ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV. ABADI MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
PENJUALAN ANGSURAN. Masalah dalam penjualan angsuran dibedakan menjadi dua sebagai berikut: 1. Masalah non akuntansi 2.

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

PDF created with pdffactory Pro trial version

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA

PENGARUH PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN TERHADAP PENDAPATAN PADA PT.SETIA UTAMA MOTOR. DOSEN PEMBIMBING : Niayah SE, Akt, MM Bora Amelia P EB08

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BEBAN BUNGA PADA PENJUALAN ANGSURAN (Studi Kasus pada PT. Platinum Indoprima Mandiri Kediri)

ANALISIS METODE PERHITUNGAN BUNGA DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

ANALISA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PERUSAHAAN GALIH JAYA MOTOR BENI AZHARI

ANALISIS PENENTUAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA PT. TERANG ANUGERAH

BAB I I. Terdapat berbagai pendapat yang dikemukakan oleh. Penjualan cicilan merupakan suatu kontrak penjualan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 (ED) KODE / SKS : KK / 2 SKS

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. MEGA FINANCE

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR. OLEH Dyani Christy

PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI

PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA

Analisis Perhitungan Metode Bunga Penjualan Angsuran Pada PT.Adira Dinamika Multi finance Tbk

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT.SUMMIT OTO FINANCE

PENERAPAN AKUNTANSI PENJUALAN ANGSURAN DAN PERLAKUAN BARANG YANG DITARIK KEMBALI PADA PT. KAISAR MOTOR JAYA BATAM

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

ANALISIS PERHITUNGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. YAMAHA BINTARA MOTOR

odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

Penyesuaian Perusahaan Jasa

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Pengakuan Pendapatan

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA

BAB II LANDASAN TEORI

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

Hendra Winata Putra Akuntansi / Fakultas Bisnis dan Ekonomika

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

AKUNTANSI UNTUK LEASING

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi :

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

PENGAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PENDAPATAN PADA PT WIDYACIPTA FORTUNA

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

JURNAL ANALISIS METODE PENJUALAN ANGSURAN UNTUK MENGETAHUI LABA BERSIH PADA DEALER RIZKI JAYA MOTOR

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN ANTARA OTO MULTIARTHA FINANCE DAN OSCAR KREDIT EKSPRESS FINANCE PADA SHOWROOM ARYA MOTOR.

PENERAPAN METODE PENGAKUAN LABA KOTOR DALAM PENJUALAN ANGSURAN PADA P.T. HADJI KALLA DI KOTA MAKASSAR

A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang

BAB II LANDASAN TEORI

PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable)

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

BAB II AKUNTANSI SEWA

SOAL KASUS AKUNTANSI

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan cicilan adalah suatu kontrak penjualan. kredit biasa, yang sudah sering dilakukan sebagai salah

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SISTEM PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN. Kerugian tersebut disebabkan oleh gagalnya usaha pembiayaan kendaraan bermotor

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

ANALISIS PENGARUH PENETUAN JUMLAH DWON PAYMENT, ANGSURAN DAN LAMA TENOR TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA PT SMART MULTI FINANCE CABANG MELAK.

MOJAKOE. June 5. Pengantar Akuntansi 2

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI 2 (KC) KODE / SKS : KD / 2 SKS

Pertemuan Ketiga PIUTANG

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

Bab 7 Manajemen Piutang

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PENGEMBANGAN PERUMAHAN GRAND GALAXY CITY PERSEMBAHAN AGUNG SEDAYU GRUP

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II AK215133/3

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV. ABADI MOTOR Rino Rinaldo 1), Eliya Isfaatun 2) Abstract This study aims to determine the installment sale interest calculation method that can provide profit maksimum.adapun method used is the method of Long End Interest, Short End Interest, annuity, and Time price contract From the residual method of solution known that the contract price will give the maximum profit for the company compared to other methods Keywords: Installment selling, Interest End Long Method, Method of Short End Interest, annuity method, and Method of Time Price Contract A. PENDAHULUAN Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara efisien bila ingin tetap memiliki keunggulan daya saing. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan volume penjualan dan pendapatan perusahaan. Untuk itu, perusahaan memiliki rencana strategis dan taktis yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahan untuk dapat meningkatkan volume penjualan adalah dengan metode penjualan angsuran. Penjualan angsuran merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan (penjual dapat menjual barang dagang lebih banyak, sedangkan pembeli dapat membeli barang yang diinginkan tanpa harus menunggu sampai uang terkumpul cukup). Dalam metode penjualan ini (down payment) pada saat pertama kali, dan sisanya dicicil dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditambah bunga atas sisa pinjaman. Umumnya dalam penjualan angsuran ini, perusahaan membuat perjanjian atau konrak jual beli antara pihak penjual dengan pihak pembeli, hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan pembeli tidak membayar kewajibannya atas sisa dari angsuran yang telah disepakati. Penulis 1 adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta Penulis 2 adalah Dosen STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta 40

Perusahaan atau penjual hendaknya mengetahui metode perhitungan penjualan angsuran yang dapat memberikan laba maksimum. Pihak penjual harus menentukan metode perhitungan yang tepat. Metode perhitungan penjualan angsuran yang dapat digunakan antara lain metode Long End Interest, Short End Interest, Annuitas, dan Sisa harga kontrak Dari uraian diatas, rumusan masalah yang ingin dikemukakan penulis adalah Bagaimana perhitungan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, metode long end interest, short end interest dan annuitas? dan metode manakah yang pendapatan bunganya paling besar dan juga menguntungkan bagi perusahaan? Dalam hal ini penulis membatasi masalah mengenai perhitungan bunga penjualan angsuran yang terjadi pada bulan Maret 2008 untuk jenis motor Satria FU. pada CV. Abadi Motor. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan bunga penjualan dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, metode long end interest, short end interest, dan annuitas dan untuk mengetahui metode manakah yang pendapatan bunganya paling besar dan menguntungkan bagi perusahaan. B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian penjualan angsuran Penjualan angsuran adalah penjualan barang atau jasa yang dilaksanakan dengan perjanjian dimana dilakukan secara bertahap atau berangsur. Biasanya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pembeli, penjual menerima uang muka (down payment) sebagai pertama dan sisanya diangsur dengan beberapa kali angsuran. Karena penjualan harus menunggu beberapa periode untuk menagih seluruh piutang penjulannya, maka biasanya pihak penjual akan membebankan bunga atas saldo yang belum diterimanya. Resiko atas tidak tertagihnya piutang usaha angsuran ini sangat tinggi, mungkin saat akan dilakukan penjualan angsuran telah dilakukan survei atas pembeli dan memperoleh hasil yang baik. Karena penagihan piutang usaha angsuran memakan waktu yang cukup lama (beberapa periode), hal tersebut kemungkinan dapat merubah hasil survei yang telah dilakukan semula terhadap pembeli. Untuk menghindari hal-hal demikian, penjual biasanya akan membuat kontrak jual beli (security agreement), yang memberikan hak kepada penjual untuk menarik kembali barang yang telah di jual dari pembeli. Untuk mengurangi barang angsuran tersebut dari resiko terbakar atau hilang, pihak penjual dapat menetapkan syarat bagi pembeli agar barang angsuran tersebut diasuransikan untuk kepentingkan pihak penjual. Premi asuransi ditanggung oleh pembeli, jika barang angsuran hilang atau terbakar, pihak asuransi akan membayar ganti rugi kepada penjual dan bukan pembeli. Kadang kala mungkin jiwa dari pembeli diwajibkan oleh penjual untuk diasuransikan dengan premi auransi atas tanggungan si pembeli. 41

2. Bentuk-bentuk Perjanjian Penjualan Angsuran Untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak ditepatinya kewajibankewajiban oleh pihak pembeli, maka terdapat beberapa bentuk perjanjian (kontrak) penjualan angsuran sebagai berikut : 1. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract), dimana barang-barang telah diserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih berada di tangan penjual sampai seluruhnya sudah lunas. 2. Pada saat perjanjian ditanda-tangani dan pertama telah dilakukan, hak milik dapat diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau menghipotikkan untuk bagian harga penjualan yang belum dibayar kepada si penjual. 3. Hak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan trust (trustee) sampai harga penjualan dilunasi. Setelah lunas oleh pembeli, baru trustee menyerahkan hak atas barangbarang itu kepada pembeli. Perjanjian semacam ini dilakukan dengan membuat akte kepercayaan (trust deed : atau trust indeture). 4. Beli sewa (lease-purchase), di mana barang-barang yang telah diserahkan kepada pembeli. Pembayaran angsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik berpindah kepada pembeli. 3. Pengakuan Laba Kotor Pada Penjualan Angsuran Dasar pengakuan laba kotor yang dapat dipakai di dalam penjualan angsuran ada 2, yaitu : 1. Dasar Penjualan (sales bases atau acrual bases) Pada dasar ini laba kotor atas penjualan angsuran diakui dalam periode penjualan angsuran terjadi, tanpa memperhatikan apakah nya sudah diterima atau belum. Pengakuan laba kotor yang demikian ini sama dengan pengakuan laba kotor dalam penjualan kredit biasa. Agar laporan rugi-laba dapat mencerminkan proper matching revenue with exspenses sebaiknya perusahaan mencadangkan biaya penagihan dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan penjualan tersebut. Pencatatan biayabiaya tersebut adalah seperti pencatatan kerugian piutang dengan menggunakan metode cadangan. Dasar ini cocok dipakai apabila 3 syarat berikut ini terpenuhi, yaitu : a. Jangka waktu relatif pendek. b. Biaya-biaya yang berhubungan dengan penjualan angsuran, termasuk biaya penagihan dan biaya-biaya yang laim dapat ditaksir secara relatif teliti. c. Kemungkunan terjadinya pembatalan sangat kecil. 42

2. Dasar Kas (cash bases) Menurut dasar kas ini laba kotor atas penjualan angsuran baru diakui apabila dari piutang penjualan angsuran sudah diterima. Penerimaan kas tersebut terdiri dari 2 unsur, yaitu : a. Pembayaran atas harga pokok penjualan. b. Pembayaran atas laba kotor. Perlakuan terhadap penerimaan piutang penjualan angsuran tersebut ada 3 metode, yaitu : a. Harga pokok kemudian laba kotor (cost recovery method). b. Laba kotor kemudian harga pokok. c. Harga pokok dan laba kotor secara proposional (metode penjualan angsuran). Mengurangi Kemungkinan Terjadinya Pembatalan Panjualan Angsuran Usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti : a. Penjualan angsuran dilakukan secara selektif, dalam arti bahwa penjualan angsuran hanya diberikan calon pembeli yang kemampuan dan kejujurannya dapat dipercaya, misalnya pegawai negeri, profesi tertentu dan sebagainya. b. Penjualan angsuran dilakukan dengan persetujuan atau sepengetahuan atasan pembeli. c. Pembayaran angsurannya dilakukan dengan pemotongan gaji. C. METODE PENELITIAN Dalam penulisan ilmiah ini, yang menjadi objek penelitian penulis adalah CV.Abadi Motor yaitu, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan yang menjual kendaraan sepeda motor berbagai jenis merk Suzuki sekaligus bengkel Suzuki. CV.Abadi Motor ini beralamat di Ciracas, Jakarta Timur. Data atau variabel yang digunakan oleh penulis adalah data penjualan dari CV. Abadi Motor pada bulan Maret tahun 2008. Perusahaan tersebut menjual sebuah kendaraan sepeda motor Satria FU atas nama Bapak Ali yang beralamat di Pekayon, Jakarta Timur. Dengan harga jual sebesar Rp. 18.450.000 uang muka (down payment) sebesar Rp. 3.500.000 dan angsuran perbulan sebesar Rp.1.701.000 dengan jangka waktu selama x Angsuran. Alat Analisis Yang Digunakan 43

Metode Sisa Harga Kontrak Rumusnya adalah sebagai berikut : Bunga = i x a / n x sisa harga kontrak awal Keterangan : i = tingkat bunga a = periode n = jangka waktu Metode Bunga Long End Interest ( Jangka Panjang) Rumus perhitungan bunganya sebagai berikut : Bunga = i x a / n x sisa harga kontrak bulan sebelumnya Keterangan : i = tingkat bunga a = periode n = jangka waktu Metode Bunga Short End Interest (Jangka Pendek) Rumusnya adalah sebagai berikut : Keterangan : Bunga = i x a / n x Angsuran pokok yang jumlahnya tetap pada setiap periode Metode Bunga Annuitas i = tingkat bunga a = periode n = jangka waktu Rumus faktor annuitas adalah sebagai berikut : 1-1 A = ( 1 + i ) n ` i 44

Keterangan : 1 A = annuitas i = tingkat bunga n = jangka waktu 1 = nilai tunai (present value) ( 1 + i ) n Apabila telah diketahui factor Annuitetnya, maka jumlah angsurannya adalah sebagai berikut : Jumlah angsuran = Sedangkan rumus perhitungan bunganya adalah sebagai berikut : Bunga = i x a / n x sisa harga kontrak awal D. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan transaksi penjualan angsuran yang dilakukan oleh CV. Abadi Motor pada bulan Maret 2008 yaitu penjualan motor Satria FU dengan harga jual sebesar Rp. 18.450.000, Uang muka sebesar Rp. 3.500.000 dengan angsuran perbulan sebesar Rp. 1.701.000 selama x angsuran dengan bunga 25,15719064 % pertahun yang di dapat dari perhitungan tingkat bunga perusahaan sebagai berikut. Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran dengan Sisa Harga Kontrak Tingkat bunga = (Angsuran/bln x Jk.Wkt Angsuran + Uang Muka) Harga Tunai Harga Tunai Uang muka = (Rp.1.701.000 x + Rp.3.500.000) Rp. 18.450.000 Rp.18.450.000 - Rp.3.500.000 = Rp. 3.761.000 x 100 % = 25,15719064 % Rp.14.950.000 Dalam metode ini bunga yang dibebankan di hitung dari saldo awal pokok pinjaman setelah dikurangi dengan uang muka, sehingga jumlah yang 45

dibebankan untuk setiap periode sama besarnya dan jumlah angsuran ditambah bunga periode tersebut yang akan menghasilkan jumlah yang sama besar. Perhitungannya : Harga jual : Rp. 18.450.000 Uang muka : Rp. 3.500.000 Dibayar x angsuran : Rp. 14.950.000 Jadi,besarnya setiap kali angsuran = Rp. 14.950.000 = Rp. 1.359.090,91 Bunga untuk setiap periode = Tingkat bunga x periode x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran = 25,15719064 % x 1 x Rp. 14.950.000 = Rp. 341.909,09 Jumlah yang diterima perusahaan setiap periode = Angsuran pokok perbulan + Bunga = Rp. 1.359.090,91 + Rp. 341.909,09 = Rp. 1.701.000 Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Sisa Harga Kontrak. Bulan Bunga (25,15719064%) Angsuran pokok Jumlah Sisa harga kontrak Maret - - - 18.450.000 Maret - 3.500.000 3.500.000 14.950.000 April 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 13.590.909,09 Mei 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 12.231.818,18 Juni 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 10.872.727,27 Juli 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 9.513.636,36 Agustus 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 8.154.545,45 September 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 6.795.454,54 Oktober 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 5.436.363,63 November 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 4.077.272,72 Desember 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 2.718.181,81 Januari 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 1.359.090,90 Februari 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 NIHIL 46

Jumlah 3.760.999,99 18.450.000,01 22.2.000 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, perusahaan akan memperoleh pendapatan bunga penjualan sebesar Rp. 3.760.999,99 Perhitungan Bunga Penjualan dengan Metode Long End Interest Pada metode ini bunga yang dibebankan pada setiap kali angsuran dihitung dari saldo pokok pinjaman awal periode tersebut. Bunga yang dibayar setiap periode makin lama makin kecil sesuai dengan makin kecilnya saldo pinjaman penjualan angsuran tersebut. Perhitungannya : Harga jual : Rp. 18.450.000 Uang muka : Rp. 3.500.000 Dibayar x angsuran : Rp. 14.950.000 Jadi,besarnya setiap kali angsuran = Rp. 14.950.000 = Rp. 1.359.090,91 Bunga untuk setiap periode = Tingkat bunga x periode x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran April 2008 = 25,15719064 % x 1 x Rp. 14.950.000 = Rp. 341.909,09 Mei 2008 = 25,15719064 % x 1 x Rp. 13.590.909,09 = Rp. 310.826,45 Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas. 47

Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Long End Interest Bulan Bunga (25,15719064%) Angsuran pokok Jumlah Sisa harga kontrak Maret - - - 18.450.000 Maret - 3.500.000 3.500.000 14.950.000 April 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 13.590.909,09 Mei 310.826,45 1.359.090,91 1.669.917,36 12.231.818,18 Juni 279.743,80 1.359.090,91 1.638.834,71 10.872.727,27 Juli 248.661,16 1.359.090,91 1.607.752,07 9.513.636,36 Agustus 217.578,51 1.359.090,91 1.576.669,42 8.154.545,455 September 186.495,87 1.359.090,91 1.545.586,78 6.795.454,54 Oktober 155.413,22 1.359.090,91 1.514.504,13 5.436.363,63 November 124.330,58 1.359.090,91 1.483.421,49 4.077.272,72 Desember 93.247,93 1.359.090,91 1.452.338,84 2.718.181,81 Januari 62.165,29 1.359.090,91 1.421.256,20 1.359.090,90 Februari 31.082,64 1.359.090,91 1.390.173,55 NIHIL Jumlah 2.051.454,54 18.450.000,01 20.501.454,55 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Long End Interest, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp. 2.051.454,54 Perhitungan Bunga Penjualan dengan Metode Short End Interest Pada metode ini bunga dihitung dari akumulasi angsuran yang telah jatuh tempo (tidak termasuk uang muka). Dengan demikian bunga yang dibebankan makin lama makin besar, seirama dengan makin membesarnya akumulasi angsuran setiap periode. Perhitungannya : Harga jual : Rp. 18.450.000 Uang muka : Rp. 3.500.000 Dibayar x angsuran : Rp. 14.950.000 Jadi,besarnya setiap kali angsuran = Rp. 14.950.000 = Rp. 1.359.090,91 Bunga untuk setiap periode = Tingkat bunga x periode x Akumulasi pokok piutang Jgk.waktu angsuran 48

April 2008 = 25,15719064 % x 1 x Rp. 1.359.090,91 = Rp. 31.082,64 Mei 2008 = 25,15719064 % x 1 x Rp. 2.718.181,81 = Rp. 62.165,29 Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas. Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Short End Interest Bulan Bunga (25,15719064%) Angsuran pokok Jumlah Sisa harga kontrak Maret - - - 18.450.000 Maret - 3.500.000 3.500.000 14.950.000 April 31.082,64 1.359.090,91 1.390.173,55 13.590.909,09 Mei 62.165,29 1.359.090,91 1.421.256,20 12.231.818,18 Juni 93.247,93 1.359.090,91 1.452.338,84 10.872.727,27 Juli 124.330,58 1.359.090,91 1.483.421,49 9.513.636,36 Agustus 155.413,22 1.359.090,91 1.514.504,13 8.154.545,45 September 186.495,87 1.359.090,91 1.545.586,78 6.795.454,54 Oktober 217.578,51 1.359.090,91 1.576.669,42 5.436.363,63 November 248.661,16 1.359.090,91 1.607.752,07 4.077.272,72 Desember 279.743,80 1.359.090,91 1.638.834,71 2.718.181,81 Januari 310.826,45 1.359.090,91 1.669.917,36 1.359.090,90 Februari 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 NIHIL Jumlah 2.051.454,54 18.450.000,01 20.501.454,55 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Short End Interest, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp. 2.051.454,54 Anuitas Pada metode ini setiap periode sama besarnya, dan setiap tersebut meliputi pokok pinjaman dan bunga. Perhitungannya : 49

Dalam metode ini sebelum melakukan perhitungan, harus dicari terlebih dahulu faktor anuitetnya. Adapun rumus faktor Anuitet tersebut adalah sebagai berikut : 1-1 A = ( 1 + i ) n i 1 1 - = ( 1 + 0,022870173) 0,022870173 = 1-0,779784032 0,022870173 = 9,628959431 Jumlah angsuran = Sisa harga kontrak Faktor annuitas = 14.950.000 = 1.552.608,06 9,628959431 Bunga untuk setiap periode = Tingkat bunga x periode x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran April 2008 = 25,15719064 % x 1 x Rp. 14.950.000 = Rp. 341.909,09 Mei 2008 50

= 25,15719064 % x 1 x Rp. 13.739.301,03 = Rp. 314.220,19 Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas. Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Annuitas Bulan Bunga (25,15719064%) Angsuran pokok Jumlah Sisa harga kontrak Maret - - - 18.450.000 Maret - 3.500.000 3.500.000 14.950.000 April 341.909,09 1.210.698,97 1.552.608,06 13.739.301,03 Mei 314.220,19 1.238.387,87 1.552.608,06 12.500.913,16 Juni 285.898,05 1.266.710,01 1.552.608,06.234.203,05 Juli 256.928,17 1.295.679,89 1.552.608,06 9.938.523,16 Agustus 227.295,75 1.325.312,31 1.552.608,06 8.613.210,85 September 196.985,62 1.355.622,44 1.552.608,06 7.257.588,41 Oktober 165.982,30 1.386.625,76 1.552.608,06 5.870.962,65 November 134.269,93 1.418.338,13 1.552.608,06 4.452.624,52 Desember 101.832,29 1.450.775,77 1.552.608,06 3.001.848,75 Januari 68.652,80 1.483.955,26 1.552.608,06 1.517.893,49 Februari 34.714,49 1.517.893,57 1.552.608,06 NIHIL Jumlah 2.128.688,68 18.449.999,98 20.578.688,66 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Annuitet, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp. 2.128.688,68 Atas dasar perhitungan dalam daftar penjualan tersebut, maka pencatatan jurnal pada perusahaan atas transaksi di atas adalah E. KESIMPULAN Setelah melakukan perhitungan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode Sisa Harga Kontrak, Long End Interest, Short End Interest dan Annuitas maka akan terlihat perbedaan laba yang akan diperoleh perusahaan dengan keempat metode tersebut. Perbandingan tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Perbandingan Perhitungan Bunga Pembayaran Angsuran Keterangan Total Pembelian Sisa Harga Long End Short End Annuitas Kontrak Interest Interest 22.2.000 20.501.454,55 20.501.454,55 20.578.688,66 51

Harga Jual 18.450.000 18.450.000 18.450.000 18.450.000 Pendapatan Bunga 3.760.999,99 2.051.454,54 2.051.454,54 2.128.688,68 Berdasarkan pembahasaan yang telah dilakukan, perhitungan bunga dengan menggunakan metode sisa harga kontrak lebih menguntungkan bagi perusahaan, karena metode ini menghasilkan perhitungan pendapatan bunga yang lebih besar dibandingkan dengan metode metode yang lainnya F. DAFTAR PUSTAKA Beams, Floyd A,Akuntansi Keuangan lanjutan di Indonesia, Buku Dua, Jakarta : Salemba Empat, 2000. Drebin, Allan R, Advance Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan ), Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga, 1996. Jeter, Advanced Accounting, John Wiley, 2001. Pahler, Advanced Accounting : Concept & Practice, 7 th Edition, Harcourt, 2000. Widayat, Utoyo, Akuntansi Keuangan Lanjutan : Ikhtisar Teori dan Soal, Edisi Revisi, Jakarta : FE Universitas Indonesia, 1999. Yunus, Hadori Harnanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 1994. 52