dokumen-dokumen yang mirip
Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking JULY 2010

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta.

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar

IV. GAMBARAN UMUM Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode

BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Terutama pasca krisis keuangan dunia yang menjadi titik awal pergerakan

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. baik daripada pesaingnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami

ASUMSI PERTUMBUHAN EKONOMI APBN Tabel 1. Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2011 dan 2012

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

SEMINAR NASIONAL ZAKAT. Potensi Pengoperasian ZAKAT Pusat Kajian Strategis BAZNAS, 8 Desember 2016 Dr. Zainulbahar Noor, Wakil Ketua BAZNAS

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013

Meningkatnya Impor Barang Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan Ekspor ke Pasar Nontradisional

BAB II PERKEMBANGAN BRIC. signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

10 Negara yang Punya Reaktor Nuklir Terbesar Di Dunia Minggu, Oktober 21, 2012 Azmi Cole Jr.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan. Globalisasi

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Perusahaan terkemuka dengan upaya suap dalam menjalankan bisnisnya di luar negeri, turut menghambat pembangunan di negaranegara

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kini lebih cenderung untuk menginvestasikan dana yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar

Global Small Business Confidence Monitor

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2014

TANTANGAN DAN PELUANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri garmen semakin mengglobal. Perkembangan ini dimulai

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Tinjauan Pasar Kerja Indonesia

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015

Surat Kabar Harian YOGYA POS, terbit di Yogyakarta Edisi 12 Oktober KEPENDUDUKAN DAN KEPENDIDIKAN ISLAM Oleh : Ki Supriyoko

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

ASEAN ADB memperkirakan Jepang akan tumbuh 2,2% pada 2012 dan 1,5% pada 2013 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015

PROGRAM SEMESTER (PROMES)

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sudah sejak lama terkenal dengan

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menerjang Arus Globalisasi ACFTA dan Masa Depan Ekonomi Politik Indonesia

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2017

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir ini sedang dalam fase

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

Karakter Bangsa Sebagai Modal Sosial Untuk Menghadapi Tantangan Pembangunan Global Kamis, 15 Januari 2009

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

BERITA RESMI STATISTIK

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

Transkripsi:

