HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KIAI DAN PARTISIPASI USTAD DALAM KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU SANTRI MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN

dokumen-dokumen yang mirip
di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

lingkungannya, juga dikembangakn tingkat kesadarannya serta didorong partisipasinya dalam melestarikan keseimbangan lingkungan.

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP BERSIH DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

attitude toward environmental hygiene with the student behavior maintain environmental hygiene

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SEHAT DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DENGAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN ANGKA ANAK PUTUS SEKOLAH DAN ANGKA KAWIN USIA MUDA

Oleh UWANG WANINGSIH NIM

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

Key words: Al-Qur an and Hadits Knowledge, motivation and bahavior, environment cleanliness.

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

(Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM KALIJAMBE TAHUN AJARAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

(Studi Pada Siswa Kelas IV,V,VI SD Gugus IV Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya) JURNAL

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN DALAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Ridwan Prayogo A

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

BAB IV HASIL PENELITIAN

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN SIKAP SISWA TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA DENGAN PERILAKUNYA MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

NANA ISKANDAR ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

baku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram.

WURI PRATIWI SILVIANI A

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI I PURWANTORO TAHUN JARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PELAYANAN PRIMA KERAKYATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN PUBLIC WELFARE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Magelang terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang,

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I JUWANGI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh

ABSTRAK. Tingkat kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KOTA LUBUKLINGGAU

BAB IV HASIL PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

Transkripsi:

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KIAI DAN PARTISIPASI USTAD DALAM KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU SANTRI MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN (The Relationship Between The Leadership of Kiai and Participation of Ustad in Cleanness with The Behavior of Santri Maintain Environmental Cleanness of Pesantren) Oleh Timan Surtiman, H. Dedi Heryadi, H. Yus Darusman Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT The purpose of thisresearch was to know relationship between the leadership of kiai and participation of ustad in cleannesswith santri behavior maintain environmental cleannness of pesantren.this research use method deskriftif with quantitative approach. The population were all is quantitative. The population entire/all Santri in Pesantren 117 people. Sampel taken with total sampling so that sum up sampel 59 people, technique of data collecting used quesioner of the leadership of kiai and the participation of ustad in envionmental cleannness with the behavior of santri maintain environmental cleannness pesantren The Instrumen have calculate of validity and reliability outside sampel research. Technique analyse data use linear analysis regresi and duplicate constructively program SPSS Version 16. Based to research result, data-processing, analyse data and hypothesis examination founded that there were relationship between relationship the leadership of kiai with santri behavior maintain environmental cleannness of pesantren; with correlation coefficient equal to 0,421 which the middle of category and give contribution equal to 17,7%, there were relationship between the participation of ustad in environmental cleaannes with behavior of santri maintain environmental cleaannes pesantren with correlation coeffisien aquel to 0.599 which the middle of category and give contribusion 35,9%, that there were relationship between the leadership of kiai and participation of ustad in cleannesswith santri behavior maintain environmental cleannness of pesantrenwith correlation coeffisien aquel to 0,668 which the strong of category and give contribution aquel to 44,6%. Kaey Word : the leadership of kiai, the participation of ustad in environmental cleanness, the santri behavior maintain environmental cleannness of pesantren ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan kiai dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren.penelitian ini menggunakan metode deskriftif Populasi dari santri penelitian ini berjumlah 117 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 59 orang, teknik pengumpulan data menggunakan angket mengenai kepemimpinan kiai, perilaku ustad santri dan partisipasinya dalam memelihara kebersihan lingkungan. Instrumen tersebut telah diujicobakan validitas dan reliabilitasnya di luar sampel penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier dan ganda dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis data dan pengujian hipotesis maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara kepemimpinan kiai dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren dengan koefisien korelasi sebesar 0,421 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 17,7%, terdapat hubungan antara partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren dengan koefisien korelasi sebesar 0,599 yang termasuk kategori keeratan 1

