pengarang dengan titik berat fungsinya sebagai sarana komunikasi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Peneliti berusaha memberikan gambaran objektif tentang kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama. Teknik analisis data dengan cara mengumpulkan hasil tes kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama, memberikan nilai sesuai dengan pedoman penskoran, memasukan skor kedalamm tabel, menetapkan nilai

kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama, menetapkan kategori mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama dengan kategori 86-100 berkategori tinggi, 66-85 berkategori sedang, 65 berkategori rendah, mencari persentase untuk setiap unsur intrinsik drama, serta menentukan rerata dengan mengunakan rumus Razak, 2006: 38. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penyajian hasil analisis data maka siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru dengan jumlah sampel 73 siswa memiliki nilai yang berbeda-beda. INTRINSIK TEKS DRAMA ASPEK TEMA SISWA KELAS VIII Mts DARUL HIKMAH PEKANBARU Tinggi 25 42 58% Sedang 10-15 22 30% Rendah 0 9 12% Berdasarkan tabel persentase di atas maka dapat diketahui kemampuan siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru dalam mengidentifikasi tema teks drama dari 73 siswa yang dijadikan sampel yang memperoleh nilai tinggi sebanyak 42 siswa atau (58%), siswa yang memperoleh nilai sedang sebanyak 22 siswa atau (30%), dan yang memperoleh nilai rendah sebanyak 9 siswa (12%). INTRINSIK TEKS DRAMA ASPEK AMANAT SISWA KELAS VIII MTs DARUL HIKMAH PEKANBARU Tinggi 25 70 96% Sedang 10-15 3 4% Rendah 0 0 0% Berdasarkan tabel persentase di atas maka dapat diketahui kemampuan siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru dalam mengidentifikasi amanat teks drama dari 73 siswa yang dijadikan sampel yang memperoleh nilai tinggi

sebanyak 70 siswa atau (96%), siswa yang memperoleh nilai sedang sebanyak 3 siswa atau (4%), dan yang memperoleh nilai rendah tidak ada atau (0%). INTRINSIK TEKS DRAMA ASPEK ALUR SISWA KELAS VIII Mts DARUL HIKMAH PEKANBARU Tinggi 20 70 96% Sedang 10 0 0% Rendah 0 3 4% Berdasarkan tabel persentase di atas maka dapat diketahui kemampuan siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru dalam mengidentifikasi alur teks drama dari 73 siswa yang dijadikan sampel yang memperoleh nilai tinggi sebanyak 70 siswa atau (96%), siswa yang memperoleh nilai sedang tidak ada atau (0%), dan yang memperoleh nilai rendah berjumlah 3 siswa atau (4%). INTRINSIK TEKS DRAMA ASPEK PERWATAKAN SISWA KELAS VIII Mts DARUL HIKMAH PEKANBARU Tinggi 15 63 86% Sedang 10 10 14% Rendah 0 0 0% Berdasarkan tabel persentase di atas, maka dapat diketahui kemampuan siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru dalam mengidentifikasi watak dan tokoh teks dramadari 73 siswa yang dijadikan sampel yang memperoleh nilai tinggi sebanyak 63 siswa atau (86%), siswa yang memperoleh nilai sedang sebanyak 10 siswa atau (14%), dan yang memperoleh nilai rendah tidak ada atau (0%).

INTRINSIK TEKS DRAMA ASPEK LATAR ATAU SETTING SISWA KELAS VIII MTs DARUL HIKMAH PEKANBARU Tinggi 15 42 57% Sedang 10 21 29% Rendah 0 10 14% Berdasarkan tabel persentase di atas dapat diketahui kemampuan siswa dalam mengidentifikasi latar atau settingteks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru dari 73 siswa yang yang dijadikan sampel yang memperoleh nilai tinggi sebanyak 42 siswa atau (57%), siswa yang memperoleh nilai sedang sebanyak 21 siswa atau (29%), dan siswa yang memperoleh nilai rendah sebanyak 10 siswa (14%). Berdasarkan tabel rekapitulasi, dapat diketahui skor kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru dari beberapa aspek. Pada aspek tema, jumlah skor yang diperoleh adalah 5520, jumlah skor pada aspek amanat adalah 7180, jumlah skor pada aspek plot atau alur adalah 7000, jumlah skor yang diperoleh pada aspek perwatakan adalah 6970, dan pada aspek latar atau setting skor yang didapat adalah 5607, nilai rata-rata kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru tahun ajaran 2012/2013 adalah: =6435/73 =88 (Kategori Tinggi) NILAI RATA-RATA KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII MTS DARUL HIKMAH PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013 No Aspek Jumlah skor Nilai rata-rata Kategori 1 Tema 5520 76 Sedang 2 Amanat 7180 98 Tinggi 3 Alur atau plot 7000 96 Tinggi 4 Perwatakan 6970 95 Tinggi 5 Latar atau setting 5607 77 Sedang Jumlah 32277 Nilai Rata-rata 6435 88 Tinggi

