ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI

dokumen-dokumen yang mirip
SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

PEMERIKSAAN ASTRUP/ANALISA GAS DARAH * * * * * * * * * * EFY AFIFAH, M.Kes DKKD FIK UI

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

SIRKUMSISI TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II` TINJAUAN PUSTAKA

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

GAMBAR 6-5 Arteri Tonometri

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

PENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H

Catatan perkembangan. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Tindakan keperawatan

Kebutuhan cairan dan elektrolit

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

BAB III METODE PENELITIAN

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK ASEPTIK. Sebelum melakukan preparasi sediaan steril hal-hal yang harus dilakukan adalah Cuci tangan Memakai APD Mengoperasikan LAF Mengusap LAF

Tabel 2.3 Pungsi Vena dengan Menggunakan Jarum Berlapis Kateter Plastik

PEMASANGAN AKDR. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH, SEKRET VAGINAL (PAP SMEAR), SPUTUM, URIN, DAN FAECES

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

165

BAB 4 METODE PENELITIAN. Kelompok penelitian dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut:

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

Pengertian Persiapan:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

PEMERIKSAAN LEOPOLD. Desiyani Nani

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah dan Peranannya Dalam Penilaian Pasien- Pasien Kritis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SOP Tanda Tanda Vital

Easy Way to Interpret

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BUKU AJAR KEPERAWATAN PEMASANGAN DESFERAL

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan dan pemeriksaan sampel dilakukan di RS PKU. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2007.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

Skala Jawaban I. KUISIONER A : DATA DEMOGRAFI

Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

PENUNTUN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIK SISTEM UROGENITAL

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

PENUNTUN PEMBELAJARAN

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi. tubuh. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

RANGKUMAN. Varikokel adalah pelebaran abnormal vena-vena di dalam testis maupun

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

BLOOD GAS ANALYZER. Disusun oleh: 1.Fachri Adriansyah 2.Fadhlul Hadi 3.Fahmy Sulthonuddin 4.Fajar Indar POLTEKKES JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK

Aspirasi Vakum Manual (AVM)

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP) (Rana Suryana SKep. Medical Dept. PT Widatra Bhakti)

Panduan Identifikasi Pasien

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

KOMPLIKASI PHLEBOTOMY

Transkripsi:

ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI Setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa dapat : - Menjelaskan tujuan pengambilan darah arteri LEARNING OUTCOME - Melakukan pengambilan darah arteri secara cermat dan akurat A. Analisa Gas Darah Arteri Analisa gas darah arteri dilakukan ketika dibutuhkan informasi tentang status asam-basa klien. Kontraindikasi : keadaan fibrinolisis sistemik, seperti pada terapi trombolitik merupakan keadaan kontraindikasi relatif. Tujuan dilakukan analisa gas darah adalah untuk mengetahui: ph darah Tekanan parsial Karbon Dioksida (PCO 2 ) Bikarbonat (HCO 3 - ) Base excess/deficit Tekanan Oksigen (PO 2 ) Kandungan Oksigen (O 2 ) Saturasi Oksigen (SO 2 ) Faktor-faktor yang berkontribusi pada nilai-nilai analisa gas darah yang abnormal Obat-obatan dapat meningkatkan ph darah: sodium bikarbonat Kegagalan untuk mengeluarkan semua udara dari spuit akan menyebabkan nilai PaCO 2 yang rendah dan nilai PaO 2 meningkat Obat-obatan yang dapat meningkatkan PaCO 2 : aldosterone, ethacrynic acid, hydrocortisone, metolazone, prednisone, sodium bicarbonate, thiazides. Obat-obatan yang dapat menurunkan PaCO 2 : acetazolamide, dimercaprol, methicillin sodium, nitrofurantoin, tetracycline, triamterene. Obat-obatan yang dapat meningkatkan HCO 3 - : alkaline salts, diuretics Obat-obatan yang dapat menurunkan HCO 3 - : acid salts. Saturasi oksigen dipengaruhi oteh tekanan parsial oksigen dalam darah, suhu tubuh, ph darah, dan struktur hemoglobin. B. Analisa Darah Vena Tujuan dilakukan analisa darah vena antara lain untuk menganalisa kandungan komponen darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, angka Modul SkillabA-JILID I 1

leukosit, dan angka trombosit. Darah vena juga dapat digunakan untuk analisa gas darah jika darah arteri tidak dapat diperoleh, namun hanya berguna untuk mengevaluasi ph, PaCO 2 dan base excess. ALAT DAN BAHAN Alat yang diperlukan untuk pengambilan darah arteri adalah : - Antiseptik (kapas alkohol) - Kassasteril - Spuit yang steril ukuran 3 cc - Heparin - Kontainer atau es - Label spesimen - Sarung tangan - Pengalas - Bengkok - Plester dan gunting PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH ARTERI Persiapan : Cek catatan medik. Meliputi: - Alasan pengambilan spesimen darah. Rasional mengidentifikasi tipe darah yang dibutuhkan dan bagaimana mengumpulkannya. - Riwayat faktor risiko perdarahan: terapi antikoagulan, gangguan perdarahan, jumlah trombosit yang rendah. Rasional mengingatkan untuk menyiapkan peralatan tambahan untuk penekanan pada daerah penusukan setelah dilakukannya tindakan. - Faktor kontra indikasi dilakukan penusukan pada arteri atau vena : infus intra vena atau keadaan setelah radikal mastektomi. Rasional mengidentifikasi daerah yang ddak dapat digunakan sebagai tempat dilakukannya prosedur tindakan. Siapkan formulir laboratorium. Cuci tangan. Siapkan alat dan bahan. Untuk pengambilan darah arteri : siapkan spuit aspirasi 0,5 ml heparin dengan perbandingan 1: 1000 unit/ml dari vial; Kemudian lakukan usaha agar heparin menyentuh semua dinding bagian dalam spuit. Rasional mencegah pembekuan darah. Ini perlu untuk keakuratan analisa darah. Modul SkillabA-JILID I 2

Pelaksanaan Beri salam, panggil pasien dengan namanya. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan kepada klien. Rasional memberikan informasi pada klien. Penjelasan pada pasien tantang tujuan dari test ini dan pemberitahuan bahwa tindakan ini dapat merimbukan rasa sakit nyeri. (catatan : beberapa institusi mengijinkan diberikan anastesi di area penusukan dengan 1% lidocaine (Xilocaine) akan mempersiapkan diri pasien, atau pada bayi dioleskan anestesi semprot/salep. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya. Menanyakan keluhan utarna klien. Memulai tindakan dengan cara yang baik. Jaga privacy klien. Dekatkan peralatan pada klien. Atur posisi klien agar nyaman. Identifikasi tempat penusukan. Posisikan klien dengan lengan ekstensi dan telapak tangan menghadap ke atas. Letakkan pengalas. Pakai sarung tangan. Palpasi arteri radial dan brakial dengan jari tangan. Tentukan daerah pulsasi maksimal. Rasional mengidentifikasi dimana letak arteri yang paling dekat dengan permukaan kulit. Lakukan test Allen. Rasional untuk mengkaji keadekuatan sirkulasi kolateral pada arteri ulnaris. Sirkulasi kolateral ini penting bila arteri radialis terobstruksi oteh trombus setelah dilakukan tindakan penusukan. Untuk melakukan test Allen, lakukan penekanan pada kedua denyutan radialis dan ulnaris dari salah satu pergelangan tangan pasien sampai denyutannya hilang. Tangan menjadi pucat karena kurangnya sirkulasi ke tangan. Lepaskan tekanan pada arteri ulnaris. Jika tangan kembali normal dengan cepat (tangan akan kemerahan dalam 10 detik), hasil test dinyatakan negatif dan penusukan arteri dapat dilakukan pada pergelangan tangan tersebut. Jika setelah dilakukan pelepasan tekanan pada arteri ulnaris tangan tetap pucat, artinya sirkulasi ulnaris tidak adekuat. Hasil test dinyatakan positif dan pergelangan tangan yang lain harus di-test. Bila hasil test pada kedua pergelangan tangan adalah positif, arteri femoralis harus dieksplorasi. Modul SkillabA-JILID I 3

Stabilisasikan arteri radial dengan melakukan hiperekstensi pergelangan tangan; stabilisasi arteri brakialis dengan melakukan hiperekstensi siku. Rasional mencegah agar arteri tidak "menghilang" ketika jarum ditusukkan. Disinfeksi daerah penusukan di sekitar pulsasi maksimal dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler dari dalam ke luar atau dengan usapan satu arah. Rasional mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam arteri dan sistem vaskular Pegang kapas akohol dengan jari tangan dan palpasi pulsasi lagi. Pertahankan jari tangan di daerah proksimal dan daerah penusukan. Rasional memastkan keakuratan insersi jarum, mencegah masuknya mikrooganisme dalam darah. Masukkan jarum, dengan sudut 60-90 derajat (sesuai dengan lokasi), langsung ke dalam arteri. Rasional sudut ini mengoptimalkan curah darah ke dalam jarum. Perhatikan masuknya darah ke dalam spuit yang terlihat seperti "denyutan". Hentikan menusukkan jarum lebih jauh bila terlihat "denyutan" ini. Rasional mengindikasikan keakuratan penempatan jarum dalam arteri, pergerakan lebih jauh dapat menempatkan ujung jarum pada dinding arteri atau ke luar dari arteri. Sampel darah arteri yang baik sebaiknya menggunakan tekanan hisap minimal, dan secara normal, darah naik ke dalam spuit dengan sendirinya. Pertahankan posisi dan tunggu sampai terkumpul 2-4 ml (atau sesuai kebutuhan) darah ke dalam spuit. Letakkan kapas akohol di atas daerah penusukan dan tarik jarum; lakukan penekanan sesegera mungkin dengan menggunakan kapas alkohol tersebut. Rasional membatasi jumlah perdarahan dari daerah penusukan. Pelihara kontinuitas penekanan selama 5' (atau selama 10' bila klien menerima antikoagulan). Rasional memastikan waktu yang cukup untuk pembentukan formasi pembekuan; penekanan in lebih lama Modul SkillabA-JILID I 4

dibandingkan ketika dilakukan pengambilan darah vena karena faktor curah darah dalam arteri. Keluarkan udara dari spuit. Ujung jarum ditusukkan ke dalam gabus. Pasang label identitas (nama pasien, tanggal, jam, suhu tubuh saat pengambilan, ruangan) di spuit. Pastikan sampel dianalisis dalam waktu 5-10 menit, atau ditransport dalam freezer. Bersihkan daerah penusukan dengan kapas alkohol. Monitor tempat penusukan terhadap adanya perdarahan dengan melakukan inspeksi; Dan palpasi. Rasional mengidentifikasi hematoma atau perdarahan. Lakukan balutan tekan (pressure dressing) jika perdarahan berlanjut. Bereskan peralatan. Lepaskan sarung tangan. Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif) Beri reinforcement positif pada klien. Mengakhiri pertemuan dengan baik. Cuci tangan. Dokumentasi. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan, Yang perlu didokumentasikan meliputi: Waktu dilakukannya prosedur. Jenis pemeriksaan yang dilakukan Keadaan kulit (kemerahan, perdarahan benebihan) Persiapan hasil pengambilan darah untuk analisa laboratorium: 1. Keluarkan udara dan spuit; lepaskan jarum dan buang. Rasional mencegah accidental sticks dengan jarum yang terkontaminasi. 2. Pasang label identifikasi ke spuit. Rasional memastikan dokumentasi yang akurat 3. (Lepas sarung tangan) dan cuci tangan. Rasional menghindari segala kemungkinan terpapar darah dengan melepas sarung tangan hanya setelah tangan tidak lag! menyentuh spuit 4. Dokumentasikan informasi yang dibutuhkan pada formulir untuk pemeriksaan laboratorium yang telah ditentukan. Rasional memastikan keakuratan. Analisa gas darah membutuhkan informasi tentang konsumsi oksigen klien. 5. Kirimkan spesimen ke laboratorium secepatnya. Rasional mencegah metabolisme sel darah yang dapat mempengaruhi hasil test Masalah Yang Mungkin Timbul Selama Prosedur Selama pengambilan darah vena, tidak ada darah yang ke luar. Solusi: jarum tidak ada di dalam vena. Tank jarum periahan-lahan. Jika tidak ada Modul SkillabA-JILID I 5

darah yang ke luar, gerakkan ujung jarum sesuai dengan arah vena. Jika tetap tidak berhasil, tank jarum. Lakukan penekanan 1-2'. Coba lagi pada vena yang lain. Terbentuk hematoma pada tempat penusukan. Solusi: tarik jarum. Lakukan penekanan sampai darah berhenti. Tempat penusukan untuk pengambilan darah vena/arteri terus berdarah. Solusi: lakukan penekanan 1-2 ' untuk pengambilan darah vena dan 5-10 ' untuk pengambilan darah arteri. Cek tempat penusukan dan jika perdarahan terus berianjut, tekan lebih lama. Hematoma pada tempat penusukan arteri. Solusi: lakukan penekanan dan laporkan. DAFTAR PUSTAKA 1. Turner, R and Blackwood, R.,. 2000. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK. 2. Gupte, S. 2003 Neonatal Emergency, Recent Advances in Pediatrics, volume 12, Jaypee Brothers, New Delhi. Modul SkillabA-JILID I 6

PENILAIAN KETRAMPILAN PENGAMBILAN DARAH ARTERI Nama : NIM : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 1 Cek catatan medik 2 Siapkan formulir laboratorium 3 Cuci tangan 4 Siapkan alat dan bahan 5 Beri salam, panggil pasien dengan namanya 6 Jelaskan tujuan dan prosedur 7 Beri kesempatan pasien bertanya Dekatkan peralatan 8 Atur posisi pasien agar nyaman 9 Pakai sarung tangan. 10 Palpasi arteri radial atau brachial dengan jari tangan. Tentukan daerah pulsasi maksimal. 11 Lakukan test Allen.* 12 Stabilisasikan arteri radial dengan melakukan hiperekstensi pergelangan tangan; stabilisasi arteri brakialis dengan melakukan hiperekstensi siku. 13 Disinfeksi daerah penusukan di sekitar pulsasi maksimal dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler dari dalam ke luar atau dengan usapan satu arah. 14 Pegang kapas alkohol dengan jari tangan dan palpasi pulsasi lagi. Pertahankan jari tangan di daerah proksimal dari daerah penusukan. 15 Masukkan jarum, dengan sudut 45 derajat - 90 derajat (sesuai dengan lokasi), langsung ke dalam arteri. 16 Perhatikan masuknya darah ke dalam spuit yang teriihat seperti "denyutan". Hentikan menusukkan jarum lebih jauh bila teriihat "denyutan" ini. 17 Pertahankan posisi dan tunggu sampai terkumpul 2 sampai 3 ml (atau sesuai kebutuhan) darah ke dalam spuit. 18 Letakkan kapas alkohol di atas daerah penusukan dan tank jarum; lakukan penekanan sesegera mungkin dengan menggunakan kapas alkohol tersebut 19 Keluarkan udara dari spuit; lepaskan jarum dan buang. 20 Ujung jarum ditusukkan ke dalam gabus. 21 Pasang label identitas (nama pasien, tanggal, jam, suhu tubuh saat pengambilan, ruangan) di spuit 22 Pelihara kontinuitas penekanan selama 5 menit (atau selama 10 menit bila klien menerima antikoagulan). 23 Bersihkan daerah penusukan dengan kapas alkohol. 24 Monitor tempat penusukan terhadap adanya perdarahan Modul SkillabA-JILID I 7

dengan melakukan inspeksi dan palpasi. 25 Lakukan balutan tekan (pressure dressing) jika perdarahan berlanjut 26 Bereskan peralatan 27 Lepas sarung tangan 28 Evaluasi 29 Cuci tangan 30 Dokumentasi TOTAL SKOR keterangan: 0 = tidak dilakukan/disebut sama sekali 1 =dilakukan tapi kurang sempurna 2 =disebut/ dilakukan dengan sempurna * =Critical point ( item yang harus dilakukan) Batas lulus 75%, dengan tidak ada critical point yang bernilai = 0 Purwokerto,. 2005 Nilai = Total skor (.) x 100 % 60 Penguji, = Modul SkillabA-JILID I 8