MERAWAT PASIEN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL

BAB II KONSEP DASAR. serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003). dasarnya mungkin organic, fungsional, psikotik ataupun histerik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun baik stimulus suara,

BAB II KONSEP TEORI. Perubahan sensori persepsi, halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) Mei Vita Cahya Ningsih. Pengertian

BAB II TINJAUAN TEORI. Adapun definisi lain yang terkait dengan halusinasi adalah hilangnya

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II KONSEP DASAR. Halusinasi merupakan salah satu respon neurobiology yang maladaptive, yang

Koping individu tidak efektif

BAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

BAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Perubahan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa adanya

STRATEGI PELAKSANAAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA, PEMENUHAN NUTRISI


BAB II TINJAUAN TEORI. sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, bau-bauan,

LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

BAB II TINJAUAN TEORI

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)

MAKALAH HALUSINASI. Rentang respon :

BAB II KONSEP DASAR. Halusinasi adalah gangguan pencerapan ( persepsi ) panca indera tanpa

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

BAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan

BAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KONSEP DASAR. mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik (Maramis, 2004).

PENGKAJIAN HALUSINASI Jenis halusinasi Data Objektif Data Subjektif Halusinasi Dengar/suara Bicara atau tertawa sendiri Marah-marah tanpa sebab

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

MAKALAH LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

BAB II KONSEP DASAR. Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadap suatu hal tanpa

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II KONSEP DASAR. datang internal atau eksternal. (Carpenito, 2001) organic fungsional,psikotik ataupun histerik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register

BAB II KONSEP DASAR. rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan di mana terjadi

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

BAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).

BAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar. menjawabpertanyaan what misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sistem saraf. Gejala psikologis dikelompokan dalam lima katagori utama fungsi

BAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan

BAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. halusinasi. Meskipun bentuk halusinasinya bervariasi tetapi sebagian besar

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Stimulasi Persepsi Halusinasi

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA

INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok

BAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Perubahan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. yang sering juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan manic depresif

b Klasifikasi Halusinasi Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik tertentu, diantaranya :

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah masalah tentang kesehatan jiwa yang sering luput dari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV

BAB II KONSEP DASAR A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak muncul sama sekali. Namun jika kondisi lingkungan justru mendukung

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Saat ini saya sedang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

BAB I PENDAHULUAN. Menuju era globalisasi manusia disambut untuk memenuhi kebutuhan

PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita

TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Walgito (2001, dalam Sunaryo, 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Halusinasi merupakan salah satu gejala yag sering ditemukan pada klien

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA

BAB I PENDAHULUAN. didunia ini ditemukan mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data statistik, angka

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI-SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORI

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB II TINJAUAN TEORI. maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri).

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI

Transkripsi:

MERAWAT PASIEN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI Oleh : ERFANDI A. Definisi Halusinasi adalah penyerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indra sesorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik, psikotik ataupun histerik (Maramis, 1994). Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Halusinasi adalah suatu penghayatan yang dialami seperti suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimuli ekstern; persepsi palsu (Lubis, 1993). B. Rentang respon halusinasi ( berdasarkan Stuart dan Laria, 2001). Respon Adaptif Respon Maladaptif >Pikiran logis >Distorsi pikiran >Gangguan pikir >Persepsi akurat >Ilusi >Halusinasi >Emosi konsisten dgn pengalaman >Reaksi emosi >> atau < >Sulit berespon emosi >Prilaku sesuai >Prilaku aneh/tidak biasa >Prilaku disorganisasi >Berhubungan sosial >Menarik diri >Isolasi sosial

C. Jenis-jenis halusinasi Stuart dan Laria, 1998 membaginya seperti tabel berikut : Jenis Prosentase Karakteristik Halusinasi Pendengaran (auditorik) 70 % Mendengar suara-suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien bahkan sampai ke percakapan lengkap antara 2 orang atau lebih tentang orang yang mengalami halusinasi. Penglihatan (Visual) 20 % Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris, gambar kartun, bayangan yang rumit atau kompleks, bayangan bisa menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster. Penghidu (olfactory) Membaui bau-bauan tertenru seperti bau darah, urine atau feces. Umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Pengecapan (gustatory) Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urine atau feces. Perabaan (tactile) Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas, Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain.

