Penundaan kewajiban pembayaran utang

dokumen-dokumen yang mirip
Apakah Pailit = Insolvensi? Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004

PENGERTIAN PERDAMAIAN

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG. mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VIII KEPAILITAN. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGURUSAN HARTA PAILIT PEMBERESAN HARTA PAILIT TUGAS KURATOR. Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

Syarat DEBITOR Pailit (Psl 2 (1) UU 37/2004)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam kasus PT. Indo Plus dengan PT. Argo Pantes Tbk.

PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

BAB V PENUTUP. 1. Didalam pasal 222 ayat (2) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang. kepailitan dan PKPU, dikatakan Debitur yang tidak dapat atau

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang TUJUAN KEPAILITAN TUJUAN KEPAILITAN. 22-Nov-17

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

(SKRIPSI) Oleh: Anik Suparti Ningsih

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepailitan secara etimologis berasal dari kata pailit. 6 Istilah pailit berasal dari

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Istilah Kepailitan 9/4/2014

B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH DEBITUR. Sebelum keluarnya UUK dan PKPU, peraturan perundang-undangan yang

BAB II PENGAJUAN PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG KEPADA PENGADILAN NIAGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pembuktian Sederhana dalam Perkara PKPU. PENERAPAN PRINSIP KELANGSUNGAN DALAM PKPU

BAB II PENGANGKATAN PENGURUS DALAM PKPU. Ada dua cara yang disediakan oleh UU Kepailitan dan PKPU agar debitur

Kepailitan. Miko Kamal. Principal, Miko Kamal & Associates

II. Tinjauan Pustaka. 1. PKPU sebagai upaya untuk menghindari kepailitan. PKPU diatur dalam Bab II dari Pasal 222 sampai dengan Pasal 298 UUK PKPU.

Heri Hartanto - FH UNS

BAB II PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH PERSEROAN TERBATAS (PT) SEBAGAI DEBITOR UNDANG-UNDANG KEPAILITAN DAN PKPU

TINJAUAN YURIDIS PERKARA KEPAILITAN MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Krisis ekonomi yang telah berlangsung mulai dari tahun 1997, cukup

HUKUM DAGANG. Panji Susilo ( ) 03 HUKMD 417 KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Pedoman Imbalan Jasa bagi

BAB II PENGATURAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004

ORGANISASI PERUSAHAAN DAN KEPAILITAN WISHNU KURNIAWAN SEPTEMBER 2007

BAB III AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL APABILA ON GOING CONCERN GAGAL DALAM PELAKSANAANNYA. apabila proses On Going Concern ini gagal ataupun berhasil dalam

WEWENANG KURATOR DALAM PELAKSANAAN PUTUSAN PAILIT OLEH PENGADILAN

BAB I PENDAHULUAN. utang-utangnya pada umumnya dapat dilakukan dengan cara dua hal, yaitu:

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN

II.KONSEP DASAR KEPAILITAN

BAB II PENGATURAN INDEPENDENSI KEWENANGAN PENGURUS DALAM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU)

EFEKTIFITAS LEMBAGA PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) UNTUK MENGHINDARKAN DEBITUR DARI PAILIT

I. PENDAHULUAN. membutuhkan modal karena keberadaan modal sangat penting sebagai suatu sarana

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pinjam meminjam uang. Akibat dari perjanjian pinjam meminjam uang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingannya dalam masyarakat dapat hidup dan berkembang secara. elemen tidak dapat hidup sendiri-sendiri, tetapi

BAB III HAK MENDAHULU DALAM PERPAJAKAN DAN ATURAN DALAM KEPAILITAN

Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

BAB I PENDAHULUAN. pelunasan dari debitor sebagai pihak yang meminjam uang. Definisi utang

Lex Administratum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1998 TENTANG

BAB III UPAYA HUKUM DEBITOR PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG YANG DIAJUKAN OLEH KREDITOR

TANGGUNG JAWAB PENANGUNG TERHADAP DEBITOR YANG DINYATAKAN PAILIT

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan.

BAB II AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT TERHADAP HARTA KEKAYAAN DEBITUR. 1. Akibat kepailitan terhadap harta kekayaan debitur pailit

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Alasan Permohonan Kasasi atas Putusan Pernyataan Pailit Pengadilan Niaga

AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT TERHADAP KREDITOR PREFEREN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIJAMINKAN DENGAN HAK TANGGUNGAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB II AKIBAT HUKUM PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT MENURUT UU NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

Disusun Oleh : Anugrah Adiastuti, S.H., M.H

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

BAB I PENDAHULUAN. Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 37 tahun 2004,

AKIBAT HUKUM PERNYATAAN PAILIT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa Perancis, Bahasa Belanda, Bahasa Inggris, Bahasa Latin serta Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. tumbangnya perusahaan-perusahaan skala kecil, menengah, besar dan

BAB II KEPAILITAN PADA PERUSAHAAN PT. TELKOMSEL. TBK

AKIBAT HUKUM PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT TERHADAP KREDITOR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN SKRIPSI OLEH : HENDRIKA S R SINAGA NIM :

BAB IV PEMBAHASAN. A. Kedudukan Hukum Karyawan Pada Perusahaan Pailit. perusahaan. Hal ini dikarenakan peran dan fungsi karyawan dalam menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Penelitian

PERDAMAIAN ANTARA DEBITOR DAN KREDITOR KONKUREN DALAM KEPAILITAN PEACEFUL SETTLEMENT BETWEEN DEBTORS AND CREDITORS CONCURENT IN BANKRUPTCY

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III HAK KREDITOR ATAS EKSEKUSI OBJEK JAMINAN FIDUSIA BILAMANA DEBITOR PAILIT

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan pelaku-pelaku

KEDUDUKAN KREDITUR SEPARATIS DALAM HUKUM KEPAILITAN

BAB I. tidak dipakai. Sangat sedikit kasus-kasus yang ada saat itu yang mencoba memakai peraturan

BAB II AKIBAT PUTUSAN PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG NO.37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

BAB V PENUTUP. 1. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebagaimana telah

BAB I PENDAHULUAN. restrukturisasi dengan musyawarah dan mufakat, atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Akuntansi forensik berperan dalam beberapa proses dalam perkara kepailitan. Hal ini

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia

KEWENANGAN PENGADILAN NIAGA DALAM MENYELESAIKAN PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG. Oleh : Linda Firdawaty * Abstraksi

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai kata sifat. Istilah failliet sendiri berasal dari Perancis yaitu faillite yang

BAB III UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI ATAS OBJEK FIDUSIA BERUPA BENDA PERSEDIAAN YANG DIALIHKAN DENGAN JUAL BELI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Penundaan Pembayaran Utang bagi Debitor yang dinyatakan Pailit dalam Kasus Kepailitan Oleh : Umar Haris Sanjaya 1 ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. suatu barang maupun jasa agar menghasilkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG. A. Pengertian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

PELAKSANAAN TUGAS KURATOR DALAM MENGURUS HARTA PAILIT BERDASARKAN PASAL 72 UNDANG UNDANG NO

BAB II TINJAUAN HUKUM KEPAILITAN. sekarang ini tidak mungkinterisolir dari masalah-masalah lain. Suatu perusahaan

Transkripsi:

Penundaan kewajiban pembayaran utang

PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor atau kreditor Debitor mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditor dan minimal 1 utang sudah jatoh tempo dan dapat ditagih. Dengan tujuan agar debitor mengajukan rencana perdamaian yg meliputi sebagian maupun seluruh utang2nya.

PKPU Diajukan oleh kuasa hukum. Permohonan PKPU ditandatangani oleh Pemohon prisipal dan kuasa hukumnya. Jika Debitor adalah Bank, BUMN, Perusahaan Asuransi,reasuransi, perusahaan efek, berlaku pasal 2(3,4,&5) UU K-PKPU.

PROSES PENGAJUAN PKPU PKPU diajukan oleh Debitor atau Kreditor harus menggunakan Kuasa Hukum Diajukan kepada Pengadilan Niaga yg mewilayahi tempat kedudukan hukum Debitor

Alasan Debitor mengajukan PKPU: 1. Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditor.

Alasan Kreditor mengajukan PKPU 2. Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya.

Alasan Kreditor mengajukan PKPU 3. Debitor mengajukan PKPU atas dirinya sendiri untuk melawan kepailitan yang diajukan terhadap dirinya.

ISI DAN SISTEMATIKA PERMOHONAN PKPU a. Tempat dan tanggal pengajuan b. Pengadilan niaga yg berwenang c. Identitas pemohon dan kuasa hukumnya d. Posita/Uraian alasan permohonan PKPU e. Tuntutan : Mengabulkan permohonan pemohon Mengangkat hakim pengawas dan pengurus

Proses sidang : PKPU diajukan oleh Debitor : Paling lambat 3 hari sejak pengajuan PKPU, HARUS dikabulkan PKPU Sementara (PKPU-S) Harus menunjuk Hakim Pengawas dan Pengurus PKPU yg diajukan oleh Debitor & kuasa hukumnya, dapat dilampiri rencana perdamaian PKPU yg diajukan oleh debitor HARUS memuat sifat, jumlah utang dan piutang debitor disertai bukti

Jika PKPU diajukan oleh Kreditor: pengadilan WAJIB memanggil debitor melalui juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7 hari sebelum hari sidang. Permohonan dan lampirannya ditempatkan di panitera pengadilan dan dapat dilihat oleh setiap orang Dlm waktu 20 hari sejak Pendaftaran PKPU HARUS mengabulkan PKPU-S Menunjuk Hakim Pengawas dan Pengurus

Dlm tenggang waktu 45 hari sejak putusan PKPU-S, pengadilan melalui Pengurus WAJIB memanggil Debitor dan Kreditor yg dikenal melalui surat tercatat atau kurir untuk menghadiri sidang Jika Debitor tdk hadir, PKPU-S berakhir kemudian Debitor dinyatakan Pailit dlm sidang yg sama.

Putusan PKPU-S wajib diumumkan dalam berita negara & paling sedikit 2 surat kabar yg ditunjuk hakim Pengawas. Pengumuman tsb juga berisi undangan untuk mengadiri persidangan. Pengumuman paling lambat 21 hari sebelum hari sidang.

PKPU TETAP berlangsung selama 270 hari sejak Putusan PKPU-S ditetapkan

ALUR PKPU

PKPU S PKPU Tetap, jika : Setelah pemeriksaan, Majelis Hakim dapat mengabulkan PKPU-S menjadi PKPU TETAP, jika disetujui oleh ½ kreditor Konkuren yang haknya diakui atau sementara diakui yg hadir, dan mewakili 2/3 bagian dari seluruh tagihan yg diakui oleh kreditor atau kuasanya.

AKIBAT HUKUM PKPU Debitor tidak dapat melakukan pengurusan dan pengalihan hak atas suatu bagian dari hartanya, kecuali dengan kewenangan yang diberikan oleh pengurus Debitor tidak dapat dipaksa membayar utangutangnya Semua eksekusi yg telah dimulai guna membayar utang-utang debitor PKPU harus ditangguhkan. Termasuk eksekusi terhadap harta yg dibebani hak tanggunan/gadai/fiducia. Semua sita yg telah dipasang wajib diangkat/berakhir. Dlm hal debitor disandera, harus dilepaskan

Perbedaan Rencana Perdamaian Setelah Debitur Pailit Dengan Debitur Dalam PKPU. 1. Pada Dasarnya Debitur Pailit tidak mengakui/menerima dirinya dipailitkan. 1. Sejak awal Debitur telah mengakui adanya sejumlah utang yang telah jatuh tempo dan wajib dibayar, tetapi Dia tidak mampu membayarnya sesuai jadwal 17

Perbedaan (lanjutan) 2 Jangka waktu memutuskan renc perdamaian lebh pendek (21 hari setelah rapat pencocokan utang) 3 Voting hanya untuk Kreditur Konkuren (Psl 151) 2 Jangk waktu memutus renc perdamaian lbh penjang (maks 270 harisesuai jangka wkt PKPU tetap) 3 Voting berlaku bagi kreditur konkuren dan kreditur separatis (Pasal 281 ayat 1) 18

Perbedaan (lanjutan) 4. Kreditur Separatis dapat ikut dalam Voting dengan syarat kedudukannya menjadi kreditur konkuren (Psl 149) 4.Kreditur Separatis yang tidak setuju diberikan kompensasi sebesar jaminan yang terendah vs aktual pinjaman yang lsg dijaminan dengan kebendaan tertentu ( Psl 282 ayat 2) 19

Perbedaan (lanjutan) 5. Perdamaian yang disahkan berlaku bagi semua kreditur konkuren (psl 162) 5. Perdamaian yang disahkan berlaku bagi semua kreditur (konkuren dan separatis, kecuali separatis yang tidak setuju diberikan kompensasi.(psl 286) 20

Perbedaan (lanjutan) 6. Jika Majelis Hakim menolak pengesahan Perdamaian, Kreditur dan Debitur yg setuju dapat mengajukan Kasasi (Psl 160) 7. Jika Majelis Hakim Mensahkan Perdamaian, Kreditur yang menolak atau kreditur yang setuju secara keliru dapat Kasasi (Psl 160 ) 6. Putusan Mejelis yang mengesahkan Perdamaian atau menolak Perdamaian, pada prinsipnya tidak bisa di Kasasi (Psl 293). 7. Putusan Mejelis Yang menolak Perdamaian, maka Debitur, Pailit dan tidak dapat lagi mengajukan perdamaian. (Psl 292) 21

HASIL PERDAMAIAN DALAM PKPU JIKA DIHOMOLOGASI OLEH MAJELIS HAKIM, MAKA PERJANJIAN PERDAMAIAN MENGIKAT BAIK KREDITUR KONKUREN DAN SEPARATIS BERAKHIR STATUS PKPU, MAKA BERAKHIR PULA TUGAS PENGURUS. Jika pengadilan menolak menghomologasi, maka debitur lgsg pailit, majelis hakim wajib menunjuk kurator. (pada umumnya pengurus dalam PKPU ditunjuk menjadi Kurator dalam hal debitur pailit). 22

BERAKHIRNYA PKPU INISIATIF PKPU berakhir atas inisiatif : Permintaan Hakim Pengawas Permintaan satu/lebih kreditor Prakarsa Pengadilan niaga Akibatnya Debitor dinyatakan Pailit

BERAKHIRNYA PKPU ALASAN PENGAKHIRAN PKPU : Debitor dlm masa PKPU bertindak dgn itikat tidak baik dlm pengurusan harta-hartanya Debitor telah merugikan ataumencoba merugikan kreditornya Debitor melakukan pengurusan tanpa seijin perngurus Debitor lalai melaksanakan syarat PKPU Keadaan harta Debitor tidak mungkin dilanjutkan penundaan Keadaan Debitor tidak memungkinkan/ tidak dapat diharapkan untuk memenuhi kewajiban terhadap para kreditor.

UPAYA HUKUM PKPU TIDAK ada upaya Hukum.

PENGAKHIRAN KEPAILITAN Kepalitan dapat berakhir dengan cara : Pencabutan Kepalitan, dan Rehabilitasi

PENCABUTAN KEPALITAN Kepailitan dapat dicabut (psl. 18&19 UUK- PKPU) Alasan Pencabutan : Keadaan harta Debitor Pailit tidak memungkinkan untuk membayar biaya kepalitan, artinya harta pailit lebih kecil dari biaya untuk membereskannya. Kewenangan kurator juga ikut berakhir

REHABILITASI Debitor atau Ahli warisnya (jika Debitor telah meninggal) dapat mengajukan permohonan rehabilitasi Permohonan harus dilampiri bukti yg menyatakan semua Kreditor telah menerima pembayaran yg memuaskan Rehabilitasi dimuat di 2 surat kabar