KESALAHAN STRUKTUR FRASA SUBORDINATIF BAHASA MANDARIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan

国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak)

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah

名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察

Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA

Abstrak. :Jovita Priatnawati

ABSTRAKSI. Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

印尼汉语教学促进协会总主席 MINGGU, 19 APRIL 2015 HOTEL SARI PAN PASIFIC, JAKARTA LATAR BELAKANG LAHIRNYA UJI KOMPETENSI 背景

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

ABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin

PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH UMUM DENGAN KETETAPAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA INDONESIA TINGKAT PRAPEMULA

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

ABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

ABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama

PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA

Tiffany Qorie Dwi Retnaning Untari, S.S., M. Hum., & Wang Yi Feng, B.A.

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN

BAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa.

印尼中文主播应该具备的能力 美都新闻主播袁玲袁玲个案研究

PENYIARAN RADIO BERBAHASA CHINASEBAGAIMEDIA KOMUNIKASIDALAM PROGRAMACARA SUNDAYMANDARINDI RADIO PAS FM SOLO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan

PENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar. Sarjana Sastra. Oleh: Riri Putriyani NIM: PROGRAM STUDI SASTRA CINA

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI

UCAPAN TERIMA KASIH. Puji Syukur kepada Sang Hyang Adi Buddha Tuhan YME, karena atas kasih dan

PROGRAM STUDI S1 SASTRA CINA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa.

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA

Bahasa Indonesia. Oleh: Thea Sairine (Staf Pengajar Program Studi Bahasa Tionghoa, Universitas Widya Kartika Surabaya)

ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI

ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO

ANALISA KESALAHAN BUKU PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI

ABSTRAK. Nama : TIFFANY Progam Studi : Sastra China Judul : EKSISTENSI TATUNG DALAM PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Analisa Kata Keterangan Tingkatan Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa Indonesia

FEBE DIYAH MUSTIKA NINGRUM PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN, FAKULTAS BAHASA DAN SENI, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA.

ABSTRAK. : Analisis pelafalan karakter 的 (de) pada lagu Mandarin periode an yang dinyanyikan oleh Andy Lau.

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina

PENGGUNAAN KATA GANTI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

Kesalahan Penggunaan Kata Keterangan Negasi 不 dan 没 dalam Kalimat Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Angkatan 2013 Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Unesa

ABSTRAK. : Okfaysienny. Program Studi : S-1 Sastra China

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, baik itu bahasa lisan

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :

ANALISA KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SINONIM BAHASA MANDARIN TERHADAP MAHASISWA/I TINGKAT 1 JURUSAN SASTRA CHINA DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

PENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK MESIN PENGATUR SUHU MODEL:HLOE-3020 UNTUK MESIN LAMINATING SAMPUL BUKU DI PT.SOLO MURNI LAPORAN TUGAS AKHIR

PROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO

ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA:

PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN ANGKATAN 2013 UNESA. jìu... DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI S1

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

EVALUASI KETEPATAN HANZI, PINYIN DAN TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI KARYA JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA SKRIPSI.

Kata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa

Namun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA) SKOR

Oleh : Novia Rizqy Amelia C

Analisis Kesalahan Berbahasa Mandarin Mahasiswa Tingkat Akhir di Salah Satu Universitas di Jawa Barat

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TINGKAT 3 SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY DALAM MENGGUNAKAN HUI DAN NENG

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA

Pelafalan Bahasa Mandarin Generasi Tua Di Pondok Tjandra Indah 泗水 Pondok Tjandra Indah 老年华人普通话的语音

BAB I PENDAHULUAN. dengan ragam bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)

METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

BAB 4 SIMPULAN. China angkataran 2003 Universitas Bina Nusantara serta wawancara dengan lima orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal

ANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI

Transkripsi:

KESALAHAN STRUKTUR FRASA SUBORDINATIF BAHASA MANDARIN Aprilia Ruby Wikarti Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta Jln. Rawamangun Muka Kampus A Gedung E, Jakarta Timur 13220 apriliarubyw.s@gmail.com ABSTRACT This research aimed to determine the misuse of subordinate phrase on the Chinese language learners. The samples of this study were texts written by fifteen 3rd grade students of Chinese Literature, Faculty of Humanities, University of Indonesia. This research applied qualitative approach with the method of error analysis. Result shows that five types of errors are found out; they are addition, omission, misordering, misselection, and blends. Omission is the most frequent error that comes up. Lack of understanding about subordinate phrase of the Chinese language is the most common reason of the error. To decrease the errors, students must improve their knowledge and competence about subordinate phrase of the Chinese language. They must increase the exercises and applications of the phrase as well. Keywords: error analysis, subordinate phrase, Chinese language ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menemukan kesalahan penggunaan frasa subordinat (pewatas-inti) pada pembelajar bahasa Mandarin. Sumber data penelitian ini adalah karya tulis 15 mahasiswa tingkat tiga, Sastra Cina, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan penggunaan frasa subordinat dalam kalimat dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis kesalahan penggunaan, yaitu kesalahan penambahan, pengurangan, urutan, substitusi, dan gabungan. Jenis kesalahan yang paling sering muncul adalah pengurangan. Sementara alasan terjadinya kesalahan penggunaan yang paling umum adalah tingkat penguasaan yang kurang tentang frasa subordinat (pewatas-inti) bahasa Mandarin. Untuk mengurangi kesalahan, mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemahaman mereka, juga memperbanyak latihan dan penggunaan frasa tersebut. Kata kunci: analisis kesalahan, struktur frasa, frasa subordinat, bahasa Mandarin 21

PENDAHULUAN Pada proses pembelajaran bahasa Mandarin, pembelajaran tata bahasa mendapatkan perhatian yang cukup besar. Jianming (2005) menyatakan pada saat tahap pembelajaran tahun pertama dan kedua, pembelajaran tata bahasa tidak mendapatkan penekanan, bahkan tidak boleh langsung menjelaskan secara rinci teori tata bahasa. Pada tahap awal pembelajaran, jika terlalu menekankan penjelasan teori-teori, dikhawatirkan justru akan menyulitkan pembelajar memahami teori tersebut (Jinzhang, 2004). Pengetahuan tata bahasa paling baik dipaparkan melalui teks, latihan, penjelasan latihan, atau tugas. Bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki struktur frasa subordinat pewatas-inti. Persentase penggunaannya dalam kalimat pun cukup tinggi. Pengajar menggunakan bahan ajar dan latihan yang sesuai untuk menyampaikan materi tentang frasa subordinat pewatas-inti. Kemudian melalui teks dan latihan tersebut dipaparkan keistimewaan dan ketentuan-ketentuan tentang frasa subordinat pewatas-inti. Dengan demikian, pembelajar dapat secara efektif memahami dasar-dasar teori frasa subordinat pewatas-inti tersebut. Kendati demikian, pembahasan frasa subordinat pewatas-inti pada bahasa Mandarin masih belum mendapatkan pembahasan secara lebih dalam dan khusus. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kesalahpamahaman pembelajar terhadap frasa subordinat pewatas-inti (Xiangchen, 2010). Penelitian ini menggunakan karangan mahasiswa untuk dijadikan data penggunaan frasa subordinat pewatasinti. Kesalahan-kesalahan penggunaan frasa subordinat tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenis, bentuk, dan penyebab kesalahannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun pola pembelajaran tentang frasa subordinat pewatas-inti yang lebih sesuai dan efektif. Pola pembelajaran tersebut, selain memerhatikan sisi kebahasaan, juga harus mempertimbangkan latar belakang serta keadaan pembelajar. Penelitian ini berfokus pada analisis kesalahan penggunaan frasa subordinatif (struktur pewatas-inti) dalam kalimat pada karangan mahasiswa. Berdasarkan fokus tersebut, subfokus penelitian ini adalah jenis-jenis, struktur frasa subordinatif (pewatas-inti). Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana penggunaan frasa subordinatif bahasa Mandarin dalam kalimat. Berdasarkan hal tersebut, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Pertama, bagaimana penggunaan frasa subordinatif (struktur pewatas-inti) bahasa Mandarin dalam kalimat? Kedua, faktor apa yang memengaruhi kesalahan penggunaan frasa subordinatif (struktur pewatas-inti) dalam bahasa Mandarin? Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan kesalahan penggunaan frasa subordinatif bahasa Mandarin dalam kalimat serta penyebabnya. Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk menyusun pola pembelajaran yang lebih sesuai dan efektif. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengajar, pembelajar, peneliti bahasa Mandarin sebagai bahan ajar, sumber ajar, dan bahan referensi dalam pembelajaran maupun penelitian bahasa Mandarin. Analisis kesalahan Kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kesalahan terhadap kode berbahasa. Pelanggaran tersebut bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga merupakan kurang sempurnanya pengetahuan dan penguasaan terhadap kode (Corder, 1973). Pada proses pembelajaran bahasa asing, kesalahankesalahan berbahasa disebabkan berbagai faktor. Di antaranya adalah pengaruh bahasa ibu, kesalahan atau ketidaksempurnaan penguasaan bahasa tujuan, kesalahpahaman pembelajar tentang teori-teori bahasa tujuan (Ellis, 1994). Lebih lanjut, James (1998) membagi kesalahan menjadi: omission, addition, misselection, misordering, blends. Berdasarkan pembagian jenis kesalahan tersebut, penulis mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada penggunaan frasa subordinat pewatasinti sebagai berikut. Kesalahan penambahan adalah penambahan kata atau frasa yang tidak diperlukan. Kesalahan pengurangan adalah kekurangan kata atau frasa yang seharusnya muncul. Kesalahan urutan adalah kesalahan posisi atau urutan kata atau frasa. Kesalahan substitusi adalah kesalahan penggunaan kata atau frasa. Kesalahan gabungan adalah terdapat dua atau lebih kesalahan penggunaan. Kesalahan-kesalahan tersebut menimbulkan ketidaktepatan struktur serta makna frasa. Frasa Subordinatif Sistem tata bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki kemiripan dan perbedaan. Oleh karena itu, pembelajar berbahasa Indonesia dalam pembelajaran bahasa Mandarin dapat membuat kesalahan. Pada bahasa Mandarin, frasa subordinatif terbentuk atas dua unsur, yaitu inti 被修饰语 dan yang menerangkan 修饰语 (Bin, 2000). Posisi yang menerangkan sebagian besar berada di bagian depan, sedangkan posisi inti berada di bagian belakang. Berdasarkan jenisnya, frasa subordinatif terdiri atas dua, yaitu frasa pewatas inti dan frasa pewatas atribut. Penelitian ini hanya akan membahas frasa subordinatif struktur pewatas-inti. Contoh: ( 新 )( 书 ) xin shu ( 好 )( 孩子 ) hao haizi ( 三本 )( 书 ) san ben shu ( 五条 )( 鱼 ) wu tiao yu ( 小王 ) 的 ( 书 ) xiao wang de shu ( 爸爸 ) 的 ( 车 ) baba de che 22 Jurnal LINGUA CULTURA Vol.9 No.1 May 2015

Frasa subordinat struktur pewatas-inti memiliki beberapa persyaratan, yaitu: inti adalah nomina atau kata predikatif; pewatas adalah nomina atau kata predikatif; jika digunakan di belakang subjek, objek, atau preposisi, menggunakan partikel 的 (Fuyi, 2000). Jika salah satu dari ketiga syarat ini terpenuhi, sudah dapat diklasifikasikan sebagai frasa subordinatif pewatas-inti. Sementara frasa subordinat bahasa Indonesia adalah frasa yang terbentuk atas inti dan yang menerangkan. Berdasarkan posisi inti dan yang menerangkan, frasa subordinatif bahasa Indonesia dibedakan atas 3 jenis, yaitu: XA, AX, AXA (Keraf, 1991). A menerangkan, X adalah inti. Frasa subordinat nomina bahasa Indonesia sebagian besar memiliki pola XA dan AX. Contoh: 1. XA ( 中心语 + 修饰语 ) Petani muda ( 年轻 ) 的 ( 农民 ) Air panas ( 热 )( 水 ) Dari contoh di atas terlihat perbedaan posisi inti dan yang menerangkan dalam frasa subordinatif struktur pewatas-inti pada bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2. AX ( 修饰语 + 中心语 ) Tiga potong baju ( 三 )( 件 ) 衣服 Sepuluh ekor kucing ( 十 )( 只 ) 猫 Frasa subordinat kata bantu bilangan, sebagian besar memiliki pola AX. Jika dilihat dari urutan unsur pembentuk frasa subordinat kata bantu bilangan, bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki persamaan. Gambar 2 Frasa bepola AXA bahasa Indonesia Pada frasa sebuah mobil baru, kata mobil sebagai inti, sedangkan frasa numeralia sebuah dan kata baru menjadi pewatas. Kata baru menjadi modifier di belakang inti,membentuk frasa mobil baru. Frasa numeralia sebuah menjadi pewatas di depan frasa mobil baru membentuk frasa sebuah mobil baru. Sedangkan pada frasa lima pasang sepatu ayah, kata sepatu sebagai inti, sedangkan frasa numeralia lima pasang dan kata ayah menjadi pewatas. Kata ayah menjadi pewatas di belakang inti membentuk frasa sepatu ayah. Frasa numeralia lima pasang menjadi pewatas di depan frasa sepatu ayah membentuk frasa lima pasang sepatu ayah. Kemudian bagan pembentukan frasa bahasa Mandarin berikut. Gambar 3 Perbandingan Frasa berpola AXA dalam bahasa Mandarin 3. AXA ( 修饰语 + 中心语 + 修饰语 ) (sebuah)(mobil)(baru) ( 一辆 ) ( 车子 )( 新 )* 一辆新车子 (lima pasang)(sepatu)(ayah) ( 五双 )( 鞋子 )( 爸爸 )* 爸爸的五双鞋子 Kedua contoh di atas termasuk frasa subordinat yang memiliki banyak pewatas. Pada bahasa Indonesia, posisi pewatas-pewatas tersebut tidak selalu berada di depan inti. Berikut bagan penjelasannya: Gambar 1 Frasa berpola AXA bahasa Indonesia Gambar 4 Perbandingan Frasa berpola AXA dalam bahasa Mandarin Pada frasa 一辆新车子, kata 车子 sebagai inti, sedangkan frasa numeralia 一辆 dan kata 新 menjadi modifier. Kata 新 menjadi modifier di depan inti, membentuk frasa 新车子. Frasa numeralia 一辆 menjadi pewatas di depan frasa 新车子, membentuk frasa 一辆新车子. Sedangkan pada frasa 爸爸的五双鞋子, kata 鞋子 sebagai inti, sedangkan frasa numeralia 五双 dan kata 爸爸 menjadi pewatas. Frasa numeralia 五双 menjadi pewatas di depan inti, membentuk frasa 五双鞋子. Kata 爸爸 menjadi pewatas di depan frasa 五双鞋子 dengan menambahkan kata bantu 的 sehingga membentuk frasa 爸爸的五双鞋子. 23

