Pesan yang sudah Anda susun dalam bentuk kerangka bahkan teks jadi sesuai dengan sistematika penulisan pidato atau presentasi, tentu saja akan segera

dokumen-dokumen yang mirip
BERANI BICARA DI DEPAN

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

sastransa Jurnal Bahasa dan Sastra satransa.blogspot.com

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Cara Membaca Bahasa Tubuh

Standar Penampilan Pribadi.

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

5 KEY ELEMENT SERVICE

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Kecemasan Komunikasi Interpersonal. individu maupun kelompok. (Diah, 2010).

ETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

29/05/2012 PRESENTASI ILMIAH. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2012 K14 MPPI

Persiapan Menjadi MC. Oleh: Marita Ahdiyana

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Materi Minggu 1. Komunikasi

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENYAMPAIAN PRESENTASI. Oleh: Marsudi Sudarisman

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Modul ke: Salesmanship. Sales Presentation. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST.

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

Oleh FMIPA Institut Teknologi Bandung

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

KOMUNIKASI NON VERBAL

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara

ACCOUNT MANAGEMENT. Modul ke: 12FIKOM. Teknik Presentas. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

Kecakapan Antar Personal

PROSES WAWANCARA. E-Learning/Wawancara/NoviaSintaR/2016 1

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah mendasar dalam dunia pendidikan ini di samping masalah. peningkatan kualitas untuk memenuhi kebutuhan akan

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

Menyajikan Presentasi Seminar

KOMUNIKASI EFEKTIF. 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif. Hatiningrum, SH.

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

KONSEP DAN TIPS MENJADI MC

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti dari para informan maupun pengamatan lapangan. Peneliti telah

Interpersonal Communication Skill

THE ART OF PRESENTATION

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

ali muqoddas, S.Sn, M.Kom

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Public Speaking. Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal. Sujanti, M.Ikom.

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK:

PUBLIC SPEAKING. Modul ini membahas tentang seni berbicara di depan umum (public speaking) dan kompetensi seorang public speaker.

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB VI HUBUNGAN PENGETAHUAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

ABV 3.1 KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBICARA

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI

TUJUAN: Untuk melatih calon guru agar dalam mengahantarkan pelajarannya di dalam kelas telah terbiasa bergerak bebas (tidak kikuk atau kaku )

Handout Untuk Peserta

KOMUNIKASI EFEKTIF. 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif.

BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

DINAMIKA PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA BERBICARA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

9 JURUS PENDENGAR AKTIF KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Kegiatan Belajar 5: Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan perangkat lunak pengolah informasi - Teknik Presentasi

ETIKET-ESTETIKA DAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF 1 Oleh Prof. Dr. Farida Hanum 2

CARA PRESENTASI YANG EFEKTIF

Hartono Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam /2007/11/19/snowballthrowing/)

MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF

Pdt Gerry CJ Takaria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Transkripsi:

Teknik Penyampaian Presentasi

Pesan yang sudah Anda susun dalam bentuk kerangka bahkan teks jadi sesuai dengan sistematika penulisan pidato atau presentasi, tentu saja akan segera Anda sampaikan kepada audiens. Untuk itu Anda harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.

Diri Anda sebagai pembicara (Orator) Hal ini menyangkut kredibilitas Anda. Kredibilitas ini dapat dicapai jika Anda memperhatikan : pengetahuan tentang komunikasi dan ketrampilan berkomunikasi, sikap sebagai seorang komunikator, pengetahuan umum yang harus Anda ketahui, sistem sosial di mana Anda hidup, dan sistem kebudayaan di mana Anda hidup. Oleh Aly (1994 : 104), faktor-faktor ini dijabarkan begini :

Pengetahuan tentang komunikasi dan ketrampilan berkomunikasi adalah penguasaan bahasa dan ketrampilan menggunakan bahasa, ketrampilan menggunakan media komunikasi untuk mempermudah proses pengertian dari khalayak, kemampuan untuk menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan pesan yang sesuai dengan kebutuhan hadirin. Sikap orator ketika membawakan pidato tercermin dari pemilihan kata, penekanan atau aksentuasi. Sikap agresif, cepat membela diri, mantap meyakinkan, rendah hati, mau mendengar orang lain akan berdampak besar bagi kredibilitas orator

