Abstrak. Nurina Rahma

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL STRATEGI INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN JURUSAN IPA, IPS DAN BAHASA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA TUNARUNGU DI SLB B/C

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa untuk memahami nilai-nilai, norma, dan pedoman bertingkah laku karena

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran IPA. menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana mata dapat melihat? bagaimanakah dengan terjadinya siang

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Bionatural, Volume 4 No. 1,Maret 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berpikir tentang

pembelajaran. Sedangkan guru dalam pembelajaran ini hanya membantu dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen jika siswa mengalami kesulitan.

TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PERCOBAAN GAYA (DORONGAN DAN TARIKAN) DAPAT MENGUBAH BENTUK SUATU BENDA PADA SISWA KELAS IV SD.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. a. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah proses peningkatan pengetahuan siswa dari tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. peningkatan hasil belajar matematika dan ketrampilan berpikir kritis siswa di MI

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan dalam penelitin ini adalah metode experimen dengan

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 TAPA ARTIKEL. Oleh. Silvana Suai Fatmah AR.

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SUBTEMA GERAK DAN GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 16 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam


METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI GAYA DAN MINAT BELAJAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter

SKRIPSI TUTIK WIDAYATI NPM:

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GAYA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SEKOLAH BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAS KASIH SURABAYA Nurina Rahma E-mail: nurina_rahma@yahoo.com Abstrak Konsep gaya adalah salah satu pokok materi dalam pelajaran IPA Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil observasi, siswa tunarungu kelas IV di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya, peneliti menjumpai permasalahan bahwa kurangnya penguasaan pembelajaran IPA materi konsep gaya saat di kelas dengan nilai prosentase 40%. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengenal konsep gaya pada anak tunarungu kelas IV di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya. Penelitian ini merupakan desain the one group pre test and post test design. Subyek dalam penelitian ini adalah anak tunarungu kelas IV Sekolah Berkebutuhan Khusus Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik non parametrik Sign Test (Zʜ). Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini pada nilai Ho ditolak Zʜ > +1,96 atau Zʜ < -1,96 = 2,04 > 1,96 yang berarti hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengenal konsep gaya pada anak tunarungu kelas IV di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya setelah diberikan intervensi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri yaitu melalui kegiatan eksperimen gaya dapat mengubah bentuk benda, tampak ada perubahan yang lebih baik dari hasil pre test dan post test. Maka dapat disimpulkan bahwa Penggunaan model pembelajaran inkuiri berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mengenal konsep gaya pada anak tunarungu kelas IV di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya dengan taraf presentase 5% yaitu nilai Zʜ = 2,04 > Z½ α = 1,96. Kata kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Konsep Gaya, Anak Tunarungu 132

Pendahuluan Vol. II, No. 2, September 2014 133 Konsep gaya adalah salah satu pokok materi dalam pelajaran IPA Sekolah Dasar. Materi gaya adalah salah satu materi yang sulit sekali dipahami oleh anak tunarungu karena anak tunarungu mengalami kesulitan dalam mendengar. Oleh karena itu menyebabkan anak tunarungu tidak optimal menerima pembelajarannya. Berdasarkan hasil observasi di berbagai SLB di Surabaya, peneliti menemukan bahwa penguasaan pembelajaran IPA khususnya pada materi konsep gaya di kelas IV Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya memiliki nilai rata-rata rendah. Proses pembelajaran IPA masih menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional yang pada tahap pelaksanaan pembelajarannya dimulai dari menjelaskan materi, memberi contoh dan dilanjutkan dengan latihan soal, sehingga pembelajaran cenderung didominasi oleh guru. Strategi pembelajaran expotition lebih banyak digunakan, dimana bahan pelajaran disajikan kepada anak dalam bentuk jadi dan anak dituntut untuk menguasai bahan tersebut (Sanjaya, 2007). Siswa kurang diberikan kesempatan untuk memikirkan dan menemukan konsep sendiri. Dominasi guru menyebabkan anak menjadi pasif, karena siswa kurang dapat mengemukakan ide ide dan pendapat yang dimilikinya. Hal ini mengakibatkan konsep yang dipelajari anak cenderung tidak bertahan lama atau mudah hilang bahkan kadang kadang anak tidak mengerti atau tidak memahami konsep yang sedang dipelajari, karena anak dituntut untuk menghafal bukan memahami materi yang diajarkan. Selain itu, siswa juga masih enggan untuk bertanya kepada guru atau bertanya kepada temannya walaupun tidak bisa memecahkan masalah yang diberikan, sehingga kurang terjadi komunikasi antara anak dengan guru. Dalam menyelesaikan soal-soal atau masalah IPA, anak jarang diminta untuk mengungkapkan alasannya dan menjelaskan secara lisan atau tertulis mengapa mereka memperoleh jawaban tersebut sehingga terjadi kesalahan konsep pada anak itu sendiri serta anak kurang terbiasa menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara sistematis. Penguasaan materi IPA bagi anak tunarungu memerlukan pengamatan visual sesuai dengan karakteristik anak tunarungu yang terbiasa belajar secara visual. Penggunaan media pada proses pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep gaya dan untuk memahami benda atau proses tentang hal-hal yang konkrit menuju ke hal yang sifatnya abstrak (Pratiwi, 2001). Dalam hal ini, perlu dirancang suatu proses pembelajaran menekankan kemampuan siswa untuk mencari, menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Dalam aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan berfikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh individu secara optimal. Maksud yang terkandung dalam aliran ini adalah

