KERANGKA ACUAN RAPAT KOORDINASI DAN TRAINING OF TRAINER PENGUATAN PEMANDU NASIONAL KONSULTAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN TRAINING OF TRAINER (TOT) DASAR PEMANDU NASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PELATIHAN DASAR P2KP BAGI SATKER/PPK PROVINSI/KOTA/KABUPATEN DALAM RANGKA PELAKSANAAN & PEMAHAMAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN ANGGARAN 2011

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab.

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

LOKALATIH KEBERLANJUTAN PROGRAM BAGI PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN PERSONIL KONSULTAN MANAJEMEN WILAYAH (OC) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

11. Estate Development Memahami estate development dalam pembangunan kelurahan/desa 12. Mengelola

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) KONSULTAN MANAJEMEN WILAYAH (KMW)

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

No KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

TOR (Term Of Reference) PERTEMUAN RAPAT KOORDINASI TINGKAT PROPINSI (RAKOR-PROP) KORKOT/ASISTEN KORKOT MANDIRI P2KP ADVANCED TAHUN 2011

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

Strategi Pengembangan Kapasitas

reciprocal dengan menggalang kemitraan sinergis antara pemerintah,

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

HASIL UJI PETIK P2KP ADVANCED KMP ADVANCE

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

PEDOMAN TEKNIS SIKLUS KOTA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

Kurikulum Pelatihan Pelatihan Masyarakat

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl

PROSEDUR OPERASI BAKU PELATIHAN DASAR FASILITATOR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KONSINYASI

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM P2KP-PNPM

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

SIAP BERKOLABORASI... MENUJU KOTA LAYAK HUNI & BERKELANJUTAN

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

Pengendalian Kegiatan Komunikasi Massa dan Sosialisasi

STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA

Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

BAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN RAPAT KOORDINASI DAN TRAINING OF TRAINER PENGUATAN PEMANDU NASIONAL KONSULTAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN A. Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan telah berjalan sekitar 4 tahun, tepatnya mulai 30 April tahun 2007, yang sebelumnya bernama Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dilaksanakan sejak tahun 1999. Tujuan Umum PNPM adalah Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Dengan demikian secara khusus tujuan PNPM Mandiri Perkotaan adalah masyarakat di Kelurahan peserta program menikmati perbaikan sosial, ekonomi dan tata kepemerintahan lokal. Berdasarkan strategi PNPM Mandiri Perkotaan, bahwa dari tahun 2010 2012 substansi pendampingan memasuki phase kemandirian, Tahun 2013 2014 tahap keberlanjutan, dimana kelembagaan yang telah dibangun diharapkan dapat secara mandiri menjaga keberlanjutan kegiatan penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan data SIM, bahwa kinerja kelembagaan BKM Tahun 2010 mengambarkan BKM yang masuk ke kategori awal sebanyak 649 BKM (6.5 %), BKM Berdaya sebanyak 7.097 BKM (71,4 %), BKM Mandiri sebanyak 2100 BKM (21,1 %), dan BKM Menuju Madani sebanyak 100 BKM (1 %), melihat data tersebut, bahwa pendampingan untuk membangun kemandirian kelembagaan masyarakat menjadi hal yang tang penting untuk di prioritaskan. Disamping itu, upaya untuk membangun kemandirian masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan melalui PNPM Mandiri Perkotaan, terjadi gap antara harapan dan kenyataan yang terjadi, diantaranya : Kelurahan yang belum Tinjauan parsitipatif, Tahun 2 (48%), Tahun 3 (53%), Tahun 4 (81%) Keluran yang belum RWT, Tahun 2 (94%), Tahun 3 (92%), Tahun 4 (97%) Yang belum pemilu ulang BKM 76 % Kelurahan yang belum menyusun PJM Pronangkis, 88 %. PJM Pronangkis dan RTPLP belum beorientasi jelas untuk menjawab pencapaian target MDGs dan pelayanan dasar bagi warga miskin Partisipasi perempuan dan warga miskin rendah dalam pengambilan keputusan KSM hanya sebatas media penyaluran BLM, belum menjadi wadah/ujung tombak penanggulangan kemiskinan di tingkat komunitas Siklus Kota disebagian besar Kota/Kabupaten tidak berjalan Baru sedikit Kota/kabupaten yang memiliki dokumen SPKD KBP belum dapat memberikan input untuk pengambilan keputusan Dalam rangka mewujudkan kemandirian kelambagaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan, telah dibentuk pemandu nasional yang merupakan bagian dari strategi peningkatan kapasitas pelaku PNPM Mandiri Perkotaan. Pemandu nasional merupakan orang-orang (konsultan dan aparat pemda) yang memiliki komitmen dan kapasitas untuk menggulirkan proses pembelajaran bersama semua pelaku program untuk penanggulangan kemiskinan. Pemandu nasional berperan sebagai pemegang tongkat estafet pembelajaran baik dari atas ke bawah (konsep ke lapangan) maupun bawah ke atas (pengalaman praksis lapangan ke pembaruan konsep). 1