Jika membandingkan keempat frasa tersebut, terlihat letak pewatas frasa subordinat bahasa Indonesia dapat berada di depan maupun di belakang inti. Sedangkan letak pewatas frasa subordinat bahasa Mandarin berada di depan inti (Xiaobin & Hai ou, 2004). Dalam bahasa Mandarin, komponen inti pada frasa subordinat pewatas-inti dapat berupa nomina atau frasa nomina maupun kata yang bersifat predikatif (Borong & Xudong, 2006; Xiaozhong, 2004). Akan tetapi, meskipun kata yang bersifat predikatif dapat menjadi inti frasa, kata tersebut telah kehilangan sifat atau karakter predikatifnya. Kata yang bersifat predikatif yang menjadi inti frasa subordinatif tidak dapat penambahan pelengkap keadaan, derajat, ataupun waktu, contoh: (1) 自然的美丽 (2) 车子的偷窃 bahasa Mandarin. Sumber data penelitian berjumlah 111 karangan mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan kalimat-kalimat karangan mahasiswa yang menggunakan frasa subordinatif pewatas-inti. Penulis mencatat dan mengelompokkan seluruh kalimat yang mengunakan frasa subordinat. Seluruh data tersebut dimasukkan ke dalam tabel kalimat dan dikelompokkan sesuai dengan jenis frasa subordinat. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan penggunaan frasa subordinat pewatas-inti, dengan ditekankan satuan yang mengisi posisi pewatas dan inti. Setelah data diperoleh, kemudian dipilah berdasarkan jenis dan bentuk kesalahan penggunaan. Kesalahan-kesalahan penggunaan yang berhasil ditemukan dikelompokkan kembali berdasarkan kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan tersebut. Inti frasa (1) adalah adjektiva 美丽 bermakna indah, sedangkan frasa (2) adalah verba 偷窃 bermakna curi. Sedangkan kedua frasa tersebut, jika dalam bahasa Indonesia tidak terterima. Baru setelah menerima afiksasi, frasa tersebut menjadi berterima, contoh: (3)keindahan alam (4)pencuri mobil Kelas kata inti frasa (3) dan (4) setelah menerima afiksasi berubah menjadi nomina. Seperti yang sudah disebutkan, pada frasa subordinat pewatas-inti bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, terdapat beberapa satuan yang dapat mengisi posisi pewatas dan inti. Tidak hanya kata atau frasa nomina, kata atau frasa yang bersifat predikatif namun telah kehilangan sifat atau karakter predikatifnya, contoh: Nomina : 邮局职员 pegawai kantor pos Verba : 买的词典 kamus yang dibeli Adjektiva : 新车 mobil baru Pronomina : 他爸爸 ayahnya Frasa numeralia : 七瓶牛奶 tujuh botol susu Frasa adjektiva : 聪明勇敢的英雄 pahlawan yang cerdik dan berani Frasa verba : 拉车的方法 cara menarik mobil 号 Tabel 1 Tabel analisis struktur frasa subordinat pewatas-inti bahasa Mandarin 短语成分 1 名词 2 动词 3 形容词 4 代词 5 并列短语 6 主谓短语 7 定中短语 8 量词短语 9 介词短语 10 方位短语 11 述宾短语 名词 动词 形容词 量词 并列短语 定中短语 量词短语 方位短语 述宾短语 METODE Penelitian dilakukan untuk mencari jenis, bentuk, dan penyebab kesalahan penggunaan struktur frasa subordinatif pewatas-inti bahasa Mandarin pada kalimat pembelajar yang berbahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis kesalahan. Hasil temuan penelitian mendeskripsikan jenis, bentuk, dan penyebab kesalahan penggunaan. Desain penelitian ini berbentuk tabel analisis yang terbagi kolom mendatar untuk pewatas dan kolom menurun untuk inti (lihat Tabel 1). Subjek penelitian ini adalah hasil karangan 15 orang mahasiswa tingkat tiga Sastra Cina, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Data penulisan ini adalah jenis, bentuk, dan penyebab kesalahan penggunaan frasa subordinatif pewatas-inti HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah kalimat yang terkumpul sebanyak 617 kalimat. Sejumlah 461 kalimat di antaranya terdapat penggunaan frasa subordinat pewatas-inti. Berikut ini dipaparkan tabel kalimat yang menggunakan frasa subordinat pewatas-inti (Tabel 2). Tabel dibuat berdasarkan unsur pengisi posisi pewatas dan inti. Yang dapat menjadi unsur pengisi posisi-posisi tersebut adalah kata dan frasa. Keterangan tabel bagian horizontal adalah unsur pengisi posisi pewatas, sedangkan bagian vertikal adalah unsur pengisi posisi inti. Penelitian ini membagi kesalahan penggunaan frasa subordinat pewatas-inti menjadi 5 jenis, yaitu: addition (kesalahan penambahan), omission (kesalahan pengurangan), misordering (kesalahan urutan), 24 Jurnal LINGUA CULTURA Vol.9 No.1 May 2015

