MODUL 14. Strategi Hearing

dokumen-dokumen yang mirip
90 menit STRATEGI HEARING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

Praktak Hearing Dengan Eksekutif

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing.

Pembahasan Negosiasi

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

Perumusan Isu Strategis

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

Praktak Hearing Dengan Legislatif

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing

Kerangka Kerja Terpadu. Untuk ADVOKASI KEBIJAKAN

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang

Dialog Dengan Narasumber

MODUL 20. Mengatasi Keberatan TUJUAN

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

Pengemasan Pesan Dengan NLP

PENGANTAR. Halaman 2 dari 10 halaman

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

Advokasi Kebijakan Publik. Divisi Investigasi dan Publikasi Indonesia Corruption Watch

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

1. Lobi politik (political lobiying)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

PENDAHULUAN. Manjilala

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

MODUL 8. Untung Rugi Berubah TUJUAN. Memahami bahwa motivasi orang bertindak berdasarkan prinsip PPP (Pain

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KERANGKA ACUAN MENAKAR KEPEMIMPINAN PEREMPUAN TAHUN 2017

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

PB 1. Visi Undang-undang Desa

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

120 menit UNTUNG RUGI BERUBAH TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

Pengarusutamaan Gender di Sulawesi Tenggara Percepatan Pengarusutamaan Gender Dengan Kerjasama Multipihak

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS PERKOPERASIAN BAGI MAHASISWA DAN MASYARAKAT UMUM TAHUN 2017

Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai acara Live Your Passion Rally

LAPANGAN RT 7 DAGO POJOK

PELAKSANAAN KELAS INSPIRASI. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

MOTIVATIONAL SKILLS. Memotivasi, adalah proses manajemen untuk mempengaruhi individu/orang lain agar berpirilaku tertentu

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Panduan Orientasi. Aktivitas:

Pencarian Bilangan Pecahan

BAB I PENDAHULUAN. telah dilaksanakan 4 tahun silam. Sebanyak 50 anggota dewan dari berbagai partai

Amandemen UUD IKM UI: Gaya Baru IKM UI. Oleh : Ivan Devara (Staff Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEB UI 2015)

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

Modul 1 Pelatihan Strategi Pemenangan Pemilu Untuk Candidate Schools

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP?

Prinsip-Prinsip Penganggaran

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

KEBIJAKAN TEKNIS. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

BADAN LEGISLASI DAERAH BAHAN CERAMAH OLEH PROF. DR. SADU WASISTIONO,MSI

A. Latar Belakang Masalah

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

MODUL 11. Advokasi Media TUJUAN

LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini

MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG

Zakarias S. Soeteja 1

BAB 3 METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN KADER ORGANISASI PARTAI POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 06/TAP/BPM FEB UI/IV/2015 TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

MATERI ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN UNTUK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 02 MALANG OLEH: NORIS BAGUS MULYO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VII PENUTUP. jumlah lansia, tidak terlepas dari timbulnya permasalahan sosial. Berdasarkan hasil

PEMANTAUAN LEGISLASI. FASILITATOR: Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH. Sesi 12

REALITA PERENCANAAN DAN ANGGARAN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Partisipasi dalam Mempengaruhi Kebijakan Desa. Novita Anggraeni

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

Transkripsi:

MODUL 14 Strategi Hearing TUJUAN Mempelajari mekanisme hearing. Menunjukka n perbedaan hearing dengan unjuk rasa. Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. Mempersiapkan Press Conference dan Press Release. PERKIRAAN WAKTU 90 menit PERLENGKAPAN Kertas Kerja Hearing

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR MENGAPA MEMBUAT STRATEGI HEARING AMAT PENTING Produk akhir sebuah advokasi adalah perubahan. Sedangkan perubahan itu merupakan hasil dari interaksi antara semua pelaku, baik pembuat kebijakan, pelaksananya maupun masyarakat. Jika salah satu saja merasa perubahan itu tidak ada kaitannya dengan mereka, maka meraka tidak akan ambil bagian dalam perubahan itu. Untuk itu, aksi yang dipilih oleh advokator dalam melakukan advokasi haruslah mampu merangsang keterlibatan semua pelaku. Jika isu yang dianggap strategis misalnya akta kelahiran gratis, maka aksi advokasinya minimal meliputi tiga pelaku dengan skema sebagai berikut: Untuk pelaku Sasaran Aksi yang sesuai berupa Pembuat kebijakan Adanya payung hukum Hearing, pengajuan draft, dst. penggratisan biaya akta. Pelaku kebijakan Adanya alternatif pengganti hilangnya Rekomendasi sumber PAD yang lain. sumber PAD. Masyarakat Pemaha man bahwa akta lahir adalah hak setiap warga Negara. Penyuluhan Dalam kerangka advokasi, pilihan aksi dan pelakunya tergambar dengan amat jelas. Peserta yang sudah memaha mi k erangka advokasi terpadu, dengan cepat mampu memutuskan aksi apa yang sesuai untuk pelaku tertentu. Bagian yang belum ada dala m kerangka terpadu itu menjadi sasaran. Untuk apa Hearing? Dalam arus advokasi terpadu, ada beberapa aksi yang bercorak dialogis dan ada yang tidak; masing- masing dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Hearing adalah salah satu aksi advokasi yang dialogis dan juga personal (dibandingkan, misalnya, judicial review yang juga dialogis namun kurang personal) sehingga advokator dapat lebih leluasa meyakinkan sasaran advokasi. Keuntungan ini diperlukan untuk mendukung/menutup kekurangan dari aksi lain yang kurang personal dan kurang dialogis (misalnya class action, boikot, dan lain-lain). Advokasi yang semata-mata mengandalkan penekanan (pressure) ini mungkin berhasil memengaruhi pendapat umum, tapi kecil peluangnya mendesakkan perubahan di ruang parlemen. Kembali kepada prinsip advokasi yaitu gradual, incremental, simultan dan komprehensif, maka aktivitas hearing bersifat strategis untuk mempengaruhi perubahan kebijakan.

Seperti apa Hearing? Dibandingkan aksi lain dalam arus advokasi, hearing punya karaktaristik unik. Sasarannya adalah legislatif dan eksekutif yang berbeda sudut pandang dalam melihat suatu isu. Konsekuensinya untuk satu isu yang sama, peserta perlu berlatih menggunakan dua varian hearing dengan satu konten yang sama namun harus disampaikan dengan sudut pandang berbeda. Di sini, ket erampilan melakukan framing dan reframing sangat diperlukan agar peserta siap melakukan hearing baik dengan legislatif maupun eksekutif. Hearing sendiri merupakan ramuan dari dua aksi: (1) menggalang sekutu dan (2) membingkai isu agar menarik. Tampak jelas di sini, semangatnya adalah kebersamaan dan bukan perlawanan. Semangat ini perlu ditekankan kepada peserta agar tidak menca mpur-adukkan aksi hearing dengan aksi non kolegial (misalnya unjuk rasa, sama-sama kelanjutan dari galang sekutu namun bersifat diametral). Sifat kolegial ini perlu ditunjukkan kepada legislatif dalam bentuk perlakuan kolegial kepada mereka. Jika dibandingkan, perlakuan kolegial vs diametral adalah sbb: PERIHAL KEBERSAMAAN PERLAWANAN Pemberitahuan kedatangan Appoint ment lebih dahulu Pemberitahuan sepihak, seringkali pada hari yang sama Memperkenalkan Identitas jelas Tidak selalu jelas diri Format Dialogis Alegoris pertemuan Pernyataan Formal & santun Informal aspirasi Kontribusi Draft perda, data riset, dll Aspirasi saja Tentu tidak berarti perlakuan diametral lebih buruk daripada kolegial, keduanya mendapat tempat di dalam Bagan Arus Advokasi. Perlakuan diametral tepat dipakai jika kondisi tidak menguntungkan untuk hearing. Sebelum kondisi terbukti tidak menguntungkan, hearing-lah yang sebaiknya dipakai sehingga perlakuan kolegial digunakan. Sebagai i mpl ementasi hal di atas, maka pada saat hearing: o Peserta harus mampu menunjukkan sikap memandang legislatif sebagai sekutu atau mitra. o Mampu membuktikan dalam presentasinya kepada legislatif bahwa musuh bersamanya adalah isu yang diajukan. o Untuk mencapai tujuan itu, peserta perlu mengemas isu menjadi menarik sebagaimana dipelajari di sesi Mengemas Pesan.

Ringkasan Alur Sesi Topik Tujuan Alat Bantu Metode Waktu 1. Cipta Suasana Membangun suasana (state of mind). Kisah 5 Menjelaskan tujuan sesi. Ceramah 2. Diskusi Ti m Mempelajari mekanisme hearing. o Flipachart Diskusi 60 Menunjukkan perbedaan hearing dengan unjuk rasa. o Spidol kelompok Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. o Kertas kerja Mempersiapkan Press Conference dan Press Release. 3. Supervisi 3 Tim Memastikan semua tim mencapai tujuan sesuai tugas Bimbingan 30 yang diberikan. langsung 4. Penutup 5

PROSES LENGKAP No Kegiatan Keterangan 1 Cipta Suasana Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. o Misalnya, Sudah membawa data semuanya? Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang Pertandingan Tim 3 Kuda. 2 Diskusi Kelompok Awali dengan menjelaskan tujuan sesi. Peserta dibagi dalam 3 tim, persilakan memilih berdasarkan kompet ensi: Ti m Presenter, Ti m Penjawab Keberatan dan Ti m Press Rel ease. Beri tugas pada tiap tim secara simultan: o Ti m Presenter menyiapkan presentasi (alur eksposisi isu) berdasarkan Rumusan Isu Strategis, menentukan siapa presentator, moderator dan siapa presentator ekstra yang akan memberikan data/informasi pendukung. o Tim Penjawab Keberatan menyusun perkiraan keberatan yang akan muncul dan teknik menjawab. o Tim Press Release menyusun Press Release yang besok di bagikan kepada wartawan yang diajak hadir, sekaligus menghubungi k embali wartawan untuk hadir di gedung DPRD. Undangan untuk wartawan agar hadir ke Berikan waktu bagi mereka untuk berdiskusi, jaga waktu dengan cara berkeliling mengingatkan untuk tidak mengobrol dan berdebat yang tidak perlu. Arahkan dengan cara mensupervisi di masing- masing tim secara khusus. lokasi hearing sebaiknya sudah dikirim sejak sudah ada kepastian jadwal hearing. 3 Supervisi Tim Pembuat Presentasi Periksa kemajuan pekerjaan dan kelengkapan alat: Ingatkan untuk o Apakah Rumusan Isu Strategis sudah diubah menjadi presentasi (powerpoint) dan menggunakan Alur Eksposisi Isu yang logis? (contoh ada di la mpiran di bagian akhir modul ini). o Apakah sudah dilengkapi data? o Apakah penampilan materi presentasi singkat padat? menggunakan teknik framing yang sudah dipelajari.

o Apakah pada akhir presentasi sudah ada perumusan rekomendasi aksi? Perbaiki sampai standar, persilakan lanjutkan sendiri. 4 Supervisi calon Moderator secara pribadi Ajak mendesain Pembukaan menggunakan teknik framing yang bagus. o Apresiasi anggota dewan o Framing alasan datang ke DPRD, dan lain-lain. Latih jika perlu, minta untuk mensimulasi dengan Anda beberapa kali. Pastikan kemampuan sesuai standar, bila belum terlatih sampai standar, selanjutnya persilakan lanjutkan sendiri. 5 Supervisi kelompok Penjawab Keberatan Pastikan sudah ada calon notulis untuk hearing. Periksa kemajuan o Apakah perkiraan keberatan anggota Dewan sudah diramalkan? o Apakah jawaban sudah disiapkan? o Bagaimana keterampilan menjawab? Sudahkah sesuai standar? 6 Supervisi Kelompok Press Release Apakah kertas posisi sudah diubah menjadi press release? Apakah pembaca press release siap menjawab pertanyaan? Perbaiki sampai kema mpuan standar, persilakan lanjutkan sendiri? 7 Penutup Setelah waktu habis, kumpulkan k embali semua kelompok, umumkan bahwa nanti mala m akan dilakukan Simulasi. Ingatkan untuk menggunakan teknik framing yang sudah dipelajari. Ingatkan untuk menggunakan teknik reframing yang sudah dipelajari. Ingatkan untuk meninjau mater i Advokasi media. CATATAN Usahakan energi peserta tidak habis di sesi ini mengingat masih ada sesi Simulasi yang memerlukan banyak energi. Fasilitator perlu cepat berpindah-pindah memeriksa dinamika pemeran moderator-presenter-penjawab untuk mencegah periode idle atau debat kusir. Dalam situasi persiapan ini, tidak perlu ragu untuk tampil keras secara anggun. Umumnya peserta bisa menerima perlakuan keras ini. VARIASI Apabila ada Narasumber yang pada sesi 4 berdialog dengan peserta tenyata bersedia hadir, maka beliau bisa dilibatkan sebagai supervisor berdampingan dengan fasilitator.

LAMPIRAN-LAMPIRAN Kisah Pertandingan Tim 3 Kuda Pada zaman dahulu kala tengah terjadi pertikaian antara dua suku di daerah terpencil. Karena sudah terlalu banyak korban jatuh, akhirnya mereka bersepakat untuk damai. Na mun agar ego tetap terpuaskan, Suku Egogo meminta dilakukan pertandingan pacu kuda antara sukunya dengan suku Hatiti untuk menentukan suku mana yang lebih unggul. Suku Egogo memi nta pertandingan ini berupa pacuan 3 kuda yang dilakukan berturut-turut. Secara kebetulan kedua suku itu masing-masing tinggal memiliki 3 kuda, karena kuda lainnya sudah mati saat perang. Dalam perhitungan suku Egogo merasa pasti akan menang, karena ia memiliki 3 kuda dengan spesifikasi: o Kuda A: Kecepatan 100 k m/ja m o Kuda B: Kecepatan 90 km/jam o Kuda C: Kecepatan 80 km/jam Sedangkan dari kegiatan intelijennya, ia tahu bahwa suku Hatiti, memiliki kuda dengan spesifikasi kema mpuan sebagai berikut: o Kuda 1: Kecepatan 95 k m/ja m o Kuda 2: Kecepatan 85 k m/ja m o Kuda 3: Kecepatan 75 k m/ja m Dengan demikian ia pasti akan memenangkan pertandingan, karena jika masing- masing k uda dipasangkan, maka setiap kudanya lebih cepat 5 k m/ja m dibandingkan kuda suku Hatiti. Pada saat hari H pertandingan, apa lacur ternyata suku Egogo kalah total, hanya satu kudanya yang menang mutlak, sedangkan 2 kudanya yang lain kalah jauh ditinggalkan oleh kuda suku Hatiti. Sampai saat meninggal, ketua suku Egogo bingung memikirkan kekalahannya itu, karena ia yakin informasi intelijennya sangat akurat dan tidak mungkin salah. Yang tidak diketahui oleh ketua suku Egogo adalah, ketua suku Hatiti sudah mengerti dan mencium kelicikannya. Maka ia berpikir keras dan mengatur STRATEGI masak-masak sebalum pertandingan dimulai. Akhirnya setelah berdiskusi panjang dengan para Tetua Suku dan Orang Pintar ia mendapatkan solusi STRATEGI sebagai berikut: Urutan Pacuan Suku Egogo Suku Hatiti Hasil 1 Kuda A (100k m/ja m) Kuda 3 (75k m/jam) Suku Egogo menang 2 Kuda B (90k m/ja m) Kuda 1 (95k m/jam) Suku Hatiti menang 3 Kuda C (80k m/ja m) Kuda 2 (85k m/jam) Suku Hatiti menang Moral cerita Siapa yang lebih bagus strateginya, ia yang akan menang.

CONTOH ALUR EKSPOSISI ISU Perihal Catatan ALU R PRESENTA SI 1. Perencanaan pembangunan memerlukan informasi yang Data valid. statistik/hasil 2. Salah satu informasi terpenting adalah vital statistics. survei akan 3. Komponen vital statistics adalah pencatatan kelahiran. sangat 4. Pencatatan kelahiran di kabupaten ini bel um memadai membantu sebagai vital statistics. untuk Bukti-bukti dan data statistik. mendapatkan 5. Penyebab rendahnya angka pencatatan: kepercayaan Penduduk tidak bersedia melaporkan kelahiran, karena anggota Dewan. prosesnya rumit, lama, jauh, harus bayar, dll (berikan hasil survei). Kesadaran manfaat mencatatkan diri yang masih rendah (berikan hasil survei). Buruknya layanan pencatatan kelahiran (berikan hasil survei) ALUR PAPARAN RESIKO 1. Pemerintah Daerah tidak memiliki informasi statistik yang Memotivasi bisa diandalkan: angota Dewan Menyulitkan perencanaan pembangunan (sekolah, sarana tipe Kuda untuk kesehatan, sarana tumbuh kembang). tergerak Menyulitkan perkiraan jumlah penduduk. bertindak. Menyulitkan perkiraan jumlah penduduk usia pilih untuk pilkada. Dan lain-lain. 2. Masyarakat tidak mendapat hak memiliki identitas: Kesulitan mendapatkan hak waris (nasab). Kesulitan mencari sekolah. Kesulitan mencari kerja. Kesulitan perlindungan hukum jika bekerja di luar negeri. Dan lain-lain. ALUR ARGUMENTASI USUL 1. Perlunya sistem pencatatan kelahiran yang sederhana, akurat, jangkauan luas, gratis. Diatur dengan PERDA dan didukung dengan perubahan tatalaksana kerja (penyederhanaan) di level eksekutif 2. Perlunya sosialisasi di seluruh stakeholder. Melibatkan komponen masyarakat ALUR PENYATAAN MANFAAT YANG DIPEROLEH 1. Penduduk akan senang mencatatkan kelahiran secara Memotivasi

sukarela. 2. Catatan Sipil akan memiliki data, dan akan mejadi lembaga yang memiliki nilai strategis di jajaran Pemda. 3. Bappeda akan dapat membuat perencanaan pembangunan dengan baik berdasarkan vital statistic. 4. Pemda akan lebih efektif merencanakan pembagunan dan pemakaian anggaran secara tepat sasaran. ALUR PERNYATAAN USUL KONKRIT DA N DUKUNGA N 1. Mendorong dan menduk ung anggota dewan untuk menyusun PERDA Pencatatan Kelahiran. 2. Meminta dukungan komit men penuh anggota dewan untuk menyusun PERDA Pencatatan Kelahiran dalam bentuk agenda aksi dan alokasi anggaran. 3. Peserta audiensi siap mendukung menjadi Tim Asistensi penyusunan Perda. 4. Peserta audiensi siap memberikan dukungan data terkait. 5. Peserta audiensi siap melakukan sosialisasi ke pihak terkait: Audiensi dengan eksekutif. Sosial mobilisasi ke masyarakat. angota Dewan tipe Keledai untuk tergerak bertindak.

CONTOH MERAMALKAN KEBERA TAN KEBERA TAN DEWAN Pencatatan akta lahir merupakan PAD Pencatatan gratis mengurangi PAD DIATASI DENGAN Benar dan sumber PAD bukan satu-satunya dari akta. Benar dan dapat diatasi dengan 1. Sumber PAD lain seperti menaikkan retribusi parkir & minuman keras, wisata dll 2. Pengurangan/ penghilangan pos anggaran yang tidak berpihak kepada rakyat 1.1. Perjalanan dinas 1.2. Renovasi rumah dinas kepala daerah 2. Penundaan proyek yang tidak urgent GUIDE Kami setuju dan kita semua dapat melihat dari laporan dewan tahun lalu bahwa pencatatan memang termasuk PAD. Dalam laporan itu kita juga bisa melihat bahwa pencatatan bukan satu-satunya sumber PAD. Tentu saja bila pencatatan digratiskan PAD akan berkurang. Dari laporan tahun lalu dan juga tahun-tahun sebelumnya kita semua bisa melihat bahwa kontribusi pencatatan dalam PAD sebenarnya kecil. Dengan demikian dapat digantikan oleh sumber PAD yang lain. Selain itu anggaran berimbang dapat dipertahankan dengan mengurangi/menghilangkan pos anggaran yang tidak berpihak kepada rakyat. Masy ar akat dapat memaha mi bahwa dewan maupun pemerintah memerlukan perjalanan dinas sehingga pos ini tidak perlu dihilangkan. Kita juga percaya bahwa pos ini masih bisa disederhanakan sesuai dengan situasi ekonomi yang memprihatinkan seperti sekarang ini. Penyederhanaan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah rombongan atau sarana transportasi & akomodasi Terus terang masyarakat tidak pernah tahu seperti apa kondisi bangunan rumah dinas sehingga perlu direnovasi. Proyek yang tidak berdampak langsung kepada rakyat rasa-rasanya perlu ditinjau ulang, apakah layak

Pencatatan gratis membebani pemerintah Membebani dalam hal apa? untuk diteruskan. Membebani dalam hal apa? Jika terjadi ledakan permintaan Pelayanan didistribusikan sampai tingkat kecamatan Penyederhanaan proses Jika terjadi penumpukan dokumen Dapat dilakukan digitalisasi.

DA FTAR PERIKSA PERSIAPAN STRATEGI HEARING NO PERIHAL ADA CATATAN 1 Apakah Panitia Lokal sudah menghubungi DPRD dan meminta jadwal? 2 Apakah sudah ada pendekatan/lobby kepada pihak komisi DPRD terkait? 3 Apakah DPRD sudah menjawab dan bersedia? 4 Apakah sudah tersedia laptop untuk presentasi di DPRD? 5 Apakah LCD Projector dan layar sudah tersedia? 6 Apakah sudah tersedia kendaraan untuk berangkat ke l okasi hearing (Gedung DPRD), dan mereka tahu harus siap jam berapa besok pagi? 7 Apakah memerlukan kabel gulung tambahan? 8 9 10 Apakah sudah tersedia colokan kabel untuk LCD Projector? Apakah sudah tersedia dokumen penunjang terkait? - UUPA - KHA - Materi lain yang relevan Apakah perjalanan jauh dan perlu membawa snack atau makan siang?