PEDOMAN SURAT - MENYURAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)

BAGIAN PERTAMA PEDOMAN ADMINISTRASI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

-5- BAB I PENDAHULUAN

- 1 - FORMAT NASKAH DINAS

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. D. Asas...

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Prosedur Penanganan Surat Masuk

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

PUSKESMAS RAWAT INAF SINDANGBARANG

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Nomor Negara 109, Repu

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L

KEMENTAN. Tata Naskah Dinas. Pencabutan.

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nom

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN

- 2 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 07/Permentan/TU.120/2/2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

ADMINISTRASI PERKANTORAN

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas. Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

PERATURAN NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TEKNIK PENYUSUNAN NASKAH DINAS

L. SURAT PERINTAH TUGAS

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012

2012, No BAB I PENDAHULUAN

2014, No

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III PENATAAN NASKAH DINAS

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

2013, No.568 6

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.449, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tata Naskah Dinas. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAB I PENDAHULUAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

R E P U B L I K I A I N D O N E S

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

Bentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru

ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di

DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sasaran D. Asas -asas...

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 11 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PEDOMAN SURAT - MENYURAT DANA PENSIUN PERHUTANI 2007

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 3 3.1 Pengolongan Surat..... 3 3.2 Teknik Pembuatan dan Penyusunan Surat... 8 3.3 Sistim Penomoran Surat... 8 3.4 Stempel Dinas... 8 IV. WEWENANG PENANDATANGANAN SURAT... 9 4.1 Surat Dinas Rutin... 9 4.2 Surat Keputusan... 9 4.3 Surat Perintah Perjalanan Dinas... 10 4.4 Surat Perjanjian... 10 4.5 Pemakaian Atas Nama dan Untuk Perhatian... 10 V. PENGELOLAAN SURAT MENYURAT... 11 5.1 Pengurusan Surat Masuk... 11 5.2 Pengurusan Surat Keluar... 12 VI. PENUTUP... 13 i

I. PENDAHULUAN Surat, yaitu pernyataan tertulis yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain dan merupakan alat komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan instansi. Surat-menyurat, yaitu kegiatan penanganan surat masuk dan keluar yang meliputi penerimaan, penggolongan, pengarahan, pencatatan, pendistribusian dan pengiriman surat keluar. Mengingat pentingnya surat-menyurat sebagai kegiatan pendukung dalam pengelolaan Dana Pensiun, maka untuk itu perlu disusun Pedoman Surat- Menyurat yang ada di Dana Pensiun Perhutani. II. MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai kebijakan dasar dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan surat-menyurat, sebagai landasan guna menyusun petunjuk teknis surat-menyurat, untuk menunjang tertib administrasi surat-menyurat, dengan tujuan agar pengelolaan Dana Pensiun dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. III. RUANG LINGKUP 3.1 Penggolongan Surat 3.1.1 Berdasarkan Asal dan Tujuan 1. Surat Intern Surat Intern, yaitu sruat yang berasal dari dan ke sesama bagian dalam lingkup Dana Pensiun Perhutani. 2. Surat Ekstern Surat Ekstern, yaitu surat yang berasal dari dan untuk instansi lain di luar Dana Pensiun Perhutani. 3.1.2 Berdasarkan... 1

3.1.2 Berdasarkan Status 1. Surat Dinas Surat Dinas, yaitu surat yang ditujukan kepada pejabat atau yang disertai nama dan jabatan ybs. 2. Surat Pribadi Surat Pribadi, yaitu surat yang ditujukan kepada seorang pejabat / pegawai tanpa menyebutkan jabatan ybs. 3.1.3 Berdasarkan Sifatnya 1. Surat Penting Surat Penting, yaitu surat yang memerlukan tindak lanjut dan mempunyai nilai guna dalam proses administrasi. 2. Surat Biasa Surat Biasa, yaitu surat yang tidak memerlukan tindak lanjut, tetapi cukup diketahui saja. 3. Surat Rahasia Surat Rahasia, yaitu surat yang isinya bersifat rahasia dan hanya boleh diketahui oleh pimpinan atau pejabat yang ditunjuk atau alamat yang dituju. Menurut jenisnya, yang tergolong surat rahasia ini, yaitu yang menyangkut Surat Rahasia Kepegawaian (usul kenaikan pangkat, mutasi karyawan, hukuman administratif dan perkara-perkara yang melanggar ketentuan kepegawaian) dan Surat Rahasia Non Kepegawaian (berupa masalah-masalah yang menurut sifatnya perlu dirahasiakan). 3.2 Teknik Pembuatan dan Penyusunan Surat 3.2.1 Surat Dinas 1. Pembuatan dan Penyusunan Surat Dinas Surat-surat dinas harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Surat... 2

a. Surat dibuat singkat, jelas, sesuai dengan kebijakan Pengurus Dana Pensiun dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. b. Kata-kata asing tidak perlu digunakan seandainya sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. c. Gunakan kata-kata yang nyata dan positif. d. Hindari pengulangan kata / kalimat yang sama. e. Untuk urusan rutin yang terjadi berulang-ulang dalam bentuk yang sama, hendaknya dibuatkan surat dalam bentuk formulir. f. Untuk keperluan intern dalam Dana Pensiun Perhutani agar menggunakan Nota Dinas. g. Alamat surat ditujukan kepada pejabat yang dituju, bukan kepada instansinya. Bila pejabat pada instansi tersebut tidak diketahui, gunakan istilah PIMPINAN. h. Dalam isi surat, sebutan untuk pejabat yang dituju, yaitu SAUDARA atau BAPAK, bisa ditingkat menjadi SDR atau BP asal diikuti dengan nama pejabat tersebut. i. Sebutan untuk pengganti diri Dana Pensiun Perhutani (yang mengirim surat), yaitu KAMI. j. Surat tak perlu ditutup dengan kalimat yang berlebihan. k. Surat diakhiri cukup dengan menyebutkan jabatan penandatanganan surat dan namanya. 2. Bagian-bagian Surat Dinas Pada dasarnya surat terdiri dari 3 (tiga) bagian sebagai berikut : a. Kepala... 3

a. Kepala Surat Kepala surat, yaitu merupakan bagian surat yang dicantumkan dibagian atas kertas surat untuk menunjukkan ciri pengenal pengirim surat yang bersangkutan, di samping itu dicantumkan pula logo instansinya (dalam hal ini Dana Pensiun Perhutani). Kepala surat terdiri dari : 1) Tanggal surat, yang menunjukkan tempat kedudukan instansi pengirim, tanggal, bulan dan tahun pengiriman surat ybs. 2) Nomor surat, yaitu bagian surat yang tertulis dengan angka / huruf yang memberikan ciri klasifikasi surat tersebut. 3) Lampiran surat, yaitu bagian surat yang tertulis dengan angka / huruf yang menunjukkan pelengkap surat tersebut. 4) Perihal surat, yaitu bagian surat yang menunjukkan maksud singkat surat tersebut. 5) Tujuan surat, yaitu bagian surat yang menunjukkan alamat yang dituju. b. Isi Surat Isi surat merupakan bagian surat yang berbentuk uraian untuk menggambarkan secara jelas dan lengkap maksud yang terkandung dalam suatu surat, yang meliputi pembukaan, isi dan penutup. c. Penutup Surat Penutup surat merupakan bagian surat yang menunjukkan pejabat yang mengirim surat atau bertanggung jawab atas isi surat, termasuk penandatanganan surat, nama jelas, dan cap instansi. 4 Sedangkan...

Sedangkan bila ada tembusan surat, bagian ini dicantumkan di sebalah kiri bawah, yang menunjukkan bahwa pihak tersebut perlu mengetahui isi surat tersebut. 3. Bentuk Surat Dinas Bentuk surat dinas dalam lingkungan Dana Pensiun Perhutani, yaitu berupa Bentuk Lurus Rata (Strick Block Style) dengan ukuran kertas A4 21 x 29 cm. 4. Penyusunan Konsep dan Pengetikan a. Penyusunan Konsep Ide konsep surat datangnya bisa dari pejabat pimpinan sendiri yang akan menandatangani surat, pejabat lain atau staf bawahannya yang ditunjuk atas perintah atau idenya sendiri yang kemudian diajukan kepada pimpinannya untuk memperoleh persetujuan. b. Pembuatan Konsep Pembuatan konsep surat dapat dilaksanakan sebagai berikut : 1) Konsep yang dibuat oleh pejabat / pimpinan sendiri dapat langsung diproses di unit pengolah untuk diketik. 2) Konsep yang dibuat oleh petugas bawahan agar diajukan lebih dahulu kepada pejabat / pimpinan untuk mendapat persetujuan. 3) Pembuatan konsep surat dinas diibuat pada kertas bekas disebaliknya. c. Pengetikan Surat 1) Surat dinas diketik pada blanko surat ukuran A4 sedang tembusan dan arsip difotokopi dengan jumlah sesuai kebutuhan. 2) Bilamana... 5

2) Bilamana dalam satu halaman kertas lembar pertama tidak mencukupi dilanjutkan pada kertas sejenis berukuran sama tanpa kop surat sebagai lembar kedua dan seterusnya. 3) Pengetikan surat dinas menggunakan jenis huruf TAHOMA dengan ukuran 11. 4) Pengetikan tempat dan tanggal surat di sebelah kanan atas lurus dengan nomor surat di sebelah kiri. 5) Pengetikan nomor, lampiran, perihal, kepada, di awal surat dan tembusan merupakan satu kolom dari atas bawah yang jaraknya dari tepi kertas = 4 cm. 6) Pengetikan nama tempat, nama jabatan, nama penandatanganan surat merupakan satu garis lurus dari atas ke bawah. 7) Kepala surat ditentukan 6 cm dari tepi atas. Pengetikan tembusan di sebelah kiri, satu baris di bawah nama pejabat penandatanganan surat. 8) Jarak antara nomor dengan lampiran dan perihal diketik 1 2 spasi. Jarak antara perihal dengan kepada diketik 3-4 spasi dihitung dari kalimat terakhir. Jarak antara kepada dengan alinea pertama isi surat diketik 3-4 spasi. Jarak baris terakhir isi surat dengan jabatan yang menandatangani isi surat diketik 2-3 spasi. 9) Khusus untuk surat-surat yang isinya singkat dan hanya terdiri dari beberapa kalimat saja, pengetikannya agar diatur supaya serasi. 3.2.2 Surat... 6

3.2.2 Surat Keputusan 1. Kepentingan Surat Keputusan dikeluarkan oleh pimpinan untuk memutuskan / menetapkan sesuatu dalam rangka dinas. 2. Ketentuan Umum a. Surat Keputusan berisikan menimbang, mengingat, memperhatikan dan memutuskan. b. Konsiderans Menimbang berisi pertimbangan yang menjadi alasan diterbitkannya surat keputusan. c. Konsiderans Mengingat berisi peraturan perundangan. d. Pencantuman perundangan pada Mengingat harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) Memperhatikan hirarki perundang-undanganan. 2) Mencantumkan peraturan yang relevan dengan materi Surat Keputusan. 3) Mencantumkan peraturan perundangan yang masih berlaku. e. Memperhatikan berupa pencantuman hal-hal yang mendukung surat keputusan tersebut. f. Memutuskan berisi materi yang ditetapkan dalam surat keputusan tersebut. 3. Macam Surat Keputusan Surat Keputusan terdiri dari Surat Keputusan Kepegawaian dan Surat Keputusan bukan Kepegawaian. 3.2.3 Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) SPPD dikeluarkan oleh Pimpinan untuk menugaskan orang atau lebih dalam rangka dinas. 3.2.4 Surat... 7

3.2.4 Surat Perjanjian dan Surat Lain yang Menyangkut Bidang Keuangan / Hukum 1. Surat Perjanjian dan surat lain yang menyangkut Bidang Keuangan / Hukum dibuat oleh pimpinan dalam rangka mengadakan ikatan kerja / perjanjian dengan pihak lain yang mempunyai akibat bidang keuangan dan hukum. 2. Yang termasuk jenis surat-surat yang dimaksud antara lain : a. Surat Pesanan (SP) b. Surat Perintah Kerja (SPK) c. Surat Perjanjian (SJ) d. Surat Pesanan Barang (SPB) e. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) 3.2.5 Surat Lainnya Surat-surat lain misalnya pengumuman, surat keterangan / pernyataan dan faksimile. Tidak diperlukan pola / bentuk tertentu, tetapi dibuat sesuai dengan keperluan. 3.3 Sistim Penomoran Surat Sistim penomoran surat dinas yang dikeluarkan oleh Dana Pensiun Perhutani, yaitu sebagai berikut : 1. Surat Dinas Rutin 2. Surat Keputusan 3. Surat Perintah Perjalanan Dinas 4. Surat Perjanjian 3.4 Stempel... 8

3.4 Stempel Dinas 1. Bentuk Stempel / cap dinas Dana Pensiun Perhutani, yaitu berbentuk bulat dengan garis tengah 2,5 cm dan 2 cm, warna tinta hijau sebagaimana gambar di bawah ini. 2. Stempel dinas ini dibuat hanya 3 (tiga) buah (2 (dua) buah ukuran garis tengah 2,5 cm dan 1 (satu) buah ukuran 2 cm). Stempel dinas hanya boleh digunakan untuk kepentingan Dana Pensiun Perhutani dan hanya diterakan pada surat dinas (untuk yang berdiameter 2,5 cm) dan Kartu Peserta serta Kartu Pensiunan (untuk yang berdiameter 2 cm). 3. Penyimpanan dan Tanggung Jawab Stempel dinas (dengan diameter 2,5 cm) disimpan pada Sekretaris dan Manajer Umum & Kepesertaan. Dengan demikian, maka tanggung jawab pemakaian stempel dinas tersebut ada pada Sekretaris / Manajer Umum dan Kepesertaan. 4. Cara Pemakaian Pemakaian stempel dinas, diatur sebagai berikut : a. Diterakan pada sebelah kiri penandatanganan surat dinas (dikenakan sedikit pada tanda tangan). b. Yang diperkenankan distempel, yaitu hanya pada tanda tangan pejabat (Direktur Utama / Direktur). Bila pada satu surat terdapat 2 (dua) tanda tangan pejabat tersebut, maka stempel diterakan diantaranya. 5. Lain... 9

5. Lain-lain Untuk kepentingan dinas, pembuatan stempel dinas diatur dengan Surat Keputusan tersendiri. IV. WEWENANG PENANDATANGANAN SURAT 4.1 Surat Dinas Rutin Surat ini ditandatangani oleh Direktur Utama dengan diparaf terlebih dahulu oleh Direktur terkait pada kiri / kanan tanda tangan Direktur Utama. Apabila Direktur Utama berhalangan, ditandatangani oleh Direktur terkait, sebagai atas nama (a.n.). 4.2 Surat Keputusan Surat Keputusan (baik yang menyangkut kepegawaian maupun yang tidak menyangkut kepegawaian) ditandatangani oleh Direktur Utama, setelah terlebih dahulu diparaf oleh para Direktur sebagai berikut : 1. Untuk hal yang menyangkut Investasi keuangan, diparaf oleh segenap Direktur. 2. Untuk hal yang menyangkut kepegawaian, diparaf oleh Direktur Umum dan Kepesertaan. 3. Untuk hal lainnya, diparaf oleh Direktur yang sesuai dengan materi Surat Keputusan tersebut. 4.3 Surat Perintah Perjalanan Dinas Surat ini ditandatangani oleh Direktur Utama atau Direktur lainnya (Direktur Umum dan Kepesertaan / Direktur Keuangan), apabila Direktur Utama sedang tidak ada di kantor. Khusus Surat Perintah Perjalananan Dinas untuk Direktur Utama, suratnya ditandatangani oleh Direktur Umum dan Kepesertaan atau Direktur Keuangan. 4.4 Surat... 10

4.4 Surat Perjanjian Surat ini ditandatangani oleh Direktur Utama, yang terlebih dahulu diparaf oleh Direktur lainnya yang terkait. Khusus mengenai perjanjian yang menyangkut pengelolaan dana investasi, diparaf oleh semua Direktur. 4.5 Pemakaian Atas Nama dan Untuk Perhatian Penandatanganan surat-surat keluar (pada 4.1, 4.2, 4.3 dan 4.4), pada dasarnya dilakukan oleh Direktur Utama. Apabila Direktur Utama berhalangan, penandatanganan surat bisa dilakukan oleh Direktur terkait dengan bidangnya, dengan menggunakan ATAS NAMA. Misalnya : a.n. Direktur Utama, Direktur Terkait. Misalnya : a.n. Direktur Utama Direktur Keuangan, Dengan tujuan agar surat yang diberikan mendapat tanggapan dari pejabat yang langsung akan menangani masalahnya, maka digunakan kata u.p. (untuk perhatian) pada alamat yang dituju. Misalnya : Kepada Yth. Direktur Utama PERUM PERHUTANI u.p. Asdir. SDM di JAKARTA V. PENGELOLAAN... 11

V. PENGELOLAAN SURAT - MENYURAT 5.1 Pengurusan Surat Masuk 1. Surat-surat yang masuk dari luar diterima oleh Resepsionis, diperiksa dan diteliti kebenaran alamat tujuannya. Surat yang salah alamatnya dikembalikan kepada pengirimnya. 2. Surat yang ditujukan kepada Dana Pensiun Perhutani diteruskan kepada Sekretaris. 3. Proses selanjutnya, yaitu sebagai berikut : a. Amplop surat dibuka, lalu diregistrasi pada agenda surat masuk yang menggunakan blanko lampiran 1. b. Dikopi 1 (satu) kali, lalu disimpan sebagai arsip Sekretaris. c. Surat asli dilampiri Lembar Disposisi dan dikirimkan kepada Direktur Utama. d. Oleh Direktur Utama didisposisikan ke bagian lain dengan disertai arahan lebih lanjut. e. Lembar Disposisi dikopi oleh Sekretaris lalu disatukan dengan fotokopi surat file sekretaris. f. Sekretaris mendistribusikan surat / kopi surat sesuai dengan bagian yang dituju. g. Bila yang diberi disposisi lebih dari satu, maka surat asli diberikan kepada bagian yang mempunyai tanda ((, fotokopi surat diberikan kepada bagian lainnya yang diberi disposisi. h. Surat diproses oleh masing-masing penerima disposisi dan setelah selesai diproses, surat disimpan pada Sekretaris, setelah surat tersebut diberi tanda KODE, MASALAH dan RETENSI ARSIP pada pojok kanan atas setiap surat. i. Kemudian surat diagenda dengan menggunakan blanko lampiran 2. 5.2 Pengurusan... 12

5.2 Pengurusan Surat Keluar 1. Konsep surat dibuat dan diparaf oleh pejabat yang berwenang sebagai tanda bahwa surat tersebut telah diteliti kebenarannya, kemudian dimintakan tanda tangan kepada yang berwenang (Direktur Utama / Direktur) oleh Sekretaris. 2. Setelah ditandatangani Direktur Utama / Direktur, lalu diberi nomor surat dan tanggal. Cara pemberian nomor surat, yaitu sebagai berikut : Nomor : 02/Dirut-I/DPPHT/2007 Keterangan : 02 : nomor urut surat dalam 1 tahun berjalan, dalam 2 digit, kecuali lebih dari 99. Dirut-I : surat ditandatangani oleh Direktur Utama perihal I (dari Bidang Umum dan Kepesertaan), sedangkan II dari Bidang Pengembangan dan III dan Bidang Keuangan. DPPHT : Dana Pensiun Perhutani 2007 : Tahun surat 3. Surat dibuat pada kop surat Dana Pensiun Perhutani dengan dibubuhi stempel Dana Pensiun Perhutani. 4. Surat asli dikirimkan ke alamat yang dituju, sedangkan fotokopinya 1 (satu) buah disimpan sebagai arsip surat keluar yang disimpan pada Sekretaris, setelah surat tersebut diberi tanda KODE, MASALAH dan RETENSI ARSIP pada pojok kanan atas surat. 5. Kemudian surat diagenda dengan menggunakan blanko lampiran 3. VI. PENUTUP... 13

VI. PENUTUP Dalam pelaksanaan perihal surat-menyurat, semua jajaran Dana Pensiun Perhutani agar mengacu pada ketentuan pedoman ini. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam pedoman ini dapat dijabarkan lebih lanjut pada petunjuk kerja selanjutnya. Terhitung sejak ditetapkannya pedoman ini, maka seluruh peraturan dan ketentuan yang bertentangan dengan Pedoman ini dinyatakan tidak berlaku. 14