PEDOMAN PENILAIAN REGISTRASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERSYARATAN REGISTRASI ALAT KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN

- 3 - BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNIVERSITAS INDONESIA TATA CARA REGISTRASI DAN IZIN EDAR PRODUK DIAGNOSTIK INVITRO KATEGORI HEMATOLOGI KLINIK

REGISTRASI ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK DI INDONESIA. DIREKTORAT PENILAIAN ALAT KESEHATAN 1 MARET 2016

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1189/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG PRODUKSI ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

REGISTRASI ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK DI INDONESIA. DIREKTORAT PENILAIAN ALAT KESEHATAN 1 Maret 2016

KEBIJAKAN PENGENDALIAAN ALAT KESEHATAN DALAM MENYONGSONG SJSN. Oleh: Drg. Arianti Anaya, MKM Direktur Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

b. Sertifikat CPOB sesuai dengan bentuk sediaan yang diajukan

PASAL 6 PERMENKES No.1109/MENKES/PER/IX/2007

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK

- 3 - PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA PEDOMAN PELAYANAN IZIN EDAR BAB I PENDAHULUAN

Registrasi Alat Kesehatan & PKRT Online (Perusahaan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK

PRODUKSI. Oleh : Dra. Rully Makarawo, Apt DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN DIRJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT

TANYA JAWAB PEDOMAN TEKNIS FARMAKOVIGILANS BAGI INDUSTRI FARMASI

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN HK TENTANG PEMASUKAN OBAT JALUR KHUSUS KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

RANCANGAN, 19 DESEMBER 2016 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

CPOB. (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

PENGENDALIAN ALAT KESEHATAN & PKRT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN,

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1010/MENKES/PER/XI/2008 TENTANG REGISTRASI OBAT

Menimbang : Mengingat :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 terdiri dari industri obat jadi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

1. Dasar Hukum 2. Tugas Pokok dan Fungsi 3. Restruktur Organisasi 4. Strategi Pengamanan Alat Kes dan PKRT 5. Sertifikat Produksi 6. Ijin Edar 7.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 949/MENKES/PER/VI/2000 TENTANG REGISTRASI OBAT JADI MENTERI KESEHATAN,

Oleh : drg. Arianti Anaya, MKM Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Bali, 4 Mei 2018

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002/ PP.IAI/1418/VII/2014. Tentang

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Da

Masyarakat Sehat yang Mandiri. Menjamin Alat Kesehatan yang beredar aman, bermutu dan bermanfaat

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TANYA JAWAB PEDOMAN TEKNIS FARMAKOVIGILANS BAGI INDUSTRI FARMASI

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK

CHECKLIST DOKUMEN REGISTRASI OBAT COPY

Penerapan skema sertifikasi produk

Menimbang : Mengingat :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

BAB VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Alat Kesehatan. Rumah Tangga. Izin Edar.

PP 72/1998, PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN. Tentang: PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

REGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

Panduan Identifikasi Pasien

Wimbuh Dumadi,S.Si.M.H.,Apt Ketua Pengurus Daerah IAI DIY. Yogyakarta, 14 April 2018

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN BIMBINGAN TEKNIS PERIZINAN ALAT KESEHATAN

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Obat merupakan komoditi utama yang digunakan manusia untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 adalah

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BLUEPRINT UJI KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA METODE OSCE

PERMENKES No.949 Th 2000

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KOSMETIK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

TUGAS DRUGS MANAGEMENT MAKALAH MEMAHAMI KUALITAS OBAT DAN DRUG ASSURANCE PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1799/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG INDUSTRI FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POKJA KUALIFIKASI dan PENDIDIKAN STAFF (KPS)

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN N0M0R : 02001/SK/KBPOM TENTANG

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA [LN 1997/10, TLN 3671]

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

R A N C A N G A N PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR / /2017 T E N T A N G O B A T I K A N

PERBANDINGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/IX/2005

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Alat Kesehatan. Rumah Tangga. Produksi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 terdiri dari industri obat jadi dan

BAB I. KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3)

Transkripsi:

