Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kebutuhan akan SDM Unggul

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dituntut untuk berkembang dengan pesat, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri keuangan di Indonesia khususnya dunia perbankan. Mulai

Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut McKinsey (2013), perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Saat

Arah Kebijakan Otoritas Moneter Indonesia Tahun Oleh : Marsuki

Latar Belakang. Daftar Isi. Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Perkembangan Perbankan Syariah Nasional Akselerasi, Peluang dan Tantangan

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi kondisi perusahaan. keuangan perusahaan selama ini, antara lain : Metode Rasio Keuangan,

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

I. PENDAHULUAN. Selama lima tahun terakhir, industri perbankan syariah mengalami. perkembangan yang pesat. Berdasarkan laporan Perkembangan Perbankan

SISTEM DAN KEBIJAKAN PERBANKAN DI INDONESIA

meningkat % (yoy) Feb'15

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http// Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah.

Perkembangan Uang Beredar (M2)

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

... BANK INDONESIA I N D O N E S I A B A N K

SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa keberadaannya dapat melayani kebutuhan

1. BAB I PENDAHULUAN

Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

TANTANGAN INTERMEDIASI PERBANKAN Oleh: Djoko Retnadi, Ekonom Senior, The Indonesia Economic Intelligence, Jakarta

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. moneter yang diambil. Mekanisme transmisi kebijakan moneter merupakan suatu

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Boks 3 Memperkuat Daya Saing dan Kelembagaan Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda Indonesia Ahmad Buchori Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

KEBIJAKAN AKSELERASI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH

SURVEILLANCE GRUP KORPORASI Seminar Sehari dan Executive Round Table Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia. JAKARTA, 13 Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam lalu lintas pembayaran, sehingga kinerja bank merupakan

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

Boks.3 MEWUJUDKAN KESEIMBANGAN YANG EFISIEN MENUJU PERTUMBUHAN YANG BERKESINAMBUNGAN

No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang menerapkan sistem ribawi menjadi goyah. Bahkan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/24/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

Banking Weekly Hotlist (20 April 24 April 2015)

Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas. Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 2012

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

Penerapan Hukum dan Etika Bisnis Syariah dalam Transaksi Murabahah Emas dan Gadai Emas

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

Program implementasi API dilaksanakan secara bertahap

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyaluran kredit maupun pembiayaan merupakan fokus dan kegiatan

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

PRUlink Quarterly Newsletter

DAFTAR ISI. I. DAFTAR ISI i. II. PENJELASAN ii. III. DAFTAR SINGKATAN iv. IV. DAFTAR ISTILAH v. V. DAFTAR RASIO vi. VI.

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Transkripsi:

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kebutuhan akan SDM Unggul Oleh: Drs. H. Rizqullah Thohuri, MBA Disampaikan pada Workshop on Redesigning of Undergraduate Programs Curriculum Program Studi Ekonomi Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya & Trawas, 27-30 Desember 2011 2-5 Shafar 1433 H

Perbankan Syariah di Indonesia 1. Kondisi Ekonomi Makro Perekonomian Indonesia 2. Perkembangan Perbankan Nasional & Perbankan Syariah 3. Tantangan Industri Perbankan Syariah 4. Sasaran Kebijakan Pengembangan Industri Perbankan Syariah 5. SDM Bank Syariah

Kondisi Ekonomi Makro Inflasi relatif terkendali Inflasi terus mengalami perlambatan dan tercatat sebesar 4,61% (yoy). Inflasi pada Agustus 2011 terkendali, meskipun sempat naik akibat inflasi inti dari kenaikan harga emas. Pelemahan IHSG IHSG mengalami pelemahan cukup tajam sebesar 8,7% ke level 3.549 pada akhir Sept 2011 Penurunan lebih disebabkan tekanan jual yang dialami oleh sektor pertambangan yang terkoreksi sebesar 24%

Kondisi Ekonomi Makro Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Selama Tw III 2011 rata-rata nilai tukar rupiah terhadap USD terdepresiasi 0,12% dibanding Tw sebelumnya. Pada akhir Tw III 2011 rupiah ditutup pada level Rp. 8.790 per dolar AS BI Rate Turun BI Rate cenderung turun, posisi akhir 6,50% pada 11 Oktober 2011 Pertumbuhan kredit relatif stabil. Pertumbuhan kredit hingga September 2011 mencapai 23,8% (yoy).

Perkembangan Industri Perbankan dan Perbankan Syariah 40 35 30 25 Perkembangan Jumlah Bank BUSN Devisa, 36 BUS+UUS, 33 BUSN Non Devisa, 30 BPD Regional, 26 Jumlah Bank Umum secara umum berkurang dari 131 bank pada tahun 2005 menjadi 120 bank pada tahun 2011 (s/d September 2011) 20 15 10 5 0 2006 2007 2008 2009 2010 Sep-11 Bank Campuran, 14 Bank Asing, 10 Bank Persero, 4 Perkembangan jumlah bank syariah (BUS+UUS) sangat signifikan dari 22 bank pada tahun 2005 menjadi 33 bank pada tahun 2011 (s/d September 2011).

Jaringan Bank Syariah 2011 Jumlah Jaringan 1600 1400 1360 1200 1000 800 600 400 200 0 11 23 154 338 109 70 793 144 Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu 0 218 136 47 Kantor Kas 323 Total 360 BUS UUS BPRS Data: Bank Indonesia (September 2011)

Jumlah Office Channeling Bank Syariah Jumlah OC Bank Syariah 2500 2000 1898 2034 2034 1500 1000 1195 1407 500 456 0 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sep-11 Tahun Data: Bank Indonesia (September 2011)

Perkembangan Industri Perbankan dan Perbankan Syariah b. Perbankan Syariah : Pertumbuhan Aset Industri Aset perbankan nasional per Sep 2011 sebesar Rp 3.248 Triliun, sedangkan aset perbankan syariah sebesar Rp 123,4 Triliun. Pertumbuhan aset perbankan nasional pada tahun 2007 2011 berkisar 15%-18%. Pada periode yang sama, pertumbuhan aset perbankan syariah adalah 23,6%-50,1%. Walaupun aset perbankan syariah masih kecil dari aset perbankan nasional, namun pertumbuhan aset perbankan syariah jauh lebih tinggi dari pertumbuhan aset perbankan nasional. Hal ini menunjukkan potensi yang masih sangat besar pada perbankan syariah. Sumber : Statistik Perbankan Indonesia, Sepetmber 2011, Bank Indonesia

Jumlah Aset Bank Syariah Aset (Rp Miliar) 140000 120000 100000 80000 8345485578 126646 123362 97519 100258 60000 40000 20000 0 4955551248 3653837753 2672227618 2088021465 15325 15325 7859 7859 4045 4045 0 0 0 585 896 1215 1693 2124 2739 3284 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sep-11 Bank Syariah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Total Tahun Data: Bank Indonesia

Perkembangan Industri Perbankan dan Perbankan Syariah 4.5% 4.0% 3.5% 3.0% 2.5% 2.0% 1.5% 1.0% 0.5% 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Asset 0.65% 1.19% 1.42% 1.58% 1.84% 2.14% 2.61% 3.24% 3.30% 3.43% 3.66% Pembiayaan 1.26% 2.02% 2.19% 2.58% 2.79% 2.92% 3.26% 3.86% 4.09% 4.24% 4.46% DPK 0.64% 1.21% 1.38% 1.61% 1.85% 2.10% 2.65% 3.25% 3.39% 3.57% 3.84% Marketshare Perbankan Syariah terhadap Industri Perbankan Nasional terus-menerus mengalami kenaikan. Hal ni menunjukkan bahwa peran bank syariah semakin besar dalam perekonomian nasional. Aset: marketshare untuk Aset mengalami peningkatan sejak 2003-Sept 2011. Posisi terakhir sebesar 3,66% (2011), dimana naik hampir 2x dibanding empat tahun silam (2007). Pembiayaan: marketshare untuk Pembiayaan mengalami pertumbuhan menggembirakan, dengan kenaikan sebesar 0,6% dibanding tahun sebelumnya dengan pertumbuhan terakhir 4,46% (Sept 2011) DPK : marketshare untuk DPK mengalami pertumbuhan sebesar 3,84% (Sept 2011), meningkat sebesar 0,59% dibanding tahun sebelumnya.

Perkembangan Industri Perbankan Syariah 5 Tahun Terakhir Kondisi Industri Perbankan Syariah 5 tahun terakhir 1 Industri perbankan syariah selama (5) lima tahun terakhr bertumbuh dengan cukup pesat. Data CAGR dari tahun 2005-2010 menunjukkan perkembangan perbankan syariah berada dalam growth 35-37% baik aset, pembiayaan maupun DPK. 2 Kondisi industri pada Bulan Juni 2011 menunjukkan Aset meningkat 8,5%, Pembiayaan 5,9%, dan DPK 9,3% dihitung dari bulan Maret 2011 (kuartal I). URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Mar-11 Jun-11 CAGR '05-'10 Asset (Rp.T) 20.9 26.7 36.5 49.6 66.1 97.5 101.2 109.8 Growth 37.4% 28.0% 36.7% 35.6% 33.4% 47.6% 3.8% 8.5% Pembiayaan (Rp.T) 15.2 20.4 27.9 38.2 46.9 68.2 74.3 78.6 Growth 34.8% 34.2% 36.7% 36.7% 22.8% 45.4% 8.9% 5.9% DPK (Rp.T) 15.6 20.7 28.0 36.9 52.3 76.0 79.7 87.0 Growth 33.2% 32.6% 35.5% 31.6% 41.8% 45.5% 4.8% 9.3% Sumber : Statistik Perbankan Syariah ndonesia, Juni 2011, dan tahun-tahun sebelumnya. 36% 35% 37%

Jumlah SDM Bank Syariah Jumlah SDM 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 8685 7376 5996 11752 10348 6609 3523 3913 4311 2266 2562581 2799 2296 1436 1797 2108 1666 1037 15443 20264 20758 15224 3172 3669 1868 1970 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sep-11 26397 Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Total Tahun Data: Bank Indonesia (September 2011)

Jumlah SDM (Pegawai) BNI Syariah Jumlah 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Des-2011 2012 * Tahun * : Proyeksi Kebutuhan SDM BNI Syariah Tahun 2012

Tantangan Industri Perbankan Syariah Tantangan yang dihadapi Industri Perbankan Syariah SDM yang handal dan kompeten Inovasi Produk (BI, DSN,IAI) Pembiayaan, Pendanaan, Tresuri & Sistem pembayaran Meningkatkan Public Awareness Tingkat Pelayanan setara dengan konvensional Hedging, pasar uang, credit rating, benchmark tingkat bagi hasil Infrastruktur setara dengan konvensional Persaingan dengan Bank Konvensional Fasilitas, jaringan kantor, kualitas service Termasuk Bank Induk

Penguatan Industri Perbankan Syariah 3 Aspek Penting Untuk Memperkuat Sistem Perbankan Syariah di Indonesia dan programprogramnya: 1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia Inisiatif pengembangan SDM Syariah: 1. Competency Model 2. Program link and match 3. Regulasi terkait SDM, seperti sertifikasi, insentive dan award 4. Capacity Building 5. Kerjasama dengan institusi pendidikan Sumber: Pidato Gubernur BI pada Pertemuan Tahunan Perbankan 2011, Outlook Perbankan Syariah 2011, Ijtima Sanawi Des 2010 2. Insentif yang tepat, terutama bentuk regulasi yang kondusif Aturan yang terkait penilaian kualitas aktiva produktif, restrukturisasi pembiayaan bank dan unit syariah, batas maksimum pembiayaan dana BPR syariah, dan perubahan perizinan bank umum menjadi bank syariah. Program pemerintah terpadu berupa kebijakan seperti pengelolaan dana haji oleh bank syariah, pembentukan BPD Syariah Holding dan konversi Bank BUMN menjadi bank Syariah 3. Inovasi Produk dan infrastruktur industri Program Pembahasan Working Group BI-DSN-IAI tahun 2011 untuk penerbitan fatwa Produk Pembiayaan Tanpa Agunan (KTA) Produk Komoditi Murabahah Produk Lindung Nilai Syariah/ Tahawwut/ Islamic Hedging (Forward dan Swap) Tawarruq Profit Equalization Reserve

Sasaran Kebijakan Pengembangan Industri Perbankan Syariah Nasional 2011 6 (Enam) Sasaran Kebijakan Pengembang an Bank Syariah Bank Indonesia 2011 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM Syariah 1. Peningkatan pertumbuhan jumlah lembaga Bank Syariah 2. Antisipasi pelaksanaan Asean Economic Community 2015 Penguatan Infrastruktur industri Pengembangan pasar melalui pengayaan produk untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan likuiditas perbankan syariah Kerjasama Cross Sector Keuangan Pengembangan kerjasama sektor perbankan syariah dengan lembaga keuangan lainnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan segmen unbankable 1 2 3 4 5 6 Peningkatan Kualitas Sistem Pengawasan Bank Indonesia 1. Regulatory convergence dengan standar internasional 2. Integrated supervisory platform Penguatan Modal dan Struktur Industri 1. Komitmen & dukungan modal dari induk atau parent company 2. Coopetation program syariah dengan konvensional 3. Kebijakan mengenai delivery channel 4. Fokus segmen pelayanan melalui segmen champion strategy 5. Pengembangan Produk baru Program Pengembangan Pasar Perbankan Syariah 1. Pencitraan Bank Syariah yang Universal dan inklusif 2. Strategi kampanye fokus pada kelebihan bank syariah pada fitur dan keberagaman produk 3. Program sosialisasi dan edukasi publik

Arah Kebijakan Pengembangan Industri Perbankan Syariah Arah Kebijakan Bank Syariah 2011 berdasarkan 7 Pilar Blue Print Pengembangan Perbankan Syariah 1. Optimalisasi insentif fiskal bagi industri perbankan syariah 2. Peningkatan kualitas Pengaturan dan kualitas Sistem Pengawasan; minimal setara dengan bank konvensional; 3. Capital Quality terutama bagi bank-bank hasil konversi; 4. Pengembangan Human Capital Perbankan Syariah 5. Implementasi Coopetation Untuk Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Layanan 6. Mendorong Terbentuknya Segment Champions, 7. Penguatan kerjasama Cross-Sector, dan 8. Edukasi Publik Secara Inovatif dan Terintegrasi; 9. Peningkatan aliansi strategis bersama DSN dan IAI 10. Peningkatan jumlah produk bank syariah & instrumen likuiditas/pasar keuangan.

Analisis Kebijakan Perbankan Syariah 2011 2015 Analisis : Kebijakan Perbankan Syariah 2011-2015 1. Kebijakan yang diambil Regulator akan tetap mengacu pada Blueprint Perkembangan Bank Syariah 2. Sasaran dan arah kebijakan penting dititikberatkan pada: - Sosialisasi dan edukasi masyarakat - Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM - Inovasi produk dan layanan - Infrastruktur peraturan yang kondusif setidaknya setara dengan konvensional - Stabilisasi ekonomi yang mendukung pertumbuhan sektor industri ekonomi riil 3. Industri merupakan penggerak dan pembentuk peraturan

SDM Unggul Ilmu (Kompetensi) Doa (Spirit) Amanah (Integritas) SDM Unggul Akhlaq Silaturahim (Networking) Muhasabah (Kontrol)

Biaya Pelatihan SDM Bank Syariah Rp Miliar 70 60 60 50 40 30 32 45 43 20 20 19 19 10 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sep-11 Biaya Pendidikan dan Pelatihan Tahun Data: Bank Indonesia (September 2011)

Corporate Culture & Unsur SDM Value as Way of Life Spiritual Quotient Corporate Culture Value as understanding and awareness Intelligence Quotient Emotional Quotient Value as Norms & Commitment

Wassalam