MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sales promotion Girl (SPG) merupakan suatu profesi yang bergerak dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Depkes RI (2007), perawat adalah seorang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Lama Duduk Sebelum Istirahat Dalam Berkendara

BAB II LANDASAN TEORI

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu

IDENTIFIKASI MUSCULOSKLETAL DISORDERS (MSDs) PADA AKTIVITAS PENGEMASAN IKAN LOMEK (HARPODON NEHEROUS) DI KAWASAN MINAPOLITAN KUALA ENOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan industri yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi tradisional yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : diusahakan atas dasar hitungan harian

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Arbeitswissenschaft di Jerman, Human Factors Engineering atau Personal

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. sakit akibat pekerjaanya itu, baik itu berupa cedera, luka-luka atau bahkan

sesuatu dari satu tempat ke tempat lainnya. Pentingnya transportasi terlihat pada

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran risiko..., Tati Ariani, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Occupational Health and Safety Council of Ontario (OHSCO)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

Metode dan Pengukuran Kerja

Bambang, 2008 mengemukakan 3 (tiga) sikap kerja yaitu: duduk, duduk berdiri, dan berdiri.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS DAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PERONTOKAN PADI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional di Indonesia selama ini telah dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I-1

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

As'Adi, et al, Hubungan Antara Karakteristik Individu dan Manual Material Handling dengan Keluhan...

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Transkripsi:

MUSCULOSKELETAL DISORDERS dr.fauziah Elytha,MSc

Muskuloskeletal disorder gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.

1. Keluhan sementara (reversible) Yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang bila pembebanan dihentikan. 2. Keluhan menetap (persistent) Yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terus berlanjut. Studi tentang MSDs pada berbagai jenis industry telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukkan bahwa bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka (skeletal) yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot-otot bagian bawah.

Muskuloskeletal disorder mempengaruhi semua kelompok usia dan sering menyebabkan cacat, gangguan, dan merugikan. Terdiri dari berbagai penyakit yang berbeda yang menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada tulang, sendi, otot, atau struktur di sekitarnya, dan mereka dapat akut atau kronis, fokal, atau meluas.

Low back pain Nyeri punggung bagian bawah, salah satu musculoskeletal disorder yang paling sering mempengaruhi kadang-kadang hingga 80 persen dalam hidup manusia. Umumnya, rasa sakit di punggung bawah pada satu atau kedua belah bagian, kadang-kadang memperluas ke bokong atau paha. Pada kebanyakan orang penyebab sakit punggung tidak diketahui. Ini mungkin timbul dari sejumlah struktur nyeri-sensitif dalam kolom tulang belakang lumbal, termasuk sendi, ligamen, otot, dan jaringan lunak. Orang yang beresiko tinggi sakit punggung bawah termasuk orang-orang antara usia dua puluh dan empat puluh, Dan mereka yang pekerjaannya melibatkan tenaga kerja terutama fisik yang mengangkat, mendorong, atau menarik benda berat, atau memutar selama mengangkat. Supir truk adalah kelompok kerja yang mengalami nyeri punggung. Faktor risiko lain untuk sakit punggung bawah adalah merokok, dan kebugaran fisik yang buruk juga dapat berkontribusi untuk kejadian tersebut.

Osteoarthritis Osteoarthritis adalah bentuk paling umum dari artritis dan, tergantung pada bagaimana itu didefinisikan, mempengaruhi 10 sampai 20 persen pada semua orang dewasa dan persentase jauh lebih besar pada orang tua.

Rematik Jaringan Otot Lunak Di antara yang paling umum dari musculoskeletal disorder adalah rasa sakit di daerah otot atau tendon dari kaki tetapi tidak dalam sendi. Secara kolektif disebut "gangguan jaringan lunak" dan mencakup berbagai bentuk lokal dari tendinitis dan bursitis (radang kandung lendir), serta gangguan nyeri yang lebih umum. Gangguan ini adalah penyebab umum sakit di bahu, siku, pinggul, leher, dan kaki. Otot yang melekat pada tulang mereka bergerak oleh seperti struktur benang yang disebut tendon. Nyeri jaringan lunak sering diteruskan ke otot-otot tertentu dan tendon melekat mereka, penyebab rasa sakit ini kurang dipahami. Tendinitis, penyebabnya mungkin berhubungan dengan otot dan tendon yg digunakan. Nyeri bahu dan sakit leher, bertambah mungkin terlalu sering mengalami cedera akut atau kronis.

