EFEKTIFITAS SURFAKTAN DAN RECOVERY MEMBRAN DALAM DIFUSI FENOL ANTAR FASA TANPA ZAT PEMBAWA. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh KHAIRUNNISSA NO.

dokumen-dokumen yang mirip
Uji Selektifitas Transpor Fenol Melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

Olly Norita Tetra *, Zaharasmi, dan Gionanda Laboratorium Elektro/Fotokimia, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Andalas, Padang

KINETIKA TRANSPOR FENOL DENGAN ADITIF SURFAKTAN DALAM TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

ZAT PEMBAWA OKSIN DAN SDS SEBAGAI ADITIF MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

TRANSPOR IODIN MELALUI MEMBRAN KLOROFORM DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI FASA PENERIMA DALAM TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

TRANSPOR IODIN MELALUI MEMBRAN KLOROFORM DENGAN TENIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

Penentuan Kondisi Optimasi Transpor Ion Cu (Ii) Melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah Secara Simultan Dengan Oksin Sebagai Pembawa

TRANSPOR ION TEMBAGA (II) MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

OPTIMALISASI TRANSPOR Zn(II) DENGAN ZAT PEMBAWA DITIZON MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH ABSTRACT

OPTIMALISASI TRANSPOR Zn(II) DENGAN ZAT PEMBAWA DITIZON MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

APLIKASI EFFERVESCENCE-LIQUID PHASE MICROEXTRACTION UNTUK ANALISIS SENYAWA PESTISIDA KLORPIRIFOS DALAM MENTIMUN MENGGUNAKAN HPLC UV-VIS SKRIPSI

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

Uji Kinerja Ekstraktan Cyanex 272 dalam Me-recovery Logam Nikel dari Limbah Ni-Cd dengan Metode Ekstraksi Cair-Cair

EKSTRAKSI EMAS DARI LIMBAH PAPAN SIRKUIT TELEPON GENGGAM MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBRAN CAIR EMULSI

PENGARUH ELEKTROLIT HNO3 DAN HCl TERHADAP RECOVERY LOGAM Cu DENGAN KOMBINASI TRANSPOR MEMBRAN CAIR DAN ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN SEBAGAI ION CARRIER

PEMISAHAN DAN PEROLEHAN KEMBALI Cr(VI) DARI ALIRAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR EMULSI TESIS MAGIS'1'ER. .

Percobaan 6 DISTRIBUSI ZAT TERLARUT ANTARA DUA JENIS PELARUT YANG BERCAMPUR. Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang

Efektivitas Membran Hibrid Nilon6,6-Kaolin Pada Penyaringan Zat Warna Batik Procion

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari - Juli tahun 2012

Siti Sujalmi, Supriyanto, dan Astin Jurusan Kimia FMIPA UNILA Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No1 Bandar Lampung

PENGAMBILAN ASAM PHOSPHAT DALAM LIMBAH SINTETIS SECARA EKSTRAKSI CAIR-CAIR DENGAN SOLVENT CAMPURAN IPA DAN n-heksan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

PENGARUH PERBANDINGAN VOLUME FASA AIRDENGAN FASA ORGANIK DAN KONSENTRASI AgDALAMFASA AIR PADA EKSTRAKSI PERAKDARI LIMBAH FOTO ROENTGEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3 Metodologi Penelitian

Indo. J. Chem., 2010, 10 (1), 69-74

ABSTRAK. Kata Kunci: fotokatalis, fenol, limbah cair, rumah sakit, TiO 2 anatase. 1. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi

Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Penelitian

Laporan Praktikum KI3141 Kimia Fisik Percobaan G-3 Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du Nouy. : Gayatri Ayu Andari NIM :

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA Mata Kuliah Service Untuk Jurusan Biologi

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

Ngatijo, dkk. ISSN Ngatijo, Pranjono, Banawa Sri Galuh dan M.M. Lilis Windaryati P2TBDU BATAN

Pengaruh Surfaktan Campuran pada Pembentukan Emulsi untuk Ekstraksi Merkuri (II) dengan Membran Cair Emulsi (MCE)

