PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL. (Ad Experimentum) Jakarta, 31 Desember 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL. (Ad Experimentum) Jakarta, 31 Desember 2012"

Transkripsi

1 PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL (Ad Experimentum) Jakarta, 31 Desember 2012 Jl. Kusuma No. 1 Kaveling DKI Kecamatan Kembangan, Kelurahan Meruya Selatan Jakarta Barat (11650)

2

3 DAFTAR ISI BAB 1 - KETENTUAN UMUM...5 Pasal 1 - Istilah BAB 2 - DASAR DAN PELAYAN...7 Pasal 2 - Dasar Paroki Pasal 3 - Wilayah Pelayanan Paroki Pasal 4 - Tempat Kedudukan Pasal 5 - Nama Pelindung Pasal 6 - Logo Paroki Pasal 7 - Pokok Perhatian Paroki Pasal 8 - Panca Tugas Gereja BAB 3 - ORGANISASI DEWAN PAROKI Pasal 9 - Paroki Pasal 10 - Umat Paroki Pasal 11 - Dewan Paroki Pasal 12 - Dewan Paroki Harian Pasal 13 - Dewan Paroki Inti Pasal 14 - Dewan Paroki Pleno Pasal 15 - Wilayah Pasal 16 - Lingkungan Pasal 17 - Seksi Pasal 18 - Bagian Pasal 19 - Kelompok Kategorial Pasal 20 - Komunitas Religius Pasal 21 - Organisasi dan Perkumpulan Katolik Pasal 22 - Pastor Paroki Pasal 23 - Reksa Pastoral i

4 BAB 4 - STASI Pasal 24 - Pengertian Stasi Pasal 25 - Pembentukan Stasi Pasal 26 - Dewan Pengurus Stasi Pasal 27 - Keuangan Stasi BAB 5 - TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PAROKI HARIAN Pasal 28 - Tugas dan Tanggung Jawab DPH Pasal 29 - Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Umum Pasal 30 - Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Pasal 31 - Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Ketua Pasal 32 - Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris 1 Pasal 33 - Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris 2 Pasal 34 - Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara 1 Pasal 35 - Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara 2 Pasal 36 - Tugas dan Tanggung Jawab anggota BAB 6 - PENGURUS WILAYAH DAN LINGKUNGAN Pasal 37 - Susunan Pengurus Wilayah Pasal 38 - Tugas Pengurus Wilayah Pasal 39 - Susunan Pengurus Lingkungan Pasal 40 - Tugas Pengurus Lingkungan Pasal 41 - Tugas Sekretaris Lingkungan Pasal 42 - Tugas Bendahara Lingkungan Pasal 43 - Tugas Seksi yang ada di Lingkungan BAB 7 - SEKSI Pasal 44 - Susunan Pengurus Seksi Pasal 45 - Tugas Pengurus Seksi Pasal 46 - Dana Seksi Pasal 47 - Bidang dan Nama Seksi ii

5 Pasal 48 Pasal 49 Pasal 50 Pasal 51 Pasal 52 Pasal 53 Pasal 54 Pasal 55 Pasal 56 Pasal 57 Pasal 58 Pasal 59 Pasal 60 Pasal 61 Pasal 62 Pasal 63 Pasal 64 - Pedoman Membentuk Kepengurusan Seksi - Seksi Liturgi - Seksi Katekese - Seksi Kerasulan Kitab Suci - Seksi Komunikasi Sosial - Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) - Seksi Pendidikan - Seksi Kesehatan - Seksi Panggilan - Seksi Kerasulan Keluarga - Seksi Kerasulan Awam - Seksi Kerasulan Doa - Seksi Prodiakon - Seksi Lingkungan Hidup - Seksi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) - Seksi Kepemudaan - Seksi Lansia BAB 8 - BAGIAN DAN UNIT PELAYANAN Pasal 65 - Pengurus Bagian Pasal 66 - Jenis Bagian Pasal 67 - Unit Kerja di luar Bagian BAB 9 - PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN MASA JABATAN KEPENGURUSAN DEWAN PAROKI Pasal 68 - Kualifikasi Calon Pasal 69 - Jadwal Pemilihan Pasal 70 - Tata Cara Pemilihan Pasal 71 - Pengangkatan dan Pelantikan Pasal 72 - Masa Jabatan Pasal 73 - Berakhirnya Kepengurusan iii

6 BAB 10 - RENCANA KEGIATAN DEWAN PAROKI Pasal 74 - Cara dan Suasana Kerja Pasal 75 - Rencana Kegiatan Pasal 76 - Isi Rencana Kegiatan Pasal 77 - Penyusunan Rencana Kegiatan BAB 11 - RAPAT DAN PERTEMUAN Pasal 78 - Istilah Rapat dan Pertemuan Pasal 79 - Rapat Dewan Paroki Harian Pasal 80 - Rapat Dewan Paroki Inti Pasal 81 - Rapat Dewan Paroki Pleno Pasal 82 - Rapat Dewan Wilayah Pasal 83 - Rapat Dewan Lingkungan Pasal 84 - Rapat Seksi/Bagian/Kategorial Pasal 85 - Rapat Lain-lain Pasal 86 - Risalah dan Notulen Pasal 87 - Ketidakhadiran Pasal 88 - Kuorum Pasal 89 - Pengambilan Keputusan Pasal 90 - Batas Wewenang BAB 12 - LAPORAN Pasal 91 - Laporan Dewan Paroki Harian Pasal 92 - Laporan Wilayah dan Lingkungan Pasal 93 - Laporan Seksi/Bagian/Kategorial Pasal 94 - Laporan Panitia BAB 13 - KEPANITIAN Pasal 95 - Pembentukan Panitia Pasal 96 - Jenis Panitia Pasal 97 - Masa Kerja Panitia iv

7 Pasal 98 Pasal 99 Pasal Susunan Panitia - Tugas Panitia - Dana Panitia BAB 14 - TIM AHLI Pasal Pengertian dan Pembentukan Pasal Masa Kerja Tim Ahli Pasal Tugas Tim Ahli BAB 15 - SEKRETARIAT PAROKI Pasal Koordinator dan Staf Pasal Tugas Sekretariat Paroki Pasal Surat Menyurat Pasal Pedoman Pengesahan Dokumen/Surat Pasal Arsip Paroki BAB 16 - KEUANGAN DAN HARTA BENDA PAROKI Pasal Sumber Keuangan Paroki Pasal Kolekte Pasal Stipendium Pasal Iura Stolae Pasal Pengelolaan Keuangan Lingkungan Pasal Pengelolaan Keuangan Wilayah Pasal Pengelolaan Keuangan Paroki Pasal Tim Bendahara Pasal Rencana Anggaran Tahunan Pasal Pengeluaran Anggaran Pasal Daftar Inventaris v

8 BAB 17 - PENGURUS GEREJA DAN DANA PAPA Pasal Nama, Akta Pendirian, Tugas dan Kedudukan Pasal Susunan Pengurus Pasal Kewenangan PGDP BAB 18 - KETENTUAN TAMBAHAN Pasal Kebijakan dan Pedoman Pelayanan Pastoral Paroki Maria Kusuma Karmel BAB 19 - KETENTUAN PENUTUP Pasal Penutup LAMPIRAN vi

9 1 PERATURAN DEWAN PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL NO. 063/INT/DP.MKK-7/I/12 TENTANG PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL Menimbang : 1. Bahwa dalam melanjutkan rencana penyelamatan manusia, Allah telah mengutus Putra-Nya sendiri, Yesus Kristus untuk menjalankan tugas perutusan-nya. 2. Melalui Yesus, Allah memanggil seluruh umat manusia menjadi umat-nya, dan diberi tugas melanjutkan karya penyelamatan-nya. 3. Bahwa tekad bersama umat untuk menjadikan Gereja di dalam Kristus bagaikan Sakramen, yaitu tanda dan sarana kesatuan umat manusia dengan Allah dan persatuan seluruh umat manusia, perlu diwujudkan secara konkrit dalam kehidupan sehari-hari. 4. Bahwa Pedoman Dasar Dewan Paroki dan Perubahan Anggaran Dasar PGDP KAJ tahun 2008 disusun sebagai pedoman bagi Dewan Paroki dalam melaksanakan tugas perutusannya, dan

10 2 sebagai penunjang tekad tersebut di atas, perlu dilengkapi dengan Pedoman Rumah Tangga untuk masing-masing Paroki. 5. Bahwa perlu adanya pijakan, arah, dan petunjuk umum bagi Dewan Paroki dalam melaksanakan seluruh kegiatan pelayanan, serta untuk memberikan pengetahuan tentang tata organisasi kepada seluruh umat di Paroki Maria Kusuma Karmel. 6. Bahwa Paroki Maria Kusuma Karmel dengan jumlah umat yang semakin banyak dan bervariasi memerlukan suatu Paroki, agar Dewan Paroki dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Mengingat : 1. Surat Keputusan Uskup Keuskupan Agung Jakarta pada tanggal 14 Desember 1992 tentang penetapan berdirinya Paroki Maria Kusuma Karmel. 2. Pedoman Dasar Dewan Paroki dan Perubahan Anggaran Dasar PGDP Keuskupan Agung Jakarta tahun Rancangan Keputusan Dewan Paroki Pleno no. IV/DPP/1998, tanggal 22 November 1998, tentang Peraturan Rumah Tangga Paroki Meruya.

