Bab 10 Sampling Audit dalam Pengujian Pengendalian

dokumen-dokumen yang mirip
Pengauditan 1. Bab 11 Sampling Audit dalam Pengujian Substantif. Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si.

Pengauditan 1 Bab VI

AUDIT II Modul ke: AUDIT SAMPLING UNTUK TEST OF CONTROL & SUBSTANTIF TEST OF TRANSACTION. Afly Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Bab VIII Penetapan Risiko Pengendalian dan Pengujian Pengendalian

Bab 9 Risiko Deteksi & Rancangan Pengujian Substantif

SAMPLING AUDIT. Sumber: PSA No. 26 PENDAHULUAN

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

audit dapat memberikan bukti audit yang cukup untuk mencapai keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

SILABUS. Sumber Bahan : A. Textbook: Jusup, A. Haryono (2001). Auditing (Pengauditan). Buku Satu.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

BAB I PENDAHULUAN BAB II

AUDIT & ATESTASI SA 530 SAMPLING AUDIT

SAMPLING AUDIT. SA Seksi 350. Sumber: PSA No. 26

Sampling (kamus) : Kelompok orang/barang yg dipilih untuk mewakili kelompok yang lebih besar Barang contoh yg ditawarkan untuk dicoba.

Bukti Audit. Bab IV. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

BAB 10. Variable Sampling untuk Pengujian Substantif

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO

Bab II. Audit Laporan Keuangan & Tanggungjawab Auditor. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

Penerimaan Penugasan & Perencanaan Audit

Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

KATA PENGANTAR. penulis mengharapkan adanya masukan dan kritik serta saran yang membangun

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR JAKARTA --- JANUARI 2007 MATA AJARAN

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Bab I. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Pengauditan 1. Bab 12 Pengauditan Sistem Pengolahan Data Elektronik. Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si.

TUJUAN & TANGGUNG JAWAB AUDIT

Pengauditan dan Kepengawasan Koperasi*

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Materialitas, dan Risiko. REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ch.7 Materialitas & Risiko Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16

Makalah. Tugas E-Learning Administrasi Bisnis Tentang. Internal Control Yang Meliputi :

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

KONSEP MATERIALITAS PENTING DALAM AUDIT

RINGKASAN BOYNTON BAB 13 SAMPLING AUDIT DALA PENGUJIAN SUBSTANTIF

Konsep Materialitas Dalam Audit Atas Laporan keuangan

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

AUDIT I Developing the overhall audit plan and audit program EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI

PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT

BAB 1 INTRODUKSI. pihak-pihak yang berkepentingan. Delapan prinsip etika dalam Kode etik Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan

Materiality and Audit Risk. Konteks Audit Kepabeanan dan Cukai

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN

Pengujian Substantif Piutang Usaha

ABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha

Audit 2 - Sururi Halaman 1

AUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

Program Audit. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

SILABUS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA BUSINESS SCHOOL. Jurusan/Program Studi : Akuntansi

!"!#!#$!$% &' * "!#+!+, )!$$&'$ "

Pengujian Substantif Piutang Usaha. Imam Nazarudin Latif, SE., Akt Akuntansi Untag 45 Samarinda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUMMARY Pengauditan 2 Sampling and Materiality

SAMPLING AUDIT DIKLAT PENJENJANGAN AUDITOR KETUA TIM KODE MA : 2.110

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

SAMPLING PENERIMAAN ( ACCEPTANCE SAMPLING )

Standar audit Sa 500. Bukti audit

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

DISTRIBUSI SAMPLING besar

Penetapan Materialitas Penetapan Risiko. tedi last 09/16

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus menjadikan perusahaannya menjadi lebih efektif dan efisien.

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

MODUL-3 INTERNAL AUDITING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

MATERIALITY & RISK CONCEPT

Hipotesis (Ho) Benar Salah. (salah jenis I)

Chapter 15 AUDIT SAMPLING. Outline Presentasi

STUDI EKOLOGI. dr. Taufik Ashar, MKM

DATA dan INFORMASI DATA INFORMASI

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

PENDAHULUAN Auditor dalam melakukan audit terhadap laporan keuangan, terlebih dahulu harus memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern yang

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

RENCANA PEMBELAJARAN

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

MATERIALITAS DAN RISIKO 1

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Akuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap

Transkripsi:

Pengauditan 1 Bab 10 Sampling Audit dalam Pengujian Pengendalian Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si.

Konsep-konsep Dasar Sampling Audit Sampling audit: Penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo rekening atau kelompok transaksi yg kurang dari 100% dgn tujuan utk menilai beberapa karakteristik saldo rekening atau kelompok transaksi tsb Sampling audit diterapkan pada: Pengujian pengendalian Pengujian substantif Sampling audit tidak dapat dilaksanakan pada semua prosedur audit

Ketidakpastian & Sampling Audit Ketidakpastian yg melekat pd penerapan prosedur-prosedur auditrisiko audit Sampling audit diterapkan pada: Risiko pengendalian: utk memberi informasi yg berhubungan dgn penentuan risiko pengendalian oleh auditor Risiko deteksi: membantu auditor dlm mengkuantifikasi dan mengendalikan risiko deteksi

Risiko Sampling & Risiko Nonsampling Risiko Sampling adalah kemungkinan suatu sampling yang telah diambil dengan benar tidak mewakili populasi. Risiko Nonsampling meliputi semua aspek risiko audit yg tidak berkaitan dengan sampling, seperti: kesalahan manusia, ketepatan penerapan prosedur terhadap tujuan audit kesalahan dalam menafsirkan hasil sampel kesalahan krn mengandalkan pd informasi keliru yg diterima dari pihak lain. Risiko ini tidak dapat diukur secara sistematis perbedaan keduanya terletak pd sampling statistik menggunakan hukum probabilitas, sedangkan nonstatistik tidak

Teknik Sampling Audit Sampling Atribut Sampling Variabel Teknik Sampling Jenis Pengujian Tujuan Sampling atribut Pengujian pengendalian Utk menaksir tk deviasi dr pengendalian yg telah ditetapkan dlm suatu populasi Sampling variabel Pengujian substantive Utk menaksir jumlah total rupiah suatu populasi atau jumlsh rupiah kekeliruan dlm suatu populasi

Pengujian Pengendalian Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (risk of assessing control risk too low) yaitu risiko menentukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sampel, terlalu rendah dibandingkan dengan efektivitas operasi prosedur atau kebijakan struktur pengendalian yg sesungguhnyarβ (efektivitas) Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (risk of assessing control risk too high) yaitu risiko menentukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sampel, terlalu tinggi dibandingkan dengan efektivitas operasi prosedur atau kebijakan struktur pengendalian yg sesungguhnyarα (efisiensi)

Pengujian Substantif Risiko Keliru Menerima Risiko keliru menerima (risk of incorrrect acceptance) adalah risiko mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo rekening tidak berisi salah saji secara material, padahal kenyataannya saldo rekening telah salah saji secara materialrβ (efektivitas) Risiko Keliru Menolak Risiko keliru menolak (risk of incorrrect rejection) adalah risiko mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo rekening berisi salah saji secara material, padahal kenyataannya saldo rekening tidak berisi salah saji secara materialrα (efisiensi)

Jenis Risiko Sampling untuk Pengujian Pengendalian Keefektifan Operasi Sesungguhnya Kebijakan atau Prosedur SPI Klien Mendukung penetapan tk. risiko pengendalian direncanakan Cukup utk penetapan tk. risiko pengendalian direncanakan Keputusan yang benar Tidak cukup utk penetapan tk. risiko pengendalian Risiko Penetapan Risiko Pengendalian Terlalu Rendah Penetapan tk risiko pengendalian berdasarkan sampel Tidak mendukung penetapan tk. risiko pengendalian direncanakan Risiko Penetapan Risiko Pengendalian Terlalu Tinggi (Audit tidak efisien) (Audit tidak efektif) Keputusan yang benar

Jenis Risiko Sampling untuk Pengujian Substantif Saldo Rekening Menurut Catatan Klien yang Ditetapkan dengan Benar Estimasi sample tentang Saldo Rekening atau Kekeliruan dlm Saldo Rekening Mendukung kesimpulan bahwa Saldo Rekening Tidak Salah Saji secara Material Mendukung kesimpulan bahwa Saldo Rekening Salah Saji Material Salah saji Tidak material Keputusan yang benar Risiko Keliru Menolak (Audit tidak efisien) Salah saji Material Risiko Keliru Menerima (Audit tidak efektif) Keputusan yang benar

Perancangan Sample Atribut untuk Pengujian Pengendalian Tahapan rencana sampling audit: 1. Menentukan tujuan audit 2. Merumuskan populasi dan unit sampling 3. Menetapkan atribut-atribut 4. Menentukan ukuran sample 5. Menentukan metoda pemilihan sampel 6. Melaksanakan rencana sampling 7. Mengevaluasi hasil sampling

Menentukan Tujuan Audit Tujuan utama pengujian pengendalian: Mengevaluasi keefektifan rancangan dan pengoperasian pengendalian intern

Merumuskan Populasi dan Unit Sampling Populasi adalah kelompok transaksi yg akan diuji homogenitas menjadi pertimbangan utama ukuran populasi tidak berpengaruh pd ukuran sampel Unit sampling adalah suatu elemen individual dalam populasi. punya pengaruh pd efisiensi audit

Menentukan Ukuran Sampel Untuk dapat menentukan suatu ukuran sampel bagi setiap atribut atau pengendalian yg akan diuji, auditor harus merumuskan suatu nilai yang akan (numerical value) utk setiap faktor berikut: Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah Tingkat deviasi bisa ditoleransi Tingkat deviasi populasi diharapkan

Menentukan Ukuran Sampel Risiko Penetapan Tingkat Deviasi Bisa Tingkat Deviasi Ukuran Sampel Risiko Pengendalian Ditoleransi (%) Populasi Diharapkan Terlalu Rendah (%) 5 4 1,0 156 5 6 2,0 127 10 5 1,0 77 10 6 2,0 88

Risiko Penetapan Risiko Pengendalian Terlalu Rendah Risiko Pengendalian Direncanakan Rendah Moderat Tinggi Risiko Penetapan Risiko Pegendalian Terlalu Rendah (5%) 5 10 15

Ukuran sampel statistik untuk pengujian pengendalian (untuk populasi > 5000 unit) Risiko Penetapan Risiko Pengendalian Terlalu Rendah 5% Tingkat Deviasi Populasi diharapkan (%) 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 4,00 5,00 6,00 Tingkat Deviasi Bisa Ditoleransi 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10% 149 99 74 59 49 42 36 32 29 * 159 117 93 78 66 58 51 46 * * 156 93 78 66 58 51 46 * * 192 124 103 66 58 51 46 * * * 181 127 88 77 68 46 * * * * 150 109 77 68 61 * * * * 195 129 95 84 61 * * * * * * 146 100 89 * * * * * * * 158 116 * * * * * * * * 179

Tabel Ukuran Sampel Risiko Penetapan Risiko Pengendalian Terlalu Rendah 10% Tingkat Deviasi Populasi diharapkan (%) 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 4,00 5,00 6,00 Tingkat Deviasi Bisa Ditoleransi 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10% 114 76 57 45 38 32 28 25 29 194 129 96 77 64 55 48 42 38 * 176 96 77 64 55 48 42 38 * * 132 105 64 55 48 42 38 * * 198 132 88 75 48 42 38 * * * 158 110 75 65 58 38 * * * * 132 94 65 58 52 * * * * * 149 98 73 65 * * * * * * 160 115 78 * * * * * * * 182 116

Tingkat Deviasi Dapat Diterima Tingkat deviasi dapat diterima adalah tingkat deviasi maksimum dari suatu pengendalian yang akan diterima oleh auditor dan masih menggunakan risiko pengendalian direncanakan Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan: - catatan akuntansi yang diuji - setiap pengendalian yang berkaitan - tujuan evaluasi yg dilakukan oleh auditor

Tingkat Deviasi Dapat Diterima Tingkat deviasi dapat ditoleransi berhubungan terbalik dengan ukuran sampel Risiko Pengendalian Direncanakan Rendah Moderat Tinggi Tingkat Deviasi Dapat Ditoleransi Rentang (%) 2-7 6-12 11-20 Tingkat Deviasi dapat Ditoleransi 2 4 6 8 Ukuran Sampel 149 74 49 36

Tingkat Deviasi Populasi Diharapkan Cara menentukan tingkat deviasi populasi diharapkan: 1. Tingkat deviasi sampel th lalu, disesuaikan dgn pertimbangan auditor utk perubahan dlm efektivitas pengendalian tahun ini 2. Estimasi semata-mata didasarkan pd penilaian auditor atas pengendalian tahun ini 3. Tingkat ttt yg diperoleh pada sampel pendahuluan -/+ 50 unsur 4. Jika tingkat yg diharapkan > tingkat yg dapat ditoleransipenetapan tingkat risiko pengendalian tidak dapat digunakan & pengujian pengendalian tdk perlu dilakukan

Tingkat Deviasi Populasi Dapat Ditoleransi Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah & tk deviasi bisa ditoleransi dibiarkan konstan, maka ukuran sampel menjadi lebih besar atau lebih kecil Tingkat Deviasi Populasi Diharapkan 0,0 1,0 1,5 2,0 Ukuran Sampel 59 93 124 181

Ukuran Populasi Ukuran populasi tidak berpengaruh atau hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap ukuran sampel Ukuran Populasi 100 500 1.000 2.000 5.000 100.000 Ukuran Sampel 64 87 90 92 93 93

Melaksanakan Rencana Sampel Atribut adalah karakteristik dalam populasi yg akan diuji, misalnya berupa tanda tangan

Menentukan Metoda Pemilihan Sampel Pemilihan sampel harus mewakili populasi Secara acak Metoda yang paling banyak digunakan dlm sampling atribut: 1. sampling nomor acak (random number sampling) 2. Sampling sistematik (sistematic sampling)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ukuran Sampel Faktor 1. Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah 2. Tingkat deviasi dapat ditoleransi 3. Tingkat deviasi populasi diharapkan 4. Ukuran populasi 5.000 unit ke atas lebih kecil dari 5.000 unit Hubungan terhadap Ukuran Sampel Terbalik Terbalik Langsung Tidak berpengaruh Langsung

Melaksanakan Rencana Sampel Setelah rencana sampling dirancang, unsurunsur sampel dipilih dan diperiksa utk menentukan sifat dan frekuensi deviasi dari pengendalian yg telah ditetapkan Deviasidokumen yg hilang, tdk ada paraf, ada selisih antara detil dokumen dengan catatan, harga tdk diotorisasi, dll Jika sampel berupa dokumenbisa memilih lebih banyak, gunanya utk mengganti dokumen yg dibatalkan, dll

Mengevaluasi Hasil Sampel Deviasi yg ditemukan harus ditabulasi, diringkas, dan dievaluasi Pertimbangan dalam evaluasi antara lain: 1. Tingkat deviasi sampel 2. Batas atas deviasi 3. Cadangan untuk risiko sampling 4. Aspek kualitatif deviasi Kesimpulan

Jenis Sampling Lainnya Sampling temuan (discovery sampling) adalah suatu bentuk sampling atribut yg dirancang utk menglokalisasi paling sedikit satu penyimpangan, bila tingkat deviasi dalam populasi berada pada atau di atas tingkat yang ditetapkan Sampling nonstatistik

Kegunaan Sampling Temuan Memeriksa populasi besar dan terdiri dari unsur-unsur yg berisi proporsi resiko pengendalian sangat tinggi Ada dugaan ketidakberesan telah terjadi Mengingingkan tambahan bukti pada kasus ttt utk menentukan apakah ketidakberesan yg telah diketahui merupakan suatu kejadian kebetulan atau sudah terpola.

Sampling Nonstatistik Determinan sampling nonstatistik: 1. Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah 2. Tingkat deviasi dapat ditoleransi 3. Tingkat deviasi populasi diharapkan utk setiap atribut

Faktor yang Mempengaruhi Sampling Nonstatistik Faktor Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah Tingkat deviasi dapat ditoleransi Tingkat deviasi populasi diharapkan Hubungan terhadap Ukuran Sampel 1. Terbalik 2. Terbalik 3. Langsung

Metoda Pemilihan Sampling Nonstatistik 1. Sampling nomor acak (random number sampling) 2. Sampling sistematik (sistematic sampling) 3. Sampling blok 4. Sampling sembarang

Mengevaluasi Hasil Sampling Nonstatistik Dlm sampling nonstatistik audit tidak mungkin menentukan 1. Batas atas deviasi 2. Menetapkan cadangan risiko sampling Auditor harus mengaitkan tingkat deviasi yg ditemukan dlm sampel dengan tingkat yg dapat ditoleransi ttt bersangkutan dlm menentukan ukuran sampel Selisihnyacadangan utk risiko sampling Dlm melakukan penilaian, auditor harus mempertimbangkan aspek kualitatif atas deviasi yg ditemukan dlm suatu sampel, serta frekuensi terjadinya deviasi