EKSTRAKSI ION LOGAM Zn(II) MENGGUNAKAN SENYAWA PEMBAWA TANIN TERMODIFIKASI DENGAN METODE MEMBRAN CAIR RUAH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI-2051) PERCOBAAN 3 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : Ekstraksi dan Isolasi Kafein Dari Daun Teh Serta Uji Alkaloid

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KINETIKA TRANSPOR Co(II) MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH SECARA KONSEKUTIF. Pascasarjana Universitas Andalas, Padang 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PEMULIHAN (RECOVERY) DAN PEMISAHAN SELEKTIF LOGAM BERAT (Zn, Cu dan Ni) DENGAN PENGEMBAN SINERGI MENGGUNAKAN TEKNIK SLM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

MEKANISME TRANSPOR LANTANUM MELALUI MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG (SLM) DENGAN PENGEMBAN CAMPURAN D2EHPA (ASAM DI-(2- ETILHEKSIL) FOSFAT) DAN TBP

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Karakterisasi Fisik Vitamin C

Rendemen APG dihitung berdasarkan berat APG yang diperoleh setelah dimurnikan dengan berat total bahan baku awal yang digunakan.

PEMUNGUTAN LANTANUM DARI MINERAL MONASIT BANGKA DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG BERTINGKAT

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI

UJI KINERJA LARUTAN HCL PADA PROSES LEACHING LOGAM KOBALT DARI LIMBAH BATERAI LITHIUM-ION. Yuliusman dan Muhammad Resya Hidayatullah

BAB III METODE PENELITIAN

Variations of Span-80 Concentration and ph of The External Phase On Lead(II) Extraction Ion by Liquid Membrane Emulsion Method

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan pencemar yang berasal dari industri juga dapat meresap ke dalam

UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN METODE POTENSIOMETRI MENGGUNAKAN BIOSENSOR UREA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN UREA

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

HASIL DAN PEMBAHASAN. hubungan serapan pada berbagai panjang gelombang tertera pada Gambar 2.

FORMULASI SEDIAAN SEMISOLIDA

EKSTRAKSI PELARUT. I. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja dari ekstraksi pelarut 2. Menentukan konsentrasi Ni 2+ yang terekstrak secara spektrofotometri

RECOVERY PERAK DARI LIMBAH FOTOGRAFI MELALUI MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG DENGAN SENYAWA PEMBAWA ASAM DI-2-ETIL HEKSILFOSFAT (D2EHPA)

SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kelarutan Ibuprofen dalam Minyak, Surfaktan, dan Kosurfaktan Formulasi Self-nanoemulsifying Drug Delivery System

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

PENGARUH PERSENTASE SURFAKTAN DAN TOPO - KEROSEN PADA EKSTRAKSI MEMBRAN EMULSI TERHADAP KONSENTRAT Ce (IV)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

Respon Vinir Mahoni Terhadap Perekat TUF Dari Ekstrak Serbuk Gergajian Kayu Merbau (Intsia Sp.)

*Nurul Hidayah, Baharuddin Hamzah, dan Purnama Ningsih Pendidikan Kimia/FKIP Universitas Tadulako, Palu Indonesia 94118

Kata kunci: fasa gerak, asam benzoat, kafein, kopi kemasan, KCKT. Key word: mobile phase, benzoic acid, caffeine, instant coffee package, HPLC

PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK: EKSTRAKSI

Jurnal Kimia Indonesia

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB I PENDAHULUAN. Gates dan George Soros, sehingga terbentuk GF ATM (global fund against

RECOVERY PERAK DARI LIMBAH FOTOGRAFI MELALUI MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG DENGAN SENYAWA PEMBAWA ASAM DI-2-ETIL HEKSILFOSFAT (D2EHPA)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

Ekstraksi dan Pemisahan Penisilin G dari Fenilasetat dengan Teknik Membran Cair Emulsi

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbandingan aktivitas katalis Ni dan katalis Cu pada reaksi hidrogenasi metil ester untuk pembuatan surfaktan

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

Abstrak. Kata kunci: Flotasi; Ozon; Polyaluminum chloride, Sodium Lauril Sulfat.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak

Transkripsi:

EFEKTIFITAS SURFAKTAN DAN RECOVERY MEMBRAN DALAM DIFUSI FENOL ANTAR FASA TANPA ZAT PEMBAWA Skripsi Sarjana Kimia Oleh KHAIRUNNISSA NO.BP : 06132064 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

EFEKTIFITAS SURFAKTAN DAN RECOVERY MEMBRAN DALAM DIFUSI FENOL ANTAR FASA TANPA ZAT PEMBAWA Oleh : KHAIRUNNISSA (06132064) Dibimbing oleh : Dra. Hj. Zaharasmi Kahar, MSi dan Djufri Mustafa, Msc Penelitian tentang efektifitas surfaktan dan recovery membran dalam difusi fenol antar fasa tanpa zat pembawa telah dilakukan. Penelitian diarahkan terhadap penggunaan surfaktan Tween-20, Sodium Dodecyl Sulfat (SDS) dan Asam oleat sebagai zat aktif permukaan untuk meningkatkan proses transpor fenol antar fasa selanjutnya dilakukan recovery membran. Sistem transpor dioperasikan dengan menggunakan 6 ml fenol ke dalam fasa sumber, 12 ml NaOH pada fasa penerima dan kloroform sebagai fasa membran. Teknis operasi dilakukan melalui pengadukan dengan memakai magnetik stirrer pada kecepatan 340 rpm dan waktu kesetimbangan 15 menit kemudian konsentrasi fenol didalam fasa penerima yang tersisa pada fasa sumber di monitor dengan memakai metoda 4- amino antipirin dan menggunakan Spektrofotometer spektronik 20 D pada λmaks 510 nm. Dari hasil penelitian diperoleh persentase transpor fenol ke fasa penerima dengan penambahan surfaktan Tween-20, Sodium Dodecyl sulfat (SDS) dan asam oleat sebagai zat aditif berturut-turut 96,22 %; 91.84 % dan 96.05 %. Secara keseluruhan surfaktan Tween-20, SDS, dan Asam Oleat cukup efektif digunakan untuk meningkatkan keefektifan proses transpor fenol melalui teknik membran cair fasa ruah. Dari hasil Penelitian ini juga dapat diketahui bahwa pemakaian ulang membran kloroform dalam transpor fenol sangat efektif hanya untuk 2 x pengulangan dan mengalami penurunan nilai pada pemakaian ke 3 x. Kata kunci : Fenol, SDS, Span-60, Asam Oleat, Teknik membran cair fasa ruah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pemakaian membran cair untuk sistem pemisahan suatu spesies kimia tertentu dalam konsentrasi rendah telah dikenal secara luas dalam beberapa literatur 1. Salah satu teknik pemisahan yang mulai menarik perhatian para peneliti yaitu proses pemisahan dengan menggunakan teknik membran cair fasa ruah. Teknik ini merupakan aplikasi dari ekstraksi kembali yang dimodifikasi dengan mengkombinasikan ekstraksi pelarut dan proses stripping dalam suatu perpaduan yang sangat menarik untuk pemisahan suatu spesi tertentu. Disini membran berupa cairan ditempatkan diantara dua larutan yang salng melarutkan sedangkan memran itu tidak larut dalam larutan yang dipisahkannya. Spesies kimia tersebut dapat melewati membran melalui proses difusi murni atau reaksi kimia. Membran yang difungsikan sebagai mediator pemindahan biasanya dipakai pelarut organik yang dijadikan bersifat semipermiable dengan atau tanpa penambahan zat pembawa tertentu 2. Fenol merupakan salah satu bahan baku industri yang berbahaya. Batas maksimum fenol total dalam air minum maupun air bersih adalah 0,002 ppm 3,4. Untuk itu diperlukan suatu metoda praktis guna memantau bahan pencemar ini setiap saat. Metoda pemisahan senyawa fenol dari larutan air atau campurannya dengan memakai teknik membran cair telah pernah dilakukan orang. Salah satunya dengan menggunakan teknik emulsi membran cair. Charlena (1995) melakukan pemisahan fenol dengan metoda ini melalui proses difusi tanpa menggunakan zat pembawa 1. Akan tetapi, ekstraksi senyawa fenol menggunakan teknik ini dalam pelaksanaan menjaga kestabilan emulsi kerjanya cukup rumit. Untuk itu pada penelitian lanjut M. Azis (2010) menata ulang sistem pemisahan fenol tersebut kedalam metoda yang lebih sederhana yaitu menggunakan teknik membran cair fasa ruah 5. Dalam beberapa kasus pada teknik membran cair fasa ruah mulai dikembangkan penggunaan surfaktan, dimana hanya dalam konsentrasi yang kecil, surfaktan ini mampu meningkatkan efektifitas sistem transpor antar fasa. Disini surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang berfungsi sebagai

penghubung dua antar muka yang berbeda untuk mempermudah terlaksananya diffusi antar fasa. Surfaktan akan terkonsentrasi pada permukaan/antarmuka dari pada badan larutan, memberikan perubahan energi bebas terhadap permukaan/antar muka dan memberikan efek kerja sama dalam memperlancar sistem transpor antarfasa 6. Pada penelitian ini dilihat pengaruh 3 jenis surfaktan terhadap transpor optimum fenol dari dalam air tanpa zat pembawa yaitu surfaktan Tween-20, Sodium dodecyl sulfat (SDS) dan asam Oleat. Sistem transpor dioperasikan dengan menggunakan fenol sebagai sampel pada fasa sumber, kloroform sebagai fasa membran dan natrium hidroksida sebagai fasa penerima. Konsentrasi fenol yang tersisa pada fasa sumber dan yang tertranspor ke fasa penerima ditentukan dengan menggunakan metoda 4- aminoantipirin dan dimonitor dengan spektrofotometer spektronik 20 D pada λ maks 510 nm. Pengkajian diarahkan terhadap keefektifan masing-masing surfaktan dalam mempercepat waktu transpor dan meningkatkan persentase transpor ke fasa penerima. Penelitian ini juga melihat kemampuan membran kloroform untuk di pakai ulang kembali. 1.2 Perumusan Masalah Optimasi proses transpor fenol tanpa zat pembawa melalui teknik membran cair fasa ruah sudah pernah dilakukan peneliti sebelumnya, fenol dapat di transpor dengan waktu 2 jam sampai mencapai 93,07 % 5. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi untuk mencoba mempersingkat waktu transpor dengan menambahkan 3 jenis surfaktan yaitu Tween-20, Sodium dodecyl sulfat (SDS) dan asam Oleat. Terhadap masing-masing surfaktan dilihat pengaruhnya terhadap kecepatan sistem transpor fenol Untuk menghemat pemakaian membran pengkajian juga dilakukan terhadap rekoveri kembali membran khloroforom yang telah digunakan untuk dipakai ulang. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keefektifan surfaktan dapat mempersingkat waktu transpor dan persentase transpor fenol ke fasa penerima. Untuk menunjang penelitian ini parameter yang digunakan antara lain

menentukan posisi terbaik penempatan surfaktan, konsentrasi optimum surfaktan dan waktu optimum sistem transpor akibat penambahan masing-masing surfaktan. Jenis surfaktan yang diteliti antara lain Tween-20, Sodium dodecyl sulfat (SDS) dan Asam Oleat. Penelitian juga ditujukan untuk mengetahui kapasitas membran kloroform untuk di pakai ulang. 1.4 Manfaat penelitian Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan baru terhadap pemanfaatan teknik membran cair fasa ruah untuk pemisahan fenol dari dalam air Disamping itu hasil penelitian ini dapat membuka peluang penelitian lebih lanjut terhadap sejauh mana pengkajian peranan surfaktan mempengaruhi sistem transpor fenol antar fasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, transpor fenol melalui teknik Membran Cair Fasa Ruah tanpa zat pembawa dengan menggunakan berbagai jenis surfaktan sebagai zat aktif antarmuka cukup efektif dilakukan. Ketiga surfaktan pada dasarnya mampu meningkatkan persentase fenol ke fasa penerima. Dengan metoda ini diperoleh persentase transpor fenol ke fasa penerima untuk waktu transpor 2 jam tanpa penambahan surfaktan 91,35 % dan dengan menggunakan surfaktan Tween 20, Sodium Dodecyl Sulfat (SDS), dan Asam Oleat 96,22 %., 91,84 % dan 96,05 %. Penambahan SDS kedalam sistem transpor fenol lebih efektif dibandingkan kedua surfaktan lainnya, karena waktu transpor menjadi lebih singkat. Melalui teknik ini, membran kloroform masih cukup efektif digunakan untuk mentranspor fenol sampai dua kali pengulangan. Pada pengulangan yang ke tiga terjadi penurunan efektifitas transpor fenol dan pada pengulangan yang ke empat membran rusak sehingga tidak efektif untuk dipakai lagi. 5.2 Saran Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan, maka perlu pengkajian lebih lanjut terhadap kemungkinan pemakaian surfaktan dengan penambahan sekaligus di fasa sumber dan fasa penerima serta uji lanjut untuk melihat peranan surfaktan ini diantar muka dengan mengukur tegangan antar muka sistem transpor untuk masing-masing surfaktan selama proses transpor berlangsung.

DAFTAR KEPUSTAKAAN 1. Charlena. (1995) Ekstraksi Fenol dalam Air dengan Teknik Emulsi Membran Cair,. Tesis Pascasarjana Kimia Institut Teknologi Bandung. Hal 1-37. 2. Mulder, M. (1991) Basic Principle of Membrane Technology. Kluwer Academic Publisher, Dordrencht. pp. 244-259). 3. Mulyasuryani A, dkk. (1997) Metoda Sederhana untuk Monitoring Senyawa-senyawa Fenol di Perairan. Penelitian Ilmu-ilmu Teknik (engineering). Hal. 107-125. 4. Noverma, S, Dewi (2009) Optimasi Transpor Fenol dari Dalam Air dengan Zat Pembawa N,N-Dimetilasetamida Melaui Teknik Membran Cair Fasa Ruah. Skripsi Sarjana Kimia Universitas Andalas. Hal 24-25. 5. M.Aziz Setiawan (2010) Optimasi Transpor Fenol melalui Membran Kloroform Dalam Teknik Membran Cair Fasa Ruah. Skripsi Sarjana Kimia Universitas Andalas. 6. Erni, W. (2010) Pengaruh Penambahan Surfaktan terhadap Tranpor Fenol dari dalam Air dengan Zat Pembawa N,N-dimetilasetamida melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah. Skripsi Sarjana Kimia Universitas Andalas. 7. Morrison and Boyd. ( 1990) Organic Chemistry, 6th ed. New Jersey: Prentice Hall. 8. Arsyad, M. Natsir. (2001) Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Ilmiah. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal ; 150-151, 179-180, 301-302. 9. Khalil, F and M. Shamsipur. (2005) Separation Study of Cadmium as CdI42- through a Bulk Liquid Membrane Containing Ketoconazole and Oleic Acid. J. Analytica Science. 21 : 501 505. 10. Rajacovic, Lj.V. et al, (1995). Sensitivity of Modified Bulk Acoustic Waves for the Detection of Phenols in the Vapour Phase, Anal. Chem. Acta, 318 Hal : 77 87. 11. Wan,Yin Hua and Xiang De Wang. (1997). Treatment of High Concentration Phenolic Waste Water by Liquid Membrane with N503 as Mobile Carrier. J. Membr. Scie., 135 Hal 263-270. 12. Lacman, L. dkk, (1994) Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi-3, UI- Press, Jakarta,, hal. 1029-1088.