PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 17 SINGKAWANG SELATAN Jualdi Kepala SDN No 17 Singkawang Selatan Abstrak: Rendahnya kemampuan guru dalam merumuskan tujuan, merancang langkah-langkah, dan menyusun naskah penilaian merupakan permasalahan yang perlu dicarikan solusinya, tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan bimbingan berkelanjutan. Penelitian tindakan sekolah dilaksanakan dua siklus dari tanggal 01 Maret sampai dengan 31 Mei 2015, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan. Subjek penelitian adalah guru Sekolah Dasar Negeri 17 Singkawang Selatan yang berjumlah 5 orang. Hasil bimbingan siklus I dengan rata-rata 63.33%, siklus II rata-rata 86,66 %, jadi meningkat 23,33 %. Dengan menggunakan bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kata kunci: kemampuan, rencana pelaksanaan, bimbingan berkelanjutan Kemampuan guru merupakan perwujudan kompetensi seorang guru yang memenuhi standar yang terdiri dari empat kompetensi yang terdiri dari: kompetensi paedagogik, profesional, pribadi dan sosial. Dalam penelitian ini lebih ditekankan dan dibatasi hanya kepada komponen kompetensi profesional terutama pengelolaan. Pengelolaan yang menjadi perhatian adalah kemampuan menyusun RPP dengan ruang lingkupnya meliputi tiga aspek yakni: merumuskan tujuan, merancang langkah-langkah, dan menyusun naskah penilaian. Kompetensi adalah sebagai suatu kecakapan untuk melakukan sesuatu pekerjaan berkat pengetahuan, keterampilan ataupun keahlian yang dimiliki untuk melaksanakan suatu pekerjaan.undang-undang Guru dan Dosan No.14 Tahun 2005 Pasal 8 menyatakan, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dari rumusan di atas jelas disebutkan pemilikan kompetensi oleh setiap guru merupakan syarat yang mutlak harus dipenuhi oleh guru. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Penyusunan rencana pelaksanaan merupakan bagian dari kompetensi guru. Perencanaan proses meliputi silabus dan RPP. Selanjutnya Oemar Hakim (dalam Kurniawati 2009:74) menyatakan, Bahwa perencanaan program pada hakekatnya merupakan perencanaan program jangka pendek untuk memperkirakan suatu pro- 181
182, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 yeksi tentang sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 menyatakan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Komponen RPP terdiri dari a). identitas mata pelajaran, (b) standar kompetensi, (c) kompetensi dasar, (d) indikator pencapaian kompetensi, (e) tujuan, (f) materi ajar, (g) alokasi waktu, (h) metode, (i) kegiatan meliputi: pendahuluan, inti, penutup. (j) sumber belajar, (k) penilaian hasil belajar meliputi: soal, skor dan kunci jawaban. Langkah-langkah menyusun RPP adalah a) mengisi kolom identitas, b) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan, c) Menentukan SK, KD, dan indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun, d) Merumuskan tujuan berdasarkan SK, KD dan indikator yang telah ditentukan, e) mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ yang terdapat dalam silabus, materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/, f) menentukan metode yang akan digunakan, g) merumuskan langkahlangkah yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir. h) menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan, i) menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, serta teknik penskoran dan kunci jawaban Dalam penyusunan RPP perlu memperhatikan hal sebagai berikut: (a) RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih, b) tujuan menggambarkan proses dan hasil belajar yang harus di capai oleh peserta didik sesuai dengan kompetenrsi dasar, c) tujuan dapat mencakup sejumlah indikator, atau satu tujuan untuk beberapa indikator, yang penting tujuan harus mengacu pada pencapaian indikator, d) Kegiatan (langkah-langkah ) dibuat setiap pertemuan, bila dalam satu RPP terdapat 3 kali pertemuan, maka dalam RPP tersebut terdapat 3 langkah, e). Bila terdapat lebih dari satu pertemuan untuk indikator yang sama, tidak perlu dibuatkan langkah kegiatan yang lengkap untuk setiap pertemuannya. Fakta di lapangan terkait penyusunan rencana pelaksanaan oleh guru SDN 17 Singkawang Selatan, masih terdapat kelemahan dalam menyusun tujuan yang sesuai dengan standar kompetensi, kempetensi dasar, dan indikator. Secara garis besar guru belum sesuai dalam: (1)merumuskan tujuan belum mencakup tiga aspek ranah kemampuan, yakni; ranah kognitif, apektif, dan psikimotor, tujuan yang dibuat belum menggunakan kata kerja operasional yang tepat, tujuan yang dibuat belum sesuai dengan SK,KD, dan indikator, (2)langkahlangkah yang dirancang guru masih belum mencerminkan aktif, (3)teknik dan bentuk penilaian yang digunakan masih belum sesuai dengan tujuan, sebagian besar guru masih memindahkan soal-soal yang terdapat pada LKS. Untuk mengatasi kendala yang dialami guru, peneliti mencoba menawarkan bimbingan berkelanjutan. Chiskon 1959 (dalam RM Fatihah http://eko13. wordpress.com ) menyatakan, bimbingan membantu individu untuk lebih mengenal berbagai informasi tentang dirinya sendiri. Berikutnya Bernard dan Fullmer 1969 (dalam RM Fatihah http://eko13. wordpress. com ) menyatakan, bahwa
Jualdi, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP, 183 bimbingan dilakukan untuk meningkatkan perwujudan diri individu. Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya. Dari beberapa pengertian bimbingan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan adalah pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dilaksanakan bimbingan berkelanjutan adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam 1) merumuskan tujuan yang baik dan benar sesuai dengan SK,KD, dan indikator. 2) merancang langkah-langkah yang bernuansa PAIKEM. 3) menyusun naskah penilaian yang valid sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan yang ditawarkan untuk menyelaraskan tujuan adalah bimbingan berkelanjutan dengan langkah kegiatan sebagai berikut: 1) melaksanakan bimbingan berkelanjutan tahap 1. Sebagai tindak lanjut nya guru ditugasi membuat rencana pelaksanaan, RPP yang dibuat guru diamati oleh peneliti melihat kemampuan yang dimiliki guru. METODE Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerjasama antara peneliti dan guru, dalam meningkatkan kemampuan guru agar menjadi lebih baik dalam menyusun rencana pelaksanaan. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 17 Singkawang Selatan dalam kurun waktu minggu ke 1 bulan Maret, sampai dengan minggu ke-5 bulan Mei 2015.Subjek dalam penelitian ini adalah guru Sekolah Dasar Negeri 17 Singkawang Selatan yang berjumlah 5 orang. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklis dengan uraian sebagai berikut: Siklus I dilaksanakan tanggal 2 Maret sampai 23 Maret 2015, Siklus II dilaksanakan tanggal 6 April sampai 20 April 2015. Setiap siklus dilaksanakan dua kali bimbingan dengan materi menyesuaikan pada kondidsi bimbingan dan temuan di lapangan, dan setiap kali bimbingan dilaksanakan 2 x 60 menit. Tindaklanjut dari bimbingan dilakukan adalah setiap guru ditugasi membuat rencana pelaksanaan sesuai dengan kelas yang diampunya. RPP yang dibuat guru dikumpulkan 3 hari kemudian untuk diteliti dan menentukan data kemampuan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan Observasi langsung dan dan observasi dokumen. Analisis data dilakukan menggunakan rubrik penilaian RPP sesuai indikator komponen tujuan, kegiatan dan penilaian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus 1 Untuk mengetahui kemampuan guru dalam menyusun RPP, peneliti perlu melakukan wawancara. Alat yang digunakan adalah lembar wawancara, oleh sebab itu peneliti perlu menyiapkan alat tersebut. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan instrumen penilaian RPP sesuai dengan jumlah guru yang mau diobservasi, karena jumlah guru yang mau diteliti 5 orang maka peneliti menyiapkan 5 lembar observasi. Selain itu peneliti membuat tabel rekapitulasi hasil penyusunan RPP siklus I. tabel rekapitulasi diperlukan untuk mencatat kemajuan guru dalam menyusun RPP. Sesuai kesepakatan antara peneliti dengan
184, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 guru, tanggal 16 Maret 2015 untuk melaksanakan wawancara dengan lima orang guru yaitu: N W, H, P, A, dan K. Kelima orang guru diwawancarai secara bergiliran. Dari hasil wawancara diperoleh data; 1) Tiga guru belum paham tetang komponen RPP, 2) guru yang mengikuti diklat penyusun RPP baru dua orang, 3) dari lima orang guru yang diteliti ternyata masih mengkopipaste RPP orang lain. Setelah melakukan wawancara, peneliti memberikan pembinaan terhadap 5 orang guru yang diteliti, pembinaan siklus 1 dilakukan dua tahap. Pembinaan tahap 1 dilaksanakan tanggal 16 Maret 2015 di SDN 17 Singkawang Selatan. Pembinaan ditekankan pada tiga aspek, yakni: 1)aspek tujuan. Guru dibimbing merumuskan tujuan yang sesuai dengan kompetensi dasar, menggunakan kata kerja operasional dan dapat diukur. 2) aspek langkah-langkah yang terdiri dari pembukaan, inti (terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan komfirmasi) dan penutup. 3) aspek penilaian, pembinaan terhadap guru disini ditekankan pada penyusunan instrumen penilaian yang baik dan benar dan sesuai dengan kempetensi dasar dan tujuan yang hendak dicapai. Di akhir pertemuan masing-masing guru diberi tugas membuat RPP sesuai materi yang mereka ajarkan di kelas masing-masing. Setelah tiga hari guru harus mengumpulkan RPP yang dibuatnya kepada peneliti. RPP yang terkumpul diamati sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Pembinaan tahap 2 dilaksanakan tanggal 23 Maret 2015, tujuannya adalah untuk mempertajam kemampuan guru pada tiga aspek, yakni: 1) aspek tujuan, guru dibimbing kembali merumuskan tujuan yang sesuai dengan kompetensi dasar, menggunakan kata kerja operasional dan dapat diukur. 2) aspek langkah-langkah yang terdiri dari pembukaan, inti (terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan komfirmasi) dan penutup. 3) aspek penilaian, pembinaan terhadap guru disini ditekankan pada penyusunan naskah soal yang baik dan benar dan sesuai dengan kempetensi dasar dan tujuan yang hendak dicapai. Akhir pertemuan pembinaan tahap 2 masing-masing guru diberi tugas merevisi RPP yang mereka buat pada tahap 1, sesuai temuan peneliti pada RPP masingmasing. Setelah tiga hari guru harus mengumpulkan RPP yang dibuatnya kepada peneliti. RPP yang terkumpul diamati sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Pengamatan ditekan pada tiga aspek yakni aspek perumusan tujuan, apakah tujuan yang dirumuskan sudah sesuai dengan KD, atau indikator, apakah tujuan yang dirumuskan sudah memenuhi aspek kognitif, afektif, dan pskimotor, apakah tujuan yang dirumuskan sudah menggunakan kata kerja operasional. Pada aspek langkah-langkah aspek yang diamati, apakah langkah-langkah sudah sesuai dengan karakteristik siswa, apakah langkah-langkah sudah runtut, apakah langkah sudah menerapkan pendekatan saitifik. Aspek penilaian yang diamati, apakah naskah soal yang disusun sudah valid, apakah naskah soal sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hasil pembimbingan tahap 1 dan 2 pada siklus 1 ternyata masih belum memuaskan sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Jualdi, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP, 185 Tabel 1. Hasil Analisis Komponen RPP pada Siklus I Jumlah Guru Jumlah Persentase Aspek yang diamati No dalam Guru dalam ketercapaian bimbingan 1 bimbingan 2 rata-rata Guru yang merumuskan 1 tujuan sesuai dengan KD 2 3 = 50 % 2 3 Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan 4 4 = 80 % 3 3 = 60 % Rata rata = 60 % = 66,66% = 63,33 % Bardasarkan tabel di atas, Guru yang merumuskan tujuan sesuai dengan KD pada bimbingan tahap 1 hanya ada 2, sedangkan pada bimbingan tahap 2 hanya ada 3, jadi ada peningkatan 1 orang atau 20 %. Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan pada bimbingan tahap 1 hanya ada 4, bimbingan tahap 2 juga ada 4, stabil, tidak ada peningkatan. Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan pada bimbingan tahap 1 hanya ada 3, sedang tahap 2 juga 3, jadi tidak ada peningkatan. 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% rumusan tujuan rumusan langkah naskah penilaian 10% 0% Bimbingan 1 siklus 1 Bimbingan 2 siklus 1 Rata-rata siklus 1 Grafik 1. Hasil Analisis Komponen RPP Siklus 1 Materi yang disampaikan pada pembinaan siklus 1, masih belum terserap semuanya oleh guru, terdapat kelemahan yang mendasar terutama dalam merumuskan tujuan sesuai KD, yakni baru dua orang guru yang benar, kalau dipersen-
186, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 tasikan baru mencapai 40 %. Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan, baru empat orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 80 %. Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan, yakni baru tiga orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 60 %. Dengan rata-rata = 60%. Mengingat masih rendahnya kompetensi guru dibidang perumusan tujuan, maka peneliti melakukan bimbingan tahap dua. Materi yang disampaikan pada bimbingan tahap dua sama seperti materi tahap satu, hanya saja diperluas pada bagian yang belum maksimal guru kuasai, yakni perumusan tujuan. Diakhir pertemuan guru ditugasi merefisi RPP, diberi waktu tiga hari untuk menyempurnakannya. Sesuai dengan waktu yang ditentukan peneliti meminta tugas itu dikumpulkan, selanjutnya untuk dikoreksi, hasil yang diperolah guru pada pembinaan 2 ini, guru yang merumuskan tujuan sesuai KD, yakni tiga orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 60 %. Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan, baru empat orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 80 %. Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan, yakni baru tiga orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 60 %. Dengan rata-rata = 66,66 %. lebih baik dibandingkan hasil pembinaan 1, jadi ada peningkatan 66,66 % - 60 % = 6,66%. Namun belum mencapai target yang ingin dicapai 75 %, oeleh sebab itu dilanjutkan siklus ke 2. Siklus 2. Pembimbingan siklus 2 dilakukan dua tahap, tahap 1 dilaksanakan tanggal 3 April 2015 di SDN 17 Singkawang Selatan. Pembinaan tetap ditekankan pada tiga aspek, yakni: 1) aspek tujuan. Guru dibimbing merumuskan tujuan yang sesuai dengan kompetensi dasar, menggunakan kata kerja operasional dan dapat diukur. 2) aspek langkah-langkah yang terdiri dari pembukaan, inti (terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan komfirmasi) dan penutup. 3) aspek penilaian, pembinaan terhadap guru disini ditekankan pada penyusunan naskah soal yang baik dan benar dan sesuai dengan kempetensi dasar dan tujuan yang hendak dicapai. Di akhir pertemuan masing-masing guru diberi tugas membuat RPP sesuai materi yang mereka ajarkan di kelas masingt-masing. Setelah tiga hari guru harus mengumpulkan RPP yang dibuatnya kepada peneliti. RPP yang terkumpul diamati sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Pembinaan tahap 2 dilaksanakan tanggal 17 April 2015, tujuannya adalah untuk mempertajam kemampuan guru pada tiga aspek, yakni: 1) aspek tujuan. Guru dibimbing kembali merumuskan tujuan yang sesuai dengan kompetensi dasar, menggunakan kata kerja operasional dan dapat diukur. 