Pengetahuan umum. Anda sebagai orator semestinya memiliki wawasan yang banyak menyangkut berbagai permasalahan. Wawasan ini dapat Anda pergunakan dalam menganalisis isi pidato yang akan disampaikan pada khalayak. Orator juga mampu menyelami situasi pendengar dan mengerti kondisi audiensnya. Anda sebagai orator juga harus mengetahui hal-hal praktis dari kehidupan sehari-hari. hari. Sistem sosial memberikan otoritas pada orator. Posisi, pangkat, atau jabatan Anda di masyarakat akan mempengaruhi efektivitas retorika Anda. Dari sini pandangan masyarakat tentang diri Anda terlihat, apakah anda sebagai orang yang memiliki pengaruh atau biasa saja. Sistem kebudayaan. Orator harus memperhatikan adat istiadat, norma-norma dan etika budaya untuk memelihara kredibilitasnya.

2. Bahasa isyarat Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya tertanam di benak pendengar. Kesan pertama seringkali terukir lebih lama di benak pendengar. Jika kesan pertama sudah tidak baik, anda akan kehilangan kesempatan yang mungkin tak akan pernah datang lagi. Memang apa yang anda sampaikan itu penting, tapi cara anda mengatakannya pun tak kalah pentingnya, dan inilah yang dapat menimbulkan kesan di benak pendengar.

Ralph Waldo Emerson mengatakan, Gaya seseorang merupakan suara pikirannya. Jadi cara anda menampilkan diri dan bertindak merupakan pesan-pesan nonverbal pada saat berbicara. Pesan- pesan nonverbal dalam suatu pembicaraan dapat berupa : ekspresi muka termasuk kontak mata, sikap badan, isyarat-isyarat dan gerakan-gerakan, gerakan, nada suara serta penampilan fisik dan pakaian.

a. Ekspresi muka Senyum Merupakan ekspresi muka yang terpenting. Suatu senyuman menyiratkan rasa percaya diri dan pengertian. Tak ada yang lebih hangat daripada seulas senyum yang tulus. Jangan memaksa diri untuk tersenyum sehingga terkesan dibuat-buat. buat. Ini artinya anda telah membohongi audiens.

Kontak mata Membawa pesan nonverbal yang tak kalah pentingnya. Pembicara yang senantiasa melayangkan mata ke tempat yang kosong atau matanya terpaku pada tali sepatunya tidak akan mendapat banyak perhatian atau menunjukkan suatu rasa kurang pada diri sendiri. Pada saat berbicara dengan kelompok, mudah sekali melakukan kontak mata. Angkat saja kepala anda dan variasikan arah pandangan anda. Kontak mata langsung merupakan cara yang luar biasa untuk menekankan suatu pokok penting dan menanamkan ketulusan hati anda sendiri. Ini berarti bahwa anda telah mengembangkan kepedulian dengan pendengar. Suatu penelitian menemukan bahwa kontak mata langsung dengan audiens signifikan dengan bertambahnya kredibilitas terhadap komunikator. Dengan memelihara kontak mata terhadap audiens, orator akan mengetahui persepsi dari interaksinya dengan pendengar, akan menyadari reaksi dan tingkah laku mereka. Audiens yang cemberut, mengeryitkan kening, tersenyum, tepukan tangan, suara ketidakpuasan, mengangguk, mengantuk, berbisik atau menggelengkan kepala adalah respon audiens mengenai apa yang mereka pikirkan.

Wajah Wajah mampu mengekspresikan humor, keheranan, kebingungan, keprihatinan atau sebagian atau seluruh keadaan emosi anda. Variasi ekspresi merupakan kunci untuk memelihara perhatian dan minat para pendengar Anda. Tak seorangpun suka memandang wajah yang kosong atau dingin tanpa ekspresi dalam waktu yang cukup lama.

Gerakan-gerakan Postur. Merupakan refleksi keseimbangan dan kesiapan orator. Selama bicara hindari gerakan-gerakan berikut : jatuh dari mimbar, memindahkan berat badan, bertumpu pada kaki yang satu ke kaki yang lain, menggoyangkan badan dari samping kiri ke kanan, mengayunkan badan ke depan ke belakang, jangan berdiri dengan posisi kaku dan dibuat-buat atau begitu santai sehingga justru nampak tidak serius. Orator harus dapat menemukan postur yang paling enak dan efektif, enak tapi santai dan juga bisa melihat situasi. Dalam situasi yang lebih formal, postur orator harusnya lebih tegas atau sedikit kaku, namun dalam situasi non formal bisa rileks.

Kinesik. Yakni studi yang mempelajari gerakan- gerakan tubuh dan peranannya dalam komunikasi. Gerakan seorang orator dimulai ketika ia naik ke podium dan kemudian berbicara, gerakan ketika anda di podium dapat menarik perhatian audiens dan memiliki makna untuk mendukung ide yang dibicarakan. Jangan membuat gerakan-gerakan yang tidak relevan seperti memainkan pulpen, memainkan jari di mimbar, sebab ini menunjukkan bahwa anda tidak berkonsentrasi. Anda harus melakukan empati yakni menempatkan diri anda pada posisi audiens. Empati juga dapat digunakan untuk mendapatkan harapan-harapan audiens melalui emosi dan sikap yang ditunjukkannya.

Gestur. Adalah gerakan kepala, tangan, bahu, yang digunakan untuk membantu memperjelas dalam berkomunikasi. Gerakan-gerakan tersebut berfungsi : 1. Membantu menjelaskan atau menggambarkan apa yang sedang dibicarakan 2. Digunakan untuk mendapatkan atau mempertahankan perhatian yang telah ada Diberikan untuk memberi tekanan-tekanan pada hal tertentu

Nada suara Volume, tinggi rendahnya, daya ekspresinya dan ketrampilan Anda menggunakan semuanya itu menyiratkan keadaan pikiran anda dan mempengaruhi tanggapan pendengar terhadap apa yang anda sampaikan. Bila anda menyampaikan pesan anda dalam satu nada saja atau monoton, pendengar akan bosan. Bila suara anda bergetar atau anda berbicara sangat cepat, jelaslah bahwa anda merasa tidak tentram. Anda tidak sedang berpidato tetapi anda sedang berbicara dengan pendengar anda, dan anda harus berusaha keras mencapai segala kualitas suara yang akan menghasilkan pembicaraan yang baik : antusiasme, variasi, informalitas dan ketulusan. Bila anda percahya pada apa yang sedang anda katakana, hal ini akan tercermin pada suara anda dan pendengar anda akan mempercayai anda.

Karakter suara Pitch atau nada Yaitu frekuensi getaran yang dihasilkan oleh obyek-obyek getar. Bunyi yang dihasilkan oleh obyek getar yang cepat disebut nada tinggi, sedang yang lambat dinamai nada rendah. Instrumen getar mempunyai panjang, gumpalan dan tegangan yang berpengaruh pada frekuensi getar. Pada manusia faktor penting yang diperlukan yakni kelenturan vokal dan tekanan-tekanan di tenggorokan.

Range atau rentang suara Ialah jarak antara suara tinggi dan suara rendah yang bisa dihasilkan. Rentang suara manusia adalah 4 oktaf. Loudness atau kekerasan Yakni interpretasi secara psikologis oleh pendengar terhadap kerasnya suara yang dihasilkan.

Rate atau rata-rata Adalah jumlah kata yang diucapkan pada suatu waktu, biasanya dengan menit. Jumlah kata yang dapat diucapkan per menit bervariasi dari 90-230 kata. Rata- rata orang bicara 125-150150 kata per menit. Tetapi rata-rata ucapan kata itu sendiri tergantung berbagai faktor seperti emosi, kepribadian, situasi, mood dan materi pidato.

Kualitas suara Merupakan sumber suara yang didengar oleh audiens termasuk di dalamnya jelas tidaknya sesuatu huruf atau kata yang diucapkan. Bunyi nasal, diftong bagaimana terdengar dengan jelas.

Penampilan fisik dan pakaian Tak dapat disangkal bahwa apa yang kita kenakan dan bagaimana kita mengenakannya memberikan tanda yang ampuh. Selain berfungsi menjaga agar tubuh tidak kepanasan dan kehujanan serta memelihara kesopanan, pakaian merupakan indikasi status kita (siapa diri kita menurut kita sendiri dan orang lain). Masalahnya adalah suatu pesan penting dapat kehilangan arti dan disalahtafsirkan hanya karena pakaian yang kurang pantas. Pertanyaan berkaitan dengan penampilan pakaian ini untuk evaluasi diri menyangkut 2 hal :

Bagaimana memantaskan diri dan bagaimana berdiri dengan pakaian yang kita kenakan? Apa yang harus dipakai agar dapat diterima oleh suatu kelompok masyarakat, tanpa harus hanyut dalam mode-mode yang tidak pantas? Hal ini bisa dilakukan jika anda memiliki kesadaran diri : anda mengetahui siapa diri anda, di mana anda berada, anda ingin menjadi siapa dan kemana anda akan pergi?

Gaya dan mode selalu berubah dan aturan pertama tentang pakaian, perhiasan dan mode rambut adalah bahwa tak ada aturan. Terserah anda! Bila anda merasa nyaman dengan diri anda sendiri, anda akan merasa nyaman dengan apapun yang anda kenakan. Yang perlu diingat adalah : Senangkanlah diri anda sendiri dengan pendapat orang-orang mengenai penampilan dan pakaian yang anda kenakan di beberapa tempat pada situasi tertentu. Anda perlu juga memperhatikan pendapat orang-orang mengenai penampilan dan pakaian yang anda kenakan di beberapa tempat pada situasi tertentu.

Sebaiknya, anda selaku pembicara memperhatikan sikap Anda sebelum, pada saat dan sesudah pidato agar tetap mendapat perhatian dari audiens (Effendy, 1988 : 100).

Sikap sebelum menuju mimbar. Beberapa hal yang harus dibangun sebelum naik mimbar adalah : Penampilan. Anda akan menjadi pusat perhatian. Lihatlah pakaian yang Anda kenakan, apakah sudah sesuai dengan situasi dan kondisi khalayak? Pakailah setelan safari, karena pakaian ini cocok dipakai pada situasi apapun, dan pada khalayak yang manapun. Tunjukkan sikap simpatik di tengah-tengah pertemuan sebelum dipersilakan naik mimbar. Sikap simpatik berarti tidak bermuka kecut atau mengobral senyum, namun yang wajar saja.

Tunjukkan sikap tenang ketika berjalan menuju mimbar. Begitu anda dipersilakan naik mimbar, maka Anda akan menjadi pusat perhatian dari Anda mulai berdiri sampai nanti duduk kembali. Sikap tenang menunjukkan rasa percaya diri Anda. Berilah hormat pada tokoh, pejabat atau orang yang dituakan yang biasanya duduk di deretan kursi depan.

Sikap pada saat pidato Begitu Anda naik mimbar, semua pasang mata akan tertuju pada Anda. Bagi yang terbiasa tampil di depan orang banyak tidak masalah, tetapi buat Anda yang pemula, sorot mata berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus berpasang-pasang mata itu dapat membuat Anda gentar dan demam panggung. Cara untuk menghilangkan suasana yang bisa membuat gugup dan gagap ini, ialah :

Percaya pada diri sendiri karena telah melakukan persiapan Bersikap tenang, tidak menunjukkan ketakutan Menghirup nafas panjang dan dalam tanpa terlihat oleh hadirin Menatap hadirin pada bagian atas matanya, bukan pada matanya yang sedang menyorotkan sinar matanya Berbicara dengan gaya orisinal, tidak meniru gaya pidato lain Berbicara dengan sikap sama-sama sederajat dan tidak menggurui Berbicara dengan nada naik turun, tidak datar menjemukan

Berbicara dengan mengatur tempo agar dapat didengar dan dicerna jelas oleh hadirin, tegas kapan harus berhenti lama (titik) dan jelas bilamana berhenti sejenak (koma) Berbicara dengan memberikan tekanan-tekanan pada hal-hal tertentu untuk mendapat perhatian khsuus dari hadirin Berbicara dengan tetap memelihara kontak pribadi dengan hadirin Berbicara dengan menunjukkan wajah yang cerah untuk mendapat simpati audiens

Saat meninggalkan mimbar Ucapkan salam akhir sebagai tanda hormat kepada hadirin Bersikaplah tetap tenang dan tertib Jika menggunakan naskah, lembar-lembar kertas dilipat dulu dengan tenang, dan kemudian dimasukkan ke dalam saku. Demikian juga dengan kacamata untuk membaca, bereskan dari mimbar dengan halus dan tetap tenang. Turun dari mimbar dengan wajah ceria disertai sunggingan senyum dan langkah yang mantap dan tenang. Memberi hormat kembali kepada tokoh yang dituakan yang duduk di deretan belakang.

Aspek yang dinilai dalam presentasi Sistematika cara penyampaian : pendahuluan. Isi, penutup Ekspresi wajah Kontak mata Postur Gestur vokalitas