Andri Wijanarko,SE,ME

dokumen-dokumen yang mirip
LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

Consumption - Saving - Investment

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

digambarkan sebagai berikut: C/S

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana)

Teori Konsumsi & Investasi

Pengantar Ekonomi Makro

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL Model 2 Sektor

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

PENDAPATAN NASIONAL PENDAPATAN N A S I O N A L: W A KTU KE W A KTU D A E R A H

Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi

KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND AD) PADA DIAGRAM AD AS (AGGREGATE SUPPLY - PENAWARAN AGREGAT) BERDASARKAN FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN AD

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI PEKANBARU. Ritayani Iyan, Rosyetti dan Susie Lenggogeni

KONSUMSI DAN TABUNGAN

TEORI KONSUMSI 1. Faktor Ekonomi

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TEORI KONSUMSI

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. menunjukkan besarnya kenaikan pendapatan yang ditabung, atau dapat juga

D e t e r m i n a n G N P

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI

teori distribusi neoklasik

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

Fungsi Konsumsi Keynes

TEORI KONSUMSI. Minggu 8

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP)

BAB III PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012).

RESUME MATERI MATEMATIKA INDUSTRI I APLIKASI INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI KETEKNIKAN

ANALISIS HASRAT KONSUMSI MARGINAL PADA WARGA RT.03 RW.10 KELURAHAN/DESA KEBONSARI KULON KECAMATAN KANIGARAN TAHUN KOTA PROBOLINGGO

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang menemukan faktor-faktor yang memengaruhi tabungan rumah tangga yang

OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

Definisi Ilmu Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran

Pemerintah Rumah Tangga. Perusahaan. Luar Negeri

IV. MODEL ANALISIS IS-LM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpajakan Rachmat Soemitro dan R. Santoso Brotodihardjo.

BAB II PEMBAHASAN SISTEM PEREKONOMIAN TERTUTUP DAN TERBUKA

Kecenderungan Konsumsi Marginal di Kalangan Masyarakat Indonesia

BAB III MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti sedikit berbeda dengan. diikuti oleh perubahan dalam aspek lain dalam perekonomian seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ANALISIS MARGINAL PROPENSITY TO CONSUME SUMATERA UTARA

PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Teori dlm ekonomi: 1. Teori klasik Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi ditentukan

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang

Soal A. 1. Apa pengertian dari pembagian pendapatan nasional, dan apakah pendapatan nasional sudah terbagikan dengan merata di antara anggota

BAB II LANDASAN TEORI. Besarnya konsumsi selalu berubah-ubah sesuai dengan naik turunnya

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL

Analisis Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat Jawa Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Dussenbery mengungkapkan bahwa bukan pendapatan mutlak

ESTIMASI FUNGSI KONSUMSI PANGAN DAN NON PANGAN PENDUDUK PERKOTAAN PROPINSI JAMBI. Adi Bhakti ABSTRACT

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Alam dan Energi dalam pembangunan. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI SERTIFIKASI PADA TINGKAT KONSUMTIF GURU RA DI KECAMATAN GAMPENGREJO

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut. Pengeluaran

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI RUMAHTANGGA DI INDONESIA (PERIODE TAHUN ) OLEH M U R O H M A N H

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money.

BAB II URAIAN TEORITIS. kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk bentuk lainnya dalam

Analisis Konsumsi Masyarakat Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Namun kebanyakan masyarakat di Indonesia pada saat ini sudah tidak lagi

Transkripsi:

Andri Wijanarko,SE,ME Andri_wijanarko@yahoo.com

2

A.Pengeluaran Pemerintah B. Pengeluaran Rumah tangga 3

JENIS PENGGUNAAN 2006 2007 2008 2009 Pengeluaran Konsumsi 210,260,292 223,820,060 235,432,864 254,791,295 Rumah tangga 191,199,232 203,247,262 212,668,089 229,341,156 Lembaga Non Profit Rumah Tangga 1,828,139 1,918,386 1,947,926 2,052,010 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 17,232,920 18,654,412 20,816,850 23,398,130 4

