KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

DANA ALOKASI KHUSUS DALAM PERIMBANGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

PENGALOKASIAN DANA TP DAN DAK

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

PERANAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM ALOKASI ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH GUNA MENDUKUNG INPRES NOMOR 12 TAHUN 2011

Perbaikan Juknis DAK Tahun 2013 Dan Rencana Kebijakan DAK Bidang Dikmen Tahun 2014

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahu

Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan KATA PENGANTAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Daerah Tahun 2014 SILPA yang berasal dari Transfer Bersifat Earmarked (Dana Alokasi Khusus)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA)

Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN ISBN:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DANA BAGI HASIL. Novotel, Bogor, 06 September 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SERIAL MODUL PELATIHAN SISTEM PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

BADAN KEUANGAN DAERAH PROVINSIS SUMATERA BARAT PELAPORAN DAN REALISASI DARI DANA TRANSFER TA 2016

Catatan : Kebijakan Transfer ke Daerah Dalam rangka RAPBNP Tahun 2011 Kebijakan belanja daerah atau transfer ke daerah dalam APBN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TABEL MEKANISME ALUR DATA DJPK

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

PELAPORAN DATA REALISASI PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN YANG BERSUMBER DARI DANA TRANSFER

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perlu mengatur kembali mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban transfer ke daerah dan dana desa; d. bah

DANA BAGI HASIL YANG BERSUMBER DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2008 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

UNDANG-UNDANG TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH.

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

Laporan Lengkap Konsultan Global Pusat Jakarta 2014

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Desentralisasi di Indonesia ditandai dengan adanya Undangundang

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN ARAH KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (SIKD)

2011, No.70 2 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5167); 3. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 4. Peraturan Menteri Ke

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA PENYESUAIAN

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

KABUPATEN JEMBRANA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2013

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH DAN TRANSFER KE DAERAH

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU

Workshop Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Mengenai Tata Cara Penghitungan Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa TA 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ ATAU DAU DALAM BENTUK NON TUNAI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548 /KMK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

Buku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DBH SUBDIT DBH DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006

Jenis Penerimaan & Pengeluaran Negara. Pertemuan 4 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

Peranan Sektor Migas sebagai Sumber Pendapatan APBN dan APBD. Disampaikan pada Diskusi Publik IESR Jakarta, 23 September 2015

BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017; c. bahwa untuk mengamankan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Neg

KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN TA 2016 DAN PENGALOKASIAN DAK TA 2017

URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA HASIL PEMERIKSAAN ATAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

PECAPP. Revenue & Expenditure. Pengenalan tentang Keuangan Daerah. Syukriy Abdullah

Revenue & Expenditure

ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA NEGARA DIANA MA RIFAH

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014 Disampaikan pada: Rapat Konsolidasi DAK Bidang Dikmen TA 2014 Nusa Dua, 28 November 2013

AGENDA PAPARAN 1. Postur Dana Transfer ke Daerah TA 2014 2. Dasar Hukum, Pengertian dan Tujuan DAK 3. Arah Kebijakan dan Alokasi DAK TA 2014 4. Penganggaran, Penggunaan dan Dana Pendamping 5. DAK Tambahan 6. Percepatan Informasi Alokasi DAK kepada Daerah 7. Mekanisme Penyaluran DAK

TRANSFER KE DAERAH APBN TA 2014 3 Dana Bagi Hasil (DBH) 113,71 Dana Alokasi Umum (DAU) 341,22 DBH Pajak 51,79 Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus (DAK) 33,00 DBH PBB 23,86 487,93 Dana Otsus PAPUA 4,78 DBH PPh 25,71 TRANSFER KE DAERAH 592,55 T Dana Otsus & Penyesuaian 104,62 16,15 Dana Otsus Dana Penyesuaian Dana Otsus PAPUA BRT Dana Otsus ACEH Dana Infras Otsus Papua Dana Infras Otsus PaBarat Tamb Penghasilan Guru Tunjangan Profesi Guru Bantuan Op Sek (BOS) Dana Insentif Daerah (DID) 2,05 6,82 2,00 0,50 Dana Keistimewaan DIY 0,52 1,85 60,54 24,07 1,38 DBH CHT DBH SDA Kehutanan Pertum Perikanan Migas Panas Bumi 2,21 61,92 2,57 19,84 0.20 38,85 0,47 87,95 Dana P2D2 0,09

