ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA"

Transkripsi

1 32 Setelah selesai klik Ok, secara otomatis agenda surat terekam ke dalam sistem aplikasi surat. Jika akan menambahkan disposisi atau tanda tangan Direktur SDM dan Umum, pilih jenis surat yang akan ditambahkan kemudian ketik nomor urut sesuai dengan nomor yang ada di tepi kanan bawah surat pada kolom cari data setelah itu klik menu edit. Pada kolom disposisi Dirpum (sekarang berganti nama menjadi Dirsum) ketik hasil diposisi, jika surat yang meminta tanda tangan Direktur SDM dan Umum ketik ACC pada kolom disposisi Dirpum. Apa sebetulnya kepanjangan dari ACC ini? Kalau mengacu dari bahasa Belanda (karena kita lama dijajah oleh Belanda) ACC adalah singkatan dari accoord yang maknanya kurang lebih akur atau sepakat. Kalau mengacu pada bahasa Inggris dia adalah kependekan dari accepted (diterima) dan bisa pula merupakan singkatan dari bahasa Latin accedere (yang juga berarti disetujui). Uraian di atas berlaku pada semua jenis pengagendaan. Apabila terdapat karyawan yang ingin mengetahui posisi surat dan hasil disposisi Direktur SDM dan Umum serta surat yang ditandatangani, pilih jenis surat pada menu utama lalu klik menu filter maka akan muncul kotak dialog seperti pada Gambar 2.13 Gambar 2.13 Hasil Tampilan Menu Filter Sumber: Direktorat SDM dan Umum (2016)

2 33 Untuk menggunakan menu filter, arahkan kursor dan klik pada menu filter seperti tanda pada petunjuk Gambar 2.13 pada bagian atas yang berwarna kuning, pilih bagian surat yang ingin difilter pada kolom field yang terdiri dari: 1. Asal surat. 2. Perihal. 3.Nomor surat atau tanggal surat. 4. Tanggal pencatatan. 5. Disposisi Dirut. 6. Disposisi Dirpum. 7. Ditujukan kepada atau tanggal keluar. Kemudian beralih pada field value, kemudian pilih partial match anywhere pada pilihan search type. Setelah selesai klik Ok. Maka, pencarian data yang diinginkan akan langsung dimunculkan apabila tersedia, tetapi jika tidak tersedia berarti surat belum terekam atau surat belum diterima oleh Sekretaris Direktur SDM dan Umum. Gambar 2.14 Pengagendaan Nota Dinas Sumber: Direktorat SDM dan Umum (2016) Gambar 2.14 menunjukkan bahwa tampilan di atas diperuntukkan untuk pengagendaan Nota Dinas yang meminta persetujuan berupa tanda tangan atau disposisi Direktur SDM dan Umum, Berita Acara atau surat yang berkop tengah

3 34 (logo pelindo 3) kecuali Surat Perintah. Surat Perintah menggunakan surat berkop tengah, tetapi terdapat menu sendiri pada menu utama aplikasi surat untuk kategori Surat Perintah. Pada kolom lain-lain/ekspedisi diisi jika terdapat revisi atau perbaikan dari Direktur SDM dan Umum atau staf yang mengambil Nota Dinas untuk mengetahui tindak lanjutnya. Berikut adalah tampilan pengagendaan Takah (Surat DITSUM) yang diperuntukkan untuk merekam surat yang membutuhkan penomoran DITSUM. Gambar 2.15 Pengagendaan Takah (Surat DITSUM) Sumber: Direktorat SDM dan Umum (2016) Pemberian nomor surat DITSUM dan tanggal surat dilakukan oleh Sekretaris Direktur SDM dan Umum, kemudian diarsip sesuai dengan nomor urut Surat DITSUM. Pengadaan jenis takah pada menu utama aplikasi surat hanya untuk mengisi kekosongan aplikasi karena takah yang dimaksudkan diuraian ini bukan dalam arti yang sebenarnya. Berikut ini adalah pengagendaan Surat Keluar. Gambar 2.16 Pengagendaan Surat Keluar Sumber: Direktorat SDM dan Umum (2016)

4 35 Surat Keluar diperuntukkan untuk surat yang ditandatangani Direktur SDM dan Umum atau Pelaksana harian Direktur SDM dan Umum. Gambar 2.17 Pengagendaan Surat Perintah Sumber: Direktorat SDM dan Umum (2016) Gambar tampilan Surat Perintah diperuntukkan untuk pengagendaan khusus untuk surat yang terdapat judul Surat Perintah dengan menggunakan kop atau logo tengah perusahaan. Gambar 2.18 Pengagendaan Verbal Sumber: Direktorat SDM dan Umum (2016) Tampilan pengagendaan Verbal ini diperuntukkan untuk mengagendakan surat yang memiliki cover atau sampul, yang di dalam cover tersebut terdapat nama jajaran Direksi yang sekiranya penting untuk diketahui oleh Direksi. Ukuran kertas yang digunakan untuk mencetak cover tersebut berukuran A3. Surat yang diverbalkan adalah Nota Kesepahaman, Perjanjian Kerjasama, Berita Acara Rapat

