SIFAT LOGO TIMBANG DAN BATAS KESALAHAN YANG DIIJINKAN. Oleh : Adi Candra Purnama, ST.

dokumen-dokumen yang mirip
LOGO. Teori. Timbangan. Oleh: ADI CANDRA PURNAMA

LOGO KONSEP DASAR MASSA

Verifikasi Standar Massa. Diklat Penera Tingkat Ahli 2011

R adalah selisih massa bejana dalam keadaan terisi dan dalam keadaan kosong,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

BAB I PENDAHULUAN Maksud Dan Tujuan 1. Maksud Untuk mewujudkan keseragaman dalam pelaksanaan kegiatan tera dan tera ulang meter air.

A,/2, 7r1N. tentang Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan. Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan

V4tN. z^{/a'2- tentang Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1981 TENTANG METROLOGI LEGAL [LN 1981/11, TLN 3193]

BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. Measuring Device Elemen ISO 7.6 ISO ) di PT. X dilakukan dengan

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

RUANG LINGKUP DAN RINGKASAN MATERI

STUDI PENGARUH EKSENTRISITAS TERHADAP FAKTOR REDUKSI PADA KOLOM BETON BERTULANG BUJURSANGKAR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.

NERACA. Neraca Ohauss

BAB II METODE PENELITIAN

METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN

BAB V PROSES KALIBRASI DAN PENGUJIAN TRIBOMETER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DIREKTORAT JENDERAT PERDAGANGAN DALAM NEGERI

Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor : 4g/pD$/kap /t/zo1o

BEJANA UKUR. Tergolong alat ukur metrologi legal yang wajib ditera dan ditera ulang (Permendag No. 8 Tahun 2010);

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistika Farmasi

Penentuan perilaku rangkak tarik dan keruntuhan rangkak geosintetik

MODUL 2 APROKSIMASI. Disusun oleh: Ani Ismayani S.Pd

LABORATORIUM BETON PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA JL. KAPTEN MUKHTAR BASRI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sudaryatno Sudirham. Aritmatika Interval

KEPUTUSAN DTREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI NOMOR fi/my/kr'e/t/2010 TENTANG SYARAT TEKNIS POMPA UKUR BAHAN BAKAR GAS

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 05

BAB V METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN

INSTRUKSI KERJA ALAT ANALYTICAL BALANCE ABS/ABJ Laboratorium Sains Program Studi Teknik Kimia Universitas Brawijaya Malang

BAB IV. adalah menganalisis data mengenai hasil angket tentang keaktifan. pekalongn periode 2014/2015 atau variabel X adalah sebagai berikut :

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Langkah-langkah yang dilakukan

Soal :Stabilitas Benda Terapung

PERATURAN MUATAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1.0 Pengertian muatan 1. Muatan mati (muatan tetap) ialah semua muatan yang berasal dari berat bangunan

Rancang Bangun Alat Ukur Berat Menggunakan Load Cell kapasitas 300 kg

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen

BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping terhadap pengaruh latihan

MODUL I MASSA JENIS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT ATA 2011/2012

CONTOH 2 PERENCANAAN CAMPURAN BETON Menurut SNI

muhammadamien.wordpress.com

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) 1. DATA TUMPUAN. M u = Nmm BASE PLATE DAN ANGKUR ht a L J

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI

TARIF RETRIBUSI TERA, TERA ULANG ALAT ALAT UTTP, KALIBRASI ALAT UKUR SERTA PENGUJIAN BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

DERIVATIVE (continued)

Contoh: Pada data Tabel satu diperoleh range pada masing masing mata kuliah. adalah: Matakuliah Max min range A B C

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1. Diagram Alir Perancangan Mounting Pole dan Reflektor RLG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan mengetahui materi apa saja yang belum dikuasai oleh mahasiswa PGSD. Data

diperlukan adanya komposisi pasir dan kerikil yang tepat dengan menggunakan mesin Pengaus Los Angeles, yang mana

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

PEMODELAN DINDING GESER BIDANG SEBAGAI ELEMEN KOLOM EKIVALEN PADA MODEL GEDUNG TIDAK BERATURAN BERTINGKAT RENDAH

BAB II METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI METER AIR

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA SEKITAR BUKAAN PALKAH. Disusun oleh : Harquita Rama Dio Nugraha ( ) M. NURUL MISBAH, S.T., M.T.

