40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. HMMI adalah perusahaan manufaktur yang berfokus dalam pembuatan perakitan mobil niaga seperti truk kategori 2 dan 3 (Light Duty Truck dan Medium Duty Truck medium), dan juga bus, yang melayani berbagai kebutuhan transportasi niaga seperti tambang, perkebunan, hingga logistik pengiriman. Selain di dalam negeri PT HMMI juga ekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, Haiti, Bolivia, dan Papua Nugini. Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan pelanggan terhadap kebutuhan transportasi niaga, maka PT. HMMI mulai berbenah dengan melakukan perbaikan-perbaikan disegala bidang untuk menciptakan proses produksi yang lebih efektif dan effisien. PT. HMMI merupakan salah satu PMA (penanaman modal asing) dimana sahamnya berasal dari 90 % HML (Hino Motor, Ltd) dan 10 % dari PT Indomobil Sukses International Tbk PT. HMMI berdiri pada tahun 1982, berlokasi di Jl. Damar Blok D1 No. 1 Kawasan industri Kota Bukit, Purwakarta, Jawa Barat.
41 4.2 Proses Produksi Proses produksi pembuatan unit pada PT. HMMI dibagi menjadi enam departemen yaitu: Departemen Engine Assy, Departemen Welding, Departemen Painting, Departemen Trimming, Departemen Final Assy, Departemen Quality Inspection Dalam pembahasan kali ini penulis akan melakukan penelitian khusus untuk Departemen Trimming saja. Di Departemen Trimming terdapat 11 pos dengan urutan prosesnya sebagai berikut: A. Pos 1 Pada pos 1 terdapat proses pembuatan pin plate, pin plate berisikan tipe engine, transmisi,axle, dan nomor chasis. Selain pin plate di pos ini ada proses harigami dan pembagian harigami ke pos pos selanjutnya. Harigami adalah petunjuk pemakaian part untuk setiap model. B. Pos 2 Pada pos 2 proses yang dilakukan adalah pemasangan sticker pintu dan front panel sesuai model. Selain itu di pos ini juga dilakukan pemasangan plug hole C. Pos 3 Proses pemasangan yang dilakukan pada pos ini adalah pemasangan bracket mounting, stay tilt cabin, front step, dan front fender. D. Pos 4 Pada pos ini proses yang dilakukan adalah setting Okosama. Proses okosama adalah menyiapkan baut untuk tiap tiap pos berikutnya sesuai dengan jumlah dan standar baut yang digunakan.
42 E. Pos 5 Adalah proses pemasangan headlining,wire cowl, dan pemasangan pedal gas F. Pos 6 Adalah proses pemasangan cabin lock, dan back windows. G. Pos 7 Adalah proses pemasangan assesoris pintu seperti run door glass, glass door, weather strip, speaker, dan door trim. Selain itu di pos ini terdapat proses finishing headlining. H. Pos 8 Adalah proses pemasangan motor wiper, side panel, cover front panel, dan antenna. I. Pos 9 Adalah proses pemasangan brake master, stay brace, dan reinforcement J. Pos 10 Adalah proses pemasangan instrument panel, sunvisor, sub assy front glass, dan pemasangan front glass. K. Pos 11 Adalah proses pemasangan cover engine right side dan left side. 4.3 Data Pencapaian kualitas Line Trimming Pada PT. HMMI untuk pengukuran kualitas dinilai dengan melihat AR (achievement rate) atau pencapaian proses produksi terhadap target kualitas yang telah ditentukan. Target kualitas adalah kesepakatan dari pihak manajemen dalam penentuan nilainya dengan hasil yang dicapai 6 bulan sebelumnya.target setiap departemen berbeda beda tergantung dari hasil yang dicapai di setiap bulannya
43 Target untuk line Trimming pada bulan Januari 2014 sampai April 2014 adalah 0.009, yang berarti setiap 1000 unit hanya diperbolehkan 9 defect dari department Trimming Dari hasil pengambilan data Quality Problem pada bulan Januari 2014 sampai dengan April 2014 yang didapat dari Laporan harian produksi oleh team QCC didapatkan data sebagai berikut: Tabel 4.1 Quality Problem Line Trimming Periode Jan 14 - Apr 14 Sumber :Laporan Harian Quality Inspection PT. HMMI Dari data diatas diketahui bahwa defect dari Jan 2014 sampai dengan Apr 2014 tidak mencapai target. Setelah dilakukan pengambilan data dari Quality Inspection didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4.2 Category problem line Trimming Jan 14 Apr 14 Sumber :Quality Inspection PT. HMMI Berdasarkan data pada tabel 4.2, maka problem yang memilki persentase tertinggi dari proses lainnya sebesar 50.93% adalah scratch.
44 Gambar 4.1 Pareto Category Problem line Trimming Berdasarkan pareto category problem line Trimming diatas dan kemampuan anggota circle maka team sepakat untuk mengambil tema Reduce Problem Scratch area Cabin, dengan alasan : 1. Kesepakatan Anggota 2. Kebijkan perusahaan tentang peningkatan kualitas 3. Target Quality line Trimming 0.009 4.4 Menentukan Target Target yang dari aktivitas QCC ini adalah menurunkan problem scratch pada area dari 55 defect (Jan 14 Apr 14) menjadi 23 defect. Dasar Penetapan Target: SMART Specifik ( Jelas ) Mengurangi problem scratch pada area cabin. Meusurable ( Terukur ) Mengurangi problem scratch dari 55 menjadi 23. Achievable ( Dapat dicapai ) Masuk akal dan kemampuan anggota circle. Reasonable ( Beralasan )
45 Defect scratch terbesar 55 problem dari total 108 problem. Time phase ( Dasar waktu ) Waktu ber- QCC Jan 14 sampai Mei 2014 Gambar 4.2 Grafik Defect per unit current condition and target Alasan penetapan target adalah sesuai dengan kondisi actual di line yang mana problem scratch terjadi oleh faktor operator yang masih belum konsisten dalam proses kerja.