Cenesthetic Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan atau pembentukan urine. Kinesthetic Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak D. Fase-fase halisinasi 1. Comforting, Ansietas sedang : halusinasi menyenangkan 2. Condemning, Ansietas berat : halusinasi menjadi menjijikkan 3. Controling, Ansietas berat : Pengalaman sensori menjadi berkuasa 4. Consquering, Panik : Umumnya menjadi melebur dalam halusinasinya E. Pohon masalah Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan PSP : Halusinasi Isolasi sosial : Menarik diri Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Interaksi : 1 Jam 10.00 WIB Tgl 27-10-2003 Pertemuan 1 A. Proses keperawatan 1. Kondisi Klien Menyendiri, bingung, lambat, kontak mata kurang, pembicaraan lambat dan diulangulang. 2. Diagnosa keperawatan Gangguan interaksi sosial : 3. TUK 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya 4. Rencana Tindakan Keperawatan 1.1. Membina hubungan saling percaya - Bina hubungan saling percaya : slam terapeutik, ciptakan lingkungan terapeutik. - Beri kesempatan klien ungkapkan perasaanya. - Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati A. Strategi Komunikasi 1. Orientasi a. Salam terapeutik Selamat pagi mbak? boleh kenalan ngaak? nama saya suster Yenny, panggil saya mbak Yenny ya!, saya Mahasiswa PSIK Unibraw Malang, saya yang akan merawat mbak selama 2 minggu ini, mulai tanggal 27 s/d 8 November 2003. b. Evaluasi/ validasi Bagaimana perasaan mbak sekarang? Tidurnya bagaimana tadi malam?.

c. Kontrak Mbak nanti kita cerita-cerita kenapa mbak sampai dibawa kesini? bersedia khan? nggak lama koq, kira-kira 10 menit saja, bersedia khan? 2. Kerja Mbak namanya siapa? asalnya dari mana? biasa dipanggil apa? gimana perasaaanya hari ini? apakah ada yang membuat mbak bingung? Mbak sekarang dimana? dirumah ada siapa saja? anaknya dengan siapa? 3. Terminasi a. Evaluasi subyektif Bagaimana perasan mbak sekarang setelah bercakap-cakap dengan saya?. b. Evaluasi obyektif Coba masih ingat nama saya? terus coba sebutkan lagi kenapa mbak dibawa kesini? bagus sekali!. c. Rencana tindak lanjut Baiklah mbak karena waktu kita sudah habis kita sudahi sampai disini ya, besok kita nomong-ngomong lagi ya? d. Kontrak Besok kita ketemu lagi disini jam 08.00 WIB kita akan nobrol tentang mengapa mbak dibawa kesini? bersedia?.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Interaksi : II Jam 08.00 WIB Tgl 28-10-2003 Pertemuan 2 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Menyendiri, bingung, gerakan lambat, pembicaraan kurang dan diulang-ulang. 2. Diagnosa keperawatan Gangguan interaksi sosial : menarik diri b/d 3. TUK 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya 4. Rencana tindakan keperawatan 1.1. Membina hubungan saling percaya - Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, ciptakan lingkungan terapeutik. - Beri kesempatan klien ungkapkan perasaanya - Dengarkan ungkapan klien dengan empati B. Strategi Komunikasi 1. Orientasi a. Salam terapeutik Selamat pagi mbak? masih ingat saya? nama mbak Winarti khan? sebenarnya mbak Winarti sukanya dipanggil apa sih?. b. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan mbak Win sekarang?. c. Kontrak

Mbak Win, pagi ini sesuai dengan janji kita, kita akan ngobrol-ngobrol ya khan? saya harap mbak Win nanti akan banyak bercerita kepada saya, bagaimana? tidak lama koq, 15 menit saja? 2. Kerja Mbak Win coba sih ceritakan kenapa mbak Win bisa sampai dibawa kesini?, mbak Win tahu tidak ini dimana? Rumah sakit apa?. Bagaimana perasaan mbak Win selama disini?. 3. Terminasi a. Evaluasi subyektif Bagaimana perasaan mbak Win sekarang?. b. Evaluasi obyektif Coba mbak Win sebutkan lagi kenapa mbak win dibawa kesini? ya ada lagi?. c. Rencana Tindak lanjut Baiklah mbak Win waktu kita sudah habis, besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang apa yang dialami mbak Win sampai bisa terdengar suara-suara itu!. d. Kontrak Besok jam 08.00 WIB kita ketemu lagi ya?, kita ngobrol dimana? jangan lupa ya?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Interaksi : III Jam 08.00 WIB Tgl 29-10-2003 Pertemuan 3 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Kontak mata baik, tertawa dan tersenyum, mengerti alur pembicaraan, mau menyapa. 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan interaksi sosial : menarik diri b/d 3. TUK 2. Klien dapat mengenal halusinasinya 4. Rencana tindakan keperawatan - Lakukan kontak sering tapi singkat - Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya - Bantu klien untuk mengenal halusinasinya - Diskusikan dengan klien :. Situasi yang menimbulkan/tidak menimbulkan halusinasi. Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi - Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halisinasi B. Strategi Komunikasi 1. Orientasi a. Salam terapeutik Selamat pagi mbak Win? bagiamana tidurnya tadi malam?. b. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaanya sekarang?.

c. Kontrak Mbak Win..kita pagi ini ngobrol disini saja ya?, jam 08.15 WIB s/d 09.00 WIB ya?. 2. Kerja Mbak Win selama ini apa sih yang mbak Win rasakan, mbak dengar suara-suara ya? suara-suara apa sih? berapa kali suara itu muncul dalam satu hari? kapan suara-suara itu muncul? lalu apa yang mbak rasakan sewaktu suara-suara itu muncul?. 3. Terminasi a. Evaluasi subyektif Bagaimana perasaan mbak Win sekarang setelah tadi kita berbincangbincang?. b. Evaluasi obyektif Coba mbak Win sebutkan lagi suara-suara yang mbak dengar?, jadi berapa kali?. Bagus sekali!. c. Rencana tindak lanjut Iya mbak Win sudah bagus hari ini karena sudah bisa menceritakan kepada saya, Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi ya? coba nanti diingat lagi mungkin ada yang terlupa!. d. Kontrak Nanti jam 10.00 WIB kita ketemu lagi ya?.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Interaksi : IV Jam 10.00 WIB Tgl 29-10-2003 Pertemuan 4 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Mau diajak bicara, stimulus dari perawat dulu, kontak mata baik, sering bengong 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan interaksi sosial : menarik diri b/d 3. TUK 2. Klien dapat mengenal halusinasinya 4. Rencana tindakan keperawatan - Lakukan kontak sering tapi singkat - Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya - Bantu klien untuk mengenal halusinasinya - Diskusikan dengan klien :. Situasi yang menimbulkan/tidak menimbulkan halusinasi. Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi - Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halisinasi B. Strategi Komunikasi 1. Orientasi a. Salam terapeutik Selamat siang mbak Win kita ngomong-ngomong lagi yuk? b. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaanya sekarang?.

b. Kontrak Mbak Win..kita ngobrol disini saja ya?, tidak lama koq 15 menit cukup, bersedia?. 2. Kerja Mbak Win masih dengar suara-suara ya? suara-suaranya mbak kenal nggak? apa sih bunyinya suara-suara itu? berapa kali suara itu muncul dalam satu hari? kapan suara-suara itu muncul? lalu apa yang mbak rasakan sewaktu suara-suara itu muncul?. 3. Terminasi a. Evaluasi subyektif Bagaimana perasaan mbak Win sekarang setelah tadi kita berbincangbincang?. b. Evaluasi obyektif Coba mbak Win sebutkan lagi suara-suara yang mbak dengar?, Bagus sekali!. c. Rencana tindak lanjut Iya mbak Win sudah bagus hari ini karena sudah bisa menceritakan kepada saya, kalau bisa ingat-ingat ya suara suara itu bunyinya apa dan kapan suara suara itu muncul!, besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya? d. Kontrak Besok jam 10.00 WIB kita ketemu lagi ya? di ruang televisi ya?.