5 36 Direksi yang perlu untuk diverbalkan, dan Surat Keluar yang perlu untuk diverbalkan. Berikut adalah contoh cover dari surat verbal yang dikonsep oleh Subdit Pelayanan Kapal dan Terminal Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis pada Gambar 2.19 Gambar 2.19 Contoh Cover Surat Verbal Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Selanjutnya, pada 1 Maret Mei 2016 praktik kerja lapangan dilaksanakan di Sekretaris Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis. Berikut ini adalah kegiatan penulis selama melaksanakan praktik kerja lapangan: 1. Menginput berbagai macam jenis surat yaitu: Surat Masuk (surat dari eksternal maupun internal dari berbagai Sub Direktorat dan dari eksternal perusahaan, Nota Dinas, Verbal, Undangan, dan Surat Keluar. 2. Memberi lembar disposisi pada jenis Surat Masuk dan Nota Dinas yang tanpa meminta tanda tangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. 3. Menerima telepon baik dari internal maupun eksternal.

6 37 4. Menerima tamu Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. 5. Mensortir surat setelah diagendakan dan didisposisi. 6. Mendistribusikan surat yang telah diagendakan dan didisposisi. 7. Mencatat surat yang telah diagendakan dan didisposisi ke dalam buku ekspedisi. 8. Memfotocopy surat. 9. Mengarsip Surat Undangan dan Nota Dinas SPPD. 10. Menerima surat dari Tata Usaha Kantor Pusat. 11. Mencarikan agenda surat bila ada staf yang ingin mengetahui hasil disposisi, tanda tangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis atau keberadaan surat. Pengagendaan surat di Sekretaris Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis menggunakan Microsoft Excel, namunada juga beberapa ordner yang digunakan untuk mengarsip surat. Surat yang diarsip dalam ordner menyesuaikan dengan hasil disposisi dari Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis atau Pelaksana harian Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. Jenis-jenis ordner yang digunakan oleh Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis diantaranya: 1. Undangan yang dihadiri Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis 2. Surat Tembusan Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis 3. File Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis (surat yang disposisinya file disimpan yang ditujukan oleh Sekretaris) 4. File Khusus (surat yang hasil disposisinya file khusus) 5. Nota Dinas SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) SM (Senior Manajer, ASM (Asisten Senior Manajer), dan Staf Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis 6. Laporan Bulanan Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis

7 38 Selain mencantumkan beberapa kegiatan praktik kerja lapangan, berikut penulis sertakan alur mulai dari penerimaan sampai dengan pendistribusian surat di Sekretaris Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis yang disajikan dalam bentuk flow chart pada Gambar Gambar 2.20 Alur Penerimaan sampai dengan Pendistribusian Surat di Sekretaris Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis Mulai Surat Masuk Pengagendaan Surat Surat Untuk Siapa? DIROPBIS SM Menyerahkan Surat ke Senior Manajer, Diagendakan & Tanpa Lembar Disposisi Menyerahkan Surat ke Direktur Operasi & Pengembangan Bisnis, Diagendakan & diberi Lembar Disposisi Mensortir Surat Sebelum Disposisi Pensortiran dan Pencatatan Pendistribusian & TTD Pengagendaan Hasil Masuk Ruang Disposisi & Tgl Keluar Diropbis Sumber: Data diolah Sendiri Selesai Gambar 2.20 dapat dijelaskan sebagai berikut:

8 39 1. Surat masuk ke Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. 2. Surat yang masuk di Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis diagendakan sesuai dengan jenis surat. 3. Setelah surat selesai diagendakan, surat diberi lembar disposisi jika kategori Surat Masuk dari eksternal perusahaan, Nota Dinas yang meminta disposisi, dan Surat Undangan. Nota Dinas, Surat Keluar atau surat yang meminta tanda tangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis tidak diberi lembar disposisi. 4. Setelah surat teragendakan, pada lembar disposisi dituliskan nomor urut agenda/tanggal entry surat/kode Sekretaris di kolom nomor lembar disposisi seperti contoh di bawah ini: Jika perihal pada surat tersebut berkenaan langsung dengan Senior Manajer yang bersangkutan atau Surat Tembusan, yang menentukan tujuan pendisposisiannya adalah Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis dengan mengagendakan terlebih dahulu dan menuliskan nomor urut/tanggal entry surat/kode Sekretaris, langsung SM... pada tepi kanan atas surat dengan tidak memberi lembar disposisi dan setelah itu dicatat ke buku ekspedisi internal. Berikut adalah surat yang langsung ditujukan kepada SM Pelayanan Kapal dan Terminal tanpa lembar disposisi pada Gambar Gambar 2.21 Contoh Surat Langsung yang Terkait dengan Senior Manajer Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Berikut adalah surat-surat yang berasal dari Tata Usaha Kantor Pusat atau eksternal perusahaan yang perihalnya terkait langsung kepada para Senior Manajer yaitu:

9 40 1) Surat yang berkenaan dengan HPL (Hak Pengelolaan Tanah), BLH (Badan Lingkungan Hidup) atau yang berkaitan tentang tanah, langsung ditujukan ke bagian Senior Manajer Manajemen Properti. 2) Surat yang berkenaan dengan perkapalan, penundaan, laporan kinerja operasional, realisasi kinerja pelayanan kapal waktu tunggu pelayanan pandu, usulan pemberian insentif petugas operasional, izin bongkar muat barang, kinerja petugas pandu, data pemanduan, laporan kegiatan pelayanan, kunjungan kapal pesiar, standar prosedur operasi pemanduan kapal, retribusi jasa pemanduan dan penundaan dan sejenisnya langsung ditujukan ke bagian Senior Manajer Pelayanan Kapal dan Terminal. 3) Surat yang berkenaan dengan kerjasama, izin kerjasama, pemberhentian kerjasama, laporan evaluasi penyesuaian tarif curah cair, tindak lanjut kerjasama, evaluasi kegiatan pelayanan curah cair, persiapan pengoperasian terminal, permohonan perpanjangan perjanjian kerjasama, evaluasi draft surat perjanjian, permohonan penghentian pekerjaan yang membahayakan dan sejenisnya langsung ditujukan ke Senior Manajer Pemasaran dan Pengembangan Bisnis. 4) Surat yang berkenaan tentang K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja), klaim kerusakan, rekapitulasi data kecelakaan kerja dan kehilangan, tindak lanjut hasil survei kepuasan pelanggan, laporan pelaksanaan kegiatan bulan K3, pengiriman laporan pelaksanaan kegaiatan bulan K3, usulan pekerjaan survei kepuasan pelanggan, permohonan rekomendasi izin pengembangan fasilitas dan sejenisnya, langsung ditujukan ke Senior Manajer Manajemen Mutu dan Risiko. Untuk penandaan Nota Dinas SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) Senior Manajer, Asisten Senior Manajer, dan para staf setelah diagendakan, pada bagian tepi kanan atas menuliskan nomor urut/nd, ND adalah singkatan dari Nota Dinas. 5. Setelah semua surat selesai teragendakan, surat disortir menurut jenis suratnya dan dimasukkan berdasarkan map yang sesuai untuk dimasukkan

10 41 keruangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis untuk mendapatkan disposisi atau tanda tangan. 6. Setelah surat telah didisposisi atau ditandatangani oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis, surat dikeluarkan dari ruangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis untuk diagendakan kembali hasil disposisi atau tanda tangan Direktur kedalam agenda surat sesuai dengan jenis dan nomor urut surat yang telah diagendakan sebelumnya. 7. Setelah mengagendakan hasil disposisi atau tanda tangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis, surat disortir kembali menurut hasil disposisi untuk didistribusikan kepada yang bersangkutan 8. Setelah surat disortir menurut hasil disposisi, surat dicatat ke buku ekspedisi yang sesuai. 9. Surat didistribusikan kepada yang bersangkutan dengan membubuhkan tanda tangan sebagai tanda terima surat. Apabila pada surat tersebut terdapat kata Cq atau kalimat diteruskan ke SM... pada bagian belakang surat, kalimat diteruskan ke SM... (surat yang dikirim dari bagian Tata Usaha Kantor Pusat) yang tercap pada stempel seperti pada Gambar 2.23 maka, surat tersebut langsung diberikan kepada yang bersangkutan tanpa melalui pengagendaan dan pencatatan di buku ekspedisi. Berikut contoh surat dengan kata Cq pada Gambar Gambar 2.22 Surat dengan Kata Cq Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Istilah kata Cq pada surat adalah titipan, surat yang diberikan dari bagian Tata Usaha Kantor Pusat atau dari eksternal perusahaan yang dititipkan di Sekretaris untuk diteruskan ke bagian yang bersangkutan sesuai dengan tujuannya.

11 42 Gambar 2.23 Stempel yang Ditujukan Langsung Kepada Senior Manajer Terkait Sumber: Tata Usaha Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cap stempel pada Gambar 2.23 adalah cap stempel yang berasal dari bagian Tata Usaha Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Cap stempel tersebut terletak dibagian belakang surat. Sama dengan istilah Cq, pada baris diteruskan ke, ditujukan kepada Senior Manajer yang bersangkutan sesuai dengan yang dituliskan dan diberikan langsung tanpa melakukan pengagendaan di komputer dan pencatatan surat di buku ekspedisi Berikut ini adalah tampilan-tampilan pengagendaan surat dengan format yang berbeda di Sekretaris Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis.

12 43 Gambar 2.24 Agenda Surat Masuk Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Pengagendaan pada Gambar 2.24 diperuntukkan untuk mengagendakan surat yang berkategori Surat Masuk (surat masuk dari eksternal perusahaan maupun internal dari berbagai Sub Direktorat dan dari eksternal perusahaan) yang meminta disposisi Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis dengan tujuan untuk segera ditindaklanjuti, Nota Dinas yang membutuhkan disposisi dari Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. Untuk contoh pada Gambar 2.21 juga diagendakan pada surat masuk dan pada kolom keterangan mencatat langsung tujuan SM nya. Format dari Agenda Surat Masuk yaitu: 1. Nomor 2. Tanggal entry 3. Asal surat 4. Nomor surat 5. Tanggal surat 6. Perihal 7. Disposisi A1 (Direktur Utama) 8. Disposisi A2 (Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis) atau Pelaksana Harian A2 9. Tujuan Disposisi

13 Tanggal disposisi 11. Keterangan (diisi apabila terdapat staf yang ingin menarik atau memperbaiki surat yang sudah masuk di Sekretaris) Gambar 2.25 Agenda Surat Keluar Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Tampilan pengagendaan Surat Keluar diperuntukkan untuk mengagendakan semua jenis surat keluar bisa berupa Verbal, Berita Acara, Surat Perintah atau surat yang meminta tanda tangan Direktur kecuali Nota Dinas Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD). Untuk kategori Surat Keluar, setelah diagendakan pada bagian tepi kanan atas menuliskan nomor urut agenda/kode Sekretaris. Setelah diagendakan dan diberi nomor urut agenda/kode Sekretaris, kemudian surat dicatat ke dalam buku ekspedisi yang bernama buku agenda surat keluar seperti pada Gambar 2.26 Format dari Agenda Surat Keluar yaitu: 1. Nomor 2. Tanggal entry 3. Asal surat 4. Dikirim ke (sesuai dengan tujuan surat)/isi surat (judul surat) 5. Perihal 6. Jenis surat (surat keluar atau verbal)

14 45 7. Tanggal surat masuk (masuk ke Sekretaris A2) 8. Tanggal surat keluar 9. Keterangan (berupa TTD A2, jika sudah ditandatangani) 10. Note (diisi apabila ada revisi atau perbaikan dari Direktur) Format yang terdapat pada buku agenda surat keluar adalah 1. Nomor urut 2. Tanggal (tanggal dikirimnya surat oleh Sekretaris) 3. Dikirim kepada (tujuan pengiriman surat) 4. Nomor dan tanggal surat (dicatat hanya nomor saja) 5. Perihal 6. Pengirim (yang menerima surat pada saat didistribusikan) 7. Keterangan (berupa tanda tangan penerima surat) Berikut ini adalah buku agenda surat keluar. Gambar 2.26 Buku Agenda Surat Keluar Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Buku agenda surat keluar diperuntukkan untuk mencatat semua jenis Surat Keluar yang meminta tanda tangan Direktur Operasi dan Pengembangan Binsis,

15 46 baik itu berupa Surat Keluar, Berita Acara, Nota Dinas Surat Perintah Perjalanan Dinas dan sejenisnya Gambar 2.27 Agenda Nota Dinas Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Tampilan pengagendaan Nota Dinas pada Gambar 2.27 ini hanya untuk mengagendakan Surat Perintah Perjalanan Dinas Senior Manajer, Asisten Senior Manajer, dan para staf Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis. Nota dinas tersebut dibuat oleh masing-masing konseptor dan dicetak sebanyak 2 (dua) lembar untuk arsip Sekretaris dan untuk didistribusikan kepada masing-masing konseptor setelah mendapat ACC dari direktur. Khusus untuk Nota Dinas SPPD, pemberian nomor dan tanggal surat dilakukan oleh Sekretaris. Pemberian nomor dan tanggal surat dicatat setelah mendapatkan ACC dari Direktur. Format dari Agenda Nota Dinas yaitu: 1. Nomor 2. Tanggal masuk Nota Dinas ke Sekretaris 3. Konseptor (maknanya sama dengan asal surat) 4. Dikirim (sesuai dengan tujuan Nota Dinas) 5. Perihal 6. Nomor Nota Dinas (yang melakukan penomoran adalah Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis)

16 47 7. Tanggal Nota Dinas (yang melakukan penanggalan adalah Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis) 8. Keterangan (diisi apabila ada revisi atau perbaikan dari Direktur) Gambar 2.28 Agenda Undangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Tampilan pengagendaan Undangan diperuntukkan untuk Surat Undangan yang dihadiri oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. Jika Direktur sedang melaksanakan perjalanan dinas atau berhalangan hadir, pendisposisiannya bisa diwakilkan oleh Pelaksana harian Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. Format dari Agenda Undangan yaitu: 1. Nomor 2. Tanggal Undangan diterima oleh Sekretaris 3. Undangan dari 4. Nomor Undangan 5. Tanggal surat (Undangan) 6. Perihal (isi Undangan) 7. Undangan untuk 8. Hari dan tanggal 9. Waktu

17 Tempat 11. Rapat dipimpin oleh 12. Disposisi A1 13. Disposisi A2 14. Tanggal disposisi 15. Keterangan disposisi Selain mengagendakanke Microsoft Excel, memberi lembar disposisi (jika kategori Surat Masuk atau ditujukan untuk Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis). Disamping itu juga memilah-milah surat yang ditujukan untuk Sekretaris. Surat yang ditujukan untuk Sekretaris adalah surat yang pada bagian belakangnya terdapat stempel juga berupa tulisan A2 (kode Direksi untuk Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis) pada Gambar 2.29 yang berasal dari Tata Usaha Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Jika surat tersebut ditujukan untuk Sekretaris, oleh Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis diagendakan terlebih dahulu dan diberi lembar disposisi untuk mendapatkan hasil disposisi dari Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. Berikut contoh gambar stempel surat: Gambar 2.29 Cap Stempel Surat untuk A2 Sumber: Tata Usaha Kantor Pusat PT Pelindo 3 (2016) Jika pada stempel tersebut bertuliskan diteruskan ke A2, maka terlebih dahulu diagendakan pada agenda surat yang sesuai. Untuk kategori Surat Masuk, diagendakan ke daftar Agenda Surat Masuk Direktur Operasi dan PengembanganBisnis seperti pada Gambar Setelah diagendakan, diberi lembar

18 49 disposisi (jika untuk A2) dengan menuliskan nomor urut/tanggal entry surat/kode Sekretaris pada bagian nomor sesuai dengan pengagendaan di komputer, kemudian disortir menurut kategori surat dan dimasukkan ke dalam map yang sesuai. Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis menggunakan beberapa map agar pada saat surat dimasukkan ke dalam ruangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis terlihat lebih rapi dan tidak berantakan. Map yang digunakan oleh Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis antara lain: 1. Map Surat Masuk: Untuk kategori Surat Masuk dan Nota Dinas yang meminta disposisi 2. Map Nett: Untuk Nota Dinas SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas), (Senior Manajer), ASM (Asisten Senior Manajer), dan Staf Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis, surat yang meminta tanda tangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis bisa berupa Permohonan Cuti, Surat Keluar dan sejenisnya. 3. Map Urgent: Untuk surat yang keperluannya sangat mendesak 4. Map Plh: digunakan para SM yang sedang ditunjuk sebagai Pelaksana harian untuk mendisposisi surat jika Direktur sedang tidak ada di tempat atau sedang melaksanakan perjalanan dinas. 5. Map Verbal: Untuk Surat Verbal atau surat bersampul 6. Map Undangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Surat kategori Nota Dinas yang meminta tanda tangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis maka surat tersebut diagendakan ke dalam Agenda Nota Dinas Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis seperti pada Gambar 2.27 berupa SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) Para SM, ASM, dan Staf Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis. Surat kategori Surat Keluar dan Verbal, surat tersebut diagendakan ke dalam Agenda Surat Keluar Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis seperti pada Gambar Surat Verbal adalah surat ber-cover yang terdapat

19 50 beberapa nama jajaran Direksi untuk mengetahui isi dari surat tersebut. Surat yang diverbalkan adalah surat yang sekiranya penting untuk diketahui para Direksi. Contohnya, Peraturan Direksi, Berita Acara, Nota Kesepahaman, Surat Keluar yang penting untuk diverbalkan, dan lain-lain. Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis menggunakan 4 (empat) buku ekspedisi yang terdiri dari: 1. Buku Ekspedisi Internal Buku ini diperuntukkan untuk surat yang berada di area Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (SM Pemasaran & Pengembangan Bisnis, SM Manajemen, Mutu, dan Risiko, SM Pelayanan Kapal & Terminal, SM Manajemen Properti, Kepala Biro Hukum). Gambar 2.30 Buku Ekspedisi Internal Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Buku ini diperuntukkan untuk mencatat surat yang memakai lembar disposisi baik itu surat masuk dari eksternal, internal maupun Nota Dinas yang meminta disposisi Direktur. Contoh surat langsung pada Gambar 2.20 juga dicatat pada buku ekspedisi internal. Format dari buku ekspedisi internal yaitu: 1. Nomor urut. 2. Tanggal kirim (tanggal kirim surat).

20 51 3. Asal surat. 4. Dikirim kepada (tujuan pengiriman surat). 5. Perihal (mengisinya dengan menuliskan nomor urut/tanggal entry surat/kode Sekretaris). 6. Tanda tangan si penerima surat. 2. Buku Ekspedisi Eksternal Buku ini diperuntukkan untuk di luar area Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (Sekretaris Perusahaan). Gambar 2.31 Buku Ekspedisi Eksternal Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Buku ini diperuntukkan hanya untuk mencatat Nota Dinas perjalanan dinas milik Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis yang selanjutnya akan dikirimkan ke bagian Sekretaris Perusahaan Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Format dari buku ekspedisi eksternal yaitu: 1. Nomor urut. 2. Tanggal (tanggal kirim Nota Dinas Direktur ke bagian Sekretaris Perusahaan).

21 52 3. Perihal. 4. Ditujukan kepada. 5. Tanda tangan. 3. Buku Agenda Surat Keluar Gambar untuk buku ini terdapat pada Gambar Jenis buku ini diperuntukkan untuk surat yang telah mendapatkan tanda tangan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis, baik itu berupa Surat Keluar, Nota Dinas SPPD SM, ASM, dan staf, Berita Acara, Surat Perintah dan sejenisnya. 4. Buku Ekspedisi Verbal Buku Ekspedisi Verbal diperuntukkan baik di dalam area Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (SM Pelayanan Kapal dan Terminal, SM Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, SM Manajemen Properti, dan SM Manajemen Mutu dan Risiko) maupun di luar area Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis. Gambar 2.32 Buku Ekspedisi Verbal Sumber: Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis (2016) Buku ini diperuntukkan khusus untuk surat yang ber-cover atau bersampul seperti pada Gambar 2.19

22 53 Format dari buku ekspedisi verbal yaitu: 1. Nomor urut 2. Tanggal kirim (tanggal kirim surat) 3. Ditujukan kepada 4. Nomor/Tanggal/Perihal (mengisinya dengan menuliskan nomor urut/kode Sekretaris/tanggal entry surat) 5. Tanda tangan Untuk surat yang kepadanya bukan ditujukan untuk Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis tidak diberi lembar disposisi, melainkan langsung diberikan kepada yang bersangkutan sesuai dengan perihal surat dengan mengagendakan terlebih dahulu kemudian pada pojok kanan atas menuliskan nomor urut/tanggal entry surat/kode Direksi, langsung ke Senior Manajer tujuan dan dicatat ke buku ekspedisi internal 2.3 Pembahasan Dalam mengelola persuratan baik itu dari eksternal maupun internal perusahaan dibutuhkan suatu sistem yang efektif dan efisien, di mana sistem tersebut dapat mendukung jalannya arus kegiatan surat-menyurat guna melancarkan komunikasi antar perseorangan maupun kelompok. Untuk membangun suatu sistem yang efektif dan efisien dibutuhkan perangkat lunak (software) yang dapat menunjang aktivitas surat-menyurat. Menurut Kadir dan Triwahyuni (2013:7), perangkat (software) atau dikenal juga dengan sebutan program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya. Sebagai contoh, Microsoft Word merupakan contoh perangkat lunak pengolah kata, yaitu perangkat lunak yang berguna untuk membuat dokumen. Apabila sewaktu-waktu ada salah satu Staf, Senior Manajer, Asisten Senior Manajer yang menanyakan surat kita dapat dengan mudah mengetahui atau menelusuri surat tersebut dengan cara membuka data-data surat sesuai dengan

23 54 permintaan surat yang ditanyakan. Sistem tersebut telah diterapkan di Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada Sekretaris Direktorat SDM dan Umum dan Sekretaris Operasi dan Pengembangan Bisnis. Sekretaris Direktur SDM dan Umum dan Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis sama-sama menggunakan software yang diperuntukkan untuk mengagendakan semua jenis surat. Tetapi, kedua unit kerja ini menggunakan software yang berbeda. Pada Sekretaris Direktorat SDM dan Umum menggunakan suatu aplikasi yang peruntukkan khusus untuk semua jenis surat yang di dalamnya terdapat beberapa menu. Sedangkan pada Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis hanya menggunakan Microsoft Excel yang diperuntukkan untuk mengagendakan semua jenis surat. Jika ditinjau dari perbedaan penggunaan software tersebut, adapun beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki di masing-masing unit kerja. Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan penggunaan software pada Sekretaris Direktorat SDM dan Umum. Kelebihan: 1. Pekerjaan mengagendakan surat menjadi lebih rapi dan teratur. 2. Lebih mudah untuk menelusuri agenda surat yang ingin dicari 3. Lebih aman, karena menggunakan log in dan password yang hanya diketahui oleh Sekretaris Direktorat SDM dan Umum untuk membuka data-data surat. 4. Pencarian data surat menjadi lebih mudah dan cepat. Kelemahan: 1. Risiko kehilangan lebih besar karena komputer yang terkena virus. 2. Apabila terjadi kerusakan pada komputer maka agenda surat yang telah terekam akan hilang.

24 55 3. Masih tergantung dengan pihak si pembuat aplikasi karena hanya si pembuat aplikasi yang mengerti kunci untuk membuka aplikasi jika komputer mengalami kerusakan. Sedangkan pada Sekretaris Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis hanya menggunakan Microsoft Excel yang diperuntukkan untuk mengagendakan berbagai jenis surat. Adapun kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Kelebihan: 1. Aktivitas surat-menyurat menjadi lebih tertib dan teratur 2. Pencarian surat di agenda menjadi lebih mudah Kelemahan: 1. Butuh waktu lama dalam pencarian pengagendaan surat 2. Kurangnya keamanan data surat karena tidak memiliki pengaman seperti log in dan password pada saat membuka aplikasi Selain mengagendakan surat pada software, Sekretaris juga melakukan pengarsipan pada jenis surat tertentu. Di Sekretaris Direktur SDM dan Umum hanya mengarsip Nota Dinas yang bernomorkan DITSUM. Sedangkan di Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis surat yang diarsip adalah Nota Dinas SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) milik Senior Manajer, Asisten Senior Manajer, dan Staf Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis. Selain mengarsip Nota Dinas SPPD, Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis juga mengarsip surat yang tujuan pendisposisiannya ditujukan kepada Sekretaris berupa file di simpan. Kegiatan mengarsip di Sekretaris Direktorat SDM dan Umum dan Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis menyesuaikan dengan hasil disposisi Direktur SDM dan Umum dan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. Pada Sekretaris Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis terdapat

25 56 surat yang harus diarsip tanpa menunggu perintah dari Direktur, yaitu Nota Dinas. Nota Dinas yang dimaksud adalah Nota Dinas SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas). Pemberian nomor Nota Dinas SPPD dilakukan oleh Sekretaris Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis. 2.4 Hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan Selama melaksanakan praktik kerja lapangan, ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya: 1. Membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan dunia kerja. 2. Masih terlihat kaku dalam berhubungan dengan orang lain. 3. Kurang fokus, teliti dalam melakukan pengagendaan, dan kadangkadang suka lupa dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan. 4. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki penulis sehingga penulis merasa ada sedikit rasa tidak percaya diri dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

PEDOMAN SURAT - MENYURAT

PEDOMAN SURAT - MENYURAT PEDOMAN SURAT - MENYURAT DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 3 3.1 Pengolongan Surat..... 3 3.2 Teknik Pembuatan dan Penyusunan Surat...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. waktu 5 (lima) bulan, kerja praktik pada bagian Sekretaris Direktorat Keuangan PT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. waktu 5 (lima) bulan, kerja praktik pada bagian Sekretaris Direktorat Keuangan PT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kerja praktik berlangsung selama 90 (Sembilan puluh) hari. Dalam kurun waktu 5 (lima) bulan, kerja praktik pada bagian Sekretaris Direktorat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian kurang lebih tiga bulan melaksanakan beberapa tugas-tugas pokok. Tugas-tugas tersebut antara lain melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sekretaris Bagian Umum Dan Kepegawaian pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo adalah melakukan beberapa kegiatan kesekretariatan yang akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA A. Pengertian Surat Masuk dan Surat Keluar Surat masuk adalah surat yang diterima oleh suatu

Lebih terperinci

BAB 2 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB 2 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB 2 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan Pelindo 3 merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang Mengingat : bahwa untuk tertib

Lebih terperinci

APRIL 26, 2016 USER GUIDE E-SURAT V2 ELEKTRONIK SURAT VERSI 2 APLIKASI & TELEMATIKA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KOTA SURABAYA

APRIL 26, 2016 USER GUIDE E-SURAT V2 ELEKTRONIK SURAT VERSI 2 APLIKASI & TELEMATIKA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KOTA SURABAYA APRIL 26, 2016 USER GUIDE E-SURAT V2 ELEKTRONIK SURAT VERSI 2 APLIKASI & TELEMATIKA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KOTA SURABAYA Daftar Isi I. Login... 4 II. Profil Saya... 5 1. Struktural

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega No.805, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Tata Naskah Dinas. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa untuk tertib administrasi dan penyeragaman sistem

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 01300 05159

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Bagian SDM PT Garam (Persero) Surabaya. : Nugraeni Wulan Puspita

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Bagian SDM PT Garam (Persero) Surabaya. : Nugraeni Wulan Puspita BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Metode Pelaksanaan Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 60 (enam puluh) hari. Dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, program Proyek Akhir yang dilaksanakan pada Bagian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1360, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Menyurat Surat merupakan bagian yang sangat penting bagi organisasi atau instansi, karena surat dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tertulis dan juga

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA -1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENGELOLA

Lebih terperinci

Kode Dokumen Revisi 0 Tanggal 28 Juli Manual Prosedur Surat Menyurat

Kode Dokumen Revisi 0 Tanggal 28 Juli Manual Prosedur Surat Menyurat Kode Dokumen 0000804012 Revisi 0 Tanggal 28 Juli 2015 Manual Prosedur Surat Menyurat LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (LP3) Universitas Brawijaya Malang 2015 Manual Prosedur Pengelolaan Surat

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA SPPD REKTORAT. 1.0 Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa SPPD Rektorat sesuai ketentuan.

PROSEDUR KERJA SPPD REKTORAT. 1.0 Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa SPPD Rektorat sesuai ketentuan. SPPD REKTORAT SOP-UMG-G7.1 1 dari 3 1.0 Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa SPPD Rektorat sesuai ketentuan. 2.0 Ruang Lingkup Prosedur ini menunjukkan bahwa proses SPPD Rektorat mulai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Metode Pelaksanaan Pelaksanaan kerja praktek berlangsung selama dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan. Kerja praktek yang dilaksanakan pada sekretaris PT Pelindo Properti Indonesia,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA

ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas administrasi penyelenggaraan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI

Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI Diterima Tgl : Agenda No : Dari : Pengirim No Surat : Catatan : 1. Mohon tidak memisahkan lembar disposisi ini dari suratnya 2. Pengisian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan proyek akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan, kurun waktu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan proyek akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan, kurun waktu 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan proyek akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan, kurun waktu 3 (tiga) bulan. Pelaksanaan proyek akhir dilaksanakan pada: Tanggal : 20 Maret 2012 19 Mei 2012 Tempat

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN SURAT MASUK KELUAR

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN SURAT MASUK KELUAR 4..04 1/ O1. Tujuan Prosedur ini memberikan pedoman untuk pelaksanaan pengendalian surat masuk dan surat keluar dinas dan nondinas.. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku bagi pelaksanaan pengendalian yang

Lebih terperinci

Manual SIAP DITJENSPK. Disiapkan Oleh CV. Lightbulb. Manual SIAP-SETSPK

Manual SIAP DITJENSPK. Disiapkan Oleh CV. Lightbulb. Manual SIAP-SETSPK SIAP Manual DITJENSPK Aplikasi ini adalah sebuah sistem terintegrasi untuk mengatu proses masuk dan keluar surat dalam sebuah direktorat serta mengotomasi proses disposisi dari eselon yang lebih tinggi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT SALINAN Menimbang : BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara No.2099, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR74 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR.../IT3/TU/2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan proyek akhir berlangsung selama 3 bulan (tiga) bulan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan proyek akhir berlangsung selama 3 bulan (tiga) bulan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Metode Pelaksanaan Pelaksanaan proyek akhir berlangsung selama 3 bulan (tiga) bulan. Dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan ini, pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan - ITB Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian BAB III PEMBAHASAN 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian Menurut Barthos (2005: 36) Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal 36 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, bahwa

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - SALINAN BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL Yth. 1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya; 2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1622, 2014 KEMEN KKP. Tata Naskah Dinas. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PETUNJUK MANUAL SIAP HUKUM UNTUK SKPD

PETUNJUK MANUAL SIAP HUKUM UNTUK SKPD PETUNJUK MANUAL SIAP HUKUM UNTUK SKPD A. TAHAPAN PENGAJUAN KEPUTUSAN BUPATI BARU 1. Login aplikasi sesuai akun terdaftar. - Setelah membuka halaman siaphukum.indramayukab.go.id klik menu login. - Masukkan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/X/2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain.

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Surat Menyurat Surat menyurat tidak pernah lepas dari suatu organisasi, kegiatan tersebut merupakan hal yang penting dalam mendapatkan informasi baik secara internal maupun secara

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2012

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2012 PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang Mengingat a. bahwa

Lebih terperinci

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA 1 Nomor : 78 BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Tahun 2007 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN SURAT DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 289 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP AKTIF DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN PERATURAN BUPATI/PERATURAN BERSAMA BUPATI DAN SURAT KEPUTUSAN BUPATI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DENGAN

Lebih terperinci

-5- BAB I PENDAHULUAN

-5- BAB I PENDAHULUAN -5- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19) BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2015 KEMENAKER. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian pada pembuatan sistem ini menggunakan SDLC Model

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian pada pembuatan sistem ini menggunakan SDLC Model BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada pembuatan sistem ini menggunakan SDLC Model Waterfall. Seperti yang dijelaskan pada Gambar 2.1, model waterfall memiliki

Lebih terperinci

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, - 1- PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH 34 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS, PENEMPATAN a.n, u.b, Plt, Plh DAN Pj, PARAF, PENANDATANGANAN,

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 347, 2016 KEMENPU-PR. Tata Naskah Dinas. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

-1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA -1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 60 (enam puluh) hari. Dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan ini, program Proyek Akhir yang dilaksanakan pada bagian

Lebih terperinci

BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS

BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS A. Persyaratan Penyusunan Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis. Dalam penyusunannya perlu

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN

PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN DIKLAT OPK 2016 PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN Landasan Hukum PERATURAN DIREKSI BPJS KETENAGAKERJAAN NOMOR PERDIR/09/072015 TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM Pedoman Tata Naskah Pedoman

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT SALINAN BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - FORMAT NASKAH DINAS

- 1 - FORMAT NASKAH DINAS - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT FORMAT NASKAH DINAS Jenis naskah

Lebih terperinci

2014, No

2014, No 2014, No.248 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.533, 2016 KEMENKUMHAM. Pencabutan. Tata Naskah Dinas. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI BAGIAN SDM DAN UMUM PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG

PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI BAGIAN SDM DAN UMUM PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI BAGIAN SDM DAN UMUM PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN 1. Definisi dan Dasar Pembangunan Aplikasi e-office Tujuan Aplikasi e-office... 2

A. PENDAHULUAN 1. Definisi dan Dasar Pembangunan Aplikasi e-office Tujuan Aplikasi e-office... 2 DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN 1. Definisi dan Dasar Pembangunan Aplikasi e-office... 1 2. Tujuan Aplikasi e-office... 2 B. MENU DAN CARA PENGGUNAAN 1. Cara Membuka Aplikasi e-office... 3 2. Pengaturan Kop

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BAB V PROSES PENGURUSAN SURAT

BAB V PROSES PENGURUSAN SURAT BAB V PROSES PENGURUSAN SURAT A. Pengertian Proses pengurusan surat adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan sejak surat diterima hingga penyampaian kepada pejabat yang dituju dan proses kegiatan yang

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut. BAB II FORMAT SOP A. Susunan SOP Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut. 1. Kepala Bagian Kepala SOP terdiri dari: a. kop naskah dinas, yang disesuaikan dengan ketentuan dalam Petunjuk Pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 1 AGUSTUS 2011 NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG : TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SUKABUMI Sekretariat

Lebih terperinci

Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) - User Pengguna

Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) - User Pengguna LOGIN 1 Gambar diatas merupakan tampilan halaman awal dari Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE), untuk masuk ke aplikasi, Sekertaris persuratan harus memasukan Username dan Password (Petunjuk 1

Lebih terperinci

Prosedur registrasi terhadap layanan perijinan perdagangan secara online via web INATRADE.

Prosedur registrasi terhadap layanan perijinan perdagangan secara online via web INATRADE. Registrasi Hak Akses INATRADE Revisi : - Nomor : v1.6.2 Tanggal : 10 Feb 2010 Halaman : 1 dari 7 A. Deskripsi Prosedur registrasi terhadap layanan perijinan perdagangan secara online via web INATRADE.

Lebih terperinci

Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik. Petunjuk Teknis

Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik. Petunjuk Teknis Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik Petunjuk Teknis Kementerian Lingkungan Hidup 2011 Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik Petunjuk Teknis Kementerian Lingkungan Hidup 2011 Kata Pengantar Salah satu

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEDOMAN TATA NASKAH DINAS SISTEMATIKA BAB I JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS A. Naskah Dinas

Lebih terperinci

USER MANUAL APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

USER MANUAL APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN USER MANUAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

SIAS. [ Sistem Informasi Surat ] Manual Pengguna

SIAS. [ Sistem Informasi Surat ] Manual Pengguna SIAS [ Sistem Informasi Surat ] Manual Pengguna Oleh PPTI UB Januari 2013 Contents Pendahuluan... 2 1.Login... 2 1.2 Info... 2 2.1 Status... 2 2.2 Info Pengguna... 3 2.3 Jenis Surat... 3 2.4 Kop Surat...

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci