35 BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Tahapan Pelaksanaan Secara khusus tahapan pelaksanaan pembuatan Peta Lahan Investasi ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini : Persiapan Administrasi Situasi Wilayah Tata Ruang Wilayah Pengadaan Data Pengadaan Data Primer Pengadaan Data Sekunder Pengolahan Data Editing Data Spasial Editing Data Atribut Penggabungan Data Spasial dan Data Atribut Overlay Layer Analisis Potensi (Analisis Spasial) PETA LAHAN INVESTASI 3.2. Persiapan Diagram 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktik
36 3.2.1. Persiapan Administrasi a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas Lampung kepada CV. Geoplan Nusantara b. Transkrip nilai semester 1 sampai 5 c. Slip pembayaran SPP semester 6 3.2.2.Persiapan Peralatan Kegiatan kerja praktik ini mengunakan beberapa peralatan sebagai berikut : a. Perangkat Keras (Hardware) 1. Satu unit Laptop 2. Satu unit Printer (digunakan untuk mencetak hasil laporan) 3. Satu unit Flask Disk (digunakan untuk menyalin data) b. Perangkat Lunak (Software) 1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32 bit 2. Microsoft Office Word 2010 (digunakan untuk membuat laporan) 3. Microsoft Office Excel 2010 (digunakan untuk membuat data atribut) 4. ArcGIS versi 9.3 (digunakan untuk membuat Peta Investasi) 3.2.3.Persiapan Teknis
37 Persiapan Teknisnya adalah Persiapan Situasi Wilayah dan Persiapan Tata Ruang Wilayah. Maksud dari Persiapan Situasi Wilayah disini adalah menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang mencakup unsur-unsur alam atau unsur-unsur buatan manusia agar dapat dijadikan sebagai acauan pada pembuatan Peta Lahan Investasi. Persiapan Tata Ruang Wilayah adalah megetahui struktur ruang dan pola ruang dalam wilayah agar dapat diketahui fungsi ruang, dampak negatif terhadap lingkungan, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya manusia. 3.3. Pengolahan Data a. Data Spasial Pengolahan Data Spasial yang berupa Peta Digital diperoleh dari Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Selatan dan Lampung Timur yang kemudian dilakukan proses Editing untuk memperbaiki dan memperbaharui Data Spasial tersebut. Editing peta adalah suatu proses untuk memperbaiki kualitas peta untuk dapat menghasilkan digitasi, visualisasi maupun data base yang baik. Langkah-langkah pengolahan data spasial dapat dilihat pada lampiran 1.
38 b. Data Atribut Pengolahan data atribut yang merupakan hasil validasi dari lapangan yang kemudian dilakukan penyusunan data atribut tersebut untuk melengkapi dan memperbaharui data atribut pada peta digital yang digunakan untuk membuat SIG. 3.4. Penggabungan Data Spasial dan Data Atribut Setelah semua data spasial dan data atribut terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan penggabungan atau menjoinkan data spasial yang berupa file Shp dan data atribut yang berupa file Xls sehingga menjadi Sistem Informasi Geografis. Langkah-langkah menggabungkan data atribut dan data spasial terdapat pada lampiran 2. 3.5. Overlay Layer Overlay beberapa layer disini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi dari masing-masing kabupaten yang menjadi objek investasi. Tema tema tersebut dioverlaykan menjadi sebuah layout. Layer tersebut diantaranya adalah layer ibukota, layer jaringan jalan, layer jaringan rel kereta api, layer sungai, layer batas kabupaten, layer batrimetri. Berikut daftar layer yang telah dioverlaykan menjadi layout dari masingmasing kabupaten : 1. Administrasi
39 2. Daerah Aliran Sungai 3. Geologi 4. Kepadatan Penduduk 5. Peruntukan Lahan 6. Kawasan Pesisir 7. Pola Ruang 8. Rawan Bencana 9. Kawasan Strategis 10. Struktur Ruang 11. Topografi 12. Tutupan Lahan 3.6. Analisis Spasial 1. Kawasan Industri Kawasan Industri memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan industri terdapat pada lampiran 4. mendukung kawasan industri, layer-layer tersebut terdiri dari layer jalan, layer sungai, layer pola ruang, layer kawasan strategis, layer peruntukan lahan, layer kemiringan tanah, layer transmisi dan pipa gas, layer jalur kereta api, layer struktur ruang, layer pemukiman, layer pusat kegiatan.
40 Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan industri melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout. 2. Kawasan Pertambangan Kawasan Pertambangan memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan pertambangan terdapat pada lampiran 4. mendukung kawasan pertambangan, layer-layer tersebut terdiri dari layer kesesuain lahan, layer sungai, layer jalan, layer geologi, layer pertambangan, layer pemukiman, layer kawasan rawan bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang dan layer kawasan strategis. Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan pertambangan melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout. 3. Kawasan Pariwisata Kawasan Pariwisata memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan pariwisata terdapat pada lampiran 4. mendukung kawasan pariwisata, layer-layer tersebut terdiri dari layer potensi wisata, layer pusat kegiatan, layer jaringan jalan, layer rawan
41 bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang, layer kawasan strategis. Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan pariwisata melalui proses analisis data spasial. Langkahlangkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout. 4. Kawasan Perikanan Kawasan Perikanan memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan perikanan terdapat pada lampiran 4. mendukung kawasan perikanan, layer-layer tersebut terdiri dari layer kemiringan tanah, layer sungai, layer kawasan bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang, layer kawasan strategis. Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan perikanan melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout.