SOAL UJIAN AKHIR ANALISIS MAKANAN 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lawan kata dari minuman keras. Minuman ini banyak disukai karena rasanya yang

Lampiran 1. Penggolongan Bahan Tambahan Pangan (BTP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 3. ZAT ADITIFLatihan Soal 3.2. (1) dan (2) (1) dan (4) (2) dan (3) (3) dan (4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol,

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

Alasan Penggunaan BTM : (Food Food Protection Committee in Publication) BAB 4 BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)

Pengaturan & Penggunaan Bahan Tambahan Pangan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel Pelarut Dalam Percobaan Metode Kromatografi. A n-butanol 40 bagian volume. B Iso-butanol 30 bagian volume

Zat Aditif : Zat zat yg ditambahkan pada makanan atau minuman pada proses pengolahan,pengemasan atau penyimpanan dengan tujuan tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Zat Aditif pada Makanan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bahan alam yang mudah diperoleh dan dapat diupayakan

JURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

TES HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

1/14/2014 ANTIOKSIDAN PENGGOLONGAN ANTIOKSIDAN

3. Peserta didik dapat mengidentifikasi bahan tambahan pangan yang berjenis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Makanan/Minuman jajanan adalah makanan/minuman. mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan yang betul, dan. pengangkutan yang sesuai dengan ketentuan (Mukono, 2000).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak

Titrasi IODOMETRI & IOdimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

Pengawetan pangan dengan pengeringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan tambahan pangan dewasa ini sangat beragam, dari

Oleh: Dhadhang Wahyu Kurniawan 4/16/2013 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan di dalam kehidupannya (Effendi, 2012). Berdasakan definisi dari WHO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III BAHAN DAN ALAT Bahan Alat... 24

BAHAN TAMBAHAN PANGAN (FOOD ADDITIVE)

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

TEKNOLOGI DAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PRODUK HASIL PERTANIAN

Bahan Tambahan Pangan (Food Additive)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Penentuan Bahan Dasar Minuman Santan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

Topik : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN. TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, anda akan dapat menjelaskan Perkembangan Teknologi Pasca Panen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Pengaturan terhadap Penggunaan Zat Aditif pada Makanan

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

Resiko Bahan Kimia Pada Makanana

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

I. PENDAHULUAN. cara ditempuh, antara lain memperhatikan dan mengatur makanan yang

I. PENDAHULUAN. (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan di perairan tropis diketahui memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau food additives adalah senyawa

BAB V ZAT PENGAWET (PRESERVATIF) DAN ZAT ADITIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2003: 27), Belajar adalah modifikasi atau memperteguh perlakuan

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO. Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... v. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

T" f*", CP" 2 CH,-C-H

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. minyak yang disebut minyak sawit. Minyak sawit terdiri dari dua jenis minyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

T" f*", CP" 2 CH,-C-H

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

STABILITAS VITAMIN LARUT AIR SELAMA PENGOLAHAN PANGAN Bag 2 Vitamin C

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

SEPUTAR BAHAN TAMBAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 SOAL UJIAN AKHIR ANALISIS MAKANAN 2008 1. Aktivitas air dari produk makanan antara 0,80-0,85 dapat menghambat pertumbuhan A. bakteri B. ragi C. jamur D. jamur dan ragi 2. Kadar air dari produk makanan antara 5-15% dapat.. A. memberikan stabilitas penyimpanan B. menghambat pertumbuhan ragi C. menghambat pertumbuhan jamur D. menghambat pertumbuhan bakteri 3. Sedangkan aktivitas air antara 0,6-0,7 dapat menimbulkan terjadinya A. reaksi browning enzimatik B. reaksi browning non-enzimatik C. pertumbuhan bakteri D, pertumbuhan jamur 4. Sebagai bahan pengawet untuk minyak-minyak lemak, biasanya digunakan: A. Na-benzoat B. Na-nitrat C. BHA D. vitamin E 5. Sedangkan bahan pengawet untuk minuman ringan, biasanya digunakan A. sorbitol M B. Na-nitrat C. BHA D. propil galat 6. Bahan berikut ini dilarang digunakan sebagai bahan tambahan makanan. A. dulsin B. minyak nabati C. eritrosin D. aspartam 7. Bahan tambahan makanan natrium sitrat digunakan sebagai A. firming agent B. acidity regulator C. sequestrant D. thickener 8. Bahan tambahan makanan kalsium glukonat digunakan sebagai A. anticaking B. bahan pengeras C. sekuesteran D. bahan pemutih

2 9. Natrium nitrit sebagai preservatif pada umumnya digunakan pada: A. saus tomat B. kecap C. kornet kalengan D. sediaan keju olahan 10. Asam benzoat sebagai bahan preservatif dapat ditetapkan kadarnya dengan metode berikut, kecuali: A. TBA/asam perklorat B. spektrofotometri UV C. kromatografi gas D. KCKT 11. Natrium sulfit dalam makanan dapat ditetapkan kadarnya dengan metode berikut: A. iodometri D. alkalimetri 12. 13. Sebagai preservatif dalam makanan, nitrit tidak memiliki kemampuan atau sifat-sifat berikut ini A. aktif terhadap bakteri E. coli B. aktif terhadap bakteri Clostridium botulinum C. bereaksi dengan haemoglobin sehingga memberikan warna merah segar pada daging D. bereaksi dengan amida atau amina tersier sehingga menghasilkan nitrosamina yang bersifat karsinogenik 14. Natrium nitrit dalam makanan dapat ditetapkan kadarnya dengan metode berikut ini, kecuali: A. Iodometri C. alkalimetri D. KCKT 15. Antioksidan memiliki mekanisme sebagai berikut, kecuali: A. mengikat radikal alkil B. mengikat radikal peroksialkil C. menghambat aktivitas enzim lipooksigenase D. sebagai hidrogen donor 16. Nor dehidroguairetic adid (NDGA) sebagai antioksidan pada umumnya digunakan pada.. A. minuman ringan B. sediaan keju olahan C. saus daging D. lemak dan minyak lemak 17. Vitamin B1 dapat ditetapkan kadarnya dengan metode berikut, kecuali:

3 C. kompleksometri D. argentometri 18. Riboflavin dapat ditetapkan kadarnya dengan metode berikut, kecuali: C. nirimetri D. TBA 19. Piridoksin HCl dapat ditetapkan kadarnya dengan metode berikut, kecuali: C. KCKT D. TBA 20. Asam askorbat dapat ditetapkan kadarnya dengan metode berikut, kecuali: B. titrasi dengan DCPIP C. polarografi D. kolorimetri 21. Analisis kualitatif terhadap BHA, BHT dan NDGA dapat dilakukan dengan cara sbb: A. sampel + ion Fe 2+ + a,a-bipiridil memberikan warna merah B. sampel + ion Fe 3+ + a,a-bipiridil memberikan warna merah C. sampel + ion Fe 3+ + a-naftilamin memberikan warna merah D. sampel + 2,6-diklorokinon klorimida memberikan warna merah 22. Zat warna berikut ini tidak termasuk certified colour A. cochineal B. triphenylmethane C. sulphonated indigo D. fluorescein 23. Bixin termasuk klasifikasi zat warna.. A. fluorescein B. sulfonated indigo C. uncertified colour D. caretenoid 24. Berdasarkan gugus fungsional penyusunnya, β-ionon termasuk senyawa.. A. fenol B. keton C. lacton D. terpen alkohol 25. Deteksi sulfit sebagai bahan tambahan makanan dapat dilakukan dengan reaksi berikut: A. B. C. D. dengan larutan kalium bikromat dan HCl memberikan warna hijau 26. Dalam industri makanan lesitin digunakan sebagai:

4 A. anticaking B. bahan pengembang C. bahan pengemulsi D. memperbaiki penampilan dan aroma 27. Na-siklamat dapat ditetapkan kadarnya dengan beberapa metode berikut ini, kecuali: A. nitrimetri D. spektrofotometri UV 28. Sakarin dapat ditetapkan dengan beberapa metode berikut ini, kecuali: A. nitrimetri D. turbidimetri 29. Mineral dapat ditetapkan kadarnya dengan beberpa metode berikut ini, kecuali: A. gravimetri B. AAS C. kromatografi gas D. sequential plasma spectrometry 30. Struktur senyawa berikut ini tidak termasuk kelompok zat warna alami A. tetrapyrole B. isoprene C. benzopyran D. betacyanin 31. Zat warna flavonoid termasuk kelompok senyawa zat warna alami A. tetrapyrole B. isoprene C. benzopyran D. betacyanin 32. Kelompok senyawa organik berikut ini tidak termasuk penyusun flavor sintetik. A. asam lemak B. eter C. senyawa bercincin D. senyawa belerang 33. Geraniol termasuk kelompok senyawa penyusun flavor sintetik berikut A. alkohol B. fenol C. terpen alkaloid D. senyawa bercincin 34. Struktur bahan pewarna alami klorofil memiliki inti atau gugus: A. corrin B. polien C. stiren D. porfirin

5 35. Sedangkan struktur bahan pewarna alami β-karoten memiliki inti atau gugus: A. corrin B. polien C. stiren D. porfirin SOAL URAIAN 1. Protein dalam milk dapat ditetapkan kadarnya secara Dye Binding Method. Berikan 1 (satu) metode penetapan kadar lainnya selain metode di atas, dan jelaskan masing-masing prinsip dasarnya serta kelebihan dan kekurangan dari kedua metode tersebut! 2. Kerusakan bahan pangan dapat dideteksi dengan berbagai cara, jelaskan masingmasing secara ringkas dan jelas! 3. Pada pembuatan sirup buah jelakan tahap-tahap penegendalian kritisnya (critical control process) disertai dengan macam aspek kontrolnya!