Review Studi Difraksi Fresnel Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Difraksi Fresnel Untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya Monokromatis Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG DENGAN TEKNIK DIFRAKSI FRAUNHOFER MENGGUNAKAN CELAH SEMPIT BERBENTUK LINGKARAN

Pengukuran Panjang Koherensi Menggunakan Interferometer Michelson

DIFRAKSI FRAUNHOFER CELAH TUNGGAL DENGAN DAN TANPA MENGGUNAKAN LENSA POSITIF SEBAGAI PEMFOKUS

ANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA

BAB 4 Difraksi. Difraksi celah tunggal

Pengukuran Panjang Gelombang Sumber Cahaya Berdasarkan Pola Interferensi Celah Banyak

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

PENGARUH POLARITAS MEDAN LISTRIK EKSTERNAL DAN SUDUT POLARISASI LASER DIODA UNTUK PENGAMATAN EFEK KERR

Difraksi. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0

A. PENGERTIAN difraksi Difraksi

Penentuan Nilai Panjang Koherensi Laser Menggunakan Interferometer Michelson

Analisis Pola Interferensi Pada Interferometer Michelson untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya

Antiremed Kelas 12 Fisika

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Bahan Kuliah Fisika Dasar 2. Optika Fisis

SIFAT OPTIS TAK-LINIER PADA MATERIAL KDP

Interferometer Michelson

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

Difraksi. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

BAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit

SISTEM OPTIK INTERFEROMETER MICHELSON MENGGUNAKAN DUA SUMBER LASER UNTUK MEMPEROLEH POLA FRINJI. Yayuk Widamarti*, Minarni, Maksi Ginting

Interferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi

Halaman (2)

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah

BAB II. Landasan Teori

LAPORAN R-LAB. Pengukuran Lebar Celah

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran Panjang Gelombang Cahaya Laser Dioda Menggunakan Kisi Difraksi Refleksi dan Transmisi

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Fisika I. Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (Gelombang Pantul) 20:12:40. m2π, di mana m = 0,1,2,... (2n-1)π, di mana n =1,2,3,...

M-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK

spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 03, No.02,juli 2015

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

Pengukuran Panjang Gelombang Cahaya Laser Dioda Mengunakan Kisi Difraksi Refleksi dan Transmisi

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

MODUL 1 INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET

Pembuatan Alat Ukur Pola Distribusi Intensitas Difraksi Cahaya Berbasis Mikrokontroller

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

Penentuan Nilai Koefisien Linear Magneto Optik Bahan Transparan Menggunakan Interferometer Michelson

Difraksi Franhoufer dan Fresnel Difraksi Franhoufer Celah Tunggal Intensitas pada Pola Celah Tunggal Difraksi Franhoufer Celah Ganda Kisi Difraksi

Key words : external electrics field, non-linear optics, polarization, polarization angle

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

METODA PENYARING RUANG SEDERHANA PADA INTERFEROMETER MICHELSON

EKSPERIMEN RIPPLE TANK. Kusnanto Mukti W M Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Comercial lamp, Michelson interferometer, prism spectroscope, color spectrum, coherence

INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

Kompetensi. 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

PENGEMBANGAN SISTEM MEKANIK PADA SPEKTROMETER UNTUK MENGUKUR SPEKTRUM CAHAYA SUMBER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014.

BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG SINAR MENGGUNAKAN INTERFERENSI CELAH GANDA SEDERHANA

PENGUKURAN NILAI PANJANG KOHERENSI DUA SUMBER LASER MENGGUNAKAN INTERFEROMETER MICHELSON

UJI KESEMPURNAAN LENSA BERDASARKAN SIFAT ABERASI LENSA MENGGUNAKAN METODE INTERFEROMETER TWYMAN-GREEN Oleh Indah Warni J2D002202

RANCANG BANGUN LASER UNTUK PEMBELAJARAN OPTIKA DALAM MENENTUKAN INDEKS BIAS DAN DIFRAKSI KISI. Puji Hariati Winingsih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah.