Konsumsi merupakan penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi (the use of goods and services in the satisfaction of human wants) Kegiatan mengurangi nilai barang. 5

Pengeluaran konsumsi personal (personal consumption expenditure) adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang baik barang-barang tahan lama (durable goods) maupun barang-barang tidak tahan lama (nondurable/ perishable goods), dan jasa. 6

7

Konsumsi saat ini (Current Consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini (Current Disposable Income). Disposable Income adalah Pendapatan yang siap digunakan untuk konsumsi. 8

Pendapatan Perseorangan (Personal Income) Dikurangi : Pajak Pribadi (Personal Tax) Sama dengan Disposable Income Disposable Income Dikurangi : Konsumsi Sama dengan Personal Saving 9

Pendapatan Perseorangan (Rp 1000) Dikurangi : Pajak Pribadi (Rp 50) Sama dengan Disposable Income (Rp 950) Disposable Income (Rp 950) Dikurangi : Konsumsi (Rp 700) Sama dengan Personal Saving (Rp 250) 10

Terdapat batas konsumsi minimal yang tidak tergantung pada pendapatan, yaitu konsumsi yang harus dikeluarkan meskipun pendapatan sama dengan Nol Autonomous Consumption. 11

S = Y d C Y d = C+S Dalam perekonomian dimana tidak ada campur tangan pemerintah, maka Y d = Y, sehingga: S = Y C Y = C + S 12

13

a. Fungsi konsumsi menggambarkan hubungan antara konsumsi dan pendapatan C = a + b.y 14

C = a + b.y C Konsumsi a Autonomous Consumption (Intercept) B Marginal Propensity to Consume (MPC) Y Pendapatan 15

C 1800 400 200 500 2000 Y 16

C = a + b.y Autonomous Consumption (Intercept) mengukur: besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol. pengeluaran konsumsi yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan 17

Dapat juga ditulis : C = a + MPC.Y MPC memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposable bertambah 1 unit Mengukur besarnya tambahan pendapatan yang digunakan untuk menambah konsumsi 18

MPC = C Y C = a + MPC.Y MPC merupakan kemiringan fungsi/kurva konsumsi MPC selalu positip, tetapi nilainya kurang dari satu (0 < MPC < 1) 19

C = a + MPC.Y APC = C Y Hasrat mengkonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consume = APC) merupakan rasio antara pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan Disebut juga sebagai tingkat konsumsi APC selalu positip 20

APC = C Y MPC = C Y Pendapatan Konsumsi (Y) (C) 1000 800 1200 850 1500 1000 1900 1350 Tabungan (S) 200 350 500 550 MPC APC C/ Y C/Y 0.80 0.25 0.71 0.50 0.67 0.88 0.71 21

Untuk menentukan fungsi konsumsi dengan mengunakan rumus berikut : C C1 C2 C1 = Y Y1 Y2 Y1 22

Diketahui jumlah konsumsi sebesar Rp 800 pada saat pendapatan sebesar Rp 1000 dan konsumsi sebesar Rp 850 pada saat pendapatan sebesar Rp 1200 Diminta : tentukan fungsi konsumsi! 23

C C1 Y Y1 = C2 C1 Y2 Y1 C 800 Y 1000 = 850 800 1200 1000 C 800 Y 1000 = 50 200 (C-800) 200 = (Y-1000) 50 200C 160.000 = 50Y 50.000 200C = 50Y 50.000 + 160.000 200C = 50Y + 110.000 C = 0,25Y + 550 Fungsi Konsumsi

25

26

a. Kemiringan fungsi/ kurva tabungan disebut hasrat menabungan marginal (Marginal Propensity to Save = MPS) b. Mengukur besarnya tambahan pendapatan yang digunakan untuk menambah tabungan. 27

MPS = S Y MPS selalu positip, tetapi nilainya kurang dari satu (0 < MPS < 1) 28

APS = S Y Hasrat menabungan rata-rata (Average Propensity to Save = APS) merupakan rasio antara pengeluaran tabungan terhadap pendapatan atau disebut juga sebagai tingkat tabungan. 29