11 3 Memerhatikan : 1. Saran-saran dari berbagai kalangan baik di dalam maupun di luar Paroki Maria Kusuma Karmel. 2. Hasil keputusan rapat Dewan Paroki Harian pada hari Jumat, tanggal 12 Oktober 2012 Menetapkan : Memutuskan : PERATURAN DEWAN PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL TENTANG PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL

12 4

13 5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 I s t i l a h Dalam Paroki Maria Kusuma Karmel, yang dimaksud dengan : 1. GEREJA Gereja adalah persekutuan umat Allah yang percaya kepada Kristus dan menerima pembaptisan. Melalui pembaptisan itu, seluruh umat Allah dipersatukan secara erat dengan Kristus menjadi anggota tubuh mistik Kristus dan kenisah Roh Kudus. Sebagai anggota tubuh mistik Kristus, seluruh umat Allah yang diperlengkapi dengan anugerah rahmat Roh Kudus, dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tritugas jabatan Kristus yaitu sebagai imam, nabi, dan raja (KHK 204), untuk meneruskan dan menghadirkan karya perutusan-nya mewartakan kerajaan Allah. Dalam Kristus, Gereja juga merupakan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia (LG 1).

14 6 2. TATA PELAYANAN GEREJA Tugas pelayanan umat Allah yang dipercayakan Kristus kepada para Rasul dan murid-nya, dilanjutkan oleh para Uskup. Uskup diangkat untuk mengepalai Gereja setempat yang disebut Keuskupan, dan tiap-tiap Uskup adalah asas dan dasar yang kelihatan dari persatuan Gereja setempat, yang terbentuk menurut Gereja universal (LG 23). Dalam melaksanakan tugasnya, Uskup dibantu para Imam dalam jemaat setempat yang disebut Paroki. Di bawah pimpinan Uskup, para Imam menguduskan dan membimbing umat Allah yang dipercayakan kepada mereka. Hidup dan karya seluruh umat membuat Gereja semesta itu kelihatan, dan merupakan pembangunan seluruh tubuh mistik Kristus. Kaum awam, sebagai anggota umat Allah dan anggota yang hidup dari tubuh Kristus, mengerahkan segala tenaga yang telah mereka terima dari kebaikan Pencipta dan dari rahmat Penebus untuk mengembangkan Gereja, dan meningkatkan terus-menerus kekudusannya. Kaum awam terutama dipanggil untuk menghadirkan Gereja di tengah masyarakat, khususnya dalam keadaan di mana gereja tidak dapat menjadi garam dunia, selain dengan perantaraan mereka (LG 33). 3. TANGGUNG JAWAB BERSAMA UMAT DALAM PAROKI Seluruh umat Allah bertanggung jawab mengemban tugas perutusan Kristus, yang diwujudkan melalui Keuskupan, Paroki, Wilayah, Lingkungan, Seksi, Bagian, Kelompok Kategorial, termasuk Komunitas Religius dan Organisasi/Perkumpulan Katolik.

15 7 BAB II DASAR DAN PELAYANAN Pasal 2 Dasar Paroki Paroki Maria Kusuma Karmel didasarkan pada Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) dan Perubahan Anggaran Dasar Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP) Keuskupan Agung Jakarta tahun 2008, dengan memerhatikan sifat Gereja Katolik yang mandiri, misioner, berdaya tahan, dan berdaya pikat, serta Visi Gereja Katolik di Keuskupan Agung Jakarta yaitu membangun dan mengembangkan Umat Allah yang: a. Semakin setia sebagai murid-murid Yesus dalam menanggapi kabar gembira-nya, dan b. Semakin setia sebagai saksi dan utusan-nya di mana pun mereka hidup dan bekerja. Pasal 3 Wilayah Pelayanan Paroki Paroki Maria Kusuma Karmel memiliki wilayah pelayanan di sebagian besar Kotamadya Jakarta Barat, sebagian kecil Jakarta Selatan, dan Tangerang.

16 8 Pasal 4 Tempat Kedudukan Pusat Paroki Maria Kusuma Karmel berkedudukan di Jalan Kusuma Nomor 1, Kaveling DKI, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat Pasal 5 Nama Pelindung Nama Pelindung Paroki adalah MARIA KUSUMA KARMEL Pasal 6 Logo Paroki

17 9 Makna logo Paroki Maria Kusuma Karmel adalah sebagai berikut : 1. Bintang segi enam sebanyak 12 yang mengitari Sibori melambangkan 12 rasul sebagai dasar iman dan teladan karya kerasulan Gereja. 2. Perisai dengan 3 bintang segi enam adalah lambang Ordo Karmel. Tiga buah bintang di dalam perisai melambangkan Bunda Maria, Nabi Elia, dan Nabi Elisa. Arsiran hitam berbentuk segitiga melambangkan Gunung Karmel. 3. Dua tangkai daun Zaitun sebagai lambang Damai Sejahtera. 4. Mahkota dan Salib melambangkan Kristus yang disalibkan menjadi Raja atas hidup kita. 5. Kitab Suci melambangkan 'Firman Allah' dan Sibori melambangkan Ekaristi. 6. Sinar di samping kiri Sibori terdiri dari 7 garis yang melambangkan 7 Sakramen (baptis, krisma, ekaristi, rekonsiliasi, pengurapan orang sakit, tahbisan, dan pernikahan), sedang yang kanan melambangkan 7 karunia Roh Kudus' (hikmat, pengertian, keperkasaan, nasihat, pengenalan akan Allah, kesalehan, dan takut akan Allah). Sinar di atas mahkota sebanyak 9 garis melambangkan buah-buah Roh Kudus : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, murah hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal 5:22).

18 10 Pasal 7 Pokok Perhatian Paroki Gereja harus lebih membuka diri kepada bimbingan Roh Kudus, serta meningkatkan iman, harapan, dan kasih dalam menghadirkan karya keselamatan Allah di dunia ini. Keterbukaan ini menuntut Paroki Maria Kusuma Karmel sebagai bagian dari Keuskupan Agung Jakarta untuk terus menerus berusaha memberdayakan Umat basis. Umat basis adalah persekutuan Umat yang relatif kecil, saling mengenal, tinggal berdekatan, memiliki kepentingan bersama, yang secara berkala mengadakan pertemuan. Mereka berdoa, membaca, dan mengadakan sharing Kitab Suci. Dengan terang Injil pula, mereka mengadakan sharing pengalaman keseharian, mencari solusi, dan mengadakan kegiatan nyata bersama-sama untuk anggota, masyarakat, dan lingkungan alam di sekitarnya. Dengan demikian yang dimaksud Umat basis itu meliputi teritorial (lingkungan) dan kategorial (aneka kelompok). Oleh karena itu, Paroki mempunyai semboyan Tekad bulat mengembangkan Paroki (Tebu Mega Pro) yang berbasis Lingkungan dan Kategorial, supaya Umat lebih berkualitas dan dengan dorongan serta tuntunan Roh Kudus mampu : 1. Semakin memperdalam imannya kepada Yesus Kristus melalui Ekaristi dan Sakramen lainnya, Sabda Tuhan, ajaran Gereja, Tradisi Gereja Katolik, kegiatan doa/rohani, serta devosi. 2. Membangun persaudaraan sejati ke dalam (antarsesama Umat beriman), dan makin inklusif (dengan tetangga se- RT/RW), dengan kesediaan hadir pada peristiwa-peristiwa kehidupan (kelahiran, perkawinan, saat sakit, kematian, dan

19 11 lain-lain), serta dengan kesadaran mendalam bahwa kita semua adalah saudara sebangsa-setanah air dan sesama ciptaan Tuhan. 3. Terlibat dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat, khususnya dalam berbagai permasalahan sosial, seperti kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, serta intoleransi dalam hidup bersama. Dalam usaha mewujudkan harapan tersebut di atas, Paroki dilandasi oleh spiritualitas Gembala Baik dan pelayanan yang murah hati. Paroki juga mendampingi dan memberikan perhatian kepada : 1. Kaum Miskin Dalam upaya mengembangkan semangat kepedulian kepada sesama yaitu menyadari bahwa Tuhan menitipkan mereka yang miskin, menderita, dan lemah kepada kita, maka Paroki dapat melaksanakan pelayanan dalam bentuk : a. Seksi yang secara khusus memerhatikan yang miskin, menderita, dan lemah. b. Yayasan dan/atau badan hukum yang didirikan guna kepentingan tersebut. 2. Keluarga Keluarga sebagai kesatuan umat basis yang terkecil dan paling penting bagi masyarakat serta Gereja. Untuk mengembangkan nilai-nilai Kristiani dalam penghayatan hidup keluarga, dan membantu mengatasi kesulitan yang timbul dalam keluarga, maka dibentuklah Seksi Keluarga. Seksi ini dibantu oleh seorang atau kelompok yang mempunyai perhatian khusus kepada panggilan hidup berkeluarga.

20 12 3. Anak-anak Penanaman nilai-nilai dasar hidup dan iman Kristiani harus dibina sejak usia dini, sehingga anak-anak mempunyai dasar yang baik dan dapat berkembang menjadi generasi yang diharapkan Gereja. Nilai-nilai itu dapat diberikan melalui pembinaan iman anak teritorial dan kategorial, serta kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga seperti doa bersama, membaca Kitab Suci, saling menolong, sharing pengalaman kehidupan, teladan orang tua. 4. Orang Muda Katolik Orang Muda Katolik (usia 13 tahun sampai dengan usia 35 tahun dan belum menikah) adalah masa depan dan harapan Gereja. Oleh karena itu, Gereja berusaha menciptakan lingkungan/suasana pendampingan terhadap masalahmasalah khas mereka, dan pembinaan agar mereka bangga pada iman mereka, merasa nyaman dalam kehidupan menggereja, memiliki semangat juang, idealisme, semangat berkorban, dan semangat melayani. Generasi muda diharapkan dapat berkembang menjadi orang yang mampu mengambil bagian dalam pengabdian kepada Gereja, Bangsa dan Negara. 5. Kerasulan Awam Kaum awam yang telah dipersatukan dengan Kristus dan Gereja-Nya lewat baptisan dan krisma, harus terlibat/ berpartisipasi aktif dalam kehidupan menggereja dan bertanggung jawab sesuai dengan profesinya sebagai terang dan garam dunia, sehingga dapat menjadi sungguh Katolik dan sungguh warga negara.

21 13 6. Dialog kehidupan Semua manusia tanpa kecuali diciptakan secitra dengan Allah, sehingga semua manusia sama di hadapan Allah. Tiap manusia mempunyai pribadi yang unik/berbeda. Keunikan/perbedaan ini tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menimbulkan perpecahan, permusuhan, ketidakadilan, dan penderitaan. Hendaknya keunikan/perbedaan ini membuat manusia saling memperkaya dan saling menghormati, sehingga dapat tercipta persaudaraan sejati. Nilai yang menjadi pondasi dan pangkal terwujudnya hidup damai dan persaudaraan sejati yang harus senantiasa diusahakan adalah : 1. Hormat terhadap martabat manusia sejak dalam kandungan. 2. Mengakui semua orang sama di hadapan Allah. 3. Kewenangan yang sah tidak boleh dimanfaatkan untuk memperlakukan sesama dengan semena-mena. 4. Manusia harus senantiasa diperlakukan sebagai subjek yang bermartabat. 5. Peduli pada penderitaan sesama tanpa memandang suku, golongan, ras, dan agama. Untuk mewujudkan nilai persaudaraan sejati tersebut, dibutuhkan : a. hati yang terbuka terhadap Roh Allah dan senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri serta membangun habitus baru, b. kehendak baik dan terlibat mengadakan dialog dengan sesama di sekitar kita,

22 14 c. pemberdayaan potensi umat/warga, sehingga mereka mau berusaha dan hidup mandiri, d. usaha bakti sosial bersama, e. dan sebagainya. Pasal 8 Panca Tugas Gereja Karena rahmat baptis, seluruh Umat Allah mengambil bagian dalam tri-tugas jabatan Kristus sebagai imam, nabi, dan raja. Melalui tugas tersebut, Gereja berusaha mewujudkan dan melaksanakan karya Keselamatan Allah dengan Panca Tugas Gereja yaitu : a. Bidang Ibadat/Leiturgia b. Bidang Pewartaan/Kerygma c. Bidang Persekutuan/Koinonia d. Bidang Pelayanan/Diakonia e. Bidang Kesaksian/Martyria

23 15 BAB III ORGANISASI DEWAN PAROKI Pasal 9 P a r o k i 1. Paroki adalah persekutuan Umat Katolik yang dibentuk secara tetap dalam lingkup Keuskupan, dengan batas geografis yang ditentukan oleh Uskup dan reksa pastoralnya dipercayakan kepada Pastor bersama dengan dewannya. 2. Paroki Maria Kusuma Karmel ada dalam kegembalaan Keuskupan Agung Jakarta, dengan batas geografis : Sebelah barat : Paroki St. Bernadet (Ciledug) Sebelah timur : Paroki Maria Bunda Karmel (Tomang) dan Paroki St. Yohanes Penginjil (Blok B) Sebelah utara : Paroki St. Thomas Rasul (Bojong) dan Paroki Matias Rasul (Kosambi) Sebelah selatan : Paroki St. Matius Penginjil (Bintaro)/Maria Ratu Rosari dan Paroki St. Bernadet (Ciledug) 3. Reksa pastoral Paroki diserahkan kepada Imam Karmelit sejak awal berdirinya yaitu pada tanggal 14 Desember 1992, dan pesta nama pelindung Paroki dirayakan pada tanggal 16 Juli.

24 16 Pasal 10 Umat Paroki Umat Paroki Maria Kusuma Karmel adalah : 1. Semua Umat beriman Katolik yang berdomisili dalam wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel. 2. Para katekumen (calon baptis) yang berdomisili dalam wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel (KHK 204 s.d. 206). 3. Umat beriman Katolik yang tercatat dalam kartu keluarga Paroki Maria Kusuma Karmel, tetapi yang bersangkutan berada di luar daerah/luar negeri karena pekerjaan atau pendidikan. Dalam keadaan seperti ini, yang bersangkutan harus melapor tiap tahun kepada Ketua Lingkungan guna kepentingan statistik Paroki. Pasal 11 Dewan Paroki 1. Dewan Paroki merupakan suatu badan pastoral yang terdiri dari Pastor Paroki bersama dengan wakil Umat yang memikirkan, merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu untuk mewartakan Firman Allah, membagikan rahmat Allah, dan membimbing Umat demi menghayati serta mengamalkan imannya. 2. Dewan Paroki Maria Kusuma Karmel ditata dalam bentuk : a. Dewan Paroki Harian b. Dewan Paroki Inti c. Dewan Paroki Pleno

25 Pasal 12 Dewan Paroki Harian Dewan Paroki Harian disebut juga Pengurus Dewan Paroki. 2. Dewan Paroki Harian adalah Badan Pengurus Harian Paroki yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan reksa pastoral Umat dalam batas wilayah Paroki. 3. Jabatan di dalam Dewan Paroki Harian, selain Ketua dipegang oleh awam. 4. Dewan Paroki Harian terdiri dari : a. Ketua Umum, yang secara ex officio dijabat oleh Pastor Kepala, kecuali ditentukan lain oleh Uskup. b. Pastor Rekan adalah Pastor yang mendapat perutusan dan tanggung jawab dari Uskup untuk ikut serta dalam penggembalaan Umat Paroki, di bawah kepemimpinan Pastor Kepala. Pastor Rekan secara ex officio termasuk Ketua Dewan Paroki. c. Seorang Wakil Ketua. d. Sekretaris yang terdiri dari Sekretaris I dan II. e. Bendahara yang terdiri dari Bendahara I dan II. f. Beberapa orang anggota, yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Pasal 13 Dewan Paroki Inti 1. Dewan Paroki Inti adalah Dewan Paroki Harian dan para Koordinator Wilayah.

26 18 2. Dewan Paroki Inti bertugas mendukung, menambah wawasan dan memperkokoh Dewan Paroki Harian dalam memimpin Paroki. 3. Agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Umat, maka dalam forum ini para Koordinator Wilayah dapat membantu Dewan Paroki Harian dengan cara : a. Menyampaikan informasi/masukan mengenai kebutuhan Lingkungan-lingkungan. b. Memikirkan dan mengusahakan kerja sama pastoral yang diperlukan dalam tingkat Wilayah. c. Membantu membuat perencanaan pastoral, dan memastikan bahwa perencanaan tersebut berjalan baik di tingkat Lingkungan, dalam lingkup koordinasinya. d. Menyosialisasikan dan mengimplementasikan segala kebijakan Dewan Paroki Harian kepada Pengurus Lingkungan. Pasal 14 Dewan Paroki Pleno 1. Dewan Paroki Pleno adalah Dewan Paroki Harian, Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi, Kepala Bagian, Ketua/Koordinator Kategorial, juga termasuk Komunitas religius, Organisasi/Perkumpulan Katolik yang ada di Paroki. 2. Dewan Paroki Pleno bertugas: a. Melaksanakan reksa pastoral kepada seluruh Umat Paroki.