134 Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri bagaimana pengetahuan yang diperoleh siswa bisa bermakna melalui ketrampilan berpikir (Trianto, 2007). Pembelajaran dalam model pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat. Dengan pembelajaran inkuiri pada materi IPA anak akan lebih memahami apa yang diajarkan karena dalam pembelajaran inkuiri anak dapat melihat bagaimana IPA itu dipelajari secara menarik. Oleh karena itu penulis menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kemampuan anak tunarungu dalam mengenal konsep gaya. Sehingga dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja sama dan mengkomunikasikannya. Model Pembelajaran Inkuiri Gulo (2002) menjelaskan s trategi inkuiri sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Inkuiri adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yaitu pertanyaan yang dapat dijawab dan mengantarkan pada pengujian dan eksplorasi bermakna (Suryanti, 2008). Dengan pengajaran ini guru menyajikan kepada siswa suatu teka-teki atau kejadian-kejadian yang menimbulkan konflik kognitif dan rasa ingin tahu siswa sehingga merangsang mereka melakukan penyelidikan. Tabel 1. Langkah-langkah dan Tingkah Laku Guru dalam Pembelajaran Inkuiri Tahap 1. Observasi untuk menemukan masalah Perilaku Guru Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah. 2. Merumuskan masalah Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya. 3. Mengajukan hipotesis Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskannya. 4. Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara lain) 5. Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain) Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat. Selama siswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi.

Vol. II, No. 2, September 2014 135 6. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data. 7. Analisis data Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan sesuatu, mengumpulkan dan mengorganisasi data. 8. Penarikan kesimpulan atau penemuan Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan suatu konsep. Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan. Metode Penelitian Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah siswa tunarungu kelas IV Sekolahan Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya yang berjumlah enam anak (dua lakilaki dan empat perempuan). Desain Penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre-experimental designs (non designs), dengan menggunakan desain penelitian the one group pre test and post test design. Hasil eksperimen sebagai variabel dependen itu tidak semata mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Instrument penelitian yang dikembangkan di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat pre test dan post test. Materi yang diberikan yaitu pengertian gaya (tarikan dan dorongan), macam-macam gaya, gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. Kisi-kisi instrument penelitian meliputi beberapa aspek yang dinilai dapat dilihat pada tabel berikut :

136 Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Tabel 2. Aspek Kisi-Kisi Instrument Penelitian Indikator Sub Indikator Kisi-Kisi Soal 1. Kognitif - Menemukan gaya berupa tarikan dan dorongan - Mendeskripsikan pengertian gaya - Menyebutkan macam-macam dan sifat-sifat gaya - Menyimpulkan bahwa bentuk benda dipengaruhi oleh gaya. - Pengertian gaya - Macam-macam dan sifat-sifat gaya - Pengaruh gaya terhadap perubahan bentuk suatu benda. 2. Afektif - Respon terhadap pertanyaan - Keseriusan dalam proses belajar - Minat belajar. 3. Psikomotor - Kemampuan memanfaatkan media pembelajaran dalam melakukan eksperiment/pengamatan - Menemukan konsep gaya dapat mengubah bentuk suatu benda melalui pengamatan - Mampu mempresentasikan hasil pengamatan. - Gaya, macam-macam gaya dan gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. - Lembar Kerja Siswa mengamati gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. - Memanfaatkan media pembelajaran yang ada - Menunjukkan teori gaya dapat mengubah bentuk suatu benda - Mempresentasikan dengan urut, jelas dan benar Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pengamatan untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analisis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Instrument ini berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) dengan Standar Kompetensi pada nomor 7. memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda sedangkan Kompetensi Dasar pada nomor 7.2 menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda dan sesuai dengan kemampuan siswa. Penggalian dan analisis data Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik non parametrik Sign Test (Z ʜ) dengan mempertimbangkan subyek atau sampel yang digunakan dalam penelitian ini sedikit.

Vol. II, No. 2, September 2014 137 Hasil Penelitian Berdasarkan penilaian kemampuan subjek sebelum dan sesudah perlakuan, didapat data skor subjek sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Nilai Pre Test (O1) dan Post Test (O2) Kemampuan Mengenal Konsep Gaya Anak Tunarungu Kelas IV Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya No. Nama Pre Test Post Test Perubahan (O1) (O2) O1-O2 1. AR 20 50 + 2. DA 80 90 + 3. YI 40 70 + 4. KL 60 80 + 5. RI 40 60 + 6. WT 60 70 + Σ = 50 Σ = 70 X = 6 Dari hasil perhitungan pre test dan post test tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengenal konsep gaya pada anak tunarungu kelas IV sebelum dan sesudah intervensi dapat diketahui bahwa jumlah tanda plus (X) = 6, µ = 3,0 dan Standart deviasi (σ) = 1,22. Karena nilai X lebih besar dari mean maka nilai X terletak sebelah kanan kurva normal yaitu = 5,5. Pada α = 5 % (pengujian dilakukan dengan dua sisi) didapat nilai kritis = ± Z½ α = ± 1,96. Nilai Zʜ yang diperoleh dalam hitungan adalah 2,04 lebih besar daripada nilai krisis α = 5 % yaitu 1,96 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja(ha) diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengenal konsep gaya pada anak tunarungu kelas IV di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya. Pembahasan Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus uji tanda (Sign Test) diperoleh nilai Zʜ = 2,04 yang berarti hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengenal konsep gaya anak tunarungu kelas IV di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya setelah diberikan intervensi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, dimana terdapat perubahan yang lebih baik dari hasil pre test dan post test. Anak tunarungu membutuhkan metode yang sesuai dalam memahami konsep gaya. Hal ini dikarenakan gaya tidak dapat dilihat tetapi gaya dapat diketahui

138 Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri sumbernya, pengaruhnya dan besarnya. Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Trianto, 2007). Dan, Dalam buku Jelajah IPA bentuk suatu benda dapat berubah jika dikenai gaya. perubahan bentuk suatu benda tersebut tergantung pada besar kecilnya gaya (Yudhistira, Rosa Kemala : 2006). Anak tunarungu mengalami kesulitan dalam kegiatan berkomunikasi dan memahami konsep suatu benda. Dampak ketunarunguan mengakibatkan kemiskinan dalam berbahasa, sehingga dapat mempengaruhi kemampuannya dalam berkomunikasi dan memahami konsep suatu benda. Oleh karena itu, dengan diterapkannya model pembelajaran inkuiri dapat melatih dan membiasakan anak tunarungu untuk terampil berpikir dan terampil secara fisik dengan mengamati perubahan bentuk suatu benda menggunakan gaya terbentuklah proses ilmiah dan sikap ilmiah disamping penguasaan konsep, prinsip, hukum dan teori. Melalui model pembelajaran inkuiri anak tunarungu dapat menemukan konsep gaya memiliki bentuk tarikan dan dorongan (Rositawaty dan Muharram, 2008). Sesuai dengan pendapat Piaget (1950), bahwa anak tunarungu tergantung pada simbol non verbal (benda, gambar) dalam berpikir dan memecahkan persoalan (Winner,1991). Semua penemuan konsep gaya dapat mengubah bentuk benda yang ditemukan oleh anak tunarungu dengan melihat perubahan bentuk benda atau fenomena yang disajikan guru. Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis data yang dilakukan di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mengenal konsep gaya pada anak tunarungu kelas IV di Sekolah Berkebutuhan Khusus Tunas Kasih Surabaya dengan taraf presentase 5% yaitu nilai Zʜ = 2,04 > Z½ α = 1,96. Daftar Pustaka Suryanti. Isnawati. Sukartiningsih, Wahyu. Yulianto, Bambang. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surabaya : UNESA Press. Trianto, S. Pd, M. Pd. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.