Pendapatan Konsumsi Tabungan MPC APC (Y) (C) (S) C/ Y C/Y 1000 800 200 0.80 1200 850 350 0.25 0.71 1500 1000 500 0.50 0.67 1900 1350 550 0.88 0.71 MPS APS S/ Y S/Y 0.20 0.75 0.29 0.50 0.33 0.13 0.29 30

Fungsi Konsumsi : C = a + by Note : Y = C+S S = Y-C Fungsi Tabungan : S = Y- C S = Y (a + by) S = -a + (Y - by) S = -a + (1-b)Y (1-b) merupakan MPS 31

Tentukan fungsi tabungan dari fungsi konsumsi dibawah ini : C = 0,25Y + 550 Jawab : S = - a + (1- b).y S = -550 + (1 0.25) Y Jadi fungsi tabungannya S = - 550 + 0,75 Y 32

Tentukan besarnya tabungan saat Y=2000 dari fungsi tabungan : Jawab S = - 550 + 0,75 Y S = - 550 + (0,75 x 2000) S = - 550 + 1500 = 950 33

34

Y = C + S Y + Y = (C + C) + (S + S) Y = (C + S) Y + ( C + S) Y = C + S Y/ Y = C/ Y + S/ Y 1 = MPC + MPS 35

MPC + MPS = 1 C Y + S Y = 1 C + S Y = 1 Y Y = 1 36

37

Sebelum bekerja konsumsinya Rp 120.000 per bulan. Setelah bekerja konsumsinya Rp 300.000 perbulan dan dapat menabung Rp 60.000 Tugas : a. Tentukan fungsi konsumsinya b. Berapa besar tabungan saat penghasilannya Rp 600.000/bulan 38

a.tentukan fungsi konsumsi Kondisi 1 Pada saat Y=0 C=120.000 C = a + b.y C = 120.000 + b.y (1) 39

Kondisi 2 Pada saat Y= 300.000 S = 60.000 C = Y S C = 300.000 60.000 C = 240.000.(2) Subsitusi (1) dan (2) maka : C = 120.000 + b.y 240.000 = 120.000 + b.300.000 b = (240.000 120.000) / 300.000 = 0,4 Jadi fungsi konsumsinya C = 120.000 + 0,4. Y 40

Berapa besar tabungan saat penghasilannya Rp 600.000/bulan? Jawab : Fungsi Konsumsi C = 120.000 + 0,4. Y Fungsi Tabungan S = -a + (1-b)Y S = -120.000 + (1-0,4)*600.000 S = -120.000 + (0,6*600.000) S = 240.000 41

42

1. Pendapatan rumah tangga 2. Kekayaan rumah tangga 3. Jumlah barang konsumsi tahan lama di masyarakat 4. Tingkat bunga 5. Perkiraan masa depan 43

1. Pendapatan rumah tangga Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan maka konsumsi akan semakin tinggi pula pola hidup semakin konsumtif 44

2. Kekayaan rumah tangga Mencakup kekayaan riil (rumah, tanah, mobil) dan kekayaan finansial (deposito berjangka, saham dan surat berharga) Kekayaan dapat meningkatkan konsumsi karena menambah pendapatan disposabel 45

3. Jumlah barang konsumsi tahan lama di masyarakat Dapat berpengaruh meningkatkan atau mengurangi konsumsi, misal ketika banyak orang memiliki home theater maka orang cederung mengurangi konsumsi untuk menonton bioskop. 46

4. Tingkat bunga Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi kenginan untuk melakukan konsumsi karena biaya ekonomi menjadi tinggi. Orang cenderung menabung. 47

5. Perkiraan masa depan Jika rumah tangga memperkirakan masa depan dengan lebih baik, maka mereka akan merasa leluasa untuk melakukan konsumsi. 48

http://www.bi.go.id/web/id/publikasi/survei/survei+konsumen/survei+konsumen+sept+2011.htm 49