sedang dan memberikan kontribusi sebesar 35,9%, dan terdapat hubungan antara kepemimpinan kiai dan partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren dengan koefisien sebesar 0,668 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 44,6%. Kata Kunci : kepemimpinan kiai, partisipasi ustad dan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Pendahuluan Hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh lingkungan. Tuntutan kehidupan mendorong manusia beradaptasi dengan lingkungan melalui berbagai cara sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas pada adaptasi, melainkan memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan pola hubungan manusia dengan alam lingkungannya ditentukan oleh kearifan serta rasa tanggung jawab dari manusia itu sendiri sebagai makhluk dominan dalam memanfaatkan alam lingkungannya. Kearifan serta tanggung jawab dalam mengelola lingkungan baik sebagai jaminan kelangsungan hidup maupun pemenuhan, merupakan perwujudan kesadaran etik lingkungan hidup dalam diri setiap orang. Etika lingkungan hidup merupakan etika (pertimbangan nilai dan norma) yang dimiliki manusia dalam memandang dirinya di alam semesta. Salah satu problem bangsa Indonesia saat ini adalah merosotnya kualitas lingkungan/krisis lingkungan. Hal ini terjadi akibat eksploitasi tidak terkendali dan akibat rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan kurang budaya peduli terhadap kebersihan atau kesehatan lingkungan, termasuk juga pemeliharaan kebersihan di pondok pesantren. Kebersihan lingkungan di pondok pesantren adalah kondisi lingkungan yang bersih, bebas dari bahan-bahan yang dapat mengotori atau mencemari lingkungan pesantren. Sikap terhadap kebersihan lingkungan adalah sikap seseorang berdasarkan cara pandang atau pemahamannya terhadap kebersihan lingkungan itu. Orang yang bersikap positif terhadap suatu obyek dalam hal ini kebersihan lingkungan akan memandang obyek atau kebersihan lingkungan itu sebagai suatu hal yang berguna serta bermanfaat untuk diusahakan dan 2

dilindungi. Sebaliknya orang yang bersikap negatif pada obyek tersebut akan memandang obyek itu sebagai sesuatu yang tidak berguna dan tidak bermanfaat, dan tidak perlu diadakan dan dilindungi. Untuk mewujudkan harapan di atas, nampaknya menemui berbagai kendala, di antaranya rendahnya kesadaran terhadap lingkungan, rata-rata taraf pendidikan yang masih rendah, sehingga akan menjadi kendala dalam setiap sosialisasi dan himbauan untuk memelihara kebersihan lingkungan. Rendahnya kesadaran santri terhadap kebersihan lingkungan ditandai dengan masih banyaknya perilaku santri yang membuang sampah sembarangan, penataan lingkungan yang kurang sehat, dan partisipasi kegiatan untuk kebersihan lingkungan yang masih kurang. Dari permasalahan tersebut, diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran santri terhadap kebersihan lingkungan, di antaranya dengan meningkatkan partisipasi akan pentingnya kebersihan lingkungan dari para ustad serta kepemimpinan yang baik dari kiai (pimpinan pondok pesantren). Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang yang memimpin yang tergantung dari pada macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Dalam kepemimpinan terdapat aktivitas memimpin, yakni adanya hubungan atau interaksi serta adanya satu orang yang mempengaruhi orang lain agar mereka mau bekerja ke arah pencapaian sasaran tertentu. Kepemimpinan bukanlah keistimewaan, tetapi tanggung jawab. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, urgensi kepemimpinan sebagai orang yang bertanggung jawabnya, jelas sangat mendasar, mengingat banyaknya variabel kehidupan dan tanggung jawab yang harus dijalankan dalam mengatur kehidupan bermasyarakat yang jumlahnya tidak sedikit. Karena itu jabatan kepemimpinan tersebut sebagai pembebanan, karena pada dasarnya jabatan kepemimpinan diminta pertanggungjawabannya. Tugas berat pemimpin adalah bertanggung jawab atas segala yang diperbuatnya. Ketika dihubungkan dengan lingkungan, tugas seorang pemimpin adalah melestarikan, mengelola, dan mendayagunakan lingkungan yang ada sehingga lingkungan tersebut mampu dimanfaatkan dan diciptakan oleh manusia dengan sebaik-baiknya, dan pada akhirnya akan tercipta lingkungan yang bersih. Berdasarkan observasi awal pada bulan Agustus 2013 di Pondok Pesantren Miftahul Huda Cigolong Desa Singasari Kecamatan Taraju secara umum, santri masih belum begitu menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan. Mereka masih memerlukan pengkondisian, keteladanan, bahkan perintah dari pemimpinnya, atau tokoh yang dianutnya untuk dapat berperilaku positif terhadap lingkungannya. Hal ini ditandai dengan belum berjalan secara kontinu mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan. 3

