Konseling Keluarga. Adhyatman Prabowo, M.Psi

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UMM

INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kunjung mampu dipecahkan sehingga mengganggu aktivitas.

Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

ANNE HAFINA JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FIP UPI. ANNE HAFINA Jurusan PPB FIP UPI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sementara rekomendasi hasil penelitian difokuskan pada upaya sosialisasi hasil

Model-model Bimbingan

PROSES KONSELING KRISIS. Adhyatman Prabowo, M.Psi

Psikologi Konseling. Pengertian, Tujuan, Proses, dan Karakteristik Konselor. Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

Teori dan Teknik Konseling. Nanang Erma Gunawan

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang ada dikalangan remaja yang berada pada lingkungan sekolah

Psikologi Konseling Psychoanalysis Therapy and Person Center Therapy

Group COUNSELING NANANG ERMA GUNAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perasaan kurang percaya diri banyak terjadi pada remaja. Pada masa

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

PENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI PERKULIAHAN

FAMILY COUNSELING. HASNIDA, S.Psi Fakultas Kedokteran Program Studi Psikologi Universitas Sumatera Utara

Asesmen, Mengembangkan Sasaran dan Terminasi dalam konseling. Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

KONSELING REMAJA Putri Marlenny P, S.Psi, M.Psi, Psikolog Rumah Duta Revolusi Mental HP/WA :

BAB II KAJIAN TEORITIS

Small Groups in Counseling and Therapy. Sigit Sanyata 07 Juni 2009

Counseling untuk Maha(siswa) Asia NANANG ERMA GUNAWAN

Metodologi Asuhan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian ini mendapatkan konsep awal tentang anti-materialisme

BAB INI MEMBAHAS TENTANG: MERUMUSKAN PROFESI KONSELING REHABILITASI SEJARAH, PARAMETER, DAN TEMPAT PRAKTEK PERAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP PRAKTEK

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

Psikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi. Kompetensi konselor & Karakteristik klien

KONSELING KELUARGA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL: STRATEGI MEWUJUDKAN KEHARMONISAN DALAM KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam dirinya seorang remaja sehingga sering menimbulkan suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya dalam rangka mendapatkan kebebasan itu. (Abdullah, 2007

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

APLIKASI KONSEP-KONSEP PSIKOANALAISIS DALAM KONSELING KELUARGA

The problem is not the problem. The problem is your attitude about the problem. Do you understand?

S1 Psikologi. Konseling

Modul intervensi merupakan tindak lanjut dari hasil assesment. Modul intervensi seyogyanya tailor made, rasional dan mampu laksana

Sigit Sanyata

PELATIHAN KONSELING PERKAWINAN BERBASIS KOMUNITAS

A. Konsep Dasar. B. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan

TEORI DAN PENDEKATAN FAMILY SYSTEM MAKALAH. Disusun guna memenuhi tugas. Mata Kuliah : Teori Dan Pendekatan BK

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

KEBERHASILAN KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat tinggi, sedang, maupun rendah. Masalah (problem) didefinisikan sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia

Definisi BK Keluarga Proses upaya bantuan yang diberikan kepada individu sebagai anggota keluarga, baik dalam mengaktualisasikan potensinya, maupun da

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. kalanya masalah tersebut berbuntut pada stress. Dalam kamus psikologi (Chaplin,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

Hendrati, 2010). BP4 Provinsi Yogyakarta melaporkan bahwa pada bulan Januari

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tahap remaja melibatkan suatu proses yang menjangkau suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Weiten & Lloyd (2006) menyebutkan bahwa personal adjustment adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada pasien kanker amputasi dilakukan sebagai prosedur menyelamatkan jiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I P E N D A H U L U A N. menghargai orang yang menderita itu. Salah satunya dengan memanfaatkan metodemetode konseling dari ilmu psikologi.

Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama

Intervensi Psikososial

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempunyai karakter yang baik sesuai dengan harapan pemerintah. Salah

Psikologi Konseling MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas atau disertai peningkatan resiko kematian yang. kebebasan (American Psychiatric Association, 1994).

H.I.V DAN KANKER; PSIKOLOGI SEPANJANG PERJALANAN PENYAKIT. Oleh: dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI

I. PENDAHULUAN. kepribadian dan dalam konteks sosial (Santrock, 2003). Menurut Mappiare ( Ali, 2012) mengatakan bahwa masa remaja

Psikologi Konseling Konseling Analisis Transaksional

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Diri. dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan

Jounal Bimbingan Konseling, Volume 1 Nomer , pp Januari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak diantara anak didik kita yang menghadapi masalah dan dapat

Penelitian 6 BK Model-model Effective problem-solving model Dalam Bimbingan Karir Mahasiswa PLB Oleh Drs. Dudi Gunawan, M.Pd

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang suatu proses perubahan yaitu

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

Transkripsi:

Konseling Keluarga Adhyatman Prabowo, M.Psi Materi: Definisi konseling keluarga Tujuan konseling keluarga Prinsip-prinsip konseling keluarga Genogram Perkembangan konseling keluarga Klasifikasi konseling keluarga

Pengantar Konseling = Sebuah kegiatan dimana konselor MEMBANTU klien MENEMUKAN cara memecahkan persoalan-persoalan psikologis yang dialaminya Kesalahan Pengertian Konseling = usaha memberi nasehat Konseling = pemberian informasi Konseling = interview Konseling menciptakan ketergantungan Konseling mempengaruhi klien Beberapa Pemahaman : Konselor adalah sejajar dengan klien Konselor punya optimisme akan kemampuan klien konselor membantu menemukan solusi, bukan membantu memberi solusi Orang bermasalah = orang yang butuh di dengar, tidak butuh diceramahi KONSELOR BEDA DENGAN : Petugas pegadaian, ustadz/guru, maupun tabib

Pengertian Konseling Keluarga Konseling keluarga adalah usaha membantu individu anggota keluarga untuk mengaktualisasikan potensi atau mengantisipasi masalah yang dialaminya, melalui sistem kehidupan keluarga dan mengusahakan agar terjadi perubahan yang positif pada diri individu yang akan memberi dampak positif pula terhadap anggota keluarga lainnya Perez, 1979

Tujuan Konseling Keluarga Tujuan Umum: 1. Membantu anggota keluarga belajar menghargai secara emosional bahwa dinamika keluarga saling berkaitan. 2. Membantu anggota keluarga agar menyadari tentang keluarga sebagai sistem. 3. Agar tercapai keseimbangan yang akan membuat pertumbuhan dan peninggkatan setiap anggota keluarga Tujuan Khusus: 1. Untuk meningkatkan toleransi atau dorongan anggota keluarga terhadap dinamika anggota keluarga 2. Mengembangkan toleransi thdp anggta keluarga yang mengalami frustasi, kecewa, konflik dan rasa sedih 3. Mengembangkan motif dan potensi setiap anggota keluarga. 4. Mengembangkan persepsi orang tua secara realistik

Prinsip konseling Keluarga 1. Setiap anggota adalah sejajar, tidak ada satu yang lebih penting dari yang lain. 2. Situasi saat ini merupakan penyebab dari masalah keluarga dan prosesnyalah yang harus diubah. 3. Tidak perlu memperhatikan diagnostik dari permasalahan keluarga, karena hal ini hanya membuang waktu saja untuk ditelusuri. 4. Selama intervensi berlangsung, konselor/terapist merupakan bagian penting dalam dinamika keluarga, jadi melibatkan dirinya sendiri. 5. Konselor/terapist memberanikan anggota keluarga untuk mengutarakan dan berinteraksi dengan setiap anggota keluarga dan menjadi intra family involved. 6. Relasi antara konselor/terapist merupakan hal yang sementara. Relasi yang permanen merupakan penyelesaian yang buruk. 7. Supervisi dilakukan secara riil/nyata (conselor/therapist center) (Perez, 1979).

PERAN INTERVENSI PADA KONSELING KELUARGA 1. Sebagai penilai mengenai; masalah, sasaran intervensi, kekuatan dan strategi keluarga, kepercayaan dan etnik keluarga. Eksplorasi pada: reaksi emosi keluarga terhadap trauma dan transisi, komposisi, kekuatan dan kelemahan, informasi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan keluarga, kesiapan untuk intervensi dan dirujuk pada ahli lain. 2. Pendidik/pemberi informasi agar keluarga siap beradaptasi terhadap perubahan-perubahan 3. Pengembang sistem support, mengajarkan support dan selalu siap dihubungi. 4. Pemberi tantangan 5. Pemberi fasilitas prevensi (pencegahan) dengan mempersiapkan keluarga dalam menghadapi stress.

Proses Konseling Keluarga Melibatkan keluarga, pertemuan dilakukan di rumah, sehingga konselor mendapat informasi nyata tentang kehidupan keluarga dan dapat merancang strategi yang cocok untuk membantu pemecahan problem keluarga. Penilaian Problem/masalah yang mencakup pemahaman tentang kebutuhan, harapan, kekuatan keluarga dan riwayatnya. Strategi-strategi khusus untuk pemberian bantuan dengan menentukan macam intervensi yang sesuai dengan tujuan. Follow up, dengan memberi kesempatan pada keluarga untuk tetap berhubungan dengan konselor secara periodik untuk melihat perkembangan keluarga dan memberikan support.

Perkembangan konseling keluarga Perkmbngan Konseling Keluarga di Eropa dan Amerika Sejarah Perkembangan konseling didunia berasal dari daratan Eropa(Abad ke-20an) dan Amerika serikat (Abatke- 60an). Pada tahun 1919 sesudah perang dunia ke I Magnus Hirschfeld mendirikan klinik pertamanya untuk pemberian informasi dan nasehat mslah seks. Pada tahun 1932 terdapat beberapa ratus pusat-pusat konseling keluarga dan perkawinan. Ernest Rutherford Groves (1877-1948) yang melopori perkembangan American Association of Marriage and family dan sekaligus yang menjadi ketua dari asosiasi ini.

next Sejarah baru di Konseling keluarga Muncullah pandangan tentang family therapy pada tahun 1957. Ackerman Tahun 1981 Ia menerbitkan jurnal family process pertama kalinya jurnal berisikan tentang teori family therapy. Sejarah Konseling keluarga di indonesia. Perkembangan konseling keluarga di indonesia beriringan dengan perkembangan bimbingan konseling sekolah (BK)

Teknik Konseling Keluarga 1. Teknik strategic (brief) dan solution focused 2. Teknik Sosial kognitif 3. REBT ( Rasional Emotive Behavioral Therapy ) 4. Structural Family Therapy 5. Bowenian Family Therapy 6. Transgenerational Family Therapy 7. Experiential Family Therapy 8. Behavioral Family Therapy. 9. Couple marriage counseling 10.Positive Family Therapy