27 19 b. Berperan serta dalam perencanaan pastoral Paroki dan menjabarkannya dalam kegiatan yang lebih rinci di tingkat basis. c. Memberi masukan mengenai kebutuhan konkrit Umat Paroki. d. Ikut serta dalam mengusulkan nama calon Dewan Paroki Harian. Pasal 15 W i l a y a h 1. Wilayah adalah persekutuan Umat beriman Katolik yang terdiri dari beberapa lingkungan yang berdekatan secara teritorial. Wilayah juga menjadi tempat koordinasi pelayanan bersama antarlingkungan. 2. Wilayah terdiri dari 4 (empat) sampai dengan 10 (sepuluh) Lingkungan yang berdekatan. 3. Pemekaran Wilayah didasarkan pada keputusan Dewan Paroki Harian, setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Lingkungan dan Wilayah yang bersangkutan. 4. Tiap wilayah dimoderatori seorang Pastor, dan didampingi seorang anggota Dewan Paroki Harian.

28 20 Pasal 16 Lingkungan 1. Lingkungan adalah persekutuan Umat beriman Katolik yang hidup berdekatan secara teritorial, dan merupakan bagian dari suatu Paroki. Lingkungan juga menjadi wadah pembinaan iman dan hidup menggereja. 2. Tiap lingkungan sebaiknya terdiri dari 20 (dua puluh) sampai 40 (empat puluh) keluarga. 3. Pemekaran Lingkungan didasarkan pada keputusan Dewan Paroki Harian, setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Lingkungan dan Wilayah yang bersangkutan. 4. Apabila terjadi pemekaran Lingkungan, maka harta benda/saldo kas Lingkungan akan dibagi dengan tata cara sebagai berikut : a. Saldo kas Lingkungan akan dibagi sama rata antara Lingkungan induk dan pemekaran, kecuali disepakati lain oleh pengurus Lingkungan induk dan pengurus Lingkungan pemekaran. b. Untuk harta lain misalnya: peralatan ibadat, buku-buku, peralatan kor, dan lain-lain akan diatur pembagiannya sebagai berikut: (1) Untuk harta yang dibeli dengan uang dari kas Lingkungan, akan diukur nilai nominalnya dan dibagi antara Lingkungan induk dan pemekaran. (2) Untuk harta yang diperoleh dari sumbangan perorangan/kelompok dengan maksud khusus,

29 21 maka akan diserahkan keputusannya sesuai dengan maksud si penyumbang. (3) Apabila timbul ketidaksepakatan sebagai akibat dari pembagian ini, maka diadakan musyawarah. (4) Apabila tidak ada kesepakatan dalam musyawarah, maka Dewan Paroki Harian dengan pertimbangan rasa keadilan dan kasih, akan memberikan keputusan yang bersifat final dan mengikat semua pihak. Pasal 17 S e k s i 1. Seksi adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan dan memperlancar tugas reksa pastoral Dewan Paroki, serta bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian. 2. Pendampingan Ketua Seksi diserahkan kepada Anggota Dewan Paroki Harian. Pasal 18 Bagian 1. Bagian adalah perangkat pelayanan yang dibentuk untuk melaksanakan dan memperlancar kegiatan pelayanan Paroki, dan bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian. 2. Pendampingan Kepala Bagian diserahkan kepada Sekretaris Dewan Paroki.

30 22 Pasal 19 Kelompok Kategorial 1. Kelompok Kategorial merupakan organisasi Umat/ pengelompokan Umat berdasarkan kategori tertentu (misalnya profesi, minat, dan bakat) yang turut mengambil bagian dalam Reksa Pastoral Paroki. 2. Kelompok Kategorial dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. Kelompok Kategorial yang berinduk di Paroki (1) Lingkup Seksi, contoh: Venantius, Kompas, Roses. (2) Lingkup Teritorial, contoh: OMK, Lansia. b. Kelompok Kategorial yang mempunyai induk dan kegiatan di luar Paroki, sedangkan pendampingannya oleh Paroki. Contoh: (1) Marriage Encounter (ME) (2) Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) (3) Legio Maria (LM) (4) Wanita Katolik Republik Indonesia (Wanita Katolik RI) Pasal 20 Komunitas Religius 1. Komunitas religius yang berdomisili di Paroki Maria Kusuma Karmel hendaknya mengambil bagian dalam karya kerasulan Paroki, dengan selalu memerhatikan perutusan dasar mereka yang sesuai dengan kharisma Tarekat, dan sesuai dengan kesepakatan antara Tarekat dengan Keuskupan.

31 23 2. Peran serta mereka ditentukan dalam koordinasi dengan Dewan Paroki Harian melalui surat perjanjian. 3. Kehadiran mereka diwakili dalam Dewan Paroki Pleno. 4. Komunitas religius yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel adalah : a. Komunitas Hermanas Carmelitas (H.Carm). b. Komunitas Putri Maria Yosef (PMY). Pasal 21 Organisasi dan Perkumpulan Katolik 1. Organisasi dan Perkumpulan Katolik yang mempunyai kepengurusan tingkat Paroki, seharusnya ikut berperan serta dalam kegiatan Paroki, dengan mengingat tujuan organisasi serta sesuai dengan anggaran dasar mereka. 2. Peran serta mereka ditentukan dalam koordinasi dengan Dewan Paroki Harian. 3. Kehadiran mereka diwakili dalam Dewan Paroki Pleno. 4. Contoh Organisasi dan Perkumpulan Katolik yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel yaitu : a. Wanita Katolik Republik Indonesia (Wanita Katolik RI) b. Yayasan yang masuk dalam keanggotaan Majelis Pendidikan Katolik (MPK) : 1) Yayasan Abdi Siswa 2) Yayasan Saint John 3) Yayasan Tunas Muda (dalam proses menjadi keanggotaan MPK) Kehadiran mereka dalam Rapat Dewan Paroki Pleno berkoordinasi dengan Seksi Pendidikan (ditangani oleh Subseksi Pengelola dan Penghubung Pendidikan).

32 24 Pasal 22 Pastor Paroki 1. Pastor Paroki terdiri dari : a. Pastor Kepala adalah Pastor yang mendapat penugasan dari Uskup untuk menjadi Ketua Umum Dewan Paroki, sekaligus gembala bagi Umat Paroki yang diserahkan dalam reksa pastoralnya. Ia menjalankan tugas mengajar, menguduskan dan memimpin Umat, dalam semangat kerja sama dengan Pastor Rekan dan Dewan Paroki. Ia mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada Uskup. b. Pastor Rekan adalah Pastor yang mendapat penugasan dari Uskup untuk menjadi rekan dari Pastor Kepala. Pastor Rekan aktif berperan bersama memimpin dan menggembalakan Umat, di bawah kepemimpinan Pastor Kepala. Dalam semangat persaudaraan dan tanggung jawab, ia wajib mengomunikasikan tugasnya kepada Pastor Kepala. 2. Dalam menjalankan tugasnya, Pastor Paroki berperan : a. Bersama Dewan Paroki menjadi pengilham, penggerak dan pemersatu Umat. b. Mewujudkan kolegialitas imamat dalam tugas penggembalaan Umat. c. Mengembangkan hubungan persaudaraan dan kerja sama penuh hormat timbal balik, saling membantu dengan nasihat dan perbuatan sehingga mengilhami persekutuan seluruh Paroki.

