MUTU. Disusun: Ida Yustina

dokumen-dokumen yang mirip
QUALITY IS FIT FOR USE Retno Djohar Juliani *)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

SEJARAH PERKEMBANGAN KUALITAS. Nur Hadi Wijaya, STP, MM

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UJIAN AKHIR SEMESTER

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan ke - 12

Definisi Taufiqur Rachman 1

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan adalah kualitas, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen perpustakaan..., Masyrisal Miliani, FIB UI, 2010.

Business AnalysisAnalisis Bisnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

Quality Management. D Rizal Riadi

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Genap 2104/2015. EMA503 - Manajemen Kualitas

Manajemen Produksi dan Operasi

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU

MANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 1

BAB I PENDAHULUAN. untuk melayani warga negaranya. Pelayanan publik tidaklah mudah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan sehingga secara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan.

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

MUTU PELAYANAN KESEHATAN Dasar-dasar Pemahaman

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

Oleh: B.C. Harganto. Cara dokter asing masuk ke Indonesia dapat melalui beberapa jalan yaitu :

Sessi. Charles W. Lamb, Jr. Joseph F. Hair, Jr. Carl McDaniel

Manajemen Kualitas. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA

MANAJEMEN KUALITAS. MODUL 1 PENDAHULUAN

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dorothea Wahyu Ariani, Pengendalian Kualitas Statistik, Penerbit Andi, 2004, Hlm 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan mempunyai perencanaan dan tujuan akhir yang ingin

PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tjiptono (2003:4) Total Quality Management dapat diartikan

PEMAHAMAN MUTU. dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif jika mampu menghasilkan competitive advantage. Eugenia (2010)

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. satu yang dapat dilakukan perusahaan agar mampu bersaing adalah

Pendahuluan. Pengendalian Kualitas Statistika. Ayundyah Kesumawati. Prodi Statistika FMIPA-UII. September 30, 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP. Disusun : Idayustina

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industri menjadi semakin ketat, terutama sejak

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Statistical Process Control

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

SILABUS : ADM 505 / 2. - Teori Organisasi - Kepemimpinan. : Genap 2002/2003. : FIP / Administrasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

HANS PUTRA KELANA F

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengertian Total Quality Management (TQM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peranan Informasi Dalam Kualitas Produk Dan Jasa Layanan

MANAJEMEN MUTU TERPADU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

Materi #4 EMA503 Manajemen Kualitas 2013 BUDAYA MUTU

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, pemberlakuan

MANAJEMEN MUTU TERPADU

Manajemen Operasional MANAJEMEN MUTU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BUDAYA MUTU. EMA503 Manajemen Kualitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebabnya adalah karena dari tahun ke tahun lulusan sekolah, khususnya

Zaenal. Sugiyanto. TQM (Total Quality Management)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

Transkripsi:

MUTU Disusun: Ida Yustina 1

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM MANAJEMEN (DAFT) Paradigma Lama Organisasi Vertikal Paradigma baru Organisasi Pembelajar Kekuatan-kekuatan Organisasi Pasar Tenaga Kerja Teknologi Nilai-nilai Lokal, domestik Homogen Mekanis Kestabilan, Efisiensi Global Beragam Elektronik Perubahan, Kekacauan Kecakapan-kecakapan Manajemen Fokus Kepemimpinan Melakukan pekerjaan Hubungan Laba Autokratis Secara individu Konflik, kompetisi Pelanggan, karyawan Menyebar, pelimpahan wewenang Secara tim Kolaborasi

DEFINISI MUTU Philip Crosby : Conformance to requirements (sesuatu yang sesuai dengan keperluan) Edwards Deming : Continuous improvement (upaya perbaikan terus menerus) Joseph M. Juran : fit for use (sesuatu yang cocok digunakan) Mutu didefinisikan sebagai : M- kecil (mutu dalam arti sempit), berkenaan dengan kinerja bagian dari organisasi, dan tidak dikaitkan dengan kebutuhan semua jenis pelanggan. M-besar (mutu dalam arti luas), berkenaan dengan seluruh kegiatan organisasi yang dikaitkan dengan kebutuhan semua jenis pelanggan. 3

DEFINISI MUTU Kaoru Ishikawa : sangat ekonomis, sangat berguna, dan selalu memuaskan pelanggan. Rinehart : keseluruhan karakteristik dari suatu produk atau pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan. Sallis (1993) menyebutkan kualitas sebagai hal-hal yang membuat kepuasan atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Pelangganlah yang menilai kualitas, di mana mereka menilainya atas perbandingan yang terbaik. Pelanggan yang menjadi atau merupakan wasit untuk menentukan kualitas. Tanpa pelanggan, keberadaan suatu lembaga akan tidak ada. 4

Mutu dalam arti absolut Mutu yang ditentukan secara subjektif atau hanya satu pihak saja adalah mutu dalam arti absolut. Produsen yang menentukan mutu Mutu dalam arti relatif Ukuran mutu kebutuhan pelanggan Pelanggan ikut menentukan mutu; tidak hanya produsen saja. 5

MUTU Pengertian Mutu : Paduan sifat (karakteristik) barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Derajat kesempurnaan atau tingkat kesempurnaan penampilan (pelayanan kesehatan) Untuk mengukur derajat kesempurnaan, diperlukan standar sebagai suatu keadaan yang ingin dicapai. Standar diartikan sebagai patokan yang disepakati bersama untuk mengukur mutu 6

Standar dapat dibagi dalam 3 golongan : Standar dalam arti spesifikasi alat yang digunakan atau jenis dan kualitas petugas, disebut sebagai standar input. Standar dalam arti pedoman pelaksanaan suatu pekerjaan, misalnya pedoman teknis pelayanan kesehatan (protocol klinis), pedoman pelaksanaan manajemen (prosedur tetap), disebut sebagai standar proses. Standar untuk mengukur hasil suatu pekerjaan, misalnya kriteria yang ditetapkan untuk mengukur hasil dari pekerjaan tertentu sesuai dengan tujuan pekerjaan. Standar ini menentukan efektivitas pekerjaan, disebut sebagai standar output. 7

CARA BERPIKIR TENTANG MUTU MANAJEMEN KONVENSIONAL Perbaikan mutu perlu uang dan waktu Pekerjaan adalah rangkaian peristiwa Kuantitas sama pentingnya dengan kualitas MANAJEMEN MUTU Perbaikan mutu menghemat waktu dan uang Pekerjaan adalah sistem terpadu dari beberapa proses Tanpa kualitas, kuantitas tiada arti Mutu berarti mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya (MBO) Mutu berarti perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) 95% betul adalah cukup bagus Hanya 100% usaha terbaik yang cukup Mutu adalah hasil dari pemeriksaan yang baik Pemasok tak ada kaitannya dengan mutu kerja kita Pelanggan adalah orang-orang yang kita tawari produk kita Untuk mendapatkan mutu, diperlukan karyawan yang baik Mutu menyatu dengan cara kerja dari awal Para pemasok adalah mitra kerja kita Pelanggan adalah bagian integral dari organisasi kita Mutu dapat dicapai melalui pelatihan yang lebih baik bagi karyawan plus kepemimpinan 8 yang bermutu

JENIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Pengendalian Mutu (Quality Control) Jaminan Mutu (Quality Assurance) Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) 9

PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) Sistem manajemen mutu tertua Merupakan proses pemeriksaan produk (barang atau jasa) yang sudah jadi untuk menentukan apakah mutunya sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Produk diteliti untuk menemukan kesalahan yang terjadi. Perbaikan dilakukan pada pembuatan produk berikutnya. Pemeriksa : orang yang terdidik dan terlatih untuk tugas tersebut. Kelemahan sistem ini : produk tidak dapat diperbaiki lagi, sehingga menimbulkan kerugian. 10

JAMINAN MUTU (QUALITY ASSURANCE) otujuan mencegah kesalahan (prevention) okarena prevention, dalam proses pengadaan produk diusahakan setiap langkah dilaksanakan dengan cermat, sejak awal dan terus diawasi selama pemrosesan. oprinsip : pencegahan lebih baik daripada perbaikan ojika terjadi kesalahan, dalam pemrosesan langsung dilakukan perbaikan, sehingga produk dijamin tidak cacat lagi. okekuatan sistem ini : mutu produk terjamin. okelemahannya : biaya keseluruhan yang diperlukan pada awalnya agak tinggi, karena untuk jaminan mutu tersebut harus tersedia SDM yang bermutu handal. Namun dalam jangka panjang, sistem ini jauh lebih menguntungkan, karena berbagai pemborosan tidak terjadi. o Mutu tidak mahal, yang mahal adalah yang tidak bermutu 11

MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) Sistem manajemen yang belakangan berkembang Dalam sistem ini mutu dipadukan dalam manajemen Dalam pemaduan tersebut, ada 3 fokus perhatian : Memahami kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya Menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam perencanaan dan pemrosesan untuk menghasilkan produk. Memadukan partisipasi aktif semua pihak terkait dalam usaha peningkatan mutu terus menerus, yang mengimplikasikan keharusan memberdayakan seluruh SDM organisasi dan adanya kepemimpinan yang handal (visioner, pemersatu, pemberdaya, terbuka, dan delegatif) 12

MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) Pencegahan terjadinya berbagai cacat mutu terlaksana secara terpadu, sehingga mutu produk terjamin. Usaha perbaikan mutu berlangsung terus menerus sesuai dengan perkembangan kebutuhan pelanggan. Kekuatan TQM : keterpaduan mutu dalam manajemen dan keterpaduan manajemen itu sendiri. 13

TQM Tujuan utama TQM adalah : (1) Meningkatkan mutu pekerjaan (2) Memperbaiki produktivitas (3) Meningkatkan efisiensi. Dalam kaitan itu TQM menuntut adanya perubahan sifat hubungan antara pimpinan dan yang melaksanakan pekerjaan. 14

TQM Feigenbaum dalam Ishikawa (1985), mengatakan pengendalian mutu terpadu sebagai suatu sistem yang efektif untuk memadukan pengembangan mutu, pemeliharaan mutu, dan usaha-usaha perbaikan mutu dari berbagai kelompok dalam suatu organisasi untuk memungkinkan produksi dan jasa berada pada tingkat paling ekonomis yang memungkinkan kepuasan konsumen secara penuh. Hradesky (1995) mengatakan TQM adalah suatu filosofi, seperangkat aturan, dan proses yang menghasilkan kepuasan pelanggan dan perbaikan secara terus menerus. 15