2) aspek langkah-langkah yang terdiri dari pembukaan, inti (terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan kompirmasi) dan penutup. 3) aspek penilaian, pembinaan terhadap guru disini ditekankan pada penyusunan naskah soal yang baik dan benar dan sesuai dengan kempetensi dasar dan tujuan yang hendak dicapai. Pada siklus 1 bimbingan dilakukan oleh peneliti sendiri, oleh sebab itu belum maksimal, tapi pada siklus 2 bimbingan dilakukan oleh peneliti dan pengawas, dengan harapan agar guru lebih paham cara menyusun RPP. Akhir pertemuan pembinaan tahap 2 masing-masing guru diberi tugas merevisi RPP yang mereka buat pada pembinaan tahap 1, sesuai temuan peneliti pada
Jualdi, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP, 187 RPP masing-masing. Setelah tiga hari guru harus mengumpulkan RPP yang dibuatnya kepada peneliti. RPP yang terkumpul diamati sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Tabel 2. Hasil Analisis Komponen RPP pada Siklus 2 No 1 2 3 Aspek yang diamati Guru yang merumuskan tujuan sesuai dengan KD Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan Jumlah personil Jumlah personil Persentase ketercapaian rata-rata 4 5 = 90 % 4 5 = 90 % 4 4 = 80 % Rata rata = 80 % = 93,33% = 86,66% Bardasarkan tabel diatas, Guru yang merumuskan tujuan sesuai dengan KD pada bimbingan tahap 1 siklus 2 hanya ada 4, sedangkan pada bimbingan tahap 2 hanya ada 5, jadi ada peningkatan 1 orang atau 20 %. Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan pada bimbingan tahap 1 hanya ada 4, bimbingan tahap 2 juga ada 5, ada peningkatan 20 %. Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan pada bimbingan tahap 1 hanya ada 4, sedang tahap 2 juga 4, jadi tidak ada peningkatan. Secara keseluruhan pencapaian kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus 2 adalah 86,66 %. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Bimbingan 1 siklus 2 Bimbingan 2 siklus 2 Rata-rata siklus 2 rumusan tujuan rumusan langkah naskah penilaian Grafik 2 Hasil Analisis Komponen RPP Siklus 2
188, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 Pembahasan Materi pembimbingan pada siklus 1, sebagian besar terserap oleh guru, tetapi masih perlu pembinaan selanjutnya untuk mengoptimalkan pemahaman guru terutama dalam merumuskan tujuan sesuai KD, yakni baru empat orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 80%. Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan, baru empat orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 80%. Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan, yakni baru empat orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 80%, dengan rata-rata = 80%. Mengingat belum maksimalnya penguasaan guru dibidang perumusan tujuan, penyusunan langkah-langkah, dan penyusunan naskah penilaian, maka peneliti melakukan bimbingan tahap dua. Materi yang disampaikan pada bimbingan tahap dua sama seperti materi tahap satu, pembinaan tahap dua peneliti mengundang narasumber, tujuannya adalah untuk mempertajam materi yang disampaikan terutama bagian yang belum maksimal guru kuasai. Diakhir pertemuan guru ditugasi merevisi RPP, diberi waktu tiga hari untuk menyempurnakannya. Sesuai dengan waktu yang ditentukan peneliti meminta tugas itu dikumpulkan, selanjutnya untuk dikoreksi, hasil yang diperolah guru pada pembinaan 2 ini, guru yang merumuskan tujuan sesuai KD, yakni lima orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 100 %. Guru yang menyusun langkah-langkah yang mendukung tercapainya tujuan, lima orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 100 %. Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan, yakni empat orang guru yang benar, kalau dipersentasikan baru mencapai 80 %. Dengan rata-rata = 93,33 %. lebih baik dibandingkan hasil siklus 1, jadi ada peningkatan 93,33 % - 80 % = 13,33%. Dari pembinaan 1 (80 % ) dan 2 ( 93,33 % ), kalau di rata-ratakan menjadi = 86,66 %. Hasil penelitian siklus 1 (66,66), Hasil penelitian siklus 2 (86,66), jadi ada peningkatan sebesar 20 %. Karena indikator ketercapaian sudah terlampaui, maka penelitian tidak lagi dilanjutkan. Tabel 3 Temuan siklus 1 dan 2 No Aspek yang diamati Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan 1 2 3 Guru yang merumuskan tujuan sesuai dengan KD Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan Rata rata = 50 % = 90 % 40% = 80 % = 90 % 10 % = 60 % = 80 % 20 % = 63,33 = 23,33 % % 86,66%
Jualdi, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP, 189 Temuan siklus 1 aspek Guru yang merumuskan tujuan sesuai dengan KD 50 %, sedangkan siklus 2 mencapai 90 % jadi ada peningkatan 40 %. Temuan siklus 1 Guru yang menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan 80 %, sedangkan siklus 2 mencapai 90 %, jadi ada peningkatan 10 %. Temuan siklus 1 Guru yang menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan 60 %, sedangkan siklus 2 mencapai 80 %, jadi ada peningkatan 20 %. Rata-rata pencapaian kompetensi guru siklus 1 adalah 63,33 %, sedangkan siklus 2 mencapai 86,66 %. Jadi, ada peningkatan 23,33 %. 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% rumusan tujuan rumusan langkah naskah penilaian 20% 10% 0% Siklus 1 Siklus 2 peningkatan PENUTUP Bertolak dari hasil temuan dan pembahasan terdahulu tentang peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP dengan menggunakan bimbingan berkelanjutan di SD Negeri 17 Singkawang Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Kemampuan guru pada aspek merumuskan tujuan sesuai KD siklus satu 50 %, siklus dua 90 %, ada peningkatan 40 %. Dalam menyusun langkah - langkah yang mendukung tercapainya tujuan siklus satu 80 %, siklus dua 90 %, jadi ada peningkatan 10 %. Dalam menyusun naskah penilaian sesuai dengan tujuan sikklus satu 60 %, siklus dua 80 %, jadi ada peningkatan 20 %. 2) Kemampuan guru dalam menyusun RPP dengan menggunakan bimbingan berkelanjutan ternyata dapat ditingkatkan, hal ini terbukti dari (hasil temuan di siklus kesiklus yaitu siklus I, dan siklus II) dimulai dari siklus 1, adalah rata-rata 63,33 %, pada siklus II rata-rata 86,66 %. Dengan kata lain kompetensi guru dalam menyusun RPP meningkat sebesar 23,33 %. Berdasar dari pembahasan dan kesimpulan diatas peneliti menyarankan sebagai berikut: 1)Bagi Kepala Sekolah yang bertugas di sekolah lain dapat menerapkan bimbingan berkelanjutan, agar kemampuan
190, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat ditingkatkan. 2) Agar hasil penelitian ini dapat ditularkan pada Kepala Sekolah yang bertugas di Sekolah lainnya, perlu dilakukan penelitian DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. 2005. UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007a tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas. 2007. Permendiknas RI No. 12 Tahun 2007b tentang Standar Pengawas Sekolah/ Madrasah. Jakarata: Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran SMA. Jakarta. lanjutan demi pihak lain, apakah perlu Sekolah yang sama, atau Sekolah yang berbeda, pada meteri yang sama atau materi yang berbeda khususnya kepala sekolah yang bertugas di Sekolah Dasar. 2008. Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Depdiknas. 2009. Petunjuk Teknis Pembuatan Laporan Penelitian Tindakan Sekolah Sebagai Karya Tulis Ilmiah Dalam Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah. Jakarta. Imron, Ali. 2000. Pembinaan Guru Di Indonesia. Malang: Pustaka Jaya. Kemendiknas. 2010. Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta.. 2010. Supervisi Akademik. Jakarta. Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Pidarta, Made. 1992. Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.