BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Industri Mobil Low Cost Green Car

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran mobil murah yang disebut mobil hemat energi dan harga

BAB I PENDAHULUAN. persaingan industri otomotif semakin ketat. Terutama industri mobil di

BAB I PENDAHULUAN. konsumen terhadap mobil akan semakin tinggi. Sehingga persaingan antara

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya zaman maka jenis alat transportasi pun akan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. membuka lapangan kerja. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MOBIL LOW COST GREEN CAR (LCGC) DI KOTA BANDUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Astra Daihatsu Motor (ADM)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Global Carbon Dioxide Emissions from Fossil-Fuels (EPA, 2012)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini

SIKAP MASYARAKAT DI KOTA JAKARTA TERHADAP KEBERADAAN LOW COST AND GREEN CAR (LCGC) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Produksi & Penjualan mobil (Gaikindo-diolah) Tahun 2006 s.d 2013 di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

JUMLAH PENJUALAN MOBIL DALAM NEGERI TAHUN

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mobilitas mereka. Untuk pasar Indonesia, perusahaan-perusahaan

2016 PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KIA RIO

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Angka Penjualan Kendaraan Beroda Empat Country Passenger Commercial Vehicles Vehicles

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan

BAB 1. persaingan bunga antara perusahaan pembiayaan, perang hadiah, sampai. rendahnya uang muka yang harus dibayar calon peminjam, membuat makin seru

BAB I PENDAHULUAN. Nissan dan lainnya terus melakukan pengembangan dan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia industri dewasa ini banyak mengalami kemajuan,

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pabrik otomotif di seluruh dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. (Gaikindo), terdapat 2 kategori mobil yaitu komersial (commercial car) dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seringkali tidak sejalan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

BAB I PENDAHULUAN (Pew, 2010), yang tergabung dalam sebuah kelompok generasi. Seiring

PENDAHULUAN. konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dilihat dari berkembangnya pertumbuhan ekonomi dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan hukum yang sama bagi warga masyarakat. Untuk mencapai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi Indonesia dewasa ini semakin mengarah pada

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, Kebutuhan alat transportasi membuat industri di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Total Produksi Kendaraan Bermotor Domestik dan Ekspor-Impor Kendaraan Bermotor di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di tengah ketatnya persaingan di dunia industri otomotif terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN. batas - batas negara. Perubahan terjadi pada tingkat yang semakin cepat

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pemilihan Judul

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

Gambar 1.1 Logo Datsun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Nissan Motor Indonesia Visi dan Misi PT. Nissan Motor Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan persaingan dunia saat ini, peran sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

Sedangkan bagi kelompok kepentingan yang kontra terhadap kebijakan LCGC, menyatakan bahwa arah pembangunan teknologi industri otomotif

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perbandingan KBLI di empat Sektor Industri di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri otomotif kendaraan bermotor merupakan industri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 33/M- IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau yang dimaksud dengan mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) adalah kendaraan bermotor angkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi (selain sedan atau station wagon) dengan sistem 1 (satu) gandar penggerak (4x2) dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri. Penerbitan Permenperin No. 33/M-IND/PER/7/2013 ini dimaksudkan untuk terus mendorong dan mengembangkan kemandirian industri otomotif nasional, khususnya industri komponen kendaraan bermotor roda empat agar mampu menciptakan motor penggerak, transmisi dan axle (komponen penghubung mesin dan roda) yang berdaya saing seiring dengan peningkatan permintaan kendaraan bermotor yang hemat energi dan harga terjangkau. Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk dapat memproduksi mobil LCGC adalah motor bakar cetus api kapasitas isi silinder 980-1200 cc dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) paling sedikit 20 km/liter atau bahan bakar lain yang setara, dan untuk motor bakar nyala kompresi (diesel) kapasitas isi silinder sampai dengan 1500 cc dengan konsumsi BBM paling sedikit 20 km/liter atau bahan bakar lain yang setara. Ketentuan jenis BBM juga harus memenuhi spesifikasi minimal Research Octane Number (RON) 92 untuk motor bakar cetus api dan Cetane Number (CN) 51 untuk diesel. Ketentuan teknis lainnya berupa radius putar (turning radius) dan jarak terendah dari permukaan tanah (ground clearance) diatur dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Permenperin tersebut. Selain itu, juga diatur mengenai ketentuan 1

