BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

BAB I PENDAHULUAN. Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan. daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB III METODE PENILITIAN. Lokasi penelitian mengambil daerah studi di Kota Gorontalo. Secara

NUR MARTIA

Pembelajaran/ Media. Metode Ceramah, Tanya jawab,diskusi Media OHP,LCD. Metode Ceramah, Tanya jawab,diskusi Media OHP,LCD

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dengan judul Dampak Pembangunan Jalan Arteri

C. Prosedur Pelaksanaan

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

III. KEGIATAN KERJA PRAKTEK

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. 1.1 Kesimpulan. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 6. Peta Lokasi Kabupaten Majalengka (Sumber : PKSKL IPB 2012)

STUDI PEMANTAUAN LINGKUNGAN EKSPLORASI GEOTHERMAL di KECAMATAN SEMPOL KABUPATEN BONDOWOSO dengan SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat

BAB III METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam data spasial (persil) maupun data tekstualnya. memiliki sebagian data digital (database) pertanahan namun kwalitasnya

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Prosedur

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)

Gambar 7. Lokasi Penelitian

Pelaksanakan survai dan pengolahan data adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi awal kawasan perencanaan.

BAB II METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Coding SIG

EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGANN PARIWISATA DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT FELIK DWI YOGA PRASETYA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei. Survei adalah

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN I-1

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi. Diajukan Oleh : Mousafi Juniasandi Rukmana E

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Pembagian Rayon dalam Suatu Wilayah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... iii. INTISARI... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR...

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Menurut

BAB 3. Metode dan Perancangan Sistem

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iii BAB I PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Definisi GIS... 2

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB IV METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Menurut Moh. Pabundu Tika

Oleh: ( ) Dosen Pembimbing: DR. Ing. Ir. Teguh Hariyanto MSc.

ANALISIS PEMANFAATAN RUANG PADA KAWASAN RESAPAN AIR DI KELURAHAN RANOMUUT KECAMATAN PAAL DUA KOTA MANADO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

3/30/2012 PENDAHULUAN PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

III. BAHAN DAN METODE

STUDI PEMILIHAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN METODE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KOTA TEBING TINGGI

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

APLIKASI SIG DALAM MENENTUKAN LOKASI TPA DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK HASIL RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN DAN EVALUASI TUTUPAN LAHAN

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI PENDUKUNG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN (RTHKP) KOTA BANJARMASIN

Session_01. - Definisi SIG - Latar Belakang - Keunggulan SIG dibanding sistem perpetaan konvensional - Contoh pemanfaatan SIG

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah sekolah 141 unit.

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMILIHAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KABUPATEN BANGKALAN DENGAN BANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Gambar 1 Lokasi penelitian.

Titiek Suparwati Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial. Disampaikan dalam Workshop Nasional Akselerasi RZWP3K

SURVEI PENYIMPANGAN PEMANFAATAN RUANG DESA DI KECAMATAN BLANGPIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA JURNAL. Oleh Rahmad Ferdi

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata kunci : Perubahan lahan, nilai tanah.

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

III. BAHAN DAN METODE

METODE. Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena. serta pengelolaan yang diperlukan untuk menghadapinya.

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN MOHAMMAD RIFAI

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

Transkripsi:

35 BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Tahapan Pelaksanaan Secara khusus tahapan pelaksanaan pembuatan Peta Lahan Investasi ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini : Persiapan Administrasi Situasi Wilayah Tata Ruang Wilayah Pengadaan Data Pengadaan Data Primer Pengadaan Data Sekunder Pengolahan Data Editing Data Spasial Editing Data Atribut Penggabungan Data Spasial dan Data Atribut Overlay Layer Analisis Potensi (Analisis Spasial) PETA LAHAN INVESTASI 3.2. Persiapan Diagram 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktik

36 3.2.1. Persiapan Administrasi a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas Lampung kepada CV. Geoplan Nusantara b. Transkrip nilai semester 1 sampai 5 c. Slip pembayaran SPP semester 6 3.2.2.Persiapan Peralatan Kegiatan kerja praktik ini mengunakan beberapa peralatan sebagai berikut : a. Perangkat Keras (Hardware) 1. Satu unit Laptop 2. Satu unit Printer (digunakan untuk mencetak hasil laporan) 3. Satu unit Flask Disk (digunakan untuk menyalin data) b. Perangkat Lunak (Software) 1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32 bit 2. Microsoft Office Word 2010 (digunakan untuk membuat laporan) 3. Microsoft Office Excel 2010 (digunakan untuk membuat data atribut) 4. ArcGIS versi 9.3 (digunakan untuk membuat Peta Investasi) 3.2.3.Persiapan Teknis

