OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda

dokumen-dokumen yang mirip
BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

PEMROGRAMAN LINEAR YULIATI,SE,MM

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

BAB 2 PROGRAM LINEAR

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK

Model Linear Programming:

BAB 2. PROGRAM LINEAR

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

: METODE GRAFIK. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya

Operations Management

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik

Manajemen Operasional

LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi.

METODE SIMPLEKS (MS)

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP

Model Linear Programming:

BAB 2 Alamanda. LINEAR PROGRAMMING: METODE GRAFIK Fungsi Tujuan Maksimasi dan Minimasi

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pemrograman Linier (Linear Programming) Materi Bahasan

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK

Sejarah Perkembangan Linear Programming

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT

MODEL DAN PERANAN RO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Bab 2 LANDASAN TEORI

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

III KERANGKA PEMIKIRAN

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS)

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih

DEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL. Pertemuan 6

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

Ardaneswari D.P.C., STP, MP.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK

Integer Programming (Pemrograman Bulat)

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM LINIER PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2 DEFINISI PROGRAM LINIER (1)

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro

Pemodelan dan Linier Programming (LP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemrograman Linier (1)

LINIER PROGRAMMING. By Zulkifli Alamsyah /ZA 1

OPERATION RESEARCH-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-1. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Kosep Dasar Riset Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

PROGRAM LINEAR. tersebut. Dua macam fungsi Program Linear: tujuan perumusan masalah

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

a. untuk (n+1) genap: terjadi ekstrem, dan jika (ii) f (x ) > 0, maka f(x) mencapai minimum di titik x.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bahan A: 6x + 4x 24. Bahan B Harga jual ($1000) 5 4. Identifikasi fungsi tujuan Pendapatan total yang harus dimaksimumkan adalah

BAB I PENGANTAR PROGRAM LINIER

APLIKASI PROGRAM LINIER MENGGUNAKAN LINDO PADA OPTIMALISASI BIAYA BAHAN BAKU PEMBUATAN ROKOK PT. DJARUM KUDUS

BAB IV. METODE SIMPLEKS

Bentuk Standar. max. min

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul Mata Kuliah. Pemrograman Linear MAT Disusun Oleh: Rully Charitas Indra Prahmana

LINEAR PROGRAMMING-1

Pengantar Teknik Industri TIN 4103

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH

BAB 3 LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING 3.1 DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

III KERANGKA PEMIKIRAN

Perhatikan model matematika berikut ini. dapat dibuat tabel

BAB III. METODE SIMPLEKS

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL

Algoritma Simpleks Dan Analisis Kepekaan

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Arti riset operasi (operations research) telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli.

Transkripsi:

OPERATIONS RESEARCH oleh Bambang Juanda

Analisis (Metode) Kuantitatif: pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan manajerial. Operations Research (Management Sciences): Aplikasi metode-metode kuantitatif dalam pembuatan keputusan di lingkungan bisnis, industri, pemerintah, militer, dll dgn tujuan memperbaiki kualitas keputusan manajerial

TAHAPAN UMUM DALAM OPERATION RESEARCH Perumusan Masalah Penyusunan Model Pengumpulan Data Penentuan Solusi Uji Kelayakan Model - Uji Solusi -Analisis Hasil Implementasi Hasil

Pendekatan OR (Management Sciences) dalam Pemecahan Masalah 1. Menerapkan Metode Ilmiah: a) pengamatan & perumusan masalah b) penyusunan Model (Hipotesis) c) pengumpulan data d) penentuan, uji, & analisis solusi/hasil 2. Pedekatan sistem (utk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan)

Penyusunan Model Model: Abstraksi (penyederhanaan) realitas Ada 3 jenis Model: 1. Model Iconic; representasi fisik dari objek dgn skala berbeda. Mis: mobil2an. 2. Model Analog (skematik); digambarkan dgn sifat fisik lainnya. Meteran (ukuran) temperatur mobil menggambarkan sistem pendingin mobil. 3. Model matematik (simbol)

Symbolic (Mathematical) Model Peubah Keputusan (controllable variables) uncontrollable variables Model matematik a) Fungsi Tujuan b) Kendala (restriksi) Output Model (hasil) Peubah Keputusan: nilainya dari output model (dikontrol decision maker) Peubah yg tidak dapat dikontrol: 1) Nilai diketahui pasti koefisien model (model deterministik) 2) Nilai tidak diketahui pasti model stokastik Kendala (constraint): membatasi nilai peubah keputusan akibat kendala teknologi, ekonomi, sumberdaya yg berkaitan dgn pemasalahan, dll.

LINEAR PROGRAMMING suatu teknik pemodelan matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan dalam pengalokasian sumberdaya yang terbatas

Empat Karakteristik Masalah LP: 1) Cari TUJUAN optimal (maks /min). 2) Ada kendala atau restriksi. 3) Ada alternatif (bisa tak hingga) keputusan yang dapat dipilih. 4) Semua komponen model dlm persamaan atau pertidaksamaan linear.

5 Asumsi Dasar Masalah LP: 1) Kondisi pasti (certainty), semua parameter model dapat diperkirakan dan nilainya tidak berubah selama periode pengkajian. 2) Proporsionality; jika harga 1 TV Rp 1 juta, maka harga 5 TV Rp 5 juta. 3) Additivity; total semua aktivitas sama dengan jumlah aktivitas-aktivitas individu. 4) Divisibility; solusi dapat berupa bilangan pecahan. 5) Nonnegativity; kuantitas tidak mungkin bernilai negatif.

Contoh Masalah Perusahaan Furnitur Sebuah perusahaan furnitur memproduksi meja dan kursi dengan harga bersaing. Proses produksi keduanya serupa, membutuhkan beberapa jam di bagian carpentry (memotong, mengukir, dan lainlain) dan bagian finishing (penghalusan dan pengecatan). Untuk memproduksi 1 meja membutuhkan waktu 4 jam di bagian carpentry, dan 2 jam di bagian finishing. Sedangkan untuk memproduksi 1 kursi membutuhkan waktu 3 jam di bagian carpentry, dan 1 jam di bagiam finishing. Tiap minggu produksi berjalan, 240 jam tersedia di bagian carpentry dan 100 jam di bagian finishing. Keuntungan tiap meja adalah $ 7; dan keuntungan tiap kursi adalah $ 5. Perusahaan ingin menentukan jumlah meja dan jumlah kursi yang diproduksi agar memberikan keuntungan maksimum.

Data Perusahaan Furnitur Jumlah jam utk memproduksi 1 unit Department Meja (X 1 ) Kursi (X 2 ) Jumlah jam per minggu Carpentry 4 3 240 Painting/ varnishing Profit per unit Peubah keputusan: 2 1 100 $ 7 $ 5 X 1 = jumlah meja yang diproduksi X 2 = jumlah kursi yang diproduksi Tujuan Maks keuntungan = 7 X 1 + 5 X 2 Dengan kendala: 4 X 1 + 3 X 2 240 (carpentry constraint) 2 X 1 + 1 X 2 100 (painting constraint) X 1, X 2 0 (nonnegativity constraint)

Struktur Data Model LP Jenis Jenis Kegiatan Sumber (fasilitas)/kendala Pemakaian sumber per unit kegiatan 1 2 3... n Kapasitas sumber 1 a 11 a 12 a 13... a 1n b 1 2 a 21 a 22 a 23... a 2n b 2 3 a 31 a 32 a 33... a 3n b 3............ m a m1 a m1 a m1... a m1 b m Perubahan Z tiap unit Tingkat kegiatan C 1 C 2 C 3... X 1 X 2 X 3... C n X n

Model Umum LP n Fungsi Tujuan : Maks Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 +... +C n X n = C j X j n j=1 Dengan kendala : a ij X ij b i, I = 1, 2,..., m j = 1 atau a 11 X 1 + a 12 X 2 +... + a 1n X n b 1 a 21 X 1 + a 22 X 2 +... + a 2n X n b 2 : a m1 X 1 + a m2 X 2 +.. + a mn X n b m X j 0, j = 1, 2, 3,... n X j a ij : Tingkat kegiatan ke-j yang dipilih : banyaknya sumber (fasilitas) ke-i yang diperlukan untuk menghasilkan 1 unit kegiatan (output) ke-j b i : banyaknya sumber ke-i yang tersedia untuk dialokasikan ke setiap unit kegiatan Z : Nilai yang dioptimalkan (maks atau minimum) C j : Kenaikan nilai Z jika ada pertambahan 1 unit kegiatan ke-j = Z X j

Metode Grafik Paling mudah, hanya 2 peubah keputusan Memberikan penjelasan prosedur metode lain (simpleks) Tahapan Solusi dengan Metode Grafik 1. Formulasikan masalah dalam fungsi matematika; 2. Buat grafik semua persamaan kendala; 3. Identifikasikan daerah solusi feasible; 4. Pilih salah satu tehnik grafik: - metode Titik Pojok - metode garis iso-profit atau iso-cost; 5. Cari Solusi optimal.