Dengan demikian untuk menyongsong tahun 2014, dimana seluruh kelembagaan BKM akan dialih kelolakan kepada Pemerintah Daerah, maka seluruh lembaga tersebut harus mandiri dan dapat menjaga keberlanjutan penanggulangan kemiskinan, sehingga dibutuhkan para pemandu yang handal dan memiliki strategi pengembangan kapasitas guna memfasilitasi terbangunnya kemandirian kelembagaan masyarakat tersebut. Disamping itu pemandu nasional dituntut untuk mampu melakukan kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan kapasitas pelaku, Pada umumnya Pemandu berperan hanya memandu pelatihan dengan modul yang sudah disiapkan oleh pusat dan dibiayai oleh program.padahal dalam konsep yang dikembangkan Pemandu Nasional merupakan perangkat program yang mempunyai peran sebagai penggerak perubahan terutama dalam peningkatan kapasitas bukan hanya di ruang ruang kelas pelatihan akan tetapi juga dalam kegiatan kegiatan baik formal maupun informal secara menerus. Harapan ke depan, Pemandu Nasional dapat menjalankan peran di luar ruang pelatihan, seperti memfasilitasi lokakarya, talkshow di radio, mampu mengembangkan strategi peningkatan kapasitas dan menurunkannya ke dalam modul dan kurikulum pelatihan, OJT dan coaching, pengembangan sosialisasi dan komunikasi, menggerakan Komunitas Belajar (KBK, KBP dan KBIK). Jika hal tersebut dijalankan, maka peningkatan kapasitas pelaku bukan hanya bergantung terhadap menu menu yang sudah ada dan dibiayai dari pusat (PNPM Mandiri Perkotaan), akan tetapi akan bergulir menjadi satu kegiatan yang terus menerus dan responsif terhadap kebutuhan lapangan dalam menuju kemandirian kelembagaan masyarakat. Untuk dapat mewujudkan peran Pemandu Nasional yang lebih luas guna mewujudkan kemandirian kelembagaan masyarakat, perlu peningkatan pengetahuan, motivasi dan keterampilan Pemandu baik dalam berkaitan dengan konsep program maupun dalam pengembangan strategi peningkatan kapasitas dan penyusunan kegiatan kegiatan turunannya. Peningkatan kapasitas Pemandu Nasional akan diberikan melalui Training of Trainers. B. Tujuan Secara umum, ToT penguatan Pemandu Nasional ini bertujuan mengembangkan kapasitas pemandu nasional konsultan sehingga secara berkelanjutan mampu memfasilitasi pengembangan kapasitas pelaku program lainnya guna mewujudkan kemandirian kelembagaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan. Secara khusus ToT ini bertujuan: 1. Peserta memiliki pemahaman tentang konsep kemandirian BKM dan program-program ke depan 2. Peserta memiliki motivasi untuk melakukan pendampingan mendorong kemandirian BKM 3. Peserta memiliki kemampuan untuk penguatan dan mengembangkan kapasitas sesuai kebutuhan dalam mendukung kemandirian BKM 4. Peserta mampu merumuskan rencana aksi untuk mendorong kemandirian BKM C. Keluaran ToT ini diharapkan menghasilkan : 1. Pemandu memiliki kapasitas dan motivasi yang mendukung kemandirian BKM 2

2. Adanya rumusan rencana aksi mendorong kemandirian BKM D. Tindak Lanjut Pasca ToT, para pemandu nasional konsultan ini akan melanjutkan aktivitas-aktivitas yang telah dilakukannya selama ini dalam mendukung program penanggulangan kemiskinan, antara lain : 1. Memandu pelatihan, workshop, diskusi refleksi, on the job training dan kegiatan pembelajaran lainnya yang diselenggarakan oleh PNPM Mandiri Perkotaan terutama untuk fasilitator dan aparatur pemda 2. Menjadi motor penggerak komunitas belajar di lingkungan konsultan dan Pemda dalam menuju kemandirian kelembagaan masyarakat E. Metodologi Metodologi partisipatif telah menjadi metode utama yang selama ini digunakan dalam setiap aktivitas pengembangan kapasitas di PNPM Mandiri Perkotaan. Metodologi ini sejalan dengan tujuan PNPM Mandiri Perkotaan membangun kesadaran kritis. Selain itu juga konsisten dengan nilai-nilai yang dianut PNPM Mandiri Perkotaan yaitu kesetaraan dan partisipasi. ToT Penguatan pemandu nasional ini menggunakan metode pemaparan, diskusi dan curah pendapat, di dalamnya terdapat kegiatan analisa dan evaluasi, dimana dari hasil evaluasi akan menjadi umpan balik dalam rangka memperbaiki fungsi dan kualitas pengembangan kapasitas ke depan, sehingga peran serta aktif dalam penyampaikan pendapat dalam rapat koordinasi ini sangatlah penting. F. Alur dan Pokok Bahasan ToT F.1. Alur ToT Belajar dari Pengalama n Program lain Konsep Kemandiria n BKM Ada dimana saat ini? Mengenal Program Baru Bagaimana cara peningkatan kapasitas pelaku menuju kemandirian BKM Merumuskan Rencana Aksi Mendorong Kemandirian BKM Acsess Kalyana Mandira Konsep Kemandi rian BKM Testimon y Kemandi rian BKM Refleksi pendam pingan menuju Kemandi rian BKM & KSM Refleksi posisi KBP Refleksi Targeting PLPBK PMPK GF DRR Teknik dasar pengembangan traning sesuai kebutuhan (TNA), dan menyusun panduan pemandu sederhana Review Kegiatan Sosialisasi Review Media komunikasi, pelatihan dan sosialisasi Mengembangkan media warga yang efektif 3