Bedasarkan tabel nilai rata-rata dapat diketahui tingkat kemampauan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru tahun ajaran 2012/2013. Ditinjau dari unsur tema mendapat nilai ratarata 76 dengan kategori sedang, dari unsur amanat mendapat nilai rata-rata 98 dengan kategori tinggi, sedangkan dari unsur alur nilai rata-rata yang diperoleh 96 dengan kategori tinggi, dari unsurperwatakan nilai rata-rata yang diperoleh 95 dengan kategori tinggi, dan dari unsur latar atau setting nilai rata-rata yang diperoleh 77 dengan kategori sedang. Dari 73 siswa yang dijadikan sampel dapat diketahui rata-rata kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama berkategori tinggi dengan nilai rata-rata 88. INTRINSIK TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII Mts DARUL HIKMAH PEKANBARU Tinggi 100-90 44 60% Sedang 85-70 24 33% Rendah 65-55 5 7% Dari tabel persentase maka dapat ketahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru tahun ajaran 2012/2013 yang berkategori tinggi sebanyak 44 siswa (60%), siswa yang berkategori sedang sebanyak 24 siswa (33%), dan siswa yang berkategori rendah sebanyak 5 siswa (7%). SIMPULAN Berdasarkan data perolehan nilai tes kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Pekanbaru tahun ajaran 2012/2013 pada aspek tema mendapat nilai rata-rata 76 dengan kategori sedang, pada aspek amanat mendapat nilai rata-rata 98 dengan kategori tinggi, kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama pada aspek alur mendapat nilai rata-rata 96 dengan kategori tinggi, pada aspek perwatakan mendapat nilai rata-rata 95 dengan kategori tinggi, sedangkan kemampuan mengidentifikasi pada aspek latar atau setting mendapat nilai rata-rata 77 dengan kategori sedang. Dari kelima unsur intrinsik yang penulis teliti (unsur tema, amanat,plot atau alur, watak dan tokoh, latar atau setting) dapat penulis simpulkan hanya unsur amanat,plot atau alur, dan perwatakan yang mendapat nilai dengan kategori tinggi. Pada aspek lain yakni tema, latar atau setting berkategori sedang, hal ini

disebabkan dalam menentukan tema dalam sebuah teks drama siswa harus benarbenar membaca secara keseluruhan teks drama dan dapat memahami peristiwa yang dibacanya serta dapat menentukan gagasan pokok yang mendasari terbentuknya cerita secara umum. Dalam menentukan tema siswa mengalami kurangnya pemahaman dalam menyimpulkan makna yang dikandung dalam drama. Begitu juga dalam menetukan latar dalam teks drama siswa kurang memahami latar suasana apa yang terdapat dalam drama tersebut. DAFTAR PUSTAKA Al-Mubarry, Dasri. 2003. Prosa Fiksi dan Drama. Pekanbaru Hasanuddin, WS. 1996. Drama Karya Dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa. Hamidy, UU. 1983.Pembahasan Karya Fiksi dan Puisi. Pekanbaru: Bumi Pustaka. Nurhadi dkk, 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Nurmalita, 2011. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-Unsur Karya Sastra Novel Sengsara Membawa Nikmat Karya Tulis Tutan Sati Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Duri Kecamatan Mandau. Skripsi. Pekanbaru. Unri. Mashytah Rahmayani, 2010. Tinjauan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Dalam Naskah Drama Batang Tuaka Karya Tien Suparno. Skripsi. Pekanbaru. Unri. Razak, Abdul. 2010. Penelitian Kependidikan: Deskripsi, Eksposisi, dan Argumentasi. Pekanbaru: Autografika. 2005. Statistik. Pekanbaru:Autografika. Rahman, Elmustian dan Abdul Jalil. 2004. Teori Kesussastraan, Pekanbaru: Unri Press Rika Siskawati, 2011. Analisis Unsur Intrinsik Dalam Novel Izinkan Aku Bersujud Karya Tyas Effendi. Skripsi. Pekanbaru. Unri.

Suharma dkk, 2010. Bahasa dan Sastra Indonesia. Bogor. Yudhistira. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Seri Syamsal, Khair, 2009. Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Teks Drama Dengan Metode Sosiodrama Siswa Kelas VI SD Negeri 009 Pulau Kijang Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir. Skripsi. Pekanbaru. Unri. Tarigan, Henry Guntur. 1985. Prisip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Tjokroatmojo.1985. Pendidikan Seni Drama (Suatu Pengantar). Surabaya: Usaha Nasional. Wiyanto, Assul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo. http://superfunny006.wordpress.com/2012/11/16/identifikasi-anak-berbakat/ http://id.shvoong.com/business-management/management/2084019-pengertianidentifikasi/ http://muhammad059e.wordpress.com/tugas-tugas/data-data-bahasaindonesia/unsur-intrinsik-drama/ http://winaraku.wordpress.com/2009/04/11/alur-penokohan-dan-latar-cerpen/