penggunaan tambahan merek, model dan logo yang mencerminkan Indonesia, serta mengatur besaran harga jual mobil LCGC dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 95.000.000,- berdasarkan lokasi kantor pusat ATPM. Di pasar otomotif Indonesia, mobil LCGC pertama kali diluncurkan oleh Grup Astra melalui PT. Toyota Astra Motor dan PT. Daihatsu Astra Motor dengan dirilisnya Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Hal tersebut memicu para pesaing untuk melakukan hal yang sama untuk dapat memasuki pasar mobil LCGC seperti dirilisnya Honda Brio Satya oleh PT Honda Prospect Motor, Suzuki Karimun Wagon R oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), dan disusul Datsun Go dan Datsun Go+ Panca oleh PT Nissan Motor Indonesia (NMI). 1.2 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam pembangunan suatu negara, khususnya bagi negara berkembang. Peran industri otomotif terutama industri mobil itu sendiri berperan penting sebagai alat transportasi yang dapat menunjang kebutuhan mobilitas masyarakat dalam kegiatan sehari-hari termasuk kegiatan yang dilakukan untuk membangun sebuah negara. Menurut data dari The World Bank tahun 2014, Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dan tergolong bukan negara yang maju. Meskipun demikian, masyarakat Indonesia termasuk konsumen yang memiliki antusias yang tinggi terhadap mobil apabila dilihat berdasarkan data penjualan mobil dari tahun ke tahun. Berikut ini merupakan data penjualan mobil di Indonesia dalam rentang tahun 2011 sampai tahun 2014 : Tabel 1.1 Data Penjualan Mobil di Indonesia Tahun 2011-2014 Tahun Penjualan (unit) Peningkatan 2011 894.164-2012 1.116.230 24,83% 2013 1.229.901 10,18% 2014 1.208.019-1,77% Sumber : Data yang telah diolah, 2015 2

Berdasarkan data penjualan mobil di Indonesia pada tabel 1.1, dapat dilihat bahwa dalam rentang tahun 2011 sampai tahun 2014 penjualan mobil cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Meskipun pada tahun 2014 mengalami penurunan penjualan tetapi tidak menunjukkan selisih yang signifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki antusias yang tinggi terhadap pembelian mobil. Penjualan mobil yang cenderung semakin meningkat tersebut mencerminkan bahwa kebutuhan masyarakat akan alat transportasi juga mengalami peningkatan sehingga menimbulkan persaingan bisnis di bidang industri mobil yang semakin ketat dan menyebabkan produsen mobil semakin berinovasi untuk membuat mobil yang berkualitas dengan desain yang menarik. Hal itu terlihat dengan semakin beraneka ragamnya jenis dan merek mobil yang ada di Indonesia sehingga membuat konsumen harus selektif dalam melakukan pembelian. Berikut ini merupakan data mengenai merek mobil terlaris di Indonesia pada tahun 2014: Tabel 1.2 Merek Mobil Terlaris di Indonesia Tahun 2014 No. Merek Penjualan (Unit) 1. Toyota 399.119 2. Daihatsu 185.226 3. Honda 159.147 4. Suzuki 154.923 5. Mitsubishi 141.962 6. Nissan 33.789 7. Datsun 20.520 8. Ford 12.008 (Bersambung) 3

9. Chevrolet 10.018 (Sambungan) 10. Mazda 9.230 Sumber : mobil123.com, 2014 Berdasarkan data pada tabel diatas, Toyota menjadi merek yang paling laris di Indonesia dengan mampu meraih penjualan tertinggi dibanding merek lainnya dengan penjualan sebesar 399.119 unit. Daihatsu menjadi merek terlaris kedua dengan memperoleh penjualan sebesar 185.226 unit diikuti oleh Honda dengan penjualan sebesar 159.147 unit. Berikut ini merupakan data penjualan mobil berdasarkan jenis mobil di Indonesia pada tahun 2014 : Tabel 1.3 Data Penjualan Berdasarkan Jenis Mobil di Indonesia Tahun 2014 No. Jenis Mobil Penjualan (Unit) 1. Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) 361.261 2. Low Cost Green Car (LCGC) 184.120 3. Medium Multi Purpose Vehicle (MMPV) 82.099 4. Hatchback 56.804 5. Low Sport Utility Vehicle (LSUV) 55.086 6. Sport Utility Vehicle (SUV) 54.227 7. City Car 44.455 8. Sedan 22.197 (Bersambung) 4

