PENGINDEKSAN TUNTAS BERBASIS KURIKULUM. Mochammad Asrukin

dokumen-dokumen yang mirip
48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

09. Mata Pelajaran Matematika

09. Mata Pelajaran Matematika

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA WAJIB SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai

KISI-KISI UN MATEMATIKA SMK 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin

MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA. 1.1 Pangkat Bulat. A. Pangkat Bulat Positif

MODEL PENDAMPINGAN GURU DALAM MENGHADAPI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA DI SEKOLAH INKLUSIF

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Format 1. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) Tahun Pelajaran 2012/2013 Tim Matematika SMA Negeri 6 Malang

Tim Penulis BUKU SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

JIME, Vol. 4. No. 1 ISSN April 2018 Penguasaan Materi Matematika SMU Mahasiswa Semester 1 Program Studi Pendidikan Matematika

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Materi Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD:

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH; PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI INVENTARISASI. Rahmania Utari, S.Pd. *)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KISI-KISI PENULISAN TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) CV.

KISI-KISI UN MATEMATIKA SMK 2015/2016

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

Kata Pengantar. Terima kasih atas kesediaan Bapak atau Ibu guru yang menggunakan buku Matematika Aplikasi SMA Kelas X XII. Hormat kami, Tim Penyusun

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

F/751/WKS1/ SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan interaksi yang silih asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan. hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa.

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas yaitu

Matematika. Sri Retnaningsih Dewi Retno Sari S Sumadi. Untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Matematika XII Bahasa Untuk SMA & MA

PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD)

BAB I PENDAHULUAN. dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. segenap bangsa Indonesia, karena pendidikan merupakan sarana penunjang dalam. pengetahuan adalah hak bagi setiap orang beriman.

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA (SMA)

TEKNIK EVALUASI BIDANG STUDI ILMU PERPUSTAKAAN. Oleh: Gatot Subrata, S.Kom

SILABUS. 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII ( 3 ) SEMESTER I

13. Menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika atau bidang lain yang penyelesaiannya menggunakan konsep aritmetika sosial dan perbandingan.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

KISI-KISI SOAL OLIMPIADE MATEMATIA VEKTOR NASIONAL (OMVN) 2015 HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan kurikulum, latihan kerja guru, penyediaan sarana, pengadaan alat

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22

4. Melakukan penjumlahan. dan pengurangan bilangan sampai 20. dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah

PANDUAN MATERI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN

MATEMATIKA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI. To ali. Kelompok Penjualan dan Akuntansi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA (SMP)

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang

KISI KISI UKA MATEMATIKA. SI/SK Kompetensi Guru Mapel KD Indikator

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P I SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR. Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

ANALISIS PERBANDINGAN SKL UN MATEMATIKA SMA TAHUN 2007 s/d 2012 By Pak Anang ( )

Nur Hardiani Institut Agama Islam Negeri Mataram

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menghasilkan perubahan-perubahan perilaku (behavior), baik itu

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Overseas Publication Ltd, 1959), hlm 4. 1 Frederick Y. Mc. Donald, Educational psychology, (Tokyo:

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB III ANALISIS BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMA/MA KELAS X KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

MODUL 5 PROGRAM LINEAR

BAB I PENDAHULUAN. dan melaksanakan proses belajar mengajar didalam kelas, melainkan juga

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

KI dan KD Matematika SMP/MTs

Hasil Ujian Nasional 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang dicita-citakan. Untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA Kelas : VIII ( Delapan ) Tahun Pelajaran : 2013 / 2014

PREDIKSI UN 2015 MATEMATIKA IPA Soal D:

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu cara yang. ditempuh agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Transkripsi:

PENGINDEKSAN TUNTAS BERBASIS KURIKULUM Mochammad Asrukin Pustakawan Universitas Negeri Malang. Alamat instansi Jl. Surabaya No. 6 Malang. Telp. 0341-571035 Abstrak: Kurikulum merupakan perangkat pendidikan yang dinamis, oleh karena itu kurikulum harus peka dan sekaligus mampu merespon beragam perubahan dan tuntutan masyarakat yang menginginkan adanya perubahan peningkatan kualitas pendidikan. Tuntutan perubahan strategi kegiatan belajar mengajar ini hendaknya dapat ditangkap oleh perpustakaan sekolah. Seiring dengan tingginya tuntutan belajar terhadap siswa, tuntutan untuk aktif mencari informasi dan melakukan eksplorasi terhadap siswa, menuntut perpustakaan sekolah harus dapat menjadi sumber belajar yang memadai dan memungkinkan siswa untuk memenuhi tuntutannya tersebut. Perpustakaan sekolah yang menggunakan sistem pengindeksan tuntas dalam kegiatan pengkatalogannya dapat membantu siswa maupun guru untuk menemukan pokok-pokok bahasan yang diajarkan dalam berbagai buku pelajaran yang berbeda pengarang maupun penerbitnya. Kata kunci: Perpustakaan sekolah; pengindeksan tuntas; kurikulum. Ada sebuah pertanyaan yang senantiasa muncul setiap awal tahun ajaran baru: Haruskah buku pegangan siswa diganti jika kurikulum berubah?. Sebuah wawancara kecil dengan seorang guru matematika SMPN 1 menunjukkan bahwa buku pegangan siswa harus selalu disesuaikan dengan perubahan kurikulum, dalam arti bahwa setiap ganti kurikulum maka buku pegangan siswa harus diganti pula. Namun dalam wawancara lainnya, yaitu dengan seorang guru matematika MA yang murid-muridnya sudah tersebar dan kuliah di berbagai perguruan tinggi terkenal seperti Al-Azhar (Kairo-Mesir), Universitas Indonesia, ITB, UGM, ITS, Unibraw, dan sebagainya menunjukkan bahwa meskipun kurikulum berubah namun buku pegangan siswa tidak harus berubah. Guru tersebut tidak mewajibkan murid-muridnya membawa sebuah buku pelajaran matematika baru yang sesuai dengan perubahan kurikulum. Namun guru tersebut mewajibkan muridmuridnya untuk membawa buku matematika karangan siapapun dan terbitan apapun yang 12 Page 1

memuat pokok-pokok bahasan yang akan diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum merupakan perangkat pendidikan yang dinamis, oleh karena itu kurikulum harus peka dan sekaligus mampu merespon beragam perubahan dan tuntutan masyarakat yang menginginkan adanya perubahan terutama peningkatan kualitas pendidikan. Kurikulum sebagai aktualisasi suatu sistem pendidikan diinterpretasikan dalam arti semua mata pelajaran, aktivitas, dan pengalaman yang diorganisasikan oleh suatu lembaga pendidikan (sekolah) untuk peserta didik dalam rangka proses sosialisasi. Senyawa dengan Basic Memorandum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam bidang Pendidikan Nasional, koleksi perpustakaan sekolah harus mengandung unsurunsur yang menopang hal-hal yang berkaitan dengan: hasrat keingintahuan anak; dapat membina imajinasi anak didik; memberikan dan menimbulkan inisiatif para siswa, guru, dan masyarakat; mengandung segi-segi kreatif; menjadi sumber keterampilan dan kecerdasan; berisi unsur-unsur estetika; dan memberikan contoh-contoh disiplin yang tinggi. Fungsi utama sebuah perpustakaan sekolah adalah membuat informasi yang tersimpan didalamnya dapat ditemukan kembali dan dimanfaatkan oleh pemakainya. Salah satu aspek pendekatan atau titik akses dalam perpustakaan adalah pendekatan indeks subjek berabjad yang kemudian dikenal dengan istilah tajuk subjek. Dengan pendekatan subjek pemakai dapat menemukan kembali bahan pustaka yang diinginkan dengan memanfaatkan jajaran indeks subjek berabjad. Katalog Perpustakaan Katalog dalam istilah perpustakaan adalah sarana yang mendaftar seluruh koleksi perpustakaan. Berkaitan dengan proses temu kembali informasi, salah satu alat atau sarana yang dapat digunakan adalah indeks. Indeks adalah salah satu jenis alat atau sarana fisik yang mengacu ke bagian koleksi dokumen yang secara potensial relevan dengan permintaan informasi tertentu. Dalam proses temu kembali informasi, salah satu fungsi katalog adalah mengisi kekurangan yang terdapat pada tata susunan koleksi dalam rak. Sebagaimana diketahui bahwa susunan atau jajaran koleksi dalam rak hanya memberikan pendekatan tunggal. Sedangkan katalog dapat memberikan pendekatan ganda terhadap koleksi perpustakaan, 12 Page 2

