PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON

BAB 3 LANDASAN TEORI

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

SPIRITUALITAS EKARISTI

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

L I N G K U N G A N S t. A N A S T A S I A

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 4 SERI D

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

BAB I PENDAHULUAN. kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk. beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk pelayanan.

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan

Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KETUGASAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW)

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

LATAR BELAKANG KEGIATAN

Semarang, Juni 2014 Ketua Dewan Paroki, ...

Karya Pastoral Paroki

di Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia memperhatikan yang lemah berkaitan dengan martabat manusia..

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DI KABUPATEN BEKASI

GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013)

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEDOMAN DASAR DEWAN PAROKI Keuskupan Agung Jakarta

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

I. Buku Katekumen : Yang berisi tentang :

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

KEPUTUSAN BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE BNKP NOMOR : 22/KEP/VII/2009 LAMPIRAN 1 (SATU)

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS. Lingk St. Anna

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

UJIAN AKHIR SEKOLAH. Tahun Ajaran 2006/2007 LEMBAR SOAL

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

GEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN

IKATAN KELUARGA BESAR ALUMNI SMAN 5 MEDAN IKALIMA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

GEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL. (Ad Experimentum) Jakarta, 31 Desember 2012

BERKAS PERKAWINAN DIBERKATI OLEH CALON PRIA: AGAMA LINGK ALAMAT TELP/HP CALON WANITA: SURAT YANG DIPERLUKAN:

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Transkripsi:

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252, Fax. 3541624

Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 2

DAFTAR ISI Bab I : Pengantar. 4 Bab II : Pengertian Lingkungan 5 Bab III : Pengertian Warga Lingkungan 7 Bab IV : Pengertian Pengurus Lingkungan.. 9 A. Pembentukan Pengurus Lingkungan. 10 B. Tugas Pengurus Lingkungan.. 11 C. Struktur Organisasi Pengurus Lingkungan 14 Bab V : Keuangan Lingkungan. 17 Bab VI : Penutup.. 18 Lampiran - Gereja Basis 20 - Umat Lingkungan yang Ideal.. 22 Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 3

BAB I PENGANTAR Sehubungan dengan pembentukan Pengurus Lingkungan yang baru, maka dirasakan perlu untuk menyusun buku panduan ini. Buku kecil ini disusun dengan tujuan sebagai panduan dan pegangan bagi para Ketua Lingkungan yang baru. Selain itu juga karena adanya Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Semarang yang baru saja disahkan oleh Uskup Agung Semarang pada tanggal 29 Mei 2008 yang lalu. Harapan kami agar buku kecil ini dapat menjadi pemandu bagi para Ketua Lingkungan untuk dapat lebih lagi melayani umat lingkungannya. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 4

BAB II PENGERTIAN LINGKUNGAN 1. Pengertian Lingkungan menurut Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang adalah paguyuban umat beriman yang bersekutu berdasarkan kedekatan tempat tinggal jumlah antara 10-50 kepala keluarga. Demi pelayanan umat yang lebih intensif, Lingkungan dibagi dalam persekutuan-persekutuan yang lebih kecil dengan nama Blok atau Kelompok. Syarat pembentukkan Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Jumlah umat Katolik se-lingkungan antara 10-50 kepala keluarga. b. Bila jumlah kepala keluarga dalam Lingkungan lebih dari 50, lingkungan dimekarkan menjadi lebih dari satu Lingkungan. c. Kehendak umat lingkungan yang bersangkutan dengan pertimbangan Dewan Paroki. d. Kesangggupan / kemampuan mengelola Lingkungan dan melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh Paroki. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 5

2. Kelompok : Lingkungan dapat dibagi lagi kedalam Blok / Kelompok umat yang lebih kecil, baik berdasarkan lokasi atau personil. Tujuan dari pembentukan Blok / Kelompok ini adalah: a. Mempermudah terwujudnya keguyuban. b. Mempermudah koordinasi. c. Memperlancar komunikasi antar warga. d. Meningkatkan partisipasi umat dalam hidup menggereja. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 6

BAB III PENGERTIAN WARGA LINGKUNGAN 1. Yang termasuk Warga Lingkungan : adalah semua orang beriman Katolik yang tinggal di lingkup Lingkungan yang bersangkutan meliputi yang sudah dibaptis, katekumen dan simpatisan. 2. Hak Warga : semua warga lingkungan berhak mendapatkan pelayanan dari pihak Pengurus Lingkungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan hidup beriman / menggereja. 3. Kewajiban Warga : warga Lingkungan berkewajiban untuk ikut memikirkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan guna pengembangan hidup menggereja di Lingkungan yang bersangkutan, antara lain mengikuti persekutuan, pewartaan, liturgi, penggembalaan dan diakonia serta keuangan, misalnya: a. Dibidang Persekutuan, ikut menciptakan kehidupan yang guyub dan rukun. b. Dibidang Pewartaan, berusaha memberikan kesaksian iman dalam hidup sehari-hari. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 7

c. Dibidang Liturgi, melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ibadat di Lingkungan dan dalam tugas-tugas ibadat di Paroki. d. Dibidang Penggembalaan, membantu tugas penggembalaan Pengurus Lingkungan. e. Dibidang Diakonia, ikut memberikan pelayanan kepada umat dan masyarakat sekitar. f. Dibidang Keuangan, ikut memikirkan dan menanggung kebutuhan keuangan lingkungan melalui persembahan bulanan, kolekte dan lain-lainnya. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 8

BAB IV PENGERTIAN PENGURUS LINGKUNGAN 1. Pengurus Lingkungan adalah DEWAN" yang terdiri dari wakil-wakil umat yang bersedia melayani dan berkomitmen untuk memajukan kegiatan-kegiatan yang perlu dan bermanfaat untuk pengembangan hidup menggereja di Lingkungan. 2. Pengurus Lingkungan terdiri atas: a. Ketua b. Wakil Ketua c. Sekretaris d. Bendahara e. Ketua-ketua Kelompok / Blok f. Ketua-ketua Tim Kerja 3. Tim Kerja : adalah bagian dari Lingkugan yang dipercaya mengelola salah satu bidang hidup menggereja di lingkungan. Jenis Tim Kerja disesuaikan dengan kebutuhan: a. Tim Kerja Liturgi b. Tim Kerja Pewartaan c. Tim Kerja Sosial Kematian Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 9

d. Tim Kerja Mudika e. Tim Kerja Ibu Ibu Lingkungan dll. A. Pembentukan Pengurus Lingkungan 1) Pengurus dibentuk melalui pemilihan, yang persyaratannya sudah tercantum dalam PPDP Santo Yusup - Gedangan pasal 35 ayat 1. 2) Tata cara pemilihan Pengurus Lingkungan a) Dipilih dari dan oleh umat Lingkungan. b) Caranya diserahkan sepenuhnya kepada ingkungan masing-masing dan disesuaikan dengan kondisi serta situasi yang ada di Lingkungan yang bersangkutan. 3) Pengukuhan Pengurus : Pengurus Lingkungan dikukuhkan bersama-sama oleh Pastor Kepala Paroki. 4) Masa Bakti: a) Masa Bakti Pengurus Lingkungan adalah 3 tahun. b) Seseorang menjabat Pengurus Lingkungan paling lama 2 (dua) periode dalam jabatan yang sama, dan dapat dipilih kembali setelah berselang satu periode. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 10

5) Cara dan Suasana Kerja Pengurus Lingkungan: a) Berdasarkan semangat Kristiani dan kekeluargaan, solidaritas dan subsidiaritas. b) Rapat pengurus minimal 1 bulan 1 kali. c) Pengambilan keputusan dilaksanakan dengan jalan musyawarah dan mufakat. B. Tugas-tugas Pengurus Lingkungan 1. Bidang Komunikasi: a. Menampung saran dan pendapat umat serta masalah yang ada di lingkungan dan meneruskannya kepada Pastor dan Dewan Paroki. b. Menyampaikan informasi yang diperoleh dari Dewan Paroki. 2. Bidang Administrasi: a. Mengadakan pendataan yang jefas tentang jumlah umat. b. Membuat daftar Kepala Keluarga. c. Denah Lingkungan. d. Membuat surat keterangan Perkawinan, Pembabtisan, Kematian, Krisma, Komuni Pertama dan rekomendasi untuk Pastor Paroki. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 11