Santri masih harus dikomando terlebih dahulu dalam gotong royong membersihkan jalan atau lingkungan sekitar pesantren, masih dijumpai santri yang membuang sampah secara sembarangan ke jalan atau ke tempat yang bukan semestinya. Gaya kepemimpinan kiai merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasi santri dalam upaya memelihara kebersihan lingkungan. Gaya kepemimpinan dilihat dari aspek kepemimpinan yang dijalankan, serta sikap kepemimpinan akan menjadi contoh atau suri teladan santrinya. Sedangkan aspek interaksi antara santri dilihat dari kualitas dan kuantitasnya. Selain kepemimpinan kiai atau pemimpin pondok pesantren, yang mempengaruhi perilaku santri dalam kebersihan adalah motivasi partisipasi ustad dalam kebersihan lingkungan. Partisipasi ustad dalam kebersihan lingkungan adalah keikutsertaan ustad dalam memelihara kebersihan lingkungan. Keikutsertaan tersebut tersebut bisa berupa sumbangaan ide, dukungan moril dan dukungan materil terhadap kegiatan memelihara kebersihan. Partisipasi ustad juga akan menciptakan situasi yang kondusif bagi pembiasaan santri dalam membudayaan kebersihan sehingga perilaku santri dapat terbentuk karena pembiasaan tadi. Secara sederhana terdapat hubungan antara partisipasi ustad dengan perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Hubungan antara Kepemimpinan Kiai dan Partisipasi Ustad dalam Kebersihan dengan Perilaku Santri Memelihara Kebersihan Lingkungan Pesantren. (Studi Pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Cigolong Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Adakah hubungan antara kepemimpinan kiai dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren? 2) Adakah hubungan antara partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren? 3) Adakah hubungan antara kepemimpinan kiai dan partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hubungan antara kepemimpinan kiai dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren; 4

2. Hubungan antara partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren; 3. Hubungan antara kepemimpinan kiai dan partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Metode Penelitian Sugiyono (2003:21) metode deskriftif korelasional adalah metode yang mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana adanya, tanpa melakukan perlakukan apapun terhadap populasi penelitian, metode ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel penelitiannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Cigolong Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalayayang berjumlah 117 orang Adapun untuk teknik pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 50 % sehingga jumlah sampel penelitian adalah 59 orang. Dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat): Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kiai (X 1 ) dan partisipasi ustad dalam kebersihan (X 2 ), sedangkan variabel terikatnya adalah perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pondok pesantren (Y).Dalam penelitian ini data dijaring dengan menggunakan instrumen yang berbentuk angket yaitu : 1. Angket kepemimpinan kiai 2. Angket partisipasi ustad dalam kebersihan 3. Angket periaku santri pemeliharaan kebersihan lingkungan pesantren. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu: untuk pengujian normalitas dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov- Smirnov (Sujianto, Agus Eko 2009:80). Oleh Sujianto, Agus Eko (2009:109) pedoman pengambilan keputusan normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam SPSS 16.0 adalah jika nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi data adalah tidak normal dan jika nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi data adalah normal. Pengujian persyaratan analisis kedua adalah uji linieritas regresi. Uji Linieritas digunakan untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak. Uji linieritas regresi dari variabel-variabel tersebut masing-masing digunakan tenik pengujian dengan ANOVA satu jalur. Dengan kaidah: Jika Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Jika Asymp. Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang 5

digunakan, maka regresi tidak linier.sedangkandalam analisis kuantitatif ini digunakan model analisis regresi. Hasil dan Pembahasan 1. Kepemimpinan Kiai Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah59 orang. Kemudian hasil dari tes diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa skor minimum sebesar 86 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 222. Dengan ratarata (mean) 155,59dengan standar deviasi 30,73.Kepemimpinan kiai termasuk kategori sedang, hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 154,59 > nilai skor min + 2 SD sebesar 147,46. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram kepemimpinan kiai berikut: 2. Partisipasi Ustad dalam Kebersihan Gambar 4.1 Histogram Kepemimpinan Kiai Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah59orang.diperolehskorminimum39 dan skor maksimum156, rata-ratanya sebesar 109,49standar deviasi sebesar 31,34dan nilai tengahnya sebesar 106. Partisipasi ustad dalam kebersihan termasuk kategori rendah, hal ini terlihat dari skor rata-rata mendekati mediannya dan nilai rata-rata (mean) sebesar 109,49<nilai skor min + 2 SDsebesar 101,68. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram partisipasi ustad dalam kebersihan berikut: Gambar 4.2Histogram Partisipasi Ustad Dalam Kebersihan 6

3. Perilaku Santri Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Pesantren Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah59 orang. Diperoleh skor minimum sebesar 49 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 169. Dengan rata-rata (mean) 118,68 dengan standar deviasi 31,37 dan nilai tengah sebesar 122. Perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren dapat dikategorikan sedang, hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean) 118,68> nilai skor min + 2 SD sebesar 117,74. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren berikut: Gambar 1.2 HistogramPerilaku Santri Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Pengujian Hipotesis 1. Hubungan Antara Kepemimpinan Kiai (X 1 ) Dengan Perilaku Santri Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Pesantren (Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kepemimpinan kiai dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan.pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 51,210dan koefisien arah regresi b sebesar 0,430. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y =51,210 + 0,430 X 1. Kekuatan hubungan antara kepemimpinan kiai (X 1 ) dengan perilaku 7 santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren (Y) pada model persamaan Y= 51,210 + 0,430 X 1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 17,7% Ini berarti kepemimpinan kiai memberikan konstribusi sebesar 17,7% terhadap perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan.

Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,421yang termasuk kategori keeratan sedang.dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kepemimpinan kiai denganperilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan. 2. Hubungan antara Partisipasi Ustad dalam Kebersihan (X 2 ) dengan PerilakuSantri dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Pesantren (Y) Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentukpersamaanregresi yaitu Y= a + bx.dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 52,363. Kekuatan hubungan antara partisipasi ustad dalam kebersihan (X 2 ) dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren (Y) pada model persamaan Y = 52,363+ 0,600X 2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,359. Ini berarti partisipasi ustad dalam kebersihan memberikan kontribusi sebesar 35,9% terhadap perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan,minat,dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar0,599 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara partisipasi ustad dalam kebersihan denganperilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan. 3. Hubungan antara Kepemimpinan Kiai (X 1 ) dan Partisipasi Ustad dalam Kebersihan (X 2 ) dengan Perilaku Santri dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Pesantren (Y) Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kepemimpinan kiai dan partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Pengujian hipotesis menggunakan regresi dan korelasi berganda, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaanregresi yaitu Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 11,809dan koefisien arah regresi b 1 sebesar 0,532dan arah regresi b 2 sebesar 0,308. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 11,809+ 0,532 X 1 +0,308 X 2 8

Kekuatan hubungan antara kepemimpinan kiai(x 1 ) dan partisipasi ustad dalam kebersihan (X 2 )denganperilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan.(y) pada model persamaan Y = 11,809+ 0,532X 1 +0,308X 2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,446. Ini berarti kepemimpinan kiaidan partisipasi ustad dalam kebersihan memberikan kontribusi sebesar 44,6% terhadap perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,668yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kepemimpinan kiaidan partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan. Simpulan dan Saran Simpulan 1. Ada hubungan antara kepemimpinan kiai dengan perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantrean. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,421 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 0,177 artinya bahwa kepemimpinan kiai memberikan kontribusi sebesar 17,7% terhadap perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Semakin baik kepemimpinan kiai maka akan semakin baik perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantren. 2. Ada hubungan antara partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Hal ini dibuktikan dengan perolehan koefisien korelasi (r) sebesar 0,599 yang termasuk katageri keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 0,359 artinya partisipasi ustad dalam kebersihan memberikan kontribusi sebesar 35,9% terhadap perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Semakin baik partisipasi ustad dalam kebersihan, maka akan semakin baik perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantren. 3. Ada hubungan antara kepemimpinan kiai dan partisipasi ustad dalam kebersihan dengan perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,668 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 0,446 artinya kepemimpinan kiai dan partisipasi ustad dalam kebersihan santri memberikan kontribusi sebesar 44,6% terhadap perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantern. Semakin baik kepemimpinan miai 9

dan partisipasi ustad dalam kebersihan maka semakin baik perilaku santri memelihara kebersihan lingkungan pesantren. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Untuk para tokoh pesantren: a. seyogyanya memberikan contoh yang baik/ keteladanan dalam upaya meningkatkan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan pondok pesantren; b. membuat perencanaan dan peraturan mengenai pemeliharaan lingkungan di pesantren, serta mengadakan pengawasan secara langsung di lapangan. 2. Untuk warga pesantren harus diberi tanggung jawab dan harus dilibatkan. Implikasi 1. Perilaku santri dalam memelihara kebersihan pesantren dipengaruhi oleh kepemimpinan kiai dan partisipasi ustad, karena kiai dan ustad merupakan tauladan bagi para santri 2. Pesantren menjadi model dalam berperilaku bersih bagi masyarakat sekitar 3. Pada masa yang akan datang tidak ditemukan lagi pesantren yang tidak bersih karena tingkat kesadaran memelihara kebersihan dari warga pesantren semakin baik 4. Bahwa kebersihan tidak sekedar doktrin keagamaan, melainkan menjadi amal atau Daftar Pustaka perilaku sehari-hari khusnya bagi warga pesantren. Sugiyono.(2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sujianto,Agus Eko. (2009). Aplikasi Statistik SPSS 16,0. Jakarta : Prestasi Pustaka. Wahjosumidjo. (2011). Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 10