33 25 d. Lebih mengutamakan perutusan utamanya untuk melayani Umat Paroki daripada kegiatan tambahan di luar Paroki. 3. Tempat tinggal Pastor dan kewajiban residensi : a. Pastor Paroki bertempat tinggal di Pastoran dekat gereja Paroki. b. Pastor Paroki yang akan meninggalkan parokinya lebih dari 2 (dua) minggu, wajib meminta izin terlebih dahulu kepada Uskup dan memberitahukannya kepada Dewan Paroki Harian. 4. Pastor Paroki wajib ikut serta dalam rapat Dekenat. 5. Komunikasi para Pastor Paroki dengan Keuskupan dijalin dengan kewajiban menghadiri Pertemuan Pastoral (TePas) dan pertemuan Para Pastor. Pasal 23 Reksa Pastoral 1. Reksa Pastoral Teritorial : a. adalah penggembalaan Umat berdasarkan batas teritori yang ada di Paroki, sesuai dengan peta pembagian Wilayah dan Lingkungan; b. meliputi Umat dari berbagai latar belakang golongan dan kelompok bertemu, dan bertanggung jawab atas kehidupan Gereja di tempat tinggalnya, baik di Paroki, Wilayah maupun Lingkungan;

34 26 c. dibuat agar Umat dalam lingkup Paroki, Wilayah dan Lingkungan makin terjamin dalam pelayanan Sakramen, persekutuan, pewartaan, dan pengabdian sosial. 2. Reksa Pastoral Kategorial : a. adalah penggembalaan Umat untuk menanggapi kebutuhan khas dan nyata dari kelompok dan golongan Umat tertentu. Hal ini merupakan usaha menjawab tantangan penghayatan iman yang khas dalam aneka kelompok dan latar belakang mereka. Reksa pastoral kategorial ini lebih menitikberatkan kekhasan panggilan kelompok Umat beriman daripada tempat tinggal mereka; b. mengajak kaum awam untuk menyadari tugas kerasulan dalam aneka profesi mereka, dan menyadari tanggung jawab sebagai anggota Gereja, masyarakat, dan bangsa; c. untuk menanggapi kendala dan tantangan yang berasal dari profesi serta latar belakang mereka dalam terang iman secara khusus. Dengan demikian Umat dapat mengembangkan kerasulan mereka sebagai orang beriman Kristiani yang makin tangguh. 3. Keselarasan Reksa Pastoral Teritorial dan Kategorial Dewan Paroki mengembangkan kedua reksa pastoral tersebut secara selaras. Keduanya diatur supaya tidak bertentangan, tetapi saling mengisi dan melengkapi. Kedua reksa pastoral ini juga menemukan basis penghayatan imannya dalam keluarga, dan dalam relasi dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

35 27 BAB IV S T A S I Pasal 24 Pengertian Stasi 1. Stasi adalah bagian dari Paroki yang karena situasi dan pertimbangan yang khusus, misalnya jumlah Umat atau jarak dari pusat Paroki, maka memerlukan pengaturan khusus dalam reksa pastoralnya. 2. Stasi harus memiliki gedung gereja sendiri sebagai pusat kegiatan reksa pastoral. 3. Stasi setara dengan Wilayah, dan apabila karena pertimbangan yang matang dapat dipersiapkan menjadi Paroki dengan sebutan kuasi Paroki. Pasal 25 Pembentukan Stasi 1. Pembentukan Stasi tidak selalu dimaksudkan sebagai persiapan membentuk Paroki, tetapi terutama demi mengoptimalkan pelayanan pastoral. 2. Namun oleh alasan pastoral dan strategis, Stasi yang telah terbentuk bisa ditingkatkan menjadi kuasi Paroki, sebagai persiapan Paroki mandiri.

36 28 3. Pembentukan Stasi diputuskan oleh Dewan Paroki Harian, setelah mendapatkan persetujuan dari Uskup. 4. Untuk menjalankan reksa pastoral dalam Stasi, Dewan Paroki Harian sebaiknya membentuk Dewan Pengurus Stasi. Pasal 26 Dewan Pengurus Stasi 1. Dewan Pengurus Stasi merupakan suatu badan pastoral yang terdiri dari wakil Umat yang dipilih untuk membantu Pastor Paroki dan Dewan Paroki dalam memikirkan, merencanakan, dan melaksanakan segala sesuatu yang perlu untuk mewartakan Firman Allah, membagikan rahmat Allah dan membimbing Umat supaya dapat menghayati imannya dengan baik. 2. Dewan Pengurus Stasi ditata sesuai dengan bentuk Organisasi Dewan Paroki dalam Bab III Pedoman Rumah Tangga ini. 3. Seksi dalam Dewan Pengurus Stasi dibentuk sesuai dengan kebutuhan Stasi sebagaimana diatur dalam Bab VII ini. 4. Tata cara pemilihan, pengangkatan serta masa jabatan Dewan Pengurus Stasi sebagaimana diatur dalam Bab IX ini. 5. Pencatatan administrasi Umat Stasi yaitu baptis, krisma, perkawinan, dan kematian masih disatukan dengan buku Paroki. Demikian pula laporan keuangan Stasi secara periodik dikonsolidasikan dalam laporan dan neraca Paroki.

37 29 6. Pencatatan Kartu Keluarga juga masih disatukan dengan Paroki. 7. Dewan Pengurus Stasi mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Dewan Paroki Harian. Pasal 27 Keuangan Stasi 1. Pengelolaan keuangan Stasi dilaksanakan oleh Dewan Pengurus Stasi. 2. Beban biaya untuk keperluan operasional Stasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Stasi, setelah berkonsultasi dan disetujui oleh Dewan Paroki Harian. 3. Beban biaya untuk keperluan di luar operasional yang tidak dapat dibiayai sendiri oleh Stasi akan mendapat bantuan dari Paroki, setelah anggaran penggunaan diteliti dan disetujui oleh Dewan Paroki Harian.

38 30

39 31 BAB V TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PAROKI HARIAN Pasal 28 Tugas dan Tanggung jawab Dewan Paroki Harian 1. Dewan Paroki Harian bertugas : a. Menjalankan kepemimpinan reksa pastoral Paroki. b. Melaksanakan segala sesuatu yang telah disepakati bersama dalam rapat Dewan Paroki Harian. c. Menyelenggarakan pengelolaan Paroki sehari-hari. Pelaksanaan tugas ini dilakukan bersama oleh Ketua Umum, Sekretaris, dan Bendahara yang disebut Dewan Inti Harian. d. Membuat perencanaan Paroki, mengawasi pelaksanaannya dan melakukan evaluasi secara teratur. e. Menyelenggarakan pertemuan Dewan Paroki Pleno, Dewan Paroki Inti, dan Dewan Paroki Harian dengan Seksi/Bagian/Kategorial. f. Menggerakkan seluruh Pengurus Paroki supaya mengemban reksa pastoral sesuai arah pastoral dan rencana kegiatan Paroki. g. Memoderatori/mendampingi Koordinator Wilayah, Ketua Seksi, Kepala Bagian, Ketua/Koordinator Kategorial, dan Ketua Panitia. Pendampingan ini tidak bermaksud untuk mengambil alih kegiatan dari mereka yang

40 32 didampingi, tetapi untuk mengarahkan dan memperlancar komunikasi dengan Dewan Paroki Harian, agar aktivitas pelayanan dapat berjalan dengan baik, sistematis, dan efektif. 2. Dewan Paroki Harian memberi pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Uskup. Pasal 29 Tugas dan Tanggung jawab Ketua Umum 1. Ketua Umum bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Paroki, serta berfungsi sebagai pengilham, penggerak, dan pemersatu Umat. 2. Tugas Ketua Umum Dewan Paroki antara lain : a. Menjalankan kewenangan dari Keuskupan Agung Jakarta. b. Menggembalakan reksa pastoral Paroki dan memimpin rapat Dewan Paroki, atau mendelegasikannya jika berhalangan. c. Bersama Dewan Paroki menentukan arah pastoral dan membuat rencana kegiatan Paroki. d. Mengawasi pelaksanaan dan tata pelayanan Sekretariat Paroki serta Sekretariat Dewan. e. Mengarahkan, mengoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan reksa pastoral anggota Dewan Paroki, teritorial, bagian, seksi, kategorial, dan panitia. f. Mengadakan kerja sama dengan Paroki lain dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Paroki.

41 33 g. Membuat laporan kegiatan tahunan dan mempertanggungjawabkannya kepada Uskup. h. Mendelegasikan tugas sebagai Moderator kepada Ketua lainnya. i. Mendelegasikan tugas pendampingan kepada anggota Dewan Paroki. Pasal 30 Tugas dan Tanggung jawab Ketua 1. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya. 2. Mewakili Ketua Umum dalam hal Ketua Umum berhalangan melaksanakan tugasnya. 3. Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu kepada Ketua Umum. Pasal 31 Tugas dan Tanggung jawab Wakil Ketua 1. Wakil Ketua bertanggung jawab mengorganisasikan, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Dewan Paroki. 2. Tugas Wakil Ketua : a. Bertindak mewakili Ketua apabila Ketua Umum dan Ketua berhalangan atau tidak berada di tempat. b. Mendampingi kepanitiaan Paroki yang telah ditentukan dalam rapat Dewan Paroki Harian.