e. Mencatat warga yang baru dan yang pindah. 3. Bidang Koordinasi a. Menyusun program kegiatan jangka pendek 1 tahun. b. Mengkoordinasi dan pelaksanaannya. c. Mengadakan rapat koordinasi sesuai kebutuhan. d. Menggerakkkan tim kerja yang macet. e. Menjadi motor penggerak warga. f. Bersama umat menangani masalah yang timbul. g. Membina kader muda untuk regenerasi. h. Menjembatani antara umat dan warga. i. Mengusahakan terlaksananya kebijakan Paroki. j. Mengevaluasi program kerja. 4. Bidang Pembinaan a. Guyub dan Rukun (koinonia); Pengurus Lingkungan dapat menjadi pemersatu, bertanggungjawab dalam kegiatan Lingkungan sehingga umat menjadi semakin guyub dan rukun. Semakin Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 12

banyak umat yang terlibat semakin mudah untuk berkomunikasi satu sama lain. b. Tekun beribadat (liturgia); melaui kegiatan liturgi ini semangat berjemat semakin kuat dan menjadi sarana untuk mendapatkan kekuatan yang baru, caranya Ibadat Lingkungan yang teratur. Melibatkan umat dalam tugas tugas peribadatan. Mengusahakan adanya kelompok Kitab Suci. c. Dewasa dalam Iman; pengurus bertanggungjawab membina warganya agar menjadi kaum beriman yang tangguh. d. Peduli terhadap masyarakat sekitar (diakonia); iman baru dapat dilihat bila diwujudkan dalam hidup sehari-hari, untuk itu Pengurus Lingkungan harus dapat mengajak warganya untuk terjun dalam kegiatan bermasyarkat. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 13

5. Besar semangat misionernya (kesaksian hidup); pengurus lingkungan berkewajiban untuk mengajak umatnya agar bertanggungjawab terhadap kehidupan Gereja dengan menjadi saksi dan pewarta Kerajaan Allah, serta mengusahakan agar terang Kristus memancar ditengah masyarakat. C. Struktur Organisasi Pengurus Lingkungan Pembagian tugas-tugas pengurus Lingkungan 1. Ketua: a) Menampung dan mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan warga Lingkungan dalam kesatuan dengan ketua Wilayah dan / atau Stasi, b) Mengadakan pendataan Lingkungan setahun sekali dengan menggunakan pedoman statistik Keuskupan, e) Bertangggungjawab atas terjadinya pertemuan-pertemuan Lingkungan. d) Mengadakan dan bertanggungjawab atas setiap kegiatan umat Lingkungan. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 14

e) Membangun kerjasama antar Lingkungan dan antar Kelompok Ketegorial untuk perkembangan umat dan masyarakat 2) Sekretaris a) Mengelola administrasi Lingkungan termasuk pendataan dan inventarisasi. b) Membuat undangan dan surat pengantar. c) Membuat notulen rapat. 3) Bendahara a) Membuat pembukuan keuangan b) Membuat laporan keuangan 4) Ketua Blok / Kelompok a) Menggerakkan warganya untuk terlibat dalam kegiatan Lingkungan. b) Memperlancar komunikasi antar Pengurus Lingkungan dan Dewan Paroki atau sebaliknya. c) Memperlancar jalannya surat undangan. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 15

5) Ketua Tim Kerja Mengelola dan mengembangkan bidang hidup Gereja yang dipercayakan kepadanva. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 16

BAB V KEUANGAN LINGKUNGAN Keuangan Lingkungan dikelola atas prinsip kemandirian, yaitu segala kebutuhan keuangan Lingkungan ditanggung oleh segenap warga Lingkungan sendiri. SUMBER KEUANGAN: 1) Didapat dari iuran warga, yang dikumpulkan sebulan sekali dari kepala keluarga atau kelompok atau blok. 2) Hasil kolekte dalam ibadat Lingkungan 3) Sumbangan khusus 4) Usaha-usaha yang lain yang sah dan tidak mengikat. PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN 1) Dalam setiap rapat / pertemuan pengurus, bendahara memberikan laporan keuangan kepada warga Lingkungan dan Paroki. 2) Pada akhir masa jabatan, Ketua Lingkungan menyampaikan pertanggungjawaban Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 17

BAB VI PENUTUP 1) Panduan Pengurus Lingkungan ini disusun berdasarkan dan sesuai dengan isi dan jiwa Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang dan Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki Santo Yusup Gedangan Semarang. 2) Hal-hal yang menyangkut bidang administrasi berikut ini diberikan lampiran-lampiran sebagai format yang seragam antara lain : a) Permohonan pembabtisan bayi / anak. b) Permohonan Perkawinan. c) Surat keterangan Kematian d) Petuk / kartu iuran warga /kematian e) Surat pengantar / rekomendasi ke Pastor. 3) Untuk hal lainnya yang masih belum tercantum / tercatat dalam buku panduan ini, kami Dewan Paroki, tetap menampung saran dari para Ketua Lingkungan. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 18

Semarang, 11 Pebruari 2009 ttd ttd Ign Sri Haryanta Ketua II MC Jeanne Dianasari Sekretaris I Mengetahui ttd Kari Theodor Wolf, SJ Pastor Kepala Paroki Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 19

Lampiran 1 GEREJA BASIS Adalah sekelompok umat beriman yang hidup ditengah-tengah umat beriman yang lain, yang sungguh menghayati persekutuan dalam Roh yang satu dan sama yang telah mengikat mereka menjadi satu tubuh. Gereja Basis ini biasanya kecil, baik dalam lingkup wilayahnya maupun jumlah anggotanya. Karena merupakan kelompok kecil maka memungkinkan mereka untuk saling mengenal, akrab dan peka terhadap kebutuhan bersama. Hubungan ini didasari oleh semangat persaudaraan yang tinggi. Semua anggota merasa bertanggung jawab atas kehidupan dan perkembangan persekutuan. Ada kesetaraan antar pribadi. Seluruh umat duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Perbedaan hanya terjadi pada tugas. Masing-masing anggota punya kharisma sendiri dari Allah. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 20

Kharisma yang berbeda-beda ini harus diabdikan untuk kepentingan umat, sehingga umat dapat bertumbuh bersama dalam iman akan Yesus Kristus. Dengan demikian seluruh umat saling melengkapi. Kesimpulan : Umat lingkungan ini merupakan suatu persekutuan yang guyub, rukun, akrab, saling memahami dan saling melayani. Semangat Kasih yang ada diantara anggota umat lingkungan ini terpancar keluar dalam bentuk kesaksian dan pelayanan yang nyata kepada masyarakat sekitar, sehingga mereka disukai oleh semua orang. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 21

Lampiran 2 UMAT LINGKUNGAN YANG IDEAL Umat Lingkungan yang ideal mempunyai lima ciri pokok yaitu : 1. Iman yang kuat Masing-masing pribadi menyadari sebagai orang beriman akan Yesus Kristus, maka himpunan pribadi-pribadi beriman ini menyebut diri sebagai umat beriman. 2. Ikatan persaudaraan yang erat Menyadari diri sebagai umat beriman dalam suatu paguyuban, hubungan mereka antar anggota umat adalah hubungan saudara dalam Yesus Kristus. Begitu kuatnya persaudaraan itu sehingga mampu menembus benteng suku, asalusul, umur, golongan, bahasa, status sosial, dan lain sebagainya. 3. Iman yang memasyarakat Umat menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari masyarakat setempat, terkait dan terikat dengan suka duka sesama di sekitarnya. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 22

Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan menusia dewasa ini terutama yang miskin dan terlantar, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus pula. 4. Ide yang cemerlang Dalam melakukan kegiatan, menyadari akan tugasnya sebagai utusan Allah maka umat beriman harus melakukan banyak kegiatan baik dalam bidang pewartaan, liturgi, penggembalaan dan diakonia. 5. Inisiatif dan improvisasi Yang berkelanjutan dalam membuat program kegiatan, sehingga dapat menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupan Gereja dan masyarakat Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 23

Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 24