CONTOH 1 PERENCANAAN CAMPURAN BETON Menurut SNI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Wonopringgo Pekalongan (Variabel X), peneliti menggunakan metode angket yang

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG

Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C , IDT)

BAB IV PEMBAHASAN. bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (ST), distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas dan reliabilitas soal,deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan,

APROKSIMASI. Purnami E. Soewardi. Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen Ditjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

LATIHAN PEMAHAMAN SOAL APROKSIMASI KESALAHAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. membentuk masa padat. Jenis beton yang dihasilkan dalam perencanaan ini adalah

Percobaan 1 Percobaan 2

SANGGAR 16 SMA JAKARTA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Soal 1: Alinemen Horisontal Tikungan Tipe S-S

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKK/FM.002/TB

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

III HASIL DAN DISKUSI

BAB IV PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKSAI ISLAMI ANTARA MAHASISWA AKTIVIS DENGAN MAHASISWA BUKAN AKTIVIS

PERTEMUAN 12 METODE GREEDY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 623); 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961 tentang pengumpulan Uang atau Barang (Lem

KINERJA OPERASI KERETA BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

SMA Santa Angela Jl. Merdeka 24, Bandung

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

TOLERANSI LINIER Basori

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

PERENCANAAN KAPASITAS GENERATOR

PENGARUH JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS BEBAN AKSIAL MAKSIMUM KOLOM BETON BERPENAMPANG LINGKARAN DAN SEGI EMPAT

Transkripsi:

SIFAT LOGO TIMBANG DAN BATAS KESALAHAN YANG DIIJINKAN Oleh : Adi Candra Purnama, ST.

Sifat Timbangan Timbangan memiliki karakteristik atau sifat timbang yang sesuai dengan batasbatas yang dipersyaratkan penunjukan timbangan apakah sesuai atau tidak sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

Sifat Timbangan Kepekaan Kebenaran Ketetapan

Kebenaran Kebenaran : adalah kemampuan timbangan menunjuk massa suatu benda yang ditimbang sesuai dengan massa yang sebenarnya. Kebenaran timbangan dapat diketahui dengan membandingkannya dengan massa standar. Selisih antara penunjukan timbangan dengan besarnya nilai massa standar adalah kebenaran timbangan atau kesalahan penunjukkan timbangan.

Rumus Kebenaran E P L P = penunjukkan timbangan L = nilai standar penguji E = kesalahan penunjukkan timbangan

Kebenaran atau kesalahan penunjukkan timbangan (E) biasanya dibatasi, tidak boleh melampaui batas kesalahan yang dijinkan (BKD). Selama kesalahan penunjukkannya masih dalam BKD maka kebenaran timbangan dinyatakan baik.

Kepekaan Kepekaan : adalah kemampuan timbangan untuk menunjukkan perbedaan massa yang kecil-kecil dari benda yang ditimbang. Kepekaan timbangan dapat diketahui dengan memberikan imbuh dengan standar anak timbangan kecil, apakah imbuh tersebut memberikan penunjukan yang nyata. Semakin kecil imbuh yang diberikan, timbangan dikatakan semakin peka.

