BAB IV ANALISIS DATA. jawaban pilihan berganda sebanyak 15 soal. Jenis soal terbagi ke dalam 3 bagian,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Proses evaluasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum treatment dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun ajaran 2012/2013. Data tersebut berupa pretest (tes awal) dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan proses pembelajaran kosakata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA A. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA HASIL TES. Langkah-langkah pengolahannya adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teknik permainan Pantomim untuk membantu siswa

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin orang bisa mengunakan bahasa tersebut (Sartinah, 1988;71).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis melakukan penelitian, penulis memberikan kesimpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai tahap pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses pembelajara, sampai pada hasil belajarnya. (Sutedi, 2009 : 25).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Hayanah, 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah yang dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan (Syamsuddin dan Vismaia, 2007: 14). Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian.

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan eksperimen.

BAB III. METODE PENELITIAN Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENLITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

Transkripsi:

48 BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, dengan jawaban pilihan berganda sebanyak 15 soal. Jenis soal terbagi ke dalam 3 bagian, bagian I sebanyak 5 soal bergambar. Bagian II sebanyak 5 soal untuk memilih kosakata yang sesuai dan tepat pada bagian soal yang dikosongkan. Bagian III sebanyak 5 soal mengenai lawan kata atau antonim. Soal yang sama akan digunakan dalam pre-test dan post-test. Dalam penelitian ini selain dilakukan tes tertulis, penulis juga menggunakan instrumen angket. Angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup, yaitu dengan memilih jawaban pilihan berganda yang telah tersedia sebanyak 1 soal. 4.2 Analisis Tes Dalam hal ini, penulis melakukan pretest terhadap 3 orang siswa dari kelas XI. Kemudian, penulis melakukan pengajaran atau treatment kosakata i- keiyooshi dengan mengunakan teknik permainan acak huruf Hiragana. Selanjutnya melakukan posttest setelah treatment atau pembelajaran diberikan.

49 4.2.1 Analisis Perhitungan Nilai rata-rata Pretest dan posttest Setelah dilaksanakan pretest dan posttest berkaitan dengan kemampuan kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang, diperoleh skor dari masing-masing siswa yang kemudian dicari selisih/gain (d) dari hasil pretest dan posttest. (hasil perhitungan data pretest dan posttest, terlampir) Selanjutnya, setelah didapatkan hasil dari perhitungan nilai pretest dan posttest, penulis mencari nilai rata-rata pre-tes dan post-test siswa dengan perhitungan sebagai berikut : 1) Nilai rata-rata Pre-test X = 22 = 73.33 3 2) Nilai rata-rata Post-test Y = 2498 = 83.26 3 Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebelum dilakukan perlakuan, tingkat penguasaan materi siswa berkenaan dengan hasil nilai pretest adalah 73,33. Setelah dilakukan perlakuan berupa pengajaran kosakata bahasa Jepang, dengan menggunakan teknik permainan acak huruf Hiragana dalam kosakata i-keiyooshi, tingkat penguasaan materi siswa meningkat menjadi 83,26. Dari hasil perhitungan rata-rata yang diperoleh di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan penguasaan materi kosakata i-keiyooshi sebelum dan setelah dilakukan perlakuan. Selisih nilai pretest dan posttest adalah sebesar 9.93 poin. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa pengajaran kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang, dengan menggunakan teknik permainan acak huruf Hiragana efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang siswa.

5 4.2.2 Analisis Perhitungan Signifikasi (uji-t) antara Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest. Untuk menguji Hipotesis, penulis melakukan uji Hipotesis yaitu Hipotesis nol (H ) dengan kriteria pengujian sebagai berikut : H diterima jika t hitung < t tabel tidak terjadi perubahan yang signifikan pada skor siswa setelah ada perlakuan tertentu. H ditolak jika t hitung > t tabel terjadi perubahan yang signifikan pada skor siswa setelah ada perlakuan tertentu. Rumus yang digunakan dalam mendapatkan nilai t adalah sebagai berikut : a) Menghitung mean antara pre-test dan post-test Md = 298 3 = 9,33 Diketahui nilai rata-rata antara pre-test dan post-test adalah sebesar 9,33. b) Menghitung nilai standar deviasi x 2 d = 3986 (289)2 3 (Penghitungan secara rinci terlampir) Dari hasil penghitungan standar deviasi diperoleh hasil 1112 c) Menghitung nilai (t) 9,33 t = 1112 3 ( 29 ) (Perhitungan secara rinci terlampir)

