IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

Struktur Kurikulum 2013 MI

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kasi. Kurikulum dan Penilaian SMP dan SMA BID. SMP dan SMA DISDIK PROV. DKI JAKARTA

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US)

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

SOSIALISASI UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2016/2017 SMA NEGERI 78 JAKARTA

PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 11

JADWAL PELAJARAN KELAS X-MIPA T.P. 2017/2018

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2015, Direktorat Pembinaan SMA i

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

Nomor : 0090/SDAR/BSNP/I/ Januari 2018 Lampiran : 7 lembar Perihal : Penambahan Mata Pelajaran dan Kisi-kisi USBN SMA Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK

Model Peminatan dan Lintas Minat

INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016 SMA NEGERI 23 PROVINSI DKI JAKARTA

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BIODATA CALON PESERTA DIDIK SMA Negeri 1 Cianjur

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

DATA PEMINATAN PESERTA DIDIK KELAS X

KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Manajemen. Ekonomi Pembangunan. Akuntansi. Ekonomi Islam. Nama Program Studi. Kuota Daya Tampung Jurusan SLTA : Semua Jurusan SMA/MA/SMK

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

PANDUAN PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

PENJURUSAN SISWA. Universitas. Negeri. Padang JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN. alizamar BK UNP Padang

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

b. KKM tidak dicantumkan dalam buku hasil belajar, melainkan pada buku penilaian guru.

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

PEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR IMPLEMENTASI KURIKULUM MADRASAH DI SIMPATIKA Versi 1.0 (Rilis Tanggal 8 Maret 2016)

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang

BAB II STRUKTUR KURIKULUM

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS. 1. Struktur Kurikulum SDLB KELAS DAN ALOKASI

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Adanya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. merupakan salah satu muatan penting Kurikulum Tingkat Satuan

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

2 Menetapkan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 3. Peraturan Pemerintah

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN BAGI LULUSAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 158 TAHUN 2014 TENTANG

Introduction. Nursyamsuddin

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KATALOG BUKU SD / MI Buku Digital PesonaEdu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HAYAT AL RAKHA

2016, No Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

DIRI YANG MENYATU DENGAN LINGKUNGAN: LOKAL NASIONAL GLOBAL

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Model Penyelenggaraan SKS

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Model Penyelenggaraan SKS

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 PALEMBANG

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0283/SKEP/BSNP/I/2018 TENTANG KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA NEGERI 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak dilahirkan dengan bakat dan minat yang berbeda-beda. Bakat dan

Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum di Sekolah Menengah atas Keberbakatan Olahraga

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PROFIL SMA NEGERI 17 JAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

Doc. Abdi Madrasah (

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 12 Ayat (1) mengamanatkan bahwa Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak, antara lain: a) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya; dan b) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pasal 135: 1) Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat diselenggarakan pada satuan pendidikan formal TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat. 2) Program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat berupa: a. program percepatan; dan/atau b. program pengayaan. 3) Program percepatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan persyaratan: a. peserta didik memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa yang diukur dengan tes psikologi; b. peserta didik memiliki prestasi akademik tinggi dan/atau bakat istimewa di bidang seni dan/atau olahraga; dan c. satuan pendidikan penyelenggara telah atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan 4) Program percepatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan dengan menerapkan sistem kredit semester sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PEMINATAN Permendikbud nomor 64 tahun 2014, matapelajaran yang dapat diikuti dan diambil terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk Sekolah Menengah Atas. Matapelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Peserta didik dapat mengambil 3 (tiga) mata pelajaran dari 4 (empat) matapelajaran yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan dan Konseling (Sekolah melaksanakan pilihan 4 mapel peminatan)

Permandikbud no. 157 th 2014 ttg Kurikulum Pendidikan Khusus psl 15 Penyelenggaraan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilakukan dengan menerapkan sistem kredit semester. Kurikulum bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa menggunakan kurikulum reguler yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.

Peraturan Gubernur Banten Nomor 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Provinsi Banten Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor 421/0381-Dispend/2016 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Program Percepatan/Pengayaan SD, SMP/SMA Tahun Pelajaran 2016/2017

Permendikbud No. 158 Tahun 2014 ttg SKS Sistem Kredit Semester selanjutnya disebut SKS adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang peserta didiknya menentukan jumlah beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan/kecepatan belajar.

MODEL STRUKTUR PENGAYAAN KURIKULUM 4 DAN 6 SEMESTER SPP-SKS DAN N0 MATA PELAJARAN Kelas X X XI XI XII XII JUM JUM Semester 1 2 3 4 5 6 JAM 1 2 3 4 JAM Kelompok A ( Wajib ) 17 17 17 17 17 17 102 26 29 30 17 102 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 18 5 5 5 3 18 2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 12 3 3 4 2 12 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 24 6 7 7 4 24 4 Matematika 4 4 4 4 4 4 24 6 7 7 4 24 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2 12 3 4 3 2 12 6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 12 3 3 4 2 12 Kelompok B ( Wajib ) 8 8 8 8 8 8 48 11 14 13 8 46 7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 12 3 4 3 2 12 8 Pend. Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3 3 3 3 3 18 4 6 5 3 18 9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2 12 3 3 4 2 12 10 Mulok Global (GE/EAP) 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 4 Kelompok Peminatan MIPA 88 66 11 Matematika 3 +1 3 +1 4 +1 4 +1 4 +1 4+1 22 6 +1 6 +1 6 + 1 4 + 1 22 12 Biologi 3 +1 3 +1 4 +1 4 +1 4 +1 4+1 22 6 +1 6 +1 6 + 1 4 + 1 22 13 Fisika 3 +1 3 +1 4 +1 4 +1 4 +1 4+1 22 6 +1 6 +1 6 + 1 4 + 1 22 14 Kimia 3 +1 3 +1 4 +1 4 +1 4 +1 4+1 22 6 +1 6 +1 6 + 1 4 + 1 22 Kelompok Peminatan IPS 15 Matematika 3 3 4 4 4 4 22 6 6 6 4 22 16 Geografi 3 +1 3 +1 4 +1 4 +1 4 +1 4+1 22 6 6 6 4 22 17 Sosiologi 3 +1 3 +1 4 +1 4 +1 4 +1 4+1 22 6 6 6 4 22 18 Ekonomi 3 +1 3 +1 4 +1 4 +1 4 +1 4+1 22 6 6 6 4 22 Kelompok Lintas Minat 6 6 4 4 4 4 28 12 6 6 4 28 19 Lintas Minat 1 3 3 4 4 4 4 22 6 6 6 4 22 20 Lintas Minat 2 3 3 6 6 6 Jumlah 42+2 42+2 44+2 44+2 44+2 44+2 260+12 72+5 72+5 72+5 44+5 260+20

DESKRIPSI MODEL PROGRAM SKS 4 SEMESTER Menggunakan layanan kelompok pola kontinu Kegiatan tatap muka dalam beban belajar bagi peserta didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang ditunjukkan dengan IP 89 Jumlah siswa dalam satu kelas 25 orang Menggunakan model belajar kelas tetap Pelaksanaan lintas minat dilakukan berdasarkan pilihan siswa sesuai bakat dan minat Durasi setiap satu jam pelajaran dilaksanakan selama 30 menit Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri, yang pengertiannya sebagai berikut: a. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. b. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. c Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar kesepakatan dengan pendidik.

DESKRIPSI MODEL PROGRAM SKS 6 SEMESTER Menggunakan layanan kelompok pola kontinu Kegiatan tatap muka dalam beban belajar bagi peserta didik yang ditunjukkan dengan IP 70 Menggunakan model belajar kelas tetap Pelaksanaan lintas minat, satu mata pelajaran berdasarkan pilihan siswa, satu mata pelajaran lain dipaketkan oleh sekolah Durasi setiap satu jam pelajaran dilaksanakan selama 45 menit

DESKRIPSI MODEL PROGRAM SKS 6 SEMESTER PENGAYAAN KOMPETENSI dan KOMPETISI Pengembangan struktur kurikulum + 1 (1 jam pelajaran untuk mapel pilihan sesuai dengan minat siswa dan rencana studi lanjut) mapel yang ditawarkan : Biologi, Fisika, Kimia, Matematika, dan Ekonomi. Bagi peserta didik yang belum lulus/mencapai KKM disediakan semester pendek untuk perbaikan nilai sampai batas kelulusan/mencapai KKM Pengayaan tingkat kompetensi : Tambahan tingkat kompetensi dan ruang lingkup pada materi pembelajaran Tingkat kompetensi 5 (Kelas X dan kelas XI), proses pembelajaran dapatmelampaui kemampuan menganalisis, yaitu mampu melakukan evaluasi Tingkat kompetensi 6 (Kelas XII), proses pembelajaran dapat melampaui kemampuan mengevaluasi yaitu mampu mencipta Pengayaan tingkat kompetisi : Penyiapan kompetensi dan kompetisi ke perguruan tinggi (belum dilaksanakan menunggu keputusan dari Kementrian) Peserta didik yang memilki kecepatan tinggi kompetensinya diperkaya dan dipersiapkan untuk kompetisi OSN dan event akademik lainnya Bagi siswa yang memilki bakat istimewa bidang seni dan olah raga disiapkan pengayaan sesuai dengan bidangnya

Peserta didik yang memilih peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA), wajib mempelajari matapelajaran Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia. Peserta didik yang memilih peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IPS), wajib untuk mempelajari matapelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Peserta didik yang memilih peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB), wajib mempelajari matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra bahasa asing lainnya (misalnya SMA menetapkan Bahasa dan Sastra Arab sebagai bahasa asing lain wajib pada peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya), dan Antropologi.

Lintas Minat Peserta didik diberi kesempatan untuk mengambil matapelajaran dari kelompok peminatan lain. Memberi peluang mempelajari mata pelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada kelompok matapelajaran peminatan yang dipilihnya. Peserta didik kelas X memilih mata pelajaran di luar matapelajaran wajib A dan wajib B serta di luar kelompok peminatan yang dipilihnya