(Sambungan) 9. Upper Multi Purpose Vehicle (UMPV) 6.559 Sumber : otomotif.bisnis.com, 2015 Berdasarkan data pada tabel penjualan berdasarkan jenis mobil diatas, jenis mobil Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) merupakan jenis mobil paling laris di tahun 2014 dengan penjualan sebesar 361.261 unit disusul oleh mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC) di urutan kedua dengan penjualan sebesar 184.120 unit. Mobil jenis Medium Multi Purpose Vehicle (MMPV) berada di urutan ketiga terlaris dengan memperoleh penjualan sebesar 82.099 unit. Berdasarkan tabel 1.2 dan tabel 1.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa saat ini terdapat beberapa jenis dan merek mobil yang ada di Indonesia. Hal tersebut mencerminkan bahwa produsen mobil terus melakukan inovasi. Munculnya Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau membuat produsen mulai memproduksi mobil dengan konsep harga murah dan ramah lingkungan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hingga saat ini sudah cukup banyak jenis mobil LCGC yang beredar di pasar otomotif Indonesia dengan harga yang terjangkau dan produk yang berkualitas dimana saat ini ada 5 pabrikan besar otomotif yang memasarkan mobil LCGC di Indonesia seperti Toyota dengan merek Toyota Agya, Daihatsu dengan Daihatsu Ayla, Honda dengan Honda Brio Satya, Suzuki dengan Karimun Wagon R, serta Nissan dengan Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca. Selaras dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi khususnya mobil menjadikan sesuatu yang positif bagi perusahaan otomotif terutama mobil LCGC. Berikut ini adalah data mengenai penjualan mobil LCGC di Indonesia dalam rentang tahun 2013 sampai tahun 2014 : 5

Tabel 1.4 Data Penjualan Mobil LCGC di Indonesia Tahun 2013-2014 Tahun Penjualan (unit) 2013 51.180 2014 184.120 Sumber : Data yang telah diolah, 2015 Berdasarkan data pada tabel 1.4, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan penjualan mobil LCGC sekitar 259,74% pada tahun 2014 dibandingkan pada tahun 2013. Peningkatan penjualan yang signifikan tersebut mencerminkan bahwa mobil LCGC saat ini sedang diminati oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini merupakan data mengenai penjualan mobil LCGC berdasarkan merek dalam rentang tahun 2013 sampai tahun 2014 : Tabel 1.5 Data Penjualan Mobil LCGC di Indonesia Berdasarkan Merek Tahun 2013-2014 Tahun Merek Mobil 2013 2014 Penjualan Pangsa Penjualan Pangsa (Unit) Pasar (Unit) Pasar Toyota Agya 22.376 43,72% 67.074 36,42% Daihatsu Ayla 19.141 37,39% 40.775 22,14% Honda Brio Satya 4.958 9,68% 38.683 21% Datsun Go+ Panca - - 17.787 9,66% Suzuki Karimun Wagon R 4.705 9,19% 17.068 9,27% Datsun Go Panca - - 2.733 1,48% Sumber : Data yang telah diolah, 2015 6

Dari data penjualan pada tabel 1.5 dapat dilihat bahwa untuk segmen mobil LCGC, dari segi total penjualan saat ini masih dikuasai oleh Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Dua merek mobil LCGC tersebut mendominasi pasar penjualan mobil LCGC dalam dua tahun terakhir. Toyota Agya merupakan merek dengan penjualan terbanyak pada segmen mobil LCGC dengan berhasil menjual rata-rata 40% dari total penjualan mobil LCGC secara keseluruhan. Disusul oleh Daihatsu Ayla dan Honda Brio Satya sebagai pesaing terdekat dari Toyota Agya. Meskipun total penjualan mobil LCGC masih dinilai belum pada titik tertinggi akan tetapi kehadirannya sudah menggerus pangsa pasar mobil di Indonesia. Berikut ini merupakan pangsa pasar jenis mobil di Indonesia: Gambar 1.1 Pangsa Pasar LCGC Versus MPV dan City Car Sumber : katadata.co.id, 2014 Berdasarkan data pada gambar 1.1 diatas, sejak hadir pada September 2013 hingga April 2014, pangsa pasar mobil LCGC cenderung meningkat dan meraih 13% pangsa pasar mobil di Indonesia. Meskipun belum melampaui perolehan pangsa pasar dari mobil jenis Low Multi Purpose Vehicle (LMPV), pangsa pasar mobil LCGC mampu naik signifikan melewati perolehan pangsa pasar mobil jenis 7