misselection error (kesalahan substitusi), blends error (kesalahan gabungan). Berdasarkan pembagian jenisjenis kesalahan tersebut, ditemukan beberapa kesalahan penggunaan frasa subordinat pewatas-inti, sebagai berikut. 号 Tabel 2 Tabel hasil analisis struktur frasa subordinat pewatas-inti bahasa Mandarin 短语成分 名词 动词 形容词 量词 并列短语 定中短语 1 名词 91 4 1 18 2 动词 9 3 形容词 16 1 量词短语 4 代词 19 2 1 9 1 5 并列短语 6 主谓短语 7 定中短语 8 量词短语 9 介词短语 10 方位短语 11 述宾短语 18 1 8 26 1 9 256 2 2 58 1 3 1 方位短语 11 5 12 2 Addition error (kesalahan penambahan) 述宾短语 (1) 明年是中国跟印尼的第六十个的周年 1 Mingnian shi zhongguo gen yinni de di liu shi gede zhounian. Tahun depan adalah peringatan ke 60 hubungan Tiongkok dengan Indonesia. Pada kalimat di atas terdapat frasa subordinat 中国跟印尼的第六十个的周年 sebagai objek kalimat. Pada frasa tersebut terdapat penambahan kata de kedua yang tidak perlu muncul.seharusnya inti dari frasa tersebut adalah 第六十个的周年. Pada susunan frasa numeralia ini, tidak diperlukan penggunaan kata bantu de.however, the result of the quiz does not always prove exactly the same. Table 3 shows the comparison between the result of the reading journal and quiz score in the Information System Department. Omission error (kesalahan pengurangan) (1) 我家地区也不例外 2 Wo jia diqu ye bu liwai. Pada kalimat di atas terdapat frasa subordinat 我家地区 sebagai subjek kalimat. Frasa subordinat ini kekurangan kata de. Jika sebuah frasa subordinat menempati posisi inti frasa, harus menambahkan kata bantu de, sehingga frasa tersebut menjadi 我家的地 区. Jika tidak ada penambahan kata bantu de, maka akan terjadi perubahan struktur frasa. (2) 学生的课程有语文 数学 物理 化学 生物 历史 地理 和实验 3 Xuesheng de kecheng you yuwen, shuxue, wuli, huaxue, shengwu, lishi, dili, he shiyan. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 学生的课程 sebagai subjek.pada frasa ini kekurangan verba 学 sebagai pewatas untuk nomina 学生. Jika ditambahkan verba 学, maka makna frasa menjadi lebih tepat. (3) 参观以后, 山本觉得更了解中国学的情况 4 Canguan yihou, shanben juede geng liaojie zhongguoxue de qingkuang. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 中国学的情况 sebagai objek. Seharusnya frasa ini ditambahkan kata 中 menjadi 中国中学的情况. Setelah ditambahkan kata 中, maka makna frasa menjadi lebih tepat. (4) 世界上的天主教都庆祝圣诞节 5 Shijie shang de tianzhujiao dou qingzhu shengdanjie. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 世界上的天主教 sebagai subjek. Inti pada frasa ini seharusnya adalah 天主教徒. Setelah ditambahkan kata 徒 maka makna kalimatnya menjadi lebih tepat. (5) 大小礼堂和宴会的用处很多 6 Da xiao litang he yanhui de yongchu hen duo. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 大小礼堂和宴会 sebagai subjek. Inti pada frasa ini seharusnya adalah 大小礼堂和宴会厅. Setelah ditambahkan kata 厅 maka makna kalimatnya menjadi lebih tepat. (6) 那工艺美术品商店也卖瓷器 7 Na gongyi meishupin shangdian ye mai ciqi. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 那工艺美术品商店 sebagai subjek. Namun pewatas frasa ini kekurangan kata bantu bilangan 个. Pewatas pada frasa ini seharusnya adalah 那个工艺美术品. Kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin harus digunakan. Jika tidak, kalimat tersebut tidak terterima. (7) 工作的候, 什么任务完成得很好 8 Gongzuo de hou, shenme renwu wancheng de hen hao. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 工作的候 sebagai keterangan.inti frasa ini seharusnya adalah 时候. Setelah ditambahkan kata 时 maka makna kalimatnya menjadi lebih tepat. Misordering error (kesalahan urutan) (1) 比尔说景泰蓝是最好礼物的 9 Bi er shuo jingtailan shi zui hao liwu de. 25

Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 最好礼物的 sebagai objek. Pada frasa ini terdapat kesalahan peletakkan kata bantu 的, sehingga makna frasa menjadi tidak tepat. Susunan frasa ini seharusnya adalah 最好的礼物. Misselection error (kesalahan substitusi) (1) 他们名字都是中国省, 市或者自治区的名字 10 Tamen mingzi dou shi zhongguo sheng, shi huozhe zizhiqu de mingzi. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 中国省, 市或者自治区的名字 sebagai objek. Pada frasa tersebut terdapat kesalahan penggunaan tanda baca,. Dalam bahasa Mandarin terdapat dua macam tanda baca koma, yaitu,dan. Pada frasa tersebut tanda baca koma yang seharusnya digunakan adalah. (2) 他的工厂经历很满意 11 Ta de gongchang jingli hen manyi. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 他的工厂经历 sebagai subjek. Pada frasa tersebut terdapat kesalahan penggunaan karakter Han 历, sehingga makna frasa menjadi tidak tepat. Seharusnya, karakter yang digunakan adalah 理. (3) 安娜看一种绣花衬衫 12 Anna kan yi zhong xiuhua chenshan. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 一种绣花衬衫 sebagai objek. Pada frasa tersebut terdapat kesalahan penggunaan kata bantu bilangan. Kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin memang sangat beragam. Pada frasa tersebut, kata bantu bilangan yang seharusnya digunakan adalah 件. Blends error (kesalahan gabungan) (1) 这是好机会增进两国人民的友谊和他们的关系 13 Zhe shi hao jihui zengjin liang guo renmin de youyi he tamen de guanxi. Pada kalimat ini terdapat frasa subordinat 两国人民的友谊和他们的关系. Pada frasa tersebut terdapat beberapa kesalahan, yaitu kesalahan penambahan kata 的 dan 友谊, kesalahan penggunaan kata 他们 dan kesalahan urutan kata. Susunan frasa tersebut seharusnya adalah 两国人民和政府的关系. Kesalahan-kesalahan di atas terjadi karena berbagai alasan. Kesalahan tidak hanya disebabkan pemahaman teori yang belum tepat, tetapi juga faktor lain. Beberapa penyebab kesalahan berbahasa, yaitu pengaruh bahasa ibu, karakteristik bahasa tujuan, kesalahan pembelajaran, penerapan strategi dalam berkomunikasi, dan keuniversalan bahasa (Xiaobin et al., 2007). Berdasarkan hal tersebut, penyebab kesalahan penggunaan frasa subordinat pewatas-inti diklasifikasikan menjadi: Pengaruh bahasa ibu pembelajar Karena pemahaman dan penguasaan pembelajar terhadap teori ataupun ketentuan bahasa tujuan belum baik, teori atau ketentuan bahasa ibu sering digunakan untuk memahami dan menguasai bahasa tujuan, contoh: kalimat (7), (9), (11). Kesalahan pada kalimat (7), (11) terjadi karena pengaruh teori bahasa Indonesia mengenai penggunaan kata bantu bilangan. Pembelajar pada saat menggunakan frasa subordinat tidak menambahkan kata bantu bilangan, sehingga strukturnya menjadi tidak tepat. Jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia, kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin lebih beragam. Pada bahasa Mandarin penggunaan kata bantu bilangan dalam frasa numeralia adalah keharusan. Jika tidak, struktur frasa tersebut menjadi tidak tepat. Sedangkan dalam bahasa Indonesia kata bantu bilangan dapat digunakan namun dapat juga tidak digunakan. Kesalahan pada kalimat (9) terjadi karena pengaruh teori bahasa Indonesia mengenai penggunaan tanda baca koma. Bahasa Mandarin memiliki dua macam tanda koma yang memiliki makna dan fungsi yang berbeda, yaitu, dan. Perbedaan ini tidak ada di bahasa Indonesia, sehingga dapat menyebabkan pembelajar kurang memerhatikan perbedaan penggunaan kedua tanda baca tersebut. Perluasan ketentuan bahasa tujuan Pemahaman dan penguasaan pembelajar terhadap bahasa tujuan lebih terbatas dan kurang mencukupi, sehingga pada saat memahami dan menerapkan teori bahasa tujuan masih kurang tepat dan tidak menyeluruh. Hal tersebut menyebabkan kesalahan penggunaan, contoh: kalimat (1), (2), (8), (10), (12), (13). Kalimat (1), (2), (12), (13) adalah kesalahan penggunaan kata bantu 的. Urutan pewatas dan inti pada frasa subordinat bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia berbeda. Inti frasa subordinat pewatas-inti bahasa Mandarin berada di belakang, sedangkan pada bahasan Indonesia dapat berada di depan maupun di tengah. Pada frasa subordinat pewatas-inti bahasa Mandarin, kata bantu 的 sering digunakan sebagai penghubung pewatas dan inti. Penggunaan kata bantu 的 ini memiliki ketentuanketentuan tertentu. Jika pembelajar kurang memahami ketentuan tersebut, tentu akan terjadi kesalahan penggunaan. Kesalahan pada kalimat (8) terjadi karena pemahaman tentang ketentuan penyingkatan dalam bahasa Mandarin. Pembelajar menyingkat kata 的时候 menjadi 的候, sedangkan penyingkatan untuk kata 的时候 adalah 时. Karakter Han sangat banyak jumlahnya. Hal ini menyebabkan sering terjadinya kesalahan penulisan karakter, baik pada kata tunggal maupun kata majemuk. Kalimat (10) adalah contoh kesalahan penulisan kata majemuk. Pembelajar menuliskan karakter 经理 menjadi 经历. Jika digunakan pada kalimat (10), kata 经历 tidak tepat. Keterbatasan penguasaan pemelajar terhadap karakter Han yang menyebabkan kesalahan penulisan ini. 26 Jurnal LINGUA CULTURA Vol.9 No.1 May 2015