F.2. Pokok Bahasan No TOPIK BAHASAN TUJUAN PEMBELAJARAN JPL METODOLOGI I Kegiatan Rapat Koordinasi 1 Arah kebijakan dan Rencana Pelaksanaan PNPM Mandiri dperkotaan 2012 Mengetahui arah kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan Rencana Pelaksanaan PNPM MP Tahun 2012 2 Pleno 2 Team Building Membangun team 8 Team 3 Evaluasi Pelaksanaan 6 Pleno PNPM MP Tahun 2011 4 Teknis Pengendalian PM, BLM dan Schedule Pelaksanaan PNPM MP 2012 Mengetahui capaian kegiatan PNPM MP Tahun 2011 Mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan PNPM MP Tahun 2011 Mengetahui teknis pengendalian pemberdayaan masyarakat, BLM dan schedule pelaksanaan PNPM MP 2012 JPL Rakor 20 II Kegiatan ToT Penguatan 1 Orientasi Belajar Menyepakati tujuan dan alur belajar Membangun komitmen terhadap metode dan jadual belajar 2 Belajar dari Program Lain Acces (Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) is an initiative of the Australian Government and Indonesian through the Australian Agency for International Development (AusAID). Media Pendidikan masyarakat Kritis Membangun kemandirian BKM dan testimony BKM, KSM Belajar dari pengalaman Access dalam mengembangkan inovasi untuk meningkatkan kapasitas pelaku Meningkatkan motivasi untuk melakukan konsitensi dalam pendampingan Membangun integritas pelaku Sharing pengalaman pengorganisasian masyarakat Memahami konsep kemandirian BKM menurut PNPM MP sebagai motor penggerak penanggulangan kemiskin Mengetahui pengalaman BKM dan KSM dalam mengelola 2 Pleno 2 Menggambarkan harapan, kekhawatiran, di kelas Pleno Diskusi Berputar 3 Pleno Narasumber : Access 3 Narasumber : Kalyana Mandira 4 Narasumber : Arief Rahadi BKM terbaik, KSM terbaik 4

program nangkis Mengetahui harapan-harapan BKM dan KSM dalam membangun kemandirian 3 Refleksi terhadap konsep membangun kemandirian BKM dan Peserta mampu merefleksikan kemandirian BKM antara konsep dan kenyataannya KSM Peserta mampu memetakan kelemahan dan kelebihan konsep kemandirian BKM diterapkan di lapangan 4 Refleksi Targeting Warga Peserta mampu merefleksikan Miskin targeting warga miskin dalam PNPM MP Peserta mampu memetakan kelemahan dan kelebihannya 5 Refleksi Posisi KBP Peserta mampu merefleksikan posisi KBP saat ini Peserta mampu memetakan kelemahan dan kelebihannya 6 PLPBK Menguatkan pemahaman mengenai konsep PLPBK dan posisi PLPBK sebagai intervensi akhir transformasi sosial Menguatkan pemahaman pemahaman tahapan intervensi PLPBK 7 PMPK Mengenal konsep Livelihood Mengenal mekanisme livelihood 8 GF DRR Peserta mengenal program GF DRR Peserta mengenai mekanisme FG DRR 9 Posisi Dokumen Peserta mampu mendiskusikan Perencanaan PJM posisi dokumen perencanaan Pronangkis dengan PJM Pronangkis dan RPLP RPLP 10 Teknik dasar pengembangan traning sesuai kebutuhan (TNA), dan menyusun panduan pemandu sederhana 11 Review kegiatan sosialisasi Peserta mampu merancang pengembangan kapasitas kepada fasilitator dan Pemda berdasarkan kesenjangan yang terjadi Peserta mampu membuat panduan pemandu untuk pengembangan kapasitas Fasilitator dan Pemda berdasarkan kesenjangan yang terjadi Peserta mampu mereview kegiatan sosialisasi yang sudah dialami 3 Pemandu nasional Ayi Sugandi Arief Rahadi Anang Fahmi 2 Pemandu nasional Ayi Sugandi Arief Rahadi Anang Fahmi 2 Pemandu nasional Ayi Sugandi Arief Rahadi Anang Fahmi 5 Narasumber : Tim PLPBK Pemandu Nasional 4 Narasumber & Pemandu Nasional 3 Narasumber : Ayi Sugandi Moderator : Tommy Riski 2 Narasumber : Tim PLPBK Pemandu Nasional 3 Kelas (Pemandu Nasional) 2 Kelas Narasumber Tim Sosialisasi 5

Review Media komunikasi, pelatihan dan sosialisasi Mengembangkan media warga yang efektif Peserta mampu memetakan persoalan dan potensi yang ada Peserta mampu merumuskan bagaimana sebaiknya kegiatan sosialisasi untuk membangun kemandirian BKM dapat dilakukan dengan baik Peserta mampu mereview jenis media Komunikasi, sosialisasi atau pelatihan yang sudah ada Peserta mampu merumuskan media komunikasi untuk kemandirian kelembagaan Peserta memahami fungsi media warga sebagai media komunikasi dan transparansi Peserta mengetahui jenis jenis media warga, kelemahan dan kelebihannya Peserta mampu mengidentifikasi media warga yang paling efektif untuk wilayah sasaran 2 Kelas Narasumber Tim Sosialisasi (Pemandu Nasional) 2 Kelas Narasumber Tim Sosialisasi (Pemandu Nasional) 12 Pembahasan kurikulum Pelatihan Penguatan Fasilitator 13 Merumuskan rencana aksi menuju kemandirian BKM 14 Pemaparan hasil perumusan rencana aksi 3 Kelas (Pemandu Nasional) Peserta memahami kurikulum pelatihan penguatan Fasilitator Peserta mampu memfasilitasi pelatihan penguatan Fasilitator Peserta mampu merumuskan rencana aksi menuju kemandirian BKM Memaparkan hasil diskusi 4 Pleno perumusan rencana aksi Mendapatkan masukan dan tanggapan dari peserta lainnya dan para pengambil kebijakan Total 55 6 Kelas (Pemandu Nasional) G. Narasumber, Pemandu, Penanggungjawab Kelas dan Peserta G.1. Narasumber Narasumber berperan sebagai salah satu sumber belajar sesuai jabatan, dedikasi, kompetensi, pengetahuan, pengalaman dan kepakarannya. Adapun narasumber dalam TOT ini adalah : 1. Direktur Perlindungan sosial dan kesejahteraan Masyarakat, Bappenas 2. Kepala PMU P2KP 3. Kepala SNVT P2KP 4. Advisory 5. Narasumber Program Acces (Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) 6. Kalyana Mandira 7. BKM terbaik 8. KSM terbaik 6

9. Tim Sosialisasi 10. Tim PLPBK 11. Tim PMPK G.2. Pemandu Pemandu berperan memfasilitasi proses belajar, menjaga keaktifan peserta, menghidupkan suasana kelas, serta menjaga proses belajar tetap berlangsung dalam suasana yang hidup (aktif dan partisipatif) sepanjang ToT. Disamping itu pemandu bertugas memotivasi peserta agar selalu termotivasi sebagai agen perubahan perilaku. Pemandu juga memastikan materi yang disampaikan oleh narasumber dapat dipahami, dijalankan dan ditransformasikan kepada masyarakat dan Pemda selepas TOT nanti. Pemandu adalah pemandu nasional yang telah dinyatakan layak untuk memandu kegiatan ToT penguatan pemandu nasional. Adapun Pemandu ToT penguatan Pemandu Nasional adalah sebagai berikut : 1. Praya Arie I 2. Tutuk Ekawati 3. Iroh Rohayati 4. Agus Nuh 5. Tommy Riski 6. Firdaus 7. Tristiani 8. Pramudji 9. Alfita 10. Heru Setyawan 11. Imanudin 12. Suli G.3. Penanggung Jawab Kelas Penanggung Jawab Kelas bertugas memfasilitasi pengelolaan kelas, mobilisasi peserta dan memastikan segala sesuatu berjalan sesuai harapan kelas ideal saat proses belajar berlangsung, seperti menjaga konsistensi metode POD dan memastikan semua petugas kelas berperan pada posisinya. Kerapkali penanggung jawab kelas juga bertindak sebagai pengelola waktu (time keeper), selalu mengecek training kit, media bantu, dan faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelas secara internal maupun eksternal. Sebagai sutradara, penanggung jawab kelas harus mampu menguasai dasar-dasar peran event organizer (EO) dan manajemen pelatihan. G.4. Peserta Peserta ToT ini berjumlah terdiri dari Pemandu Nasional yang bertugas sebagai Koordinator Kota dan Askot Mandiri di PNPM MP dari wilayah I dan II (selengkapnya terlampir). Adapun jumlahnya sebagai berikut : No Wilayah Jumlah Peserta Kegiatan ToT Penguatan 1 Wilayah 1 79 Orang 2 Wilayah 2 82 Orang Total 161 Orang Kegiatan Rakor 1 Wilayah 1 115 Orang 2 Wilayah 2 168 Orang 7

