KALIMAT DALAM BAHASA BELANDA (DE ZIN) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

dokumen-dokumen yang mirip
KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

ADJEKTIVA DALAM BAHASA BELANDA (HET BIJVOEGLIJK NAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

GRAMATIKA PRAKTIS BAHASA BELANDA Menyiasati Struktur Bahasa Belanda Tanpa Kegalauan

Gramatika Ringkas Bahasa Belanda, oleh Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Hak Cipta 2015 pada penulis

KAMUS KECIL INDONESIA - BELANDA; BELANDA - INDONESIA : Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Dini Saraswati, S.S.

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Verba dalam Bahasa Belanda (Het Werkwoord) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

PERBANDINGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA BELANDA: SEBUAH KAJIAN ANALISIS KONTRASTIF

Sugeng Riyanto Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung

BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR BAHASA BELANDA III

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

NAAR NEDERLAND HANDLEIDING

PERBANDINGAN PREDIKAT DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA DAN BAHASA BELANDA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

Oleh Ratna Novita Punggeti

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

Sintaksis Basantara Belanda-Indonesia Oleh Dr. Sugeng Riyanto, M.A. 1

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA PADA JUDUL DAN SUBJUDUL NOVEL KRUISTOCHT IN SPIJKERBROEK (1973) MENJADI PERJALANAN MENEMBUS WAKTU (2005)

Pelajaran 1-6 PENGANTAR

Tata Bahasa Belanda Praktis

BUNYI BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Imu Budaya Universitas Padjadjaran)

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

UNIVERSITAS INDONESIA. Makalah Non-Seminar. Mutiara Aprilliannov. Pembimbing. Dr. Lilie Mundalifah Roosman

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

KONSTRUKSI INFINITIF BAHASA JERMAN DAN PADANANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT?

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal

proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan.

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 3. Teks EksposisiLatihan Soal 3.1. Ayah pergi ke bandung,paman datang dari medan, Ibu menyambutnya dengan ramah.

KATA SAJA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II POLA DAN TIPE KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII SMP DWIJENDRA DENPASAR

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB V PENUTUP. ini. Pada bagian simpulan akan dipaparkan poin-poin utama yang diperoleh dari keseluruhan

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti

BAB I PENDAHULUAN. mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah

BAB 6 SINTAKSIS. Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan kembali kepada orang-orang lain sebagai bahan komunikasi.

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PADA SUATU PERSEROAN TERBATAS MENURUT

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

Tugas Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tutur/ pendengar/ pembaca). Saat kita berinteraksi/berkomunikasi dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

Konstruksi Identitas Budaya tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf. Makalah. diajukan untuk melengkapi. Persyaratan mencapai gelar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Ragam Bahasa Remaja Laki-Laki dan Perempuan dalam Novel Remaja Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek. Makalah Non-Seminar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KALIMAT INVERSI DALAM BAHASA INDONESIA

BAB II ANALISIS STRUKTURAL

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesistematisan dari jalan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis. Menurut Chaer dan

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah

Perhatikan kalimat di bawah ini!

BAB I PENDAHULUAN. dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Bahasa surat kabar harus lancar agar

KOMPETISI ANTARA PETUNJUK SINTAKTIS DAN SEMANTIS DALAM PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS: STUDI EKSPERIMENTAL BERTEKNOLOGI SEMIDARING

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSATAKA. frasa pemerlengkap. Konsep-konsep tersebut perlu dibatasi untuk menghindari

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

MENGEKSPLORASI TEKS AKADEMIK DALAM GENRE MAKRO

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

Transkripsi:

KALIMAT DALAM BAHASA BELANDA (DE ZIN) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) 1. Kalimat Simpleks (De Eenvoudige Zin) Kalimat simpleks (kalimat tunggal) paling sedikit terdiri atas sebuah subjek dan sebuah predikat 2. Subjek biasanya berisi orang atau benda sedangkan predikat terdiri atas verba. Predikat dapat terdiri atas sebuah verba jika verba itu mandiri tetapi dapat juga terdiri atas lebih dari satu verba, yakni terdiri atas sebuah verba bantu dan sebuah verba mandiri. Jika predikat terdiri atas sebuah verba maka itu juga sekaligus merupakan PV (verba finit; verba yang sesuai dengan subjek dan kala/waktu). Predikat majemuk terdiri atas sebuah PV dan satu komplemen verbal (kompv) atau lebih. (1) Hij slaapt in de kamer. Dia sedang tidur di dalam kamar. S PV/P (2) Hij wil in de kamer slapen. Dia ingin tidur di dalam kamar. S PV kompv (PV + kompv = P) (3) Hij heeft in de kamer willen slapen. Dia tadi ingin tidur di dalam kamar. S PV kompv Untuk memahami kalimat bahasa Belanda Anda selayaknya membayangkan bahwa dalam kalimat ada tempat-tempat yang dapat dipisah-pisahkan. Ada tempat pertama, kedua, tengah, dan akhir. Yang harus diamati dengan baik adalah posisi predikat. Predikat dapat menduduki tempat pertama, kedua, dan terakhir. Itu berbeda sekali dengan bahasa Indonesia dan Inggris. 1.1 Kalimat Deklaratif (Kalimat Berita) (de Mededelende Zin) 1.1.1 Biasa (Pola: S PV) Verba finit (PV) berada di belakang subjek. Subjek PV Sisa KompV Hij koopt een boek Hij wil een boek kopen Hij heeft een boek gekocht Hij = dia (laki-laki); koopt = (sedang) membeli; een boek: sebuah buku; kopen: membeli (infinitif); wil 3 = ingin; heeft = verba bantu perfektum; gekocht = telah membeli (partisip). Bagian Sisa berisi objek dan keterangan. 1 Makalah ini bagian dari buku Sugeng Riyanto (2015), Gramatika Ringkas Bahasa Belanda, diterbitkan oleh Graha Ilmu, Yogyakarta. 2 Penggunaan istilah simpleks dan kompleks alih-alih tunggal dan jamak diilhami oleh mendiang Prof. Dr. Anton M. Moeliono pada tahun 2009. 3 Mengenai susunan kata dalam kalimat yang dilengkapi verba bantu modal (misalnya wil) lihat subparagraf mengenai verba bantu modal di halaman. 1

1.1.2 Inversi (Pola: PV S) Pada kalimat inversi yang berada di awal kalimat bukanlah subjek tetapi bagian kalimat yang lain misalnya keterangan dan objek. Verba finit terletak di depan subjek (susun balik). Susunan itu tidak biasa dalam bahasa Indonesia dan Inggris. X PV Subjek Sisa KompV Vandaag koopt hij een boek Een boek wil hij vandaag kopen Vandaag heeft hij een boek gekocht Vandaag heeft hij een boek willen kopen Vandaag = hari ini; heeft willen kopen (perfektum) = telah ingin membeli. Bagian X dapat diisi dengan objek atau keterangan. Perhatikan: heeft... gekocht; tetapi heeft... willen kopen (infinitif kopen digunakan alih-alih partisip gekocht karena adanya verba bantu willen). Pada kalimat inversi tekanan utama jatuh pada kata pertama (kata itu diucapkan paling keras). 1.1.3 Kalimat Interogatif (Kalimat Tanya) (De Vraagzin) 1.1.3.1 Kalimat Tanya dengan Jawaban Ya/Tidak (Ja/Nee) (Pola: PV S) Urutan PV dan S sama dengan yang ada pada kalimat inversi. PV Subjek Sisa KompV Koopt hij een boek? Wil hij vandaag een boek kopen? Heeft hij een boek gekocht? Heeft hij een boek willen kopen? Terjemahan kalimat dapat dilihat pada bagian sebelumnya. Semua kalimat tersebut dapat dijawab dengan ja/nee. Anda yang mengenal bahasa Inggris tentu akan menyadari perbedaannya. 1.1.3.2 Kalimat Tanya dengan Kata Tanya (Pola: PV S) Kalimat tanya jenis ini tidak dapat dijawab dengan ya/tidak karena memerlukan jawaban yang lebih informatif. Pertanyaannya berkaitan dengan wat (apa), wie (siapa), hoe (bagaimana), hoelang (seberapa lama), hoeveel (seberapa banyak), waarom (mengapa), wanneer (kapan), waar (di mana). Kt. Tanya PV Subjek Sisa KompV Waar koopt hij een boek? Wat wil hij vandaag kopen? Wanneer heeft hij een boek gekocht? Waarom heeft hij een boek willen kopen? Setakat ini anda akan menyadari bahwa susunan PV S sangat mendominasi pola kalimat simpleks bahasa Belanda. Disarankan Anda mencitrakan kotak-kotak di atas dalam benak untuk memudahkan dalam menguasai pola kalimat Belanda. 2

1.1.3.3 Kalimat Imperatif (Kalimat Perintah) (De Bevelende Zin) A. Kalimat Imperatif Murni (Tegas dan Kasar) Kalimat imperatif jenis ini digunakan jika kita berhadapan dengan orang yang kita kenal baik atau jika kita ingin memerintah dengan tegas dan bahkan cenderung kasar. Verba yang digunakan dalam bentuk STAM 4 dan tidak dilengkapi subjek. PV Subjek Sisa KompV Koop een boek! Ga vandaag een boek kopen! Kom binnen! Ga zitten! Terjemahan kalimat yang ada dalam kolom: Belilah sebuah buku! Pergilah membeli sebuah buku hari ini! Masuklah! Duduklah! B. Kalimat Imperatif Halus (Sopan) Kalimat imperatif sopan menggunakan subjek. Susunan kata sama dengan kalimat tanya, tetapi dituturkan dengan nada memerintah dengan halus. Bentuk subjeknya adalah selalu persona kedua hormat u. PV Subjek Sisa KompV Koopt u maar een boek! Gaat u maar een boek kopen! Komt u binnen! Gaat u maar even zitten! Terjemahan: Silakan Bapak/Ibu membeli sebuah buku! Silakan Bapak/Ibu pergi membeli buku! Silakan Bapak/Ibu masuk! Silakan Bapak/Ibu duduk! Adverbia maar (even) digunakan untuk membuat perintah menjadi halus. 2. Kalimat Kompleks (De Samengestelde Zin) Kalimat kompleks terdiri atas lebih dari satu kalimat sehingga selalu memiliki S dan P lebih dari satu. Biasanya di antara kedua kalimat itu ada sebuah konjungsi. Konjungsi itu bagaikan tembok pembatas antara beberapa kalimat. Subjek tidak dapat dipadukan dengan predikat yang berada di luar tembok itu. Jadi, S tidak boleh mengikatkan dirinya dengan P yang ada di seberang konjungsi. Dalam bahasa dikenal dua jenis konjungsi, yakni konjungsi setara dan konjungsi bertingkat. Konjungsi setara: en (dan), maar (tetapi), want (karena), of (atau), dan dus (jadi). Konjungsi bertingkat: dat (bahwa), omdat (karena), hoewel (meskipun), terwijl (sedangkan, sementara), als (jika), dan lain-lain. 4 STAM adalah pangkal verba, yakni infinitif tanpa akhiran en. Lihat subseksi. halaman. 3

2.1 Kalimat Kompleks Setara (De Nevenschikking) Kalimat kompleks setara terdiri atas lebih dari satu kalimat simpleks dan dihubungkan dengan konjungsi setara. Pola yang paling sering muncul adalah: S PV (Sisa) (kompv) Konj S PV (Sisa) (kompv) Keterangan: ( ) = opsional (tidak wajib ada) S PV Sisa kompv Konj S PV Sisa kompv Ik koop een boek en ze koopt een tas. Ik wil een boek kopen maar ze wil een tas kopen. Ik wil studeren want ik heb examen. Hij wil een boek kopen of hij wil een tas kopen. Terjemahan: Saya membeli sebuah buku dan dia (perempuan) membeli sebuah tas. Saya ingin membeli sebuah buku tetapi dia ingin membeli sebuah tas. Saya ingin belajar karena saya memiliki ujian. Dia (laki-laki) ingin membeli sebuah buku atau dia ingin membeli sebuah tas. Sekali lagi diingatkan jika Anda ingin menguasai kalimat bahasa Belanda secara produktif, disarankan membuat semacam kolom-kolom di atas dalam benak yang siap diisi kata atau frasa (bagian kalimat) tatkala ingin membuat kalimat. Jangan dilupakan bahwa frasa yang ada dalam kalimat harus diselaraskan terlebih dahulu secara gramatikal agar dapat menduduki fungsi dalam kalimat, misalnya S dan PV harus bersesuaian (berkongrusensi) berdasarkan kala (tens dalam bahasa Inggris) dan jumlah personanya (pertama, kedua, ketiga; tunggal/seorang atau jamak/lebih dari seorang). Frasa itu sendiri juga harus diselaraskan dulu, misalnya jika nomina digabung dengan keterangan yang bermakna jamak, nomina itu wajib dijamakkan. Adjektiva juga ditasrifkan (diberi imbuhan) mengikuti jenis kelamin (gender) nominanya. Itu bersifat dalam frasa (intra frasa). Jika intra frasa selaras, frasa itu harus disesuaikan lagi dengan frasa yang lain (antar frasa). Jika semua sudah selaras, kalimat baru terbentuk dengan apik (gramatikal) 5. 2.2 Kalimat Kompleks Bertingkat (De Onderschikking) Kalimat kompleks terdiri atas sepenggal klausa utama (berpola kalimat simpleks) dan paling sedikit sepenggal klausa sematan. Klausa utama disebut juga sebagai klausa induk/induk kalimat dan klausa sematan sebagai anak kalimat. Pada klausa utama S dan PV berdekatan, dapat berpola S PV atau PV S. Pada klausa sematan (yang diawali oleh konjungsi bertingkat) S dan PV saling berjauhan: S berada di depan dekat dengan konjungsi, sementara PV sejauh mungkin ditempatkan di bagian belakang klausa. Dari hasil penelitian Sugeng Riyanto (2011), kalimat kompleks bertingkat paling sulit dikuasai pelajar bahasa Belanda yang berlatar bahasa pertama bahasa Indonesia. Klausa utama: 1. S PV 2. PV S 5 Baca kembali subseksi yang membahas bentukan nomina dan adjektiva. 4

Klausa sematan:... -- Konjungsi bertingkat S Sisa PV Pola kalimat kompleks yang diawali klausa utama: S PV Sisa kompv Konj S Sisa PV kompv Ik koop een boek omdat ik geld heb. Ik wil boeken kopen als ik veel geld heb. Ik studeer hard hoewel ik geen test moet doen. Vader wil een boek kopen terwijl ik een tas wil kopen. Pola kalimat kompleks yang diawali klausa sematan (klausa utama berpola: PV-S): Konj S Sisa PV kompv PV S Sisa kompv Omdat ik geld heb koop ik een boek. Als ik veel geld heb wil ik een boek kopen. Hoewel ik geen test moet doen studeer ik hard. Terwijl ik een tas wil kopen wil vader een boek kopen. Berikut dituliskan kembali kalimat yang ada dalam kolom dengan terjemahan kata per kata. Anda tentu tahu bagaimana terjemahannya yang berterima (batas klausa ditandai dengan, jika tidak ada tanda koma). (1) Ik koop een boek omdat ik geld heb. saya membeli sebuah buku karena saya uang punya (2) Ik wil boeken kopen als ik veel geld heb. saya ingin buku-jmk membeli jika saya banyak uang punya (3) Ik studeer hard hoewel ik geen test moet doen. saya belajar giat meskipun saya tidak tes harus mengerjakan (4) Vader wil een boek kopen terwijl ik een tas wil kopen. ayah ingin sebuah buku membeli sementara saya sebuah tas ingin membeli Yang menyebabkan verba harus pindah ke bagian belakang kalimat adalah konjungsi (bertingkat) seperti omdat, als, hoewel, terwijl, dan konjungsi yang lain. Omdat dan want keduanya berarti karena, tetapi yang pertama membentuk klausa sematan (predikat di belakang), sementara yang kedua tidak demikian. omdat S Sisa PV (kompv)... want S PV Sisa (kompv) Klausa sematan dengan omdat dapat berada di belakang klausa utama maupun di depan klausa utama, sedangkan klausa dengan want hanya dapat berada di belakang klausa lain. (5) Omdat ik veel geld heb, koop ik boeken. karena saya banyak uang punya beli saya buku-jmk konj S Sisa PV PV S Sisa 5

(5a) Ik koop boeken omdat ik veel geld heb. saya membeli buku-jmk karena saya banyak uang punya S PV Sisa konj S Sisa PV (5b) Ik koop boeken want ik heb veel geld. saya membeli buku-jmk karena saya punya banyak uang S PV Sisa konj S PV Sisa Pada (5) klausa utama berpola inversi (PV mendahului S), karena klausa sematan yang berada di depan kini berfungsi sebagai keterangan. Klausa yang didahului want tidak dapat berada di depan klausa yang lain. Kalimat berikut tidak berterima (ada tanda *). (5c) *Want ik heb veel geld koop ik boeken. karena saya punya banyak uang membeli saya buku-jmk konj S PV Sisa PV S Sisa Untuk menjawab pertanyaan mengapa dapat digunakan klausa yang diawali dengan omdat, tetapi klausa yang diawali dengan omdat tidak dapat digunakan. Dengan demikian, klausa dengan omdat lebih banyak kemungkinan penggunaannya. Kalimat dengan pola klausa sematan yang PV-nya berada di belakang merupakan kalimat yang paling sulit dikuasai oleh pelajar Indonesia (penelitian disertasi Riyanto 2011) 6. Karena itu, jika ingin menguasai pola kalimat itu dengan baik tidak ada cara lain kecuali mempelajarinya dengan baik berusaha menggunakan sesering mungkin sehingga menjadi kebiasaan yang bersifat otomatis. Konjungsi bertingkat yang lain adalah: dat indien mits nadat of ofschoon sinds tenzij terwijl toen totdat voordat voorzover wanneer zodat bahwa jika, apabila (formal) dengan syarat setelah apakah meskipun semenjak kecuali jika sementara, sedangkan ketika, apabila hingga sebelum sejauh apabila sehingga 6 Di dalam kepala orang Indonesia susunan yang S P yang paling diminati; S sulit dipisahkan dengan P. Kefanatikan pola S P itu diperkuat dengan dipelajarinya bahasa Inggris yang juga memiliki pola serupa. Kefanatikan itu tidak terjadi jika misalnya bahasa Jerman yang dipelajari. 6

zodra segera setelah, begitu... Klausa sematan yang didahului relativa (die/dat yang ) juga berpola sama dengan klausa sematan yang didahului konjungsi bertingkat. (6) Ik koop het boek dat hij gisteren in Bandung heeft gekocht. saya membeli art-t buku yang dia kemarin di Bandung Vban-perf membeli-part S PV Sisa S Sisa PV kompv Saya membeli buku yang kemarin telah dia beli di Bandung. (7) Het boek dat hij gisteren in Bandung heeft gekocht, koop ik. art-t buku yang dia kemarin di Bandung Vban-perf membeli-part membeli saya S Sisa PV kompv PV S Buku yang kemarin telah dia beli di Bandung, saya beli. (8) Adela koopt de kast die Arini in een winkel heeft gezien. Adela membeli art-t lemari yang Arini di art-tt toko Vban-perf melihat-part S PV Sisa S Sisa PV kompv Adela membeli lemari yang telah Arini lihat di sebuah toko. (9) De kast die Arini in een winkel heeft gezien, koopt Adela. art-t lemari yang Arini di sebuah toko Vban-perf melihat-part membeli Adela S Sisa PV kompv PV S Lemari yang telah Arini lihat di sebuah toko, Adela beli. Klausa utama jika berada di depan berpola (S PV: Ik koop; Adila koopt), jika di belakang (PV S: koop ik; koopt Adila). Kata tanya juga dapat mengawali klausa sematan dan berperangai sama dengan konjungsi bertingkat, misalnya: wat (apa) waar (di mana) hoe (bagaimana) hoelang (seberapa lama) hoeveel (seberapa banyak) wanneer (kapan) wie (siapa) waarom (mengapa) Kalimat kompleks yang berikut berawal dengan klausa utama (terlihat polanya S-PV-Sisa) dan disusul dengan klausa sematan yang diawali wat (pola: Sisa-S-Sisa-PV; S dan PV tidak berdekatan: (10) Moeder weet niet meer precies wat vader gisteravond vertelde. ibu tahu tidak lagi pasti apa ayah kemarin malam bercerita S PV Sisa Sisa S 1 Sisa PV 1 Ibu tidak tahu lagi dengan pasti apakah yang ayah ceritakan kemarin malam. Kalimat kompleks juga dapat diawali dengan klausa sematan, jika demikian klausa utama berubah menjadi inversi (PV-S-Sisa): 7

(11) Wat vader gisteravond vertelde weet moeder niet meer precies. apa ayah kemarin malam bercerita tahu ibu tidak lagi pasti Sisa S 1 Sisa PV 1 PV S Sisa Apakah yang ayah ceritakan kemarin malam ibu tidak tahu lagi dengan pasti. Sebaiknya Anda membuat batas klausa itu dalam minda agar memudahkan Anda dalam menentukan letak konstituen (bagian kalimat). Berikut ini diberikan contoh klausa yang sejenis. (12) Vader weet niet meer waar hij zijn bril heeft gekocht. ayah tahu tidak lagi di mana dia miliknya kaca mata Vban-perf membeli-part S PV Sisa S 1 Sisa PV 1 kompv Ayah tidak tahu lagi di mana dia telah membeli kaca matanya. (13) Waar vader zijn bril heeft gekocht, weet hij niet meer. di mana ayah miliknya kaca mata Vban-perf membeli-part tahu dia tidak lagi S 1 Sisa PV 1 kompv PV S Sisa Di mana ayah telah membeli kaca matanya dia tidak tahu lagi. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa terdapat banyak sekali kalimat bahasa Belanda yang verbanya berada di belakang mengingat begitu banyaknya kata yang dapat berperangai seperti layaknya konjungsi bertingkat. 7 3. Konstruksi om... te + Infinitif Konstruksi om... te infinitif mengandung makna tujuan, untuk apa/dengan alasan apa sesuatu perbuatan dilakukan. Dapat digunakan juga untuk menjawab pertanyaan dengan kata tanya waarom mengapa, untuk apa. Klausa dengan konstruksi ini merupakan klausa sematan dengan subjek yang implisit, berbeda dengan klausa sematan biasa yang subjeknya eksplisit. Antara om dan te dapat disisipi berbagai bagian kalimat. Contoh (terjemahan berterimanya silakan diterka sendiri dan perhatikan perubahan susunan katanya): (14) Ze gaan naar Nederland om familie te bezoeken. mereka pergi ke Nederland untuk sanak famili mengunjungi (15) Hij gaat naar de supermarkt om boodschappen te doen. dia-lk pergi ke art-t supermarket untuk berbelanja (16) Om boeken te kopen kun je naar een boekwinkel gaan. untuk buku-jmk membeli dapat kita ke art-t toko buku pergi (17) Om boodschappen te doen gaat hij vaker naar de markt. untuk berbelanja pergi dia-lk lebih sering ke art-t pasar Klausa sematan implisit dengan demikian dapat berada di depan dan di belakang kalimat sebegaimana yang berlaku pada sebagian besar klausa sematan dengan syarat klausa induk menjadi berpola inversi (PV S). Dapat dibayangkan kalimat (16) dan (17) buat orang 7 Banyak membaca teks bahasa Belanda sangat membantu untuk menguasai konstruksi klausa sematan itu mengingat kemampuan bahasa reseptif selalu mendahului kemampuan produktif. Sedikit demi sedikit minda Anda akan mendeteksi pola tertentu dan lama kelamaan Anda akan menguasainya. Anda juga harus selalu sadar bahwa S dan P dalam bahasa Belanda dapat berpola: P S dan S P (berjauhan). Jangan terlalu fanatik dengan pola S P. 8

Indonesia lebih sulit diproses daripada kalimat (14) dan (15) karena dari segi susunan informasi bermarkah (tidak biasa; ditandai). Kebermarkahan itu juga berkonsekuensi terhadap perubahan susunan kalimat. Gejala gramatikal yang sering terjadi dalam bahasa Belanda. Pertanyaan: (18) Waarom ga je naar de markt? untuk apa pergi kamu ke art-t pasar Jawaban dapat berupa: (18a) Om boodschappen te doen. (tujuan) untuk berbelanja (19) Waarom leert ze Nederlands? untuk apa belajar dia prm bahasa Belanda (20) Om Nederlands goed te kunnen spreken. (tujuan) untuk bahasa Belanda baik dapat berbicara Pada kalimat (20) di belakang te terdapat dua verba yang semuanya harus berbentuk infinitif. Dalam kaitan ini waarom lebih bermakna untuk apa (tujuan) daripada mengapa (alasan). (21) Hij gaat naar de faculteit om te studeren. Dia pergi ke fakultas untuk belajar. (22) Hij gaat naar de keuken om thee te zetten. Dia pergi ke dapur untuk menyeduh teh. Verba yang dapat dipisahkan: (23) Om brand voor te komen mag men in de benzinepomp niet roken. Untuk mencegah kebakaran orang tidak boleh merokok di SPBU. Arti lain konstruksi ini: - untuk di-.. (24) Dit patatje is om te eten, hoor! Kentang goreng ini untuk dimakan, lho! (25) Met zo n jurk ben je echt om te stelen. Dengan gaun itu kamu pantas untuk dicuri (karena cantiknya). (26) Het meisje is echt om te zoenen. Gadis itu karena kecantikannya membuat semua laki-laki ingin mencium pipinya. 9

Pustaka Rujukan Bouman-Noordermeer, D. 2004. Beter Nederlands. Cetakan Keempat dengan Perbaikan. Bussum: Coutinho. Haeseryn, W., K. Romijn, G. Geerts, J. De Rooij, dan M.C. van den Toorn. 1997. Algemene Nederlandse Spraakkunst. Cetakan Kedua dengan Perbaikan. Groningen: Martinus Nijhoff. Riyanto, Sugeng. 1990. Het Relatieve Gewicht van Syntactische en Emantische Middelen bij de Interpretatie van Nederlandse Zinnen. Doctoraal Scriptie Dutch Studies Faculteit der Letteren Rijksuniversiteit Leiden. Riyanto, Sugeng, Putri T. Mutiara, dan Lilie Suratminto. 2011. Bahasa Belanda sebagai Bahasa Sumber: Tata Bahasa Ringkas. Cetakan Pertama 1989. Serie Erasmus Educatief 7. Jakarta: Erasmus Taalcentrum. Riyanto, Sugeng, Yanna Parengkuan, dan Herman Poelman. 2011. Bahasa Belanda sebagai Bahasa Sumber Bidang Hukum. Serie Erasmus Educatief 8. Jakarta: Erasmus Taalcentrum. Riyanto, Sugeng. 2011. Basantara Belanda-Indonesia: Kajian Psikolinguistik pada Tataran Sintaksis. Disertasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Sneddon, J.N. 1996. Indonesian Reference Grammar. St Leonard: Allen & Unwin. Stokkermans, C.J. 1978. Korte Handleiding Nederlandse Grammatica. Pedoman Singkat Tata Bahasa Belanda. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Suratminto, L. 2008. Tata Bahasa Belanda: Lengkap, Mudah, dan Praktis. Cetakan ke-2, Cetakan Pertama 2004. Jakarta: Grasindo. Toorn, M.C. van den. 1984. Nederlandse Grammatica. Cetakan ke-9 dengan perbaikan. Groningen: Wolters-Noordhoff. Toorn-Schutte, J. 1999. Klare Taal! Uitgebreide Basisgrammatica NT2. Amsterdam: Boom. 10

11