Berkala Fisika ISSN : Vol. 7, No. 3, Juli 2004, hal 91-96

LAPORAN PERCOBAAN FISIKA DASAR

PENENTUAN KOEFISIEN LINIER ELEKTRO OPTIS PADA AQUADES DAN AIR SULING MENGGUNAKAN GELOMBANG RF

MICROWAVES (POLARISASI)

PENENTUAN TEBAL BAHAN TRANSPARAN

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

ANALISIS INTERFERENSI CAHAYA LASER TERHAMBUR MENGGUNAKAN CERMIN DATAR BERDEBU UNTUK MENENTUKAN INDEKS BIAS KACA

Difraksi (Diffraction)

Referensi : 1.Fisika Universitas edisi kesepuluh, schaum 2.Optics, Sears 3.Fundamental of Optics, Jenkin and White

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

DISPERSI DAN DAYA PEMECAH PRISMA

MAKALAH PENJELASAN INTERFERENSI GELOMBANG

Sinar Laser Mainan Sebagai Alternatif Sumber cahaya Monokromatik Praktikum Kisi Difraksi Cahaya

ANALISA PENGGUNAAN LENSA SILINDER UNTUK MENGUBAH BENTUK BERKAS LASER DIODA MENJADI BENTUK GARIS

JUSUSAN AKUNTAN INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Analisis Metode Lintasan Feynman pada Interferensi 1, 2, 3, dan 4 Celah

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

13. Cahaya; Optika geometri

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

Penentuan Faktor Intensitas Tegangan Dengan Metode Kaustik Determination of Stress Intensity Factor Using Caustic Method

PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED

ANALISA SPEKTRUM CAHAYA MENGGUNAKAN METODE GRATING BERBASIS MIKROKONTROLER AVR. Disusun oleh : Nama : Gunawan Kasuwendi NRP :

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

PENGUKURAN DISTRIBUSI INTENSITAS CAHAYA YANG DIHASILKAN KISI DIFRAKSI MENGGUNAKAN VERNIER LABPRO SKRIPSI

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

LAPORAN R-LAB. Pengukuran Panjang Gelombang Laser

LAPORAN PRAKTIKUM Pengukuran Panjang Gelombang Laser

Youngster Physics Journal ISSN : Vol.5, No. 4, Oktober 2016, Hal

Pengukuran Kualitas Madu Bunga Berdasarkan Konstanta Efek Kerr yang Diukur Menggunakan Interferometer Michelson

Interferensi. Dede Djuhana Kuliah Fisika Dasar 2 Fakultas Teknik Kelas FD2_06 Universitas Indonesia 2011

Transkripsi:

Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol 11., No., April 008, hal 39-43 Review Studi Difraksi Fresnel Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran Arinar Rosyidah, Indras Marhaendrajaya, K.Sofjan Firdausi Jurusan Fisika, Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT The Fresnel Diffraction has been reviewed to measure the wavelenght of monochromatic light sources. The change of circle fringe s number is obtained by the change of the distance between source and slits, and the change of fringe s radius. We used here the diode green pointer laser and red pointer laser as light sources with 1 mw in power. From the measurement, we obtained that the wavelenght of green laser and red pointer laser are still in the range of literature values. Key words: Fresnel diffraction, Fresnel zone. INTISARI Telah dilakukan studi difraksi Fresnel untuk menentukan panjang gelombang sumber cahaya monokromatis menggunakan celah bentuk lingkaran. Variabel yang diukur berupa perubahan jumlah cincin (m) yang terbentuk sebagai akibat perubahan jarak sumber ke celah dan jari - jari pada celah lingkaran. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser pointer hijau dan laser dioda merah dengan daya keluaran 1 mw. Celah lingkaran yang digunakan berdiameter 3 mm, mm dan 1 mm. Dari hasil pengukuran diperoleh, untuk laser pointer hijau panjang gelombangnya adalah (517, ± 0,9) nm dan pada laser dioda merah panjang gelombangnya adalah (645,3 ± 0,8) nm, dan masih dalam batas kesalahan eksperimen. Kata kunci : Difraksi Fresnel, Zona Fresnel. PENDAHULUAN Spektroskopi menempati tempat utama dalam baris depan perkembangan fisika abad ke-19 dan permulaan abad ke- 0. Salah satu dari sejumlah bagian penting fisika yang berasal dari spektroskopi adalah optika. Berbagai alat spektrometer berteknologi tinggi semakin banyak diciptakan, sehingga pengukurannya lebih cepat dan teliti. Banyak persoalan rumit bisa diselesaikan dengan mengetahui spektrum gelombang dari cahaya tersebut, seperti pengujian untuk mengetahui karakteristik suatu bahan. Pengukuran spektrum cahaya tampak dapat dilakukan dengan metode yang lebih sederhana dibandingkan dengan spektrometer terkini. Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Suprayitno [1] adalah pengukuran panjang gelombang laser He-Ne, sebagai cahaya tampak, dengan perangkat Interferometer Michelson dan diperoleh hasil λ = ( 65,7 ± 8,) nm. Beberapa percobaan difraksi dapat pula digunakan sebagai alternatif dari perangkat spektrometer canggih. Contoh sederhana adalah difraksi yang menggunakan cahaya tampak untuk secara langsung mempelajari gejala difraksi (termasuk interferensi). Fenomena difraksi baik secara langsung maupun tidak langsung sering dilihat di alam ini dan telah dipelajari sejak pendidikan menengah, namun demikian gejala tersebut diperoleh masih sebatas teori. Karena analisis pola difraksi Fraunhofer pada laser dioda merah sudah pernah dilakukan oleh Sutini [], dengan hasil λ = ( 657,3 ± 0,3) nm. Maka sebagai alternatif lain, perlu dilakukan pengukuran dengan metode difraksi Fresnel. Fresnel Number Untuk gelombang elektromagnetik yang melewati sebuah penghalang dan 39