3 Team Leader 33 Orang 4 Program Director 9 Orang 5 KMP 20 Orang 6 Proyek 10 Orang 7 Pemandu 24 Orang Total 394 Orang H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan TOT Penguatan akan diagendakan penyelenggaraannya selama 8 hari efektif (7 hari pembiayaan) pada tanggal 29 Januari 6 Februari 2012, sedangkan rakornya akan dilaksanakan selama 2 hari, pada tanggal 29 31 Februari 2012. Tempat pelaksanaan kegiatan di Hotel Grand Lembang, Jalan Lembang 272, Lembang Bandung I. Pelaksana Pelaksana kegiatan adalah KMP Wilayah 1, Wilayah 2 dan manajemen Ciria Jasa J. Sumber Pembiayaan Sumber pembiayaan kegiatan ToT berasal dari Kontrak KMP PNPM MP Wilayah 1 dan Wilayah 2, untuk kegiatan rakor dan team building dari kontrak service dan biaya perjalanan dinas berasal dari Kontrak masing-masing KMW, Adapun secara rinci pembiayaan kegiatan ini adalah sebagai berikut : Kontrak Pembiayaan KMP Wilayah 1 KMP wilayah 2 Kontrak Service Paket Meeting dan Paket Meeting dan Bahan Paket Meeting kegiatan rapat Bahan serahan Peserta ToT Dasar (10 hari) dan Penguatan (8 hari) serahan Peserta ToT Dasar (9 hari) dan Penguatan (8 hari) koordinasi dan kegiatan ToT penguatan Kit training (Rompi & Kaos), Akomodasi, Honor dan Akomodasi, Honor dan serta kebutuhan tranportasi Narasumber Biaya cetak sertifikat peserta dan pemandu tranportasi Narasumber Biaya cetak sertifikat peserta dan pemandu perlengkapan kelas selama kegiatan Rakor, TOT dasar dan penguatan Biaya untuk Team Building Biaya sewa infocus selama kegiatan sampai tanggal 7 Februari 2012 K. Pengorganisasian Pengendalian kualitas Untuk menjaga kualitas pelatihan, ada beberapa langkah yang dilakukan yaitu : a) Mengawal kelas Untuk menjaga proses dan pencapaian substansi, akan ditempatkan 1 orang penanggungjawab kelas 8

b) Evaluasi Untuk mengetahui efektivitas dan capaian pelatihan dilakukan evaluasi baik yang berhubungan dengan peserta, proses maupun penyelenggaraan. Pre dan Post Test : untuk melihat kemampuan peserta sebelum dan setelah lokalatih. Dengan hasil test tersebut diharapkan terlihat tingkat potensi dan kemajuan peserta. Evaluasi harian : evaluasi ini dilakukan oleh peserta untuk mengetahui tingkat pemahaman mengenai materi serta umpan balik terhadap pemandu. Evaluasi ini diadakan pada setiap topik, untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan benarbenar dipahami oleh peserta. Pengamatan pemandu terhadap peserta : evaluasi ini dilakukan oleh pemandu dan penanggung jawab kelas, yang masing-masing bertugas untuk mengamati kemampuan peserta ketika praktek memandu. L. Pelaporan Laporan kegiatan dibuat oleh pelaksana yang berisi antara lain substansi/materi dan proses pelaksanaan kegiatan. Laporan kegiatan disampaikan kepada Satker P2KP Pusat paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan kegiatan. M. Penutup Kerangka acuan TOT pelaksananaan kegiatan. ini disusun sebagai panduan yang dapat digunakan dalam Jakarta, Januari 2012 Kepala Satker P2KP Ir. Boby Ali Azhari, MSc NIP. 197007271998031003 9