51 Dari hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung sebesar 8,25. Diketahui t tabel dengan jumlah data = 3 (dp = N 1 = 29) adalah 2,4. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa nilai t hitung uji rata-rata antara nilai pre-test dan post-test, setelah ada perlakuan pengajaran kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang dengan menggunakan teknik permainan acak huruf Hiragana, lebih besar dari nilai t tabel yaitu 8,25 > 2.4 untuk 5%, dan 8,25 > 2.76 pada 1%. Dengan demikian, Ho ditolak karena terdapat perubahan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest, setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik permainan acak huruf Hiragana. 4.3 Analisis Angket Dalam penelitian ini, penulis menyusun angket berdasarkan kategori sebagai berikut : 4.3.1 Kesan siswa mempelajari bahasa Jepang Tabel 4.1 Pertanyaan no 1 Apakah anda menyenangi pelajaran bahasa Jepang? b. Biasa c. Tidak Jumlah 3 1 26 4 87 13 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar siswa menyatakan mereka menyenangi pelajaran bahasa Jepang. Hal ini dikuatkan

52 dengan jumlah persentase sebesar 87%, dan hanya sebagian kecil yang menganggap biasa-biasa saja terhadap pelajaran bahasa Jepang, yaitu dengan persentase 13%. Tabel 4.2 Pertanyaan no 2 Apakah bahasa Jepang sulit untuk dipelajari? b. Tidak 17 13 56 44 Jumlah 3 1 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa siswa yang menganggap bahasa Jepang sulit untuk dipelajari lebih dari setengah jumlah siswa, yaitu dengan persentase 56%. Sedangkan sisanya menganggap bahwa bahasa Jepang tidak sulit untuk dipelajari, yaitu dengan persentase 44%. 4.3.2 Kesulitan siswa mempelajari bahasa Jepang Tabel 4.3 Pertanyaan no 3 Kosakata adalah salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya mempelajari bahasa Jepang? b. Tidak 3 1 Jumlah 3 1

53 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa siswa menganggap kosakata merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya mempelajari bahasa Jepang, hal ini dinyatakan seluruh dari jumlah data yang diperoleh menyatakan jawaban ya sebesar 1%. Tabel 4.4 Pertanyaan no 4 Apakah anda kesulitan untuk mengingat huruf Hiragana? b. Cukup sulit c. Tidak Jumlah 3 1 28 2 93 7 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa siswa kesulitan untuk mengingat huruf Hiragana. Hal ini dinkuatkan dengan hampir seluruhnya siswa menyatakan kesulitan mengingat huruf Hiragana, dengan persentase sebanyak 93%. Sebagian kecil siswa yang menyatakan cukup sulit untuk mengingat huruf Hiragana, dengan persentase 7%. 4.3.3 Pendapat siswa terhadap teknik permainan acak huruf Hiragana Tabel 4.5 Pertanyaan no 5 Anda mengetahui teknik permainan acak huruf Hiragana? b. Tidak Jumlah 3 1 18 12 6 4

54 Berdasarkan tabel di atas, diketahui hampir seluruhnya siswa mengetahui teknik permainan acak huruf Hiragana, yaitu dengan persentase 6%. Siswa yang lainnya tidak mengetahui teknik permainan acak huruf Hiragana, dinyatakan dengan persentase 4%. Selanjutnya, penulis juga menanyakan pendapat para siswa tentang teknik permainan acak huruf Hiragana, dalam mempelajari kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang, bila dibandingkan dengan teknik lainnya seperti ceramah atau melihat kamus. Tabel 4.6 Pertanyaan no 6 Belajar dengan teknik permainan acak huruf Hiragana? a. Menarik b. Cukup menarik c. Kurang menarik Jumlah 3 1 17 13 57 43 Berdasarkan tabel di atas diketahui lebih dari setengahnya, siswa menganggap bahwa belajar dengan teknik permainan acak huruf Hiragana itu menarik. Hal ini dinyatakan dengan persentase sebesar 57%. Hampir dari setenganhya jumlah siswa menganggap cukup menarik, terhadap permainan acak huruf Hiragana dilakukan dalam pembelajaran, yaitu dengan persentase 43%.