37 Persiapan Teknisnya adalah Persiapan Situasi Wilayah dan Persiapan Tata Ruang Wilayah. Maksud dari Persiapan Situasi Wilayah disini adalah menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang mencakup unsur-unsur alam atau unsur-unsur buatan manusia agar dapat dijadikan sebagai acauan pada pembuatan Peta Lahan Investasi. Persiapan Tata Ruang Wilayah adalah megetahui struktur ruang dan pola ruang dalam wilayah agar dapat diketahui fungsi ruang, dampak negatif terhadap lingkungan, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya manusia. 3.3. Pengolahan Data a. Data Spasial Pengolahan Data Spasial yang berupa Peta Digital diperoleh dari Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Selatan dan Lampung Timur yang kemudian dilakukan proses Editing untuk memperbaiki dan memperbaharui Data Spasial tersebut. Editing peta adalah suatu proses untuk memperbaiki kualitas peta untuk dapat menghasilkan digitasi, visualisasi maupun data base yang baik. Langkah-langkah pengolahan data spasial dapat dilihat pada lampiran 1.

38 b. Data Atribut Pengolahan data atribut yang merupakan hasil validasi dari lapangan yang kemudian dilakukan penyusunan data atribut tersebut untuk melengkapi dan memperbaharui data atribut pada peta digital yang digunakan untuk membuat SIG. 3.4. Penggabungan Data Spasial dan Data Atribut Setelah semua data spasial dan data atribut terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan penggabungan atau menjoinkan data spasial yang berupa file Shp dan data atribut yang berupa file Xls sehingga menjadi Sistem Informasi Geografis. Langkah-langkah menggabungkan data atribut dan data spasial terdapat pada lampiran 2. 3.5. Overlay Layer Overlay beberapa layer disini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi dari masing-masing kabupaten yang menjadi objek investasi. Tema tema tersebut dioverlaykan menjadi sebuah layout. Layer tersebut diantaranya adalah layer ibukota, layer jaringan jalan, layer jaringan rel kereta api, layer sungai, layer batas kabupaten, layer batrimetri. Berikut daftar layer yang telah dioverlaykan menjadi layout dari masingmasing kabupaten : 1. Administrasi

39 2. Daerah Aliran Sungai 3. Geologi 4. Kepadatan Penduduk 5. Peruntukan Lahan 6. Kawasan Pesisir 7. Pola Ruang 8. Rawan Bencana 9. Kawasan Strategis 10. Struktur Ruang 11. Topografi 12. Tutupan Lahan 3.6. Analisis Spasial 1. Kawasan Industri Kawasan Industri memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan industri terdapat pada lampiran 4. mendukung kawasan industri, layer-layer tersebut terdiri dari layer jalan, layer sungai, layer pola ruang, layer kawasan strategis, layer peruntukan lahan, layer kemiringan tanah, layer transmisi dan pipa gas, layer jalur kereta api, layer struktur ruang, layer pemukiman, layer pusat kegiatan.

40 Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan industri melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout. 2. Kawasan Pertambangan Kawasan Pertambangan memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan pertambangan terdapat pada lampiran 4. mendukung kawasan pertambangan, layer-layer tersebut terdiri dari layer kesesuain lahan, layer sungai, layer jalan, layer geologi, layer pertambangan, layer pemukiman, layer kawasan rawan bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang dan layer kawasan strategis. Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan pertambangan melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout. 3. Kawasan Pariwisata Kawasan Pariwisata memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan pariwisata terdapat pada lampiran 4. mendukung kawasan pariwisata, layer-layer tersebut terdiri dari layer potensi wisata, layer pusat kegiatan, layer jaringan jalan, layer rawan

41 bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang, layer kawasan strategis. Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan pariwisata melalui proses analisis data spasial. Langkahlangkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout. 4. Kawasan Perikanan Kawasan Perikanan memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan perikanan terdapat pada lampiran 4. mendukung kawasan perikanan, layer-layer tersebut terdiri dari layer kemiringan tanah, layer sungai, layer kawasan bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang, layer kawasan strategis. Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan perikanan melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout.