BAB V CAMPURAN BEREAKSI : PEMBAKARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PERHITUNGAN KIMIA

Materi Pokok Bahasan :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

Bab IV Hukum Dasar Kimia

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

Rumus Kimia. Mol unsur =

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Abdul Wahid Surhim 2014

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

STOIKIOMETRI Konsep mol

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber :

KAJIAN EKSPRIMENTAL PENGARUH BAHAN ADITIF OCTANE BOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN DIESEL

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

Pendahuluan 12/21/2012. Pembakaran adalah suatu reaksi kimia yang terjadi antara 2 komponen yang menghasilkan panas dan sinar/cahaya

Pendahuluan 11/13/2012. Pembakaran adalah suatu reaksi kimia yang terjadi antara 2 komponen yang menghasilkan panas dan sinar/cahaya

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

BAB VI ANALISA PENGHEMATAN BIAYA BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN BAHAN BAKAR GAS

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

SOAL OLIMPIADE KIMIA SMA TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2011 TIPE II

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

II LANDA SAN TEO RI BAB II LANDASAN TEORI. Sulfamic acid juga dikenal sebagai asam amidosulfonic, asam amidosulfuric, asam

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

NME D3 Sperisa Distantina BAB III NERACA MASSA DENGAN REAKSI KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA

Pendahuluan 12/20/2012. Pembakaran adalah suatu reaksi kimia yang terjadi antara 2 komponen yang menghasilkan panas dan sinar/cahaya

Amin Fatoni, M.Si 2008

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

Oksidasi dan Reduksi

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian

D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Partikel Materi. Partikel Materi

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

MODUL STOIKIOMETRI 1

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

l. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

Chapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

KIMIA DASAR JOKO SEDYONO TEKNIK MESIN UMS 2015

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

BAB III PROSES PEMBAKARAN

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

STOIKIOMETRI. Purwanti Widhy H, M.Pd

KIMIA TERAPAN LARUTAN

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

BAB III KESETIMBANGAN KIMIA. AH = 92 kj

Iklim Perubahan iklim

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

1. Pengertian Perubahan Materi

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

I. PENDAHULUAN. produksi minyak per tahunnya 358,890 juta barel. (

Wardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB V CAMPURAN BEREAKSI : PEMBAKARAN Pembakaran Bahan Bakar Padat Pembakaran pada bahan bakar adalah kombinasi kimia dengan oksigen. Hal-hal yang penting pada pembakaran: 1. Jika karbon dibakar dengan jumlah oksigen yang cukup, karbon dioksida dihasilkan dengan disertai sejumlah panas. Reaksi kimianya adalah sbb: C + O CO 1 mol + 1 mol = 1 mol (berdasarkan volume) atau 1 kg + 3 kg = 44 kg (berdasarkan berat) atau 1 kg + 8/3 kg = 11/3 kg Artinya bahwa 1 kg karbon memerlukan 8/3 kg oksigen untuk menyelesaikan pembakaran, dan menghasilkan 11/3 kg gas karbon dioksida.. Jika oksigen tidak tersedia dengan cukup, maka pembakaran karbon tidak sempurna. Sehingga akan menghasilkan karbon monoksida daripada karbon dioksida. C + O CO mol + 1 mol = mol (berdasarkan volume) atau x1 kg + x16 kg = x8 kg (berdasarkan berat) atau 1 kg + 4/3 kg = 7/3 kg 3. Jika karbon monoksida dibakar lebih lanjut, akan menghasilkan karbon dioksida, maka: CO + O CO mol + 1 mol = mol (berdasarkan volume) atau x8 kg + x16 kg = x44 kg (berdasarkan berat) atau 1 kg + 4/7 kg = 11/7 kg

4. Jika belerang (sulfur) dibakar, akan menghasilkan sulfur dioksida dengan persamaan kimia: S + O SO 1 mol + 1 mol = 1 mol (berdasarkan volume) atau 3 kg + x16 kg = 64 kg (berdasarkan berat) atau 1 kg + 1 kg = kg Pembakaran Bahan Bakar Gas Bahan bakar gas biasanya diukur berdasarkan volume (dalam m 3 ). Berikut ini adalah reaksi-reaksi kimia penting dengan oksigen dari bahan bakar gas: 1. CO + O CO atau : Vol + 1 Vol = Vol m 3 + 1 m 3 = m 3 (berdasarkan volume) x8 kg + 1 x 3 kg = x 44 kg (berdasarkan berat) 1 kg + 4/7 kg = 11/7 kg artinya, volume karbon monoksida membutuhkan 1 volume oksigen dan menghasilkan volume karbon dioksida, atau 1 kg karbon monoksida memerlukan 4/7 kg oksigen untuk menghasilkan 11/7 kg karbon dioksida.. H + O H O atau : Vol + 1 Vol = Vol m 3 + 1 m 3 = m 3 (berdasarkan volume) x kg + 1 x 3 kg = x 18 kg (berdasarkan berat) 1 kg + 8 kg = 9 kg Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 86

3. CH 4 + O CO + H O atau : 1 Vol + Vol = 1 Vol + Vol 1 m 3 + m 3 = 1 m 3 + m 3 (berdasarkan volume) 16 kg + x 3 kg = 44 kg + x 18 kg (berdasarkan berat) 1 kg + 4 kg = 11/4 kg + 9/4 kg 4. C H 4 + 3O CO + H O atau : 1 Vol + 3 Vol = Vol + Vol 1 m 3 + 3 m 3 = m 3 + m 3 (berdasarkan volume) 8 kg + 3 x 3 kg = x44 kg + x 18 kg (berdasarkan berat) 1 kg + 4/7 kg = /7 kg + 9/7 kg Berat Minimum Udara Yang Diperlukan Untuk Pembakaran Sempurna Berat teoritis atau berat minimum oksigen (atau volume) yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna 1 kg bahan bakar bisa dicari dari analisis kimia bahan bakar. Misalkan 1 kg bahan bakar: Berat karbon = C kg Berat hidrogen = H kg Berat Sulfur = S kg Kita tahu bahwa 1 kg karbon memerlukan 8/3 kg oksigen untuk pembakaran sempurna, dengan cara yang sama, 1 kg hidrogen memerlukan 8 kg oksigen dan 1 kg sulfur memerlukan 1 kg oksigen. Oksigen total yang diperlukan untuk pembakaran sempurna untuk 1 kg bahan bakar: Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 87

8 C 8H 3 S kg Jika ada sejumlah oksigen (katakanlah O kg) terdapat pada bahan bakar, maka oksigen total yang diperlukan untuk pembakaran sempurna 1 kg bahan bakar: 8 C 8H S O 3 kg Oksigen untuk pembakaran umumnya berasal dari udara, yang sebagian besar adalah unsur nitrogen dan oksigen serta sejumlah kecil karbon dioksida dan unsur-unsur lainnya seperti argon, neon, kripton dsb. Tetapi untuk perhitungan, komposisi udara diambil sebagai berikut: Nitrogen (N ) = 77% Oksigen (O ) = 3% berdasarkan berat Nitrogen (N ) = 79% Oksigen (O ) = 1% berdasarkan volume Sehingga untuk mendapatkan 1 kg oksigen, jumlah air yang diperlukan: = 100/3 = 4,35 kg berdasarkan berat. Udara minimum yang diperlukan untuk pembakaran 1 kg bahan bakar: 100 8 C 8H S O 3 kg 3 Volume Minimum Udara Yang Diperlukan Untuk Pembakaran Sempurna Volume oksigen yang diperlukan untuk pembakarn sempurna 1 m 3 gas bahan bakar bisa dihitung dari analisis kimia baha bakar. Misalkan 1 m 3 bahan bakar gas mengandung: - volume karbon monoksida = CO m 3 - volume hidrogen = H m 3 - Volume metana = CH 4 m 3 Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 88

sedangkan - Volume ethylen = C H 4 m 3 - volume CO memerlukan 1 volume O atau 1 vol. CO memerlukan 0,5 vol. O - volume H memerlukan 1 volume O atau 1 vol. H memerlukan 0,5 vol O - 1 vol. Metana memerlukan vol. O dan - 1 Vol. Ethylen memerlukan 3 vol. O. Jadi total oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna 1 m 3 bahan bakar: = 0,5 CO + 0,5 H + CH 4 + 3C H 4 m 3 Jika sejumlah oksigen sudah ada di bahan bakar (katakanlah sejumlah O m 3 ), maka oksigen total yang diperlukan untuk pembakaran sempurna 1 m 3 bahan bakar: = [0,5 CO + 0,5 H + CH 4 + 3C H 4 ] O m 3 Karena oksigen di udara ada sebanyak 1%, maka volume udara minimum yang diperlukan untuk pembakaran 1 m 3 bahan bakar: 100 0,5CO 0,5H CH 4 3CH 4 O m 3 1 Konversi Analisis Volumetrik ke Analisis Berat atau Analisis Gravimetrik Jika komposisi volumetrik bahan bakar gas diketahui, maka bisa dikonversikan ke komposisi gravimetrik dengan menggunakan hukum Avogadro: 1. Kalikan volume tiap kandungan dengan berat molekulnya. Ini akan memberikan berat proporsional kandungan.. Jumlahkan berat-berat ini dan bagi masing-masing berat dengan berat total ini, dan nyatakan dalam persen. Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 89

3. Ini akan memberikan analisis persen dalam berat. Contoh berikut akan menjelaskan hal ini. Contoh Soal: Analisis volumetrik gas adalah: CO 14%, CO 1%, O 5% dan N 80%. Hitunglah komposisi gas bahan bakar berdasarkan berat. Jawab Kandung an gas Volume dalam 1 m 3 gas asap (a) Berat molekul (b) Berat proporsional (c)=(axb) Berat dalam kg per kg gas asap (d)=(c)/(c) % berdasarkan berat =dx100 CO CO O N 0,14 0,01 0,05 0,80 44 8 3 8 6,16 0,8 1,60,40 6,16/30,44=0,0 0,8/30,44=0,009 1,60/30,44=0,053,40/30,44=0,736 0,% 0,9% 5,3% 73,6% Total 1,00 30,44 1,000 100,0 Komposisi gas bahan bakar berdasarkan berat diberikan pada kolom terakhir. Konversi Analisis Berat ke Analisis Volumetrik Konversi analisis berat gas bahan bakar ke analisis volumetrik dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Uraikan volume masing-masing kandungan gas berdasarkan berat molekul. Ini akan menghasilkan volume proporsional kandungan.. Jumlahkan volume-volume ini dan bagilah setiap volume dengan volume total, dan nyatakan dalam persen. 3. Hal ini akan memberikan analisis berdasarkan volume. Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 90

Contoh soal: Gas bahan bakar mempunyai komposisi persen berdasarkan berat sebagai berikut: CO 13,3%; CO 0,95%; O 8,35% dan N 77,4%. Rubahlah kedalam analisis volumetrik. Jawab Kandung an gas % analsisi berat (a) Berat molekul (b) Volume proporsional (c)=(a/b) Volume dalam 1 m3 gas asap (d)=(c)/(c) % analisis volumetrik CO CO O N 13,3 0,95 8,35 77,40 44 8 3 8 13,3/44=0,30 0,95/8=0,034 8,35/3=0,61 77,4/8=,76 0,30/3,357=0,090 0,034/3,357=0,010 0,61/3,357=0,078,76/3,357=0,8 9,0 1,0 7,8 8, Total 100,0 (c)= 3,357 100,0 100,0 Komposisi gas bahan bakar berdasarkan volume diberikan oleh kolom terakhir. Berat Karbon Dalam Gas Asap Berat karbon yang dikandung oleh 1 kg asap atau gas buang bisa dihitung dari berat karbon dioksida dan karbon monoksida yang ada. Berat karbon per kg gas asap: 3 11 CO 7 3 CO dimana CO dan CO mewakili jumlah karbon dioksida dan karbon monoksida dalam 1 kg gas asap. Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 91

Berat Gas Asap per kg Bahan Bakar Terbakar Berat gas asap kering bisa diperoleh dengan membandingkan berat karbon yang ada di gas asap dengan berat karbon di dalam bahan bakar, karena tidak ada kerugian karbon selama pembakaran. Secara matematik, berat gas asap per kg bahan bakar: = Berat karbon dalam 1 kg bahan bakar Berat karbon dalm 1 kg gas asap Kelebihan Suplai Udara Dalam keadaan sebenarnya, sejumlah udara dilebihkan dari kebutuhan udara minimum supaya pembakaran sempurna dan cepat. Jumlah kelebihan udara berbeda tergantung kondisi bahan bakar dan pembakaran. Jumlahnya bisa mendekati 100%, tetapi kecendrungan mesin modern kelebihan udara sekitar 5 sampai 50%. Berat kelebihan udara yang disuplai bisa ditentukan oleh berat oksigen yang tidak terpakai yang ditemukan di gas asap. Atau, kelebihan suplai udara: = 100 x Berat kelebihan oksigen 3 Berat total udara yang disuplai: = Berat udara yang diperlukan + Berat kelebihan udara Secara rumus bisa dituliskan: 1. Berat kelebihan udara suplai per kg bahan bakar : 79xOxC 1x33( CO CO) dimana O, CO dan CO adalah persentase oksigen, karbon dioksida dan karbon monoksida dalam gas asap (berdasarkan volume) terhadap persentase karbon di dalam bahan bakar berdasarkan berat. Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 9

. Jumlah udara yang diperlukan per kg bahan bakar: NxC 33( CO CO) dimana N adalah persentase nitrogen di dalam gas asap berdasarkan volume. 3. Kelebihan dari campuran udara-bahan bakar yang disuplai ke mesin pembakaran dalam diukur dengan rasio udara terhadap berat bahan bakar. Analisis Gas Asap dengan Aparatus Orsat Untuk mengecek efisiensi pembakaran boiler, adalah perlu untuk menentukan kandungan gas asap. Analisis ini dilakukan dengan bantuan aparatus Orsat seperti terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Aparatur Orsat. Aparatus ini terdiri dari tabung gelas pengukur D dan tiga botol A, B, dan C, yang masing-masingnya mengandung zat kimia yang berbeda yang berguna untuk menyerap karbon dioksida, karbon monoksida dan oksigen. Botol E bisa Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 93

digerakkan naik turun sesuai keinginan, untuk mendapatkan efek hisap atau tekan pada sampel gas asap. Botol A berisi larutan Cuprous chloride (Cu Cl ) didalam asam hydrochlorik (HCl). Larutan ini menyerap karbon monoksida. Botol B berisi caustic soda (NaOH) dan asam pyrogallic yang menyerap oksigen dari sampel. Botol C juga mengandung caustic soda dan digunakan untuk menyerap karbon dioksida. Sampel gasasap pertama-tama dihisap ke gelas pengukur dan volumenya dicatat. Biasanya sekitar 100 liter. Gas asap masuk ke botol A, B atau C dengan membuka katup a, b atau c Gas asap dibiarkan selama beberapa saat dan kemudian dihisap kembali ke tabung gelas D. Zat kimia di ketiga botol akan menyerap gas karbon dioksida, dan karbon monoksida dan pengurangan volume ini bisa menentukan persentase masing masing gas yang ada di sampelyang terbaca pada tabung pengukur D. Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 94

DAFTAR PUSTAKA 1. Michael J. Moran, HN. Shapiro. Fundamentals Of Engineering Thermodynamics., th edition. John Wiiley and Son, 1993.. R.S. Khurmi. A Text Book of Mechanical Technology, Thermal Engineering. S. Chand & Company LTD, 1995. 3. Bernard D. Wood, terj. Zulkifli Harahap. Penerapan termodinamika, edisi kedua, jilid. Erlangga 1987. Asyari D. Yunus - Termodinamika Teknik II 95