HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY) DI RUANG AKUT INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Agelita Lombogia Julia Rottie Michael Karudeg Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedoktera Email : agelitalombogia@yahoo.com Abstract:. Patiet Safety is somethig that is far more importat tha the efficiecy of the treatmet, ad the attitude with behavior of the urse have a importat role i the patiet safety. Aim of the study: to idetify the relatioship betwee urse s behavior ad competece i the practice of patiet safety. Methods: desig of this study usig aalytic survey with cross sectioal approach. The populatio are all the urses who works at the acute emergecy room i Prof. Dr. R. D. Kadou Maado Hospital ad usig purposive samplig that ivolved 31 urses. The tools used were i this study are urses behavior questioaire sheet ad urse s competece i the practice of patiet safety observatio sheet. Result: aalysis while usig Fisher s Exact Test, shows that the p value idetify patiet is 0,043, the p value reductio risk of ifectio is 0,006 ad the p value reductio risk of patiet falls is 0,001 usig Chi-square. All the p value smaller tha the α value is 0,05. Coclusio: there is a relatioship betwee behavior ad urse s competece i the practice of patiet safety at the acute emergecy room i Prof. Dr. R. D. Kadou Maado Hospital. Recommedatios: the hospital urses should improve their work disciplie ad compliace to icrease the quality of ursig care which is related to patiet safety accordig to hospital. Keywords : behavior, competece, patiet safety. Abstrak: Keselamata pasie merupaka sesuatu yag jauh lebih petig dari pada sekedar efisiesi pelayaa, da perilaku dega kemampua perawat sagat berpera petig. Tujua peelitia: megetahui hubuga perilaku dega kemampua perawat dalam melaksaaka patiet safety. Metode: desai peelitia ii adalah cross sectioal. Populasi pada peelitia ii adalah seluruh perawat yag bekerja di Ruag Akut IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kadou Maado. Tekik pegambila sampel megguaka purposive samplig yag melibatka 31 perawat sebagai respode. Istrumet yag diguaka yaitu kuesioer perilaku perawat da lembar observasi kemampua perawat tetag keselamata pasie. Hasil: aalisis megguaka Fisher s Exact Test da meujukka ilai p pada idetifikasi pasie yaitu p=0,037, pada resiko ifeksi pasie ilai p=0,005, da pada resiko pasie jatuh ilai p=0,001 megguaka Chi-square. Semua ilai p lebih kecil dari ilai α=0,05. Simpula: terdapat hubuga atara perilaku dega kemampua perawat dalam melaksaaka patiet safety di Ruag Akut IGD RSUP Prof. Dr. D. R. Kadou Maado. Sara: bagi rumah sakit lebih meigkatka mutu pelayaa keperawata yag berkaita dega keselamata pasie sesuai dega padua asioal keselamata pasie. Kata Kuci : perilaku, kemampua, patiet safety. 1
PENDAHULUAN Peigkata mutu dalam segala bidag khususya dalam bidag kesehata salah satuya melalui akreditasi Rumah Sakit meuju kualitas pelayaa Iterasioal. Dalam sistem akreditasi yag megacu pada stadar Joit commissio Iteratioal (JCI) diperoleh stadar yag palig releva terkait dega mutu pelayaa Rumah Sakit Iteratioal Patiet Safety Goals (sasara iteratioal keselamata pasie) yag meliputi eam sasara keselamata pasie rumah sakit. (Kemekes RI, 2011). Keselamata Pasie (Patiet Safety) merupaka sesuatu yag jauh lebih petig dari pada sekedar efisiesi pelayaa. Perilaku perawat dega kemampua perawat sagat berpera petig dalam pelaksaaa keselamata pasie. Perilaku yag tidak ama, lupa, kuragya perhatia/motivasi, keceroboha, tidak teliti da kemampua yag tidak memperdulika da mejaga keselamata pasie berisiko utuk terjadiya kesalaha da aka megakibatka cedera pada pasie, berupa Near Miss (Kejadia Nyaris Cedera/KNC) atau Adverse Evet (Kejadia Tidak Diharapka/KTD) selajutya peguraga kesalaha dapat dicapai dega memodifikasi perilaku. Perawat harus melibatka kogitif, afektif da tidaka yag megutamaka keselamata pasie. World Health Orgaizatio (WHO), 2014 Keselamata pasie merupaka masalah keseahata masyarakat global yag serius. Di Eropa megalami pasie dega resiko ifeksi 83,5% da bukti kesalaha medis meujukka 50-72,3%. Di kumpulka agka-agka peelitia rumah sakit di berbagai Negara, ditemuka KTD dega retag 3,2 16,6 %. Data Patiet Safety tetag Kejadia Nyaris Cedera (KNC) da Kejadia Tak Diharapka (KTD) di Idoesia masih jarag, amu dipihak lai terjadi peigkata tuduha mal praktek yag belum tetu sesuai dega pembuktia akhir. Iside pelaggara patiet safety 28,3% dilakuka oleh perawat. Bawelle, 2013 secara keseluruha program patiet safety sudah diterapka, amu masalah dilapaga merujuk pada kosep patiet safety, karea walaupu sudah perah megikuti sosialisasi, tetapi masih ada pasie cedera, resiko jatuh, resiko salah pegobata, pedelegasia yag tidak akurat saat ofora pasie yag megakibatka keselamata pasie mejadi kurag maksimal. Jumlah Rumah Sakit di Sulawesi Utara adalah sebayak 39, baik milik pemeritak pusat, propisi, kabupate/kota, swasta, TNI da POLRI, 28 RS telah terakreditasi da salah satuya yaitu RSUP. Prof. Dr. R. D Kadou Maado. Rumah Sakit ii telah meerapka program patiet safety yag merupaka syarat yag diterapka oleh semua RS yag terakreditasi. Data awal yag di lakuka peeliti di Ruag Akut Istalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP. Prof. Dr. R. D Kadou Maado melalui wawacara dega tim akreditasi, memiliki khusus teaga keperawata ada 156 perawat di ruag Akut IGD. Program Patiet Safety di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kadou Maado sudah di terapka, amu sesuai observasi dari peeliti masih terdapat beberapa perawat yag tidak melaksaaka program patiet safety. Oleh karea itu, peeliti tertarik utuk meeliti kembali megeai perilaku dega kemampua perawat dalam melaksaaka keselamata pasie (patiet safety) di RSUP Prof. Dr. R. D Kadou Maado. 2
METODE PENELITIAN Desai peelitia ii adalah observasioal aalitik dega pedekata cross sectioal, dimaa variabel sebab da akibat diukur da dikumpulka dalam satu waktu (Setiadi 2013). Peelitia ii dilaksaaka pada taggal Desember 2015 sampai Jauari 2016. Istrume pegumpula yaitu kuesioer perilaku da lembar observasi kemampua dalam melaksaakakeselamata pasie. Populasi pada peelitia ii ialah seluruh perawat yag bekerja di Iria Ruag Akut IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kadou Maado berjumlah 156 perawat. Tekik pegambila sampel megguaka purposive samplig dega jumlah 31 sampel yag memeuhi kriteria iklusi da eksklusi. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Respode Berdasarka Umur Umur % 20-30 31-40 40 22 8 1 71,0 25,8 3,2 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer 2016 Sebagia besar respode berumur 20-30 tahu berjumlah 22 respode. Meurut Hasibua (203), Umur idividu mempegaruhi kodisi, fisik, metal kemampua da cederug absesi. Sebalikya karyawa yag umurya lebih tua kodisi fisikya kurag tetapi bekerja ulet da mempuyai taggug jawab lebih besar. Tabel 2. Distribusi Respode Berdasarka Pedidika Pedidika % DIII S1 19 12 61,3 38,7 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer 2016 Sebagia besar tigak pedidika respode adalah DIII berjumlah 19 respode. Sebagai profesi, keperawata ditutut utuk memiliki kemampua itelektual, iterpersoal kemampua tekis, da moral. Hal ii bisa ditempuh dega meigkatka kualitas perawat melalui pedidika lajuta pada program pedidika Ners (Nursalam,2012). Tabel 3. Distribusi Respode Berdasarka Masa Kerja Umur % 2-5 th 6-10 th 10 th 22 3 6 71,0 9,7 19,3 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarka lama kerja, retag 2-5 tahu merupaka yag palig bayak yaki 22 respode. Semaki bayak masa kerja perawat maka semaki bayak pegalama perawat tersebut dalam memberika pelayaa kesehata yag sesuai dega prosedur tetap yag berlaku. Siagia (1997) yag meyataka bahwa semaki lama orag bekerja dalam suatu orgaisasi maka semaki tiggi motivasi kerjaya Tabel 4. Perilaku Perilaku % Kurag 13 41,9 Baik 18 58,1 Jumlah 31 100 Tabel 5. Kemampua dalam melaksaaka keselamata pasie (patiet safety) tetag megidetifikasi pasie, peguraga resiko ifeksi, peguraga resiko pasie jatuh Megidetifik asi Pasie Peguraga Resiko Ifeksi Peguraga Resiko Pasie Jatuh Kurag Baik Jumlah % 8 25,8 10 32,3 15 48,4 % 23 74,2 21 67,7 16 51,6 % 31 100 31 100 31 100 Hasil peelitia pada tabel 5 meujukka bahwa kemampua patiet safety dalam megideifikasi pasie sebagia besar baik dega jumlah 23 respode (74,2%). Hasil peelitia 3
Dewi 2014 dega judul evaluasi pelaksaaa sistem idetifikasi pasie di Istalasi Rawat Iap Rumah Sakit megemukaka bahwa secara terstruktur idetifikasi pasie sudah cukup legkap. Pegetahua perawat tetag sistem idetifikasi sudah cukup baik. Rumah Sakit Prof. Dr. R. D. Kadou Maado sudah mejadi rumah sakit yag berakreditasi. Dalam sistem akreditasi KARS 2012, megarahka seluruh kegiata pelayaa rumah sakit agar mampu memberika pelayaa yag memeuhi stadar kualitas serta jamia rasa ama da perliduga terhadap dampak pelayaa yag diberika dalam ragka pemeuha hak-hak masyarakat aka berkualitas ama. Keamaa pelayaa di rumah sakit salah satuya dimulai dari ketepata idetifikasi pasie. Sistem idetifikasi pasie di RSUP Prof. Kadou sejak pasie medaftar, idetitas pasie meliputi: ama, umur, da omor rekam medis pasie. Kemudia idetitas pasie dicetak pada stiker yag selajutya aka ditempelka pada gelag idetitas pasie da status atau catata medis. Pasie selama dirawat di rumah sakit harus memakai gelag pasie dega perbedaa laki-laki berwara biru da perempua berwara merahmuda. Da setiap perawat atau petugas kesehata laiya harus memverifikasi setiap melakuka tidaka pemberia obat, pemberia trafusi darah, pegambila sampel utuk pemerikasaa laborat, da tidaka laiya. Hasil peelitia pada tabel 5 meujuka bahwa bahwa kemampua patiet safety dalam peguraga resiko ifeksi pasie sebagia besar baik dega jumlah 21 respode (67,7%). Salah satu sasara keselamata pasie adalah tercapaiya pegurga resiko ifeksi terkait pelayaa kesehata. Ifeksi adalah iivsai tubuh oleh pathoge atau mikroorgaisme yag mampu meyebabka sakit. Rumah sakit merupaka salah satu tempat yag palig mugki reta medapat ifeksi karea megadug populasi mikroorgaisme yag sagat tiggi dega jeis virus yag mugki resiste terhadap atibiotik (Potter & Perry, 2005) Ifeksi umumya dijumpai dalam semua betuk pelayaa kesehata termasuk ifeksi salura kemih terkait kateter, ifeksi alira darah (blood stream ifectios) da peumoia (serig kali dihubugka dega vetilasi mekais). Hasil peelitia yag dilakuka oleh Jayamoha (2010) di RSUP Haji Adam Malik, meyataka bahwa dari 534 pasie pasca operasi diperoleh prevalesi sebayak 5,6% pasie megalam ifeksi asokomial luka operasi. Salah satu cara mecegah ifeksi asokomial adalah dega megelemiasi mikroba pathoge melalui tidaka aseptic, disifeksi, da strelisasi. Tekik dasar yag palig petig dalam mecegah da peulara ifeksi adalah dega mecuci taga (Potter & Perry, 2005). Meurut peeliti, resiko terifeksi terjadi karea petugas kesehata yag tidak mempuyai kesadara da taggug jawab. Jika petugas kesehata melakuka tugas mereka dega baik dega mecuci taga sebelum da sesudah kotak dega pasie ataupu bersetuha dega beda ataupu ligkuga dega pasie. Da mejelaska kepada pihak keluarga juga ikut mecuci taga sesuai dega pedoma 5 mome yag sudah diterapka di rumah sakit. Hasil peelitia pada tabel 5 juga meujuka bahwa kemampua patiet safety dalam peguraga resiko pasie jatuh baik 16 respode (51,6%) da kurag 15 respode (48,4%). Sejala dega hasil peelitia David 2014 meyataka bahwa, kemampua perawat di IGD RSUP. H Adam Malik tetag stadar JCI keselamata pasie sebagia besar dalam kategori kurag sebesar 52,5%. Perawat dalam memberika asuha keperawata kepada pasie harus meerapka keselamata pasie. Perawat harus melibatka kogitif, afektif, da tidaka yag megutamaka keselamata pasie. Perawat dalam memberika asuha 4
keperawata harus peuh dega kepedulia. Persepsi perawat utuk mejaga keselamata pasie sagat berpera petig dalam pecegaha, pegedalia, da peigkata keselamata pasie. (Choo dkk, 2011). Dalam pelaksaaa program patiet safety di rumah sakit berkareditasi, kejadia pasie jatuh merupaka salah satu idikator berjala tidakya program ii. Tabel 6. Hasil Aalisa Hubuga Perilaku Perawat dega Kemampua Perawat dalam melaksaaka keselamata pasie (patiet safety) Megidetifikasi Pasie di RSUP Prof. Dr. R. D. Kadou Maado Jauari 2016 Perila ku Kurag Baik Idetifikasi pasie Kurag Baik 6 2 7 16 Total 8 23 31 Aalisis pada tabel 2x2 didapatka expected cout <5 sebayak 2 sel (50%) Hasil uji Fisher s Exact Test pada tigkat kemakaa 95% (α=0,05) meujukka ilai p = 0,043. Nilai p ii lebih kecil dari ilai α. Ii meujukka dari 31 respode sebagia besar perawat berperilaku baik dega kemampua pelaksaaa patiet safety dalam megidetifikasi pasie baik berjumlah 16 respode, yag berarti ada hubuga atara perilaku perawat dega kemampua pelaksaaa patiet safety dalam megidetifikasi pasie di Ruag Akut IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kadou Maado Notoatmodjo 2007 mgemukaka bahwa pegetahua merupaka hasil dari pegideraa terhadap suatu obyek tertetu, pegetahua atau kogitif merupaka domai yag sagat tiggi utuk terbetukya tidaka seseorag (over behavior). Teori Bloom 1908 dalam buku Notoatmodjo, 2003 meyataka bahwa perilaku dapat diukur dalam 3 domai yaitu pegetahua (kowledge) yag artiya kogitif, sikap (attitude) yag artiya afektif da tidaka (practice) yag p value 13 18 0,043 artiya psikomotor. Teori ii dimodikasika utuk pegukura hasil pedidika kesehata.. Jika memiliki perilaku atau bawaa baik maka aka berdampak baik juga bagi ligkugaya. Dalam peelitia Lusia 2014, meujukka sebagia besar perawat berperilaku baik dalam melaksaaka keselamata pasie di Ruag Rawat Iap Rumah Sakit Uiversitas Hasaudi Makassar. Megidetifikasi pasie dilakuka sejak awal masuk Rumah Sakit dega dua idetitas, ama da omor rekam medis yag telah tertera di gelag pasie da pada saat pemasaga gelag pasie aka di jelaska oleh perawat mafaat gelag da resiko yag aka timbul jika tidak pasag gelag idetitas (JCI, 2011). Perilaku perawat dalam melaksaaka keselamata pasie megacu pada stadar keselamata pasie Joit Commissio Iteratioal (JCI) da berdasarka permekes o 1691/mekes/per/VII/2011 yag palig releva terkait dega mutu pelayaa rumah sakit yaki Iteratioal Patiet Safety Goals yag meliputi 6 sasara, salah satuya idetify patiet correctly (Kemekes, 2011). Hasil peelitia Aggriai, 2014 dega judul; Hubuga Peegetahua Perawat dega Peerapa Idetify Patiet Correcly di RSUP Ratatotok Buyat Kabupate Miahasa Teggara. Peelitia ii meyimpulka sebagia besar memiliki pegetahua baik megeai idetify patiet correctly. Meurut peeliti, megidetifikasi pasie dega bear merupaka podasi utama mecegah terjadiya iside keselamata pasie. Dapat dilihat dari observasi da kuesioer yag telah dilakuka oleh peeliti meujukka bahwa sudah lebih dari setegah perawat yag bekerja di ruag akut IGD Prof. Kadou Maado melakuka idetifkasi pasie dega bear, amu masih ada beberapa perawat yag perilakuya lupa, kelelaha da tidaka yag darurat yag diharuska betidak cepat sehigga 5
idetifikasi pasie dega pemasaga gelag tidak efisie. Da tidak memugkika waktu utuk mejelaska kepada pasie tetag mafaat gelag karea kuragya perawat yag bekerja pada saat itu tidak seimbag dega bayakya pasie yag gawat darurat. Tabel 7. Hasil Aalisa Hubuga Perilaku Perawat dega Kemampua Perawat dalam melaksaaka keselamata pasie (patiet safety) Peguraga Resiko Ifeksi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kadou Maado Jauari 2016 Perila ku Kurag Baik Peguraga Resiko Ifeksi Kurag Baik 8 2 5 16 Total 10 21 31 Aalisis pada tabel 2x2 didapatka expected cout <5 sebayak 1 sel (25%) dega megguaka uji Fisher s Exact Test pada tigkat kemakaa 95% meujukka ilai p = 0,005. Nilai p ii lebih kecil dari ilai α = 0,05 meujukka bahwa dari 31 respode sebgia besar yag perilakuya baik dega kemampua patiet safety peguraga resiko pasie jatuh baik berjumlah 16 respode yag artiya ada hubuga perilaku perawat dega kemampua patiet safety dalam peguraga resiko ifeksi. Patiet Safety (keselamata pasie) adalah suatu prosedur atau proses dalam suatu rumah sakit yag memberika pelayaa pasie yag lebih ama (JCI, 2011). Dimaa dipegaruhi oleh perilaku da peerapa dari perawat pelaksaaa yag megutamaka kepetiga keselamata pasie. (Lestari, 2012). Salah satu peigkata mutu pelayaa keselamata pasie yaitu pecegaha da peguraga resiko ifeksi dega program yag diterapka yaitu had p value 13 18 0,006 hygiee yag efektif terutama 5 mome (WHO, 2009) Peelitia Fradaa, 2015 dega judul: Improved Health To Achieve Zero Accidet Throught a Patiet Safety Committe meyimpulka bahwa peguraga resiko ifeksi terkait pelayaa kesehata yag palig gampag adalah dega cara mecuci taga, karea mecuci taga adalah salah satu lagkah yag palig petig. Hal ii sesuai dega toeri Vie (2000) mecuci taga adalah kegiata membersihka taga dari kotora dega air da sabu. Dalam hal ii diligkuga rumah sakit sagat digalakka had hygiee yag efektif ii dalam ragka utuk mecegah ifeksi asokomial. Meurut peeliti, rumah sakit merupaka tempat yag reta terjadi ifeksi osokomial atau ifeksi baru selama perawata, da pera perawat dalam upaya peguraga resiko ifeksi aka selalu dijelaska kepada pasie ataupu pihak keluarga utuk melakuka program mecuci taga sebelum da sesudah. Didepa tiap ruaga-ruaga di Ruag Akut juga sudah terdapat disifekta. Hal ii meujukka bahwa kepedulia yag tiggi utuk mecegah ifeksi yag ada di rumah sakit. Da hasil observasi dari peeliti meujukka sebagia besar perawat telah meerapka tidaka utuk meguragi ifeksi dega mecuci taga sebelum da sesudah melakuka tidaka Namu masih beberapa perawat yag belum memprioritaska cuci taga adalah salah satu hal yag sagat petig, sehigga belum mecapai 100%. Tabel 7. Hasil Aalisa Hubuga Perilaku Perawat dega Kemampua Perawat dalam melaksaaka keselamata pasie (patiet safety) Peguraga Resiko Pasie Jatuh di RSUP Prof. Dr. R. D. Kadou Maado Jauari 2016 6
Peril aku Kurag Baik Peguraga Resiko Pasie Jatuh Kurag Baik 11 4 2 14 Total 15 16 31 Hasil aalisis megguaka uji Chi-square pada tigkat kemakaa 95% meujukka ilai p = 0,002. Da ilai p ii lebih kecil dari α = 0,005 yag meujukka dari 31 respode sebagia besar perawat yag perilakuya baik dega kemampua patiet safety dalam peguraga resiko pasie jatuh berjumlah 14 respode yag artiya ada hubuga perilaku perawat dega kemampua melaksaaka patiet safety dalam peguraga resiko pasie jatuh di Ruag Akut IGD RSUP Prof. Kadou Maado. Meurut Depkes, 2006 keselamata pasie rumah sakit adalah suatu sistem dimaa rumah sakit membuat asuha pasie lebih ama. Da salah satu tujua petigya adalah mecegah da meguragi terjadiya iside keselamata pasie. Perilaku perawat yag tidak mejaga keselamata aka berkotribusi terhadap iside keselamata pasie. Perawat yag tidak memilki kesadara terhadap situasi yag cepat memburuk gagal megeali apa yag terjadi da megabaika iformasi kliis petig yag terjadi pada pasie dapat megacam keselamata pasie (Reid,2012). Dalam lapora To Error Is Huma, Buildig a Safer Health System megemukaka peelitia di New York KTD terjadi sebesar 3,7% dega agka kematia 13,6%. Agka kematia akibat KTD pada pasie di seluruh Amerika yag berjumlah 33,6 juta pertahu berkisar 44.000 98.000 per tahu. Dalam buku Prevetig Falls i Hospital. A Toolkit for Improvig Quality of Care, 2013 megemukaka di Iggris sekitar 152.000 jatuh dilaporka dirumah sakit akut setiap tahu, dega lebih dari 26.000 dilaporka dari uit kesehata metal da 28.000 dari rumah sakit masyarakat. p value 13 18 0,002 Meurut Potter & Perry, 2009 beberapa itervesi yag dapat dilakuka perawat utuk mecegah terjadiya jatuh pada pasie atara lai; Megorietasika pasie pada saat masuk rumah sakit da mejelaska sistem komuikasi yag ada, bersikap hati-hati saat megkaji pasie dega keterbatasa gerak, melakuka supervise ketat pada awal pasie dirawat terutama malam hari, memberika alas kaki yag tidak lici, memberika pecahayaa yag adekuat, memasag pegama tempat tidur terutama pada pasie dega peutua kesadara da gaggua mobilitas, da mejaga latai kamar madi agar tidak lici. SIMPULAN Dari hasil peelitia yag dilakuka di Ruag Akut Istalasi Gawat Darurat RSUP Prof Dr. R. D. Kadou Maado, dapat ditarik kesimpula yaitu: respode terbayak berumur 20-30 tahu, tigkat pedidika respode palig bayak adalah diploma tiga (DIII), da masa kerja palig bayak yaitu 2-5 tahu; respode memiliki perilaku baik lebih bayak dari pada perilaku yag kurag, begitu juga dega kemampua melaksaaka patiet safety dalam megidetifikasi pasie, peguraga resiko ifeksi da peguraga resiko ifeksi, keseluruhaya semua baik; terdapat hubuga atara perilaku dega kemampua perawat dalam melaksaaka keselamata pasie (patiet safety) tetag megidetifikasi pasie di Ruag Akut IGD RSUP Prof Dr. R. D. Kadou Maado; terdapat hubuga atara perilaku dega kemampua perawat dalam melaksaaka keselamata pasie (patiet safety) tetag peguraga resiko ifeksi di Ruag Akut IGD RSUP Prof Dr. R. D. Kadou Maado; terdapat hubuga atara perilaku dega kemampua perawat dalam melaksaaka keselamata pasie (patiet safety) tetag peguraga resiko pasie jatuh di Ruag Akut IGD RSUP Prof Dr. R. D. Kadou Maado. 7
DAFTAR PUSTAKA Adib. (2009). Materi Semiar Nasioal Keperawata dega tema Sistem Pelayaa Keperawata da Maajeme Rumah Sakit utuk mewujudka Patiet Safety Di akses 13 Oktober 2015. Ariyai, (2009). Aalisis peegetahua da motivasi perawat yag mempegaruhi sikap medukug peerapa program patiet safety di Istalasi Perawata Itesif di RSUD Moewardi Surakarta. Tesis. Program Pasca Sarjaa UNDIP. Dipublikasika. Bawelle, (2013). Jural Hubuga Pegetahua da Sikap Perawat dega Pelaksaaa Keselamata Pasie (Patiet Safety) di Ruag Rawat Iap RSUD Liu Kadage Tahua. Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi, ejoural keperawata (e-kp), Maado. Choo, dkk. (2010). Nurse s role i medicatio safety. Joural of Nursig Maagemet, 18 (5). Departeme Kesehata RI. (2008). Padua Nasioal Keselamata Pasie Rumah Sakit (Patiet Safety). Edisi 2. KKP-RS. Dirje Bia Upaya Kesehata. (2012). Kebijaka Pelayaa Istalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit, Bulleti BUK Edisi 1, Jakarta. Kemekes RI. (2011), Stadar Akreditasi Rumah Sakit, Kerjasama Direktorat Jederal Bia Upaya Kesehata Kemeteria Kesehata Republik Idoesia dega Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Jakarta. Notoatmodjo, S. (2003). Pedidika da Perilaku Kesehata. Jakarta : PT. Rieka Cipta. Notoatmodjo, S. (2007). Kesehata Masyarakat Ilmu da Sei. Jakarta : PT. Rieka Cipta Pizo, R. (2008). Cliical Pathway dalam Pelayaa Stroke Akut: Apakah Pathway Memperbaiki Proses Pelayaa (Cliical Pathway I Acute Stroke: Do The Pathways Work) SMF Saraf RS Bethesda, Yogyakarta Potter, C.J, Taylor. P.A., & Perry, C. (2009). Potter &Perry s Fudametals of Nursig, Editio. Australia : Mosby-Elsevier Setiadi, 2013. Kosep da praktik peulisa riset keperawata. Edisi 2. Graha Ilmu: Yogyakarta. Siagia, S., 1997. Filsafat Admiistrasi. Jakarta : PT. Toko Guug Agug. Soeroso. S., 2003. Maajeme Sumber Daya Mausia Di Rumah Sakit Suatu Pedekata Sistem. EGC, Jakarta. Suaryo, 2004. Psikologi Utuk Keperawata. Peerbit Buku Kedoktera EGC, Jakarta. Swasky, S., 2007. Could employmet based targetig approach save Egypt i movig toward a social health isurace models. EMHJ (East Mediteraia Health Joural) : WHO for Mediterraia Coutry.. http:/www.emro.who.it/publicatio s/emhj. Diaskes 25 oktober 2015. The Joit Commissio o Accreditatio of Healthcare Orgaizatios., 2011. U.S Departmet of Health ad Huma Services. Oakbrook Terrace, Illiois USA.. 8