55 Tabel 4.7 Pertanyaan no 7 Menurut anda, teknik permainan acak huruf Hiragana dibandingkan dengan teknik lainnya? a. Lebih mudah b. Cukup mudah c. Lebih sulit Jumlah 3 1 7 18 5 23 6 17 Berdasarkan tabel di atas, diketahui sebagian kecil dari jumlah siswa menganggap bahwa teknik permainan acak huruf Hiragana lebih mudah dibandingkan dengan teknik lainnya, dilakukan dalam pembelajaran bahasa Jepang, dengan persentase 23%. Lebih dari setengahnya siswa yang menyatakan cukup mudah terhadap teknik permainan ini yaitu dengan persentase 6%. Sebagian kecil dari jumlah siswa menganggap lebih sulit, terhadap teknik permainan acak huruf dibandingkan dengan teknik lainnya, dengan persentase 17%. Tabel 4.8 Pertanyaan no 8 Apakah dengan teknik permainan yang diberikan tepat untuk pengajaran kosakata bahasa Jepang? 3 1 b. Tidak Jumlah 3 1

56 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruhnya siswa menganggap teknik permainan acak huruf Hiragana, tepat untuk pengajaran kosakata bahasa Jepang, yaitu diperoleh hasil persentase sebesar 1%. 4.3.4 Pendapat siswa mempelajari kosakata melalui media permainan Tabel 4.9 Pertanyaan no 9 Menurut anda, apakah lebih mudah mempelajari kosakata melalui media permainan? b. Tidak 3 1 Jumlah 3 1 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruhnya siswa menganggap bahwa, lebih mudah mempelajari kosakata bahasa Jepang melalui media permainan. Hal ini diperkuat oleh hasil persentase sebesar 1% 4.3.5 Pengaruh teknik permainan acak huruf Hiragana dalam mempelajari kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang. Tabel 4.1 Pertanyaan no 1 Apakah dengan menggunakan teknik permainan ini penguasaan kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang anda bertambah?, bertambah b. Cukup bertambah c. Tidak bertambah Jumlah 3 1 21 8 1 7 26 4

57 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data lebih dari setengah jumlah siswa, menyatakan bahwa dengan menggunakan teknik permainan acak huruf Hiragana, dalam penguasaan kosakata i-keiyooshi siswa bertambah, hal ini diperkuat oleh persentase sebesar 7%. Siswa yang menganggap penguasaan kosakata i- keiyooshi cukup bertambah, yaitu dengan persentase 26%. Hampir tidak ada peningkatan penguasaan kosakata i-keiyooshi siswa, dengan persentase 4%. 4.4 Pembahasan Berdasarkan hasil pretest sebelum pembelajaran diberikan, diperoleh data nilai rata-rata pretest tingkat penguasaan materi siswa, berkenaan dengan kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang adalah sebesar 73,33. Setelah dilakukan perlakuan berupa pengajaran kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang, dengan menggunakan teknik permainan acak huruf Hiragana, tingkat penguasaan materi siswa meningkat menjadi 83,26. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata pretest dan posttest yang diperoleh, diketahui bahwa terjadi peningkatan pada penguasaan materi kosakata i-keiyooshi sebelum dan setelah dilakukan perlakuan. Selisih nilai pretest dan posttest adalah sebesar 9.93 poin. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, dapat diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, yaitu 8.25 > 2.4 untuk 5%, dan 8.25 > 2.76 pada 1%. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan penulis diterima sehingga terdapat perubahan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest setelah diberikan

58 perlakuan, dengan menggunakan teknik permainan acak huruf Hiragana dalam pembelajaran kosakata i-keiyooshi. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa pengajaran kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang dengan menggunakan teknik permainan acak huruf Hiragana, lebih meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Khususya dalam penelitian ini adalah terhadap peningkatan kosakata i-keiyooshi bahasa Jepang. Berdasarkan data angket yang diperoleh, diketahui bahwa sebagian besar dari siswa menyenangi pelajaran bahasa Jepang, walaupun lebih dari setengah jumlah siswa menyatakan bahasa Jepang itu sulit untuk dipelajari, salah satunya yaitu faktor mempelajari kosakata dan mengingat huruf Hiragana. Sebagian dari siswa mengetahui teknik permainan acak huruf. Diketahui dari pendapat siswa bahwa belajar dengan teknik permainan acak huruf itu, menarik dan cukup mudah dimengerti. Lebih dari setengah jumlah siswa berpendapat bahwa teknik permainan ini tepat untuk pengajaran kosakata, serta lebih mudah untuk mengingat kosakata melalui media permainan. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan teknik permainan acak huruf dapat meningkatkan penguasaan kosakata.