PEDOMAN PENILAIAN REGISTRASI LAMPIRAN A DATA ADMINISTRASI 1 Berikan Foto copy sertifikat Produksi alat kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Cq Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan ( Untuk Alat Kesehatan Lokal ) 2 Berikan Foto copy ijin penyalur alat kesehatan beserta addendumnya yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Cq Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan ( Untuk Alat Kesehatan impor) KETERANGAN Sesuaikan lampiran alat yang akan didaftar dengan alat yang boleh diproduksi ( alat yang dicantumkan dalam sertifikat produksi) 1. Sesuaikan alat yang didaftar dengan jenis yg didistibusikan 2. Jenis alat dibagi 5: 1. Alkes Non elektromedik 2. Alkes Non Elektromedik Steril 3. Alkes Elektromedik 4. Alkes Elektromedik yang mengandung bahan radioaktif 5. IV Diagnostik 3. Sesuai Permenkes 1190 dan 1191 tidak diperlukan penunjukan dari Principal 4. Di berikan sesuai kemampuan dan fasilitas utk melakukan penyaluran alat kesehatan 5. Addendum diberikan jika ada penambahan kemampuan mendistribusikan KELAS I IIA IIB III 3 Berikan foto copy surat kuasa sebagai sole agent atau sole distributor yang diberi kuasa mendaftar alat kesehatan ke Departemen Kesehatan dari prinsipal / pabrik asal yang telah dilegalisir KBRI 1. Penunjukan dari principal (LOA) harus dilampirkan untuk digunakan pada pendaftaran No registrasi 2. Sesuaikan penunjukan dengan alat yang akan didaftar 3. Harus merupakan sole agent dan dilegalisir oleh KBRI

4 Berikan certificate of free sale dari lembaga yang berwewenang Certificate of free sale adalah bukti bahwa alat tersebut telah beredar di Negara dimana alat tersebut dibuat CFS harus mencantumkan nama alat kesehatan dan nama pabrik dan masih berlaku ( max 2 tahun jika tidak mencantumkan batas waktu) CFS tidak perlu dilegalisir KBRI Certificate Of Export dimana alat tersebut hanya khusus di ekspor dan tidak diregistrasi di negaranya, TIDAK DAPAT DIANGGAP SEBAGAI CFS. Beberapa negara mencantumkan Cert of export tetapi didalamnya tertulis telah diregistrasi - boleh dianggap sbg CFS CFS dari Commerce setempat boleh diterima utk alat tertentu jika ada pernyataan dari instansi berwenang di negaranya bahwa alat tersebut tidak didaftar Untuk Principal dari negara Europa, CE dapat menggantikan CFS. Utk negara lain ( India, China dll) CE harus diberikan bersama dengan keterangan lain dari FDA setempat CFS boleh dari negara bukan pembuat tapi negara tempat legal manufacturenya -

6 Ringkasan eksekutif alat kesehatah : Tinjauan ringkas mengenai deskripsi alat kesehatan beserta mekanisme kerjanya bila ada Sejarah pemasaran Tujuan penggunaan dan indikasi pada label Jika belum memiliki ijin edar dari negara lain yang diakui harus memberikan informasi tentang status tunggu tersebut Informasi penting tentang keamanan atau kinerja alat 7 Salinan /fotokopi sertifikasi dan dokumen yang menyebutkan kesesuaian terhadap standar produk, persyaratan keamanan, efektivitas dan sistem mutu dalam desain dan proses pembuatan Adalah ringkasan umum dari alat kesehatan termasuk didalam nya al: : 1. Prinsip penggunaan. 2. Penjelasan fungsi dari setiap komponen, komponen atau material yang digunakan terutama yang langsung bersentuhan dengan pasien atau pengguna. 3. Jika alat kesehatan mengandung obat maka harus dijelaskan hasil evaluasi dari institusi yang bertanggung jawab terhadap keamanan dan kemanfaatan dari obat yang di gunakan ( data dari Principal kecuali jika dibutuhkan data dari institusi yang bertanggung jawab di Indonesia) 4. Dokumen berupa hasil pengujian produk. ISO 13485 untuk Quality System GMP Kecuali untuk alat kesehtan kelas I tertentu ( sikat Gigi) boleh digantikan dengan ISO 9000 ISO 14921 tentang Risk maagement khusus produk dengan resiko tinggi IEC 60-601 untuk keamanan Listrik COA Produk jadi Wire design utk Alkes Elek resiko tinggi Dokumen harus menjelaskan metode umum yang digunakan untuk deklarasi kesesuain terhadap prinsip dasar dari keamanan dan kinerja alat kesehatan. Dapat menggunakan standar internasional atau standar lain yang diakui, teknologi terkini atau metode yang digunakan oleh industri itu sendiri, perbandingan dengan produk sejenis di pasaran dan lain-lain.

Harus mencantumkan seluruh judul dari standar yang diacu, nomor dan tanggal penetapan standar, serta organisasi yang membuat standar tersebut Jika pabrik menggunakan standar lain seperti standar internal maka harus mencantumkan sumbernya Bukti kesesuaian dapat dibuat dalam bentuk tabel dengan dokumen pendukung yang mungkin untuk penilaian sesuai dengan persyaratan. Contoh daftar pemeriksaan kesesuaian dengan Prinsip Utama terdapat pada Lampiran (1) 8 Berikan standar yang digunakan dan bukti kesesuaian terhadap standar tersebut Mengacu pada standart produk misal SNI, ISO Produk dll LAMPIRAN B KELAS KETERANGAN INFORMASI ALAT KESEHATAN I IIA IIB III 1 Uraian alat (Menurut Klasifikasi) Uraian A B C D Uraian alat termasuk cara penggunaan indikasi penggunaan alat brosur material produk kadaluwarsa ( hanya untuk produk steril) 2 Deskripsi dan fitur Alat Kesehatan Gambaran yang lebih detail untuk menjelaskan: fungsi dari alat, konsep ilmiah dasar yang digunakan untuk mendasari penggunaan alat (termasuk wiring untuk alkes elektromedik), komponen material dan aksesori yang digunakan pada pengoperasian alat pengemasan Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada

uraian lengkap dari fungsi setiap komponen, material atau bahan dari alat, dilengkapi dengan penandaan, diagram, foto, gambar teknis atau sejenisnya jika diperlukan 3 Tujuan Penggunaan Yang dimaksud di sini adalah penggunaan yang sesuai dengan tujuan penggunaan alat, yang dilengkapi dengan data yang disediakan oleh pabrik alat kesehatan dalam bentuk petunjuk penggunaan serta kemampuan fungsional dari alat 4 Indikasi Uraian umum dari penyakit atau kondisi dimana alat kesehatan dapat mendiagnosa, merawat, mencegah, atau meringankan, serta meliputi uraian dari target pasien yang dituju. 5 Petunjuk penggunaan Semua informasi yang diperlukan dari pabrik alat kesehatan terkait penggunaan, termasuk prosedur, metode, frekuensi, durasi, jumlah dan cara penyiapan yang harus diikuti untuk keamanan. Petunjuk yang diperlukan untuk dapat menggunakan alat dengan cara yang aman.yang terdapat pada alat atau kemasan 6 Kontra indikasi Kontra indikasi adalah kondisi dimana alat tidak dapat digunakan karena dapat menimbulkan resiko yang lebih besar dari keuntungannya. Merupakan uraian umum dari penyakit atau kondisi pasien yang tidak boleh menggunakan alat tersebut untuk tujuan diagnosa, perawatan, penyembuhan atau meringankan penyakit Misal: IUD tidak boleh digunakan utk wanita hamil

7 Peringatan Informasi mengenai bahaya yang mungkin dapat terjadi, yang harus diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan alat. Misal : penggunaan Stent Jantung dapat terjadi restenosis Peringatan termasuk siapa yang boleh menggunakan alat tersebut Misal : Filler, Silikon hanya boleh dikerjakan oleh dokter ahli 8 Perhatian Perhatian kepada pengguna mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dan kemanfaatan alat dalam penggunaan Perhatian ini termasuk hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghindari efek terhadap pasien/ pengguna alat yang tidak berpotensi mengancam jiwa atau menimbulkan cidera serius, tetapi perlu diketahui oleh pengguna alat. Perhatian ini dapat membuat pengguna waspada terhadap efek yang tidak diinginkan dari penggunaan atau kesalahan penggunaan alat dan hal-hal yang diperlukan untuk menghindari efek tersebut Misalnya: Jangan digunakan jika kemasan sudah rusak.

9 Potensi efek yang tidak diinginkan Potensi efek yang tidak diinginkan dan berakibat serius (kematian, cidera atau kejadian serius lainnya) terhadap pasien atau pengguna atau efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan alat kesehatan secara normal 10 Alternatif Terapi Merupakan uraian dari cara atau prosedur alternatif untuk mendiagnosa, merawat, mengobati atau meringankan penyakit yang merupakan tujuan penggunaan alat tersebut 11 Material Uraian dari material penyusun alat kesehatan serta sifat fisik yang diperlukan untuk membuktikan kesesuaian dengan Prinsip utama yang berhubungan dengan keamanan dan kinerja alat Informasi yang diberikan harus meliputi bahan kimia, biologis, dan karakter fisik dari komponen alat kesehatan secara lengkap 12 Informasi pabrik Merupakan ringkasan berisi dokumentasi yang berhubungan dengan proses produksi, termasuk pengukuran jaminan mutu, yang memadai sesuai dengan tingkat kerumitan dan tingkat resiko alat. 13 Proses produksi Proses pembuatan alat harus mencakup sumber daya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang diinginkan Proses pembuatan alat harus meliputi metode dan cara pembuatan, kondisi, lingkungan pembuatan, fasilitas dan pengendalian yang digunakan untuk pembuatan, pemprosesan, pengemasan, penandaan dan penyimpanan alat.

Sertakan ringkasan tentang metode dan proses sterilisasi (untuk produk steril). Perusahaan yang dikontrak oleh pabrik alat kesehatan untuk membuat atau memproses alat harus menyerahkan semua atau sebagian dari informasi pembuatan yang sesuai dengan fasilitas mereka kepada pemerintah LAMPIRAN C KELAS KETERANGAN SPESIFIKASI DAN JAMINAN MUTU I IIA IIB III 1 Spesifikasi Karakteristik fungsional dan spesifikasi kinerja teknis alat untuk membuktikan kesesuaian dengan Prinsip utama meliputi: akurasi,, sensitivitas,,spesifisitas alat ukur dan alat diagnostik keandalan (reliabilitias) spesifikasi lain yang terkait termasuk kimia, fisika, elektrik, mekanis, biologi, piranti lunak, sterilitas, stabilitas, penyimpanan, pengangkutan dan pengemasan 2 Informasi tambahan Informasi penting tentang karakteristik alat yang belum dicantumkan pada bagian sebelumnya, yang diperlukan untuk membuktikan kesesuaian terhadap Prinsip utama (contoh: kategori biokompatibilitas untuk produk jadi) CATATAN : Untuk alat kesehatan sederhana dengan resiko rendah, informasi di atas umumnya sudah tercakup dalam brosur penjualan, petunjuk penggunaan dan lain-lain 3 Ringkasan dari verifikasi rancangan dan dokumen validasi Ringkasan atau referensi atau verifikasi Steri

desain dan data validasi desain yang diperlukan, sesuai dengan tingkat kerumitan dan resiko dari alat l Validasi data report meliputi test design description complete test or study protocols methods of data analysis data summaries test conclusions Verifikasi dan validasi data alat kes juga meliputi: 1. Pernyataan/sertifikat kesesuaian terhadap standar yang sudah diakui, yang digunakan oleh pabrik alat kesehatan, dan/ atau 2. Ringkasan/ hasil pengujian dan evaluasi yang berdasarkan standar, metode dan pengujian dari pabrik atau cara lain untuk membuktikan kesesuaian 3. pernyataan kesesuaian terhadap standar atau sertifikat lain yang diberikan oleh regulator yang berwenang dan ringkasan data hasil pengujian, 4 Studi pre-klinis Studi Klinis harus meliputi : uji biokompatibilitas yang dilakukan terhadap material dari alat kesehatan. dilakukan pada produk jadi dan produk steril. Informasi pengujian, hasil dan analisa data harus diberikan tujuan, metodologi, hasil dan kesimpulan dari pabrik alat kesehatan terhadap keseluruhan penelitian fisik alat kesehatan dan komponen

Pengujian fisik harus dilakukan untuk memperkirakan kemampuan respon alat terhadap tekanan fisiologi, kondisi dan gaya yang tidak diinginkan, penggunaan jangka panjang dan semua hal yang dapat menyebabkan kegagalan Uji pre-klinis pada hewan yang mendukung kemungkinan efektifitas pada manusia harus dilaporkan Kesimpulan penelitian harus memuat interaksi alat kesehatan dengan cairan dan jaringan hewan serta efektivitas fungsional alat pada hewan percobaan. Alasan (dan keterbatasan) dari pemilihan hewan percobaan tertentu harus dijelaskan 5 Pengujian Validasi piranti lunak ( jika dapat diterapkan) Pabrik harus memberikan bukti validasi desain dan proses pengembangan piranti lunak. Informasi harus meliputi hasil seluruh verifikasi, validasi dan uji yang dilakukan internal dan pada lingkungan pengguna, sebelum pelepasan akhir, untuk semua konfigurasi piranti keras yang berbeda dicantumkan pada penandaan, serta datadata yang mewakili dari kedua lingkungan uji. 6 Alat yang mengandung material biologi Berikan hasil penelitian yang meliputi: Kecukupan pengukuran yang berhubungan dengan material yang mempunyai resiko dapat menularkan. Pernyataan bebas virus dari bahaya yang sudah diketahui. Penjelasan penapisan donor dan metode pengambilannya Hasil validasi proses untuk menunjukan proses produksi sudah dapat meminimalkan resiko biologis

7 Bukti Klinis Investigasi klinis terutama diperlukan oleh alat kesehatan dengan resiko yang lebih tinggi atau untuk alat kesehatan yang tidak atau sedikit sekali memiliki bukti klinis. - - Bukti klinis berupa: Studi klinik ( melalui investigasi Klinik yang dilakukan di dalam atau diluar negeri. Meliputi tujuan, metodologi dan hasil yang sesuai cakupan uji klinis, jelas dan bermakna. Kesimpulan dari hasil uji klinis harus didahului dengan pembahasan sesuai literatur yang sudah dipublikasikan Daftar Pustaka /Literatur.Lampirkan semua salinan literatur/pustaka. Harus spesifik untuk alat tersebut berdasarkan kronologis dan masih berlaku Bukti klinis dapat diperoleh dari publikasi yang berhubungan dengan literatur ilmiah hasil penelaahan bersama 9 Hasil analisa resiko Uraian kemungkinan bahaya yang dapat terjadi pada penggunaan alat. - - Meliputi resiko tidak langsung dari alat kesehatan yang diakibatkan oleh : 1. bahaya dari alat penyerta seperti bagian bergerak yang dapat menyebabkan cidera yang berkelanjutan, 2. bahaya yang berhubungan dengan pengguna, misalkan radiasi ionisasi dari mesin X-ray. Penilaian terhadap resiko dibandingkan dengan keuntungan dari alat dan metode yang digunakan untuk mengurangi resiko sampai ke tingkat yang dapat diterima harus

dijabarkan. Teknik yang digunakan untuk melakukan analisa resiko harus disebutkan secara rinci Orang/organisasi yang melakukan analisis resiko harus disebutkan dengan jelas. LAMPIRAN D KELAS KETERANGAN PENANDAAN DAN PETUNJUK PENGGUNAAN I IIA IIB III 1 Penandaan Merupakan uraian dan informasi produk yang melekat pada alat, selama alat tersebut dijual atau dikirimkan, seperti manual untuk dokter, penandaan pada kemasan, materi promosi, brosur produk dan sebagainya. Contoh penandaan pada alat dan kemasannya Petunjuk penggunaan Literatur lain atau bahan pelatihan Petunjuk pemasangan dan pemeliharaan ( jika dapat diterapkan) Setiap informasi dan petunjuk yang diberikan kepada pasien, termasuk petunjuk untuk setiap prosedur yang harus dilakukan oleh pasien 2 Contoh penandaan pada alat dan kemasannya Informasi produk dalam bentuk cetakan, tulisan atau grafik pada atau melekat pada satu atau lebih kemasan, termasuk kemasan luar atau pembungkus wadah luar. Setiap penandaan kemasan yang tidak tersedia pada kemasan luar harus mudah dilihat dari kemasan luar Jika tidak dimungkinkan untuk menyertakan contoh dari penandaan (misal penandaan peringatan berukuran besar yang direkatkan pada mesin X-ray), maka cukup diberikan

3 Petunjuk penggunaan, materi pelatihan & petunjuk pemasangan dan pemeliharaan contoh dengan menggunakan metode alternatif (seperti foto atau gambar teknis), Petunjuk penggunaan umumnya merujuk pada buku panduan dokter, panduan pengguna, panduan operator, panduan pemberi resep atau panduan rujukan dan pengguna akhir dapat menggunakan alat dengan aman dan sesuai dengan tujuan Bagian ini harus berisi informasi tentang indikasi, kontraindikasi, peringatan, perhatian, kemungkinan adanya efek yang tidak diinginkan, alternatif terapi dan kondisi yang harus diatur selama penggunaan normal untuk mempertahankan keamanan dan efektifitas alat. Jika dapat diterapkan, bagian ini harus termasuk petunjuk untuk pelatihan bagi pengguna akhir agar mampu menggunakan alat sesuai dengan tujuannya, serta melakukan pemasangan dan pemeliharaan alat. LAMPIRAN E KELAS KETERANGAN POST MARKET EVALUATION I IIA IIB III 1 Berikan Prosedur yang digunakan dan sistem Pencatatan, Penanganan komplain, Laporan Kejadian Efek yang tidak diinginkan dan prosedur Recall