SIMPULAN Frasa subordinat pewatas-inti pada bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki berbagai perbedaan. Jika pembelajar sudah memahami dan menguasai dasar pengetahuan tentang frasa subordinat pewatas-inti pada bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, hal tersebut tentu dapat mengurangi kesulitan pembelajar menguasai bahasa Mandarin. Peran pengajar saat memandu pembelajar pada proses belajar memahami dan menguasai dasar-dasar tersebut juga sangatlah penting. Pengajar diharapkan mempertimbangkan latar belakang dan kemampuan pembelajar saat mencari dan menerapkan pola pembelajaran yang sesuai dan efektif. Pada tahap awal pembelajaran dilakukan dengan memperbanyak contoh, sementara penjelasan tentang ketentuan dan teori bisa dipersingkat. Pengajar dapat menggunakan lebih banyak teks dan latihan saat memaparkan teori tentang frasa subordinat pewatas-inti. Pada tahap menengah dan mahir, pengajar dapat lebih menekankan dan menjelaskan dengan rinci konsep teori frasa subordinat pewatas-inti. Saran Pengajar dan pembelajar dapat menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran frasa subordinat pewatas-inti. Hal ini bertujuan untuk dapat secara efektif dan tepat dalam memahami dan menguasai teori serta penggunaan frasa subordinat pewatas-inti. Dalam hal ini penulis mencoba menyarankan untuk menggunakan startegi kognitif untuk memahami frasa subordinat pewatas-inti. Berikut adalah strategi-strategi pembelajaran kognitif, yaitu: mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan memproduksi. Pembelajar terlebih dahulu memahami dan menguasai teori-teori dasar tentang frasa subordinat pewatas-inti, baru mengaplikasikannya secara berkesinambungan pada saat di kelas ataupun berkomunikasi dengan orang lain di luar kelas. Latihan-latihan ini dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Untuk mempermudah penguasaan teoriteori tersebut, pembelajar dapat membuat catatan-catatan sendiri saat proses pembelajaran, contoh: posisi pewatas dan inti frasa, satuan pengisi posisi pewatas dan inti, penggunaan kata bantu 的, dan lain-lain. Diharapkan, pembelajar terbiasa menggunakan frasa subordinat pewatas-inti ini dan dapat secara alami menggunakan frasa tersebut dalam berkomunikasi. James, C. (1998). Errors in Language Learning and Use: Exploring error analysis. London & New York: Longman. Jianming, L. (2005). Xiandai Hanyu Yufa Yanjiu Jiaocheng. Beijing: Beijing Daxue Chubanshe. Jinzhang, H. (2004). Duiwai Hanyu Jiaoxue Zhong de Lilun he Fangfa. Beijing: Beijing Daxue Chubanshe. Keraf, G. (1991). Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo. Xiangchen, L. (2010). Xiandai Hanyu Dingzhong Duanyu de Jiaoxue Sikao. Xueshu Pingtai, 132 134. Retrieved from http://wenku.baidu.com/ view/70e5b6685acfa1c7aa00ccc6.html Xiaobin, Z., & Hai ou, L. (2004). Duiwai Hanyu Jiaoxue Rumen. Guangzhou: Zhongshan Daxue Chubanshe. Xiaobin, Z., Qizhi, Z., & Xiaoning, D. (2007). Waiguoren Xue Hanyu Yufa Pianwu Yanjiu. Beijing: Beijing Yuyan Daxue Chubanshe. Xiaozhong, F. (2004). Dingzhong Jiegou Yanjiu Zongshu. Anqing Shifan XUeyuan Xuebao (Shehui Kexueban), 23(4), 97 100. Retrieved from http://wenku.baidu. com/view/6e6a4dac102de2bd9605889a.html DAFTAR PUSTAKA Bin, Z. (2000). Xiandai Hanyu Duanyu. Shanghai: Huadong Shifan Daxue Chubanshe. Borong, H., & Xudong, L. (2006). Xiandai Hanyu (Xia Ce). Beijing: Gaodeng Jaioyu Chubanshe. Corder, S. P. (1973). Introducing Applied Linguistics. New York: Pelican Books. Ellis, R. (1994). The Study of Second Language Acquisition. Oxford: Oxford University Press. Fuyi, X. (2000). Xiandai Yufaxue. Changchun: Dongbei Shifan Daxue Chubanshe. 27