Arinar Rosyidah dkk Review Studi Difraksi... ditampilkan pada layar, Fresnel Number F didefinisikan sebagai [3], a F = (1). Lλ dengan λ merupakan panjang gelombang, a adalah ukuran yang memiliki karakteristik (misalnya:jari-jari) dari sebuah penghalang dan L merupakan jarak dari sumber menuju layar. Berdasarkan nilai F teori difraksi dapat disederhanakan menjadi dua macam, yaitu untuk difraksi Fraunhofer F << 1 dan untuk difraksi Fresnel F >> 1. Dan ρ ' r' L =, dengan ρ ' adalah jarak ρ ' ( ) sumber ke celah dan r merupakan jarak dari celah ke layar. Difraksi Fresnel Celah Lingkaran Muka gelombang primer dibangkitkan dari sumber titik, S, telah berjalan dengan jarak ρ. Menurut prinsip Huygens-Fresnel, muka gelombang sferis yang diemisikan telah dikoreksi dengan faktor kemiringan. sumbu S-P) lebih panjang setengah panjang gelombang dari panjang lintasan dari titik manapun pada batasan lebih bawah (batasan terdekat dengan sumbu S- P). Sebagai contoh, pada zona kedua panjang lintasan dari batas atas dan batas bawah pada titik P adalah r + λ/ dan r + λ. Hal ini menunjukkan bahwa pada titik manapun pada zona tersebut terdapat titiktitik yang bersesuaian dalam zona yang berdekatan yaitu lebih jauh dari P dengan beda λ/. Dimisalkan zona Fresnel ke-y pada gambar. memiliki batas-batas panjang lintasan atas dan bawah terhadap titik P, yaitu λ r ' + y dan λ r ' + ( y 1). Dianggap da merupakan luasan sebuah cincin yang sangat kecil pada zona ke-y, sehingga: da = ρ'dφπ sinφ) (3). Gambar 1. Muka Gelombang Primer Dibangkitkan Dari Titik Sumber S [3]. Menurut prinsip Huygens-Fresnel, seharusnya dimungkinkan untuk menjumlahkan kontribusi dari tiap-tiap sumber gelombang sekunder pada titik P, dengan jarak ρ +r dari S. Hal ini ditunjukkan pada persamaan () bahwa fungsi gelombang pada titik P seharusnya E = ε 0 cos( ϖt k( ρ ' )) (). ρ' Seperti digambarkan pada gambar 1, bahwa muka gelombang sferis dapat dibagi menjadi daerah-daerah yang annular, yang disebut zona Fresnel atau zona setengah periode, yang berpusat pada sumbu yang ditandai dengan S ke P. Pada tiap-tiap daerah di atas batasan (batasan terjauh dari Gambar. zona zona yang melalui celah sempit [4]. Dengan rumus kosinus berdasarkan geometri gambar 3, diperoleh nilai sin φdφ setelah didiferensialkan terhadap r, kemudian disubtitusikan ke persamaan (3) sehingga diperoleh nilai A, yaitu: ρ' A = πr' λ (4). ) Sekarang dianggap suatu celah lingkaran dengan radius R, diselipkan tegak lurus terhadap SP di O (gambar ) dan akan diperoleh jumlah zona Fresnel pada layar yang dinotasikan dengan m, adalah: πr m = (5). A Dari subtitusi persamaan (5) ke (4) diperoleh nilai panjang gelombang, yaitu: ) R λ = (6), ρ' r' m 40

Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol 11., No., April 008, hal 39-43 dengan m adalah jumlah cincin pada layar, ρ ' merupakan jarak sumber ke celah (cm), r ' adalah jarak celah ke layar (cm) dan R adalah radius celah yang digunakan (mm). Dan karena L = ρ ' r', maka : ) πa λ = (7). L Sehingga, m = 1. R (8). Jika L λ λ R adalah bernilai tetap, maka m ~ Gambar 3. Zona Fresnel ke-y [4]. METODE PENELITIAN Alat dan bahan Pada penelitian dua buah laser pointer, yaitu laser pointer hijau dan laser dioda merah sebagai sumber cahaya tampak monokromatis sekaligus sebagai bahan yang dicari panjang gelombangnya. Laser tersebut diletakkan pada statip. Kemudian sebuah lensa cekung dengan panjang fokus 5 cm diletakkan persis di depan laser, berikutnya celah lingkaran dengan jari jari yang masing masing adalah 1,5 mm, 1,0 mm dan 0,5 mm yang diletakkan pada statip. Di depan celah diletakkan sebuah layar yang terbuat dari kertas kalkeer dengan dimensi kurang lebih 40 cm 30 cm yang digunakan untuk menangkap pola difraksi yang diperoleh dan untuk dilakukan pengamatan. Pelaksanaan Penelitian Untuk memperoleh pola difraksi Fresnel, kedudukan antara laser, lensa, dan layar ditempatkan pada posisi sejajar. Ditentukan pula jarak antara sumber 1 L dengan penghalang berupa celah dengan jari jari bervariasi. Laser hijau diletakkan sedemikian rupa sehingga sinar laser tersebut sejajar atau pararel dengan celah lingkaran yang diletakkan di depannya kemudian dengan lensa cekung diteruskan ke layar. Dilakukan perubahan jarak antara celah dengan layar dan lebar celah, sehingga frinji yang terbentuk juga berbeda beda jumlahnya. Bahan diganti dengan laser merah dan dilakukan percobaan yang sama. Kemudian cincin yang terbentuk diamati hasilnya dan dicatat. Selanjutnya dilakukan variasi ρ mulai dari 30 cm dan bertambah setiap 5 cm hingga mencapai jarak 100 cm demikian juga dengan r yang dimulai dari jarak 400 cm dan terus berkurang sampai 330 cm. Pada setiap variasi ρ dan r, dilakukan pemvariasian jari jari celah juga, yaitu 1,5 mm, 1,0 mm dan 0,5 mm. Kemudian diamati perubahan jumlah cincin yang terjadi pada layar dan mencatat jumlah cincin yang terbentuk. Dalam penelitian kali ini, diameter celah R 1 =1,5 mm, R =1,0 mm dan R 3 = 0,5 mm. Persamaan yang hendak diuji adalah persamaan (7) dan (8). HASIL DAN PEMBAHASAN Laser Hijau Pada keadaan dimana jarak antara sumber dan celah ( ρ ' ) berubah-ubah, maka jumlah cincin (m) yang terlihat pada layar pada saat eksperimen juga berubah. Jumlah cincin (m) 16 Diameter celah=0,15 cm Diameter celah=0,10 cm 14 Diameter celah=0,05 cm 1 10 8 6 4 0 0 30 40 50 60 70 80 Gambar 4. Grafik Perubahan Jumlah Cincin (m) Terhadap Jarak Sumber Ke Layar (L). 41

Arinar Rosyidah dkk Review Studi Difraksi... Dari grafik dapat disimpulkan bahwa, semakin jauh ρ' semakin berkurang pula nilai m, dan semakin kecil radius celah, semakin sedikit pula cincin yang terlihat pada layar. Jumlah Cincin (m) 16 14 1 10 8 6 4 Diameter celah=0,15 cm Diameter celah=0,10 cm Diameter celah=0,05 cm (a) (b) (c) Gambar 5. Pola Difraksi Fresnel Dengan Laser Hijau Pada Celah Lingkaran Dengan L yang semakin besar, (a) 5 cincin (b) 8 cincin (c) 15 cincin. Dari pola difraksi di atas cincin dengan jumlah ganjil memiliki titik ditengah yang terang. Sedangkan cincin dengan jumlah genap, diperoleh warna cincin ditengah yang gelap. Dan dapat dihitung luas masing-masing cincin baik gelap maupun terang. Sedangkan panjang gelombang diperoleh dengan grafik perhitungan berikut dengan hasil λ = (516,8 ± 0,4) nm. Luas Cincin (A) (cm ) 0,0050 0,0045 0,0040 0,0035 0,0030 0,005 0,000 0,0015 0,0010 0,0005 10 0 30 40 50 60 70 80 90 Gambar 6. Grafik Perhitungan Panjang Gelombang Laser Hijau Laser Merah Sama halnya dengan laser hijau pada metode yang sama, bedanya adalah pada laser merah nilai m yang diperoleh relatif lebih kecil dibandingkan laser hijau. Karena jumlah cincin dipengaruhi oleh perubahan jarak sumber ke celah, maka semakin jauh ρ' semakin berkurang pula nilai m, dan semakin kecil radius celah, semakin sedikit pula cincin yang terlihat pada layar. Gambar 7. Grafik Perubahan Jumlah Cincin (m) Terhadap Jarak Sumber Ke Layar (L) Pada gambar 8, disajikan gambar hasil difraksi Fresnel menggunakan laser dioda merah. Pada gambar (a) dan (b) jumlah cincinnya genap hal ini dapat diketahui meskipun tanpa menghitung terlebih dahulu, yaitu berdasarkan lingkaran paling tengah pada pola difraksi Fresnel. Apabila lingkaran pusat berupa titik gelap, maka cincin yang terbentuk berjumlah genap, sedangkan apabila lingkaran pusat berupa titik terang, maka cincin yang terbentuk berjumlah ganjil. (a) (b) (c) Gambar 8. Pola Difraksi Fresnel Dengan Laser Hijau Pada Celah Lingkaran Dengan L Yang Semakin Besar, (a) 6 cincin (b) 10 cincin (c) 13 cincin. Luas Cincin (A) (cm ) 0 0 30 40 50 60 70 80 0,0060 0,0055 0,0050 0,0045 0,0040 0,0035 0,0030 0,005 0,000 0,0015 0,0010 10 0 30 40 50 60 70 80 90 Gambar 9. Grafik Perhitungan Panjang Gelombang Laser Merah 4

Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol 11., No., April 008, hal 39-43 Dan berdasarkan grafik pada gambar 9 diperoleh nilai panjang gelmbang pada laser merah dengan hasil λ = (649, ± 0,5) nm. KESIMPULAN Dari hasil penelitian, pengolahan data, hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Perubahan jumlah cincin sangat dipengaruhi oleh perubahan jarak dari sumber ke celah. Untuk perubahan jarak sumber ke celah yang semakin besar, maka kerapatan cincin akan semakin berkurang 3. Nilai m bergantung pada panjang gelombang dan radius celah yang dilewatinya 4. Nilai panjang gelombang untuk laser hijau berdasarkan grafik perhitungan adalah (517, ± 0,9) nm dan untuk laser merah adalah (645,3 ± 0,8) nm. DAFTAR PUSTAKA [1] Suprayitno, 1997, Pengukuran Panjang Gelombang Dan Indek Bias Udara Menggunakan Interferometer Michelson, Semarang : FMIPA UNDIP. [] Sutini, 003, Difraksi Fraunhofer Sebagai Metode Alternatif Sederhana Spektrometer, Semarang : FMIPA UNDIP. [3] Hecht, E., 1987, Optics, nd ed, Addison-Wesley Publishing Co., Reading, Mass. [4] Wikipedia, Fresnel, http://www.wikipedia.org/fresnel, Februari 007. 43

Arinar Rosyidah dkk Review Studi Difraksi... 44