Faktor Penyebab Musculoskeletal Disorders Menurut Peter Vi (2001), faktor penyebab musculoskeletal disorders antara lain: 1. Peregangan otot yang berlebihan (overexxertion) Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya menuntut pengerahan yang besar, seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik, menahan beban yang berat. 2. Aktivitas berulang Adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus. Seperti mencangkul, membelah kayu, angkat-angkut dan sebagainya. 3. Sikap kerja tidak alamiah Adalah sikap kerja yang menyebabkanposisi bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi ilmiah, misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk dan sebagainya.

Factor penyebab sekunder i. Tekanan Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak. ii. Getaran Getaran dg frekuensi yang tinggi akan menyebabkan kontraksi otot bertambah. Kontraksi statis ini menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat meningkat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot. iii. Mikroklimat Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan dan kekuatan pekerja sehingga pergerakan pekerja menjadi lamban, sulit bergerak disertai dengan menurunnya kekuatan otot.

Penyebab kombinasi i. Umur Prevalensi sebagian besar gangguan tersebut meningkat dengan usia. ii. Jenis kelamin Prevalensi sebagian besar gangguan tersebut meningkat dan lebih menonjol pada wanita dibandingkan pria (3:1). iii. Kebiasaan merokok Semakin lama dan semakin tinggi tingkat frekuensi merokok, semakin tinggi pula keluhan otot yang dirasakan. iv. Kesegaran jasmani Tingkat kesegaran tubuh yang rendah akan mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot. v. Kekuatan fisik vi. Ukuran tubuh (antropometri)

Mengukur dan Mengenali Penyebab Musculoskeletal Disorders 1. Checklist Checklist terdiri dari daftar pertanyaan yang diarahkan untuk mengidentifikasi sumber keluhan atau penyakit. Pertanyaan bersifat umum (tingkat beban kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, kondisi lingkungan kerja, waktu dan sikap kerja) dan khusus (berat beban, jenis pekerjaan, jarak angkat dan frekuensi kerja) 2. Model Biomekanik Menerapkan konsep mekanika teknik pada fungsi tubuh untuk mengetahui reaksi otot yang terjadi akibat tekanan beban kerja.

Tabel Psikofisik Merupakan cabang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi dari sensasi tubuh terhadap ransangan fisik.

Tabel Psikofisik Untuk Daya Dorong Maksimum Sumber: Waters & Anderson 1996. Manual Material Handling Jarak objek dari lantai ke tangan (cm) 89 Jumlah pekerja wanita (%) Daya dorong maksimum (kg) untuk jarak 15,2 m Satu kali dorong untuk setiap 1 8 6 12 mn 2 5 30 ja det det t mnt mnt mnt m 90 5 6 6 7 7 8 10 75 7 8 9 10 11 11 14 50 9 11 13 13 14 15 19 25 12 14 16 16 18 19 24 10 14 17 19 19 21 23 28

4. Model Fisik Tingkat beban kerja dapat diketahui melalui indicator denyut nadi, konsumsi oksigen dan kapasitas paru-paru. Melalui tingkat beban karja ini dapat diketahui tingkat resiko terjadinya keluhan otot skeletal. 5. Pengukuran dengan Videotape Analisis dilakukan dengan menggunakan video camera, hasil rekaman digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisisterhadap sumber terjadinya keluhan otot.

6. Pengamatan melalui Monitor System ini terdiri dari sensor mekanik yang dipasang pada bagian tubuh pekerja yang akan diukur. Melalui monitor dapat dilihat secara langsung karakteristik dari perubahan gerakan yang terjadi yang dapat digunakan untuk mengestimasi resiko keluhan otot yang akan terjadi sekaligus dapat dianalisis solusi ergonomik yang tepat untuk mencegah terjadinya keluhan tersebut.

7. Model Analitik Yaitu dengan menghitung Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI). RWL adalah berat beban yang masih aman untuk dikerjakan oleh pekerja dalam waktu tertentu tanpa meningkatkan resiko gangguan sakit pinggang (low back pain). LI adalah estimasi sederhana terhadap resiko cedera yang diakibatkan oleh overexertion.

8. Nordic Body Map (NBM) Melalui NBM dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai sangat sakit.

. Langkah-Langkah Mengatasi Musculoskeletal Disorders 1. Rekayasa Teknik i. Eliminasi, yaitu dengan menghilangkan sumber bahaya yang ada. ii. Substitusi, yaitu mengganti alat atau bahan lama dengan alat atau bahan baru yang aman, menyempurnakan proses produksi dan menyempurnakan prosedur penggunaan peralatan iii. pekerja Partisi, yaitu pemisahan sumber bahaya dengan iv. Ventilasi, yaitu dengan menambah ventilasi untuk mengurasi resiko sakit.

2. Rekayasa Manajemen i. Pendidikan dan pelatihan. ii. iii. Pengaturan waktu kerja dan istirahat seimbang. Pengawasan yang intensif.