Multi Purpose Vehicle (MPV) dan City Car. Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kehadiran mobil murah LCGC ini telah membuka ceruk segmen pasar baru, khususnya bagi konsumen kelas menengah ke bawah di Indonesia dan kemungkinan kehadiran mobil LCGC ini dapat menggerus pasar segmen mobil lain seperti MPV (katadata.co.id). Menurut Gaikindo, pertumbuhan penjualan mobil LCGC diprediksi akan semakin meningkat karena banyak konsumen yang berminat membeli mobil LCGC. Konsumen membeli mobil LCGC karena mobil LCGC dinilai memiliki fitur dan desain yang bagus, serta mobil jenis ini memiliki konsumsi bahan bakar yang sangat irit (Varia.id). Menurut artikel dari mobil123.com, mobil-mobil jenis LCGC yaitu Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Suzuki Karimun Wagon R, Datsun Go, dan Datsun Go+ Panca termasuk dalam 10 mobil dengan kategori irit konsumsi bahan bakar. Mobil jenis LCGC ini juga memiliki harga yang relatif dapat terjangkau di pasaran terutama untuk golongan menengah ke bawah sehingga menarik minat masyarakat untuk membeli dan menggunakannya karena mobil LCGC ini tentunya lebih bagus, lebih safety, lebih nyaman, dan lebih aman dibandingkan menggunakan sepeda motor (tribunnews.com). Koordinator Astra Grup Bandung, Risilia Olii menuturkan bahwa Jawa Barat merupakan pangsa pasar terbesar untuk kategori mobil LCGC dengan Kota Bandung sebagai kota dengan pangsa pasar terbesar di Jawa Barat dimana pembeli terbesar mobil murah tersebut sebesar 60% merupakan masyarakat yang berdomisili di Kota Bandung. Sejak mobil LCGC diperkenalkan ke pasaran September 2013, salah satu merek mobil LCGC yaitu Toyota Agya sudah habis dipesan hingga akhir tahun 2013. Meskipun persediaan mobil LCGC merek Toyota Agya sudah habis dipesan, masyarakat Kota Bandung yang meminati mobil jenis LCGC ini masih terus berdatangan yang menyebabkan 2.000 pesanan mobil tersebut diterima meskipun harus menunggu hingga Januari Februari 2014 (www.tempo.co). Diluncurkannya mobil LCGC oleh Kementerian Perindustrian ini juga membuat khawatir para pengusaha mobil bekas di Kota Bandung karena sasaran pasar mobil bekas yaitu pengguna sepeda motor yang ingin beralih ke mobil memilih untuk membeli mobil murah dibandingkan 8

membeli mobil bekas. Pangsa pasar mobil bekas di Kota Bandung berkurang 5 10% sejak mobil LCGC mulai dipasarkan (tokobagusmobilbekas.blogspot.com). Berdasarkan data pada tabel 1.4, tabel 1.5, gambar 1.1, dan uraian yang telah dijelaskan diatas menunjukkan fenomena penjualan mobil LCGC sebagai mobil murah dan ramah lingkungan di Indonesia meningkat dan masyarakat Kota Bandung memiliki antusias untuk membeli mobil LCGC sehingga dapat disimpulkan saat ini masyarakat sangat antusias dalam membeli mobil LCGC sebagai alat transportasi untuk menunjang kebutuhan mobilitas dalam kegiatan sehari-hari. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 166), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam keputusan pembelian, konsumen mengalami suatu proses keputusan pembelian yang didalamnya dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. (Abdullah dan Tantri, 2012 : 112). Menurut Nitisusastro (2012 : 39), bagi para pelaku usaha memahami perilaku konsumen merupakan landasan yang sangat penting guna menyusun strategi pemasaran dan operasionalisasi cara penjualan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyajikan dalam suatu karya ilmiah berupa skripsi dengan judul Pengaruh Perilaku Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mobil Low Cost Green Car (LCGC) di Kota Bandung 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan uraian yang dikembangkan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil LCGC? 2. Apakah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil LCGC? 9

3. Apakah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil LCGC? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil LCGC. 2. Untuk mengetahui apakah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil LCGC. 3. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil LCGC. 1.5 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.5.1 Aspek Teoritis a. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga untuk mengetahui dan menerapkan teori dan ilmu manajemen yang diperoleh dalam perkuliahan khususnya dalam bidang manajemen pemasaran. b. Bagi Penelitan Selanjutnya Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya 1.5.2 Aspek Praktis a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi produsen yang memasarkan mobil LCGC di Kota Bandung untuk mengetahui faktor- 10

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian mobil LCGC. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan strategi yang akan dilakukan dalam memasarkan mobil LCGC di Kota Bandung. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir disusun sebagai berikut : a. BAB I Pendahuluan Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir. b. BAB II Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian Pada bab ini dibahas mengenai tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian. c. BAB III Metode Penelitian Pada bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, teknik analisis data dan pengujian hipotesis. d. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini dibahas mengenai hasil pengumpulan data melalui data sekunder, menceritakan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data, dan melakukan analisis, serta menjawab perumusan masalah dalam penelitian ini. e. BAB V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, saran bagi perusahaan dan saran untuk penelitian selanjutnya. 11