seperti pendekatan melalui nama pengarang, melalui nomor kelas dan, pendekatan melalui subjek. Untuk itu dibuatkan wakil dokumen yang dapat diperbanyak dan disusun dalam katalog menurut pelbagai ragam tata susunan, antara lain menurut abjad nama pengarang, menurut nomor kelas, dan menurut abjad tajuk subjek. Untuk memenuhi permintaan mengenai subjek tertentu, pada setiap dokumen harus dibuatkan tajuk subjek melalui pengindeksan subjek. Tajuk subjek dalam arti sempit mengacu pada tajuk yang menggunakan kata-kata untuk menyatakan subjek dokumen. Membuat indeks subjek berabjad untuk jajaran katalog berkelas sangat diperlukan karena subjek-subjek yang dicakup dalam sistem katalog berkelas adalah subjek-subjek yang secara nyata ada dalam koleksi dokumen yang dimiliki dan disimpan. Pembuatan indeks subjek bisa dilakukan dengan sistem pengindeksan sederhana dan sistem pengindeksan tuntas. Dalam sistem pengindeksan sederhana, setiap dokumen hanya dikeluarkan satu atau dua subjek saja. Sedangkan dalam sistem pengindeksan tuntas, dari sebuah dokumen dikeluarkan lebih banyak atau bahkan semua unsur subjeknya. Bahkan jika dirasa perlu dikeluarkan semua pokok bahasan yang terdapat dalam dokumen tersebut. Dengan demikian, dari sistem pengindeksan tuntas akan terdapat indeks subjek yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan indeks subjek yang dikeluarkan dari sistem pengindeksan sederhana. Kurikulum Sekolah Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin curriculae yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh seorang palari. Sejalan dengan itu, kurikulum berarti jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah berarti sebuah bukti bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran. Ini berarti bahwa suatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu. Beberapa penafsiran lainnya dikemukakan bahwa: kurikulum memuat isi dan materi pelajaran; kurikulum sebagai rencana pembelajaran dan; kurikulum sebagai pengalaman belajar. Jika disebutkan bahwa kurikulum memuat isi dan materi pelajaran, berarti bahwa kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa 12 Page 3

untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata ajaran dipandang sebagai pengalaman orang tua atau orang-orang pandai masa lampau yang telah disusun secara sistematis dan logis. Mata ajaran tersebut berisi materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa sehingga memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan yang berguna. Sedangkan jika dikatakan kurikulum sebagai rencana pembelajaran, maka kurikulum berarti suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Kemudian jika dikatakan kurikulum sebagai pengalaman belajar, itu berarti bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada pengertian ini kurikulum dalam digambarkan sebagai berikut: Rencana Tujuan Tujuan penyelenggaraan pendidikan KURIKULUM Pengaturan Isi Bahan Cara Susunan bahan kajian dan pelajaran Materi pelajaran yang disampaikan dalam PBM Bentuk kegiatan PBM Dalam perjalanan sejarah pendidikan nasional Indonesia telah banyak terjadi penggantian kurikulum. Perubahan ini membawa dampak yang sangat besar dalam perjalanan proses belajar mengajar (PBM) baik secara internal maupun secara eksternal. Di antara kurikulum yang pernah mengisi dunia pendidikan nasional Indonesia adalah kurikulum 1994 dan kurikulum yang sekarang sedang berjalan, yaitu kurikulum 2004 dengan sebutan kurikulum berbasis kompetensi. 12 Page 4

Kurikulum 1994 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 061/U/1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Umum tanggal 25 Januari 1993 merupakan sebuah keputusan yang mengesahkan dan memberlakukan Kurikulum Sekolah Menengah Umum yang dilakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 1994/1995. Dalam keputusan tersebut dinyatakan dalam bagian keempat poin dua bahwa perubahan yang berkenaan dengan isi buku Garis-garis Besar Program Pengajaran untuk setiap mata pelajaran yang berlaku secara nasional dan atau isi Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Menengah Umum ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah setelah mendengar pertimbangan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan. Dari keputusan tersebut memungkinkan terjadinya atau tidak terjadinya perubahan susunan materi pelajaran atau bahkan lebih jauh lagi terjadinya atau tidak terjadinya perubahan buku pelajaran agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam kurikulum. Salah satunya adalah pelajaran matematika. Kurikulum 2004 Pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang tadinya bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan dilakukannya penyempurnaan kurikulum ini mengacu pada Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 35 ayat 1 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 ayat 1 tentang standar nasional pendidikan berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan. Perubahan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi membawa konsekuensi pada perubahan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan penekanan pada pengembangan kompetensi setiap individu siswa. Dengan penekanan pada kompetensi berarti orientasi kegiatan belajar di kelas harus lebih banyak diberikan kepada siswa untuk lebih aktif belajar, aktif mencari informasi sendiri dan melakukan eksplorasi sendiri atau bersama teman dalam kegiatan belajar secara berpasangan atau berkelompok, belajar menggunakan beragam sumber belajar dari bahan cetak, media elektronika, maupun lingkungan. 12 Page 5

Tuntutan perubahan strategi kegiatan belajar mengajar ini hendaknya dapat ditangkap oleh perpustakaan sekolah. Seiring dengan tingginya tuntutan belajar terhadap siswa, tuntutan untuk aktif mencari informasi dan melakukan eksplorasi terhadap siswa, menuntut perpustakaan sekolah harus dapat menjadi sumber belajar yang memadai dan memungkinkan siswa untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dalam hal ini perpustakaan sekolah dituntut untuk dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa serta menyediakan sarana temu kembali informasi yang lebih baik. Proses temu kembali informasi dapat dikatakan baik jika sarana temu kembali informasi yang disediakan itu dapat menghasilkan hasil penelusuran yang memiliki tingkat perolehan yang tinggi dengan tingkat ketepatan yang tinggi pula. Dalam kurikulum 1994 dan kurikulum 2004 tersedia sarana yang membantu dan memudahkan pustakawan untuk dapat membuat sarana temu kembali informasi yang baik, yaitu pada bagian garis-garis besar program pengajaran. Demikian juga halnya dengan mata pelajaran matematika kelas I Sekolah Menengah Umum dalam kurikulum 1994 dan juga mata pelajaran matematika kelas X dalam kurikulum 2004. Mata Pelajaran Matematika Meskipun terdapat perbedaan uraian antara tujuan program pengajaran mata pelajaran matematika kelas I SMU dalam kurikulum 1994 dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika kelas X SMA dalam kurikulum 2004 namun pada hakikatnya tidak mempengaruhi perbedaan materi pokok yang ada di dalam keduanya, sebagaimana dalam tabel sebagai berikut. Tabel.1 Materi pokok mata pelajaran matematika SMA kelas I Kurikulum 1994 Kurikulum 2004 Cawu Materi pokok Aspek Materi pokok I Pangkat-pangkat rasional Aljabar Bentuk pangkat 12 Page 6

II III Bentuk akar Persamaan kuadrat Fungsi kuadrat Pertidaksamaan kuadrat Perbandingan trigonometri Fungsi trigonometri Segitiga Logika matematika Dimensi tiga Persamaan linear Notasi sigma Barisan bilangan Deret Induksi matematika Peluang Akar Logaritma Persamaan linear Persamaan kuadrat Pertidaksamaan kuadrat Logika matematika Trigonometri Trigonometri Ruang Ruang dimensi tiga Dimensi Tiga Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa semua materi atau pokok bahasan yang terdapat dalam kurikulum 2004 juga terdapat dalam materi pokok kurikulum 1994. Bahkan dapat dikatakan bahwa kurikulum 1994 memberikan rincian pokok bahasan yang lebih detail dibandingkan dengan kurikulum 2004. Dengan demikian dapat dikembangkan tajuk subjek dengan sistem pengindeksan tuntas yang dapat mencakup kedua materi pokok yang terdapat dalam kedua kurikulum tersebut. Daftar Tajuk Subjek Mata Pelajaran Matematika SMA Kelas I Berdasarkan istilah-istilah yang muncul dalam kurikulum 1994 juga dalam materi pokok kurikulum 2004 pada mata pelajaran matematika maka dapat dikembangkan Daftar Tajuk Subjek Mata Pelajaran Matematika SMA Kelas I sebagai berikut: AKAR 513.23 x Bentuk akar ARITMATIKA ALJABAR 512 Lihat juga BILANGAN 12 Page 7

x Logaritma Persamaan kuadrat Persamaan linear Pertidaksamaan kuadrat MATEMATIKA ARITMATIKA 513 Lihat juga AKAR x Bentuk pangkat Deret Fungsi kuadrat Ilmu hitung Notasi sigma Pangkat-pangkat rasional MATEMATIKA Barisan bilangan Lihat BILANGAN Bentuk akar Lihat AKAR Bentuk pangkat Lihat ARITMATIKA BILANGAN 512.7 x Barisan bilangan ALJABAR Deret Lihat ARITMATIKA Dimensi tiga Lihat GEOMETRI Fungsi kuadrat Lihat Fungsi trigonometri Lihat ARITMATIKA TRIGONOMETRI 12 Page 8

GEOMETRI 516 Lihat juga TRIGONOMETRI x Dimensi tiga Ruang dimensi tiga Segitiga MATEMATIKA Induksi matematika Lihat MATEMATIKA Logaritma Lihat ALJABAR Logika matematika Lihat MATEMATIKA MATEMATIKA 510 Lihat juga ALJABAR ARITMATIKA GEOMETRI PELUANG TRIGONOMETRI x Induksi matematika Logika matematika Notasi sigma Lihat ARITMATIKA Pangkat-pangkat rasional Lihat ARITMATIKA PELUANG 519 MATEMATIKA Perbandingan trigonometri Lihat TRIGONOMETRI Persamaan kuadrat Lihat ALJABAR Persamaan linear Lihat ALJABAR 12 Page 9

Pertidaksamaan kuadrat Lihat ALJABAR Ruang dimensi tiga Lihat GEOMETRI Segitiga Lihat GEOMETRI TRIGONOMETRI 516.24 x Fungsi trigonometri Perbandingan trigonometri GEOMETRI MATEMATIKA Dari daftar tajuk subjek tersebut diketahui bahwa terdapat beberapa istilah yang dapat digunakan sebagai tajuk subjek ada juga beberapa istilah yang tidak bisa digunakan sebagai tajuk subjek. Dari istilah-istilah yang tidak digunakan itu kemudian dibuatkan acuan kepada istilah yang digunakan. Istilah yang digunakan dalam daftar tajuk subjek itu adalah: AKAR; ALJABAR; ARITMATIKA; BILANGAN; GEOMETRI; MATEMATIKA; PELUANG dan; TRIGONOMETRI. Sedangkan istilah yang tidak digunakan dan perlu dibuatkan acuan adalah: barisan bilangan; bentuk akar; bentuk pangkat; deret; dimensi tiga; fungsi kuadrat; fungsi trigonometri; induksi matematika; logaritma; logika matematika; notasi sigma; pangkat-pangkat rasional; perbandingan trigonometri; persamaan kuadrat; persamaan linear; pertidaksamaan kuadrat; ruang dimensi tiga dan; segitiga. Simpulan Daftar tajuk subjek yang didasarkan sistem pengindeksan tuntas dapat menjembatani kebutuhan dasar temu kembali informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan. Perpustakaan sekolah yang menggunakan sistem pengindeksan tuntas dalam kegiatan pengkatalogannya dapat membantu siswa maupun guru untuk menemukan pokok-pokok bahasan yang diajarkan dalam berbagai buku pelajaran yang berbeda pengarang maupun penerbitnya. Kurikulum sekolah dengan berbagai perubahannya tidak banyak mengganti substansi materi pelajaran sehingga siswa dan 12 Page 10

guru masih dapat menggunakan berbagai buku pelajaran yang relevan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik. Seperti halnya perbedaan utama antara kurikulum 1994 dan kurikulum 2004 adalah penekanan pada kompetensi dan latihan kompetensi yang dilakukan secara terus menerus, serta pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 12 Page 11

DAFTAR PUSTAKA Brown, A.G. 1982. An Introduction to Subject Indexing. Second edition. London: Clive Bingley. Dhiman, Anil K. And Suresh C. Sinha. 2002. Academic Libraries. New Delhi: Ess Ess Publication. Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kurikulum Sekolah Menengah Umum: Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdikbud. Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas. Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Pengelolaan Kurikulum di Tingkat Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Lembaga Pemberdayaan Perpustakaan dan Informasi (Lp2I). 2000. Modul Pelatihan Pustakawan MI dan MTs Tahun 2000: Pedoman Pengelolaan Perpustakaan Madrasah. Yogyakarta: Lp2I Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Somadiakarta, Lily K. 1983. Prosedur Berangkai dalam Pembentukan Entri Indeks dan Tajuk Subyek. Jakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 12 Page 12