2 X1 + 1 X2 100 4 X1 + 3 X2 240

METODE TITIK POJOK (Meja=30, Kursi=40) Evaluasi nilai fungsi tujuan 7 X 1 + 5 X 2, untuk semua titik pojok (X 1,X 2 ) 1- ( 0, 0) 7 ( 0) + 5 ( 0) = $ 0 2- ( 0,80) 7 ( 0) + 5 (80) = $ 400 3- (30,40) 7 (30) + 5 (40) = $ 410 (maksimum/optimal) 4- (50, 0) 7 (50) + 5 ( 0) = $ 350

Metode garis iso-profit (untuk masalah maksimisasi) 1) buat garis dgn kemiringan sama dengan fungsi tujuan; 2) geser ke kanan atas sampai nyinggung titik paling luar daerah solusi feasible. (dalam gambar, persamaan garis: 410=7 X 1 + 5 X 2 menyinggung titik X 1 =30 dan X 2 =40)

Contoh masalah Minimisasi Sebuah peternakan ayam kalkun ingin membeli 2 jenis pakan ayamnya dan mencampurkannya untuk memberikan makanan yang baik dengan biaya murah bagi ayam kalkunnya. Masing-masing jenis pakan berisi (dengan proporsi yang berbeda) beberapa atau semua tiga unsur nutrisi (A, B, dan C) yang penting untuk penggemukan ayam-ayamnya. Tiap pound pakan pertama berisi 5 ounces nutrisi A, 4 ounces nutrisi B, dan 0.5 ounces nutrisi C. Tiap pound pakan kedua berisi 10 ounces nutrisi A, 3 ounces nutrisi B, dan tidak mengandung nutrisi C. Harga jenis pakan pertama 2 sen ($) per pound, sedangkan harga jenis pakan kedua 3 sen ($) per pound. Pemilik peternakan ingin menggunakan model LP untuk menentukan makanan biaya rendah yang memenuhi kebutuhan minimum makanan per bulan untuk masing-masing unsur nutrisi.

Komposisi Tiap pound Nutrisi Pakan pertama Pakan kedua Kebutuhan minimum bulanan (oz) A 5 10 90 B 4 3 48 C 0.5 0 1.5 Biaya per pound Data Masalah Peternakan Ayam 2 sen 3 sen Peubah keputusan: X 1 = jumlah pound pakan pertama yang dibeli X 2 = jumlah pound pakan kedua yang dibeli Model LP: Meminimumkan biaya = 2 X 1 + 3 X 2 Dengan kendala: 5 X 1 + 10 X 2 90 ounces (kendala nutrisi A) 4 X 1 + 3 X 2 48 ounces (kendala nutrisi B) 0.5 X 1 1.5 ounces (kendala nutrisi C) X 1, X 2 0 (nonnegativity constaraint)

Daerah Solusi Feasible Masalah peternakan Ayam

Metode garis iso-cost (untuk masalah minimisasi) 1) buat garis dgn kemiringan sama dengan fungsi tujuan; 2) geser ke kiri bawah sampai nyinggung titik paling luar daerah solusi feasible. (dalam gambar, persamaan garis: 31.2 = 2 X 1 + 3 X 2 menyinggung titik X 1 =8.4 dan X 2 =4.8)

Kasus (1) Tidak ada solusi feasible (infeasibility); disebabkan kendala-kendala yang saling bertentangan. Misalnya kendala: X 1 + 2 X 2 6; 2 X 1 + X 2 8; dan X 1 7

Kasus (2) Peubah keputusan dan Tujuan bernilai tak hingga (unboundedness); disebabkan formulasi model kurang benar. Misalnya: Tujuan Max 3 X 1 + 5 X 2 dengan kendala X 1 5; X 2 10; X 1 + 2 X 2 10

Kasus (3) Redundancy; dalam model LP yang besar, ada kendala tidak perlu dimasukkan karena solusi feasible tak terpengaruh. Misalnya: Tujuan Max X 1 + 2 X 2 dengan kendala X 1 + X 2 20; 2 X 1 + X 2 30; X 1 25

Kasus (4) alternate optimal solution; krn slope fungsi tujuan dan kendala sama. memberikan fleksibilitas memilih solusi optimal. Misalnya: Tujuan Max 3 X 1 + 2 X 2 dengan kendala 6 X 1 + 4 X 2 24; X 1 3