Rumus Kepekaan L L Syarat: dengan imbuh sebesar 1 (satu) kali BKD, harus menampakkan perubahan penunjukkan sesuai persyaratan yang diharuskan.

p Ketetapan/repeatibility kemampuan timbangan untuk selalu menunjuk tetap atas massa suatu benda yang ditimbang berulang kali dan atau dengan berbagai keadaan atau kondisi penimbangan

p Rumus Ketetapan/repeatibility R ( Pi P) n 1 2 dimana : R = Repeatibility (kemampuan ulang) timbangan Pi = Penunjukkan timbangan ke i(1,2,.n) n = jumlah pengujian / penimbangan Syarat : Harga R tidak boleh lebih besar dari nilai absolut 1 (satu) kali BKD, berdasarkan tabel BKD.

Repeatability test Preload (Max) zero setting and check Applied to test load (No.1) Remove to test load (Zero check) Remove to test load Applied to test load (No.3) Remove to test load (Zero check) Applied to test load (No.2)

Eksentrisitas Pengujian eksentrisitas adalah merupakan pengujian posisi dimana letak muatan tidak mempengaruhi kebenaran dari timbangan, yang berarti kesalahan penunjukkan dari timbangan pada setiap posisi uji masih dalam BKD.

Batas Kesalahan Yang Diijinkan (BKD) Batas kesalahan yang diijinkan (BKD) timbangan diwujudkan dalam bentuk tabel, yang nilainya ditentukan oleh besarnya muatan dinyatakan dalam interval skala verifikasi (e) dan kelas timbangan. Makin besar muatannya makin besar nilai BKD-nya, yaitu dalam tingkatkan 0,5e; 1,0e; 1,5e. Besarnya batas kesalahan yang diizinkan (BKD) bagi timbangan ditentukan berdasarkan klasifikasi timbangan,dengan acuan dari tabel BKD:

TABEL BKD BKD Untuk muatan (m) yang dinyatakan dalam interval skala verifikasi ( e ) Kelas Satu (Khusus) Kelas Dua ( Halus ) Kelas Tiga (Sedang) Kelas Empat (Biasa) 0,5 e 0 m 50.000 0 m 5.000 0 m 500 0 m 50 1,0 e 50.000 < m 200.000 5.000 < m 20.000 500 < m 2.000 50 < m 200 1,5 e 200.000 < m 20.000 < m 100.000 2.000 < m 10.000 200 < m 1.000

Contoh : Muatan 50 kg untuk e = 10 g dan kelas III maka muatan dalam jumlah interval skala verifikasi adalah m mua e tan 50.000g 10g 5.000 Besarnya nilai BKD dalam jumlah 5000 e untuk kelas III adalah 1,5 e 1,5 x10g 15g

Latihan : Kapsitas (L) Interval skala Verifikasi (e) Kelas BKD pada muatan : 10kg 10g 5kg = 50t 20kg 40t = 1000g 100mg 500g = 60kg 200g 60kg = 15kg 10g 200g = 20t 10kg 20t = 50g 5mg 50g = 300kg 100g 150kg =

Faktor pengali batas kesalahan yang diijinkan (BKD) sesuai dengan jenis pengujian sbb : Jenis pengujian Tera Tera ulang Ketetapan / repeatibility 1 1 Eksentrisitas 1 2 Kepekaan/diskriminasi 1 1 Kebenaran 1 2

CATATAN: Batas Penimbangan Pada setiap timbangan wajib dicantumkan kekuatan maksimum menimbang dan batas minimum menimbangnya (untuk batas minimum menimbang dapat dipergunakan tabel klasifikasi timbangan). Kapasitas maksimum timbangan ( Max ), adalah kekuatan nominal timbangan tanpa memperhitungkan tara penyetimbangnya. Penimbangan melebihi kapasitas maksimum akan dapat mengakibatkan kerusakan timbangan. Kapasitas Minimum ( Min ), adalah nilai muatan yang bila menimbang di bawah nilai muatan tersebut cenderung menimbulkan kesalahan yang besar. Rentang ukur penimbangan adalah rentang ukur antara kapasitas minimum penimbangan dengan kapasitas maksimum penimbangan.