TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN. Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBEBANAN JALAN RAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERENCANAAN, PEMBANGUNAN, DAN PERAWATAN JEMBATAN. oleh : Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Malang, 8 Mei 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proses Perencanaan Jembatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau

BAB II PERILAKU DAN KARAKTERISTIK JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Katungau Kalimantan Barat, jembatan merupakan sebuah struktur yang dibangun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 4 KAJIAN TEKNIS FLY OVER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

JEMBATAN. Februari Bahan Bahan Jembatan

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4.1 URAIAN MATERI I : MENENTUKAN MODEL DAN BEBAN JEMBATAN

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

TUGAS AKHIR RC

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DELI KECAMATAN MEDAN-BELAWAN TUGAS AKHIR GRACE HELGA MONALISA BAKARA NIM:

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

ABSTRAK. Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono, ST, MT

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERILAKU DAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain atau

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

membuat jembatan jika bentangan besar dan melintasi ruas jalan lain yang letaknya lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. mulailah orang membuat jembatan dengan teknologi beton prategang.

BAB III METODOLOGI PENULISAN

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN

Rico Daniel Sumendap Steenie E. Wallah, M. J. Paransa Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

MODUL 1 STRUKTUR BAJA II. Pengenalan Jembatan Baja. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

PERENCANAAN JEMBATAN. JALAN BY PASS PROF. Dr. Ir. IDA BAGUS MANTRA, GIANYAR, BALI

Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah, bangunan pelengkap dan pengaman jembatan serta trotoar.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi dan Klasifikasi jembatan serta standar struktur jembatan I.1.1 Definisi Jembatan : Jembatan adalah suatu struktur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan

BEBAN JEMBATAN AKSI KOMBINASI

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN LINGKAR UNAND,PADANG

Key Word : Interchange Planning, Cost Analysis, Cost Resultshows.

Persembahan Untuk Bangsa dan Tanah Air Ku... Indonesia... Untuk Papa dan Mama. Untuk Segenap Cinta Yang Papa Mama Berikan...

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LAYANG SUMPIUH - BANYUMAS

BAB VI REVISI BAB VI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memungkinkan suatu jalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS FLY OVER SIMPANG BANDARA TANJUNG API-API, DENGAN STRUKTUR PRECAST CONCRETE U (PCU) GIRDER. Laporan Tugas Akhir

PERBANDINGAN DESAIN GELAGAR BAJA KONVENSIOMAL DAN CASTELLA

BAB I PE DAHULUA 1.1 Umum

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE GELAGAR BENTANG 15 METER DENGAN PRINSIP ELASTIK PENUH

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, yaitu konstruksi struktur atas dan struktur bawah jembatan. Bagianbagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jurang, lembah, jalanan, rel, sungai, badan air, atau hambatan lainnya. Tujuan

Perancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori

TNAAN TAKA. Jembatan merupakan salah satu infrastruktur jalan dengan suatu konstruksi

ANALISA PERENCANAN JEMBATAN KALI WULAN DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK UNTUK BANGUNAN ATAS

Transkripsi:

TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

Peraturan Spesifikasi pembebanan yang membahas masalah beban dan aksi-aksi lainnya yang akan digunakan dalam perencanaan jembatan jalan raya termasuk jembatan pejalan kaki dan bangunan-bangunan sekunder yang terkait dengan jembatan adalah Pembebanan untuk Jembatan (RSNI T-02-2005) yang merupakan revisi dari SNI 03-1725-1989 (Tata Cara Pembebanan Jembatan Jalan Raya).

Standar Perencanaan Perencanaan jembatan didasarkan pada peraturanperaturan yang berlaku di Indonesia dan yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum, antara lain: 1. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPJJR) SKBI-1.3.28. 1987. 2. Bridge Management System (BMS 1992), 3. Panduan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992. 4. Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan RSNI T-02-2005. 5. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya SNI-03.28.33. 1992. 6. Peraturan Pelaksanaan Pembangunan Jembatan No.04/ST/BM/1974.

Standar Perencanaan (lanjutan) 6. Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang SKSNI T- 15-1991-03. 7. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI) NI-2-1971. 8. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan antar Kota No.038/T/BM/1997. 9. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) No.036/T/BM/1997. 10.Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI- 2.3.26. 1987. 11.Peraturan lain yang masih berlaku dan sesuai dengan kondisi yang ada.

Klasifikasi Jembatan menurut kegunaan : 1. Jembatan jalan raya (highway brigde) 2. Jembatan pejalan kaki (foot path) 3. Jembatan kereta api (railway brigde) 4. Jembatan jalan air 5. Jembatan jalan pipa 6. Jembatan militer 7. Jembatan penyebrangan

Klasifikasi jembatan menurut jenis material : 1. Jembatan kayu 2. Jembatan baja 3. Jembatan beton bertulang dan prategang 4. Jembatan komposit

Klasifikasi Jembatan menurut letak lantai jembatan : 1. Jembatan lantai kendaraan di bawah 2. Jembatan lantai kendaraan di atas 3. Jembatan lantai kendaraan di tengah 4. Jembatan lantai kendaraan di atas dan di bawah (double deck bridge)

Klasifikasi Jembatan menurut bentuk umum struktur : 1. Jembatan gelagar (girder brdge) 2. Jembatan pelengkung/busur (arch bridge) 3. Jembatan rangka (truss bridge) 4. Jembatan portal (rigid frame bridge) 5. Jembatan gantung (suspension bridge) 6. Jembatan kabel (cable-stayed bridge) 7. Jembatan plat beton bertulang (RC slab) 8. Jembatan boks beton (RC box)

Kelas jembatan yang didesain dengan menggunakan Loading Bina Marga (LBM) : Kelas standard : sebesar 100% LBM Kelas sub standard : sebesar 70% LBM Kelas low standard : sebesar 50% LBM

Pembagian kelas jembatan berdasarkan lebar (m) dan LBM (%) :

Konstruksi Jembatan terdiri dari : 1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures) 2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures)

Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures) Konstruksi bagian atas jembatan meliputi : Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran - Peninggian trotoir/kerb - Konstruksi trotoir Lantai kendaraan + perkerasan Balok diafragma/ikatan melintang Balok gelagar Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem, ikatan tumbukan) Perletakan (rol dan sendi)

Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliputi : 1. Pangkal jembatan/abutment + pondasi 2. Pilar/pier + pondasi

Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri dari enam bagian pokok, yaitu : 1. Bangunan atas 2. Tumpuan 3. Bangunan bawah 4. Pondasi 5. Oprit (timbunan di belakang abutment) 6. Bangunan pengaman jembatan.

SK.SNI T-02-2005 Beban dapat dikategorikan dalam : 1. Beban Primer 2. Beban Sekunder 3. Beban Khusus

Beban Primer 1. Beban mati 2. Beban hidup 3. Beban kejut 4. Gaya akibat tekanan tanah

Beban Sekunder 1. Beban angin 2. Gaya akibat perbedaan suhu 3. Gaya akibat rangkak dan suhu 4. Gaya rem dan traksi 5. Gaya akibat gempa bumi 6. Gaya gesekan pada tumpuan yang bergerak

Beban Khusus 1. Gaya sentrifugal 2. Gaya tumbuk pada jembatan layang 3. Gaya dan beban selama pelaksanaan 4. Gaya aliran air (arus dan gelombang)

Bagan alir untuk perencanaan beban jembatan :

RSNI T-02-2005 RSNI T-02-2005.pdf Thanks for your attention and success with your study!