opini hari Rabu, tanggal 3 Februari 2010, halaman 6, menyatakan : Bagi Indonesia, pendekatan realistis lebih baik ditempuh daripada mencegah atau menghindari persaingan dengan produk China. Indonesia punya kekuatan dalam sumber daya (SDA) dan produk-produk berbasis SDA. Bahkan produk-produk yang bersaing langsung dengan China, seperti tekstil, garmen, dan alas kaki, tak semua jenis kalah dalam persaingan. Produkproduk tertentu tetap dapat bersaing, apalagi jika produk tersebut mempunyai keunikan Indonesia. Jadi negara Indonesia harus sudah melangkahkedepan agar tidak kalah bersaing di era perdagangan bebas atau pasar bebas. Sebagai contoh perdagangan di Pasar Tanah Abang, produkproduk tekstil China sudah dapat memasuki Pasar Tanah Abang bersaing dengan produk-produk tekstil buatan dalam negeri. Demikian juga untuk produk-produk mainan seperti yang djual di Pasar Gembrong, Prumpung, Jakarta Timur dan ditempat penjualan lainnya di Indonesia terlihat produk-produk mainan asal China sudah diterima oleh masayarakat Indonesia, yang kemungkinan karena harganya lebih murah dibandingkan dengan produk-produk sejenis yang serupa. Untuk itu, guna melindungi kepentingan dalam negeri Indonesia di era perdagangan atau pasar bebas, negara Indonesia dapat saja mengambil inisiatif atau ikut berperan (seperti melalui pembuatan regulasi/peraturan perundang-undangan atau fasilitas). Hal seperti itu pernah dilakukan seperti melalui kebijakan dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 lewat peningkatan akses pembiayaan dan pembinaan manajemen Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM). Terkait dengan peran negara maka berikut ini penulis kutip tulisan Dodi Mantra didalam koran Kompas berjudul Jurus Tendang Tangga China terbitan hari Kamis, 4 Februari 2010, halaman 6, yang berbunyi sebagai berikut : Realitas pasar pada kenyataannya tidaklah bebas seperti yang digambarkan oleh teori-teori neoliberal. Sebagaimana kritik Polanyi, terciptanya kebebasan pasar bukanlah merupakan proses alamiah. Akan tetapi tidak dapat dilepaskan dari adanya campur tangan negara (Polanyi, 2001). Karenanya, cepat atau lambat, dan suka atau tidak suka, serta siap atau tidak siap, negara dan bangsa Indonesia serta ASEAN menghadapi langsung atau tidak langsung persaingan pasar/pasar bebas/perdagangan bebas, termasuk tantangan dari lima negara berkembang yang tergabung dengan istilah BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa). Negara Indonesia sebagai negara anggota ASEAN, ternyata potensi ekonominya mendapat perhatian dunia. Mirza Adityaswara melalui ulasannya di koran Kompas berjudul BRICS, E-7, dan Indonesia terbitan hari Rabu tanggal 27 April 2011, halaman 7, telah menulis sebagai berikut : 14 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011 Meskipun tidak masuk dalam BRICS, potensi ekonomi Indonesia diakui dunia internasional. Perusahaan konsultan Pricewaterhouse Coopers (PwC) tahun 2006 (the World in 2050) memprediksi ekonomi tujuh negara berkembang (E-7) pada tahun 2050 akan 50 % lebih besar daripada tujuh negara maju (G7). E-7 meliputi BRIC ditambah Meksiko, Indonesia, dan Turki. Goldman Sachs awal 2011 membuat istilah Growth Market untuk menggambarkan delapan negara dengan pertumbuhan paling dinamis, meliputi BRIC plus Meksiko, Korea Selatan, Indonesia, dan Turki Ada pula istilah yang dipakai Economist Intelligence Unit tahun 2009 dimana Indonesia masuk didalamnya, yaitu CIVETS (Colombia, Indonesia, Vietnam, Egypt, Turkey, South Africa). Berkaitan dengan potensi ekonomi Indonesia sebagaimana telah dikuti di atas maka Nur Hasan Murtiaji telah membuat sebuah tulisan berjudul Indonesia Kutub Baru Global didalam koran Republika tebitan hari Selasa tanggal 16 Agustus 2011 telah menulis sebagai berikut : Dalam laporan PwC berjudul The World in 2050 Beyond the BRIC's : a broader look at emerging market growth prospects yang ditulis ekonom John Hawksworth dan Gordon Cookson disebutkan bahwa ekonomi Jerman, Inggeris, dan Perancis pada 2050 diproyeksikan lebih kecil ketimbang Rusia, meksiko, dan Indonesia. PwC menggolongkan Cina, India, Brasil, Rusia, Indonesia, Meksiko, dan Turki sebagai Kelompok E7. Sedangkan G7 terdiri atas AS, Jepang, Jerman, Inggeris, Perancis, Italia, dan Kanada. Sebagai penutup dari tulisan ini, maka belajar dari pengalaman keberhasilan negara-negara yang tergabung dalam BRICS, ASEAN perlu bersatu, bersinergi, memetakan potensi dan mendayagunakan kekuatan yang dimilikinya sehingga tidak hanya menjadi objek di era perdagangan bebas/pasar bebas, tetapi juga sekaligus dapat menjadi subjek penentu di era tersebut, termasuk antisipasi dinamika yang terjadi di internal negara-negara anggota ASEAN agar tidak menggoyahkan pelaksanaan tujuan ASEAN dan pelaksanaan Piagam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Harapannya, ASEAN akan semakin kredibel dan disegani didunia. Masyarakat negara-negara anggota ASEAN akan merasa memiliki ASEAN, termasuh apakahdimungkinkan pembentukan Komunitas Tax Court se-asean. Terakhir, berharap ASEAN bermanfaat untuk masyarakatnya.

Perpisahan Bapak Winarto Suhendro dengan pejabat eselon II dan III Set PP TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011 15

Capacity Buildin in pic 16 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011

ng Tax Court 2011 ctures TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011 17

Permohonan Banding & Gugatan Per 31 Oktober 2011 20 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011

Rekapitulasi Hasil Putusan per 31 Oktober 2011 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011 21

Permohonan Banding & Gugatan Per 30 November 2011 22 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011

Rekapitulasi Hasil Putusan per 30 November 2011 TC MEDIA EDISI 40 NOVEMBER - DESEMBER 2011 23