DASAR HUKUM DAK 4 UU No 17/2003 UU No 33/2004 Permendagri Dasar Hukum PP No 55/2005 Permenkeu PermenTeknis UU Keuangan Negara, UU PKPD, PP Dana Perimbangan, PMK Pedoman Umum dan Alokasi DAK, Permendagri ttg Penyusunan APBD, Juknis DAK

5 PENGERTIAN DAN TUJUAN DAK (1) Dana yang bersumber dari Pendapatan APBN Untuk membantu Dialokasikan kepada daerah tertentu Mendanai kegiatan khusus Yang merupakan urusan daerah Tujuan DAK Sesuai prioritas nasional Membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional.

6 PENGERTIAN DAN TUJUAN DAK (2) Daerah Tertentu adalah daerah yang memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Membantu dalam arti bukan penyediaan dana yang utama dan/atau bukan menggantikan yang semua sudah ada. Demikian juga hanya diberikan kepada daerah/bidang yang menurut kebijakannnya harus dibantu Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang. Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/ Kementerian/lembaga. Program yang menjadi prioritas nasional dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan. RKP disetujui DPR,selanjutnya dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.

ARAH KEBIJAKAN DAK 2014 (1) 7 1. Membantu daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat untuk mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). 2. Membantu daerah dalam membiayai kegiatan tertentu dalam rangka pencapaian sasaran prioritas nasional. 3. Menyempurnakan penyusunan kebijakan DAK yang berbasis hasil (output) sesuai dengan RPJMN. 4. Meningkatkan koordinasi penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) agar lebih tepat sasaran dan tepat waktu. 5. Meningkatkan sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan DAK baik di pusat maupun di daerah.

ARAH KEBIJAKAN DAK 2014 (2) 8 6. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DAK melalui koordinasi perencanaan dan pengelolaan DAK di berbagai tingkatan pemerintahan (mulai dari Musrenbangda); 7. Mendukung upaya percepatan pelaksanaan kegiatan di daerah dalam rangka mewujudkan output dan outcome yang diharapkan; 8. Menggunakan kinerja pelaporan pelaksanaan DAK dari daerah sebagai salah satu pertimbangan dalam pengalokasian DAK; 9. Meningkatkan koordinasi dan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK. No Bidang DAK 1 Pendidikan 2 Kesehatan 3 Infrastruktur Jalan 4 Infrastruktur Irigasi 5 Infrastruktur Air Minum 6 Infrastruktur Sanitasi 7 Prasarana Pemerintahan 8 Kelautan dan Perikanan 9 Pertanian 10 Lingkungan Hidup 11 Keluarga Berencana 12 Kehutanan 13 SarPras Perdagangan 14 SarPras Daerah Tertinggal 15 Energi Perdesaan 16 Perumahan & Pemukiman 17 Keselamatan Transportasi Darat 18 Sarpras Kawasan Perbatasan 19 Transportasi Perdesaan

PENGALOKAISAN DAK 9 Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu: Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK; Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah. Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

FORMULA PERHITUNGAN DAK 1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu: 10 Kriteria Umum (KU) Kriteria Khusus (KK) Kriteria Teknis (KT) KU = (PAD + DAU + DBH - DBH DR) - Belanja Gaji PNSD Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK Berupa : a. Memperhatikan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan Karakteristik daerah, yang meliputi: (1) Daerah Tertinggal; (2) Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata b. Seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait yang memuat indikator-indikator yang mencerminkan kebutuhan teknis 2. Menghitung DAK per daerah menggunakan indeks dari KU, KK dan KT

DATA PENGALOKASIAN DAK 11 PAD T- 2 Daerah & KemKeu Kriteria Umum DAU DBH T- 2 T-2 KemKeu KemKeu Belanja Gaji PNSD T-2 Daerah & KemKeu Daerah Tertinggal T-1 Kem PDT Kriteria Khusus Daerah Perbatasan Daerah Rawan Bencana Daerah Ketahanan Pangan Daerah Potensi Pariwisata T-1 T-1 T-1 T-1 BNPP BNPB Kem Pertanian Kem Parekraf Kriteria Teknis Daerah Pesisir T-1 Kem Kelautan & Per Kondisi Infrastruktur Per Bidang Per daerah T-1 K/L terkait

Kemampuan Keuangan Daerah (IFN < 1)

13 PEMBOBOTAN PENGALOKASIAN DAK TA 2014 1. Dalam Penetapan Daerah Penerima DAK, digunakan bobot ; a) Untuk menghitung IFW = IFN : 50% dan IKW : 50% b) Untuk menghitung IFWT = IFW : 50% dan IT : 50% 2. Dalam Penetapan Besaran Alokasi DAK, digunakan bobot ; a) Untuk menghitung IFW = IFN : 50% dan IKW : 50% b) Untuk menghitung IFWT = IFW : 20% dan IT : 80%

14 ALOKASI DAK TA 2014 1. DAK Rp30,200 2. DAK tambahan Rp 2,800 *) Total Rp33,000T Keterangan: *) Melanjutkan affirmative policy untuk Daerah Tertinggal

No PAGU ALOKASI DAK TA 2014 Bidang DAK 15 dlm miliar rupiah Pembagian Pagu DAK 2014 DAK DAK Tambahan Total 1 Pendidikan 10.041,30-10.041,30 2 Kesehatan 3.129,90-3.129,90 3 Infrastruktur Jalan 4.414,63 1.691,13 6.105,76 4 Infrastruktur Irigasi 1.654,98 633,98 2.288,96 5 Infrastruktur Air Minum 640,11 245,21 885,32 6 Infrastruktur Sanitasi 599,58 229,68 829,26 7 Prasarana Pemerintahan Daerah 499,74-499,74 8 Kelautan dan Perikanan 1.851,91-1.851,91 9 Pertanian 2.579,56-2.579,56 10 Lingkungan Hidup 548,10-548,10 11 Keluarga Berencana 462,91-462,91 12 Kehutanan 558,46-558,46 13 Sarana Perdagangan 730,99-730,99 14 Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal 754,74-754,74 15 Energi Perdesaan 467,94-467,94 16 Perumahan dan Permukiman 234,80-234,80 17 Keselamatan Transportasi Darat 235,94-235,94 18 Transportasi Perdesaan 301,34-301,34 19 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan 493,07-493,07 Total 30.200,00 2.800,00 33.000,00

16 PERKEMBANGAN ALOKASI DAK PENDIDIKAN TA 2012-2014 Bidang DAK 2012 2013 2014 Pendidikan 10.041,3000 11.090,7740 10.041,3000 SD 8.033,0400 3.563,9290 4.016,5200 SMP 2.008,2600 2.510,3250 2.510,3250 SMA 1.606,6080 1.506,1950 SMK 2.409,9120 2.008,2600 Aff 1.000,0000

17 PENGANGGARAN DAN PENGGUNAAN DAK Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan segera setelah UU APBN diterbitkan. Berdasarkan penetapan alokasi DAK, menteri teknis menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK, paling lambat 2 (dua) minggu setelah PMK ditetapkan. Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD. Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK. DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas

18 DANA PENDAMPING Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya. Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik. Daerah dengan kemampuan keuangan tertentu tidak diwajibkan menganggarkan Dana Pendamping. Yang dimaksud daerah dengan kemampuan keuangan tertentu adalah daerah yang selisih antara penerimaan umum APBD dan Belanja Pegawainya sama dengan 0 (nol) atau negatif.

19 1) DAK tambahan : Infrastruktur Jalan sebesar Rp 1.691,13 miliar; Infrastruktur Irigasi sebesar Rp 633,98 miliar; Infrastruktur Air Minum sebesar 245,21 miliar; Infrastruktur Sanitasi sebesar 229,68 miliar. 2) Alokasi DAK tambahan: DAK TAMBAHAN Diberikan kepada daerah yang termasuk dalam kategori daerah tertinggal. Besaran alokasi DAK tambahan ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. 3) Dana Pendamping DAK tambahan, ditentukan berdasarkan kemampuan keuangan daerah tertinggal yang meliputi: Rendah Sekali, menyediakan dana pendamping minimal 0%. Rendah, menyediakan dana pendamping minimal 1%; Sedang, menyediakan dana pendamping minimal 2%; Tinggi, menyediakan dana pendamping minimal 3%;

20 PERCEPATAN INFORMASI ALOKASI DAK Sesuai Kesepakatan Pemerintah dan DPR RI, Alokasi DAK TA. 2014, telah di upload di website www.djpk.depkeu.go.id tanggal 25 Oktober 2013. Dirjen PK menyampaikan surat kepada K/L terkait, perihal penyampaian alokasi DAK TA. 2014 perbidang hasil kesepakatan antara Pemerintah dan DPR RI. Dirjen PK menyampaikan surat nomor S-642/PK/2013 tanggal 25 Oktober 2013 kepada Kepala Daerah perihal Penyampaian Informasi Alokasi DAK TA. 2014. Sosialisasi Kebijakan DAK TA. 2014 oleh Kemenkeu, dilaksanakan dengan mengundang Kepala DPPKAD

MEKANISME PENYALURAN DAK 21 Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB TA Berjalan, 2. Laporan Penyerapan Penggunaan DAK TA sebelumnya, 3. Laporan Realisasi Penyerapan DAK Tahap III TA sebelumnya, 4. Rekap SP2D, 5. Surat Pernyataan Dana Pendamping, diterima DJPK Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah Penyaluran dilaksanakan secara bertahap : Tahap 1 : 30% dari pagu alokasi DAK (Seluruh Bidang DAK) Tahap 2 : 45% setelah sisa dana Tahap 1 < 10% Tahap 3 : 25% setelah sisa di Kas Daerah < 10% Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Realisasi Penyerapan DAK (kolektif seluruh bidang) diterima DJPK Transfer Tahap 2, Tahap 3 setelah Laporan Realisasi Penyerapan DAK tahap sebelumnya, diterima DJPK Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus di akhir tahun

PENYALURAN DAK TA 2013 22 DAK (Reguler)TA 2013 Pagu sebesar Rp29.697.143.000.000,- telah disalurkan ke RKUD sebesar: Rp.20.315.936.391.000,- (68,41 %) Thp I 518 daerah, Thp II 424 daerah dan Thp III 21 daerah DAK Tambahan TA 2013 Pagu sebesar Rp2.000.000.000.000,- telah disalurkan ke RKUD sebesar: Rp.1.262.612.420.000,- (63,13 %) Thp I 183 daerah, Thp II 123 daerah dan Thp III 14 daerah Kondisi data s.d. tgl 26 November 2013

PENYERAPAN DAK PENDIDIKAN 2010-2013 23 TAHUN TOTAL PAGU DAK PENDIDIKAN PENYERAPAN % 2010 9.334.880.000.000 4.090.159.514.427 44% 2011 10.041.300.000.000 3.442.615.402.179 34,3% 2012 10.041.300.000.000 7.709.777.927.243 76,8% 2013*) 11.090.774.000.000 851.433.532.829 8% *) Kondisi sd. 15 November 2013

24 Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 Telp./Fax. 021 3509445 www.djpk.depkeu.go.id