42 34 c. Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu kepada Ketua Umum/Ketua. Pasal 32 Tugas dan Tanggung jawab Sekretaris I 1. Sekretaris I bertanggung jawab menggerakkan roda organisasi yang ada di dalam Paroki melalui pelaksanaan tata administrasi, yang ditentukan oleh Keuskupan Agung Jakarta dan kebijakan Dewan Paroki Harian, serta pengarsipan semua dokumen kegiatan Paroki. 2. Tugas Sekretaris I : a. Membantu Ketua dalam menyusun rencana kegiatan Paroki dan memantau pelaksanaannya. b. Membuat surat dan mendistribusikannya. c. Membuat register surat. d. Mengoordinasi kegiatan administrasi Kesekretariatan Paroki, agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan lancar kepada Umat. e. Menyimpan dokumen dan arsip yang dimiliki oleh Dewan Paroki dengan baik, teratur, aman dan mudah untuk ditemukan kembali bila diperlukan. f. Menyediakan buku-buku Paroki yaitu permandian, perkawinan, kematian, stipendia, kartu keluarga, kronik, dan buku lain yang diperlukan, serta diisi dengan lengkap, tepat waktu dan akurat. g. Menyediakan sertifikat dan formulir yang diperlukan untuk pelayanan reksa Pastoral Paroki. h. Mengoordinasikan dan menyiapkan bahan pertemuan.

43 35 i. Melaksanakan koordinasi penyusunan laporan kegiatan tahunan untuk dilaporkan kepada Keuskupan Agung Jakarta. j. Mendampingi para Kepala Bagian yang telah ditentukan oleh Ketua Umum. k. Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu kepada Ketua Umum/Ketua/Wakil Ketua. Pasal 33 Tugas dan Tanggung jawab Sekretaris II 1. Sekretaris II bertanggung jawab membantu pelaksanaan tugas Sekretaris I. 2. Tugas Sekretaris II : a. Bekerja sama dengan Sekretaris I dalam melaksanakan tugas kesekretariatan. b. Menyiapkan tempat dan keperluan lain untuk rapat. c. Menyiapkan presensi pada tiap rapat. d. Membuat catatan/notulen pada tiap rapat yang diadakan, dan menyampaikannya kepada yang berkepentingan. e. Mengelola Toko Buku Paroki, dan dapat mendelegasikannya kepada Anggota Dewan lainnya. f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris I.

44 36 Pasal 34 Tugas dan Tanggung jawab Bendahara I 1. Bendahara I bertanggung jawab atas : a. Pelaksanaan kebijakan keuangan Paroki yang ditentukan oleh Keuskupan Agung Jakarta dan Dewan Paroki Harian. b. Pelaksanaan tata administrasi keuangan Paroki sesuai dengan Pedoman Keuangan Paroki yang dikeluarkan oleh Keuskupan Agung Jakarta. c. Pengarsipan semua dokumen keuangan, yang pelaksanaannya dilakukan oleh kasir dan pegawai pembukuan. 2. Tugas Bendahara I : a. Bersama Ketua Umum membuat kebijakan keuangan dalam rangka pengelolaan keuangan Paroki. b. Menyusun anggaran rutin tahunan mengacu pada rencana kegiatan Dewan Paroki. c. Mengatur mekanisme dan mengawasi penggunaan dana. d. Melaksanakan tugas pengelolaan administrasi keuangan. e. Menginformasikan situasi keuangan Paroki kepada Dewan Paroki Inti tiap triwulan dan tiap tahun. f. Menyusun laporan keuangan Paroki dan melaporkan kepada Keuskupan Agung Jakarta tiap triwulan dan tahun. g. Menginventarisasi harta benda Paroki dan meminta pengesahan kepada Ketua Umum dan Sekretaris I secara periodik (setahun sekali).

45 37 h. Menyimpan serta mengurus harta benda dan kekayaan Paroki dengan baik dan aman. Bila dianggap perlu dapat mengasuransikannya terhadap bahaya yang dapat menimbulkan kerugian. i. Menggunakan harta benda dan kekayaan Paroki sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Uskup Agung Jakarta. j. Menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan oleh Keuskupan Agung Jakarta dalam Pedoman Keuangan Paroki dalam KAJ. k. Memberikan saran kepada Ketua Umum/Ketua/Wakil Ketua. Pasal 35 Tugas dan Tanggung jawab Bendahara II 1. Bendahara II bertanggung jawab membantu tugas Bendahara I. 2. Tugas Bendahara II : a. Bekerja sama dengan Bendahara I dalam melaksanakan tugas pengelolaan harta benda Paroki. b. Memeriksa semua bukti kas kecil serta bukti pendukungnya yang diterima dari kasir. c. Memeriksa laporan kas dan bank, serta mempersiapkannya untuk dibukukan, dalam koordinasi dengan kasir dan pegawai pembukuan. d. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan lalu lintas dana (cash flow) untuk keperluan kegiatan Paroki, sumbangan kepada pihak luar Paroki dan lain lain,

46 38 setelah mendapat persetujuan dari Bendahara I dan Ketua Umum. e. Menerima, memeriksa, dan merekapitulasi laporan keuangan dari Teritorial. f. Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu kepada Bendahara I. Pasal 36 Tugas dan Tanggung jawab Anggota 1. Membantu Dewan Inti Harian dalam melaksanakan tugas. 2. Merintis kerja sama dan mendampingi Pengurus teritorial, Kelompok Kategorial, dan Seksi yang ditugaskan oleh Ketua Umum, serta memantau kegiatannya. 3. Menghadiri rapat/pertemuan Dewan Paroki. 4. Memberikan saran kepada Dewan Paroki Harian.

47 39 BAB VI PENGURUS WILAYAH DAN LINGKUNGAN Pasal 37 Susunan Pengurus Wilayah 1. Susunan Pengurus Wilayah dibentuk sesederhana mungkin. Untuk menghindari tumpang-tindih tugas dengan Pengurus Lingkungan. 2. Pengurus Wilayah terdiri dari : a. Koordinator Wilayah yang diusulkan oleh Ketua-ketua Lingkungan, dan dipilih oleh Pastor Paroki setelah mendengarkan rapat Dewan Paroki Harian. Mengingat tugasnya koordinatif, maka dapat dicari kemungkinan bahwa jabatan Koordinator Wilayah dirangkap oleh salah seorang Ketua Lingkungan dalam Wilayah yang bersangkutan, secara tetap selama satu periode kepengurusan, atau secara bergilir dengan Ketua Lingkungan lain. Apabila hal ini masih menjadi kesulitan, tetap dimungkinkan bahwa Koordinator Wilayah dijabat oleh orang yang lain daripada Ketua Lingkungan. b. Wakil Koordinator, bila diperlukan. c. Sekretaris

48 40 d. Bendahara e. Beberapa anggota, bila diperlukan. 3. Koordinator Wilayah bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian. Pasal 38 Tugas Pengurus Wilayah 1. Tugas Koordinator Wilayah : a. Melakukan koordinasi seluruh Pengurus Lingkungan dalam Wilayahnya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Dewan Paroki Harian, antara lain menjadi Ketua Panitia Paskah atau Natal. b. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kegiatan dan laporan kegiatan tahunan. c. Melakukan koordinasi kegiatan antarlingkungan yang berada di Wilayahnya, khususnya yang tidak dapat dilakukan secara terpisah atau yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh Lingkungan. d. Melakukan koordinasi dengan Seksi yang ada di Paroki dalam kaitannya dengan kegiatan di Wilayah. e. Melakukan koordinasi kelompok Kategorial Wilayah. f. Mewakili Lingkungan dan menyampaikan aspirasi dalam rapat Dewan Paroki Inti. g. Mengadakan rapat Wilayah secara berkala untuk memantau perkembangan Lingkungan, minimum 4 (empat) kali setahun. h. Melakukan sosialisasi hasil Rapat Dewan Paroki Inti kepada Pengurus Lingkungan dalam rapat Wilayah.

49 41 i. Memastikan bahwa rencana kegiatan Dewan Paroki terlaksana dengan baik di Lingkungan. j. Mengusulkan dan membantu pemekaran Lingkungan yang dinilai terlalu besar dan telah siap untuk dimekarkan kepada Dewan Paroki Harian. 2. Tugas Sekretaris Wilayah : a. Bersama Koordinator Wilayah membuat rencana kegiatan dan laporan perkembangan Lingkungan secara berkala kepada Dewan Paroki Harian, sesuai dengan formulir yang disiapkan oleh Dewan Paroki Harian. b. Membantu Koordinator Wilayah membuat surat dan mendistribusikannya. c. Membantu Koordinator Wilayah dalam menyiapkan rapat/pertemuan Wilayah. d. Mencatat, membuat, dan mendistribusikan notulen rapat. 3. Tugas Bendahara Wilayah : a. Mengelola harta benda Wilayah. b. Membuat laporan keuangan Wilayah kepada Bendahara Dewan Paroki tiap triwulan dan rekapitulasi tiap tahun. Pasal 39 Susunan Pengurus Lingkungan 1. Susunan Pengurus Lingkungan terdiri dari : a. Ketua, diangkat oleh Dewan Paroki Harian dari antara calon-calon yang diusulkan melalui musyawarah Umat Lingkungan yang bersangkutan.

50 42 b. Wakil Ketua, bila diperlukan. c. Sekretaris, dapat terdiri dari Sekretaris I dan II. d. Bendahara, dapat terdiri dari Bendahara I dan II. e. Seksi, jumlah Seksi di Lingkungan mengikuti Seksi di Paroki. Bila karena suatu alasan yang tepat, jumlah tersebut tidak dapat dipenuhi, maka dapat disesuaikan dengan kebutuhan Lingkungan, namun minimum yang ada ialah Seksi Liturgi, Seksi Sosial, dan Seksi Keluarga. 2. Ketua Lingkungan bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian. Pasal 40 Tugas Ketua Lingkungan 1. Melaksanakan keputusan rapat Dewan Paroki, dan mendukung kegiatan Seksi-seksi Paroki. 2. Memimpin Lingkungan serta mengusahakan persaudaraan dan kerja sama Umat di Lingkungan. 3. Mendorong Umat untuk lebih berperan dalam mengembangkan pribadi dan Gereja, melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh Paroki. Contoh : Kursus Kitab Suci, Seminar Hidup Baru dalam Roh, Kursus Evangelisasi Pribadi, Bina Iman Remaja, Bina Iman Anak, Ikut dalam kelompok doa. 4. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan di Lingkungan. 5. Mengusahakan terjalinnya komunikasi demi terwujudnya semangat persaudaraan, dan pelayanan antarumat Lingkungan dan dengan masyarakat sekitarnya.

51 43 6. Mendorong Umat Lingkungan untuk berperan aktif dalam kegiatan RT/RW/Kelurahan. 7. Mengikutsertakan Umat Lingkungan dalam peristiwa kehidupan warganya, seperti kelahiran, pembaptisan, pertunangan, pernikahan, sakit, dan kematian. 8. Bertanggung jawab untuk pembuatan rencana kegiatan dan laporan yang diminta oleh Dewan Paroki. 9. Menghadiri rapat/pertemuan Dewan Paroki Pleno dan rapat/pertemuan di Wilayah, serta menyosialisasikan hasilnya kepada Umat Lingkungan. 10. Membuatkan surat pengantar bagi Umat yang membutuhkan pelayanan baptisan, pernikahan, masuk sekolah, dan sebagainya sejauh tercakup dalam wewenang Gereja Katolik. 11. Memberikan informasi tentang warganya yang hendak melangsungkan pernikahan, dan melaporkan kepada Pastor jika ada halangan untuk pernikahan tersebut. 12. Bila ada warga yang pernikahannya masih bermasalah (misalnya : nikah KUA, adat, dan di Gereja lain), supaya dikonsultasikan ke Pastor Moderator/Pastor Paroki. 13. Menampung dan menyalurkan aspirasi Umat Lingkungan kepada Koordinator Wilayah. 14. Bersama dengan seluruh Pengurus Lingkungan berusaha bersikap sebagai gembala baik dengan memerhatikan, menegur dan menyapa mereka yang tidak aktif di Lingkungan, sehingga mereka tetap menjadi bagian dari persaudaraan Lingkungan. 15. Bekerja sama dengan seluruh Umat Lingkungan untuk menemukan ungkapan/cara yang kreatif guna mengikutsertakan semakin banyak Umat Lingkungan, khususnya mereka yang kurang aktif.

52 Apabila Ketua berhalangan, tugas Ketua dilaksanakan oleh Wakil Ketua atau Pengurus Lingkungan lainnya. Pasal 41 Tugas Sekretaris Lingkungan 1. Bersama Ketua Lingkungan membuat surat dan undangan rapat/pertemuan. 2. Membantu Ketua Lingkungan menyiapkan rapat/pertemuan dan membuat risalah/notulen rapat/pertemuan. 3. Melakukan pendataan Umat Lingkungan, pencatatan kartu keluarga Katolik, dan melaksanakan tertib administasi dengan tujuan supaya Umat di Lingkungan semakin terlayani. 4. Bersama Ketua Lingkungan menyusun rencana kegiatan Lingkungan yang dilaporkan kepada Dewan Paroki Harian melalui Koordinator Wilayah. 5. Bekerja sama dengan Ketua Lingkungan dalam membuat laporan perkembangan Lingkungan termasuk jumlah kepala keluarga, jumlah jiwa, kegiatan yang ada di Lingkungan, dan lain-lain kepada Dewan Paroki Harian melalui Koordinator Wilayah tiap tahun. 6. Memberikan saran-saran, baik diminta maupun tidak kepada Ketua Lingkungan. Pasal 42 Tugas Bendahara Lingkungan 1. Bersama Ketua Lingkungan membuat kebijakan keuangan dalam rangka pengelolaan keuangan Lingkungan. 2. Mengatur dan mengawasi penggunaan dana Lingkungan.

53 45 3. Membuat anggaran dan laporan keuangan Lingkungan, kemudian melaporkannya kepada Ketua Lingkungan dan Umat Lingkungan, juga sebagai informasi kepada Dewan Paroki Harian tiap triwulan (posisi keuangan pada akhir Maret, Juni, September, dan Desember). 4. Menginventarisasi harta benda Lingkungan dan meminta pengesahan kepada Ketua dan Sekretaris Lingkungan secara periodik yaitu setahun sekali. 5. Menerima dan menyalurkan dana yang sah untuk kegiatan Lingkungan ke dalam kas Lingkungan, dan dana dari Umat Lingkungan untuk Paroki kepada Bendahara Dewan Paroki. 6. Bersama dengan Ketua Lingkungan dan Ketua Seksi Sosial Lingkungan, menentukan sumbangan jika diperlukan. 7. Memberikan saran-saran, baik diminta maupun tidak kepada Ketua/Sekretaris. Pasal 43 Tugas Seksi yang ada di Lingkungan 1. Tugas dan Tanggung Jawab Seksi Liturgi : a. Mengatur penyelenggaraan kegiatan Lingkungan, seperti: pertemuan, ibadat/doa bersama, pendalaman iman, atau Perayaan Ekaristi Lingkungan. b. Meningkatkan keikutsertaan Umat Lingkungan dalam berbagai kegiatan liturgi dan katekese, seperti rekoleksi, doa rosario, pendalaman iman, doa bersama dalam keluarga di Lingkungan, peringatan arwah, pemberkatan rumah, dll. c. Mengupayakan peningkatan dan pembinaan lektor, narator, paduan suara, dirigen, dan organis Lingkungan.

54 46 d. Mengupayakan agar seluruh Umat bersama-sama dengan sadar dan aktif melaksanakan tugas pelayanan liturgi sesuai dengan jadwal dari Seksi Liturgi Paroki. e. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua Lingkungan. 2. Tugas dan Tanggung Jawab Seksi Sosial : a. Mengajak Umat untuk memberikan waktu, perhatian dan bantuan khusus kepada orang miskin, orang sakit, cacat fisik dan sosial, juga orang yang mengalami penderitaan dan ketidakadilan. b. Mengusahakan bantuan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan biaya sekolah. c. Bekerja sama dengan Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki, untuk ikut memerhatikan keluargakeluarga atau Umat di Lingkungannya yang menderita atau berkekurangan. d. Memerhatikan orang-orang lanjut usia atau jompo supaya tidak kesepian dan terlantar. e. Memerhatikan dan mengusahakan kebutuhan rohani mereka yang lanjut usia atau jompo dan sakit, sehingga dapat menerima komuni. f. Memerhatikan orang sakit yang ada di Lingkungan, dan bila memerlukan pelayanan Sakramental melaporkannya kepada Pastor Moderator atau Pastor lainnya. g. Bersama dengan Pengurus lain, membantu pengurusan jenazah dan pemakamannya bagi keluarga yang sedang mengalami musibah kematian. h. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua Lingkungan.

55 47 3. Tugas dan Tanggung Jawab Seksi Keluarga : a. Bersama dengan Ketua Lingkungan membentuk Pamong Lingkungan untuk menyapa dan mendampingi keluarga yang ada di Lingkungan. b. Membantu Seksi Keluarga Paroki dalam perayaan Hari Ulang Tahun Perkawinan (HUP). c. Mendata keluarga yang status perkawinannya belum sah menurut tata cara Gereja Katolik, dan bersama Ketua Lingkungan mendorong mereka untuk menyelesaikannya dengan Pastor Moderator. d. Menfasilitasi keluarga di Lingkungan untuk mengikuti kegiatan yang mengembangkan hidup keluarga secara Katolik seperti family gathering, sharing keluarga muda, dll. e. Memberikan prioritas dan perhatian khusus untuk pembinaan kaum muda, supaya sejak dini mereka dibina dalam nilai-nilai Iman Katolik. f. Mendampingi dan mengoordinasikan kelompok kaum muda di Lingkungan. g. Mendukung dan memfasilitasi kegiatan OMK di Lingkungan. h. Menyiapkan kaum muda untuk menjadi kader Gereja. i. Memerhatikan anak-anak, agar sedapat mungkin bersekolah di sekolah Katolik. j. Mengusahakan agar anak-anak Katolik di sekolah negeri atau swasta non Katolik memperoleh pelajaran agama Katolik. k. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua Lingkungan.

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

Lebih terperinci

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010 PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Jakarta, Agustus-September 2010 AGENDA Renungan Sabda Tuhan dan Pengarahan Pastor Moderator Arah Pastoral Keuangan Lingkungan Tanya Jawab

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Gereja Katolik Redemptor Mundi awalnya dikenal sebagai Wilayah V Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON

KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON DAFTAR ISI Pembukaan Anggaran Dasar KKIH Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX Bab X Bab XI Nama dan

Lebih terperinci

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki) PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEREJA DAN PASTORAN GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR INDONESIA Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan

Lebih terperinci

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ

KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ LATAR BELAKANG Sesuai Arah Dasar Pastoral KAJ dan Pedoman Reksa Pastoral Komisi Liturgi 2011-2015,maka semua umat

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 29 Desember 2009 Nomor : 27 Tahun 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN BUKU ADMINISTRASI RUKUN WARGA

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang BIDANG KESAKSIAN 1. Kegiatan Umum PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL - 2017 Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang MAR. - NOV. minggu ke III Menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

PEDOMAN DASAR DEWAN PAROKI Keuskupan Agung Jakarta

PEDOMAN DASAR DEWAN PAROKI Keuskupan Agung Jakarta PEDOMAN DASAR DEWAN PAROKI Keuskupan Agung Jakarta 1 Agustus 2008 2 PENGANTAR Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) yang baru ini disusun untuk menggantikan PDDP 1998. Banyak hal baik tertuang dalam PDDP 1998

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam pengertian tentang sistem. Menurut Eka Iswandy, sistem merupakan kumpulan unsur yang saling melengkapi dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran (Iswandy,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa

Lebih terperinci

2016, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara R

2016, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara R No.1253, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. LP3K PESPARANI. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) HR KENAIKAN TUHAN : Kis 1:1-11; Ef 1:17-23; Luk 24:46-53 Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) Sebelum menerima tahbisan imamat,

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ( PSE ) GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ( PSE ) GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ( PSE ) GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel Jakarta Barat 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu. TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua, Menimbang : a. bahwa Dewan Kerja Pramuka Penegak

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979, BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Paroki Santo Matheus Depok Tengah merupakan pemukiman baru, yang dibangun oleh pemerintah melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL 2017 BIDANG LITURGI

RENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL 2017 BIDANG LITURGI SEKSI PERIBADATAN DAN PELAYANAN ZIARAH RENCANA ANGGARAN PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL 2017 BIDANG LITURGI BULAN TANGGAL KEGIATAN TINDAKAN & TUJUAN Januari - April 4 bln sekali (minggu 1 dlm bulan) Menyusun

Lebih terperinci

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10 MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10 Satu jemaat diorganisasi oleh seorang pendeta yang diurapi atas rekomendasi komite eksekutif konferens.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 94

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN, RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang : a. bahwa usaha untuk menumbuhkembangkan inisiatif

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 : 1 Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 40 : 1-5. 9-11 Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Beginilah

Lebih terperinci

GERAKAN BETA SAPA & GERAKAN MAKAN SIANG NATAL

GERAKAN BETA SAPA & GERAKAN MAKAN SIANG NATAL GERAKAN BETA SAPA & GERAKAN MAKAN SIANG NATAL GAGASAN TENTANG KONSOLIDASI DAN OPTIMALISASI PELAYANAN SOSIAL KOMUNITAS-KOMUNITAS KATEGORIAL/ PERSEKUTUAN DOA Keuskupan Agung Jakarta 2014 0 Sedikit pengantar

Lebih terperinci

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN Orang tua Kristiani mempunyai tanggung jawab, yang dipandang juga sebagai bentuk kerasulan khusus, untuk mendidik anak-anak dan membantu anak-anak dapat mempersiapkan diri

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, umat Katolik menyadari dan menghayati secara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KAMPUNG DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga

Lebih terperinci

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN Keluarga dan komunitas berperan sangat penting membangun kehidupan dunia dan alam raya ini. Dimana seseorang belajar banyak hal yang mempengaruhi kehidupan. Nilai iman dan kemanusiaan,

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua Kwartir Nasional

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 3 Tahun 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Para Pemimpin

Bekerja Dengan Para Pemimpin Bekerja Dengan Para Pemimpin Sudah lebih dari setahun Kim menjadi anggota gerejanya. Dia telah belajar banyak sekali! Ia mulai memikirkan pemimpin-pemimpin di gereja yang telah menolongnya. Ia berpikir

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa sebagai wujud pelaksanaan

Lebih terperinci

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET 1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 tentang J E M A A T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya

Lebih terperinci

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NOMOR : 02/KPTS/BPD/2013 TENTANG TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Menimbang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2007 TANGGAL : 19 Juni 2007 ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA" Bahwa Veteran

Lebih terperinci

BERKAS PERKAWINAN DIBERKATI OLEH CALON PRIA: AGAMA LINGK ALAMAT TELP/HP CALON WANITA: SURAT YANG DIPERLUKAN:

BERKAS PERKAWINAN DIBERKATI OLEH CALON PRIA: AGAMA LINGK ALAMAT TELP/HP CALON WANITA: SURAT YANG DIPERLUKAN: BERKAS PERKAWINAN TANGGAL :.JAM:... DIBERKATI OLEH :... CALON PRIA: NAMA AGAMA LINGK ALAMAT TELP/HP CALON WANITA: NAMA AGAMA LINGK ALAMAT TELP/HP SURAT YANG DIPERLUKAN: 1 Surat Pengantar Ketua Lingkungan

Lebih terperinci

TATA GEREJA Gereja Kristen Immanuel Edisi SR XX TATA GEREJA. Gereja Kristen Immanuel. Edisi SR XX. Sinode Gereja Kristen Immanuel

TATA GEREJA Gereja Kristen Immanuel Edisi SR XX TATA GEREJA. Gereja Kristen Immanuel. Edisi SR XX. Sinode Gereja Kristen Immanuel Sinode Gereja Kristen Immanuel Kompleks Istana Mekar Wangi Jl. Taman Mekar Agung III No. 16 Bandung 40237 Telp. 022-87804653; Website: www.sinodegkim.com TATA GEREJA Gereja Kristen Immanuel Edisi SR XX

Lebih terperinci

TATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL

TATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL TATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL Sinode Gereja Kristen Immanuel BANDUNG 2017 DAFTAR ISI Halaman I. 1 PEMBUKAAN Pembukaan...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 39 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA PADA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA PEMBUKAAN Orangutan merupakan satu- satunya jenis kera besar yang saat ini hidup di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan 3 jenis lainnya hidup di Afrika. Kelestarian

Lebih terperinci

PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS. Lingk St. Anna

PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS. Lingk St. Anna PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS Denah dan batas teritorial Lingkungan St. Anna. Lingk St. Anna Lingkungan St. Anna merupakan bagian dari Wilayah 1 Paroki Pulomas.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN SEKSI dan SUB SEKSI - TAHUN 2014 PAROKI ST. THOMAS RASUL

JADWAL KEGIATAN SEKSI dan SUB SEKSI - TAHUN 2014 PAROKI ST. THOMAS RASUL JANUARI 2014 1 Januari menyesuaikan Konseling pendampingan keluarga ruang GKP SKK 2 05 Januari 2014 Minggu Perayaan Natal untuk misdinar Gereja Sub Sie Misdinar 3 8 Januari 2014 Rabu HUT Rm Riki GKP lantai

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. 03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,

Lebih terperinci

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS PROFILE LINGKUNGAN ST BONAVENTURA PULOMAS 14 PROFILE LINGKUNGAN SANTO YOHANES PEMANDI 2 Mengenal Santo Yohanes Pemandi Yohanes pemandi lahir pada tanggal 24 Juni. Ayah yohanes ialah Zakarias seorang imam

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci